Pelaporan PPH Badan SPT 2023

Persiapan & Update
Pelaporan SPT Tahunan

PPh Badan 2023
#Libur Lebaran Nyaman, SPT PPh Badan
Aman
Jakarta, 01 April 2024

1
1
Siklus Compliance PPh Badan
1 Tahap Persiapan
Laporan Keuangan Rekonsiliasi Fiskal Ekualisasi Pajak
● Pembukuan sesuai dengan Pasal Rekonsiliasi Fiskal atas ● Ekualisasi PPh Badan vs
28 UU KUP Laporan Laba/Rugi DPP PPN
● Laporan Keuangan Audit/Non Audit ● Ekualisasi PPh Badan vs
● Laporan Keuangan Bukan PPh Potput
Konsolidasi
Free Webinar: Persiapan & Update Pelaporan SPT PPh Badan 2023 #Libur Lebaran Nyaman, SPT PPh Badan Aman 2
Siklus Compliance PPh Badan
2 Tahap Eksekusi 3 Tahap Monitoring
SPT 1771 Pembayaran PPh Pelaporan SPT 1771 Monitoring

Pasal 29
SPT Induk, Lampiran I-VI, Paling lama Paling lama akhir bulan ke-4 Penelitian atau
Lampiran Khusus, Lampiran sebelum SPT dilaporkan setelah akhir tahun buku. Pemeriksaan
sesuai PER-02/2019, dan
Lampiran Lainnya
Rekonsiliasi Fiskal
4
Rekonsiliasi Fiskal
Koreksi
Fiskal Beda
Negatif Waktu
Koreksi
Rekonsiliasi Fiskal
Biaya Positif
Beda
Rekonsiliasi Tetap
Penghasilan
Akses modul
PPh Badan
Konsep Dasar Rekonsiliasi Fiskal
Rekonsiliasi Fiskal merupakan mekanisme penyesuaian penghasilan/biaya komersial sesuai
ketentuan perundang-undangan perpajakan untuk menentukan laba/rugi fiskal.
Alur Rekonsiliasi Fiskal Hasil rekonsiliasi fiskal

menjadi dasar penyusunan
Laporan Keuangan Lapkeu Fiskal SPT Tahunan PPh Badan
Rekonsiliasi Fiskal:
Koreksi Fiskal Positif: Koreksi
Koreksi Positif atau Negatif
fiskal yang mengakibatkan laba
Berdasar UU fiskal menjadi meningkat, akibat
Berdasar PSAK Pajak dan
dari berkurangnya biaya dan
Peraturan
meningkatnya penghasilan.
Perbedaan Koreksi Fiskal Negatif: Koreksi

Tetap & Waktu fiskal yang mengakibatkan laba
Neraca, L/R, Arus Laba/Penghasilan fiskal menjadi menurun, akibat
Kas, Ekuitas, dll Neto Fiskal
dari bertambahnya biaya dan
menurunnya penghasilan.
Biaya Natura dan/atau Kenikmatan sesuai PMK 66/2023
● Natura adalah imbalan dalam bentuk barang selain uang.
● Kenikmatan adalah imbalan dalam bentuk hak atas pemanfaatan suatu fasilitas dan/atau pelayanan.
Regulasi Ketentuan bagi Penerima Natura Ketentuan bagi Pemberi Natura
UU 36 Tahun 2008 Non-taxable* Non-deductible**
UU 7 Tahun 2021 Taxable*** Deductible****
* Taxable jika diberikan oleh bukan Wajib Pajak atau Wajib Pajak yang dikenai PPh Final dan Wajib
Pajak yang dikenai PPh berdasarkan deemed profit (Penjelasan Pasal 4 ayat (3) huruf d)
** Deductible untuk jenis natura tertentu
*** Non taxable untuk jenis natura tertentu
**** Sepanjang merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan.
Ruang lingkup pembebanan biaya:

a. Biaya penggantian atau imbalan dalam
bentuk natura dan/atau kenikmatan
berkenaan dengan pekerjaan atau jasa dan
merupakan biaya untuk mendapatkan,
menagih, dan memelihara penghasilan.
b. Biaya sehubungan dengan pekerjaan
merupakan biaya yang berkaitan dengan
hubungan pemberi kerja dengan pegawai.
c. Biaya sehubungan dengan jasa merupakan
biaya karena adanya transaksi jasa
antar-Wajib Pajak.
Ketentuan teknis pembebanan biaya:

