PEMBAHASAN MATERI
USKP A
NOVEMBER
2018
USKP A NO TOPIK Pasal KUP QTY %
1 NPWP 7 6%
2
2 PKP 3 3%
3 Pembukuan 28 5 5%
SPT – pelaporan & 2A, 3, 4, 5, 6, 7, 9,
4 10
18 17%
pembayaran
Pembetulan SPT,
6 Pengungkapan 8 8 7%
Potensi Materi Ketidakbenaran
11, 17B, 17C, 17D,
Soal KUP USKP 5 Restitusi 17E
5 5%
Berdasarkan 7 Pemeriksaan 29, 29A, 30, 31 3 3%
Prosentase 8 Penyidikan 44, 44A, 44B 3 3%
12, 13, 13A, 14, 15,
9 SKP/STP 17, 17A
17 16%
Pasal 28 ayat (2) UU KUP jo. Pasal 14 Ayat (2) UU PPh : WP OP dengan omset < 4.8M
boleh pencatatan.
PEMBUKUAN
PPh Pasal 25 merupakan angsuran SPT Tahunan PPh yang merupakan kewajiban Wajib
Pajak dengan status pusat/tunggal
SPT
PMK-242/PMK.03/2014 : PPh Pasal 15 yang dipotong oleh Pemotong PPh harus disetor
paling lama tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir
SPT
Pasal 8 ayat (1) PP 74 th 2011 : Wajib Pajak dapat mengungkapkan dalam laporan
tersendiri secara tertulis mengenai ketidakbenaran pengisian SPT yang telah
disampaikan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 ayat (4) Undang-Undang, sepanjang pemeriksaan pajak belum
menyampaikan Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan.
PEMBETULAN SPT &
Pengungkapan Ketidakbenaran
Penjelasan Pasal 44B ayat (1) UU KUP : ... sepanjang perkara pidana tersebut belum
dilimpahkan ke pengadilan.
PENYIDIKAN
USKP-A (2012, Juni)
Penyidikan terhadap tindak pidana di bidang perpajakan dilakukan oleh...
a. Pejabat PNS tertentu di lingkungan DJP yang diberi wewenang khusus sebagai
Penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan, tidak
termasuk wewenang melakukan penahanan dan penangkapan;
b. Pejabat PNS di lingkungan DJP yang diberi wewenang khusus sebagai Penyidik
untuk melakukan penyidikan tindak pidana perpajakan, yang wewenangnya
tidak berbeda dengan penyidik sebagaimana dimaksud dalam KUHAP;
c. Pejabat PNS di lingkungan Depkeu yang diberi wewenang khusus sebagai
Penyidik pajak untuk melakukan penyidikan tindak pidana perpajakan yang
wewenangnya sama dengan penyidik sebagaimana dimaksud dalam KUHAP;
d. Pejabat PNS tertentu di lingkungan DJP yang ditunjuk oleh Kepala Kepolisian RI
dan diberi wewenang khusus sebagai Penyidik untuk melakukan penyidikan
tindak pidana di bidang perpajakan.
Penjelasan Pasal 44B ayat (1) UU KUP : Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan
hanya dapat dilakukan oleh Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan
Direktorat Jenderal Pajak yang diberi wewenang khusus sebagai penyidik tindak
pidana di bidang perpajakan.
PENYIDIKAN
Menurut KUHAP.
SKP & STP
Pasal 13 ayat (3) UU KUP : PPN ternyata tidak seharusnya dikompensasikan atau tidak
seharusnya dikenai tarif 0% …ditambah dengan sanksi kenaikan sebesar … 100% dari
PPN yang tidak atau kurang dibayar …
SKP & STP
Pasal 36 (4) UU Pengadilan Pajak : Banding hanya dapat diajukan apabila jumlah yang
terutang telah dibayar sebesar sebesar 50%.
PENGADILAN PAJAK
Pasal 57 ayat (1) UU PP : Yang tidak boleh didengar keterangannya sebagai saksi :
a. Keluarga sedarah atau semenda menurut garis keturunan lurus ke atas atau ke
bawah sampai derajat ketiga dari salah satu pihak yang bersengketa;
b. Istri atau suami dari pemohon Banding atau penggugat meskipun sudah bercerai;
c. Anak yang belum berusia 17 tahun; atau
d. Orang sakit ingatan.
PENGADILAN PAJAK
Pasal 82 ayat (3) UU PP : Putusan dengan acara cepat terhadap sengketa yang
didasarkan pertimbangan hukum bukan merupakan wewenang Pengadilan Pajak
berupa tidak dapat diterima, diambil dalam jangka waktu 30 hari sejak Surat Banding
atau Surat Gugatan diterima.
PENGADILAN PAJAK
Pasal 10 Angka 11 UU PPSP : Dalam hal Penanggung Pajak menolak untuk menerima
Surat Paksa, Jurusita Pajak meninggalkan Surat Paksa dimaksud dan mencatatnya
dalam Berita Acara bahwa Penanggung Pajak tidak mau menerima Surat Paksa, dan
Surat Paksa dianggap telah diberitahukan.
