5A-Akuntansi

AKUNTANSI PAJAK
INVESTASI JANGKA PENDEK:
COM WIL, TRANSAKSI
SAHAM, DAN OBLIGASI
Disusun oleh: kelompok 7

Sausan Aprilliza M. (11180820000082)

Mira Latifa S. (11180820000104)

 Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat
segera dicairkan atau didanai dari kelebihan dana yang Pembelian investasi jangka pendek dicatat sebesar Harga Perolehan
sifatnya sementara yang dimiliki oleh perusahaan yang (cost method), yaitu harga pembelian ditambah ongkos pembelian dan
dimaksudkan untuk dimiliki selama dua belas tahun atau biaya lain terkait pembelian investasi jangka pendek.
kurang.

Obligasi

Certificates of
deposit
Sekuritas
Utang
Commercial
paper
Jenis
Investasi Surat Utang
jangka pendek Negara (SUN)

Sekuritas Investasi
ekuitas Saham PSAK 50 & 55
Instrumen Keuangan
 Penyajian Investasi Jangka Pendek
dalam Laporan Laba Rugi

Trading Securities Available for sales

•Investasi jangka pendek
diklasifikasikan sebagai aset
Held to maturity securities
lancar di Laporan Posisi
Keuangan dan disajikan
berdasarkan nilai wajar (market
value),
•penghasilan bunga dan dividen
diakui sebagai pendapatan,
•laba/rugi perubahan nilai
disajikan dalam laporan laba rugi
diklasifikasikan sebagai aset lancar
•Investasi jangka pendek (sekuritas
utang) diklasifikasikan sebagai aset
lancar atau investasi jangka panjang
tergantung sisa masa jatuh temponya,
dan disajikan berdasarkan nilai yang
telah diamortisasi (amortized cost)
•Penghasilan bunga diakui sebagai
pendapatan di laporan laba rugi
securities
•Investasi jangka pendek
di laporan posisi keuangan
berdasarkan fair value.
•Penghasilan bunga dan dividen
diakui sebagai pendapatan di
laporan laba rugi
•Perubahan nilai disajikan dalam
laporan laba rugi komprehensif
Ketentuan Pajak Investasi Jangka Pendek

● Untuk tujuan perpajakan, penilaian investasi jangka pendek (sekuritas

utang dan ekuitas) dapat dilakukan berdasarkan harga perolehan atau
harga pasar secara taat asas.
● Perpajakan tidak memperkenankan penggunaan metode nilai terendah
antara nilai perolehan dan harga pasar (COMWIL). Karena
bertentangan dengan prinsip nilai historis yang dianut perpajakan
● Jika sebagian dari investasi jangka pendek (sekuritas utang dan ekuitas)
perusahaan yang sama dijual, maka harga pokok surat berharga yang dijual
dihitung dengan metode FIFO atau rata-rata secara taat asas

UU PPh Pasal 10 ayat (6), penilaian hanya boleh menggunakan haraga perolehan
UU PPh Pasal 4 ayat (1), mencatat keuntungan dari selisih harga jual dengan harga perolehan
 01
SAHAM
 TRANSAKSI SAHAM
Investasti jangka pendek adalah
investasi yang perputarannya relatif
singkat dan aset yang ditanam dapat
Investasi adalah penyetoran/penyimpanan dicairkan cenderung cepat.
aset yang dimiliki untuk dikembangkan Contoh yang akan dibahas: saham
dalam berbagai produk investasi seperti
saham, reksadana, obligasi, dan sukuk.
SECARA GARIS
BESAR
saham biasa
saham preferen
Pendapatan Dividen diterima oleh WP badan

