Anda di halaman 1dari 138

Natura/Kenikmatan

Sesuai PMK 66 Tahun 2023

Sabtu, 5 Agustus 2023


POKOK PEMBAHASAN
Tata Cara Penilaian Pelaporan Natura/Kenikm
Perlakuan PPh atas atan Pada SPT Tahunan P
Natura/Kenikmatan atas Natura/ Ph dan SPT PPh 21
Kenikmatan
Dasar Hukum dan Pengat
uran Terkait Perlakuan Pa Tata Cara
Tata Cara Permohonan
jak atas Natura/Kenikmat Penghitungan atas Penetapan Berlokasi U
an Natura/Kenikmatan saha di Daerah Tertent
u
Teknis dan Saat Pemot
Natura/Kenikmatan ongan atau Pemungut
Objek PPh an PPh atas Natura/Ke
nikmatan
Natura/Kenikmatan Dikec
ualikan dari Objek PPh
Pembahasan 1
Perlakuan PPh atas
Natura/Kenikmatan
Perlakuan Atas Natura/Kenikmatan
PMK 66 Tahun 2023
Januari-Desember 2022 Januari-Juni 2023 Sejak Juli 2023
 Pemberi Natura/Kenikmatan  Pemberi Natura/Kenikmatan
Natura/Kenikmatan ’dikecualikan’ dari kewajiban Wajib Memotong PPh
Bukan Objek PPh Pemotongan PPh  Penerima Natura/Kenikmatan
Memperhitungkan dan
Diterima atau diperoleh pegawai  Penerima Natura/Kenikmatan Wajib
Hitung dan Bayar Sendiri di SPT Melaporkan bukti Pemotongan
atau pemberi Jasa
Tahunan PPh ’jika’ belum dilakukan Natura/Kenikmatan di SPT
pemotongan PPh Tahunan PPh

PP 55 Tahun 2022
Jik Pemberi Natura/Kenikmatan  Pemberi Natura/Kenikmatan Wajib Memotong PPh
belum memotong PPh, maka  Penerima Natura/Kenikmatan Memperhitungkan dan Melaporkan bukti
Penerima Wajib Hitung dan Bayar
Pemotongan Natura/Kenikmatan di SPT Tahunan PPh
Sendiri di SPT Tahunan PPh
Perlakuan Atas Natura/Kenikmatan
Sebelum Tahun 2022 Tahun 2022 Sejak Tahun 2023
Natura/Kenikmatan Natura/Kenikmatan Natura/Kenikmatan
Bukan Objek PPh Bukan Objek PPh Objek PPh
Diterima atau diperoleh pegawai Diterima atau diperoleh pegawai Diterima atau diperoleh pegawai
atau pemberi Jasa atau pemberi Jasa atau pemberi Jasa
Kecuali yang diberikan oleh bukan Diberikan oleh Pemberi kerja
Wajib Pajak, Wajib Pajak yang Dapat Menjadi Biaya Fiskal atau pemberi imbalan
dikenakan pajak secara final atau
Wajib Pajak yang menggunakan Relaksasi sesuai PMK 66 Tahun 2023 Dapat Menjadi Biaya Fiskal
norma penghitungan khusus
(deemed profit) sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 15

Tidak Dapat Menjadi Biaya Fiskal


UU PPh
PP 55/2022
PMK 66/2023
NATURA DAN/ATAU KENIKMATAN

Naskah Akademik UU HPP


NATURA DAN/ATAU KENIKMATAN
Ilustrasi PT ABC Natura/Kenikmatan Natura/Kenikmatan
(PPh Tidak Final) Non-Taxable (sebelum 2023) Taxable (Sejak 2023)
Penghasilan 100 M 100 M
Biaya Selain Gaji Pemilik Modal 70 M 70 M
Natura/Kenikmatan Pemilik Modal 18 M 18 M
Beban Gaji Pemilik Modal
- Tn A 1M PPh Ps 21 226 jt 1M PPh Ps 21 3,1 M

- Ny B 1M PPh Ps 21 226 jt 1M PPh Ps 21 3,1 M

Laba Fiskal 28 M 10 M
PPh Badan (tarif 22%) 6,16 M 2,2 M
Dividen PPh 10% 2,8 M 1M
Total PPh Pemilik Modal, PT &
Dividen Investasi
6,612 M 8,4 M
Total PPh Pemilik, PT & Dividen 9,412 M 9,4 M
Ilustrasi
NATURA DAN/ATAU KENIKMATAN
Ilustrasi PT XYZ Natura/Kenikmatan Natura/Kenikmatan Natura/Kenikmatan
(PPh Final Konstruksi Tersertifikasi) Non-Taxable (sebelum 2022) Non-Taxable (sejak 2023) Non-Taxable (sejak 2023)

Penghasilan 100 M 100 M 100 M


Biaya Selain Gaji Pemilik Modal 70 M 70 M 70 M
Natura/Kenikmatan Pemilik
Modal
18 M 18 M 2M
Beban Gaji Pemilik Modal
- Tn Y 1M PPh Ps 21 3,1 M 1M PPh Ps 21 3,1 M 1M PPh Ps 21 526 jt

- Ny Z 1M PPh Ps 21 3,1 M 1M PPh Ps 21 3,1 M 1M PPh Ps 21 526 jt

Laba Komersial 10 M 10 M 26 M
Laba Fiskal 0 0 0
PPh Final Konstruksi (tarif 2,65%) 2,65 M 2,65 M 2,65 M
Dividen PPh 10% 1M 1M 2,6 M
Total PPh Pemilik Modal, PT &
Dividen Investasi
8,85 M 8,85 M 3,7 M
Total PPh Pemilik, PT & Dividen
Tidak Investasi
9,85 M 9,85 M 6,3 M

Ilustrasi
Perlakuan Atas Natura/Kenikmatan
BENEFIT IN KIND = BENEFIT IN CASH
1. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang
diterima atau diperoleh dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan merupakan
penghasilan yang menjadi objek PPh sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat
(1) huruf a UU PPh
2. Imbalan dan penggantian dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan wajib
dipotong berdasarkan ketentuan Pemotongan yang berlaku.
3. Pemotongan dilakukan bersamaan dan dalam satu kesatuan dengan imbalan
dalam bentuk uang.
4. Kewajiban pemotongan dimulai 1 Juli 2023
5. Natura dan/atau Kenikmatan yang diterima atau diperoleh
penerima selama tahun 2022 dikecualikan dari Objek PPh

PP 55 Tahun 2022
PMK 66 Tahun 2023
Natura/Kenikmatan?
 Tn Abdul Memberikan Harta ke anaknya Nona Sarah, apakah Natura?

 Nona Levania mendapatkan kalung berlian dari calon Suaminya, apakah


Natura?

 Burhan mendapatkan Tanah & Rumah Warisan dari orang tuanya yang baru
saja meninggal apakah Natura?

 Bantuan Beras dan Makanan yang diterima badan atau Lembaga keagamaan
apakah Natura?

 Sodikin melakukan transaksi Inbreng Asetnya untuk menjadi bagian pemilik


saham PT Arkana apakah Natura?
Natura/Kenikmatan?
 Ny. Sandra, anggota CV Sukarasa yang tidak terbagi atas saham mendapatkan
fasilitas mobil dinas dari CV Sukarasa, apakah Kenikmatan?

 Andi pegawai PT Sakti mendapatkan beasiswa dari perusahaan, apakah


kenikmatan?

 Tn Dean memberikan fasilitas mobil kepada Ny Janeta yang adalah istrinya,


apakah kenikmatan? Bagaimana jika pisah harta?
Natura/Kenikmatan?
Pasal 4 Ayat (3) UU PPh

PMK 90/PMK.03/2020
Natura/Kenikmatan?
Pasal 4 Ayat (3) UU PPh

PMK 66 Tahun 2023


Natura/Kenikmatan?
Pasal 4 Ayat (3) UU PPh

PMK 68/PMK.03/2020

PMK 247/PMK.03/2008
Natura/Kenikmatan?
Pasal 8 UU PPh
Perlakuan Atas Natura/Kenikmatan
Biaya penggantian atau imbalan yang diberikan
dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan
berkenaan dengan pekerjaan atau jasa dapat
dikurangkan dari penghasilan bruto untuk
menentukan penghasilan kena pajak oleh pemberi
kerja atau pemberi imbalan atau penggantian
dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan
sepanjang merupakan biaya untuk mendapatkan,
menagih, dan memelihara penghasilan (Biaya 3M)

Pasal 2
PMK 66 Tahun 2023
Perlakuan Atas Natura/Kenikmatan
1. Biaya penggantian atau imbalan Pegawai adalah orang pribadi yang bekerja pada
pemberi kerja berdasarkan perjanjian, kontrak, atau
sehubungan dengan PEKERJAAN kesepakatan kerja, baik secara tertulis maupun tidak
tertulis, untuk melaksanakan suatu pekerjaan dalam
merupakan biaya penggantian atau jabatan atau kegiatan tertentu dengan memperoleh
imbalan yang dibayarkan berdasarkan periode tertentu,
imbalan yang berkaitan dengan penyelesaian pekerjaan, atau ketentuan lain yang
hubungan kerja antara pemberi ditetapkan pemberi kerja, termasuk orang pribadi yang
melakukan pekerjaan dalam sektor pemerintahan
kerja dan Pegawai.
1 2
2. Biaya penggantian atau imbalan Pegawai Tetap adalah pegawai Pegawai Tidak Tetap/Tenaga Kerja
sehubungan dengan JASA yang menerima atau memperoleh Lepas adalah pegawai yang hanya
penghasilan dalam jumlah tertentu menerima penghasilan apabila
merupakan biaya penggantian atau secara teratur, termasuk anggota pegawai yang bersangkutan
dewan komisaris dan anggota bekerja, berdasarkan jumlah hari
imbalan karena adanya transaksi dewan pengawas, serta pegawai bekerja, jumlah unit hasil
pekerjaan yang dihasilkan atau
jasa antar-Wajib Pajak. yang bekerja berdasarkan kontrak
untuk suatu jangka waktu tertentu penyelesaian suatu jenis pekerjaan
yang menerima atau memperoleh yang diminta oleh pemberi kerja.
penghasilan dalam jumlah tertentu
secara teratur.

Ps 2 PMK 66 Tahun 2023


Per 16 Tahun 2016
Perlakuan Atas Natura/Kenikmatan
Pengeluaran untuk biaya penggantian atau
imbalan dalam bentuk natura dan/atau
kenikmatan yang mempunyai masa manfaat
kurang dari 1 (satu) tahun dibebankan pada
tahun terjadinya pengeluaran.
Jurnal Natura/Kenikmatan:
Beban/Biaya/HPP XXX
Kas/Bank/Inventori XXX
Pasal 9 ayat (2) UU PPh

PMK 66 Tahun 2023


Ps 9 Ayat (2) UU PPh
Perlakuan Atas Natura/Kenikmatan
Pengeluaran untuk biaya penggantian atau
imbalan) dalam bentuk kenikmatan yang
mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu)
tahun dibebankan melalui penyusutan atau
amortisasi sesuai dengan ketentuan
peraturan UU PPh
Jurnal Penyusutan:
Beban Penyusutan XXX
Akumulasi Penyusutan XXX
Pada Bulan Tersebut
Jurnal Amortisasi: Diperhitungkan menjadi
Beban Amortisasi XXX bagian dari perhitungan PPh
Aktiva Tidak Berwujud XXX Pemotongan
Pasal 2
PMK 66 Tahun 2023
Perlakuan Atas Natura/Kenikmatan
COP (Car Ownership Program)
Perlu penyesuaian design konsep COP dikarenakan
perubahan UU HPP dan turunannya, jangan sampai
perusahaan atau pegawai merasa dirugikan dengan
mempertahankan skema lama

Saat mendapatkan kenikmatan (fasilitas mobil dinas)


berpotensi menjadi objek PPh atau bukan objek jika
masuk kriteria pengecualian, kemudian saat terjadi
pengalihan hak, terdapat objek PPh atas natura dan
terdapat potensi PPN Ps 16D

COP sangat tergantung pada dokumen, bukti dan


substansi yang ada
Perlakuan Atas Natura/Kenikmatan
Bukan Objek PPh atas:
Bagian laba atau sisa hasil usaha yang diterima atau
diperoleh ‘anggota’ dari koperasi, perseroan komanditer
yang ‘modalnya tidak terbagi atas saham-saham’,
persekutuan, perkumpulan, firma, dan kongsi.

Tidak Diperkenankan menjadi biaya fiskal atas:


Gaji yang dibayarkan kepada ‘anggota’ persekutuan, firma,
atau perseroan komanditer yang modalnya ‘tidak terbagi atas
saham’.

Pasal 4 ayat (3) dan 9


ayat (1) huruf j UU PPh
Perlakuan Atas Natura/Kenikmatan

Ilustrasi akta pendirian


CV tidak terbagi atas
saham
Natura/Kenikmatan Dikecualikan dari Objek PPh

Hal berikut termasuk ke dalam


pengambilan prive:
1. Pembagian keuntungan dengan nama
dan bentuk apapun
2. Biaya yang dikeluarkan perusahaan
untuk kepentingan pribadi “anggota” CV
3. Gaji bagi “anggota” yang modalnya
tidak terbagi atas saham
Sehingga tidak dipotong PPh 21
Beasiswa Tetap Dikecualikan dari Objek PPh
Beasiswa bukan termasuk kategori
Natura/Kenikmatan dan tetap merupakan objek yang
dikecualikan dari penghasilan sepanjang memenuhi
persyaratan tertentu yang diatur di PMK tersendiri
yakni PMK 68 Persyaratan
Tahun tertentu:
2020
Penerima Beasiswa yang merupakan WNI dan mengikuti pendidikan formal dan
pendidikan nonformal yang dilaksanakan di dalam negeri dan/atau di luar negeri

Objek PPh jika:


1. Wajib Pajak badan pemberi Beasiswa mempunyai hubungan usaha,
hubungan kepemilikan, atau hubungan penguasaan
2. Pemilik, Komisaris, Direksi, atau Pengurus dari Wajib Pajak badan pemberi
Beasiswa memiliki hubungan keluarga baik sedarah maupun semenda dalam
garis keturunan lurus dan/atau ke samping satu derajat; atau
3. Wajib Pajak orang pribadi pemberi Beasiswa memiliki hubungan usaha,
Dengan penerima beasiswa
PMK 68/2020
UU PPh Ps 4(3)
Pembahasan 2
Dasar Hukum dan Pengaturan Terkait
Perlakuan Pajak atas Natura/Kenikmatan
Latar Belakang
Memberikan kepastian hukum dan keadilan perlakuan pajak penghasilan atas
penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa dalam bentuk
uang maupun natura dan/atau kenikmatan, serta untuk menghindari upaya
penggerusan basis pajak

Penggantian PMK 167/PMK.03/2018 tentang Penyediaan Makanan dan Minuman bagi


Seluruh Pegawai serta Penggantian atau Imbalan dalam Bentuk Natura dan
Kenikmatan di Daerah Tertentu dan yang Berkaitan dengan Pelaksanaan Pekerjaan
yang Dapat Dikurangkan dari Penghasilan Bruto Pemberi Kerja karena belum
menampung kebutuhan penyesuaian perlakuan PPh atas penggantian atau imbalan
sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam bentuk
natura dan/atau kenikmatan

Perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Perlakuan PPh atas


Penggantian atau Imbalan Sehubungan dengan Pekerjaan atau Jasa yang Diterima
atau Diperoleh dalam Bentuk Natura dan/atau Kenikmatan.