a. Pengeluaran untuk biaya kenikmatan yang memiliki masa manfaat > 1 tahun
dibebankan melalui penyusutan/amortisasi
b. Pengeluaran untuk biaya natura atau kenikmatan yang memiliki masa manfaat ≤
1 tahun dibebankan pada tahun terjadinya pengeluaran
c. Pemberi kerja/pemberi penggantian atau imbalan melaporkan biaya
natura/kenikmatan dalam SPT Tahunan PPh
d. Ketentuan berlaku:
• Tanggal 1 Januari 2022, bagi pemberi dengan tahun buku 2022 dimulai
sebelum 1 Januari 2022
• Awal tahun buku 2022, bagi pemberi dengan tahun buku 2022 dimulai tanggal
1 Januari 2022 atau setelahnya.
“Pemberi kerja atau pemberi imbalan atau

penggantian melaporkan biaya penggantian
atau imbalan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) yang diberikan dalam bentuk natura
dan/atau kenikmatan beserta Pegawai
dan/atau penerima imbalan atau penggantian
dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak
Penghasilan.”
Pasal 2 ayat (6) PMK 66/2023
Critical Point :
- Isu sensitif
- Koordinasi antara perusahaan dan karyawan, sinkronisasi data yang akan dilaporkan
Biaya Penyusutan/Amortisasi sesuai PMK 72/2023
Berdasarkan ketentuan UU HPP dan PMK 72/2023, Pemberitahuan Masa Manfaat > 20 Tahun
Wajib Pajak diberikan pilihan untuk membebankan biaya
penyusutan bangunan permanen dan amortisasi harta Wajib Pajak telah melakukan penyusutan atas
tak berwujud yang memiliki masa manfaat lebih dari 20 Bangunan Permanen yang dimiliki dan
tahun sesuai dengan masa manfaat yang sebenarnya digunakan sebelum Tahun Pajak 2022 dan
berdasarkan pembukuan Wajib Pajak. disusutkan dengan masa manfaat 20 tahun
Beberapa poin yang diatur melalui PMK 72/2023: Memilih melakukan penyusutan sesuai masa
a. Penghitungan penyusutan manfaat yang sebenarnya
b. Biaya perbaikan
c. Bidang usaha tertentu (hutan, kebun, ternak)
d. Penundaan kerugian asuransi Menyampaikan Pemberitahuan
e. Tata cara pemberitahuan masa manfaat >20 th
Tata Cara Pemberitahuan Penyusutan/Amortisasi >20 Tahun (khusus peralihan)
Kanal Penyampaian:
a. Elektronik (DJP Online)

