www.pajak.go.id
www.pajak.go.id
PMK NOMOR 59/PMK.03/2022
www.pajak.go.id
LATAR BELAKANG & TUJUAN
LATAR BELAKANG
Perlunya dukungan pemerintah dalam meningkatkan penggunaan produk dalam
negeri, serta mewujudkan pengadaan langsung Instansi Pemerintah yang
transparan dan efisien melalui Sistem Informasi Pengadaan Pemerintah
TUJUAN
memberikan kepastian hukum dalam pelaksanaan hak dan pemenuhan kewajiban
perpajakan bagi Instansi Pemerintah yang melakukan belanja barang/jasa pemerintah
secara elektronik melalui sistem informasi pengadaan pemerintah
www.pajak.go.id
PPN &
POKOK PERUBAHAN Pasal 18 ayat (1) PMK-231/PMK.03/2019
PPnBM
Menambah pengecualian pemungutan PPN atau PPN dan PPnBM oleh Instansi Pemerintah
atas:
❑ huruf b, pembayaran dengan kartu kredit pemerintah atas belanja Instansi Pemerintah
❑ huruf d, pembayaran atas penyerahan bahan bakar minyak dan bahan bakar bukan minyak
oleh PT Pertamina (Persero) dan/atau anak usaha PT Pertamina (Persero) yang meliputi PT
Pertamina Patra Niaga, PT Kilang Pertamina Internasional, dan PT Elnusa Pertrofin
❑ huruf h, pembayaran dengan mekanisme Uang Persediaan atas penyerahan Barang Kena
Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak oleh PKP Rekanan Pemerintah kepada Instansi Pemerintah
yang dilakukan melalui Pihak Lain dalam Sistem Informasi Pengadaan
dipungut, disetorkan, dan dilaporkan oleh pihak lain sesuai dengan PMK yang mengatur
mengenai penunjukan Pihak Lain sebagai pemungut pajak dan tata cara pemungutan,
penyetoran, dan/atau pelaporan pajak yang dipungut oleh Pihak Lain atas transaksi
pengadaan barang dan/atau jasa melalui Sistem Informasi Pengadaan
Existing:
• huruf b, hanya mengatur pembayaran dengan kartu kredit pemerintah atas belanja Instansi Pemerintah Pusat
• huruf d, hanya mengatur pemungutan PPN atau PPN dan PPnBM oleh PT Pertamina, sedangkan saat ini pemungutan PPN telah dialihkan ke
anak perusahaan PT Pertamina
• huruf h, belum mengatur mengenai pengecualian pemungutan PPN atau PPN dan PPnBM atas transaksi melalui sistem informasi pengadaan
www.pajak.go.id
KEWAJIBAN PPN atas BELANJA
Faktur Tagihan Faktur Pajak dibuat saat menyampaikan
tagihan berdasarkan dokumen penagihan 6
PPh
a Pemerintah Pusat & Daerah PPN khusus PPh 21
www.pajak.go.id
STUDI KASUS
1 Instansi Pemerintah U membeli Barang Kena Pajak berupa pendingin ruangan dari PT L
sebesar Rp10.000.000,- (sepuluh juta rupiah). Transaksi tersebut dilakukan melalui
marketplace W yang tergabung dalam Sistem Informasi Pengadaan. Pembayaran
dilakukan oleh Instansi U dengan menggunakan Uang Persediaan. Bagaimana
pemungutan PPN atas transaksi tersebut?
JAWABAN:
Dikecualikan dari pemotongan PPN atau PPN dan PPnBM oleh Instansi
Pemerintah U, dan
www.pajak.go.id
STUDI KASUS
2 BLU A telah dikukuhkan sebagai PKP Instansi Pemerintah, karena disamping
menyediakan jasa dalam rangka menjalankan pemerintahan secara umum, BLU A juga
melakukan penyerahan Jasa Kena Pajak (JKP) berupa penyewaan Gedung I.
Pada Masa Pajak Maret 2022, BLU Z telah membayar Pajak Masukan sehubungan
dengan penyerahan JKP dimaksud sebesar Rp100.000.000,- (seratus juta rupiah),
dengan nilai Pajak Keluaran sebesar Rp500.000.000,-. Berapa PPN yang harus
disetorkan ke kas negara untuk masa Pajak Maret 2022 tersebut?
JAWABAN:
PPN yang harus disetor ke kas negara oleh BLU A adalah
=Pajak Keluaran – Pajak Masukan
= Rp500.000.000 - Rp100.000.000 = Rp400.000.000,-
Dalam hal Pajak Masukan yang berkaitan dengan penyewaan Gedung (JKP) diketahui hanya 25%
saja dari Pajak Masukan yang ada (berdasarkan pembukuan), maka BLU A dapat mengkreditkan
Pajak Masukan tersebut sebesar: 25% x Rp100.000.000,- = Rp25.000.000,- sehingga PPN yang
harus disetor ke kas negara oleh BLU A adalah Rp500.000.000 – Rp25.000.000 = Rp475.000.000,-.
