Anda di halaman 1dari 17

Manajemen pajak atas

Pajak pertambahan nilai


Kelompok 2:
Nova Melasari 143229005
Herdi Ramadhan Akbar 143229006
Sedewi Dwianawati 143229009
Fidya Nirma S 143229010
Nur Zuhriyatul Jannah 143229011
Subtopik
10.1. Kapan seharusnya mendaftar sebagai PKP

10.2. Manajemen perpajakan dalam menyiapkan faktur Pajak

10.3. Manajemen perpajakan atas pemilihan tempat pajak terutang

10.4. Ekualisasi dari DPP PPN dan peredaran usaha dalam pph badan
Kapan Seharusnya Mendaftar Sebagai PKP

PKP merupakan pengusaha yang melakukan


penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) dan/atau Dalam peraturan tersebut, pengusaha
Jasa Kena Pajak (JKP) yang dikenai pajak sesuai berkewajiban melaporkan usahanya untuk
dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1984 dikukuhkan sebagai PKP bila melakukan
yang kini telah diubah menjadi UU Nomor 42 penyerahan BKP/JKP di dalam daerah pabean atau
Tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga Atas melakukan ekspor BKP, JKP, dan ekspor BKP
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang tidak berwujud sesuai dengan ketentuan.
Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan
Pajak Penjualan atas Barang Mewah.
Kapan Seharusnya Mendaftar Sebagai PKP

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor


197/PMK.03/2013 tentang Batasan Pengusaha
Kecil PPN, pengusaha yang wajib menjadi Namun, bila pengusaha memiliki omzet tidak
PKP adalah pengusaha yang dalam 1 tahun buku mencapai Rp4,8 miliar, pengusaha tersebut bisa
memiliki omzet minimal Rp4,8 miliar. mengajukan diri sebagai PKP.
Kapan Seharusnya Mendaftar Sebagai PKP

Berdasarkan Undang-undang Nomor 6 Tahun Menurut ayat selanjutnya yaitu Pasal 2 ayat (4a),
1983 tentang Ketetentuan Umum dan Tata Cara “Kewajiban perpajakan bagi Wajib Pajak yang
Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir diterbitkan NPWP dan/atau yang dikukuhkan
dengan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 sebagai PKP secara jabatan sebagaimana
(UU KUP), Pasal 2 ayat (4) menyebutkan bahwa dimaksud pada ayat (4) dimulai sejak saat Wajib
“Direktur Jenderal Pajak (DJP) menerbitkan Pajak memenuhi persyaratan subjektif dan objektif
NPWP dan/atau PKP secara jabatan apabila sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
Wajib Pajak (WP) atau Pengusaha Kena Pajak undangan perpajakan, paling lama 5 (lima) tahun
tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana sebelum diterbitkannya NPWP dan/atau
dimaksud pada ayat (1) dan/atau ayat (2).” dikukuhkannya sebagai PKP.”
Kapan Seharusnya Mendaftar Sebagai PKP

• Dengan Pengukuhan PKP secara jabatan (dikeluarkan oleh DJP) maka kewajiban perpajakannya akan
ditagih oleh DJP sampai dengan lima tahun ke belakang sejak seharusnya dia memenuhi syarat untuk
dikukuhkan sebagai PKP melalui pemeriksaan atau verifikasi.

• Ditambah dengan sanksi seperti yang disebutkan dalam Pasal 13 ayat (2) UU KUP yaitu berupa bunga
sebesar 2% (dua persen) per bulan paling lama 24 (dua puluh empat) bulan, dihitung sejak saat
terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak sampai dengan
diterbitkannya Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar.
Kapan Seharusnya Mendaftar Sebagai PKP

Kewajiban PKP atas PPN

•PKP wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai


PKP jika sudah memiliki omzet mencapai Rp4,8 miliar dalam
satu tahun buku.
Hak PKP atas PPN
•PKP wajib memungut PPN dan PPnBM terutang.
• PKP dapat melakukan pengkreditan pajak
masukan/pembelian atas BKP/JKP. •PKP juga wajib menyetorkan PPN yang masih harus dibayar
dalam hal pajak keluaran lebih besar dari pajak masukan yang
• PKP juga meminta restitusi jika pajak masukan bisa dikreditkan. Selain itu, PKP juga wajib menyetorkan
lebih besar dari pajak keluaran/penjualan dan PPnBM terutang.
berhak pula atas kompensasi kelebihan pajak.
•PKP wajib melaporkan penghitungan pajak ke dalam SPT Masa
PPN.

