PP 55 Tahun 2022
Jik Pemberi Natura/Kenikmatan Pemberi Natura/Kenikmatan Wajib Memotong PPh
belum memotong PPh, maka Penerima Natura/Kenikmatan Memperhitungkan dan Melaporkan bukti
Penerima Wajib Hitung dan Bayar
Pemotongan Natura/Kenikmatan di SPT Tahunan PPh
Sendiri di SPT Tahunan PPh
Perlakuan Atas Natura/Kenikmatan
Sebelum Tahun 2022 Tahun 2022 Sejak Tahun 2023
Natura/Kenikmatan Natura/Kenikmatan Natura/Kenikmatan
Bukan Objek PPh Bukan Objek PPh Objek PPh
Diterima atau diperoleh pegawai Diterima atau diperoleh pegawai Diterima atau diperoleh pegawai
atau pemberi Jasa atau pemberi Jasa atau pemberi Jasa
Kecuali yang diberikan oleh bukan Diberikan oleh Pemberi kerja
Wajib Pajak, Wajib Pajak yang Dapat Menjadi Biaya Fiskal atau pemberi imbalan
dikenakan pajak secara final atau
Wajib Pajak yang menggunakan Relaksasi sesuai PMK 66 Tahun 2023 Dapat Menjadi Biaya Fiskal
norma penghitungan khusus
(deemed profit) sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 15
Laba Fiskal 28 M 10 M
PPh Badan (tarif 22%) 6,16 M 2,2 M
Dividen PPh 10% 2,8 M 1M
Total PPh Pemilik Modal, PT &
Dividen Investasi
6,612 M 8,4 M
Total PPh Pemilik, PT & Dividen 9,412 M 9,4 M
Ilustrasi
NATURA DAN/ATAU KENIKMATAN
Ilustrasi PT XYZ Natura/Kenikmatan Natura/Kenikmatan Natura/Kenikmatan
(PPh Final Konstruksi Tersertifikasi) Non-Taxable (sebelum 2022) Non-Taxable (sejak 2023) Non-Taxable (sejak 2023)
Laba Komersial 10 M 10 M 26 M
Laba Fiskal 0 0 0
PPh Final Konstruksi (tarif 2,65%) 2,65 M 2,65 M 2,65 M
Dividen PPh 10% 1M 1M 2,6 M
Total PPh Pemilik Modal, PT &
Dividen Investasi
8,85 M 8,85 M 3,7 M
Total PPh Pemilik, PT & Dividen
Tidak Investasi
9,85 M 9,85 M 6,3 M
Ilustrasi
Perlakuan Atas Natura/Kenikmatan
BENEFIT IN KIND = BENEFIT IN CASH
1. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang
diterima atau diperoleh dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan merupakan
penghasilan yang menjadi objek PPh sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat
(1) huruf a UU PPh
2. Imbalan dan penggantian dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan wajib
dipotong berdasarkan ketentuan Pemotongan yang berlaku.
3. Pemotongan dilakukan bersamaan dan dalam satu kesatuan dengan imbalan
dalam bentuk uang.
4. Kewajiban pemotongan dimulai 1 Juli 2023
5. Natura dan/atau Kenikmatan yang diterima atau diperoleh
penerima selama tahun 2022 dikecualikan dari Objek PPh
PP 55 Tahun 2022
PMK 66 Tahun 2023
Natura/Kenikmatan?
Tn Abdul Memberikan Harta ke anaknya Nona Sarah, apakah Natura?
Burhan mendapatkan Tanah & Rumah Warisan dari orang tuanya yang baru
saja meninggal apakah Natura?
Bantuan Beras dan Makanan yang diterima badan atau Lembaga keagamaan
apakah Natura?
PMK 90/PMK.03/2020
Natura/Kenikmatan?
Pasal 4 Ayat (3) UU PPh
PMK 68/PMK.03/2020
PMK 247/PMK.03/2008
Natura/Kenikmatan?
Pasal 8 UU PPh
Perlakuan Atas Natura/Kenikmatan
Biaya penggantian atau imbalan yang diberikan
dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan
berkenaan dengan pekerjaan atau jasa dapat
dikurangkan dari penghasilan bruto untuk
menentukan penghasilan kena pajak oleh pemberi
kerja atau pemberi imbalan atau penggantian
dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan
sepanjang merupakan biaya untuk mendapatkan,
menagih, dan memelihara penghasilan (Biaya 3M)
Pasal 2
PMK 66 Tahun 2023
Perlakuan Atas Natura/Kenikmatan
1. Biaya penggantian atau imbalan Pegawai adalah orang pribadi yang bekerja pada
pemberi kerja berdasarkan perjanjian, kontrak, atau
sehubungan dengan PEKERJAAN kesepakatan kerja, baik secara tertulis maupun tidak
tertulis, untuk melaksanakan suatu pekerjaan dalam
merupakan biaya penggantian atau jabatan atau kegiatan tertentu dengan memperoleh
imbalan yang dibayarkan berdasarkan periode tertentu,
imbalan yang berkaitan dengan penyelesaian pekerjaan, atau ketentuan lain yang
hubungan kerja antara pemberi ditetapkan pemberi kerja, termasuk orang pribadi yang
melakukan pekerjaan dalam sektor pemerintahan
kerja dan Pegawai.