www.pajak.go.id
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 44 TAHUN 2022 TENTANG
PENERAPAN TERHADAP PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BARANG
DAN JASA DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH
www.pajak.go.id
LATAR BELAKANG
Penyesuaian dan pengaturan lebih lanjut mengenai tarif PPN, cara menghitung PPN
dan PPnBM, penggunaan besaran tertentu dalam memungut dan menyetorkan PPN,
serta penunjukan pihak lain untuk melakukan pemungutan, penyetoran, dan/atau
pelaporan pajak sebagai dampak diundangkannya UU Nomor 7 Tahun 2021 tentang
Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP)
www.pajak.go.id
PETA PENGATURAN
PP Penerapan Terhadap PPN Barang dan Jasa dan PPnBM
Penghitungan PPN Tempat Saat dan Tempat Faktur Pajak Ketentuan Penutup
atau PPN dan Pengkreditan Terutang PPN atau
PPnBM Pasal 26 s.d. Pasal 31 s.d. Pasal
Pajak Masukan PPN dan PPnBM 33
Pasal 30
Pasal 15 s.d Pasal 22 Pasal 23 s.d Pernyataan tetap
Ketentuan yang terkait
Pasal 21 Pasal 25 berlakunya peraturan
penerbitan Faktur Pajak
Tempat pengkreditan pelaksanaan,
Cara menghitung PPN Saat dan tempat dan dokumen tertentu
Pajak Masukan Pencabutan PP-1/2012
dan PPnBM terutang PPN dan Ketentuan penggunaan
dan Pasal 5 PP-9/2021
PPnBM tarif PPN
Pemberlakuan PP
www.pajak.go.id
PERBANDINGAN DENGAN PP SEBELUMNYA
SUBSTANSI YANG TIDAK BERUBAH
1. Pengusaha yang wajib dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (Pasal 2 dan 3)
2. Penyerahan JKP di dalam daerah pabean yang dikenai PPN (Pasal 7)
3. Pengalihan BKP kepada badan untuk tujuan setoran modal pengganti saham (Pasal 11)
4. Jenis barang dan jasa yang tidak dikenai Pajak Pertambahan Nilai (Pasal 13)
5. Dasar Pengenaan Pajak (DPP) PPN atau PPN dan PPnBM serta penentuan DPP atas penyerahan BKP yang tergolong mewah
(Pasal 14)
6. Penghitungan PPN dan PPnBM dalam hal nilai kontrak atau perjanjian yang di dalamnya sudah termasuk PPN atau PPN dan
PPnBM (Pasal 18)
7. Penghapusan piutang dan musnah atau rusaknya BKP tidak mengakibatkan penyesuaian PPN yang telah dilaporkan (Pasal 19)
8. Tempat pengkreditan pajak masukan (Pasal 22)
9. Saat terutang PPN atau PPN dan PPnBM (Pasal 23 dan Pasal 24)
10. Pemusatan tempat PPN atau PPN dan PPnBM terutang (Pasal 25)
11. Perlakuan Faktur Pajak yang dibuat melewati jangka waktu tertentu (Pasal 26)
12. Ketentuan pengisian keterangan dalam Faktur Pajak (Pasal 27)
13. PKP Pedagang Eceran (Pasal 30)
www.pajak.go.id
PERBANDINGAN DENGAN PP SEBELUMNYA
PERUBAHAN/PENYEMPURNAAN SUBSTANSI
1. Tanggung jawab secara renteng pembayaran PPN atau PPN dan PPnBM
2. Pemakaian sendiri BKP dan/atau JKP
3. Penyerahan BKP melalui penyelenggara lelang
4. Penghitungan PPN atau PPN dan PPnBM terutang yang menjadi bagian dari harga atau pembayaran
5. DPP dan PPN terutang yang ditetapkan berdasarkan hasil pemeriksaan
6. Hak pengembalian atas PPN atau PPN dan PPnBM yang salah dipungut
7. Konversi kurs dalam menghitung PPN atau PPN dan PPnBM terutang
SUBSTANSI BARU
1. Penunjukan pihak lain untuk melakukan pemungutan, penyetoran, dan/atau pelaporan PPN atau PPN dan PPnBM
2. Pemberian cuma-cuma BKP dan/atau JKP
3. PPN atau PPN dan PPnBM atas penyerahan yang dilakukan dalam aktivitas operasional maupun nonoperasional
4. Penyerahan BKP berupa agunan yang diambil alih oleh kreditur
5. Penyerahan BKP dalam skema transaksi pembiayaan syariah
6. Pemungutan dan penyetoran PPN terutang dengan besaran tertentu
7. Perlakuan dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan Faktur Pajak yang dibuat melewati jangka waktu tertentu
8. Penggunaan tarif PPN saat terjadi perubahan tarif PPN
PERUBAHAN/PENYEMPURNAAN REDAKSI
1. Konsistensi penulisan dengan terminologi dalam peraturan perundang-undangan lainnya
2. Penyesuaian/penambahan redaksi yang tidak mengubah makna/substansi
3. Penyesuaian dengan Ketentuan Umum/Definisi
www.pajak.go.id
PERUBAHAN/PENYEMPURNAAN
SUBSTANSI
www.pajak.go.id
Tanggung Jawab Secara Renteng Pembayaran PPN atau PPN dan PPnBM
Aturan sebelumnya:
• Persyaratan pemberlakuan ketentuan tanggung jawab secara renteng menggunakan pendekatan tata cara dan mekanisme pelaksanaan
kalimat negatif (“tidak diberlakukan dalam hal”) tanggung jawab secara renteng diatur
• Pemenuhan tanggung jawab secara renteng pembayaran PPN atau PPN dan PPnBM hanya dapat
dilakukan melalui penerbitan SKPKB
dengan PMK
PASAL 4
www.pajak.go.id
Pemakaian Sendiri BKP dan/atau JKP
Dikenai
PPN
BKP/JKP atau
Pemakaian sendiri PPN dan PPnBM
Aturan sebelumnya:
• Pemakaian sendiri terbagi atas pemakaian sendiri untuk tujuan konsumtif dan produktif
• Pemakaian sendiri untuk tujuan produktif tidak dilakukan pemungutan PPN atau PPN dan PPnBM, batasan dan tata cara pengenaan PPN
kecuali yang digunakan untuk melakukan penyerahan tidak terutang PPN atau mendapat fasilitas
dibebaskan atau PPN dan PPnBM atas pemakaian
• Ketentuan tersebut dihapus dalam PP ini untuk melaksanakan amar putusan MA Nomor 64 sendiri diatur dengan PMK
P/HUM/2013 (mencabut Ps. 5 ayat (2), (3), dan (4) PP 1/2012)
PASAL 6
www.pajak.go.id
Penyerahan BKP melalui Penyelenggara Lelang
Penyelenggara
Lelang
Lelang
BKP
dikenai PPN
termasuk penyerahan BKP yang tidak
diketahui dengan pasti pemiliknya
Aturan sebelumnya:
Diatur teknis pemungutan PPN atau PPN dan PPnBM dengan menggunakan: tata cara pemungutan PPN atau PPN
• Faktur Pajak yang dibuat oleh Pemilik Barang; atau
•SSP yang dibuat oleh Pembeli jika Faktur Pajak tidak dibuat Pemilik Barang.