PPSP
Pasal 30 ayat (1) UU PPSP : Pencegahan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan
pencegahan yang diterbitkan oleh Menteri atas permintaan Pejabat atau atasan
Pejabat yang bersangkutan.
PPSP
Pasal 8 ayat (1) UU PPSP : Surat Paksa diterbitkan apabila Penanggung Pajak tidak
melunasi utang pajak dan kepadanya telah diterbitkan Surat Teguran atau Surat
Peringatan atau surat lain yang sejenis.
PPSP
Pasal 7 ayat (1) UU PPSP : Surat Paksa berkepala kata-kata “Demi Keadilan
Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”, mempunyai kekuatan eksekutorial dan
kedudukan hukum yang sama dengan putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap.
Pasal 7 ayat (2) UU PPSP : Surat Paksa sekurang-kurangnya harus memuat :
a. nama WP, atau nama WP dan Penanggung Pajak
b. dasar penagihan
c. besarnya utang pajak, dan
d. perintah untuk membayar
PPSP
Pasal 3 ayat (3) UU PPSP : Dalam melaksanakan penyitaan, Jurusita Pajak berwenang
memasuki dan memeriksa semua ruangan termasuk membuka lemari, laci, dan
tempat lain untuk menemukan objek sita di tempat usaha, di tempat kedudukan, atau
di tempat tinggal Penanggung Pajak, atau di tempat lain yang dapat diduga sebagai
tempat penyimpanan objek sita.
PPSP
Pasal 21 ayat (3) UU KUP : Hak mendahulu untuk utang pajak melebihi segala hak
mendahulu lainnya, kecuali terhadap:
a. biaya perkara yang hanya disebabkan oleh suatu penghukuman untuk melelang
suatu barang bergerak dan/atau barang tidak bergerak,
b. biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkan barang dimaksud,
dan/atau
c. biaya perkara, yang hanya disebabkan oleh pelelangan dan penyelesaian suatu
warisan
TOPIK KHUSUS
Pasal 7 ayat (1) PMK-229/PMK.03/2014 : Surat kuasa khusus paling sedikit memuat :
a. nama, alamat, dan tanda tangan di atas materai, serta NPWP dari WP pemberi kuasa
b. nama, alamat, dan tanda tangan, serta NPWP penerima kuasa, dan
c. hak dan/atau kewajiban perpajakan tertentu yang dikuasakan yang mencakup keperluan
perpajakan, jenis pajak, dan Masa Pajak/Bagian Tahun Pajak/Tahun Pajak.
ESSAY
Pasal 25 ayat (3) UU KUP : Keberatan harus diajukan daiam jangka waktu 3 (tiga)
bulan sejak tanggal dikirim SKP kecuali apabila Wajib Pajak dapat menunjukkan
bahwa jangka waktu tersebut tidak dapat dipenuhi karena keadaan di luar
kekuasaannya.
10 Januari 2012 → 9 April 2012 (n-1)
Pasal 25 UU KUP Jo. Pasal 4 PMK-9/PMK.03/2013 jo PMK-202/PMK.03/2015:
a. tertulis, bahasa Indonesia;
b. mengemukakan jumlah pajak yang terutang, disertai alasan yang menjadi
dasar penghitungan, dilampirkan fotokopi SKP
c. 1 surat keberatan untuk 1 SKP
d. Melunasi paling sedikit sejumlah yang telah disetujui
e. paling lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal kirim, kecuali force majeur
f. ditandatangani oleh Wajib Pajak, dan dalam oleh bukan Wajib Pajak, surat
keberatan tersebut wajib dilampiri dengan Surat Kuasa Khusus sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 32 UU KUP.
Pasal 25 ayat (9) UU KUP : Dalam hal keberatan ditolak atau dikabulkan sebagian,
Wajib Pajak dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar 50% dari jumlah
pajak berdasarkan keputusan keberatan dikurangi dengan pajak yang telah
dibayar sebelum mengajukan keberatan.
SKPKB 500.000.000
Disetujui dan dibayar 100.000.000
Diajukan Keberatan 400.000.000
SK Keberatan 300.000.000
Sudah dibayar 100.000.000
Kurang dibayar 200.000.000
Sanksi 50% Ps 25 ayat (9) UU KUP 100.000.000
Pajak yang masih harus dibayar 300.000.000
Pasal 25 UU PPSP : Apabila utang pajak dan atau biaya penagihan pajak tidak
dilunasi setelah dilaksanakan penyitaan, Pejabat berwenang melaksanakan
penjualan secara lelang terhadap barang yang disita melalui Kantor Lelang.
Jika utang pajak tersebut berikut biaya penagihan pajak tidak dilunasi setelah
dilakukan penyitaan, DJP berhak melakukan pelelangan terhadap barang wajib
pajak yang disita (setelah melalui tahap penagihan pajak)
Pasal 25 ayat (9) UU KUP : Dalam hal keberatan ditolak atau dikabulkan sebagian,
Wajib Pajak dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar 50% dari jumlah
pajak berdasarkan keputusan keberatan dikurangi dengan pajak yang telah
dibayar sebelum mengajukan keberatan.
