4
Hak dan Kewajiban PKP
6
Batas akhir pengukuhan sebagai PKP
• Pengusaha dengan omzet akumulatif dalam suatu bulan
dalam tahun buku melebihi Rp.4,8M : paling lama akhir
bulan berikutnya setelah bulan saat jumlah peredaran
bruto dan/atau penerimaan brutonya melebihi
Rp4.800.000.000
7
2. Membuat faktur pajak
8
Faktur Pajak (Ps 13)
Faktur Pajak: bukti pungutan pajak yang dibuat oleh PKP yang melakukan
penyerahan BKP atau penyerahan JKP
1. penyerahan hak atas Barang Kena Pajak 1. Barang Kena Pajak berupa persediaan dan/atau
karena suatu perjanjian aktiva yang menurut tujuan semula tidak
untuk diperjualbelikan, yang masih tersisa
2. pengalihan Barang Kena Pajak karena suatu pada saat pembubaran perusahaan;
perjanjian sewa beli dan/atau perjanjian
sewa guna usaha (leasing dengan hak opsi 2. penyerahan Barang Kena Pajak dari pusat ke
karena dianggap lessor menyerahkan BKP cabang atau sebaliknya danlatau penyerahan
kepada lesse) Barang Kena Pajak antarcabang
3. penyerahan Barang Kena Pajak kepada 3. penyerahan Barang Kena Pajak oleh Pengusaha
pedagang perantara atau melalui juru Kena Pajak dalam rangka perjanjian
lelang (pedagang perantara/komisioner pembiayaan yang dilakukan berdasarkan
dapat berupa OP ataupun badan yang berdiri prinsip syariah, yang penyerahannya dianggap
sendiri dan mengadakan perjanjian untuk langsung dari Pengusaha Kena Pajak kepada
mendapatkan upah. pihak yang membutuhkan Barang Kena Pajak.
13
Barang Kena Pajak Tidak Berwujud
1. penggunaan atau hak menggunakan hak cipta di bidang kesusastraan, kesenian atau karya
ilmiah, paten, desain atau model, rencana, formula atau proses rahasia, merek dagang,
atau
2. bentuk hak kekayaan intelektual/industrial atau hak serupa lainnya;
3. penggunaan atau hak menggunakan peralatan/perlengkapan industrial, komersial, atau
ilmiah;
4. pemberian pengetahuan atau informasi di bidang ilmiah, teknikal, industrial, atau
komersial;
Barang Kena Pajak Tidak Berwujud
17
Bukan BKP
1. Makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah
makan, warung, dan sejenisnya, meliputi makanan dan minuman
baik yang dikonsumsi di tempat maupun tidak, termasuk makanan
dan minuman yang diserahkan oleh usaha jasa boga atau katering,
yang merupakan objek pajak daerah dan retribusi daerah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pajak
daerah dan retribusi daerah
2. uang, emas batangan untuk kepentingan cadangan devisa negara,
dan surat berharga
Bukan JKP - 1/2
1. jasa keagamaan
2. jasa kesenian dan hiburan, meliputi semua jenis jasa yang dilakukan oleh pekerja
seni dan hiburan yang merupakan objek pajak daerah dan retribusi daerah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pajak daerah dan
retribusi daerah
3. jasa perhotelan, meliputi jasa penyewaan kamar dan/atau jasa penyewaan ruangan
di hotel yang merupakan objek pajak daerah dan retribusi daerah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pajak daerah dan retribusi
daerah;
Bukan JKP - 2/2
1. jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka menjalankan pemerintahan secara
umum, meliputi semua jenis jasa sehubungan dengan kegiatan pelayanan yang hanya
dapat dilakukan oleh pemerintah sesuai dengan kewenangannya berdasarkan
peraturan perundang-undangan dan jasa tersebut tidak dapat disediakan oleh bentuk
usaha lain;
2. jasa penyediaan tempat parkir, meliputi jasa penyediaan atau penyelenggaraan tempat
parkir yang dilakukan oleh pemilik tempat parkir atau pengusaha pengelola tempat
parkir kepada pengguna tempat parkir yang merupakan objek pajak daerah dan
retribusi daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
pajak daerah dan retribusi daerah;
3. jasa boga atau katering, meliputi semua kegiatan pelayanan penyediaan makanan dan
minuman yang merupakan objek pajak daerah dan retribusi daerah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pajak daerah dan retribusi daerah.