dan PPnBM atas penyerahan BKP
(Dalam PP dihapus untuk diatur lebih lanjut dalam PMK) melalui penyelenggara lelang diatur
dengan PMK
PASAL 9
www.pajak.go.id
Penghitungan PPN atau PPN dan PPnBM Terutang yang Menjadi Bagian dari Harga
atau Pembayaran
BKP/JKP
BKP/JKP terutang PPN dan PPnBM
terutang PPN Penjual Pembeli atau
Pembeli atau Penerima Jasa
Penjual
Penerima Jasa
Pembayaran
Pembayaran (PPN dan PPnBM termasuk bagian
(PPN termasuk bagian dari dari harga atau pembayaran)
harga atau pembayaran)
PPN = T x harga atau pembayaran
PPN = T x harga atau pembayaran
(100%+T)+t
100%+T t
PPnBM = x harga atau pembayaran
(100%+T)+t
www.pajak.go.id
Penunjukan Pihak Lain untuk Melakukan Pemungutan, Penyetoran, dan/atau
Pelaporan PPN atau PPN dan PPnBM
penunjukan pihak lain, tata cara pemungutan, penyetoran, dan/atau pelaporan PPN atau PPN dan PPnBM dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (Pasal 32A UU KUP)
PASAL 5
www.pajak.go.id
Perlakuan Dokumen Tertentu yang Kedudukannya Dipersamakan dengan Faktur Pajak
yang Dibuat Melewati Jangka Waktu Tertentu
PASAL 28
www.pajak.go.id
Penggunaan Tarif PPN Saat Terjadi Perubahan Tarif PPN
Saat Faktur
Saat Menggunakan
Pajak atau
terutang tarif PPN baru
dokumen
PPN
tertentu dibuat
Faktur Pajak atau dokumen tertentu dibuat sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang perpajakan
PASAL 29
www.pajak.go.id
KETENTUAN PENUTUP
www.pajak.go.id
KETENTUAN PENUTUP
www.pajak.go.id
djp
e.g. Vaksin Polio, Buku & Kitab Suci, Jasa e.g. Mesin Peralatan, Produk Perikanan,
Definisi & Lingkup Pengaturan
Konstruksi Pembangunan Rumah Ibadah Senjata Amunisi, Barang Kebutuhan Pokok
e.g. Jasa Pelayanan Kesehatan Medis, e.g. Alat Angkutan, Emas Batangan selain e.g. Barang Penyandang Disabilitas, Barang
Pendidikan, Keuangan, Angkutan Umum untuk Kepentingan Cadangan Devisa Negara Penelitian, Barang Pribadi Penumpang
www.pajak.go.id
PETA PENGATURAN [LANJUTAN]
PM berkenaan dengan Evaluasi atas pemberian Perlakuan bagi PKP Kemudahan PPN & Mencabut 4 (empat) PP
penyerahan yang kemudahan di bidang penjual dan pihak PPnBM dalam PMK existing.
dibebaskan dari PPN & PPnBM terpungut atas PPN yang mengatur Peraturan pelaksanaan
pengenaan PPN, tidak dilakukan oleh Menteri yang seharusnya ketentuan Bea Masuk, dari keempat PP existing
dapat dikreditkan. Keuangan dengan dibebaskan atau menyesuaikan PP ini. yang dicabut, tetap
PM berkenaan dengan mempertimbangkan seharusnya tidak Ketentuan transaksi berlaku sepanjang tidak
penyerahan yang tidak kondisi perekonomian dipungut, tetapi telanjur sejak 1 April 2022 s.d. bertentangan.
dipungut PPN, dapat & dampaknya terhadap dipungut atau dibayar sebelum PP-49/2022, PP ini mulai berlaku 12
dikreditkan. penerimaan negara. oleh PKP penjual. mengikuti PP ini. Desember 2022.
LAMPIRAN
www.pajak.go.id
BAB II DIBEBASKAN DARI PENGENAAN PPN
- Impor dan/atau Penyerahan BKP Tertentu
- Penyerahan JKP Tertentu
www.pajak.go.id
BKP TERTENTU - VAKSIN POLIO & VAKSIN COVID-19
PASAL 3 AYAT (1) HURUF A
www.pajak.go.id
BKP TERTENTU - BUKU PELAJARAN UMUM, KITAB SUCI, & BUKU PELAJARAN AGAMA
PASAL 3 AYAT (1) HURUF B, (2), & (3)
www.pajak.go.id
JKP TERTENTU - JASA KONSTRUKSI TEMPAT HANYA UNTUK KEPERLUAN IBADAH
PASAL 4 HURUF A
www.pajak.go.id
JKP TERTENTU - JASA KONSTRUKSI BANGUNAN BAGI KORBAN BENCANA NASIONAL
PASAL 4 HURUF B
“ jasa konstruksi yang diserahkan oleh kontraktor untuk pembangunan bangunan yang diperuntukkan bagi
korban bencana alam atau nonalam yang ditetapkan sebagai bencana nasional sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan mengenai penanggulangan bencana dan biayanya berasal dari:
1. anggaran pendapatan dan belanja negara;
2. anggaran pendapatan dan belanja daerah; dan/atau
3. sumbangan. “
www.pajak.go.id
JKP TERTENTU SELAIN JASA KONSTRUKSI DALAM PENANGANAN BENCANA NASIONAL
PASAL 4 HURUF C
www.pajak.go.id
BAB III DIBEBASKAN DARI PENGENAAN PPN
- Impor dan/atau Penyerahan BKP Tertentu yang
Bersifat Strategis
www.pajak.go.id
MESIN & PERALATAN PABRIK
PASAL 6 AYAT (1) HURUF A, (2) HURUF A, & (3)
Suku Cadang
*) semula PP-81/2015 s.t.d.d. PP-48/2020
www.pajak.go.id
BARANG HASIL KELAUTAN & PERIKANAN
PASAL 6 AYAT (1) HURUF B & (2) HURUF B
Atas impor dan/atau penyerahan barang yang
dihasilkan dari kegiatan usaha di bidang kelautan dan
perikanan, baik penangkapan maupun
pembudidayaan, yang kriteria dan/atau perinciannya
sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
1. Udang 2. Ikan Hias 3. Ikan (non-Ikan Hias) 4. Rumput Laut merupakan bagian tidak terpisahkan dari PP-49/2022
ini, dibebaskan dari pengenaan PPN.
www.pajak.go.id
JANGAT & KULIT MENTAH YANG TIDAK DISAMAK
PASAL 6 AYAT (1) HURUF C & (2) HURUF C
www.pajak.go.id
TERNAK
PASAL 6 AYAT (1) HURUF D & (2) HURUF D Atas impor dan/atau penyerahan ternak yang kriteria
dan/atau perinciannya diatur dengan PMK setelah
mendapat pertimbangan dari Menteri Pertanian,
dibebaskan dari pengenaan PPN.
Komoditas ternak dimaksud terdiri atas kelompok:
1. ruminansia besar, seperti sapi/lembu, kerbau;
2. ruminansia kecil, seperti kambing, domba, biri-biri;
3. ternak lainnya, seperti babi, kelinci;
4. unggas, seperti ayam, itik, puyuh, & unggas lainnya.