1 2
2. Biaya penggantian atau imbalan Pegawai Tetap adalah pegawai Pegawai Tidak Tetap/Tenaga Kerja
sehubungan dengan JASA yang menerima atau memperoleh Lepas adalah pegawai yang hanya
penghasilan dalam jumlah tertentu menerima penghasilan apabila
merupakan biaya penggantian atau secara teratur, termasuk anggota pegawai yang bersangkutan
dewan komisaris dan anggota bekerja, berdasarkan jumlah hari
imbalan karena adanya transaksi dewan pengawas, serta pegawai bekerja, jumlah unit hasil
pekerjaan yang dihasilkan atau
jasa antar-Wajib Pajak. yang bekerja berdasarkan kontrak
untuk suatu jangka waktu tertentu penyelesaian suatu jenis pekerjaan
yang menerima atau memperoleh yang diminta oleh pemberi kerja.
penghasilan dalam jumlah tertentu
secara teratur.
UU PPh
REGULASI NATURA DAN/ATAU KENIKMATAN
UU PPh
REGULASI NATURA DAN/ATAU KENIKMATAN
Pasal 6 ayat 1 huruf n UU PPh (Biaya Fiskal)
UU PPh
REGULASI NATURA DAN/ATAU KENIKMATAN
Yang dimaksud dengan “imbalan dalam bentuk natura” adalah Yang dimaksud dengan “imbalan dalam bentuk kenikmatan”
imbalan dalam bentuk barang selain uang. adalah imbalan dalam bentuk hak atas pemanfaatan suatu
Termasuk dalam pengertian uang antara lain cek, saldo fasilitas dan/atau pelayanan.
tabungan, uang elektronik, atau saldo dompet digital. Fasilitas dan/atau pelayanan yang diberikan pemberi kepada
Natura dialihkan dari pemberi kepada penerima sebagai penerima dapat bersumber dari aktiva pemberi atau aktiva pihak
bentuk dari penggantian atau imbalan berkenaan dengan ketiga yang disewa dan/atau dibiayai pemberi.
pekerjaan atau jasa
Pasal 23 PP 55/2022
REGULASI NATURA DAN/ATAU KENIKMATAN
• Imbalan berupa Barang
• Contoh : Pemberian Mobil, Handphone, Laptop, Bingkisan dll
Nat (beralih kepemilikannya ke penerima Natura)
ura OBJEK
PAJAK
(TAXABLE)
Pasal 3
PMK 66 Tahun 2023
Ruang Lingkup Natura/Kenikmatan
Sebagai Objek PPh
Penggantian/imbalan Sesuai Pasal 23 PMK 66/2023
sehubungan dengan dan Per 16 Tahun 2016,
‘PEKERJAAN’ Pegawai Meliputi Orang Pribadi
Pegawai Tetap dan Pegawai
Tidak Tetap
Berkaitan dengan Pemberi Natura/Kenikmatan
hubungan kerja antara memotong PPh Pasal 21
pemberi kerja dan bersamaan dan dalam satu
Pegawai kesatuan dengan pemotongan
Orang Pribadi Pajak Penghasilan atas imbalan
dalam bentuk uang
PP 55/2022
PMK 66/2023
Per 16/2016
Ruang Lingkup Natura/Kenikmatan
Sebagai Objek PPh
Penggantian/imbalan Sesuai Pasal 23 PMK 66/2023
Pemberi Natura/Kenikmatan
sehubungan ‘JASA’
memotong PPh Pasal 21 atas
jasa yang diberikan oleh orang
pribadi atau badan bersamaan
Karena adanya dan dalam satu kesatuan
transaksi jasa antar- dengan pemotongan Pajak
Wajib Pajak Penghasilan atas imbalan
Badan atau Orang Pribadi
dalam bentuk uang
PP 55/2022
PMK 66/2023
Per 16/2016
Natura/Kenikmatan Objek PPh
Bukti
Pasal 21 Pemotongan
Uang dan E-SPT 21
Pasal 23
Penggantian
/Imbalan atas
Pasal 26 Bukti
Pekerjaan/Jasa= Pemotongan
Penghasilan
Pasal 4(2) dan SPT
Natura Unifikasi
/Kenikmatan Pasal 15
PPN (FP)
+Efaktur jika
PKP
PP 55 Tahun 2022
PMK 66 Tahun 2023
ILUSTRASI 1 NATURA DAN/ATAU KENIKMATAN
PT Mandala pada bulan Agustus 2023 membelikan hadiah sebuah mobil On The Road senilai
total Rp 300.000.000 kepada Manager Pemasaran atas pencapaian kinerjanya di tahun
sebelumnya, gaji dan tunjangan manager pemasaran perbulan adalah Rp 20.000.000 dan Rp
40.000.000
Ilustrasi
ILUSTRASI 1 NATURA DAN/ATAU KENIKMATAN
Ilustrasi Penghitungan PPh
Pasal 21 di E-SPT Masa
Desember menggunakan
bukti potong 1721-A1
Ilustrasi
ILUSTRASI 1 NATURA DAN/ATAU KENIKMATAN
Ilustrasi Penghitungan
PPh Pasal 21 di E-SPT
Masa Desember
menggunakan bukti
potong 1721-A1
Ilustrasi
ILUSTRASI 2 NATURA DAN/ATAU KENIKMATAN
PT Molis pada bulan Agustus 2023 memberikan sebuah motor listrik On The Road kepada selebgram
“Nona Marsya” sebagai imbalan atas jasa mempromosikan motor tersebut sesuai dengan kontrak yang
telah disepakati
Harga pokok penjualan dari motor listrik tersebut Rp 20.000.000, PPN ditanggung PT Molis Rp 2.200.000
termasuk pajak penghasilan ditanggung oleh PT Molis dengan metode gross up Rp 569.231 (lihat excel)
GROSSUP PPH 21
Penghitungan PPH 21
Penghasilan 22.200.000
PPH 21 Ditanggung 569.231
PKP 22.769.231
PKP Pembulatan kebawah ribuan penuh 22.769.000
Dasar Pengenaan Pajak (50%) 11.384.615
PPH 21 569.231
Sampai saat slide ini dibuat, batasan kepemilikan modal tidak Ilustrasi
hanya di privat company, tetapi juga meliputi public company
Pembahasan 4
Natura/Kenikmatan Dikecualikan
dari Objek PPh
Natura/Kenikmatan Dikecualikan dari Objek PPh
Makanan, bahan makanan, bahan minuman, dan/atau minuman
bagi seluruh Pegawai
Diatur Lebih lanjut
Natura dan/atau kenikmatan yang disediakan di daerah tertentu dalam PMK 66 Tahun
2023
Natura dan/atau kenikmatan dengan jenis dan/atau batasan
tertentu
Bahan makanan, bahan minuman, makanan dan/atau minuman dalam rangka hari besar
Bahan makanan dan/atau bahan
keagamaan meliputi hari raya idufitri, hari raya natal, hari suci nyepi, hari raya waisak,
minuman bagi seluruh pegawai
dengan batasan nilai tertentu atau tahun baru imlek diterima atau diperoleh seluruh Pegawai.