•PKP juga wajib menerbitkan faktur pajak atas setiap penyerahan


BKP/JKP.

•Membuat pembukuan dan dikenakan tarif PPh badan


Manajemen Perpajakan dalam Menyiapkan Faktur Pajak

Memaksimalkan pajak masukan Memaksimalkan pajak keluaran

Wajib Pajak harus memperoleh Barang Kena Pajak - Wajib Pajak bisa meningkatkan jumlah ekspor
(BKP) atau Jasa Kena Pajak (JKP) dari Pengusaha sesuai ketentuan atas transaksi ekspor sehingga
Kena Pajak (PKP) untuk bisa mendapatkan faktur pajak faktur pajak keluaran dikenakan tarif sebesar 0%.
masukan sehingga memaksimalkan jumlah pajak - Memastikan semua penjualan dan pendapatan lain
masukan yang bisa dikreditkan. dibuatkan faktur pajak

Menyiapkan faktur pajak lengkap

Wajib pajak wajib membuat dan mendapatkan faktur pajak lengkap yang
sesuai dengan ketentuan sehingga tidak akan menyebabkan temuan di
kemudian hari diakibatkan dari faktur pajak yang cacat.
Manajemen Perpajakan dalam Menyiapkan Faktur Pajak

Prinsip pengkreditan faktur pajak masukan antara lain:

•Pajak masukan dalam suatu tahun masa dikreditkan dengan pajak keluaran untuk masa pajak yang sama.

•Pajak masukan yang belum dikreditkan dengan pajak keluaran pada saat masa pajak yang sama, masih bisa dikreditkan
pada masa pajak berikutnya, paling lama 3 bulan setelah masa pajak yang bersangkutan. Dengan catatan, belum
dibebankan sebagai biaya dan belum dilakukan pemeriksaan.

•PKP yang belum melakukan kegiatan produksi, sehingga secara otomatis belum melakukan penyerahan terutang pajak,
maka pajak masukan terkait perolehan dan/atau impor barang dapat dikreditkan.

•Pajak masukan yang dikreditkan harus menggunakan faktur pajak yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Manajemen Perpajakan dalam Menyiapkan Faktur Pajak

Pasal 13 ayat (1a) disebutkan bahwa Faktur Pajak harus dibuat pada:

• saat penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak;

•saat penerimaan pembayaran dalam hal penerimaan pembayaran terjadi sebelum penyerahan Barang Kena Pajak
dan/atau sebelum penyerahan Jasa Kena Pajak;

•saat penerimaan pembayaran termin dalam hal penyerahan sebagian tahap pekerjaan; atau

•Saat lain yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.
Manajemen Perpajakan dalam Menyiapkan Faktur Pajak

Syarat Faktur Pajak Formal

Berdasarkan pasal 13 ayat 9 UU PPN, faktur pajak dikatakan telah memenuhi persyaratan formal apabila diisi secara jelas, lengkap
dan benar sesuai dengan persyaratan yang dimaksud pada ayat 13 ayat 5 yang menyatakan bahwa, faktur pajak harus
mencantumkan keterangan tentang penyerahan Barang Kena Pajak (BKP)/Jasa Kena Pajak (JKP) yang paling sedikit memuat
keterangan berikut ini:

•Nama, alamat, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) pihak yang menyerahkan BKP/JKP.
•Nama, alamat, dan NPWP pihak pembeli BKP atau penerima JKP.
•Jenis jasa/barang, jumlah penggantian atau harga jual serta potongan harga.
•Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dipungut.
•Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang dipungut.
•Tanggal Pembuatan faktur pajak, nomor seri dan kode.
•Nama dan tanda tangan pihak yang berhak menandatangani faktur pajak.
Manajemen Perpajakan dalam Menyiapkan Faktur Pajak

Beberapa syarat ini wajib dipenuhi oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang menjual BKP/JKP karena jika tidak dipenuhi,
faktur pajak yang diterbitkan dianggap cacat sehingga tidak dapat dijadikan pajak masukan oleh PKP yang menjadi pihak
pembeli.

Berdasarkan pasal 5 ayat 2 Peraturan Menteri Keuangan No. 38/PMK.03/2010 tentang Tata Cara Pembuatan dan Tata Cara
Pembetulan atau Penggantian Faktur Pajak, PKP yang berperan sebagai penerbit faktur pajak akan dikenakan sanksi bunga
sebesar 2% dikali nilai transaksi yang tercantum dalam faktur pajak.