Kriteria proses dan/atau perincian ternak:
1. tanpa diolah: bakalan, ternak hidup, unggas hidup;
2. disembelih, dikuliti, dibersihkan, utuh, dipotong,
didinginkan, dibekukan, dikemas, tanpa dikemas:
karkas & nonkarkas segar, dingin, beku;
3. digarami, direbus: buntut, lidah, kikil, tulang, hati,
jeroan, segar, dingin, beku, kering.
www.pajak.go.id
BIBIT & BENIH PERTANIAN, PERKEBUNAN, KEHUTANAN, PETERNAKAN, PERIKANAN
PASAL 6 AYAT (1) HURUF E & (2) HURUF E
www.pajak.go.id
PAKAN TERNAK, TIDAK TERMASUK PAKAN HEWAN KESAYANGAN
PASAL 6 AYAT (1) HURUF F & (2) HURUF F
Atas impor dan/atau penyerahan pakan ternak
sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang PKH, tidak termasuk
pakan hewan kesayangan, dibebaskan dari pengenaan
PPN. Hewan kesayangan, yaitu hewan yang dipelihara
khusus sebagai hewan olahraga, kesenangan, dan
keindahan.
Termasuk pakan ternak yang dibebaskan dari
pengenaan PPN, yaitu pakan konsentrat, rumput-
Pakan Ternak Olahan & Pakan Konsentrat rumputan pakan ternak (Gramineae), dan kacang-
kacangan tanaman pakan ternak (Leguminosa).
www.pajak.go.id
PAKAN IKAN
PASAL 6 AYAT (1) HURUF G & (2) HURUF G
www.pajak.go.id
BAHAN PAKAN UNTUK PEMBUATAN TERNAK & BAHAN BAKU UTAMA PAKAN IKAN
PASAL 6 AYAT (1) HURUF H & (2) HURUF H
“Bahan pakan untuk pembuatan pakan ternak”, yaitu
bahan pakan sebagaimana diatur dalam ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang PKH.
“Bahan baku utama pakan ikan”, yaitu bahan baku utama
pakan ikan sebagaimana diatur dalam ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang perikanan.
Jagung Dedak Padi Feather Meal
(untuk Ternak & Ikan) (hanya untuk Ikan) (untuk Ternak & Ikan) Pembebasan PPN diberikan hanya atas impor-penyerahan:
1. bakan pakan ternak pada Lampiran I PMK-142/2017,
Atas impor dan/atau penyerahan bahan pakan untuk pembuatan pakan ternak; dan
untuk pembuatan pakan ternak dan bahan baku 2. bahan baku utama pakan ikan pada Lampiran II PMK-
utama pakan ikan, tidak termasuk imbuhan pakan 142/2017, untuk pembuatan pakan ikan.
dan pelengkap pakan, yang kriteria dan/atau
Importir/pembeli = importir/pembeli yang menggunakan
perinciannya diatur dengan PMK setelah
bahan pakan tersebut untuk pembuatan pakan, selaras
mendapatkan pertimbangan masing-masing dari
dengan Pasal 7 (2) hr. f Permentan-57/2015, Pasal 7 hr. j
Menteri Pertanian dan Menteri Kelautan dan Permentan-13/2019, dan Pasal 7 (1) Permen-KP-55/2018.
Perikanan, dibebaskan dari pengenaan PPN.
www.pajak.go.id
LISTRIK, TERMASUK BIAYA PENYAMBUNGAN & BIAYA BEBAN LISTRIK
PASAL 6 AYAT (2) HURUF L
Atas penyerahan listrik, termasuk biaya penyambungan listrik dan biaya beban listrik, kecuali untuk rumah
dengan daya di atas 6.600 VA*, dibebaskan dari pengenaan PPN.
Rumah Tangga (R) *) Rumah Tangga (R) Industri (I) Bisnis (B) Pemerintah (P) Sosial (S)
(S <= 6.600 VA) (S > 6.600 VA)
www.pajak.go.id
AIR BERSIH
PASAL 6 AYAT (2) HURUF M & PASAL 8
Air bersih terdiri atas:
PPN dibebaskan atas penyerahan BKP tertentu a. air bersih yang belum siap untuk diminum; dan/atau
yang bersifat strategis berupa air bersih. b.air bersih yang sudah siap untuk diminum (air minum),
termasuk biaya sambung atau biaya pasang air bersih dan
biaya beban tetap air bersih.
Biaya sambung atau biaya pasang air bersih merupakan
biaya penyambungan atau biaya pemasangan yang
ditagihkan pengusaha kepada pelanggan atas kegiatan
penyambungan instalasi air bersih milik pengusaha**
kepada instalasi air bersih milik pelanggan.
Air Bersih pada Rumah Tangga Air Minum dalam Kemasan
Biaya beban tetap air bersih merupakan biaya yang
ditagihkan pengusaha kepada pelanggan yang besarnya
tidak dipengaruhi oleh volume pemakaian air bersih.
Air bersih yang sudah siap untuk diminum (air minum) tidak
termasuk air yang telah diolah dengan perlakuan khusus
dan dikemas dalam botol atau kemasan lain serta
memenuhi persyaratan air minum (air minum isi ulang).
Air Bersih pada Mobil Tangki PDAM Air Minum Isi Ulang
*) semula PP-40/2015 s.t.d.d. PP-58/2021
**) Pengusaha merupakan PKP yang melakukan penyerahan air bersih
TANPA SKB PPN
www.pajak.go.id
SENJATA, AMUNISI, HELM ANTIPELURU & JAKET/ROMPI ANTIPELURU, KENDARAAN DARAT KHUSUS,
RADAR, & SUKU CADANGNYA
PASAL 6 AYAT (1) HURUF J & AYAT (2) HURUF N
PPN dibebaskan atas impor BKP tertentu yang bersifat PPN dibebaskan atas penyerahan BKP tertentu yang bersifat strategis
strategis berupa senjata, amunisi, helm antipeluru dan jaket berupa senjata, amunisi, helm antipeluru dan jaket atau rompi
atau rompi antipeluru, kendaraan darat khusus, radar, dan antipeluru, kendaraan darat khusus, radar, dan suku cadangnya,
suku cadangnya, yang diimpor oleh: yang diserahkan kepada:
1. kementerian/lembaga pemerintah yang 1. kementerian/lembaga pemerintah yang menyelenggarakan urusan
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pemerintahan di bidang pertahanan/keamanan negara; atau
pertahanan/keamanan negara; 2. lembaga pemerintah nonkementerian yang berkedudukan di
2. lembaga pemerintah nonkementerian yang berkedudukan bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui koordinasi
di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui Kepala POLRI dan mempunyai tugas dan fungsi di bidang
koordinasi Kepala POLRI dan mempunyai tugas dan fungsi pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran
di bidang pencegahan dan pemberantasan gelap narkotika, psikotropika, dan prekursor serta bahan adiktif
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol.