Bingkisan termasuk bahan makanan dan/atau bahan minuman diterima atau diperoleh
Pegawai dan secara keseluruhan bernilai tidak lebih dari Rp3.000.000, untuk tiap
Pegawai dalam jangka waktu 1 (satu) Tahun Pajak.
Natura/Kenikmatan Dikecualikan dari Objek PPh
Makanan, Bahan Makanan, Bahan Minuman, dan/atau Minuman bagi Seluruh Pegawai
Dalam hal ini, nilai kupon bagi bagian transportasi yang dikecualikan dari objek Pajak Penghasilan tidak boleh
melebihi nilai makanan dan minuman yang diberikan di kantor PT ABC yaitu Rp2.300.000.
Oleh karena kupon yang diterima Pegawai bagian transportasi bernilai Rp2.700.000 maka selisih lebih sebesar
Rp400.000 merupakan penghasilan berupa penggantian atau imbalan dalam bentuk natura yang tidak
dikecualikan dari objek Pajak Penghasilan.
Penghitungan selisih lebih nilai kupon yang dikenai Pajak Penghasilan adalah sebagai berikut:
Rp2.700.000 – Rp2.300.000 = Rp400.000.
Natura/Kenikmatan Dikecualikan dari Objek PPh
Makanan, Bahan Makanan, Bahan Minuman, dan/atau Minuman bagi Seluruh Pegawai
Dalam hal ini, nilai kupon bagi bagian pemasaran yang dikecualikan dari objek Pajak Penghasilan tidak boleh
melebihi Rp2.000.000 (dua juta rupiah) untuk tiap Pegawai dalam jangka waktu 1 (satu) bulan.
Oleh karena kupon yang diterima Pegawai bagian pemasaran bernilai Rp2.500.000 maka selisih lebih sebesar
Rp500.000 merupakan penghasilan berupa penggantian atau imbalan dalam bentuk natura yang tidak
dikecualikan dari objek Pajak Penghasilan.
Penghitungan selisih lebih nilai kupon yang dikenai Pajak Penghasilan dan diperhitungkan dalam pemotongan
PPh pasal 21 adalah sebagai berikut:
Rp2.500.000 – Rp2.000.000 = Rp500.000.
Natura/Kenikmatan Dikecualikan dari Objek PPh
Natura dan/atau kenikmatan yang disediakan di daerah tertentu
Bingkisan
Nilai bingkisan apakah harus sama untuk seluruh pegawai atau dapat berbeda sepanjang
diterima oleh seluruh pegawai?
Contoh level direktur menerima bingkisan senilai 10 juta namun level manajer menerima
bingkisan senilai 5 juta.
Sesuai PMK 66 Tahun 2023, nilainya tidak dibatasi, tergantung kemampuan perusahaan.
Antara karyawan, tidak harus sama nilainya, sepanjang diterima oleh seluruh pegawai.
Contoh pada hari raya Natal dari 100 orang pegawai, yang diberikan bingkisan hari besar
keagamaan hanya 20 orang, maka bingkisan untuk 20 orang tersebut masuk dalam Batasan
natura/bingkisan yang dibatasi sebesar maksimal sebesar Rp 3 juta per pegawai per tahun
Waktu Pemberian bingkisan dalam rangka hari besar keagamaan tidak diatur apakah harus
diberikan sama persis dengan hari besar keagamaan tersebut sehingga dapat disesuaikan
oleh pemberi imbalan atau penghasilan atas pekerjaan.
Natura/Kenikmatan Dikecualikan dari Objek PPh
Natura dan/atau Kenikmatan dengan Jenis dan/atau Batasan Tertentu
Ilustrasi Batasan Nilai Bingkisan
Selama tahun 2023, PT DEF memberikan bingkisan kepada Tuan Abdi selaku Pegawainya dengan perincian pemberian sebagai berikut:
a. Tanggal 10 April 2023, diberikan bingkisan dalam bentuk bahan makanan dan bahan minuman dalam rangka Hari Raya Idul Fitri senilai
Rp500.000;
b. Tanggal 15 Juni 2023, diberikan bingkisan berupa seperangkat peralatan rumah tangga dalam rangka Hari Raya Idul Adha senilai
Rp1.000.000;
c. Tanggal 10 Agustus 2023, diberikan bingkisan berupa sebuah Handphone dalam rangka apresiasi kinerja senilai Rp4.000.000;
d. Tanggal 20 November 2023, diberikan bingkisan berupa sebuah Kulkas dalam rangka Ulang Tahun Perusahaan senilai Rp2.000.000.