Wajib ➜ menu
DJP
Penyusutan/Amortisasi
Pajak b. Langsung ke KPP
(jika aplikasi tidak dapat
diakses)
• Pemberitahuan
• paling lambat
30 April 2024
Biaya Perbaikan dengan masa manfaat >1 tahun dibebankan
Perbaikan tidak melalui penyusutan harta berwujud bersangkutan:
menambah masa
1. Masa manfaat yang digunakan adalah masa manfaat
manfaat
setelah perbaikan, yaitu:
Dikapitalisasi a. sisa masa manfaat fiskal harta (dalam hal perbaikan
tidak menambah masa manfaat); atau
Perbaikan b. sesuai sisa masa manfaat fiskal harta tersebut
menambah masa ditambah dengan tambahan masa manfaat akibat
Biaya
manfaat perbaikan (dalam hal perbaikan menambah masa
Perbaikan
manfaat)
paling lama sesuai masa manfaat kelompok harta
Bersifat rutin berwujud tersebut, kecuali untuk bangunan permanen
masa manfaat
<1 tahun dapat sesuai masa manfaat yang sebenarnya berdasarkan
pembukuan Wajib Pajak.
Dibebankan 2. Penyusutannya dimulai pada
langsung a. bulan dilakukan pengeluaran untuk perbaikan;
b. bulan selesainya pengerjaan perbaikan untuk yang
masih dalam proses pengerjaan perbaikan.
Pada Januari 2017, PT Awan membeli sebuah gedung senilai Rp 1.000.000.000,00. Masa manfaat gedung
berdasarkan pembukuan Wajib Pajak adalah 30 tahun. Wajib Pajak melakukan penyusutan dengan masa
manfaat 20 tahun dan tarif penyusutan sebesar 5% per tahun.
Atas harta yang memiliki masa manfaat lebih dari 20 (dua puluh) tahun, Wajib Pajak dapat memilih untuk
menghitung biaya penyusutan sesuai dengan sisa masa manfaat yang sebenarnya berdasarkan
pembukuan Wajib Pajak dengan tarif penyusutan yang dihitung berdasarkan nilai sisa buku fiskal, dengan
menyampaikan pemberitahuan kepada Direktur Jenderal Pajak paling lambat akhir Tahun Pajak 2022.
Misal Februari 2022, PT Awan menyampaikan pemberitahuan memilih untuk menghitung biaya penyusutan
atas gedung tersebut sesuai masa manfaat yang sebenarnya berdasarkan pembukuan Wajib Pajak.
Telah disusutkan selama 5 tahun dengan sisa masa manfaat pada awal Tahun Pajak 2022 (1 Januari 2022)
adalah 25 tahun.
Untuk menghitung penyusutan mulai Tahun Pajak 2022 adalah:
a. Tarif penyusutan = 1/25 x 100% = 4% per tahun
b. NSB fiskal = Rp1.000.000.000,00 - (5 x 5% x Rp1.000.000.000,00) = Rp750.000.000,00.
c. Penyusutan 2022 = 4 % x Rp750.000.000,00 = Rp30.000.000,00
Saat mulai amortisasi
Amortisasi dimulai pada bulan dilakukannya
pengeluaran, kecuali untuk bidang usaha tertentu
(pada bulan produksi komersial).
Aset Tak Berwujud
(contoh: hak, paten,
aplikasi) Kelompok masa manfaat
Amortisasi 1. Kelompok 1 = 4 tahun
2. Kelompok 2 = 8 tahun
Bidang Usaha Tertentu 3. Kelompok 3 = 16 tahun
(aset tak berwujud 4. Kelompok 4 = 20 tahun
terkait usaha kehutanan, ➜ Amortisasi harta tak berwujud dengan masa
perkebunan, peternakan) manfaat >20 tahun, dilakukan dengan kelompok
4 atau sesuai pembukuan
Perangkat Lunak
1. Aplikasi umum (<1 tahun) tidak diamortisasi
2. Aplikasi khusus (>1 tahun) diamortisasi Kel. 1
Ekualisasi Pajak
17
Ekualisasi PPh Badan
Ekualisasi atau Ekualisasi yang umumnya dilakukan oleh Wajib

rekonsiliasi adalah Pajak:
● Ekualisasi Penghasilan PPh Badan
pencocokan saldo dua
dengan DPP PPN
atau lebih angka yang ● Ekualisasi Biaya Gaji, Bonus dan lain-lain
mempunyai hubungan dengan PPh Pasal 21
satu dengan yang ● Biaya Jasa, Sewa & Bunga dengan PPh
lainnya. Pasal 23/26 & 4 Ayat (2)/15
● Ekualisasi PPh Pasal 26 dengan PPN atas
SE-65/PJ/2013 Jasa Luar Negeri
Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Penghasilan cfm. SPT Tahunan PPh Badan xxxxxxxx
Penyerahan (lokal & ekspor) cfm. SPT Masa PPN
Januari - Desember xxxxxxxx
Total penyerahan xxxxxxxx
Selisih xxxxxxxx
Bukan objek PPN xxxxxxxx
Penyerahan antar cabang,pemakaian sendiri, pemberian cuma-cuma, (xxxxxxx)

pengalihan aktiva
Penjualan tahun lalu; FP tahun ini (xxxxxxx)

Penjualan tahun ini; FP tahun berikutnya xxxxxxxx
Selisih kurs xxxxxxxx
Pengembalian tahun lalu; NR tahun ini xxxxxxxx
Pengembalian tahun ini; NR tahun berikutnya (xxxxxxxx)

Total xxxxxxxx
Ekualisasi Biaya Gaji, Bonus dll vs PPh Pasal 21
Biaya gaji, sewa, penyusutan, bahan bakar, dll cfm. SPT Tahunan PPh Badan xxxxxxxx
Penghasilan bruto cfm. SPT Masa PPh Pasal 21/26
Januari xxxxxxxx
…… xxxxxxxx
Desember xxxxxxxx
Total penghasilan bruto xxxxxxxx
Selisih xxxxxxxx
Natura, kenikmatan xxxxxxxx