PMK 66 Tahun 2023


REGULASI NATURA DAN/ATAU KENIKMATAN
Pasal 4 ayat 1 huruf a UU PPh (Objek PPh)

Pasal 4 ayat 3 huruf d UU PPh (Non-Objek PPh)

UU PPh
REGULASI NATURA DAN/ATAU KENIKMATAN

UU 36 Tahun 2008 PPh UU 7 Tahun 2021 HPP

UU PPh
REGULASI NATURA DAN/ATAU KENIKMATAN
Pasal 6 ayat 1 huruf n UU PPh (Biaya Fiskal)

Dihapusnya Pasal 9 huruf e UU PPh di UU HPP (Non-Biaya Fiskal)

UU PPh
REGULASI NATURA DAN/ATAU KENIKMATAN

Yang dimaksud dengan “imbalan dalam bentuk natura” adalah Yang dimaksud dengan “imbalan dalam bentuk kenikmatan”
imbalan dalam bentuk barang selain uang. adalah imbalan dalam bentuk hak atas pemanfaatan suatu
Termasuk dalam pengertian uang antara lain cek, saldo fasilitas dan/atau pelayanan.
tabungan, uang elektronik, atau saldo dompet digital. Fasilitas dan/atau pelayanan yang diberikan pemberi kepada
Natura dialihkan dari pemberi kepada penerima sebagai penerima dapat bersumber dari aktiva pemberi atau aktiva pihak
bentuk dari penggantian atau imbalan berkenaan dengan ketiga yang disewa dan/atau dibiayai pemberi.
pekerjaan atau jasa

Pasal 23 PP 55/2022
REGULASI NATURA DAN/ATAU KENIKMATAN
• Imbalan berupa Barang
• Contoh : Pemberian Mobil, Handphone, Laptop, Bingkisan dll
Nat (beralih kepemilikannya ke penerima Natura)
ura OBJEK
PAJAK
(TAXABLE)

• Imbalan berupa Fasilitas/Pelayanan “DEDUCTIBLE”


• Contoh: Fasilitas mobil untuk Direksi, Fasilitas member Golf, sepanjang
merupakan
Keni Fasilitas Rumah, Fasilitas lain lain (hak atau kepemilikan tetap biaya untuk
kmat ada di pemberi Imbalan) mendapatkan,
menagih, dan
an memelihara
penghasilan

• Makanan/minuman/bahan makanan/ bahan minuman bagi seluruh pegawai


Natur • Natura/Kenikmatan di daerah tertentu NON-
OBJEK
a • Natura/Kenikmatan untuk keharusan pekerjaan PAJAK
dan/a • Natura/Kenikmatan dari APBN/D/Desa (NON-
tau • Natura/Kenikmatan dengan Jenis dan/atau batasan tertentu TAXABLE)
Kenik
mata
n
Pasal 23 PP 55/2022
Pasal 6 PMK 66/2023
Pembahasan 3
Natura/Kenikmatan Objek PPh
Natura/Kenikmatan Sebagai Objek PPh
Penggantian atau imbalan
sehubungan dengan pekerjaan
atau jasa yang diterima atau
diperoleh dalam bentuk natura
dan/atau kenikmatan merupakan
penghasilan yang menjadi objek
PPh sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 ayat (1) huruf a UU PPh

Pasal 3
PMK 66 Tahun 2023
Ruang Lingkup Natura/Kenikmatan
Sebagai Objek PPh
Penggantian/imbalan Sesuai Pasal 23 PMK 66/2023
sehubungan dengan dan Per 16 Tahun 2016,
‘PEKERJAAN’ Pegawai Meliputi Orang Pribadi
Pegawai Tetap dan Pegawai
Tidak Tetap
Berkaitan dengan Pemberi Natura/Kenikmatan
hubungan kerja antara memotong PPh Pasal 21
pemberi kerja dan bersamaan dan dalam satu
Pegawai kesatuan dengan pemotongan
Orang Pribadi Pajak Penghasilan atas imbalan
dalam bentuk uang

PP 55/2022
PMK 66/2023
Per 16/2016
Ruang Lingkup Natura/Kenikmatan
Sebagai Objek PPh
Penggantian/imbalan Sesuai Pasal 23 PMK 66/2023
Pemberi Natura/Kenikmatan
sehubungan ‘JASA’
memotong PPh Pasal 21 atas
jasa yang diberikan oleh orang
pribadi atau badan bersamaan
Karena adanya dan dalam satu kesatuan
transaksi jasa antar- dengan pemotongan Pajak
Wajib Pajak Penghasilan atas imbalan
Badan atau Orang Pribadi
dalam bentuk uang

PP 55/2022
PMK 66/2023
Per 16/2016
Natura/Kenikmatan Objek PPh
Bukti
Pasal 21 Pemotongan
Uang dan E-SPT 21
Pasal 23
Penggantian
/Imbalan atas
Pasal 26 Bukti
Pekerjaan/Jasa= Pemotongan
Penghasilan
Pasal 4(2) dan SPT
Natura Unifikasi
/Kenikmatan Pasal 15

PPN (FP)
+Efaktur jika
PKP
PP 55 Tahun 2022
PMK 66 Tahun 2023
ILUSTRASI 1 NATURA DAN/ATAU KENIKMATAN
PT Mandala pada bulan Agustus 2023 membelikan hadiah sebuah mobil On The Road senilai
total Rp 300.000.000 kepada Manager Pemasaran atas pencapaian kinerjanya di tahun
sebelumnya, gaji dan tunjangan manager pemasaran perbulan adalah Rp 20.000.000 dan Rp
40.000.000

PT Mandala Manager Pemasaran


Natura yang merupakan Objek
Pemotongan PPh Pasal 21 kepada
‘pegawai’ bersamaan dan dalam satu
kesatuan dengan pemotongan Pajak
Penghasilan atas imbalan dalam bentuk
uang (gaji, tunjangan dll) di bulan
tersebut dan dapat dibebankan secara
Fiskal oleh PT Mandala
Untuk penggantian atau imbalan dalam bentuk
“Natura”, yaitu berdasarkan “Nilai Pasar”.

Ilustrasi
ILUSTRASI 1 NATURA DAN/ATAU KENIKMATAN
Ilustrasi Penghitungan PPh
Pasal 21 di E-SPT Masa
Desember menggunakan
bukti potong 1721-A1

Natura mobil yang


didapatkan substansinya
adalah bonus, maka untuk
menghitung pasal 21 nya
sama dengan menghitung
PPh Pasal 21 bonus
(penghasilan tidak teratur) PPh Pasal 21 bulan
Agustus 2023 tanpa
bonus natura mobil
Rp 142.000.000:12 bulan
= Rp 11.833.333

Ilustrasi
ILUSTRASI 1 NATURA DAN/ATAU KENIKMATAN
Ilustrasi Penghitungan
PPh Pasal 21 di E-SPT
Masa Desember
menggunakan bukti
potong 1721-A1

Selisih antara PPh Pasal PPh Pasal 21 bulan Agustus 2023


21 seluruh penghasilan atas bonus natura mobil
dengan bonus dikurang Rp232.000.000-Rp142.000.000
PPh Pasal 21 penghasilan = Rp 90.000.000
PPh Ps 21 penghasilan selain
tanpa bonus merupakan bonus Rp 11.833.333
PPh Pasal 21 atas Bonus
Maka PPh Ps 21 bulan Agustus
untuk manager Pemasaran
adalah
Rp90.000.000+Rp11.833.333
=Rp101.833.333

Ilustrasi
ILUSTRASI 2 NATURA DAN/ATAU KENIKMATAN
PT Molis pada bulan Agustus 2023 memberikan sebuah motor listrik On The Road kepada selebgram
“Nona Marsya” sebagai imbalan atas jasa mempromosikan motor tersebut sesuai dengan kontrak yang
telah disepakati
Harga pokok penjualan dari motor listrik tersebut Rp 20.000.000, PPN ditanggung PT Molis Rp 2.200.000
termasuk pajak penghasilan ditanggung oleh PT Molis dengan metode gross up Rp 569.231 (lihat excel)

Nona Marsya mendapatkan


penghasilan berupa:
1. Natura (motor listrik)
2. Kenikmatan (PPN dan PPh
ditanggung)
PT Molis Nona Marsya
Natura dan kenikmatan yang
Untuk penggantian atau imbalan dalam bentuk “Natura”, yaitu berdasarkan “Nilai
merupakan Objek
Pasar”, Dalam hal penggantian atau imbalan dalam bentuk natura merupakan barang
Pemotongan PPh Pasal 21 yang dari semula ditujukan untuk dipeijualbelikan oleh pemberi jika selain tanah
dapat dibebankan secara dan/atau bangunan, nilai pasar yang dimaksud merupakan harga pokok penjualan.
Fiskal oleh PT Molis
Penghasilan berupa penggantian atau imbalan dalam bentuk “kenikmatan” yang
diterima atau diperoleh sehubungan dengan pekerjaan atau jasa dinilai berdasarkan
“jumlah biaya yang dikeluarkan” atau seharusnya dikeluarkan pemberi untuk
penggantian atau imbalan dalam bentuk kenikmatan
ILUSTRASI 2 NATURA DAN/ATAU KENIKMATAN

GROSSUP PPH 21

Penghitungan PPH 21
Penghasilan 22.200.000
PPH 21 Ditanggung 569.231
PKP 22.769.231
PKP Pembulatan kebawah ribuan penuh 22.769.000
Dasar Pengenaan Pajak (50%) 11.384.615
PPH 21 569.231

Lihat excel terlampir untuk


penggunaan gross up PPh
Pasal 21 bukan pegawai
ILUSTRASI 3 NATURA DAN/ATAU KENIKMATAN
Di bulan Agustus 2023, Tuan Abdi yang merupakan manajer dari PT Astra Internasional Tbk (ASII)
diberikan fasilitas mobil dinas Toyota Innova dari perusahaan
Rata-rata penghasilan bruto 12 bulan terakhir Tuan Abdi termasuk bulan Agustus 2023 adalah Rp.
70.000.000, diketahui Tuan Roy memiliki saham ASII yang dibeli dari bursa efek sebesar Rp 20.000.000 di
harga Rp 5.200 bulan Januari 2023, Tuan, maka atas fasilitas mobil dinas tersebut…
Objek Pemotongan PPh 21 bagi Tuan Abdi dan Biaya Fiskal bagi perusahaan

PT Astra International Tuan Abdi

Objek Pemotongan PPh Pasal 21 ke Tuan Abdi meskipun rata-rata


penghasilan bruto 12 bulan terakhir tidak melebihi Rp 100.000.000,
Penyusutan mobil dapat dibebankan secara fiskal penuh oleh perusahaan
dan menjadi objek pemotongan PPh pasal 21 atas kenikmatan

Sampai saat slide ini dibuat, batasan kepemilikan modal tidak Ilustrasi
hanya di privat company, tetapi juga meliputi public company
Pembahasan 4
Natura/Kenikmatan Dikecualikan
dari Objek PPh
Natura/Kenikmatan Dikecualikan dari Objek PPh
Makanan, bahan makanan, bahan minuman, dan/atau minuman
bagi seluruh Pegawai
Diatur Lebih lanjut
Natura dan/atau kenikmatan yang disediakan di daerah tertentu dalam PMK 66 Tahun
2023
Natura dan/atau kenikmatan dengan jenis dan/atau batasan
tertentu

Natura dan/atau kenikmatan yang harus disediakan oleh


pemberi kerja dalam pelaksanaan pekerjaan Tidak Diatur Lebih
lanjut dalam PMK 66
Tahun 2023
Natura dan/atau kenikmatan yang bersumber atau dibiayai APBN,
APBD, dan/atau APBDesa
Natura/Kenikmatan Dikecualikan dari Objek PPh
Makanan, Bahan Makanan, Bahan Minuman, dan/atau Minuman bagi Seluruh Pegawai

Makanan dan/atau minuman


yang disediakan oleh pemberi Yang dimaksud kupon meliputi:
kerja di tempat kerja a. Alat transaksi bukan uang untuk ditukar dengan makanan/minuman; atau
b. Penggantian biaya makan/minum oleh pemberi kerja (reimbursement)

a. Nilai kupon dikecualikan dari objek PPh adalah Rp2.000.000/pegawai/bulan atau


Kupon makanan dan/atau sejumlah pengeluaran makan minum di tempat kerja per pegawai per bulan,
minuman bagi pegawai bagian
pemasaran, bagian transportasi, jika pengeluaran tersebut lebih besar dari Rp2.000.000/pegawai/bulan
dan dinas luar lainnya b. Selisih lebih dari nilai kupon sebenarnya – nilai kupon yang dikecualikan dari objek
PPh = Objek PPh

Bahan makanan, bahan minuman, makanan dan/atau minuman dalam rangka hari besar
Bahan makanan dan/atau bahan
keagamaan meliputi hari raya idufitri, hari raya natal, hari suci nyepi, hari raya waisak,
minuman bagi seluruh pegawai
dengan batasan nilai tertentu atau tahun baru imlek diterima atau diperoleh seluruh Pegawai.