e. Tanggal 20 Desember 2023, diberikan bingkisan berupa peralatan makan dalam rangka Hari Raya Natal senilai Rp 800.000.000
Batasan Nilai Bingkisan
Bulan Pemberian Nilai Bingkisan sebagai
Nilai Bingkisan Akumulasi Nilai Bingkisan dikecualikan dari Objek
Bingkisan Objek PPh
PPh
(a) (b) (c) (d) (e) = (c) – (d)
April
Rp500.000 Rp500.000 Rp500.000 -
(Hari Raya Idul Fitri)
Desember
Rp800.000 Rp800.000 Rp800.000 -
(Hari Raya Natal)
Juni -
Rp1.000.000 Rp1.000.000
(Hari Raya Idul Adha)
Rp3.000.000
Agustus Rp4.000.000 Rp5.000.000 Rp2.000.000
November Rp2.000.000 Rp7.000.000 Rp2.000.000
Natura/Kenikmatan Dikecualikan dari Objek PPh
Natura dan/atau Kenikmatan dengan Jenis dan/atau Batasan Tertentu
Peralatan dan Fasilitas Kerja Dapat juga berupa seragam, alat kerja, perangkat
dan lain-lain yang diberikan kepada pegawai yang
tidak ada hubungan dengan keamanan,
kesehatan, maupun keselamatan kerja yang
diwajibkan oleh kementrian/Lembaga.
Contoh seragam kerja front office, seragam hari
tertentu, meja, kursi dll
Sepanjang merupakan natura/kenikmatan
sehubungan dengan fasilitas kerja (untuk
menunjang pekerjaan pegawai), sehingga
dikecualikan dari objek PPh
Natura/Kenikmatan Dikecualikan dari Objek PPh
Natura dan/atau Kenikmatan dengan Jenis dan/atau Batasan Tertentu
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan dan Pengobatan
dari Pemberi Kerja
Batasan:
a. Diterima atau diperoleh Pegawai; dan
b. Diberikan dalam rangka penanganan:
1) Kecelakaan kerja;
2) Penyakit akibat kerja; **
3) Kedaruratan penyelamatan jiwa; atau
4) Pengobatan lanjutan sebagai akibat kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
** Perpres No 7 Tahun 2019 dapat menjadi salah satu referensi dari detail Penyakit Akibat Kerja
Natura/Kenikmatan Dikecualikan dari Objek PPh
Natura dan/atau Kenikmatan dengan Jenis dan/atau Batasan Tertentu
1. Selain fasilitas olahraga golf, pacuan kuda, balap perahu bermotor, terbang
layang dan/atau olahraga otomotif
2. Batasan:
a. Diterima atau diperoleh Pegawai; dan
b. Secara keseluruhan bernilai maksimal sebesar Rp1,5
juta/pegawai/tahun pajak.
Natura/Kenikmatan Dikecualikan dari Objek PPh
Natura dan/atau Kenikmatan dengan Jenis dan/atau Batasan Tertentu
1. Hak pemanfaatannya dipegang oleh perseorangan (individual) antara lain apartemen atau rumah
tapak
2. Batasan:
a. Diterima atau diperoleh Pegawai
b. Secara keseluruhan bernilai maksimal sebesar Rp2 juta /pegawai/bulan
Natura/Kenikmatan Dikecualikan dari Objek PPh
Natura dan/atau Kenikmatan dengan Jenis dan/atau Batasan Tertentu
Maka dapat diketahui hubungan kenikmatan berupa fasilitas kendaraan beserta status fasilitas kendaraan tersebut
sebagai objek Pajak Penghasilan
Bulan Penghasilan adalah
Nilai Fasilitas sebagai berikut:
Kendaraan Status Objek Pajak Penghasilan Keterangan
Rata-rata penghasilan bruto 12 (dua
Januari 2024 Rp20.000.000 Dikecualikan dari Objek PPh
belas) bulan terakhir < Rp100 juta
Rata-rata penghasilan bruto 12 (dua
Februari 2024 Rp25.000.000 Objek PPh
belas) bulan terakhir > Rp100 juta
Rata-rata penghasilan bruto 12 (dua
Maret 2024 Rp21.000.000 Objek PPh
belas) bulan terakhir > Rp100 juta
Natura dan/atau Kenikmatan dengan Jenis dan/atau Batasan Tertentu
Ilustrasi Tabel Rata-Rata Penghasilan Bruto Pegawai Bekerja 12 Bulan Atau Lebih
Penghasilan Bruto Bulan Penghasilan yang
Rata-rata
Nilai Penghasilan perhitungkan dalam menghitung
No. Bulan Ta hun Nilai Fasilitas Penghasilan Bruto
Selain Fasilitas Rata-rata Penghasilan Bruto 12
Kendaraan 12 Bulan Terakhir
Kendaraan Bulan Terakhir
Pasal 6 UU PPh
Ilustrasi Perjalanan Dinas Dapat Dibiayakan & Objek PPh
PT Titan mengeluarkan biaya perjalanan dinas Surabaya-Tokyo dan Tokyo-Surabaya di Bulan
Agustus 2023 untuk kedua direksinya yakni Mr Fukuda dan Mr Fujimaru, dalam keterangan di
voucher Bukti Kas Keluar bahwa perjalanan tersebut adalah perjalanan dinas, namun tidak
terdapat dokumen yang menerangkan terperinci mengenai aktivitas yang dilakukan
ekspatriat asal Jepang tersebut selama perjalanan ke Jepang
Maka Biaya Perjalanan yang dikeluarkan oleh PT Titan dianggap
sebagai Uang dan/atau Kenikmatan yang diberikan kepada pegawai
dan menjadi objek Pemotongan PPh Pasal 21 atas kedua direksi
tersebut
Bagi PT Titan, biaya tersebut dapat dibebankan secara fiskal sebagai
perluasan dari biaya 3M sesuai UU PPh, PP 55/2022 dan PMK 66/2023
(bagian dari penghasilan pegawai yang dipotong PPh Pasal 21)
Selain itu sebaiknya dalam kontrak kerja Pegawai termasuk
direksi, dimuat klausul natura/fasilitas yang akan didapat sebagai
penghasilan sehingga biaya natura/fasilitas merupakan biaya 3M
yaitu imbalan kerja kepada pegawai
Natura/Kenikmatan Dikecualikan dari Objek PPh
CV Berkah yang tidak terbagi atas modal memberikan
Gaji dan Tunjangan kepada Tuan Seto yang
merupakan anggota CV Berkah, Tuan Seto
mendapatkan gaji Rp 10.000.000 dan tunjangan
sebesar Rp 20.000.000 yang berbentuk saldo OVO,
selain itu CV Berkah memberikan fasilitas sewa mobil
sebesar Rp 5.000.000 perbulan, atas penghasilan
tersebut, yang menjadi objek pemotongan pasal 21
adalah…
Pasal 23 &24
PMK 66/2023
Pemotongan PPh Atas Natura/Kenikmatan
Ilustrasi 1
PT Bekapai yang berada di kota Balikpapan selama bulan Agustus 2023
memanfaatkan Jasa Firma Hukum dari Anton dan rekan (PKP) yang
berdomisili di kota Jakarta untuk menyelesaikan sengketa hukum
yang sedang dihadapi.