Saat terutangnya PPN
1. Saat penyerahan BKP
2. Saat penyerahan JKP
3. Saat pemanfaatan BKP Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean
4. Saat pemanfaatan JKP dari luar Daerah Pabean
5. Saat impor BKP
6. Saat ekspor BKP Berwujud
7. Saat ekspor BKP Tidak Berwujud
8. Saat ekspor JKP
9. Saat pembayaran, dalam hal pembayaran diterima sebelum penyerahan BKP
atau JKP atau dalam hal pembayaran dilakukan sebelum dimulainya
pemanfaatan BKP Tidak Berwujud atau JKP dari luar Daerah Pabean,
Jenis Penyerahan BKP/JKP (Ps 16B)
1. Penyerahan BKP/JKP tidak dipungut PPN: PM saat perolehan dapat dikreditkan
2. Penyerahan BKP/JKP dibebaskan dari PPN: PM saat perolehan tidak dapat
dikreditkan
3. Ketentuan lebih lanjut terkait BKP/JKP tidak dipungut PPN dan dibebaskan dari
PPN diatur di PP 49/2022:
1. Impor dan/atau penyerahan BKP tertentu dan/atau penyerahan JKP tertentu yang dibebaskan
dari PPN
2. Impor dan/atau penyerahan BKP tertentu yang bersifat strategis yang dibebaskan dari PPN
3. Penyerahan JKP tertentu yang bersifat strategis di dalam daerah pabean dan/atau pemanfaatan
JKP tertentu yang bersifat strategis dari luar daerah pabean di dalam daerah pabean yang
dibebaskan dari PPN
4. Impor dan/atau penyerahan BKP tertentu yang bersifat strategis, penyerahan JKP tertentu yang
bersifat strategis, dan/atau pemanfaatan JKP tertentu yang bersifat strategis dari luar daerah
pabean di dalam daerah pabean yang tidak dipungut PPN
5. Impor BKP yang dibebaskan dari pungutan bea masuk yang tidak dipungut PPN dan PPnBM
BKP dibebaskan dari PPN (Ps 16 B)
1. PM tidak dapat dikreditkan
2. barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak meliputi:
1. Beras 1. daging, yaitu daging segar yang tanpa diolah, tetapi telah melalui proses disembelih,
dikuliti,dipotong, didinginkan, dibekukan, dikemas atau tidak dikemas, digarami,
2. gabah; dikapur, diasamkan, diawetkan dengan cara lain, dan/atau direbus;
3. jagung; 2. telur, yaitu telur yang tidak diolah, termasuk telur yang dibersihkan, diasinkan, atau
4. sagu; dikemas;
5. kedelai; 3. susu, yaitu susu perah baik yang telah melalui proses didinginkan maupun
6. garam, baik yang dipanaskan, tidak mengandung tambahan gula atau bahan lainnya, dan/atau
beryodium dikemas atau tidak dikemas;
maupun yang 4. buah-buahan, yaitu buah-buahan segar yang dipetik, baik yang telah melalui proses
tidak beryodium; dicuci, disortasi, dikupas, dipotong, diiris, di-grading, dan/atau dikemas atau tidak
dikemas; dan
5. sayur-sayuran, yaitu sayuran segar yang dipetik, dicuci, ditiriskan, dan/atau disimpan
pada suhu rendah, termasuk sayuran segar yang dicacah.