Bingkisan termasuk bahan makanan dan/atau bahan minuman diterima atau diperoleh
Pegawai dan secara keseluruhan bernilai tidak lebih dari Rp3.000.000, untuk tiap
Pegawai dalam jangka waktu 1 (satu) Tahun Pajak.
Natura/Kenikmatan Dikecualikan dari Objek PPh
Makanan, Bahan Makanan, Bahan Minuman, dan/atau Minuman bagi Seluruh Pegawai

Ilustrasi Penerapan Kupon Makanan/Minuman (1)


PT ABC memberikan makanan dan minuman kepada seluruh Pegawainya di kantor dengan nilai Rp2.300.000
/Pegawai/bulan.
Karena Pegawai di bagian transportasi sebagian besar waktu kerjanya di luar kantor, PT ABC memberikan kupon
makanan dan minuman sebagai pengganti dari makanan dan minuman yang disediakan di kantor.
Kupon tersebut dapat ditukarkan di rumah makan yang telah ditunjuk PT ABC, Nilai kupon tersebut bernilai Rp
2.700.000/Pegawai bagian transportasi/bulan.

Dalam hal ini, nilai kupon bagi bagian transportasi yang dikecualikan dari objek Pajak Penghasilan tidak boleh
melebihi nilai makanan dan minuman yang diberikan di kantor PT ABC yaitu Rp2.300.000.
Oleh karena kupon yang diterima Pegawai bagian transportasi bernilai Rp2.700.000 maka selisih lebih sebesar
Rp400.000 merupakan penghasilan berupa penggantian atau imbalan dalam bentuk natura yang tidak
dikecualikan dari objek Pajak Penghasilan.

Penghitungan selisih lebih nilai kupon yang dikenai Pajak Penghasilan adalah sebagai berikut:
Rp2.700.000 – Rp2.300.000 = Rp400.000.
Natura/Kenikmatan Dikecualikan dari Objek PPh
Makanan, Bahan Makanan, Bahan Minuman, dan/atau Minuman bagi Seluruh Pegawai

Ilustrasi Penerapan Kupon Makanan/Minuman (2)


PT XYZ memberikan makanan dan minuman kepada seluruh Pegawainya di kantor dengan nilai Rp1.000.000
/Pegawai/bulan.
Karena Pegawai di bagian pemasaran sebagian besar waktu kerjanya di luar kantor, PT XYZ memberikan kupon
makanan dan minuman sebagai pengganti dari makanan dan minuman yang disediakan di kantor.
Kupon tersebut dapat ditukarkan di rumah makan yang telah ditunjuk PT XYZ, Nilai kupon tersebut bernilai Rp
2.500.000/Pegawai bagian pemasaran/bulan.

Dalam hal ini, nilai kupon bagi bagian pemasaran yang dikecualikan dari objek Pajak Penghasilan tidak boleh
melebihi Rp2.000.000 (dua juta rupiah) untuk tiap Pegawai dalam jangka waktu 1 (satu) bulan.
Oleh karena kupon yang diterima Pegawai bagian pemasaran bernilai Rp2.500.000 maka selisih lebih sebesar
Rp500.000 merupakan penghasilan berupa penggantian atau imbalan dalam bentuk natura yang tidak
dikecualikan dari objek Pajak Penghasilan.

Penghitungan selisih lebih nilai kupon yang dikenai Pajak Penghasilan dan diperhitungkan dalam pemotongan
PPh pasal 21 adalah sebagai berikut:
Rp2.500.000 – Rp2.000.000 = Rp500.000.
Natura/Kenikmatan Dikecualikan dari Objek PPh
Natura dan/atau kenikmatan yang disediakan di daerah tertentu

Sarana, prasarana, dan/atau fasilitas yang diselenggarakan


Meliputi sarana, prasarana, dan/atau
oleh:
fasilitas di lokasi kerja untuk Pegawai dan
a. Pemberi kerja secara mandiri; dan/atau
keluarganya berupa:
b. Pihak lain yang bekerja sama dengan pemberi kerja dan
a. Tempat tinggal, termasuk perumahan;
pemberi kerja menanggung biaya penyelenggaraan
b. Pelayanan kesehatan;
sarana, prasarana, dan/atau fasilitas dimaksud.
c. Pendidikan;
d. Peribadatan; Sarana, prasarana, dan/atau fasilitas berupa pelayanan
e. Pengangkutan; dan/atau kesehatan dan/atau pendidikan yang diselenggarakan pihak
f. Olahraga tidak termasuk golf, balap lain termasuk sarana, prasarana, dan/atau fasilitas berupa
perahu bermotor, pacuan kuda, yang terletak di wilayah kabupaten atau kota lokasi usaha
terbang layang, atau olahraga dan/atau wilayah kabupaten atau kota yang berbatasan
otomotif, langsung dengan wilayah kabupaten atau kota lokasi usaha
Sepanjang lokasi usaha pemberi kerja Sarana, prasarana, dan fasilitas pengangkutan meliputi
mendapatkan penetapan daerah pengangkutan untuk Pegawai dan keluarga dalam
tertentu dari Direktur Jenderal Pajak.
melaksanakan penugasan.
Pasal 8
PMK 66/2023
Natura/Kenikmatan Dikecualikan dari Objek PPh
Natura dan/atau kenikmatan yang disediakan di daerah tertentu

Definisi Daerah Tertentu


Daerah yang secara ekonomis mempunyai potensi
yang layak dikembangkan tetapi keadaan prasarana
ekonomi pada umumnya kurang memadai dan sulit
dijangkau oleh transportasi umum*, baik melalui
darat, laut, maupun udara, sehingga untuk mengubah
potensi ekonomi yang tersedia menjadi kekuatan
ekonomi yang nyata, penanam modal menanggung
risiko yang cukup tinggi dan masa pengembalian yang
relatif panjang, termasuk daerah perairan laut yang
mempunyai kedalaman lebih dari 50 (lima puluh)
meter yang dasar lautnya memiliki cadangan mineral,
termasuk daerah terpencil.
UU PPH
Natura/Kenikmatan Dikecualikan dari Objek PPh
Natura dan/atau kenikmatan yang disediakan di daerah tertentu

Berdasarkan ketidaktersediaan & ketidaklayakan sebagai


berikut:
1. Listrik;
2. Air bersih;
3. Perumahan yang disewa pegawai;
4. RS/Poliklinik; 6 jenis dari 11 jenis
5. Sekolah; prasarana ekonomi harus
6. Olahraga/hiburan; terpenuhi, dan harus
7. Tempat Peribadatan; terdapat minimal 1 jenis
8. Pasar; dan prasarana yang tidak tersedia
9. Jalan umum/jembatan*; atau tidak layak dari jenis
10. Pelabuhan laut/sungai atau pelabuhan udara*; prasarana transportasi umum.
11. Transportasi angkutan darat/laut/udara*,
Tidak termasuk yang telah dibangun pemberi kerja.
Natura/Kenikmatan Dikecualikan dari Objek PPh
Natura dan/atau Kenikmatan dengan Jenis dan/atau Batasan Tertentu

Merupakan jenis- Batasan dapat berupa:


jenis natura Kriteria penerima Selisih lebih nilai Perincian natura
dan/atau dan/atau nilai, untuk natura/kenikmatan dan/atau
kenikmatan natura; atau yang diterima – kenikmatan dan
terperinci disertai Kriteria penerima, nilai batasan berupa nilai contoh penghitungan
dengan batasannya dan/atau fungsi, untuk tertentu = objek PPh terlampir
(negative list) kenikmatan

Pasal 7 PMK 66/2023


Natura/Kenikmatan Dikecualikan dari Objek PPh
Natura dan/atau Kenikmatan dengan Jenis dan/atau Batasan Tertentu

No. Jenis Batasan


1. Bingkisan dari pemberi kerja antara lain berbentuk Diterima atau diperoleh seluruh Pegawai
bahan makanan, bahan minuman, makanan dan/atau
minuman dalam rangka hari besar keagamaan meliputi
Hari Raya Idul fitri, Hari Raya Natal, Hari Suci Nyepi,
Hari Raya Waisak, atau Tahun Baru Imlek
2. Bingkisan dari pemberi kerja yang diberikan selain a. Diterima atau diperoleh Pegawai; dan
dalam rangka hari raya keagamaan sebagaimana b. Secara keseluruhan bernilai maksimal
dimaksud pada angka 1. sebesar maksimal sebesar Rp 3
juta /pegawai/tahun pajak.
3. Peralatan dan fasilitas kerja yang diberikan pemberi a. Diterima atau diperoleh Pegawai; dan
kerja kepada pegawai untuk pelaksanaan pekerjaan b. Menunjang pekerjaan pegawai
antara lain komputer, laptop, atau ponsel beserta
penunjangnya seperti pulsa dan sambungan internet.
Natura/Kenikmatan Dikecualikan dari Objek PPh
Natura dan/atau Kenikmatan dengan Jenis dan/atau Batasan Tertentu

Bingkisan Antara lain berbentuk bahan makanan, bahan minuman

Dalam rangka hari besar keagamaan Diluar hari besar keagamaan


Meliputi Hari Raya Idul fitri, Hari Raya Natal, Hari Batasan:
Suci Nyepi, Hari Raya Waisak, atau Tahun Baru a. Diterima atau diperoleh Pegawai; dan
Imlek. b. Secara keseluruhan bernilai maksimal
Batasan: Diterima atau diperoleh ‘SELURUH’ Rp3.000.000/pegawai/tahun pajak.
Pegawai.
Natura/Kenikmatan Dikecualikan dari Objek PPh
Natura dan/atau Kenikmatan dengan Jenis dan/atau Batasan Tertentu

Bingkisan
Nilai bingkisan apakah harus sama untuk seluruh pegawai atau dapat berbeda sepanjang
diterima oleh seluruh pegawai?
Contoh level direktur menerima bingkisan senilai 10 juta namun level manajer menerima
bingkisan senilai 5 juta.
Sesuai PMK 66 Tahun 2023, nilainya tidak dibatasi, tergantung kemampuan perusahaan.
Antara karyawan, tidak harus sama nilainya, sepanjang diterima oleh seluruh pegawai.
Contoh pada hari raya Natal dari 100 orang pegawai, yang diberikan bingkisan hari besar
keagamaan hanya 20 orang, maka bingkisan untuk 20 orang tersebut masuk dalam Batasan
natura/bingkisan yang dibatasi sebesar maksimal sebesar Rp 3 juta per pegawai per tahun
Waktu Pemberian bingkisan dalam rangka hari besar keagamaan tidak diatur apakah harus
diberikan sama persis dengan hari besar keagamaan tersebut sehingga dapat disesuaikan
oleh pemberi imbalan atau penghasilan atas pekerjaan.
Natura/Kenikmatan Dikecualikan dari Objek PPh
Natura dan/atau Kenikmatan dengan Jenis dan/atau Batasan Tertentu
Ilustrasi Batasan Nilai Bingkisan
Selama tahun 2023, PT DEF memberikan bingkisan kepada Tuan Abdi selaku Pegawainya dengan perincian pemberian sebagai berikut:
a. Tanggal 10 April 2023, diberikan bingkisan dalam bentuk bahan makanan dan bahan minuman dalam rangka Hari Raya Idul Fitri senilai
Rp500.000;
b. Tanggal 15 Juni 2023, diberikan bingkisan berupa seperangkat peralatan rumah tangga dalam rangka Hari Raya Idul Adha senilai
Rp1.000.000;
c. Tanggal 10 Agustus 2023, diberikan bingkisan berupa sebuah Handphone dalam rangka apresiasi kinerja senilai Rp4.000.000;
d. Tanggal 20 November 2023, diberikan bingkisan berupa sebuah Kulkas dalam rangka Ulang Tahun Perusahaan senilai Rp2.000.000.
e. Tanggal 20 Desember 2023, diberikan bingkisan berupa peralatan makan dalam rangka Hari Raya Natal senilai Rp 800.000.000
Batasan Nilai Bingkisan
Bulan Pemberian Nilai Bingkisan sebagai
Nilai Bingkisan Akumulasi Nilai Bingkisan dikecualikan dari Objek
Bingkisan Objek PPh
PPh
(a) (b) (c) (d) (e) = (c) – (d)
April
Rp500.000 Rp500.000 Rp500.000 -
(Hari Raya Idul Fitri)
Desember
Rp800.000 Rp800.000 Rp800.000 -
(Hari Raya Natal)
Juni -
Rp1.000.000 Rp1.000.000
(Hari Raya Idul Adha)
Rp3.000.000
Agustus Rp4.000.000 Rp5.000.000 Rp2.000.000
November Rp2.000.000 Rp7.000.000 Rp2.000.000
Natura/Kenikmatan Dikecualikan dari Objek PPh
Natura dan/atau Kenikmatan dengan Jenis dan/atau Batasan Tertentu

Peralatan dan Fasilitas Kerja


1. Diberikan pemberi kerja kepada pegawai untuk pelaksanaan pekerjaan.
2. Antara lain komputer, laptop, atau ponsel beserta penunjangnya seperti pulsa dan
sambungan internet.
3. Batasan:
a. Diterima atau diperoleh Pegawai; dan
b. Menunjang pekerjaan Pegawai
Natura/Kenikmatan Dikecualikan dari Objek PPh
Natura dan/atau Kenikmatan dengan Jenis dan/atau Batasan Tertentu

Peralatan dan Fasilitas Kerja Dapat juga berupa seragam, alat kerja, perangkat
dan lain-lain yang diberikan kepada pegawai yang
tidak ada hubungan dengan keamanan,
kesehatan, maupun keselamatan kerja yang
diwajibkan oleh kementrian/Lembaga.
Contoh seragam kerja front office, seragam hari
tertentu, meja, kursi dll
Sepanjang merupakan natura/kenikmatan
sehubungan dengan fasilitas kerja (untuk
menunjang pekerjaan pegawai), sehingga
dikecualikan dari objek PPh
Natura/Kenikmatan Dikecualikan dari Objek PPh
Natura dan/atau Kenikmatan dengan Jenis dan/atau Batasan Tertentu