Dalam perjanjian disepakati bahwa semua biaya akomodasi
penginapan, perjalanan dan lain lain termasuk PPh ditanggung oleh
PT Bekapai
Rincian biaya selama bulan Agustus sebagai berikut:
1. Biaya Pesawat dan Antar Jemput serta makan sebesar
Rp50.000.000
2. Biaya Akomodasi dan Hotel selama di kota Balikpapan sebesar
Rp25.000.000
3. Pembelian Cendera mata dan Suvenir sebesar Rp 10.000.000
4. Fee Jasa Hukum sebesar Rp 1.000.000.000
5. PPh Pasal 23 ditanggung oleh PT Bekapai
Maka atas biaya yang telah dikeluarkan oleh PT Bekapai Tersebut…
Pemotongan PPh Atas Natura/Kenikmatan
Ilustrasi 1
1. Biaya Pesawat dan Antar Jemput serta makan sebesar
Rp50.000.000
2. Biaya Akomodasi dan Hotel selama di kota Balikpapan
sebesar Rp25.000.000
3. Pembelian Cendera mata dan Suvenir sebesar Rp 10.000.000
4. Fee Jasa Hukum sebesar Rp 1.000.000.000
5. PPh Pasal 23 Ditanggung PT Antutu = Rp 22.142.857 (lihat
dan gunakan perhitungan excel gross up terlampir di
suplemen)
Total Uang, Natura dan Kenikmatan yang seharusnya
diperhitungkan dalam bukti pemotongan PPh Pasal 23 adalah
atas seluruh biaya atau dari DPP Rp 1.107.142.857
Selain itu Firma Hukum Anton dan Rekan yang merupakan pengusaha kena pajak, memungut PPN
ke PT Bekapai atas jasa yang diberikan dengan DPP Rp1.107.142.857 dan PPN Rp121.785.714
Pemotongan PPh Atas Natura/Kenikmatan
Ilustrasi 1
Bank 22.142.857
Utang PPh Pasal 23 22.142.857
Bank 2.948.718
Utang PPh Pasal 21 2.948.718
Pemotongan PPh Atas Natura/Kenikmatan
Ilustrasi 3
PT Geo yang berada di kota Makassar di bulan Oktober 2023 mengadakan
rekrutmen untuk calon pegawainya, dalam proses rekrutmen, untuk
mendapatkan calon sdm terbaik, PT Geo memberikan fasilitas akomodasi
perjalanan dan hotel tempat menginap selama proses seleksi kepada 100
calon pegawainya yang berdomisili diluar kota Makassar
Rincian biaya 100 calon pegawai tersebut selama bulan Oktober sebagai
berikut:
1. Biaya transportasi serta makan sebesar Rp200.000.000 untuk 100
pegawai dengan cara di reimburse
2. Uang Saku Rp 1.000.000 (@calon pegawai)
3. PPh Pasal 21 ditanggung oleh PT Geo (lihat dan gunakan perhitungan
excel gross up terlampir di suplemen)
Maka atas biaya yang telah dikeluarkan oleh PT Geo Tersebut….
Dibuatkan Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 atas peserta kegiatan per masing-masing calon pegawai
sesuai dengan uang atau fasilitas yang diberikan kepada peserta kegiatan rekrutmen tersebut
Ilustrasi 3
Ilustrasi Salah Satu Bukti
Pemotongan PPh Pasal 21 Atas
Peserta Kegiatan Rekrutmen
Pemotongan PPh Atas Natura/Kenikmatan
Ilustrasi 3
Jurnal yang dibuat oleh PT Geo atas transaksi tersebut adalah:
Beban Rekrutmen 315.789.400
Bank 315.789.400
Bank 15.789.500
Utang PPh Pasal 21 15.789.500
Pemotongan PPh Atas Natura/Kenikmatan
Ilustrasi 4
PT Tekno Jakarta menggunakan jasa Leon Ltd India untuk sistem cyber security
perusahaan dan database milik pelanggannya
Leon ltd India tidak memiliki BUT di Indonesia, perwakilan dari pegawainya pada
bulan Agustus 2023 datang ke Indonesia selama 10 hari sebagai bagian dari proses
awal jasa yang diberikan, setiap bulan PT Tekno memberikan fee kepada Leon Ltd
sebesar Rp200.000.000 dan Leon ltd tidak bersedia dipotong PPh Pasal 26 dan
tidak memberikan DGT serta COR sesuai ketentuan Per 25/2018.