psikotropika, dan prekursor serta bahan adiktif lainnya
kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol; atau
3. pihak lain yang ditunjuk oleh kementerian/lembaga
pemerintah sebagaimana dimaksud dalam angka 1 atau
angka 2 untuk melakukan Impor tersebut;
www.pajak.go.id
SENJATA, AMUNISI, HELM ANTIPELURU & JAKET/ROMPI ANTIPELURU, KENDARAAN
DARAT KHUSUS, RADAR, & SUKU CADANGNYA [LANJUTAN]
PASAL 6 AYAT (1) HURUF J & AYAT (2) HURUF N
www.pajak.go.id
KOMPONEN/BAHAN UNTUK PEMBUATAN SENJATA, AMUNISI, HELM ANTIPELURU & JAKET/ROMPI
ANTIPELURU, KENDARAAN DARAT KHUSUS, RADAR, & SUKU CADANGNYA
PASAL 6 AYAT (1) HURUF K & AYAT (2) HURUF O
PPN dibebaskan atas impor BKP tertentu yang bersifat strategis PPN dibebaskan atas penyerahan BKP tertentu yang bersifat strategis
berupa komponen atau bahan yang belum dibuat di dalam negeri, berupa komponen atau bahan yang diperoleh oleh BUMN** yang
yang diimpor oleh BUMN** yang bergerak dalam industri bergerak dalam industri pertahanan nasional yang ditunjuk oleh
pertahanan nasional yang ditunjuk oleh Kemenhan/TNI/POLRI/lembaga pemerintah di bidang pertahanan
Kemenhan/TNI/POLRI/lembaga pemerintah di bidang pertahanan keamanan negara/BNN, yang digunakan dalam pembuatan senjata,
keamanan negara/BNN, yang digunakan dalam pembuatan senjata, amunisi, kendaraan darat khusus, radar, dan suku cadangnya, yang akan
amunisi, kendaraan darat khusus, radar, dan suku cadangnya, yang diserahkan kepada:
akan diserahkan kepada: 1. kementerian/lembaga pemerintah yang menyelenggarakan urusan
1. kementerian/lembaga pemerintah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pertahanan/keamanan negara; atau
pemerintahan di bidang pertahanan/keamanan negara; atau 2. lembaga pemerintah nonkementerian yang berkedudukan di bawah
2. lembaga pemerintah nonkementerian yang berkedudukan di dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui koordinasi Kepala
bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui POLRI dan mempunyai tugas dan fungsi di bidang pencegahan dan
koordinasi Kepala POLRI dan mempunyai tugas dan fungsi di pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika,
bidang pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan psikotropika, dan prekursor serta bahan adiktif lainnya kecuali bahan
peredaran gelap narkotika, psikotropika, dan prekursor serta adiktif untuk tembakau dan alkohol;
bahan adiktif lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan
alkohol;
*) semula PP-146/2000 s.t.d.t.d.
PP-38/2003 jo. KMK-370/2003 **) BUMN pertahanan di bawah Defend ID
www.pajak.go.id
SENJATA, AMUNISI, PERALATAN MILITER, & PERLENGKAPAN MILITER MILIK NEGARA
LAIN DALAM RANGKA KEGIATAN MILITER BERUPA LATIHAN MILITER BERSAMA
PASAL 6 AYAT (1) HURUF L
PPN dibebaskan atas impor BKP tertentu yang bersifat strategis berupa senjata, amunisi, peralatan militer, dan
perlengkapan militer milik negara lain yang diimpor oleh TNI dalam rangka kegiatan militer sebagai bagian dari
kerja sama militer berupa latihan militer bersama.
www.pajak.go.id
PERALATAN & SUKU CADANGNYA UNTUK PENYEDIAAN DATA BATAS, PETA HASIL TOPOGRAFI,
PETA HASIL HIDROGRAFI, & FOTO UDARA WILAYAH NKRI
PASAL 6 AYAT (1) HURUF M & AYAT (2) HURUF P
PPN dibebaskan atas impor BKP tertentu yang bersifat PPN dibebaskan atas penyerahan BKP tertentu yang bersifat strategis
strategis berupa peralatan berikut suku cadangnya yang berupa peralatan berikut suku cadangnya yang digunakan oleh
digunakan oleh kementerian yang menyelenggarakan kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
urusan pemerintahan di bidang pertahanan atau Tentara bidang pertahanan atau Tentara Nasional Indonesia untuk
Nasional Indonesia untuk penyediaan data batas, peta hasil penyediaan data batas, peta hasil topografi, peta hasil hidrografi, dan
topografi, peta hasil hidrografi, dan foto udara wilayah Negara foto udara wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dilakukan
Kesatuan Republik Indonesia yang dilakukan untuk untuk mendukung pertahanan nasional, yang diserahkan kepada:
mendukung pertahanan nasional, yang diimpor oleh: 1. kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
1. kementerian yang menyelenggarakan urusan bidang pertahanan; atau
pemerintahan di bidang pertahanan; 2. Tentara Nasional Indonesia
2. Tentara Nasional Indonesia; atau
3. pihak yang ditunjuk oleh kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pertahanan atau Tentara Nasional Indonesia.
