FHISIP
Penyerahan Barang Kena Pajak berwujud yang menurut sifat atau hukumnya berupa barang tidak
bergerak, terjadi pada saat Penyerahan Barang Kena Pajak berwujud yang menurut sifat atau hukumnya
berupa barang tidak bergerak, terjadi pada saat penyerahan hak untuk menggunakan atau menguasai Barang
Kena Pajak berwujud tersebut, secara hukum atau secara nyata, kepada pihak pembeli.
Saat & Tempat Terutangnya
PPN
Penyerahan Barang Kena Pajak tidak berwujud, terjadi pada saat:
1. Harga atas penyerahan Barang Kena Pajak tidak berwujud diakui sebagai piutang atau penghasilan, atau
pada saat diterbitkan faktur penjualan oleh Pengusaha Kena Pajak, sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum dan diterapkan secara konsisten; atau
2. Kontrak atau perjanjian ditandatangani, atau saat mulai tersedianya fasilitas atau kemudahan untuk
dipakai secara nyata, sebagian atau seluruhnya, dalam hal saat sebagaimana dimaksud pada angka 1
tidak diketahui.
Pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dan/atau Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean
terjadi pada tanggal ditandatanganinya kontrak atau perjanjian, dalam hal saat terjadinya Pemanfaatan
Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dan/atau Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean tidak diketahui
Saat & Tempat Terutangnya
PPN
Impor Barang Kena Pajak terjadi pada saat Barang Kena Pajak tersebut dimasukkan ke dalam Daerah
Pabean
Ekspor Barang Kena Pajak Berwujud terjadi pada saat Barang Kena Pajak dikeluarkan dari Daerah
Pabean.
Ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud terjadi pada saat Penggantian atas Barang Kena Pajak
Tidak Berwujud yang diekspor tersebut dicatat atau diakui sebagai piutang atau penghasilan.
Ekspor Jasa Kena Pajak terjadi pada saat Penggantian atas jasa yang diekspor tersebut dicatat atau diakui
sebagai piutang atau penghasilan.
Faktur Pajak
Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. Per - 03/Pj/2022 tentang Faktur
Pajak
Faktur Pajak adalah bukti pungutan pajak yang dibuat oleh PKP yang melakukan penyerahan BKP atau
penyerahan JKP.
• PKP yang menyerahkan BKP dan/atau JKP wajib memungut PPN yang terutang dan membuat Faktur
Pajak sebagai bukti pungutan PPN
• Faktur Pajak yang dibuat oleh PKP atas penyerahan BKP dan/atau JKP wajib berbentuk elektronik.
• PKP dapat melakukan pembetulan atau penggantian dan pembatalan Faktur Pajak.
• Faktur Pajak harus memenuhi persyaratan formal dan material.
• Faktur Pajak wajib dilaporkan dalam SPT Masa PPN.
• PKP dapat mengajukan permintaan data Faktur Pajak berbentuk elektronik apabila data Faktur Pajak
berbentuk elektronik dimaksud rusak atau hilang.
• Faktur Pajak berbentuk kertas (hardcopy) dapat dibuat dalam hal terjadi keadaan tertentu.
Faktur Pajak
Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. Per - 03/Pj/2022 tentang Faktur
Pajak
Keterangan tentang penyerahan BKP dan/atau JKP yang harus dicantumkan dalam Faktur Pajak paling
sedikit memuat:
1. nama, alamat, dan NPWP yang menyerahkan BKP atau JKP,
2. identitas Pembeli BKP atau Penerima JKP yang meliputi:
a. nama, alamat, dan NPWP, bagi Wajib Pajak dalam negeri badan dan instansi pemerintah;
b. nama, alamat, dan NPWP atau NIK, bagi subjek pajak dalam negeri orang pribadi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. nama, alamat, dan nomor paspor, bagi subjek pajak luar negeri orang pribadi; atau
d. nama dan alamat, bagi subjek pajak luar negeri badan atau bukan merupakan subjek pajak
sebagaimana diatur dalam Pasal 3 Undang-Undang mengenai pajak penghasilan;
3. jenis barang atau jasa, jumlah harga jual atau penggantian, dan potongan harga;
4. PPN yang dipungut;
5. PPnBM yang dipungut;
6. kode, nomor seri, dan tanggal pembuatan Faktur Pajak; dan
7. nama dan tanda tangan yang berhak menandatangani Faktur Pajak.
Faktur Pajak
Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. Per - 03/Pj/2022 tentang Faktur
Pajak
Faktur Pajak atas penyerahan BKP dan/atau JKP yang tidak dipungut PPN atau PPN dan PPnBM,
dibebaskan dari pengenaan PPN, atau PPN atau PPN dan PPnBM ditanggung pemerintah, harus diberikan
keterangan mengenai:
1. PPN atau PPN dan PPnBM tidak dipungut, dibebaskan, atau ditanggung pemerintah; dan
2. peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan yang mendasarinya, melalui aplikasi e-Faktur.
• Faktur Pajak berbentuk elektronik dibuat dengan menggunakan aplikasi atau sistem yang disediakan
dan/atau ditentukan oleh Direktorat Jenderal Pajak dan dicantumkan tanda tangan berbentuk Tanda
Tangan Elektronik