JHT/JP/Iuran Pensiun xxxxxxxx
Total xxxxxxxx
Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/26 &
4 Ayat (2)/15
Biaya imbalan jasa, sewa, bunga,& royalti cfm. SPT Tahunan PPh Badan xxxxxxxx
Penghasilan bruto cfm. SPT Masa PPh Pasal 23/26, 4 Ayat (2), 15
Januari xxxxxxxx
…… xxxxxxxx
Desember xxxxxxxx
Selisih xxxxxxxx
Pembelian material xxxxxxxx

Pembayaran gaji pegawai outsourcing xxxxxxxx
Bukan objek cfm. Tax Treaty xxxxxxxx
Total xxxxxxxx
Ekualisasi PPh Pasal 26 & PPN JLN
DPP PPN JLN cfm. SPT Masa PPN xxxxxxxx
Penghasilan bruto cfm. SPT Masa PPh Pasal 26
Januari xxxxxxxx
…… xxxxxxxx
Desember xxxxxxxx
Selisih xxxxxxxx
Penyerahan jasa tidak melalui BUT xxxxxxxx

Bukan objek PPN JLN (bunga, dividen) xxxxxxxx
Total xxxxxxxx
SPT Tahunan PPh Badan Form 1771
23
Formulir SPT 1771
SPT Tahunan PPh Badan terdiri

dari:
● Induk SPT
● Lampiran I - VI
● Lampiran-Lampiran
Khusus
● Lampiran Sesuai
PER-02/2019
Scan untuk
akses
PER-02/2019!
Mapping Formulir 1771 - SPT Tahunan PPh Badan
Daftar pemegang saham,
PPh Final dan susunan pengurus (1771-V)
Penghasilan yang tidak Penghitungan
Termasuk Objek Pajak Penghasilan Neto Fiskal Daftar Penyertaan Modal,
(1771-IV) (1771-I) Hutang dan Piutang (1771-VI)
Perincian Pernyataan transaksi dalam

Harga Pokok Penjualan, hubungan istimewa (3A/3B,
Biaya Usaha Lainnya dan 3A-1/3B-1, 3A-2/3B-2)
Biaya dari Luar Usaha
Perhitungan PPh
(1771-II) Daftar fasilitas
Kurang/Lebih Bayar
Daftar penyusutan dan (1771-Induk) penanaman modal (4A/4B)
amortisasi fiskal (1A/1B)
Daftar cabang utama (5A/5B)
Perhitungan kompensasi
kerugian fiskal (2A/2B) Perhitungan
PPh Pasal 26 ayat (4) (6A/6B)
Kredit Pajak
Dalam Negeri (1771-III) Transkrip kutipan
elemen-elemen dari laporan
Kredit Pajak keuangan
Luar Negeri (7A/7B) (8A-1/8A-2/8A-3/8A-4/8A-5/8A-
Angsuran PPh Pasal 25 6/8B-1/8B-2/8B-3/8B-4/8B-5/8B
(1771-Induk) -6)
Lampiran Sesuai PER-02/2019
Surat Setoran Pajak Laporan Keuangan

atau sarana lain atau Laporan Ikhtisar Dokumen
yang dipersamakan Keuangan yang telah Penentuan Harga Laporan dan Surat
dengan SSP atas diaudit oleh akuntan Transfer Pernyataan atas Sisa
PPh Pasal 29 publik Lebih Anggaran Badan
atau Lembaga Nirlaba
untuk Pembangunan
Sarana dan Prasarana
Kegiatan Pendidikan,
Pemberitahuan Penelitian, atau
Bentuk Penanaman Daftar Nominatif Daftar Nominatif Pengembangan
Modal dan Realisasi atas Pengeluaran terkait Biaya
Penanaman Kembali Biaya Promosi Entertainment
(khusus BUT)
Lampiran WP UMKM sesuai PMK 164/2023
Laporan Realisasi Investasi dan Repatriasi PPS
Sesuai ketentuan PMK 196/2021,

peserta PPS yang berkomitmen
melakukan investasi dan repatriasi
harta yang diungkapkan dalam PPS
wajib menyampaikan laporan
realisasi investasi dan/atau
repatriasi selama holding period (5
tahun).
Pelaporan dilakukan setiap

tahunnya paling lambat pada akhir
tahun pajak bersangkutan.
Kredit Pajak
Pajak yang sebelumnya telah dipotong atau