www.pajak.go.id
BARANG TERTENTU DALAM KELOMPOK BARANG KEBUTUHAN POKOK
PASAL 6 AYAT (1) HURUF P, (2) HURUF Q, PASAL 7
www.pajak.go.id
GULA KONSUMSI DALAM BENTUK GULA KRISTAL PUTIH BERASAL DARI TEBU
PASAL 6 AYAT (1) HURUF Q & (2) HURUF R
www.pajak.go.id
BARANG HASIL PERTAMBANGAN/PENGEBORAN DIAMBIL LANGSUNG DARI SUMBERNYA
PASAL 6 AYAT (1) HURUF R & (2) HURUF S
www.pajak.go.id
LIQUIFIED NATURAL GAS & COMPRESSED NATURAL GAS
PASAL 6 AYAT (1) HURUF S & (2) HURUF T
www.pajak.go.id
BAB IV DIBEBASKAN DARI PENGENAAN PPN
- Penyerahan JKP Tertentu yang Bersifat Strategis
di dalam Daerah Pabean dan/atau Pemanfaatan
JKP Tertentu yang Bersifat Strategis
dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean
www.pajak.go.id
JASA PELAYANAN KESEHATAN MEDIS
PASAL 10 HURUF A & PASAL 11
Jasa Pelayanan Kesehatan yang Jasa Pelayanan Kesehatan Jasa Pelayanan yang
Dilakukan oleh Tenaga Medis yang Dilakukan di Fasilitas Diberikan oleh selain
dan Tenaga Kesehatan Lainnya Pelayanan Kesehatan Tenaga Kesehatan
meliputi jasa:
meliputi jasa rumah sakit, rumah a. ahli gigi;
a. dokter umum, dokter spesialis,
bersalin, klinik kesehatan, fasilitas b. dukun bayi;
dokter gigi, dan dokter gigi
pelayanan kesehatan tingkat
spesialis; c. paramedis;
b. ahli kesehatan; pertama dan tingkat lanjut,
laboratorium kesehatan, dan d. psikolog; dan
c. kebidanan;
d. perawat; dan sanatorium sebagaimana diatur e. tenaga pengobatan
e. psikiater, dalam ketentuan peraturan alternatif, termasuk yang
sebagaimana diatur dalam ketentuan perundang-undangan di bidang dilakukan oleh
peraturan perundang-undangan di kesehatan. paranormal.
bidang tenaga kesehatan.
www.pajak.go.id
JASA PELAYANAN KESEHATAN MEDIS [LANJUTAN]
PASAL 10 HURUF A & PASAL 11
www.pajak.go.id
JASA PELAYANAN SOSIAL
PASAL 10 HURUF B & PASAL 12
www.pajak.go.id
JASA KEUANGAN
PASAL 10 HURUF D & PASAL 14
www.pajak.go.id
JASA ASURANSI
PASAL 10 HURUF E & PASAL 15
PPN dibebaskan atas penyerahan dan/atau pemanfaatan jasa asuransi meliputi jasa:
Asuransi Asuransi
Reasuransi
Kerugian Jiwa
www.pajak.go.id
JASA PENDIDIKAN
PASAL 10 HURUF F & PASAL 16
PPN dibebaskan atas penyerahan dan/atau pemanfaatan jasa pendidikan meliputi jasa penyelenggaraan:
Tidak termasuk jasa pendidikan yang menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan penyerahan barang dan/atau jasa lainnya.
TANPA SKB
www.pajak.go.id
JASA PENYIARAN TIDAK BERSIFAT IKLAN
PASAL 10 HURUF G & PASAL 17
PPN dibebaskan atas penyerahan dan/atau pemanfaatan jasa penyiaran yang tidak bersifat iklan
Objek:
kegiatan penayangan pesan layanan masyarakat atau rangkaian pesan layanan masyarakat dalam bentuk
suara, gambar, atau suara dan gambar atau yang berbentuk grafis, karakter, baik yang bersifat interaktif
maupun tidak, yang dapat diterima melalui perangkat penerima siaran.
Pemberi Jasa:
lembaga penyiaran, baik lembaga penyiaran publik, lembaga penyiaran swasta, lembaga penyiaran
komunitas maupun lembaga penyiaran berlangganan yang dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan
tanggung jawabnya berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang penyiaran
Penerima Jasa:
• pemasang pesan; atau
• pemasang pesan melalui perusahaan periklanan, production house, atau pihak lainnya.
Pemasang pesan:
• pemerintah; atau
• pemerintah dan badan usaha,
yang membiayai dan bertanggung jawab atas pesan layanan masyarakat atau rangkaian pesan layanan
masyarakat
www.pajak.go.id
JASA ANGKUTAN UMUM
PASAL 10 HURUF H & PASAL 18, 19, 20, 21
PPN dibebaskan atas penyerahan dan/atau pemanfaatan jasa angkutan umum meliputi jasa:
www.pajak.go.id
JASA ANGKUTAN UMUM [LANJUTAN]
PASAL 10 HURUF H & PASAL 19
Angkutan Umum di Laut Angkutan Umum di Sungai & Danau Angkutan Umum Penyeberangan
Kegiatan pemindahan orang dan/atau Kegiatan pemindahan orang Kegiatan pemindahan orang dan/atau
barang dari suatu tempat ke tempat dan/atau barang dari suatu tempat ke barang dari suatu tempat ke tempat lain
lain dengan menggunakan kapal tempat lain dengan menggunakan dengan menggunakan kapal yang
dalam 1 (satu) perjalanan atau lebih kapal yang dilakukan di sungai, berfungsi sebagai jembatan yang
dari 1 (satu) perjalanan, dari suatu danau, waduk, rawa, banjir kanal, menghubungkan jaringan jalan dan/atau
pelabuhan ke pelabuhan lain, atau terusan, dengan dipungut jaringan jalur kereta api yang dipisahkan
dengan dipungut bayaran. bayaran. oleh perairan, dengan dipungut bayaran
Tidak termasuk jasa angkutan umum di air dalam hal jasa angkutan memenuhi kriteria berikut:
www.pajak.go.id
JASA ANGKUTAN UMUM [LANJUTAN]
PASAL 10 HURUF H & PASAL 21
kegiatan dengan menggunakan pesawat udara untuk mengangkut penumpang, kargo, dan/atau pos untuk 1
(satu) perjalanan atau lebih dari 1 (satu) bandar udara ke bandar udara yang lain atau beberapa bandar udara;
dan
kegiatan jasa angkutan udara luar negeri ke beberapa bandar udara di Indonesia atau sebaliknya
sepanjang kegiatan jasa angkutan udara tersebut menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan jasa
angkutan luar negeri (jika seluruh penerbangan tersebut terangkum dalam 1 (satu) tiket)
Contoh
a. Kegiatan penerbangan London–Jakarta–Yogyakarta–Denpasar:
1) Terangkum dalam 1 tiket: bebas PPN
2) Jika kegiatan penerbangan dari Jakarta–Yogyakarta, dan Denpasar tiketnya terpisah, tetap dikenai PPN
meskipun diterbitkan di luar negeri
b. Kegiatan penerbangan Jakarta–Medan–Singapura yang terangkum dalam 1 tiket (bebas PPN). Namun, jika
penerbangan Medan–Singapura batal setelah sampai di Medan, atas penerbangan Jakarta–Medan dikenai PPN
dan dipungut saat penumpang yang bersangkutan meminta pengembalian harga tiket.