Rincian biaya yang harus dikeluarkan PT Tekno selama Agustus adalah sebagai
berikut:
1. Biaya Pesawat dan Antar Jemput serta makan sebesar Rp30.000.000
2. Biaya Akomodasi dan Hotel selama di kota Jakarta sebesar Rp20.000.000
3. Fee Jasa Rp200.000.000
4. PPh Pasal 26 ditanggung oleh PT Tekno Rp62.500.000 (lihat dan gunakan
perhitungan excel gross up terlampir di suplemen)
Maka atas biaya yang telah dikeluarkan oleh PT Tekno Tersebut….
Dibuatkan Bukti Pemotongan PPh Pasal 26 dengan tarif sebesar 20% setelah memperhitungkan
Natura/Kenikmatan yang diberikan kepada Leon Ltd India
Ilustrasi 4
Bank 62.500.000
Utang PPh Pasal 26 62.500.000
Pada bulan Agustus 2023, PT Jihan memberikan fasilitas apartemen kepada Nyonya Jenisa selaku
Pegawainya. Apartemen tersebut disewa PT Jihan dari pihak ketiga secara bulanan. Selama bulan
Agustus 2023, biaya-biaya terkait fasilitas apartemen tersebut yang dikeluarkan PT Jihan terdiri dari:
1. Biaya sewa apartemen : Rp 50.000.000
2. Biaya pemeliharaan lingkungan : Rp 15.000.000
3. Biaya utilitas (tagihan listrik, air, dan internet) : Rp 10.000.000 +
4. Total biaya : Rp 75.000.000
Fasilitas tempat tinggal dengan hak penggunaan dipegang oleh perseorangan (individual) dikecualikan
dari objek PPh sepanjang bernilai secara keseluruhan tidak lebih dari Rp2.000.000/Pegawai/bulan.
Fasilitas Apartemen yang menjadi objek pemotongan PPh Pasal 21 sebesar Rp73.000.000 dengan
penghitungan sebagai berikut: Rp75.000.000 – Rp2.000.000 = Rp73.000.000.
Penghitungan Atas Natura/Kenikmatan
Ilustrasi 3 (Penghitungan Alokasi Natura/Kenikmatan Untuk Natura/Kenimatan Objek PPh
Direktur Hendri dan Direktur Basuki mendapat fasilitas satu buah perahu bermotor dari PT
Louhan sebagai sarana olahraga balap perahu bermotor (powerboating) yang dipakai
bergilir.
PT Louhan menggunakan jumlah hari pemakaian fasilitas sebagai dasar pencatatan
pemanfaatan fasilitas tersebut. Selama bulan Agustus 2023, Direktur Hendri dicatat
menggunakan perahu bermotor selama 10 hari dan Direktur Basuki dicatat menggunakannya
selama 15 hari.
Biaya-biaya terkait penyediaan fasilitas tersebut terdiri dari:
1. Biaya penyusutan perahu bermotor sebesar Rp480 Juta /tahun;
2. Biaya pemeliharaan dikeluarkan selama bulan Agustus 2023 sebesar Rp15 Juta;
3. Biaya operasional (bahan bakar, kru, dll) dikeluarkan selama bulan Agustus 2023 sebesar
Rp10 Juta;
Untuk mengetahui nilai kenikmatan yang diterima oleh Direktur Hendri dan Direktur Basuki,
maka dilakukan dalam dua tahap meliputi:
a. Penentuan biaya penyediaan fasilitas perahu bermotor selama bulan Agustus 2023; dan
b. Pengalokasian biaya bulan Agustus 2023 berdasarkan pencatatan kenikmatan berdasarkan
hari pemakaian.
Penghitungan Atas Natura/Kenikmatan
Langkah pertama, penentuan biaya fasilitas perahu bermotor dihitung
dengan mengalokasikan biaya dengan nilai manfaat lebih dari 1 bulan untuk
menjadi bagian dari biaya bulan Agustus 2023 Biaya penyusutan untuk
bulan Agustus 2023 dialokasi sebesar Rp40.000.000 dengan penghitungan
sebagai berikut: Rp480 Juta : 12 = Rp40 Juta. Sehingga biaya penyediaan
fasilitas secara keseluruhan meliputi:
1. Biaya penyusutan : Rp40 Juta
2. Biaya pemeliharaan : Rp15 Juta
3. Biaya operasional (bahan bakar, kru, dll) : Rp10 Juta +
4. Total biaya : Rp65 Juta
Langkah kedua, yaitu alokasi fasilitas berdasarkan dasar pencatatan berupa
hari penggunaan sehingga objek PPh Pasal 21:
Direktur Hendri : 10/(10 +15) x Rp65 Juta = Rp26 juta
Direktur Basuki : 15/(10 +15) x Rp65 Juta = Rp39 Juta
Pembahasan 7
Teknis dan Saat Pemotongan/Pemungutan
PPh atas Natura/Kenikmatan
Saat Pemotongan PPh Atas Natura/Kenikmatan
Saat pemotongan PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas persewaan tanah
dan/atau bangunan adalah pada akhir bulan Januari 2024, yaitu akhir
bulan terutangnya sewa,
Hal ini disebabkan saat terutang terjadi terlebih dahulu dari saat
pengalihan imbalan dan/atau penggantian berupa natura tersebut.