dipungut oleh pihak lain dapat menjadi kredit
pajak. Pemotong atau pemungut akan
memberikan bukti pemotongan/pemungutan
pajak sebagai dasar Wajib Pajak untuk
menghitung kredit pajak.
TIPS
Jika tidak menerima bukti pemotongan/
pemungutan dari lawan transaksi, Wajib
Pajak dapat melihat data bukti
pemotongan/pemungutan oleh pihak lain
melalui menu Pra Pelaporan pada akun DJP
Online milik Wajib Pajak.
Pelaporan SPT Tahunan PPh Badan Form 1771
30
Sarana Pelaporan SPT Tahunan
Batas Waktu Pelaporan SPT Tahunan PPh Badan
SPT Tahunan PPh Badan

wajib dilaporkan paling
April - Mei 2024 lambat empat bulan
setelah berakhirnya Tahun
Pajak.
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
SPT Tahunan PPh Badan

21 22 23 24 25 26 27 Tahun 2023 dilaporkan
paling lambat tanggal 30
28 29 30 1 2 3 4 April 2024.
5 6 7 8 9 10 11
Keterlambatan
12 13 14 15 16 17 18 penyampaian SPT Tahunan
PPh Badan dikenakan
sanksi sebesar
Rp1.000.000
Perpanjangan Penyampaian SPT Tahunan PPh Badan
Belum siap lapor SPT

Tahunan PPh Badan? Bisa Sesuai Pasal 13 ayat (1)
ajukan perpanjangan, lho! PMK-243/2014 jo PMK-9/2018, Wajib
Pajak dapat memperpanjang jangka
waktu penyampaian SPT paling lama
dua bulan sejak batas waktu
penyampaian SPT Tahunan
Scan untuk akses

PMK-9/2018
Sarana Perpanjangan Penyampaian SPT Tahunan PPh Badan
melalui e-PSPT
Pembayaran PPh Pasal 29
35
Pembayaran PPh Badan
Buat Kode Billing Bayar Billing
Data yang dibutuhkan untuk membuat Pembayaran Billing Pajak dilakukan ke

Kode Billing rekening Kas Negara melalui Anjungan
1. NPWP Penyetor Pajak Tunai Mandiri (ATM), Internet Banking,
2. Kode Jenis Pajak (411126) dan Mesin EDC Mobile Banking, Agen
Jenis setoran (200) Branchless Banking, loket Bank/Pos
3. Tahun Pajak persepsi, atau lembaga persepsi lain
4. Jumlah Pajak yang akan disetorkan
ke kas negara
Pembayaran
dilakukan sebelum
pelaporan SPT
Tahunan PPh Badan
Penundaan Pembayaran PPh Badan
Wajib Pajak bisa mengajukan
penundaan atau Pengangsuran atau penundaan dapat
pengangsuran pembayaran diajukan melalui surat permohonan
PPh badan paling lambat 9 hari kerja sebelum
(cfm. PMK-242/2014) jatuh tempo
Pengangsuran atau penundaan

diberikan paling lama sampai dengan
bulan terakhir Tahun Pajak berikutnya
Scan untuk akses
tarif bunga sesuai
KMK! Wajib Pajak membayar sanksi bunga
sebesar tarif KMK dan dihitung
berdasarkan sisa saldo utang pajak
Angsuran PPh Pasal 25
PPh Pasal 25 harus disetor paling lama

Apakah seluruh
tanggal 15 bulan berikutnya setelah Masa
Wajib Pajak Badan
Pajak berakhir.
wajib menyetor PPh
Pasal 25?
Bukti penerimaan Negara = Bukti
penyampaian SPT Masa PPh Pasal 25.
Monitoring
39
Pemeriksaan SPT Tahunan SE-15/PJ/2018 jo SE-05/PJ/2022
Pemeriksaan SPT Tahunan PPh dilakukan dalam hal Wajib Pajak

menyampaikan:
- SPT Tahunan PPh Lebih Bayar Restitusi* sesuai Pasal 17B UU

KUP.
- SPT Tahunan PPh yang Menyatakan Rugi
- Pemeriksaan khusus berdasarkan analisis risiko atau
berdasarkan keterangan lain berupa data konkret.
*Ruang lingkup pemeriksaan terhadap SPT Tahunan PPh

Lebih Bayar Restitusi meliputi seluruh jenis pajak (all taxes).
Persiapan Pemeriksaan
1 2 3
Pahami Prosedur Pastikan Ruang