www.pajak.go.id
JASA TENAGA KERJA
PASAL 10 HURUF I & PASAL 22
PPN dibebaskan atas penyerahan dan/atau pemanfaatan jasa tenaga kerja meliputi jasa:
merupakan jasa yang diserahkan oleh merupakan jasa untuk menyediakan merupakan jasa pelatihan tenaga
tenaga kerja, pekerja/buruh, atau tenaga kerja oleh pengusaha kerja yang diselenggarakan oleh
pegawai yang memperoleh penyedia tenaga kerja kepada lembaga pelatihan kerja yang telah
penghasilan yang terikat dengan suatu pengguna jasa tenaga kerja. memperoleh izin dari atau terdaftar
hubungan kerja, tidak termasuk jasa di pemerintah pusat atau pemerintah
sehubungan dengan pekerjaan bebas Dapat berupa kegiatan perekrutan, daerah yang berwenang di bidang
penempatan, dan/atau penyaluran ketenagakerjaan.
tenaga kerja, yang kegiatannya
dilakukan dalam satu kesatuan Dapat berupa kegiatan pemagangan
dengan penyerahan jasa penempatan yang dilakukan dalam satu kesatuan
dan penyaluran tenaga kerja. dengan penyerahan jasa pelatihan
bagi tenaga kerja.
www.pajak.go.id
JASA TENAGA KERJA [LANJUTAN]
PASAL 10 HURUF I & PASAL 22
www.pajak.go.id
JASA PERSEWAAN RUMAH SUSUN UMUM & RUMAH UMUM
PASAL 10 HURUF L
www.pajak.go.id
BAB V TIDAK DIPUNGUT PPN/PPN DAN PPnBM
- Impor dan/atau Penyerahan BKP Tertentu yang
Bersifat Strategis
- Penyerahan JKP Tertentu yang Bersifat Strategis
dan/atau Pemanfaatan JKP Tertentu yang Bersifat
Strategis dari luar Daerah Pabean di dalam
Daerah Pabean
www.pajak.go.id
ALAT ANGKUTAN DI AIR, DI UDARA, KERETA API, & ALAT KESELAMATAN
PASAL 25 AYAT (1) HURUF A & HURUF B, AYAT (2) HURUF A PASAL 27
Atas impor BKP tertentu yang bersifat strategis berupa Atas penyerahan BKP tertentu yang bersifat strategis berupa
alat angkutan di air, alat angkutan di bawah air, alat alat angkutan di air, alat angkutan di bawah air, alat
angkutan di udara, dan kereta api, serta suku angkutan di udara, dan kereta api, serta suku cadangnya,
cadangnya, alat keselamatan pelayaran dan alat alat keselamatan pelayaran dan alat keselamatan manusia,
keselamatan manusia, dan alat keselamatan dan alat keselamatan penerbangan dan alat keselamatan
penerbangan dan alat keselamatan manusia yang manusia yang diserahkan kepada kementerian atau lembaga
diimpor oleh: pemerintah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
a. kementerian/lembaga pemerintah yang bidang pertahanan atau keamanan negara, tidak dipungut
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang PPN.
pertahanan/keamanan negara
b. pihak lain yang ditunjuk oleh kementerian atau
lembaga pemerintah yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang
pertahanan/keamanan negara untuk melakukan
Impor tersebut
tidak dipungut PPN.
www.pajak.go.id
KAPAL ANGKUTAN LAUT, ANGKUTAN SUNGAI, ANGKUTAN DANAU, & ANGKUTAN
PENYEBERANGAN, PENANGKAP IKAN, PANDU, TUNDA, TONGKANG, SUKU CADANG, ALAT
PERLENGKAPAN, & ALAT KESELAMATAN
PASAL 25 AYAT (1) HURUF C, (2) HURUF B, & PASAL 27
Atas impor dan/atau penyerahan BKP tertentu yang
bersifat strategis berupa kapal angkutan laut, kapal
angkutan sungai, kapal angkutan danau, dan kapal
angkutan penyeberangan, kapal penangkap ikan, kapal
pandu, kapal tunda, kapal tongkang, serta suku
cadangnya, alat perlengkapan kapal, alat keselamatan
pelayaran, dan alat keselamatan manusia yang diimpor
dan digunakan oleh:
• perusahaan pelayaran niaga nasional,
• perusahaan penangkapan ikan nasional,
• perusahaan penyelenggara jasa kepelabuhanan
nasional, dan
• perusahaan penyelenggara jasa angkutan sungai,
danau, dan penyeberangan nasional,
sesuai dengan kegiatan usahanya, tidak dipungut PPN.
*) semula PP-50/2019 jo. PMK-41/PMK.03/2020
www.pajak.go.id
PESAWAT UDARA, SUKU CADANG, ALAT KESELAMATAN, PERBAIKAN, & PEMELIHARAAN
PASAL 25 AYAT (1) HURUF D, (2) HURUF C, & PASAL 27
www.pajak.go.id
SUKU CADANG PESAWAT UDARA & PERALATAN PERBAIKAN
PASAL 25 AYAT (1) HURUF E, (2) HURUF D, & PASAL 27
www.pajak.go.id
KERETA API, SUKU CADANG, PERALATAN PERBAIKAN, & PRASARANA
PASAL 25 AYAT (1) HURUF F, (2) HURUF E, & PASAL 27
Atas impor dan/atau penyerahan BKP tertentu yang
bersifat strategis kereta api dan suku cadangnya,
peralatan untuk perbaikan dan pemeliharaan, dan
prasarana perkeretaapian yang diimpor dan
digunakan oleh badan usaha penyelenggara sarana
perkeretaapian umum dan/atau badan usaha
penyelenggara prasarana perkeretaapian umum tidak
dipungut PPN.