Peralatan dan Fasilitas Kerja Outing Kantor


Kegiatan atau Perjalanan yang dilakukan untuk
menyegarkan kembali semangat kerja pegawai
setelah melepas penat selain itu juga membuat
pegawai dapat lebih kompak dan saling
mengenal satu sama lain sehingga menjadi
wadah team-building dan team-bonding para
pegawai
Sepanjang Diterima atau diperoleh Pegawai dan
Menunjang pekerjaan pegawai
Natura/Kenikmatan Dikecualikan dari Objek PPh
Natura dan/atau Kenikmatan dengan Jenis dan/atau Batasan Tertentu

Peralatan dan Fasilitas Kerja Capacity Building


Kegiatan meningkatkan kemampuan,
pengetahuan, keterampilan, sikap dan
perilaku dari pegawai
Capacity building umumnya bertujuan agar
Pegawai memiliki perkembangan yang lebih
baik dan meningkatkan motivasi diri, problem
solving, kreativitas dan kepemimpinan
Sepanjang Diterima atau diperoleh Pegawai
dan Menunjang pekerjaan pegawai
Natura/Kenikmatan Dikecualikan dari Objek PPh
Natura dan/atau Kenikmatan dengan Jenis dan/atau Batasan Tertentu
No. Jenis Batasan
4. Fasilitas pelayanan kesehatan dan pengobatan a. Diterima atau diperoleh seluruh Pegawai; dan
dari pemberi kerja b. Diberikan dalam rangka penanganan:
1) Kecelakaan kerja;
2) Penyakit akibat kerja;
3) Kedaruratan penyelamatan jiwa; atau
4) Pengobatan lanjutan sebagai akibat
kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja.
5. Fasilitas olahraga dari pemberi kerja selain a. Diterima atau diperoleh Pegawai; dan
fasilitas olahraga golf, pacuan kuda, balap b. Secara keseluruhan bernilai maksimal sebesar
perahu bermotor, terbang layang dan/atau Rp1,5 juta/pegawai/tahun pajak.
olahraga otomotif
6. Fasilitas tempat tinggal dari pemberi kerja a. Diterima atau diperoleh Pegawai
yang bersifat komunal (dimanfaatkan bersama-
sama) antara lain mes, asrama, pondokan,
atau barak
Natura/Kenikmatan Dikecualikan dari Objek PPh
Natura dan/atau Kenikmatan dengan Jenis dan/atau Batasan Tertentu

Fasilitas Pelayanan
Kesehatan dan Pengobatan
dari Pemberi Kerja

Batasan:
a. Diterima atau diperoleh Pegawai; dan
b. Diberikan dalam rangka penanganan:
1) Kecelakaan kerja;
2) Penyakit akibat kerja; **
3) Kedaruratan penyelamatan jiwa; atau
4) Pengobatan lanjutan sebagai akibat kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

** Perpres No 7 Tahun 2019 dapat menjadi salah satu referensi dari detail Penyakit Akibat Kerja
Natura/Kenikmatan Dikecualikan dari Objek PPh
Natura dan/atau Kenikmatan dengan Jenis dan/atau Batasan Tertentu

Fasilitas Olahraga dari


Pemberi Kerja

1. Selain fasilitas olahraga golf, pacuan kuda, balap perahu bermotor, terbang
layang dan/atau olahraga otomotif
2. Batasan:
a. Diterima atau diperoleh Pegawai; dan
b. Secara keseluruhan bernilai maksimal sebesar Rp1,5
juta/pegawai/tahun pajak.
Natura/Kenikmatan Dikecualikan dari Objek PPh
Natura dan/atau Kenikmatan dengan Jenis dan/atau Batasan Tertentu

Fasilitas tempat tinggal dari


pemberi kerja yang bersifat
komunal

1. Dimanfaatkan bersama-sama, antara lain mes, asrama, pondokan, atau barak


2. Batasan: Diterima atau diperoleh Pegawai

Fasilitas tempat tinggal dari


pemberi kerja dengan hak
individual

1. Hak pemanfaatannya dipegang oleh perseorangan (individual) antara lain apartemen atau rumah
tapak
2. Batasan:
a. Diterima atau diperoleh Pegawai
b. Secara keseluruhan bernilai maksimal sebesar Rp2 juta /pegawai/bulan
Natura/Kenikmatan Dikecualikan dari Objek PPh
Natura dan/atau Kenikmatan dengan Jenis dan/atau Batasan Tertentu

Fasilitas Tempat Tinggal Dari Pemberi


Kerja dengan Hak Individual

Apabila perusahaan sewa rumah atau apartemen untuk


ditinggali oleh 2-4 orang pegawai.
Apakah tempat tinggal tsb termasuk fasilitas bersifat
komunal dan dianggap sebagai mes?

Pengenaan objeknya terikat kepada karyawan yang


diberikan hak atas apartemen tsb.
Di PMK 66 Tahun 2023, dalam kondisi Hak pemanfaatannya
dipegang oleh perseorangan (individual), sehingga nanti
yang dihitung mendapat fasilitas hanya karyawan yang
diberi hak tersebut atau di proporsikan sama rata antar
karyawan tersebut
Natura/Kenikmatan Dikecualikan dari Objek PPh
Natura dan/atau Kenikmatan dengan Jenis dan/atau Batasan Tertentu
Fasilitas Tempat Tinggal Dari
Pemberi Kerja dengan Hak Individual

Apabila atas sewa apartemen/rumah bagi pegawai yang mendapatkan


fasilitas tempat tinggal dari pemberi kerja yang hak pemanfaatannya
dipegang oleh perseorangan (individual) menggunakan skema reimburse
(perusahaan membayar kembali uang atau dana pribadi karyawan yang
sebelumnya digunakan untuk kepentingan perusahaan) maka harus
memperhatikan perjanjian antara pemilik apartemen/rumah dengan
pegawai atau dengan pemberi kerja
Jika perjanjian dengan pegawai maka kondisi tersebut adalah tunjangan
berupa uang tanpa mendapatkan Batasan bukan objek sebesar Rp
2.000.000 per bulan, pegawai tidak memiliki kewajiban memotong pasal
4(2) atas sewa tanah dan bangunan
Jika perjanjian dengan pemberi penghasilan dari pegawai, inilah yang
disebut sebagai pemberian fasilitas tempat tinggal yang mendapatkan
Batasan bukan objek sebesar Rp 2.000.000 per bulan, pemberi kerja
memiliki kewajiban memotong pasal 4(2) atas sewa tanah dan bangunan
Natura/Kenikmatan Dikecualikan dari Objek PPh
Natura dan/atau Kenikmatan dengan Jenis dan/atau Batasan Tertentu

No. Jenis Batasan


7. Fasilitas tempat tinggal dari pemberi kerja a. Diterima atau diperoleh Pegawai; dan
yang hak pemanfaatannya dipegang oleh b. Secara keseluruhan bernilai maksimal sebesar
perseorangan (individual) antara lain Rp2 juta/pegawai/bulan.
apartemen atau rumah tapak
8. Fasilitas kendaraan dari pemberi kerja Diterima atau diperoleh Pegawai yang:
a. Tidak memiliki penyertaan modal pada
pemberi kerja; dan
b. Memiliki rata-rata penghasilan bruto dalam 12
(dua belas) bulan terakhir sampai dengan
Rp100 juta/pegawai/tahun pajak dari pemberi
kerja.
9. Fasilitas iuran kepada dana pensiun yang Diterima atau diperoleh Pegawai
pendiriannya telah disahkan oleh OJK yang
ditanggung pemberi kerja
Natura/Kenikmatan Dikecualikan dari Objek PPh
Natura dan/atau Kenikmatan dengan Jenis dan/atau Batasan Tertentu

Fasilitas Kendaraan Dari


Pemberi Kerja

Diterima atau diperoleh Pegawai yang:


a. Tidak memiliki penyertaan modal pada pemberi kerja; dan
b. Memiliki rata-rata penghasilan bruto dalam 12 (dua belas) bulan
terakhir sampai dengan Rp100 juta tiap bulan dari pemberi kerja.
Fasilitas yang dimaksud adalah semua biaya-biaya hingga fasilitas tsb dapat dimanfaatkan oleh
pegawainya, seperti bensin, etoll, sopir, perbaikan dll yang ditanggung oleh perusahaan.
DPP PPh 21 bagi pegawai yang mendapatkan fasilitas kendaraan menggunakan biaya
penyusutan.
Jika nilai sisa buku telah habis, dapat menggunakan biaya perawatan.
Bagaimana jika pegawai menggunakan kendaraan pribadi tapi bensin dll ditanggung
Perusahaan?
Maka untuk pegawai yang tidak mendapat fasilitas kendaraan dari pemberi kerja, biaya bensin dll
tersebut tidak masuk ke definisi natura/kenikmatan yang dikecualikan.
Natura dan/atau Kenikmatan dengan Jenis dan/atau Batasan Tertentu
Ilustrasi 1 Batasan Nilai Penghasilan Pegawai yang berhak pengecualian fasilitas kendaraan
Tuan Jodi merupakan manajer yang telah bekerja selama 10 tahun di PT Zodiac. Tuan Jodi tidak memiliki penyertaan modal
pada PT Zodiac. Tuan Jodi meerima fasilitas kendaraan berupa mobil sedan. Diketahui bahwa data penghasilan bruto Tuan
Jodi dari PT Zodiac dalam bentuk uang, natura, dan fasilitas termasuk fasilitas kendaraan serta penghasilan bruto rata-rata
Tuan Jodi dari PT Zodiac dalam 12 (dua belas) bulan terakhir sebagai berikut:
Penghasilan Bruto Bulan Penghasilan yang
Rata-rata
perhitungkan dalam menghitung
No. Bulan Tahun Nilai Penghasilan Selain Nilai Fasilitas Penghasilan Bruto
Rata-rata Penghasilan Bruto 12
Fasilitas Kendaraan Kendaraan 12 Bulan Terakhir
Bulan Terakhir

1 Januari 2023 70.000.000 10.000.000 Februari 2022 sd Januari 2023


2 Februari 2023 80.000.000 21.000.000 Maret 2022 sd Februari 2023
3 Maret 2023 85.000.000 12.000.000 April 2022 sd Maret 2023
4 April 2023 90.000.000 20.000.000 Mei 2022 sd April 2023
5 Mei 2023 80.000.000 21.000.000 Juni 2022 sd Mei 2023
6 Juni 2023 70.000.000 22.000.000 Juli 2022 sd Juni 2023
7 Juli 2023 80.000.000 20.000.000 Agustus 2022 sd Juli 2023
8 Agustus 2023 85.000.000 21.000.000 September 2022 sd Agustus 2023
9 September 2023 90.000.000 22.000.000 Oktober 2022 sd September 2023
10 Oktober 2023 75.000.000 20.000.000 November 2022 sd Oktober 2023
11 November 2023 90.000.000 21.000.000 Desember 2022 sd November 2023
12 Desember 2023 75.000.000 22.000.000 Januari 2023 sd Desember 2023
13 Januari 2024 70.000.000 20.000.000 101.000.000 Februari 2023 sd Januari 2024
14 Februari 2024 60.000.000 25.000.000 99.666.667 Maret 2023 sd Februari 2024
15 Maret 2024 85.000.000 22.000.000 100.500.000 April 2023 sd Maret 2024
Natura dan/atau Kenikmatan dengan Jenis dan/atau Batasan Tertentu
Ilustrasi 1 Batasan Nilai Penghasilan Pegawai yang berhak pengecualian fasilitas kendaraan
Tuan Jodi merupakan manajer yang telah bekerja selama 10 tahun di PT Zodiac. Tuan Jodi tidak memiliki penyertaan modal
pada PT Zodiac. Tuan Jodi menerima fasilitas kendaraan berupa mobil sedan. Diketahui bahwa data penghasilan bruto Tuan
Jodi dari PT Zodiac dalam bentuk uang, natura, dan fasilitas termasuk fasilitas kendaraan serta penghasilan bruto rata-rata
Tuan Jodi dari PT Zodiac dalam 12 (dua belas) bulan terakhir sebagai berikut:
Penghasilan Bruto dari PT Zodiac
Rata-rata Penghasilan
Nilai Penghasilan Bulan Penghasilan yang perhitungkan dalam
Nilai Fasilitas Bruto 12 (dua belas)
Bulan Penghasilan Selain Fasilitas menghitung Rata-rata Penghasilan Bruto 12
Kendaraan Bulan Terakhir
Kendaraan (dua belas) Bulan Terakhir
(dalam rupiah) (dalam rupiah)
(dalam rupiah)
Januari 2024 70.000.000 20.000.000 101.000.000 Februari 2023 - Januari 2024
Februari 2024 60.000.000 25.000.000 96.666.667 Maret 2023 - Februari 2024
Maret 2024 85.000.000 22.000.000 100.500.000 April 2023 - Maret 2024
maka dapat diketahui hubungan kenikmatan berupa fasilitas kendaraan beserta status fasilitas kendaraan tersebut sebagai
objek Pajak Penghasilan adalah sebagai berikut:
Bulan Penghasilan Nilai Fasilitas Kendaraan Status Objek Pajak Penghasilan Keterangan
Rata-rata penghasilan bruto 12 (dua
Januari 2024 Rp20.000.000 Objek PPh
belas) bulan terakhir > Rp100 juta
Rata-rata penghasilan bruto 12 (dua
Februari 2024 Rp25.000.000 Dikecualikan dari Objek PPh
belas) bulan terakhir < Rp100 juta
Rata-rata penghasilan bruto 12 (dua
Maret 2024 Rp22.000.000 Objek PPh
belas) bulan terakhir > Rp100 juta
Natura dan/atau Kenikmatan dengan Jenis dan/atau Batasan Tertentu
Ilustrasi 2 Batasan Nilai Penghasilan Pegawai yang berhak pengecualian fasilitas kendaraan
Nona Jenny merupakan Pegawai baru yang mulai bekerja pada PT Cahaya pada tanggal 1 Januari 2024 dan tidak
memiliki penyertaan modal pada PT Cahaya. Nona Jenny memperoleh fasilitas kendaraan berupa mobil Toyota
Zenix. Oleh karena Nona Jenny merupakan Pegawai baru maka contoh perhitungan rata-rata penghasilan bruto
sebagai dasar penentuan objek Pajak Penghasilan atas kenikmatan fasilitas kendaraan dari pemberi kerja sebagai
berikut: Penghasilan Bruto dari PT Zodiac
Rata-rata Penghasilan
Bulan Penghasilan yang perhitungkan dalam
Nilai Penghasilan Selain Nilai Fasilitas Bruto 12 (dua belas)
Bulan Penghasilan menghitung Rata-rata Penghasilan Bruto 12
Fasilitas Kendaraan Kendaraan Bulan Terakhir
(dua belas) Bulan Terakhir
(dalam rupiah) (dalam rupiah) (dalam rupiah)
Januari 2024 75.000.000 20.000.000 95.000.000 Januari 2024
Februari 2024 85.000.000 25.000.000 102.500.000 Januari 2024 - Februari 2024
Maret 2024 80.000.000 21.000.000 102.000.000 Januari 2024 - Maret 2024