JKP dibebaskan dari PPN (Ps 16 B)
1. jasa pelayanan kesehatan medis tertentu dan yang berada dalam
sistem program jaminan kesehatan nasional;
2. jasa pelayanan sosial;
3. jasa keuangan;
4. jasa asuransi;
5. jasa pendidikan;
6. jasa angkutan umum di darat dan di air serta jasa angkutan udara
dalam negeri yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari jasa
angkutan luar negeri; dan
7. jasa tenaga kerja
JKP dibebaskan dari PPN (Ps 16 B)
jasa pelayanan kesehatan medis meliputi: jasa pelayanan sosial, meliputi:
a. jasa kesehatan tertentu, antara lain: 1. jasa pelayanan panti asuhan dan panti
1. jasa dokter umum, dokter spesialis, dan dokter gigi; jompo;
2. jasa dokter hewan; 2. jasa pemadam kebakaran;
3. jasa ahli kesehatan seperti ahli akupunktur, ahli 3. jasa pemberian pertolongan pada
gigi, ahli gizi, dan ahli fisioterapi; kecelakaan;
4. jasa kebidanan dan dukun bayi; 4. jasa lembaga rehabilitasi;
5. jasa paramedis dan perawat; 5. jasa penyediaan rumah duka atau jasa
6. jasa rumah sakit, rumah bersalin, klinik kesehatan, pemakaman, termasuk krematorium;
laboratorium kesehatan, dan sanatorium; dan
7. jasa psikolog dan psikiater; dan 6. jasa di bidang olahraga,
8. jasa pengobatan alternatif, termasuk yang
dilakukan oleh paranormal; dan yang tidak mencari keuntungan.
b. jasa kesehatan yang ditanggung oleh jaminan
kesehatan nasional
JKP dibebaskan dari PPN (Ps 16 B)
jasa keuangan, meliputi:
1. jasa menghimpun dana dari masyarakat berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito,
tabungan, dan/atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu;
2. jasa menempatkan dana, meminjam dana, atau meminjamkan dana kepada pihak lain dengan
menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek, atau sarana
lainnya;
3. jasa pembiayaan, termasuk pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, berupa:
• 1) sewa guna usaha dengan hak opsi;
• 2) anjak piutang;
• 3) usaha kartu kredit; dan/atau
• 4) pembiayaan konsumen;
4. jasa penyaluran pinjaman atas dasar hukum gadai, termasuk gadai syariah dan fidusia; dan
5. jasa penjaminan.
JKP dibebaskan dari PPN (Ps 16 B)
jasa Pendidikan, meliputi:
1. jasa penyelenggaraan pendidikan sekolah, seperti jasa penyelenggaraan pendidikan umum,
pendidikan kejuruan, pendidikan luar biasa, pendidikan kedinasan, pendidikan keagamaan,
pendidikan akademik, dan pendidikan profesional
2. jasa penyelenggaraan pendidikan luar sekolah
29
Nilai Lain - 1/2
Transaksi Nilai Lain
Pemakaian sendiri Harga jual atau penggantian dikurangi laba kotor
Pemberian cuma-cuma Harga jual atau penggantian dikurangi laba kotor
Penyerahan media rekaman suara atau gambar Harga jual rata-rata
Penyerahan film cerita (tidak termasuk film cerita Perkiraan hasil rata-rata per judul film
impor)
Penyerahan produk hasil tembakau Harga jual eceran
BKP yang menurut tujuan semula tidak untuk Harga pasar wajar
diperjualbelikan
Penyerahan dari pusat ke cabang, cabang ke Harga pokok penjualan atau harga perolehan
pusat, antar cabang
Nilai Lain - 2/2
Pada tanggal 5 Februari 2020, PT D membayar PPN atas impor mesin. PPN
Impor yang dibayar tersebut merupakan Pajak Masukan yang dapat
dikreditkan dengan Pajak Keluaran pada Masa Pajak dilakukannya
pembayaran, yaitu Masa Pajak Februari 2020, atau pada Masa Pajak
berikutnya, yaitu Masa Pajak Maret 2020, April 2020, atau Mei 2020.
Pengkreditan PM atas kekurangan Nilai PPN Impor
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai pada tanggal 4 November 2020
menerbitkan surat penetapan kembali tarif dan/atau nilai pabean dan
terdapat penetapan kekurangan nilai PPN Impor oleh atas PM yang telah
dikreditkan. Kekurangan PPN Impor tersebut telah dibayar oleh PT D pada
tanggal 10 November 2020. PPN Impor yang dibayar tersebut merupakan
Pajak Masukan yang dapat dikreditkan dengan Pajak Keluaran pada Masa
Pajak dilakukannya pembayaran, yaitu Masa Pajak November 2020, atau
pada Masa Pajak berikutnya, yaitu Masa Pajak Desember 2020, Januari
2021, atau Februari 2021.