Dividen UU PPh pasal 23, dikenakan tarif 15%,

UU PPh Pasal 23: pajak yang
harus dikenakan dengan jalan
dipotong/dipungut oleh WP yang
mengeluarkan biaya (salah
satunya) atas passive income
seperti: bunga, dividen, royalti,
dan hadiah.
kecuali dividen diterima oleh badan dari
penyertaan modal sebagai bahan usaha
yang didirikan di Indonesia bukan objek
pajak, tidak dipotong PPh 23 dengan
syarat:
1. dividen berasal dari cadangan laba
yang ditahan
2. PT/BUMN/BUMD yang menerima
dividen, kepemilikan sahamnya paling
rendah 25% dari jumlah modal disetor.
Hal yang diperhatikan dalam pembagian
dividen: tanggal pengumuman dan Dividen diterima oleh WP OP
pembayaran

Pada tanggal 20 Desember, PT Sanra

Indonesia mengumumkan pembagian
dividen sebesar 50.000.000 yang kemudian
dibayar pada tanggal 5 Januari
20 Desember PPh pasal 4 ayat (2)
final sebesar 10%
Saldo Laba 50.000.000

Utang Dividen 42.500.000

Utang PPh Pasal 23 7.500.000

5 Januari

Utang Dividen 42.500.000

Utang PPh Pasal 23 7.500.000

Saldo Laba 50.000.000

 OBJEK PAJAK:
Keuntungan Pasal 4 ayat
karena penjualan atau (1) huruf
karena d
pengalihan
harta termasuk:
-keuntungan karena pengalihan harta kepada perseroan,
perseketuan dan badan lain sebagai pengganti saham atau
penyertaan modal

-keuntungan karena pengalihan harta kepada pemegang

BUKAN OBJEK saham, sekutu, atau anggota yang diperoleh perseroan,

persekutuan, dan badan lain

PAJAK: Pasal 4 -keuntungan karena likuidasi, penggabungan, peleburan,

pemekaran, pemecahan, pengambilan usaha, atau

ayat (3) huruf c reorganisasi dengan nama dan dalam bentuk apapun

-keuntungan karena pengalihan harta (hibah, bantuan

sumbangan) kecuali yang diberikan kepada keluarga
Harta termasuk setoran tunai yang
sedarah, badan pendidikan, badan sosial, OP yang
diterima oleh badan sebagaimana menjalankan usaha mikro dan kecil (diatur lebih lanjut
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dalam PMK)
huruf b sebagai pengganti saham
atau sebagai pengganti penyertaan -keuntungan karena penjualan atau pengalihan sebagian
modal atau seluruh hak penambangan tanda turut serta dalam
pembiayaan atau permodalan dalam perusahaan
pertambangan
Pasal 10 ayat (5)
Penyertaan wajib pajak dalam
permodalan suatu badan dapat
dipenuhi dengan setoran tunai atau
pengalihan harta
Penilaian ini mengatur tentang
penilaian harta yang diserahkan
sebagai pengganti saham atau
penyertaan modal dimaksud, yaitu
dinilai berdasrakan nilai pasar dari
harta yang dialihkan tersebut
Contoh
WP OP menyerahkan peralatan kepada PT Sanra dengan
nilai buku 50.000.000 sebagai pengganti penyertaan modal
saham dengan nilai 30.000.000 dengan harga pasar
peralatan sebesar 80.000.000
• PT Sanra akan mencatat peralatan tersebut
sebagai aset dengan nilai 80.000.000 dan tidak
diakui sebagai pendapatan
• Selisih nilai saham dan nilai pasar sebesar
30.000.000 dibukukan sebagai agio
• Bagi WP OP, selisih harga pasar dengan nilai
buku sebesar 30.000.000 merupakan objek
pajak PPh
OBJEK PPh
FINAL Pasal 4
ayat (2) huruf c Penghasilan dari transaksi saham dan
sekuritas lainnya, transaksi derivatif yang
diperdagnagkan di bursa, dan transaksi
penjualan saham atau pengalihan
penyertaan modal pada perusahaan
pasangannya yang diterima oleh
perusahaan modal ventura
 Pasal 4 ayat (3) huruf k:

Penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan

DIVIDEN ATAU modal ventura berupa bagian laba dari badan pasangan
BAGIAN LABA YANG usaha yang didirikan dan menjalakan usaha atau kegiatan
di Indonesia, dengan syarat badan pasangan usaha
BUKAN OBJEK tersebut :
PAJAK • Merupakan perusahaan mikro, kecil, menengah, atau
yang menjalankan kegiatan dalam sektor-sektor usaha
yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan

• Sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek

indonesia

Pasal 4 ayat (1) huruf g:

DIVIDEN OBJEK Dividen dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk
PAJAK dividen dari perusahaan asuransi kepada pemegang polis,
dan pembagian sisa hasil usaha koperasi
 TERMASUK DIVIDEN MENURUT PAJAK
Pembagian laba baik secara langsung
dengan nama dan dalam bentuk apapun;
pembayaran kembali karena likuidasi yang
melebihi jumlah modal disetor;
Pemberian saham bonus yang dilakukan
tanpa penyetoran termasuk saham bonus
yang berasal dari kapitalisasi agio saham;
Pembagian laba dalam bentuk saham;
Pecatatan tambahan modal yang dilakukan
tanpa penyetoran;
Jumlah yang melebihi jumlah setiran
sahamnya yang diterima atau diperoleh
pemegang saham karena pembelian kembali
saham-saham oleh perseroan yang
bersangkutan;
Pembayaran kembali seluruhnya atau sebagian dari modal
yang disetorkan, jika dalam tahun-tahun yang lmapau
diperoleh keuntungan, kecuali jika pembayaran kembali itu
adalah pengecilan modal dasar (statuter) yang dilakukan
secara sah;
Pembayaran sehubungan sengan tanda-tanda laba,
termasuk yang diterima sebagai penebusan tanda-tanda
laba tersebut;
Bagian laba sehubungan dengan pemilikan obligasi;
Bagian laba yang diterima oleh pemegang polis;
Pembagian berupa sisa hasil usaha kepada anggota
koperasi;
Pengeluaran perusahaan untuk keperluan pribadi
pemegang saham yang dibebankan sebagai biaya
perusahaan.
 02
OBLIGASI
PP No. 55 Tahun 2019 pasal 1 ayat (1) dan (2)

Penghasilan dari obligasi berupa:

• Bunga
• Keuntungan penjualan investasi obligasi
(capital gain)
• Disagio (selisih antara nilai nominal dengan
nilai perolehan

Obligasi
surat utang, surat utang negara, dan
obligasi daerah, yang berjangka
waktu lebih dari 12 (dua belas)
bulan.
Bunga Obligasi
Imbalan yang diterima dan/atau diperoleh
pemegang obligasi dalam bentuk bunga
dan/atau diskonto
Tarif Pajak Bunga dan Diskonto Obligasi
Diskonto dari obligasi tanpa bunga
Bunga Obligasi dengan Kupon

20% 15% 20%

15% Atau tarif P3B

02
Bagi WPDN dan BUT
Bagi WPDN dan Bagi WPLN Bagi WPLN selain BUT
BUT selain BUT X selisih lebih harga X selisih lebih harga
jual atau nilai nominal jual atau nilai nominal
X Jumlah bruto di atas harga
X Jumlah bruto di atas harga
bunga perolehan obligasi perolehan obligasi
bunga