Ketahui Penyebab
Pemeriksaan Lingkup
Pemeriksaan
Pemeriksaan
4 5 6
Persiapkan Data
Pahami Timeline Lakukan Tax
dan Dokumen
Pemeriksaan Review
Terkait Pembukuan
Thank You
Ortax Solutions Center
Head Office
Askrida Tower Lt. 1-2
Jl. Pramuka Kav.151 Jakarta Timur 13210
Research and Development Center

Sentra Kota Ruko B No. 7-9
Jatibening, Bekasi Jawa Barat 17412
+62811 1992 0088 (WA Only)

+62 21 85210980
info@ortax.org
www.ortax.org
Disclaimer
❑ Informasi yang terdapat dalam presentasi yang disiapkan oleh PT Integral Data Prima (Ortax)
adalah bukan merupakan saran atau nasihat terkait konsultasi perpajakan atau konsultasi
apa pun dan hanya dapat digunakan untuk tujuan informasi.
❑ Ortax tidak bertanggungjawab atas kesalahan dan keterlambatan dalam memperbaharui
informasi, serta segala kerugian yang timbul akibat penggunaan data dan/atau informasi
yang terdapat dalam presentasi ini.
❑ Dilarang keras menyalin, mendistribusikan, memperbanyak dan membuat ulang atas seluruh
dan/atau sebagian isi presentasi ini tanpa izin tertulis dari Ortax.
Kupas Tuntas Pengelolaan PPh Pasal 21/26 untuk Non-Tax Staff (HRD/SDM/Administrasi/Procurement) 44
44
Kupas Tuntas Pengelolaan PPh Pasal 21/26 untuk Non-Tax Staff (HRD/SDM/Administrasi/Procurement) 45
45
46
Serba Baru Sarana Pelaporan PPh 21: Bukti Potong, Formulir SPT & e-Bupot PPh Pasal 21/26 46
47
48
49

Pelaporan PPH Badan SPT 2023

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Pelaporan PPH Badan SPT 2023

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Persiapan & Update

Pelaporan SPT Tahunan

Jakarta, 01 April 2024

Laporan Keuangan Rekonsiliasi Fiskal Ekualisasi Pajak

SPT 1771 Pembayaran PPh Pelaporan SPT 1771 Monitoring

Alur Rekonsiliasi Fiskal Hasil rekonsiliasi ﬁskal

Perbedaan Koreksi Fiskal Negatif: Koreksi

Regulasi Ketentuan bagi Penerima Natura Ketentuan bagi Pemberi Natura

UU 36 Tahun 2008 Non-taxable* Non-deductible**

UU 7 Tahun 2021 Taxable*** Deductible****

Ruang lingkup pembebanan biaya:

Ketentuan teknis pembebanan biaya:

“Pemberi kerja atau pemberi imbalan atau

Pasal 2 ayat (6) PMK 66/2023

a. Elektronik (DJP Online)

Ekualisasi atau Ekualisasi yang umumnya dilakukan oleh Wajib

Bukan objek PPN xxxxxxxx

Penyerahan antar cabang,pemakaian sendiri, pemberian cuma-cuma, (xxxxxxx)

Penjualan tahun lalu; FP tahun ini (xxxxxxx)

Pengembalian tahun ini; NR tahun berikutnya (xxxxxxxx)

Penghasilan bruto cfm. SPT Masa PPh Pasal 21/26

Natura, kenikmatan xxxxxxxx

Pembelian material xxxxxxxx

Penyerahan jasa tidak melalui BUT xxxxxxxx

SPT Tahunan PPh Badan terdiri

Perincian Pernyataan transaksi dalam

Surat Setoran Pajak Laporan Keuangan

Sesuai ketentuan PMK 196/2021,

Pelaporan dilakukan setiap

Pajak yang sebelumnya telah dipotong atau

SPT Tahunan PPh Badan

SPT Tahunan PPh Badan

Belum siap lapor SPT

Scan untuk akses

Buat Kode Billing Bayar Billing

Data yang dibutuhkan untuk membuat Pembayaran Billing Pajak dilakukan ke

Pengangsuran atau penundaan

PPh Pasal 25 harus disetor paling lama

Pemeriksaan SPT Tahunan PPh dilakukan dalam hal Wajib Pajak

- SPT Tahunan PPh Lebih Bayar Restitusi* sesuai Pasal 17B UU

*Ruang lingkup pemeriksaan terhadap SPT Tahunan PPh

Pahami Prosedur Pastikan Ruang

Research and Development Center

+62811 1992 0088 (WA Only)

Anda mungkin juga menyukai

UU 7 Tahun 2021 Taxable* Deductible**