SKPKB 500.000.000
Disetujui dan dibayar 100.000.000
Diajukan Keberatan 400.000.000
SK Keberatan 500.000.000
Sudah dibayar 100.000.000
Kurang dibayar 400.000.000
Sanksi 50% Ps 25 ayat (9) UU KUP 200.000.000
Pajak yang masih harus dibayar 600.000.000
Pasal 25 ayat (3) UU KUP : Keberatan harus diajukan daiam jangka waktu 3 (tiga)
bulan sejak tanggal dikirim SKP kecuali apabila Wajib Pajak dapat menunjukkan
bahwa jangka waktu tersebut tidak dapat dipenuhi karena keadaan di luar
kekuasaannya.
10 Januari 2011 → 9 April 2011 (n-1)
Pasal 25 ayat (9) UU KUP : Dalam hal keberatan ditolak atau dikabulkan sebagian,
Wajib Pajak dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar 50% dari jumlah
pajak berdasarkan keputusan keberatan dikurangi dengan pajak yang telah
dibayar sebelum mengajukan keberatan.
SKPKB 500.000.000
Disetujui dan dibayar 100.000.000
Diajukan Keberatan 400.000.000
SK Keberatan 300.000.000
Sudah dibayar 100.000.000
Kurang dibayar 200.000.000
Sanksi 50% Ps 25 ayat (9) UU KUP 100.000.000
Pajak yang masih harus dibayar 300.000.000
Pasal 25 UU PPSP : Apabila utang pajak dan atau biaya penagihan pajak tidak
dilunasi setelah dilaksanakan penyitaan, Pejabat berwenang melaksanakan
penjualan secara lelang terhadap barang yang disita melalui Kantor Lelang.
Jika utang pajak tersebut berikut biaya penagihan pajak tidak dilunasi setelah
dilakukan penyitaan, DJP berhak melakukan pelelangan terhadap barang wajib
pajak yang disita (setelah melalui tahap penagihan pajak)
ESSAY
Pasal 15 ayat (1) UU KUP: DJP dapat menerbitkan SKPKBT dalam jangka waktu 5
tahun … apabila ditemukan data baru …
Penjelasan Pasal 15 ayat (1) UU KUP: Yang dimaksud dengan "data baru" adalah
data atau keterangan … yang oleh Wajib Pajak belum diberitahukan pada waktu
penetapan semula, baik dalam Surat Pemberitahuan dan lampiran-lampirannya
maupun dalam pembukuan perusahaan yang diserahkan pada waktu
pemeriksaan.
ESSAY
Pasal 13 ayat (1) UU KUP : Dalam jangka waktu 5 tahun ... DJP dapat menerbitkan
SKPKB dalam hal-hal ...
Pajak Terutang Rp 1.400.000.000
Kredit Pajak Pasal 21 & 25 Rp 900.000.000
PPh Kurang Bayar Rp 500.000.000
Sudah dibayar (Normal & Pemb.) Rp 200.000.000
PPh Kurang Bayar Pembetulan Rp 300.000.000
Sanksi (2% x 15bln) Rp 90.000.000 → Pasal 13 (2) UU KUP
PPh ymh dibayar Rp 390.000.000
ESSAY
Pasal 20 ayat (1) UU PPSP : Dalam hal objek sita berada di luar wilayah ... Pejabat
meminta bantuan kepada Pejabat yang wilayah kerjanya meliputi tempat objek
sita berada...
KOTA TABANAN
1
Penjelasan Pasal 20 ayat (1) UU PPSP : apabila di suatu kota terdapat beberapa
wilayah kerja, Pejabat dimaksud dapat menerbitkan SPMP
KOTA DENPASAR
2
Pasal 20 ayat (2) UU PPSP : Dalam hal objek sita berjauhan dengan tempat
kedudukan Pejabat tetapi masih dalam wilayah kerjanya, Pejabat dimaksud dapat
meminta bantuan kepada Pejabat yang wilayah kerjanya juga meliputi tempat
objek sita ....
KPP LTO
(berkedudukan di
KPP DENBAR Jakarta)
KOTA DENPASAR
3
ESSAY
Rp 2.400.000
ESSAY
Pasal 1 Angka 6 UU PP: Banding adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh
Wajib Pajak atau penanggung Pajak terhadap suatu keputusan yang dapat
diajukan Banding, berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan
yang berlaku.
Pasal 1 Angka 7 UU PP: Gugatan adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh
Wajib Pajak atau penanggung Pajak terhadap pelaksanaan penagihan Pajak
atau terhadap keputusan yang dapat diajukan Gugatan berdasarkan peraturan
perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
ESSAY
Mengingat Bapak Susilo tidak mengajukan keberatan, maka sebesar Rp. 1 Miliar
yang tercantum dalam SKPKB menjadi utang pajak yang harus dilunasi.
ESSAY
TERIMA KASIH