Diskonto dari obligasi dengan kupon Bunga/ diskonto Obligasi yang diterima WP
Reksadana yang terdaftar pada OJK
15% 20%
Bagi WPLN selain 15% 20%
BUT Atau tarif P3B
Bagi WPDN dan BUT Bagi WPDN dan BUT
X selisih lebih harga Bagi WPLN selain BUT
X selisih lebih harga jual atau nilai X selisih harga jual
jual atau nilai nominal nominal di atas X selisih lebih harga
atau nilai nominal di
diatas harga harga perolehan jual atau nilai nominal
atas harga perolehan
peroleham obligasi obligasi di atas harga
obligasi
perolehan obligasi
Pemotongan dan Pemungutan Obligasi
Pemotongan
Penerbit Obligasi (emiten) atau kustodian
selaku agen pembayaran yang ditunjuk, atas:
a) Bunga dan/atau diskonto yang diterima
atau diperoleh pemegang obligasi
dengan kupon pada saat jatuh tempo
bunga obligasi
b) Diskonto yang diterima atau diperoleh
pemegang obligasi tanpa bunga pada
saat jatuh tempo obligasi
Perusahaan efek, dealer, atau bank, selaku
perantara, atas bunga dan/atau diskonto
obligasi yang diterima atau diperoleh
penjual obligasi pada saat transaksi
Pemungutan
Pemungutan dlakukan apabila penjualan
dilakukan tanpa perantara dan
pembelinya bukan pemotong pajak
(perusahaan efek, dealer, bank, dana
pensiun, dan reksadana). Dalam hal
demikian, maka kustodian atau sub
registry selaku pihak yang melakukan
pencatatan mutasi hak kepemilikan
obligasi, wajib melakukan pemotongan
dengan cara memungut Pajak
Penghasilanyang bersifat final yang
terutang dari penjual obligasi sebelum
mutasi hak kepemilikan dilakukan.
 Saat terutang:
- -Jatuh tempo
Penyetoran dan pelaporan pembayaran bunga
- -jatuh tempo obligasi

Penyetoran Pelaporan

Pemotong wajib
Pemotong wajib
menyetor PPh
melaporkan SPT masa
paling lama tanggal paling lama 20 hari
10 bulan berikutnya. setelah masa pajak
berakhir
 Contoh kasus Obligasi 1. Perhitungan harga perolehan tanggal 1 maret 2020

Harga pembelian: 102% x Rp100.000 Rp102.000

Pada tanggal 1 Maret 2020 PT Sami-sami membeli Provisi dan materai 10.000
obligasi PT Bank Mandiri Tbk dengan nominal Harga Perolehan Rp112.000
Rp100.000 per lembar dengan kurs 102. Biaya
provisi dan materai sebesar Rp10.000. Bunga Bunga berjalan
(1 Jan 2020 s.d 1 Maret 2020 = 2 bulan
Obligasi sebesar 12% setahun dibayarkan setiap 6 = 2/12 x 12% x Rp100.000 2.000
bulan sekali (tanggal 1 juli dan 1 januari). Pada Kas dibayar 114.000
tanggal 1 Agustus 2020 seluruh obligasi PT bank
Mandiri Tbk dijual kembali dengan kurs 104, biaya Jurnal transaksi 1 maret 2020
penjualan sebesar Rp2.000 Investasi dalam obligasi 112.000
Pendapatan bunga obligasi 2.000
Kas 114.000

Jurnal penerimaan bunga 1 Juli 2020

Kas
5.100
Beban pajak= Beban pajak
6.000 x 15% = 900 900
 Jurnal transaksi 1 Agustus 2020

Kas 102.900

Beban Pajak 100

Perhitungan harga penjualan tanggal 1 agustus 2020 Rugi penjualan investasi obligasi 10.000

Harga penjualan: 104% x Rp100.000 Investasi dalam obligasi 112.000

Rp104.000
Biaya penjualan (2.000) Pendapatan bunga obligasi 1.000
Harga jual bersih Rp102.000

Perhitungan laba rugi penjualan obligasi

Harga jual bersih Rp102.000

Harga perolehan (112.000)
Rugi penjualan 10.000

Bunga berjalan (1 juli 2020 s.d 1 agustus 2020 = 1 bulan)

Perhitungan bunga: 1/12 x 12% x 100.000 Rp1.000
Dipotong pph final pasal 4 ayat (2)
15% x 1.000 (100)
Kas diterima 900
TERIMA
KASIH