Maka dapat diketahui hubungan kenikmatan berupa fasilitas kendaraan beserta status fasilitas kendaraan tersebut
sebagai objek Pajak Penghasilan
Bulan Penghasilan adalah
Nilai Fasilitas sebagai berikut:
Kendaraan Status Objek Pajak Penghasilan Keterangan
Rata-rata penghasilan bruto 12 (dua
Januari 2024 Rp20.000.000 Dikecualikan dari Objek PPh
belas) bulan terakhir < Rp100 juta
Rata-rata penghasilan bruto 12 (dua
Februari 2024 Rp25.000.000 Objek PPh
belas) bulan terakhir > Rp100 juta
Rata-rata penghasilan bruto 12 (dua
Maret 2024 Rp21.000.000 Objek PPh
belas) bulan terakhir > Rp100 juta
Natura dan/atau Kenikmatan dengan Jenis dan/atau Batasan Tertentu
Ilustrasi Tabel Rata-Rata Penghasilan Bruto Pegawai Bekerja 12 Bulan Atau Lebih
Penghasilan Bruto Bulan Penghasilan yang
Rata-rata
Nilai Penghasilan perhitungkan dalam menghitung
No. Bulan Ta hun Nilai Fasilitas Penghasilan Bruto
Selain Fasilitas Rata-rata Penghasilan Bruto 12
Kendaraan 12 Bulan Terakhir
Kendaraan Bulan Terakhir

1 Januari 2023 70.000.000 10.000.000 Februari 2022 sd Januari 2023


2 Februari 2023 80.000.000 21.000.000 Maret 2022 sd Februari 2023
3 Maret 2023 85.000.000 12.000.000 April 2022 sd Maret 2023
4 April 2023 90.000.000 20.000.000 Mei 2022 sd April 2023
5 Mei 2023 80.000.000 21.000.000 Juni 2022 sd Mei 2023
6 Juni 2023 70.000.000 22.000.000 Juli 2022 sd Juni 2023
7 Juli 2023 80.000.000 20.000.000 Agustus 2022 sd Juli 2023
8 Agustus 2023 85.000.000 21.000.000 September 2022 sd Agustus 2023
9 September 2023 90.000.000 22.000.000 Oktober 2022 sd September 2023
10 Oktober 2023 75.000.000 20.000.000 November 2022 sd Oktober 2023
11 November 2023 90.000.000 21.000.000 Desember 2022 sd November 2023
12 Desember 2023 75.000.000 22.000.000 100.166.667 Januari 2023 sd Desember 2023
13 Januari 2024 70.000.000 20.000.000 101.000.000 Februari 2023 sd Januari 2024
14 Februari 2024 60.000.000 25.000.000 99.666.667 Maret 2023 sd Februari 2024
15 Maret 2024 85.000.000 22.000.000 100.500.000 April 2023 sd Maret 2024
Natura dan/atau Kenikmatan dengan Jenis dan/atau Batasan Tertentu
Ilustrasi Tabel Rata-Rata Penghasilan Bruto Pegawai Baru Bekerja Tidak Lebih 12 Bulan

Penghasilan Bruto Bulan Penghasilan yang


Nilai Penghasilan Rata-rata Diperhitungkan dalam
No. Bulan Tahun Nilai Fasilitas
Selain Fasilitas Penghasilan Bruto Menghitung Rata-rata
Kendaraan
Kendaraan Penghasilan Bruto

1 Juli 2023 80.000.000 20.000.000 100.000.000 Juli 2023


2 Agustus 2023 85.000.000 21.000.000 103.000.000 Juli 2023 sd Agustus 2023
3 September 2023 90.000.000 22.000.000 106.000.000 Juli 2023 sd September 2023
4 Oktober 2023 75.000.000 20.000.000 103.250.000 Juli 2023 sd Oktober 2023
5 November 2023 90.000.000 21.000.000 104.800.000 Juli 2023 sd November 2023
6 Desember 2023 75.000.000 22.000.000 103.500.000 Juli 2023 sd Desember 2023
7 Januari 2024 70.000.000 20.000.000 101.571.429 Juli 2023 sd Januari 2024
8 Februari 2024 80.000.000 25.000.000 102.000.000 Juli 2023 sd Februari 2024
Natura/Kenikmatan Dikecualikan dari Objek PPh
Natura dan/atau Kenikmatan dengan Jenis dan/atau Batasan Tertentu

No. Jenis Batasan


Fasilitas peribadatan antara lain
Diperuntukkan semata-mata untuk kegiatan
10. berbentuk musala, masjid, kapel,
peribadatan
atau pura
Seluruh natura dan/atau kenikmatan
Diterima atau diperoleh Pegawai atau pemberi
11. yang diterima atau diperoleh tahun
jasa
2022
Natura/Kenikmatan Dikecualikan dari Objek PPh
Natura dan/atau Kenikmatan yang Harus Disediakan oleh Pemberi Kerja Dalam Pelaksanaan Pekerjaan

Natura dan/atau kenikmatan sehubungan dengan


persyaratan mengenai keamanan, kesehatan,
dan/atau keselamatan Pegawai yang diwajibkan oleh
kementerian atau lembaga berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Natura dan/atau kenikmatan tersebut meliputi:


a. Pakaian seragam;
b. Peralatan untuk keselamatan kerja;
c. Sarana antar jemput Pegawai;
d. Penginapan untuk awak kapal dan sejenisnya; dan/atau
e. Natura dan/atau kenikmatan yang diterima dalam rangka penanganan endemi, pandemi, atau
bencana nasional.

Pasal 6 PMK 66/2023


Perjalanan Dinas Dapat Dibiayakan & Bukan Objek PPh
Perjalanan Dinas pada prinsipnya merupakan biaya Operasional
Perusahaan ‘sepanjang dapat dibuktikan’ untuk kepentingan
perusahaan dan biaya ini merupakan biaya untuk mendapatkan,
menagih dan memelihara penghasilan.
Secara Umum cara pembayaran biaya perjalanan dinas sebagai berikut:
1. Dengan cara pemberian uang muka.
2. Dengan cara reimbursement/penggantian yaitu dengan cara penggantian biaya yang telah
dikeluarkan pegawai berdasarkan bukti-bukti.
3. Pembayaran sekaligus di awal uang perjalanan dinas berdasarkan yang telah dihitung terlebih
dahulu.
Secara Umum Perjalanan dinas dapat terbagi menjadi beberapa hal sebagai berikut:
1. Biaya Transportasi (tiket perjalanan pulang pergi)
2. Biaya Akomodasi (hotel atau penginapan, taksi, sewa kendaraan dll)
3. Uang Saku (uang makan harian, transportasi di kota tujuan dll)
Uang saku Dapat Menjadi Objek PPh Pasal 21 dalam hal tidak ada rincian biaya termasuk di
dalam kondisi perusahaan yang tidak memberikan makan/minum ‘seluruh pegawai’

Pasal 6 UU PPh
Ilustrasi Perjalanan Dinas Dapat Dibiayakan & Objek PPh
PT Titan mengeluarkan biaya perjalanan dinas Surabaya-Tokyo dan Tokyo-Surabaya di Bulan
Agustus 2023 untuk kedua direksinya yakni Mr Fukuda dan Mr Fujimaru, dalam keterangan di
voucher Bukti Kas Keluar bahwa perjalanan tersebut adalah perjalanan dinas, namun tidak
terdapat dokumen yang menerangkan terperinci mengenai aktivitas yang dilakukan
ekspatriat asal Jepang tersebut selama perjalanan ke Jepang
Maka Biaya Perjalanan yang dikeluarkan oleh PT Titan dianggap
sebagai Uang dan/atau Kenikmatan yang diberikan kepada pegawai
dan menjadi objek Pemotongan PPh Pasal 21 atas kedua direksi
tersebut
Bagi PT Titan, biaya tersebut dapat dibebankan secara fiskal sebagai
perluasan dari biaya 3M sesuai UU PPh, PP 55/2022 dan PMK 66/2023
(bagian dari penghasilan pegawai yang dipotong PPh Pasal 21)
Selain itu sebaiknya dalam kontrak kerja Pegawai termasuk
direksi, dimuat klausul natura/fasilitas yang akan didapat sebagai
penghasilan sehingga biaya natura/fasilitas merupakan biaya 3M
yaitu imbalan kerja kepada pegawai
Natura/Kenikmatan Dikecualikan dari Objek PPh
CV Berkah yang tidak terbagi atas modal memberikan
Gaji dan Tunjangan kepada Tuan Seto yang
merupakan anggota CV Berkah, Tuan Seto
mendapatkan gaji Rp 10.000.000 dan tunjangan
sebesar Rp 20.000.000 yang berbentuk saldo OVO,
selain itu CV Berkah memberikan fasilitas sewa mobil
sebesar Rp 5.000.000 perbulan, atas penghasilan
tersebut, yang menjadi objek pemotongan pasal 21
adalah…

Bukan Objek Pajak, termasuk Kenikmatan atas


Sewa Mobil dan disisi lain tidak dapat dibiayakan
secara fiskal oleh CV Berkah
Pasal 4 ayat(3) dan
Pasal 9 UU PPh
Natura/Kenikmatan Dikecualikan dari Objek PPh
Hal berikut termasuk ke dalam
pengambilan prive:
1. Pembagian keuntungan dengan nama
dan bentuk apapun
2. Biaya yang dikeluarkan perusahaan
untuk kepentingan pribadi “anggota” CV
3. Gaji bagi “anggota” yang modalnya
tidak terbagi atas saham sehingga tidak
dipotong PPh 21
Pembahasan 5
Tata Cara Penilaian atas Natura/Kenikmatan
Tata Cara Penilaian atas Natura/Kenikmatan
Natura dan/atau kenikmatan dinilai berdasarkan:
1) Nilai pasar untuk natura; dan/atau Dasar Penilaian
2) Jumlah biaya yang dikeluarkan atau seharusnya
dikeluarkan pemberi untuk kenikmatan

Dalam hal natura merupakan


barang yang dari semula ditujukan Penilaian atas kenikmatan Dalam hal kenikmatan diberikan
untuk diperjualbelikan oleh
dengan masa pemanfaatan lebih kepada lebih dari 1 (satu)
pemberi dalam bentuk:
dari 1 (satu) bulan yang penerima atas suatu fasilitas
a. Tanah dan/atau bangunan,
diberikan sehubungan dengan maka dasar penilaian
dinilai berdasarkan nilai pasar;
pekerjaan dilakukan setiap bulan dialokasikan secara proporsional
atau
b. Selain tanah dan/atau selama masa pemanfaatan berdasarkan pencatatan
bangunan, dinilai berdasarkan kenikmatan. pemanfaatan kenikmatan.
harga pokok penjualan.

Pasal 22 PMK 66/2023


Pemotongan PPh Atas Natura/Kenikmatan
Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau
jasa dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan yang diterima
atau diperoleh pada Masa Pajak Januari 2023 sampai dengan
Masa Pajak Juni 2023 dikecualikan dari pemotongan PPh.