*) semula PP-50/2019 jo. PMK-41/PMK.03/2020
www.pajak.go.id
KOMPONEN KERETA API, SUKU CADANG, PERALATAN PERBAIKAN, & PRASARANA
PASAL 25 AYAT (1) HURUF G, (2) HURUF F, & PASAL 27
www.pajak.go.id
EMAS BATANGAN SELAIN UNTUK KEPENTINGAN CADANGAN DEVISA NEGARA
PASAL 25 AYAT (1) HURUF H & (2) HURUF G
www.pajak.go.id
JASA PERSEWAAN PESAWAT UDARA YANG DIMANFAATKAN OLEH BADAN USAHA
ANGKUTAN UDARA NIAGA NASIONAL
PASAL 26 AYAT (1), AYAT (2) HURUF B, & PASAL 27
Atas:
1. pemanfaatan dan/penyerahan jasa
persewaan pesawat udara; dan
2. penyerahan jasa perawatan dan
perbaikan pesawat udara
yang dimanfaatkan dan/diterima oleh badan
usaha angkutan udara niaga nasional, tidak
dipungut PPN.
www.pajak.go.id
JASA PERSEWAAN KAPAL, KEPELABUHANAN, PERAWATAN & PERBAIKAN KAPAL
PASAL 26 AYAT (2) HURUF A & PASAL 27
www.pajak.go.id
JASA PERAWATAN DAN PERBAIKAN KERETA API YANG DITERIMA OLEH BADAN USAHA
PENYELENGGARA PERKERETAAPIAN UMUM
PASAL 26 AYAT (2) HURUF C & PASAL 27
www.pajak.go.id
BAB VI TIDAK DIPUNGUT PPN/PPN DAN PPnBM
- Impor BKP yang Dibebaskan dari Pungutan Bea Masuk
www.pajak.go.id
BKP YANG ATAS IMPORNYA DIBEBASKAN DARI PUNGUTAN BEA MASUK
PASAL 28 AYAT (1), AYAT (2), & AYAT (3)
[1] BKP yang atas impornya dibebaskan dari pungutan Bea Masuk
tetap dipungut PPN atau PPN dan PPnBM berdasarkan ketentuan
IMPORT peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.
DUTY
[2] BKP yang atas impornya dibebaskan dari pungutan Bea Masuk
EXEMPT dimaksud sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang kepabeanan.
NOT COLLECTED
Apa Sajakah BKP Dimaksud?
www.pajak.go.id
BKP – KIRIMAN HADIAH UNTUK IBADAH UMUM, AMAL, SOSIAL, ATAU KEBUDAYAAN
PASAL 28 AYAT (3) HURUF A
Atas impor barang kiriman hadiah untuk keperluan ibadah umum, amal, sosial, atau kebudayaan oleh
badan atau lembaga di bidang ibadah untuk umum, amal, sosial, atau kebudayaan yang:
1. berkedudukan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
2. pendiriannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
3. bersifat nonprofit,
tidak dipungut PPN. *) semula KMK-231/2001 s.t.d.t.d. PMK-198/2019
Hibah Buah Kurma dari Arab Saudi Hibah Alat Kesehatan Hibah Kitab Suci Hibah Sacramental Wine
untuk Pemerintah Indonesia
www.pajak.go.id
BKP – KEPERLUAN PENELITIAN & PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
PASAL 28 AYAT (3) HURUF B
Atas impor BKP yang dibebaskan dari pungutan Bea Masuk berupa barang untuk keperluan penelitian dan
pengembangan ilmu pengetahuan oleh:
1. perguruan tinggi;
2. kementerian atau lembaga pemerintah yang melaksanakan kegiatan penelitian dan/atau pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi; atau
3. badan atau lembaga berbadan hukum yang melakukan kegiatan usaha dan salah satu kegiatannya
melakukan penelitian atau percobaan guna peningkatan atau pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan,
tidak dipungut PPN.
*) semula KMK-231/2001 s.t.d.t.d. PMK-198/2019
www.pajak.go.id
BKP – BARANG KEPERLUAN KHUSUS PENYANDANG DISABILITAS
PASAL 28 AYAT (3) HURUF C
www.pajak.go.id
BKP – PETI ATAU KEMASAN LAIN BERISI JENAZAH ATAU ABU JENAZAH
PASAL 28 AYAT (3) HURUF D
Atas impor BKP yang dibebaskan dari pungutan Bea Masuk berupa peti atau kemasan lain yang berisi jenazah
atau abu jenazah, tidak dipungut PPN.
www.pajak.go.id
BKP – BARANG PINDAHAN TKI, MAHASISWA, PNS, ANGGOTA TNI/POLRI
PASAL 28 AYAT (3) HURUF E
Atas impor BKP yang dibebaskan dari pungutan Bea Masuk berupa barang pindahan tenaga kerja Indonesia
yang bekerja di luar negeri, mahasiswa yang belajar di luar negeri, pegawai negeri sipil, anggota Tentara
Nasional Indonesia, atau anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia yang bertugas di luar negeri paling
singkat 1 (satu) tahun, jika barang tersebut tidak untuk diperdagangkan dan mendapat rekomendasi dari
perwakilan Republik Indonesia setempat, tidak dipungut PPN.
www.pajak.go.id
BKP – BARANG KIRIMAN UNTUK PENANGGULANGAN BENCANA ALAM
PASAL 28 AYAT (3) HURUF N
www.pajak.go.id
BAB IX KETENTUAN LAIN-LAIN
www.pajak.go.id
PERLAKUAN ATAS PPN YANG TELANJUR DIPUNGUT ATAU DIBAYAR
PASAL 31 AYAT (1) & (2) BAGI PKP PENJUAL
www.pajak.go.id
BAB X KETENTUAN PERALIHAN
www.pajak.go.id
KETENTUAN PERALIHAN
PASAL 33
www.pajak.go.id
KETENTUAN PERALIHAN [LANJUTAN]
www.pajak.go.id
BAB XI KETENTUAN PENUTUP
www.pajak.go.id
KETENTUAN PENUTUP
PASAL 36, PASAL 37, & PASAL 38
Pada saat PP-49/2022 ini mulai berlaku, semua
peraturan perundang-undangan yang merupakan
PP-146/2000 PP-81/2015 peraturan pelaksanaan dari:
s.t.d.t.d. s.t.d.d. a. PP-146/2000 s.t.d.d. PP-38/2003;
PP-38/2003 PP-48/2020 b. PP-81/2015 s.t.d.d. PP-48/2020; dan
c. PP-50/2019,
PMK-115/2021 &
dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak
KMK-370/2003 PMK-267/2015 s.t.d.t.d. bertentangan dengan ketentuan dalam PP-49/2022.
PMK-142/2017
Pada saat PP-49/2022 ini mulai berlaku:
a. PP-146/2000 s.t.d.d. PP-38/2003;
PP-40/2015 b. PP-81/2015 s.t.d.d. PP-48/2020;
s.t.d.d. PP-50/2019 c. PP-40/2015 s.t.d.d. PP-58/2021; dan
PP-58/2021 d. PP-50/2019,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
www.pajak.go.id
www.pajak.go.id
Terima Kasih