Pengkreditan PM jika melakukan penyerahan terutang PPN
dan tidak terutang PPN
• PM dapat dikreditkan 🡪 penyerahan terutang PPN diketahui secara pasti
• PM dihitung Kembali menggunakan pedoman pengkreditan PM jika tidak
diketahui secara pasti jumlah penyerahan terutang PPN dan penyerahan
tidak terutang PPN.
• https://ortax.org/ortax/?mod=studi&page=show&id=38
Metode Penghitungan PM
yang Disetorkan ke Negara
41
• PKP berhak untuk menarik PM atas perolehan BKP dan/atau JKP
Jika pada periode berjalan omzet sudah melebihi Rp 1,8M maka mulai masa pajak berikutnya
harus beralih menggunakan Mekanisme Pengkreditan PM terhadap PK
Pabrikan emas perhiasan: pengusaha yang menghasilkan emas dan melakukan kegiatan jual
beli, jasa perbaikan, jasa modifikasi, dan/atau jasa lain terkait emas perhiasan
Pedagang emas perhiasan: pengusaha yang hanya melakukan kehiatan jual beli emas
perhiasan
Penghitungan PPN disetor
PPN disetor = 10% x DPP Nilai Lain
PPN disetor = 10% x 20% harga jual emas atau nilai penggantian
PPN disetor = 2% x harga jual emas atau nilai penggantian
DPP = seluruh omzet (nilai invoice) – pungutan yang dibayar kepada instansi
pemerintah yang besarnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku
PPN disetor = 10% x (nilai invoice – pungutan yang dibayar kepada instansi
pemerintah)
60
Dalam jangka waktu tertentu, PKP yang belum melakukan
penyerahan dapat mengkreditkan PM atas:
• Perolehan BKP dan/atau JKP
• Impor BKP
• Pemanfaatan BKP tidak berwujud dan/atau JKP dari daerah di luar daerah
pabean di dalam daerah pabean
Kriteria belum melakukan penyerahan merupakan suatu keadaan PKP
dengan kegiatan usaha utama pada sektor:
1. Perdagangan
1. penyerahan BKP
2. Ekspor BKP
2. Jasa
1. penyerahan JKP
2. Ekspor JKP
3. Pabrikan
1. penyerahan BKP produksi sendiri
2. Ekspor BKP produksi sendiri
Kesempatan jangka waktu untuk melakukan penyerahan
1. Perdagangan🡪 3 tahun
2. Jasa 🡪 3 tahun
3. Pabrikan 🡪 5 tahun
4. PKP yang bergerak di sektor usaha percepatan pelaksanaan proyek
strategis nasional yang mendapatkan penugasan pemerintah 🡪 6
tahun
63
Contoh 1 pmk 18/pmk.03/2021
• 2 Jan 2021 PT A , pabrikan alas kaki, dikukuhkan menjadi PKP
• SPT Masa PPN Jan 2021, PT A melaporkan PM Rp.100.000.000 untuk dikompensasikan ke masa pajak
berikutnya.
• 10 Oktober 2021 PT A membeli sarung Rp.200.000.000, PM Rp.20.000.000 dilaporkan dalam SPT Masa
Oktober 2021. Total PM lebih bayar untuk pada SPT Masa Oktober 2021 Rp.120.000.000 untuk
dikompensasikan ke masa pajak berikutnya.
• 12 November 2021 PT A menyerahkan BKP berupa sarung Rp.300.000.000. Dilaporkan pada SPT November
2021 PK Rp.30.000.000. PM Rp.30 jt dikompensasikan terhadap PK 120 jt sehingga masih ada PM LB
Rp.90.000.000
• Desember 2021 PT A telah mengajukan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak dan telah
menerima kelebihan PM senilai Rp.90.000.000
Ternyata..
• Sampai dengan 31 Desember 2026 PT A belum melakukan penyerahan
alas kaki yang dihasilkan dari mesin yang dibeli pada 10 Januari 2021
padahal PM telah dikreditkan 100%
Sehingga …
• paling lambat 31 Januari 2026 PT A harus sudah mengembalikan PM
100juta yang tidak seharusnya dikompensasikan.
Contoh 2 pmk 18/pmk.03/2021
• 2 Jan 2021 PT B, pabrikan alas kaki, dikukuhkan menjadi PKP
• SPT Masa PPN Jan 2021, PT A melaporkan PM Rp.100.000.000 untuk dikompensasikan ke masa pajak
berikutnya.