Syarat Faktur Pajak Material

Syarat faktur pajak material dianggap terpenuhi jika keterangan yang tercantum dalam faktur pajak jelas dan sesuai dengan
transaksi yang sebenarnya dari BKP/JKP yang diperjualbelikan.
Manajemen Perpajakan dalam Menyiapkan Faktur Pajak

Pokok-pokok perubahan dalam pembuatan Faktur Pajak dalam PER-03/PJ/2022 dan PER-11/PJ/2022 adalah sebagai
berikut:

1. Pencantuman NIK/nomor paspor


e-Faktur atas penyerahan kepada pembeli orang pribadi, harus mencantumkan NPWP atau NIK/nomor paspor.
2. Pengisian jenis barang dalam Faktur Pajak
● Jenis barang untuk penyerahan BKP berupa kendaraan bermotor baru minimal diisi merek, tipe, varian, dan
nomor rangka.
● Jenis barang untuk penyerahan BKP berupa tanah dan/atau bangunan minimal diisi alamat lengkap.
3. Pembatasan waktu upload e-Faktur
e-Faktur harus di-upload paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya setelah pembuatan e-Faktur.
4. Pemberian NSFP (Nomor Seri Faktur Pajak)
- Pemberian NSFP dengan jumlah tertentu
- NSFP digunakan untuk pembuatan Faktur Pajak mulai tanggal surat pemberian NSFP
Manajemen Perpajakan atas Pemilihan Tempat Pajak Terutang

- Penyerahan Barang Kena Pajak adalah setiap Setiap Penyerahan Barang Kena Pajak yang dilakukan oleh
kegiatan penyerahan Barang Kena Pajak. Pengusaha Kena Pajak diwajibkan untuk membuat faktur
- Salah satu penyerahan Barang Kena Pajak pajak (kecuali Pengusaha Kena Pajak Eceran/PKP PE),
adalah penyerahan Barang Kena Pajak dari pusat demikian pula penyerahan yang dilakukan oleh Pusat ke
ke cabang atau sebaliknya dan/atau penyerahan Cabang wajib membuat faktur kecuali Pengusaha Kena
Barang Kena Pajak antar cabang (Pasal 1A ayat 1 Pajak Pusat telah melakukan sentralisasi tempat PPN
huruf f). terutang.
Manajemen Perpajakan atas Pemilihan Tempat Pajak Terutang

Pengertian Tempat Pemusatan PPN Terutang

- Tempat Pemusatan Pajak Pertambahan Nilai Manfaat Pemusatan Tempat PPN Terutang
Terutang adalah tempat tinggal, tempat
kedudukan, atau tempat kegiatan usaha yang Bagi Wajib Pajak yang memiliki lebih dari satu tempat
dipilih sebagai tempat pemusatan Pajak untuk melakukan penyerahan BKP/JKP (Cabang) yang
Pertambahan Nilai terutang. memilih pemusatan PPN terutang akan mempermudah
administrasi perpajakan juga penghematan biaya
- Setiap Pengusaha Kena Pajak yang memiliki administrasi serta pengaturan cash flow perusahaan yang
lebih dari satu tempat Pajak Pertambahan Nilai lebih baik dalam melaksanakan hak dan kewajiban di
terutang dapat memilih 1 (satu) tempat atau lebih bidang PPN.
sebagai Tempat Pemusatan Pajak Pertambahan
Nilai Terutang.
Ekualisasi

Ekualisasi merupakan proses mengecek kesesuaian antara satu jenis pajak dengan jenis pajak lainnya yang
memiliki hubungan.

Siapa yang melakukan ekualisasi pajak?


Ekualisasi dari DPP PPN dan Peredaran Usaha dalam PPh badan

- Ekualisasi PPN vs SPT PPh Badan dilakukan


dengan membandingkan jumlah penghasilan
pada form 1771-I SPT Tahunan Badan dengan
jumlah satu tahun objek PPN dalam SPT Masa
PPN.

- Ekualisasi ini digunakan sebagai alat untuk


memastikan apakah seluruh penghasilan yang
terlapor dalam SPT PPh Badan sudah dipungut
PPN sesuai dengan ketentuan perpajakan yang
berlaku.

Anda mungkin juga menyukai