Penggantian atau Imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa dalam


bentuk natura dan/atau kenikmatan yang diterima atau diperoleh sejak
tanggal 1 Januari 2023 sampai dengan tanggal 30 Juni 2023 yang belum
dilakukan pemotongan PPh, atas PPh yang terutang wajib:
a. Dihitung dan dibayar sendiri serta
b. Dilaporkan oleh penerima dalam SPT PPh

Pasal 23 &24
PMK 66/2023
Pemotongan PPh Atas Natura/Kenikmatan
Ilustrasi 1
PT Bekapai yang berada di kota Balikpapan selama bulan Agustus 2023
memanfaatkan Jasa Firma Hukum dari Anton dan rekan (PKP) yang
berdomisili di kota Jakarta untuk menyelesaikan sengketa hukum
yang sedang dihadapi.
Dalam perjanjian disepakati bahwa semua biaya akomodasi
penginapan, perjalanan dan lain lain termasuk PPh ditanggung oleh
PT Bekapai
Rincian biaya selama bulan Agustus sebagai berikut:
1. Biaya Pesawat dan Antar Jemput serta makan sebesar
Rp50.000.000
2. Biaya Akomodasi dan Hotel selama di kota Balikpapan sebesar
Rp25.000.000
3. Pembelian Cendera mata dan Suvenir sebesar Rp 10.000.000
4. Fee Jasa Hukum sebesar Rp 1.000.000.000
5. PPh Pasal 23 ditanggung oleh PT Bekapai
Maka atas biaya yang telah dikeluarkan oleh PT Bekapai Tersebut…
Pemotongan PPh Atas Natura/Kenikmatan
Ilustrasi 1
1. Biaya Pesawat dan Antar Jemput serta makan sebesar
Rp50.000.000
2. Biaya Akomodasi dan Hotel selama di kota Balikpapan
sebesar Rp25.000.000
3. Pembelian Cendera mata dan Suvenir sebesar Rp 10.000.000
4. Fee Jasa Hukum sebesar Rp 1.000.000.000
5. PPh Pasal 23 Ditanggung PT Antutu = Rp 22.142.857 (lihat
dan gunakan perhitungan excel gross up terlampir di
suplemen)
Total Uang, Natura dan Kenikmatan yang seharusnya
diperhitungkan dalam bukti pemotongan PPh Pasal 23 adalah
atas seluruh biaya atau dari DPP Rp 1.107.142.857
Selain itu Firma Hukum Anton dan Rekan yang merupakan pengusaha kena pajak, memungut PPN
ke PT Bekapai atas jasa yang diberikan dengan DPP Rp1.107.142.857 dan PPN Rp121.785.714
Pemotongan PPh Atas Natura/Kenikmatan
Ilustrasi 1

Bukti Pemotongan Unifikasi


PPh Pasal 23 yang dibuat
oleh PT Bekapai untuk
memotong Firma Anton dan
Rekan
Pemotongan PPh Atas Natura/Kenikmatan
Ilustrasi 1
Jurnal yang dibuat oleh PT Bekapai atas transaksi tersebut adalah:
Beban Jasa Hukum 1.107.142.857
Bank 1.107.142.857

Bank 22.142.857
Utang PPh Pasal 23 22.142.857

PPN Pajak Masukan 121.785.714


Bank 121.785.714
Pemotongan PPh Atas Natura/Kenikmatan
Ilustrasi 2
PT Sania yang berada di kota Surabaya selama bulan September
2023 memanfaatkan Jasa Konsultan Pajak Nyonya Natalia yang
berdomisili di kota Jakarta untuk menyelesaikan permasalahan
pajak yang sedang dihadapi.
Dalam perjanjian disepakati bahwa semua biaya akomodasi
penginapan, perjalanan dan lain lain termasuk PPh ditanggung
oleh PT Sania
Rincian biaya selama bulan September sebagai berikut:
1. Biaya Pesawat dan Antar Jemput serta makan sebesar
Rp10.000.000
2. Biaya Akomodasi dan Hotel selama di kota Surabaya sebesar
Rp5.000.000
3. Fee Jasa Konsultan sebesar Rp 100.000.000
4. PPh Pasal 21 ditanggung oleh PT Sania
Maka atas biaya yang telah dikeluarkan oleh PT Sania Tersebut…
Pemotongan PPh Atas Natura/Kenikmatan
Ilustrasi 2
1. Biaya Pesawat dan Antar Jemput serta makan sebesar
Rp10.000.000
2. Biaya Akomodasi dan Hotel selama di kota Surabaya
sebesar Rp5.000.000
3. Fee Jasa Konsultan sebesar Rp 100.000.000
4. PPh Pasal 21 ditanggung oleh PT Sania = Rp 2.948.718
(lihat dan gunakan perhitungan excel gross up terlampir
di suplemen)
Total Uang, Natura dan Kenikmatan yang seharusnya
diperhitungkan dalam bukti pemotongan PPh Pasal 21
adalah atas seluruh biaya atau dari jumlah bruto
Rp117.948.718 dan DPP sesuai regulasi Pasal 21 Per 16
Tahun 2016 (50% dan bruto) adalah Rp58.974.359
Ilustrasi 2
Detail bukti potong tidak
final di E-SPT Pasal 21 Bukti Pemotongan Pasal 21 meliputi
seluruh penghasilan baik berupa
uang, natura maupun kenikmatan
Pemotongan PPh Atas Natura/Kenikmatan
Ilustrasi 2
Jurnal yang dibuat oleh PT Sania atas transaksi tersebut adalah:
Beban Jasa Konsultan 117.948.718
Bank 117.948.718

Bank 2.948.718
Utang PPh Pasal 21 2.948.718
Pemotongan PPh Atas Natura/Kenikmatan
Ilustrasi 3
PT Geo yang berada di kota Makassar di bulan Oktober 2023 mengadakan
rekrutmen untuk calon pegawainya, dalam proses rekrutmen, untuk
mendapatkan calon sdm terbaik, PT Geo memberikan fasilitas akomodasi
perjalanan dan hotel tempat menginap selama proses seleksi kepada 100
calon pegawainya yang berdomisili diluar kota Makassar
Rincian biaya 100 calon pegawai tersebut selama bulan Oktober sebagai
berikut:
1. Biaya transportasi serta makan sebesar Rp200.000.000 untuk 100
pegawai dengan cara di reimburse
2. Uang Saku Rp 1.000.000 (@calon pegawai)
3. PPh Pasal 21 ditanggung oleh PT Geo (lihat dan gunakan perhitungan
excel gross up terlampir di suplemen)
Maka atas biaya yang telah dikeluarkan oleh PT Geo Tersebut….

Dibuatkan Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 atas peserta kegiatan per masing-masing calon pegawai
sesuai dengan uang atau fasilitas yang diberikan kepada peserta kegiatan rekrutmen tersebut
Ilustrasi 3
Ilustrasi Salah Satu Bukti
Pemotongan PPh Pasal 21 Atas
Peserta Kegiatan Rekrutmen
Pemotongan PPh Atas Natura/Kenikmatan
Ilustrasi 3
Jurnal yang dibuat oleh PT Geo atas transaksi tersebut adalah:
Beban Rekrutmen 315.789.400
Bank 315.789.400

Bank 15.789.500
Utang PPh Pasal 21 15.789.500
Pemotongan PPh Atas Natura/Kenikmatan
Ilustrasi 4
PT Tekno Jakarta menggunakan jasa Leon Ltd India untuk sistem cyber security
perusahaan dan database milik pelanggannya
Leon ltd India tidak memiliki BUT di Indonesia, perwakilan dari pegawainya pada
bulan Agustus 2023 datang ke Indonesia selama 10 hari sebagai bagian dari proses
awal jasa yang diberikan, setiap bulan PT Tekno memberikan fee kepada Leon Ltd
sebesar Rp200.000.000 dan Leon ltd tidak bersedia dipotong PPh Pasal 26 dan
tidak memberikan DGT serta COR sesuai ketentuan Per 25/2018.
Rincian biaya yang harus dikeluarkan PT Tekno selama Agustus adalah sebagai
berikut:
1. Biaya Pesawat dan Antar Jemput serta makan sebesar Rp30.000.000
2. Biaya Akomodasi dan Hotel selama di kota Jakarta sebesar Rp20.000.000
3. Fee Jasa Rp200.000.000
4. PPh Pasal 26 ditanggung oleh PT Tekno Rp62.500.000 (lihat dan gunakan
perhitungan excel gross up terlampir di suplemen)
Maka atas biaya yang telah dikeluarkan oleh PT Tekno Tersebut….

Dibuatkan Bukti Pemotongan PPh Pasal 26 dengan tarif sebesar 20% setelah memperhitungkan
Natura/Kenikmatan yang diberikan kepada Leon Ltd India
Ilustrasi 4

Ilustrasi Bukti Pemotongan PPh


Pasal 26 yang dibuat PT Tekno
untuk Leon Ltd India

Selain itu PT Tekno harus membayar


PPN atas pemanfaatan JKP dari luar
pabean sesuai regulasi PMK 40/2010
Pemotongan PPh Atas Natura/Kenikmatan
Ilustrasi 3
Jurnal yang dibuat oleh PT Tekno atas transaksi tersebut adalah:
Beban Cyber Security 312.500.000
Bank 312.500.000

Bank 62.500.000
Utang PPh Pasal 26 62.500.000

PPN Pajak Masukan 34.375.000


Bank 34.375.000
Pembahasan 6
Tata Cara Penghitungan atas
Natura/Kenikmatan
Perlakuan PPh 21 Pegawai Atas Natura/Kenikmatan

Pemberi kerja yang memberikan penghasilan dalam bentuk


natura dan/atau kenikmatan menghitung PPh Pasal 21
dalam kategori penghasilan teratur atau tidak teratur,
‘tergantung’ natura dan/atau kenikmatan yang diberikan
kepada pegawai
Penghitungan PPh Pasal 21 untuk penghasilan yang sifatnya teratur
adalah penghasilan bulan tersebut dikalikan 12 atau banyaknya bulan
bekerja (pegawai tetap dengan kewajiban pajak subjektif sebagai Wajib
Pajak dalam negeri sudah ada sejak awal tahun, tetapi mulai bekerja
setelah bulan Januari) untuk mendapatkan penghasilan neto setahun

Penghitungan PPh Pasal 21 untuk penghasilan tidak teratur adalah


penghasilan tersebut saja, tanpa dikalikan 12 atau banyaknya bulan
bekerja
PMK 66 Tahun 2023
Per 16 Tahun 2016
Perlakuan PPh 21 Pegawai Atas Natura/Kenikmatan
Natura/Kenikmatan yang diberikan
setiap bulan atau masa pemanfaatan
nya lebih dari 1 tahun, dihitung
dengan kategori penghasilan yang
sifatnya teratur dan dikalikan 12
atau banyaknya bulan bekerja
Dalam Form penghitungan 1721-A1
dimasukan dalam angka 6 bagian
penghasilan bruto

Contoh: Direksi yang merupakan


pemilik modal, gaji 10jt/bulan dan
tunjangan sebesar 20jt/bulan
mendapatkan fasilitas mobil dinas
dari perusahaan yang penyusutan atau
sewa nya sebesar 10jt/bulan
Maka Kenikmatan tersebut
dikategorikan teratur dan
penghitungannya dikalikan 12 atau
banyaknya bulan bekerja
Perlakuan PPh 21 Pegawai Atas Natura/Kenikmatan
Natura/Kenikmatan yang diberikan
tidak setiap bulan atau hanya dalam
kondisi tertentu saja, dihitung dengan
kategori penghasilan yang sifatnya
tidak teratur seperti bonus, THR dll
dan tanpa dikalikan 12 atau
banyaknya bulan bekerja
Dalam Form penghitungan 1721-A1
dimasukan dalam angka 7 bagian
penghasilan bruto

Contoh: Manager Pemasaran, gaji


5jt/bulan dan tunjangan sebesar
10jt/bulan mendapatkan bonus
kinerja dari perusahaan berupa mobil
listrik senilai 300jt
Maka Natura tersebut dikategorikan
penghasilan tidak teratur dan
penghitungannya seperti Bonus, THR
tanpa dikalikan 12 atau banyaknya
bulan bekerja
Penghitungan Atas Natura/Kenikmatan
Ilustrasi 1 (Hubungan Jasa antar Wajib Pajak)

Nona Janice seorang bintang iklan menandatangani


kontrak dengan PT Joice, sebuah perusahaan kosmetik,
untuk mengiklankan produk kosmetiknya di sosial media.
Atas jasanya tersebut, pada bulan Agustus 2023 Nona
Janice menerima penggantian atau imbalan dalam bentuk
paket alat-alat kosmetik dari PT Joice. Harga pokok
penjualan alat-alat kosmetik diketahui sebesar
Rp20.000.000.

Dalam hal ini, Nona Janice menerima penghasilan dalam


bentuk natura pada bulan Agustus 2023 yang menjadi
objek pemotongan PPh Pasal 21 sebesar Rp20.000.000.
Penghitungan Atas Natura/Kenikmatan
Ilustrasi 2 (Hubungan Pekerjaan antara Pemberi Kerja dengan Pegawai)

Pada bulan Agustus 2023, PT Jihan memberikan fasilitas apartemen kepada Nyonya Jenisa selaku
Pegawainya. Apartemen tersebut disewa PT Jihan dari pihak ketiga secara bulanan. Selama bulan
Agustus 2023, biaya-biaya terkait fasilitas apartemen tersebut yang dikeluarkan PT Jihan terdiri dari:
1. Biaya sewa apartemen : Rp 50.000.000
2. Biaya pemeliharaan lingkungan : Rp 15.000.000
3. Biaya utilitas (tagihan listrik, air, dan internet) : Rp 10.000.000 +
4. Total biaya : Rp 75.000.000

Fasilitas tempat tinggal dengan hak penggunaan dipegang oleh perseorangan (individual) dikecualikan
dari objek PPh sepanjang bernilai secara keseluruhan tidak lebih dari Rp2.000.000/Pegawai/bulan.

Fasilitas Apartemen yang menjadi objek pemotongan PPh Pasal 21 sebesar Rp73.000.000 dengan
penghitungan sebagai berikut: Rp75.000.000 – Rp2.000.000 = Rp73.000.000.
Penghitungan Atas Natura/Kenikmatan
Ilustrasi 3 (Penghitungan Alokasi Natura/Kenikmatan Untuk Natura/Kenimatan Objek PPh

Direktur Hendri dan Direktur Basuki mendapat fasilitas satu buah perahu bermotor dari PT
Louhan sebagai sarana olahraga balap perahu bermotor (powerboating) yang dipakai
bergilir.
PT Louhan menggunakan jumlah hari pemakaian fasilitas sebagai dasar pencatatan
pemanfaatan fasilitas tersebut. Selama bulan Agustus 2023, Direktur Hendri dicatat
menggunakan perahu bermotor selama 10 hari dan Direktur Basuki dicatat menggunakannya
selama 15 hari.
Biaya-biaya terkait penyediaan fasilitas tersebut terdiri dari:
1. Biaya penyusutan perahu bermotor sebesar Rp480 Juta /tahun;
2. Biaya pemeliharaan dikeluarkan selama bulan Agustus 2023 sebesar Rp15 Juta;
3. Biaya operasional (bahan bakar, kru, dll) dikeluarkan selama bulan Agustus 2023 sebesar
Rp10 Juta;
Untuk mengetahui nilai kenikmatan yang diterima oleh Direktur Hendri dan Direktur Basuki,
maka dilakukan dalam dua tahap meliputi:
a. Penentuan biaya penyediaan fasilitas perahu bermotor selama bulan Agustus 2023; dan
b. Pengalokasian biaya bulan Agustus 2023 berdasarkan pencatatan kenikmatan berdasarkan
hari pemakaian.
Penghitungan Atas Natura/Kenikmatan
Langkah pertama, penentuan biaya fasilitas perahu bermotor dihitung
dengan mengalokasikan biaya dengan nilai manfaat lebih dari 1 bulan untuk
menjadi bagian dari biaya bulan Agustus 2023  Biaya penyusutan untuk
bulan Agustus 2023 dialokasi sebesar Rp40.000.000 dengan penghitungan
sebagai berikut: Rp480 Juta : 12 = Rp40 Juta. Sehingga biaya penyediaan
fasilitas secara keseluruhan meliputi:
1. Biaya penyusutan : Rp40 Juta
2. Biaya pemeliharaan : Rp15 Juta
3. Biaya operasional (bahan bakar, kru, dll) : Rp10 Juta +
4. Total biaya : Rp65 Juta
Langkah kedua, yaitu alokasi fasilitas berdasarkan dasar pencatatan berupa
hari penggunaan sehingga objek PPh Pasal 21:
Direktur Hendri : 10/(10 +15) x Rp65 Juta = Rp26 juta
Direktur Basuki : 15/(10 +15) x Rp65 Juta = Rp39 Juta
Pembahasan 7
Teknis dan Saat Pemotongan/Pemungutan
PPh atas Natura/Kenikmatan
Saat Pemotongan PPh Atas Natura/Kenikmatan

Saat pemotongan PPh


Pemberi imbalan dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan wajib
melakukan pemotongan PPh sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang perpajakan.