Saat Pemotongan PPh Atas Natura/Kenikmatan
Ilustrasi 4
Tn Yahya status TK/1 bekerja pada PT First dengan penghasilan berupa gaji
dan tunjangan perbulan Rp10.000.000, tidak memiliki modal di PT First
Selama bulan Januari s.d. Juni 2023, selain gaji dan tunjangan Tn Yahya
mendapatkan penghasilan berupa natura dan kenikmatan yang telah
diperhitungkan dalam pemotongan PPh Pasal 21 oleh pemberi kerja sebagai
berikut:
1. Bingkisan berupa peralatan rumah tangga dalam rangka hari raya Nyepi di
bulan Maret 2023 senilai Rp 500.000 (diterima seluruh pegawai)
2. Bingkisan Makanan dan Minuman 5 hari sebelum hari raya Idul Fitri di
bulan April 2023 senilai Rp 1.000.000 (diterima hanya yang beragama
Islam)
3. Bingkisan peralatan makan minum dalam rangka hari raya Idul Adha di
bulan Juni 2023 senilai Rp 300.000 (diterima seluruh pegawai)
4. Fasilitas rumah tinggal dengan nilai Rp 3.000.000 perbulan
5. Fasilitas kendaraan berupa mobil yang biaya penyusutan, bahan bakar
dan operasionalnya ditanggung perusahaan senilai Rp 4.000.000 perbulan
Saat PMK 66 Tahun 2023 berlaku maka…
Saat Pemotongan PPh Atas Natura/Kenikmatan
Ilustrasi 4
Jawab:
1. Bingkisan berupa peralatan rumah tangga dalam rangka hari raya Nyepi di bulan Maret 2023
senilai Rp 500.000(diterima seluruh pegawai)
Dapat dilakukan pembetulan SPT PPh Pasal 21 oleh PT First di Masa Maret 2023
dan melakukan kompensasi kelebihan bayar tersebut, atas kelebihan pemotongan PPh
Pasal 21 yang dilakukan dapat dikembalikan ke Tuan Yahya karena bingkisan hari raya
nyepi yang diterima seluruh pegawai bukanlah objek pajak
2. Bingkisan Makanan dan Minuman 5 hari sebelum hari raya Idul Fitri di bulan April 2023 senilai
Rp 1.000.000 (diterima hanya yang beragama Islam)
Dapat dilakukan pembetulan SPT PPh Pasal 21 oleh PT First di Masa April 2023 dan
melakukan kompensasi kelebihan bayar tersebut, atas kelebihan pemotongan PPh Pasal
21 yang telah dilakukan dapat dikembalikan ke Tuan Yahya karena bingkisan hari Raya
Idul Fitri meskipun harusnya diterima seluruh pegawai, akan tetapi di bulan tersebut
seluruh bingkisan yang diterima Tuan Yahya belum melebihi batas Rp 3.000.000 setahun
Saat Pemotongan PPh Atas Natura/Kenikmatan
Ilustrasi 4
Jawab:
3. Bingkisan peralatan makan minum dalam rangka hari raya Idul Adha di bulan Juni 2023 senilai Rp 300.000 (diterima
seluruh pegawai)
Dapat dilakukan pembetulan SPT PPh Pasal 21 oleh PT First di Masa Juni 2023 dan melakukan kompensasi kelebihan
bayar tersebut, atas kelebihan pemotongan PPh Pasal 21 yang telah dilakukan dapat dikembalikan ke Tuan Yahya
karena bingkisan hari Raya Idul Adha meskipun bukan kategori bingkisan hari besar keagamaan yang bukan objek
pajak tanpa Batasan nilai, akan tetapi di bulan tersebut seluruh bingkisan yang diterima Tuan Yahya belum melebihi
batas Rp 3.000.000 setahun
5. Fasilitas kendaraan berupa mobil yang biaya penyusutan, bahan bakar dan operasionalnya ditanggung perusahaan senilai
Rp 4.000.000 perbulan
Dapat dilakukan pembetulan SPT PPh Pasal 21 oleh PT First di Masa januari sd juni 2023 dan melakukan kompensasi
kelebihan bayar tersebut, kelebihan pemotongan PPh Pasal 21 dapat dikembalikan ke Tuan Yahya karena rata-rata
penghasilan bruto Tn Yahya tidak melebihi Rp 100.000.000 perbulan dan tidak memiliki modal di PT First
Pembahasan 8
Pelaporan Natura/Kenikmatan Pada
SPT Tahunan PPh dan SPT PPh 21
Pelaporan Natura/Kenikmatan pada SPT Tahunan PPh OP
Natura/Kenikmatan yang
belum dipotong bulan
Januari s.d Juni 2023
Penggantian atau imbalan sehubungan
dengan pekerjaan atau jasa dalam
bentuk natura dan/atau kenikmatan
yang diterima atau diperoleh sejak
tanggal 1 Januari 2023 sampai dengan
tanggal 30 Juni 2023 yang belum
dilakukan pemotongan Pajak
Penghasilan oleh pemberi kerja atau
pemberi penggantian atau imbalan,
atas Pajak Penghasilan yang terutang
wajib dihitung dan dibayar sendiri
serta dilaporkan oleh penerima dalam
Surat Pemberitahuan Pajak
Penghasilan.