• 10 Oktober 2021 PT A membeli sarung Rp.200.000.000, PM Rp.20.000.000 dilaporkan dalam SPT Masa
Oktober 2021. Total PM lebih bayar untuk pada SPT Masa Oktober 2021 Rp.120.000.000 untuk
dikompensasikan ke masa pajak berikutnya.
• 12 November 2021 PT A menyerahkan BKP berupa sarung Rp.300.000.000. Dilaporkan pada SPT November
2021 PK Rp.30.000.000. PM Rp.30 jt dikompensasikan terhadap PK 120 jt sehingga masih ada PM LB
Rp.90.000.000
• Desember 2021 PT B melaporkan SPT Masa PPN dengan informasi PM lebih bayar Rp.90.000.000
Ternyata..
• Sampai dengan 31 Desember 2026 PT A belum melakukan penyerahan
alas kaki yang dihasilkan dari mesin yang dibeli pada 10 Januari 2021
padahal PM telah dikreditkan 100%
Sehingga …
• paling lambat 31 Januari 2026 PT A harus sudah mengembalikan PM
10juta yang tidak seharusnya dikompensasikan.
• PM Rp.90 juta lebih bayar yang dilaporkan pada SPT Masa Desember 2021
tidak dapat dimintakan pengembalian kelebihan pembayarannya
Contoh 3 pmk 18/pmk.03/2021
• 2 Jan 2021 PT C, pabrikan alas kaki, dikukuhkan menjadi PKP
• SPT Masa PPN Jan 2021, PT C melaporkan PM Rp.100.000.000 untuk dikompensasikan ke masa pajak
berikutnya.
• Desember 2021 PT C meminta pengembalian kelebihan PM senilai Rp.100.000.000 dan sudah menerima
pengembalian tersebut.
Ternyata..
• Akhir Maret 2022 PT C membubarkan perusahaannya dan sampai dengan
pembubaran tidak ada penyerahan alas kaki sama sekali.
Sehingga….
• Sehingga paling lambat 30 April 2022 PT C harus sudah mengembalikan
PM 100juta yang tidak seharusnya dikompensasikan.
Kriteria Bukan penyerahan untuk pengkreditan pertama kali
72
Jenis SPT Masa PPN
• SPT Masa PPN 1111
• SPT Masa PPN 1111 DM
• SPT Masa PPN 1107
73
Subyek Pajak
• PKP – SPT Masa 1111
• Pengusaha kecil – SPT Masa 1111 atau SPT Masa 1111DM
• Bukan PKP
• Pemungut pajak – SPT Masa 1107
74
SPT Masa PPN 1111 DM
1. PKP dengan peredaran usaha tidak melebihi jumlah
tertentu
2. PKP yang melakukan kegiatan usaha tertentu:
1. PKP pengusaha kendaraan bekas
2. PKP pengusaha emas perhiasan
75
Denda keterlambatan terkait
PPN
76
• Denda keterlambatan penyetoran: (suku bunga acuan +
5%)/12 bulan 🡪 sanksi bunga🡪 total denda 🡪
akumulatif 🡪 maks 24 bulan
• Denda keterlambatan pelaporan SPT Masa PPN:
Rp.500.000 per masa, tidak akumulatif 🡪 SPT Masa
1111 ( PKP penjual) Januari 2021 🡪 lapor Juni 2021 🡪
denda Rp.500.000
Retur dan Pembatalan
transaksi Penjualan
78
Nota retur
• Untuk pengembalian BKP
• Dibuat oleh penerima BKP
• Dilaporkan pada SPT 1111 A2
• Bagi pembeli, berfungsi untuk mengurangi PM dan
pembelian
• Bagi yang mengeluarkan barang, berfungsi untuk
mengurangi PK dan penjualan
Transaksi penjualan dan retur
(Penjual)
5 Januari 2021 penjualan BKP oleh PKP senilai Rp 10.000.000 harga belum
termasuk PPN secara tunai. HPP senilai Rp.7.000.000.
Kas 11.00.000.000
Utang Pajak 1.000.000
Penjualan 10.000.000
HPP 7.000.000
Persediaan 7.000.000
HPP 7.000.000
Persediaan 7.000.000