Pemotongan PPh oleh pemberi imbalan dalam bentuk natura dan/atau


kenikmatan dilakukan pada akhir bulan terjadinya:
a. Pengalihan atau terutangnya penghasilan yang bersangkutan, sesuai
peristiwa yang terjadi lebih dahulu untuk natura; atau
b. Penyerahan hak atau bagian hak atas pemanfaatan suatu fasilitas
dan/atau pelayanan oleh pemberi untuk kenikmatan.

Pasal 23 PMK 66/2023


Saat Pemotongan PPh Atas Natura/Kenikmatan
Pemberi kerja atau pemberi penggantian atau
imbalan dalam bentuk natura dan/atau
kenikmatan wajib melakukan pemotongan
Pajak Penghasilan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang
perpajakan.
Atas penggantian atau imbalan sehubungan
dengan pekerjaan atau jasa dalam bentuk
natura dan/atau kenikmatan yang diterima atau
diperoleh pada Masa Pajak Januari 2023
sampai dengan Masa Pajak Juni 2023
dikecualikan dari pemotongan
Saat Pemotongan PPh Atas Natura/Kenikmatan
Ilustrasi 1
Nona Nancy, seorang selebgram, memberikan jasa
promosi berbayar kepada Hotel Milton. Atas jasa
promosi berbayar tersebut, Nona Nancy mendapatkan
imbalan berupa 10 voucer yang dapat digunakan untuk
menginap di hotel tersebut selama 10 malam.
Kontrak jasa promosi berbayar ditandatangani pada 1
Januari 2024 dan pada saat itu juga diserahkan 10
voucer hotel tersebut.
Atas pemberian kenikmatan dalam bentuk fasilitas
menginap berupa 10 voucer menginap yang diserahkan
pada 1 Januari 2024, dilakukan pemotongan Pajak
Penghasilan Pasal 21 pada akhir bulan penyerahan hak
untuk memanfaatkan voucer menginap kepada
penerima, yaitu akhir bulan Januari 2024.
Saat Pemotongan PPh Atas Natura/Kenikmatan
Ilustrasi 2
PT Mantul merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa
konstruksi. PT Mantul memberikan jasa konstruksi berupa jasa
pembangunan gudang kepada PT Milton, sebuah perusahaan
produsen ekskavator, yang dimulai pembangunannya pada
tanggal 1 Januari 2024.
Atas jasa konstruksi tersebut, di dalam kontrak disebutkan
bahwa PT Milton akan memberikan penggantian atau imbalan
berupa lima buah ekskavator kepada PT Mantul saat proses
konstruksi selesai. Proses konstruksi selesai pada 16 Desember
2024 dan PT Milton menyerahkan lima buah ekskavator kepada
PT Mantul.
Atas penghasilan berupa penggantian atau imbalan dalam
bentuk natura yang diterima oleh PT Mantul berupa ekskavator
dipotong PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas jasa konstruksi pada
akhir bulan dilakukan pengalihan ekskavator, yaitu pada akhir
bulan Desember 2024.
Saat Pemotongan PPh Atas Natura/Kenikmatan
Ilustrasi 3 Tuan Meidi memiliki sebuah bangunan yang difungsikan sebagai gedung
kantor yang beralamat di Jalan Tebet Raya Nomor 7, Jakarta Selatan.
Pada tahun 2024, Tuan Meidi menyewakan gedung kantor tersebut
kepada PT Mahkota, sebuah perusahaan perdagangan bahan material.

Di dalam kontrak, disebutkan bahwa masa sewa adalah 1 Januari 2024


sampai dengan 31 Desember 2024, dan sebagai pengganti uang sewa,
PT Mahkota akan memberikan bahan bangunan yaitu keramik marmer,
Keramik tersebut diserahkan pada 31 Maret 2024, PT Mahkota
mencatat utang sewa atas penyewaan gedung tersebut pada 2 Januari
2024.

Saat pemotongan PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas persewaan tanah
dan/atau bangunan adalah pada akhir bulan Januari 2024, yaitu akhir
bulan terutangnya sewa,
Hal ini disebabkan saat terutang terjadi terlebih dahulu dari saat
pengalihan imbalan dan/atau penggantian berupa natura tersebut.
Saat Pemotongan PPh Atas Natura/Kenikmatan
Ilustrasi 4
Tn Yahya status TK/1 bekerja pada PT First dengan penghasilan berupa gaji
dan tunjangan perbulan Rp10.000.000, tidak memiliki modal di PT First
Selama bulan Januari s.d. Juni 2023, selain gaji dan tunjangan Tn Yahya
mendapatkan penghasilan berupa natura dan kenikmatan yang telah
diperhitungkan dalam pemotongan PPh Pasal 21 oleh pemberi kerja sebagai
berikut:
1. Bingkisan berupa peralatan rumah tangga dalam rangka hari raya Nyepi di
bulan Maret 2023 senilai Rp 500.000 (diterima seluruh pegawai)
2. Bingkisan Makanan dan Minuman 5 hari sebelum hari raya Idul Fitri di
bulan April 2023 senilai Rp 1.000.000 (diterima hanya yang beragama
Islam)
3. Bingkisan peralatan makan minum dalam rangka hari raya Idul Adha di
bulan Juni 2023 senilai Rp 300.000 (diterima seluruh pegawai)
4. Fasilitas rumah tinggal dengan nilai Rp 3.000.000 perbulan
5. Fasilitas kendaraan berupa mobil yang biaya penyusutan, bahan bakar
dan operasionalnya ditanggung perusahaan senilai Rp 4.000.000 perbulan
Saat PMK 66 Tahun 2023 berlaku maka…
Saat Pemotongan PPh Atas Natura/Kenikmatan
Ilustrasi 4
Jawab:
1. Bingkisan berupa peralatan rumah tangga dalam rangka hari raya Nyepi di bulan Maret 2023
senilai Rp 500.000(diterima seluruh pegawai)
Dapat dilakukan pembetulan SPT PPh Pasal 21 oleh PT First di Masa Maret 2023
dan melakukan kompensasi kelebihan bayar tersebut, atas kelebihan pemotongan PPh
Pasal 21 yang dilakukan dapat dikembalikan ke Tuan Yahya karena bingkisan hari raya
nyepi yang diterima seluruh pegawai bukanlah objek pajak

2. Bingkisan Makanan dan Minuman 5 hari sebelum hari raya Idul Fitri di bulan April 2023 senilai
Rp 1.000.000 (diterima hanya yang beragama Islam)
Dapat dilakukan pembetulan SPT PPh Pasal 21 oleh PT First di Masa April 2023 dan
melakukan kompensasi kelebihan bayar tersebut, atas kelebihan pemotongan PPh Pasal
21 yang telah dilakukan dapat dikembalikan ke Tuan Yahya karena bingkisan hari Raya
Idul Fitri meskipun harusnya diterima seluruh pegawai, akan tetapi di bulan tersebut
seluruh bingkisan yang diterima Tuan Yahya belum melebihi batas Rp 3.000.000 setahun
Saat Pemotongan PPh Atas Natura/Kenikmatan
Ilustrasi 4
Jawab:
3. Bingkisan peralatan makan minum dalam rangka hari raya Idul Adha di bulan Juni 2023 senilai Rp 300.000 (diterima
seluruh pegawai)
Dapat dilakukan pembetulan SPT PPh Pasal 21 oleh PT First di Masa Juni 2023 dan melakukan kompensasi kelebihan
bayar tersebut, atas kelebihan pemotongan PPh Pasal 21 yang telah dilakukan dapat dikembalikan ke Tuan Yahya
karena bingkisan hari Raya Idul Adha meskipun bukan kategori bingkisan hari besar keagamaan yang bukan objek
pajak tanpa Batasan nilai, akan tetapi di bulan tersebut seluruh bingkisan yang diterima Tuan Yahya belum melebihi
batas Rp 3.000.000 setahun

4. Fasilitas rumah tinggal dengan nilai Rp 3.000.000 perbulan


Dapat dilakukan pembetulan SPT PPh Pasal 21 oleh PT First di Masa januari sd juni 2023 dan melakukan kompensasi
kelebihan bayar tersebut, atas kelebihan pemotongan PPh Pasal 21 yang telah dilakukan dapat dikembalikan
sebagian ke Tuan Yahya karena dapat dikurangkan terlebih dulu dengan Batasan bukan objek atas fasilitas tempat
tinggal sebesar Rp 2.000.000 perbulan (hanya bagian Rp 1.000.000 perbulan yang merupakan objek PPh)

5. Fasilitas kendaraan berupa mobil yang biaya penyusutan, bahan bakar dan operasionalnya ditanggung perusahaan senilai
Rp 4.000.000 perbulan
Dapat dilakukan pembetulan SPT PPh Pasal 21 oleh PT First di Masa januari sd juni 2023 dan melakukan kompensasi
kelebihan bayar tersebut, kelebihan pemotongan PPh Pasal 21 dapat dikembalikan ke Tuan Yahya karena rata-rata
penghasilan bruto Tn Yahya tidak melebihi Rp 100.000.000 perbulan dan tidak memiliki modal di PT First
Pembahasan 8
Pelaporan Natura/Kenikmatan Pada
SPT Tahunan PPh dan SPT PPh 21
Pelaporan Natura/Kenikmatan pada SPT Tahunan PPh OP
Natura/Kenikmatan yang
belum dipotong bulan
Januari s.d Juni 2023
Penggantian atau imbalan sehubungan
dengan pekerjaan atau jasa dalam
bentuk natura dan/atau kenikmatan
yang diterima atau diperoleh sejak
tanggal 1 Januari 2023 sampai dengan
tanggal 30 Juni 2023 yang belum
dilakukan pemotongan Pajak
Penghasilan oleh pemberi kerja atau
pemberi penggantian atau imbalan,
atas Pajak Penghasilan yang terutang
wajib dihitung dan dibayar sendiri
serta dilaporkan oleh penerima dalam
Surat Pemberitahuan Pajak
Penghasilan.
Pelaporan Natura/Kenikmatan pada SPT Tahunan PPh OP

Natura/Kenikmatan
yang Bukan Objek PPh

Penggantian atau imbalan


sehubungan dengan
pekerjaan atau jasa dalam
bentuk natura dan/atau
kenikmatan yang bukan
objek Pajak Penghasilan,
dimasukan dalam SPT
Tahunan di lampiran Bagian
Bukan Objek Pajak
Pelaporan
Natura/Kenikmatan Pada
SPT Tahunan OP Pegawai

Atas Natura/Kenikmatan
yang merupakan Objek
Pemotongan PPh Pasal 21
bagi ”pegawai” dapat
dimasukan dalam bagian
penghasilan bruto angka 6 di
bukti pemotongan 1721-A1
”Penerimaan dalam bentuk
Natura dan Kenikmatan
Lainnya yang dikenakan
Pemotongan PPh Pasal 21”
Pelaporan Natura/Kenikmatan pada SPT Tahunan PPh OP
Induk 1770 S
Natura/Kenikmatan yang telah menjadi
bagian dari perhitungan bruto di bukti
pemotongan 1721 A1 akan menjadi bagian
dari penghasilan sehubungan dengan
pekerjaan yang didapat oleh pegawai yang
penghasilan tidak finalnya dihitung ulang
dalam SPT Tahunan, bukti pemotongan
PPh Pasal 21 menjadi kredit pajak PPh
Lamp 1770 S-I
Pelaporan Penghasilan
Natura/Kenikmatan Pada
SPT Tahunan OP Bukan
Pegawai (Pemberi Jasa)

Atas imbalan atau


penggantian yang diberikan
dalam bentuk
Natura/Kenikmatan yang
diterima oleh ”bukan
pegawai” akan menjadi
bagian penghasilan bruto
yang menjadi objek
pemotongan PPh Pasal 21
Tidak Final
Induk 1770
Natura/Kenikmatan yang telah menjadi bagian
dari perhitungan bruto di bukti pemotongan
1721-VI akan menjadi bagian dari penghasilan
sehubungan dengan pekerjaan bebas yang
didapat oleh orang pribadi yang memberikan
jasa/pekerjaan bebas yang penghasilan tidak
finalnya dihitung ulang dalam SPT Tahunan, bukti
pemotongan PPh Pasal 21 menjadi kredit pajak
PPh

Lamp 1770-I
Ilustrasi 1
Pembetulan Pelaporan Natura/Kenikmatan pada SPT Tahunan PPh OP 2022
Seluruh Natura dan/atau
Kenikmatan yang diterima Jika perusahaan tidak memotong PPh 21 natura atas Pegawai di
atau diperoleh tahun Tahun 2022 dan Pegawai memperhitungkan sendiri di SPT Tahunan
2022 bukan Objek PPh

Pada Tahun 2022 Tuan Jodi status TK/0 menerima natura


berupa mobil dari kantor senilai Rp500.000.000. Selain itu
Tuan Jodi menerima penghasilan neto berupa uang sebesar Rp
1.000.000.000
Tuan Jodi telah melaporkan senilai natura tersebut pada SPT
Tahunan PPh OP 2022.
Bukti pemotongan 1721 A1 yang diterima Tuan Jodi dari
perusahaan tempatnya bekerja tidak termasuk natura senilai
Rp500.000.000, sehingga Tuan Jodi memperhitungkan sendiri
penghasilan natura tersebut di SPT Tahunan 2022 dengan nilai
Kurang Bayar Rp150.000.000.
Dengan berlakunya PMK 66 Tahun 2023, maka …
SPT Pembetulan Induk 1770 S