Pelaporan Natura/Kenikmatan pada SPT Tahunan PPh OP
Natura/Kenikmatan
yang Bukan Objek PPh
Atas Natura/Kenikmatan
yang merupakan Objek
Pemotongan PPh Pasal 21
bagi ”pegawai” dapat
dimasukan dalam bagian
penghasilan bruto angka 6 di
bukti pemotongan 1721-A1
”Penerimaan dalam bentuk
Natura dan Kenikmatan
Lainnya yang dikenakan
Pemotongan PPh Pasal 21”
Pelaporan Natura/Kenikmatan pada SPT Tahunan PPh OP
Induk 1770 S
Natura/Kenikmatan yang telah menjadi
bagian dari perhitungan bruto di bukti
pemotongan 1721 A1 akan menjadi bagian
dari penghasilan sehubungan dengan
pekerjaan yang didapat oleh pegawai yang
penghasilan tidak finalnya dihitung ulang
dalam SPT Tahunan, bukti pemotongan
PPh Pasal 21 menjadi kredit pajak PPh
Lamp 1770 S-I
Pelaporan Penghasilan
Natura/Kenikmatan Pada
SPT Tahunan OP Bukan
Pegawai (Pemberi Jasa)
Lamp 1770-I
Ilustrasi 1
Pembetulan Pelaporan Natura/Kenikmatan pada SPT Tahunan PPh OP 2022
Seluruh Natura dan/atau
Kenikmatan yang diterima Jika perusahaan tidak memotong PPh 21 natura atas Pegawai di
atau diperoleh tahun Tahun 2022 dan Pegawai memperhitungkan sendiri di SPT Tahunan
2022 bukan Objek PPh
Pada Tahun 2022 Tuan Jodi status TK/0 menerima natura berupa mobil dari kantor
senilai Rp500.000.000. Selain itu Tuan Jodi menerima penghasilan neto berupa uang
sebesar Rp 1.000.000.000
Perusahaan tempat Tuan Jodi bekerja telah memotong seluruh penghasilan dan natura
tersebut pada bukti pemotongan 1721-A1
Dengan berlakunya PMK 66 Tahun 2023, maka …
Jawab:
Perusahaan membuat pembetulan bukti pemotongan 1721-A1 dan SPT Masa PPh 21 atas
penghitungan natura senilai Rp500.000.000. Akibat pembetulan SPT Masa PPh 21 yang
dilakukan perusahaan, atas kelebihan pemotongan sebesar Rp 150.000.000 dapat
dikompensasikan dan dikembalikan ke Tuan Jodi.
Tuan Jodi dapat melakukan pembetulan SPT Tahunan PPh OP 2022 dengan bukti
pemtongan 1721-A1 yang sudah dibetulkan, Natura senilai Rp 500.000.000 dilaporkan
pada bagian bukan objek dan SPT Tahunan OP 2022.
Ilustrasi Pembetulan SPT PPh Pasal 21 Dari Pemotong
Natura/Kenikmatan Untuk Tahun Pajak 2022
Pelaporan Pemberian Natura/Kenikmatan pada SPT Tahunan
Pembetulan ’SPT Tahunan Badan’
2022 Terkait Koreksi Biaya Fiskal
atas Natura/Kenikmatan
Pembetulan SPT Tahunan Badan Tahun Pajak 2022 dapat dilakukan oleh
wajib pajak yang PPh nya tidak final, dalam hal sudah melakukan
koreksi fiskal positif atas natura/kenikmatan yang merupakan biaya
untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan
Koreksi Fiskal Positif yang dibetulkan oleh wajib pajak badan yang PPh nya
tidak final tersebut dapat berasal dari koreksi fiskal atas
penyusutan/amortisasi di 1771 lampiran khusus 1A maupun koreksi fiskal
positif lainnnya di 1771 lampiran-I
Pelaporan Pemberian Natura/Kenikmatan pada SPT Tahunan
Pembetulan SPT Tahunan Badan
2022 Terkait Koreksi Biaya
Fiskal atas Natura/Kenikmatan
125.000.000
125.000.000
0
Pelaporan Pemberian Natura/Kenikmatan pada SPT Tahunan
Pembetulan SPT Tahunan Badan
2022 Terkait Koreksi Biaya
Fiskal atas Natura/Kenikmatan
0
Pelaporan Pemberian Natura/Kenikmatan pada SPT Tahunan
Induk 1771
Pembetulan SPT Tahunan Badan 13.450.000.000
2.959.000.000
2.959.000.000
4 bulan sebelum
jangka waktu 5 Permohonan • SK Perpanjangan/
tahun berakhir
Perpanjangan • Pemberitahuan
(Pemberi kerja non- 4 bulan setelah Penghentian
minerba) lamp. C & permohonan Perpanjangan
lanjut pemeriksaan lengkap
Pasal 18
Natura dan/atau Kenikmatan yang Disediakan di Daerah Tertentu
1. SK Persetujuan Penetapan/Perpanjangan Penetapan Daerah Tertentu berdasarkan PMK 167/2018
yang masih memiliki jangka waktu pemberlakuan, dinyatakan tetap berlaku.
2. Proses penyelesaian Permohonan Penetapan/Perpanjangan Penetapan Daerah Tertentu on going,
diselesaikan berdasarkan ketentuan PMK ini.
3. Permohonan Penetapan/Perpanjangan Penetapan yang dinyatakan belum lengkap kelengkapan
dokumennya berdasarkan ketentuan dalam PMK ini, Kanwil Pemberi Kerja Berstatus Pusat
harus meminta kelengkapan dokumen dimaksud dalam jangka waktu 15 hari sejak
berlakunya PMK ini.
4. Permohonan Penetapan/Perpanjangan Penetapan Daerah Tertentu yang sedang dilakukan
pemeriksaan oleh Kanwil DJP Lokasi & belum diterbitkan keputusan setelah 4 bulan dari
permohonan diterima lengkap, harus diterbitkan keputusan paling lambat:
a. 6 bulan sejak permohonan diterima lengkap, atau
b. 1 bulan sejak PMK ini berlaku, sesuai peristiwa yang terjadi terlebih dahulu.
5. Terhadap Pemberi Kerja Pemegang izin pertambangan minerba yang memiliki SK Penetapan
Daerah Tertentu yang masa berlakunya berakhir setelah PMK ini berlaku, diharuskan untuk
mengajukan permohonan kembali dalam rangka perpanjangan penetapan daerah tertentu paling
lambat 4 bulan sebelum berakhirnya jangka waktu pada SK Penetapan Daerah Tertentu.
6. Pada saat PMK ini berlaku, PMK 167/2018 dinyatakan tidak berlaku.