Kredit pajak di SPT


Tahunan OP hanya terdiri
dari PPh potput dan PPh
25, Lebih setor dari PPh
Pasal 29 tidak akan
muncul di SPT induk.
Opsi pembetulan SPT
Tahunan hanya PMK 187
2015 (Pengembalian Pajak
yang seharusnya Tidak
Terutang) atau
Pemindahbukuan.
Ilustrasi 2
Pembetulan Pelaporan Natura/Kenikmatan pada SPT Tahunan PPh OP 2022
Seluruh Natura dan/atau
Kenikmatan yang diterima Jika perusahaan sudah memotong PPh 21 natura atas Pegawai di
atau diperoleh tahun Tahun 2022 sebagai bagian dari penghasilan bruto di 1721-A1
2022 bukan Objek PPh

Pada Tahun 2022 Tuan Jodi status TK/0 menerima natura berupa mobil dari kantor
senilai Rp500.000.000. Selain itu Tuan Jodi menerima penghasilan neto berupa uang
sebesar Rp 1.000.000.000
Perusahaan tempat Tuan Jodi bekerja telah memotong seluruh penghasilan dan natura
tersebut pada bukti pemotongan 1721-A1
Dengan berlakunya PMK 66 Tahun 2023, maka …

Jawab:
Perusahaan membuat pembetulan bukti pemotongan 1721-A1 dan SPT Masa PPh 21 atas
penghitungan natura senilai Rp500.000.000. Akibat pembetulan SPT Masa PPh 21 yang
dilakukan perusahaan, atas kelebihan pemotongan sebesar Rp 150.000.000 dapat
dikompensasikan dan dikembalikan ke Tuan Jodi.
Tuan Jodi dapat melakukan pembetulan SPT Tahunan PPh OP 2022 dengan bukti
pemtongan 1721-A1 yang sudah dibetulkan, Natura senilai Rp 500.000.000 dilaporkan
pada bagian bukan objek dan SPT Tahunan OP 2022.
Ilustrasi Pembetulan SPT PPh Pasal 21 Dari Pemotong
Natura/Kenikmatan Untuk Tahun Pajak 2022
Pelaporan Pemberian Natura/Kenikmatan pada SPT Tahunan
Pembetulan ’SPT Tahunan Badan’
2022 Terkait Koreksi Biaya Fiskal
atas Natura/Kenikmatan

Pembetulan SPT Tahunan Badan Tahun Pajak 2022 dapat dilakukan oleh
wajib pajak yang PPh nya tidak final, dalam hal sudah melakukan
koreksi fiskal positif atas natura/kenikmatan yang merupakan biaya
untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan

Koreksi Fiskal Positif yang dibetulkan oleh wajib pajak badan yang PPh nya
tidak final tersebut dapat berasal dari koreksi fiskal atas
penyusutan/amortisasi di 1771 lampiran khusus 1A maupun koreksi fiskal
positif lainnnya di 1771 lampiran-I
Pelaporan Pemberian Natura/Kenikmatan pada SPT Tahunan
Pembetulan SPT Tahunan Badan
2022 Terkait Koreksi Biaya
Fiskal atas Natura/Kenikmatan

125.000.000

125.000.000

0
Pelaporan Pemberian Natura/Kenikmatan pada SPT Tahunan
Pembetulan SPT Tahunan Badan
2022 Terkait Koreksi Biaya
Fiskal atas Natura/Kenikmatan

0
Pelaporan Pemberian Natura/Kenikmatan pada SPT Tahunan
Induk 1771
Pembetulan SPT Tahunan Badan 13.450.000.000

2022 Terkait Koreksi Biaya


Fiskal atas Natura/Kenikmatan 13.450.000.000

2.959.000.000

2.959.000.000

Kelebihan Setor PPh Pasal 29 2.959.000.000

sebesar Rp 343.750.000 dapat


dimintakan Pbk atau
Pengembalian pajak yang
seharusnya tidak terutang sesuai 2.959.000.000
PMK 187/2015
Pelaporan Pemberian Natura/Kenikmatan pada SPT Tahunan
Daftar Nominatif Biaya Natura/Kenikmatan
Nama Wajib Pajak :
NPWP :
Alamat :
Tahun Pajak :

Data Penerima Pemotongan PPh


No
Nama NPWP/NIK Alamat Tanggal/Bulan Bentuk dan Jenis Biaya Jumlah (Rp) Keterangan Jumlah PPh Nomor Bukti Potong

Pemberi kerja atau pemberi imbalan atau penggantian melaporkan


biaya penggantian atau imbalan yang diberikan dalam bentuk natura
dan/atau kenikmatan beserta Pegawai dan/atau penerima imbalan
atau penggantian dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak
Penghasilan. Pasal 2 ayat (6)
PMK 66/2023
Pembahasan 9
Tata Cara Permohonan Penetapan
Berlokasi Usaha di Daerah Tertentu
Natura dan/atau Kenikmatan yang Disediakan di Daerah Tertentu
Jenis Prasarana Ekonomi dan Tersedia Tidak Layak
No.
Transportasi Umum jika terletak pada Jika Kondisi
1 Listrik ada listrik PLN di lokasi usaha PLN padam rata2 40 jam/minggu
2 Air bersih ada pasokan PDAM di lokasi usaha PDAM padam rata2 40 jam/minggu
3 Perumahan yang dapat disewa radius ≤5 km dari lokasi usaha Jumlah rumah dapat disewa tidak sebanding
pegawai dengan jumlah pegawai + keluarga
4 Rumah sakit dan/atau poliklinik radius ≤5 km dari lokasi usaha RS/Poliklinik tidak melayani program JKN
5 Sekolah Ada SD, SMP dan SMA terletak Tidak ada SD, SMP, dan SMA Negeri
radius ≤5 km dari lokasi usaha
6 Tempat olahraga dan/atau radius ≤5 km dari lokasi usaha < 3 tempat permanen untuk olahraga/hiburan
hiburan
7 Tempat peribadatan radius ≤5 km dari lokasi usaha Tidak ada tempat ibadat umum
8 Pasar radius ≤5 km dari lokasi usaha <3 lokasi & pasar dikelola swadaya masyarakat
9 Jalan umum dan/atau jembatan radius ≤5 km dari lokasi usaha Jalan umum : tidak beraspal/ beraspal tapi
berlubang & berbahaya
Jembatan : non permanen
10 Pelabuhan laut, sungai atau radius ≤50 km dari lokasi usaha Tidak terdaftar di K/L terkait
bandara
11 Transportasi umum darat, laut, terdapat trayek transportasi umum trayek transportasi hanya melalui lokasi
atau udara melalui lokasi usaha usaha/dapat diakses oleh Pegawai <4 kali/per
bulan

Lampiran PMK 66 Tahun 2023


Natura dan/atau Kenikmatan yang Disediakan di Daerah Tertentu
Sarana, prasarana, dan/atau fasilitas berupa pelayanan kesehatan dan/atau pendidikan
yang diselenggarakan pihak lain termasuk sarana, prasarana, dan/atau fasilitas berupa
yang terletak di wilayah kabupaten atau kota lokasi usaha dan/atau wilayah kabupaten
atau kota yang berbatasan langsung dengan wilayah kabupaten atau kota lokasi usaha

Contoh Provinsi Sulawesi Selatan Kabupaten Luwu

Pegawai berlokasi di kabupaten Luwu


Utara yang mendapat SK Persetujuan
Penetapan Daerah tertentu.
Sehingga apabila fasilitas kesehatan
dan/ atau pendidikan yang
diselenggarakan pihak lain terletak di
wilayah kabupaten Luwu Timur,
kabupaten Toraja Utara, kabupaten
Luwu, dapat dikecualikan dari objek.
Pasal 23 &24
PMK 66/2023
Natura dan/atau Kenikmatan yang Disediakan di Daerah Tertentu
Masa Berlaku SK Persetujuan Penetapan Daerah Tertentu

 Permohonan SK Daerah Tertentu


• Pemeriksaan;
Pemberi Kerja Berlaku 5 tahun
 Penelitian • Perpanjangan;
Pertambangan dengan perpanjangan SK habis
• Penghentian
Kelengkapan jabatan s.d izin 5 tahun
Minerba perpanjangan,
 Pemeriksaan tambang habis
Izin pertambangan meliputi: secara Jabatan
a. Kontrak karya;
b. Perjanjian Karya
• Sisa izin ≤ 5 tahun, diberikan
Pengusahaan Pertambangan
Batu Bara; atau sekaligus
c. Izin di Bidang Pertambangan • Sisa izin >5tahun, diberikan
Sesuai Ketentuan Bidang izin per 5 tahun
Pertambangan Minerba

Ps 10 PMK 66 Tahun 2023


Natura dan/atau Kenikmatan yang Disediakan di Daerah Tertentu
Masa Berlaku SK Persetujuan Penetapan Daerah Tertentu

Pemberi Kerja  Permohonan


SK Daerah Tertentu Perpanjangan
Non  Penelitian
Berlaku 5 Tahun dengan
Pertambangan Kelengkapan SK habis Permohonan
Minerba  Pemeriksaan 5 tahun

Ps 10 PMK 66 Tahun 2023


Natura dan/atau Kenikmatan yang Disediakan di Daerah Tertentu
Tata Cara Penetapan Daerah Tertentu • SK Persetujuan Pasal 16
(lamp. F) atau
• SK Penolakan 4 bulan setelah
(lamp. G) permohonan
lengkap**
Pasal 15

Kanal Penyampaian: Pemeriksaan


Pemberi a. Langsung ke KPP Penelitian Y (Kanwil WP Pusat
b. Pos ke KPP Administrasi Lengkap? atau meminta
Kerja c. Elektronik (jika (Kanwil) bantuan Kanwil
telah tersedia) Lokasi jika di luar
• Permohonan
• Lampiran yang wilayah kerja)
T
disyaratkan (pasal 12
ayat 5, ayat 7)
• SK Persetujuan (khusus
perpanjangan WP non • Surat Permintaan Kelengkapan Dokumen (lampiran E)
minerba) • Ditertibkan maks. 15 hari kerja sejak diterima permohonan
• Wajib dipenuhi 10 hari kerja sejak diterima
Pasal 13 • Permohonan tidak dipertimbangkan, jika lewat waktu

Ps 13 PMK 66 Tahun 2023


Permohonan Penetapan dan melalui Kepala KPP tempat Pemberi
Kerja Berstatus Pusat terdaftar.
Perpanjangan Penetapan
Berlokasi Usaha di Daerah
Data yang
Tertentu dibutuhkan
Pemberi Kerja berstatus pusat harus
memenuhi ketentuan:
a. Telah menyampaikan:
1. SPT Tahunan PPh 2 Tahun Pajak terakhir;
dan/atau
2. SPT Masa PPN 3 Masa Pajak terakhir, yang
menjadi kewajiban
b. Tidak punya utang pajak atau punya utang
tetapi telah mendapatkan izin untuk Dokumen
menunda atau mengangsur pembayaran Lampiran
pajak, dan
c. Tidak sedang dalam proses penanganan
tipijak dan/atau pencucian uang yang
tindak pidana asalnya tipijak berupa
pemeriksaan bukper secara terbuka,
penyidikan, atau penuntutan. Ps 12 sd 14
PMK 66 Tahun 2023
Lampiran C
Natura dan/atau Kenikmatan yang Disediakan di Daerah Tertentu
Tata Cara Perpanjangan
Daerah Tertentu
• SK Perpanjangan/
Pemeriksaan
• Pemberitahuan
Jabatan
(Pemberi kerja
Penghentian
minerba) Perpanjangan
 Pemeriksaan ke lokasi usaha oleh
Perpanjangan Kanwil WP Pusat atau
 Meminta bantuan Kanwil Lokasi
jika di luar wilayah kerja
Pasal 20

4 bulan sebelum
jangka waktu 5 Permohonan • SK Perpanjangan/
tahun berakhir
Perpanjangan • Pemberitahuan
(Pemberi kerja non- 4 bulan setelah Penghentian
minerba) lamp. C & permohonan Perpanjangan
lanjut pemeriksaan lengkap

Pasal 18
Natura dan/atau Kenikmatan yang Disediakan di Daerah Tertentu
1. SK Persetujuan Penetapan/Perpanjangan Penetapan Daerah Tertentu berdasarkan PMK 167/2018
yang masih memiliki jangka waktu pemberlakuan, dinyatakan tetap berlaku.
2. Proses penyelesaian Permohonan Penetapan/Perpanjangan Penetapan Daerah Tertentu on going,
diselesaikan berdasarkan ketentuan PMK ini.
3. Permohonan Penetapan/Perpanjangan Penetapan yang dinyatakan belum lengkap kelengkapan
dokumennya berdasarkan ketentuan dalam PMK ini, Kanwil Pemberi Kerja Berstatus Pusat
harus meminta kelengkapan dokumen dimaksud dalam jangka waktu 15 hari sejak
berlakunya PMK ini.
4. Permohonan Penetapan/Perpanjangan Penetapan Daerah Tertentu yang sedang dilakukan
pemeriksaan oleh Kanwil DJP Lokasi & belum diterbitkan keputusan setelah 4 bulan dari
permohonan diterima lengkap, harus diterbitkan keputusan paling lambat:
a. 6 bulan sejak permohonan diterima lengkap, atau
b. 1 bulan sejak PMK ini berlaku, sesuai peristiwa yang terjadi terlebih dahulu.
5. Terhadap Pemberi Kerja Pemegang izin pertambangan minerba yang memiliki SK Penetapan
Daerah Tertentu yang masa berlakunya berakhir setelah PMK ini berlaku, diharuskan untuk
mengajukan permohonan kembali dalam rangka perpanjangan penetapan daerah tertentu paling
lambat 4 bulan sebelum berakhirnya jangka waktu pada SK Penetapan Daerah Tertentu.
6. Pada saat PMK ini berlaku, PMK 167/2018 dinyatakan tidak berlaku.

Anda mungkin juga menyukai