Anda di halaman 1dari 32

INSTRUMEN

KEUANGAN
Oleh:
Gita Ramuja
Sri Widyanti
Syavira Dewi Utari
FINANCIAL
PerlakuanINSTRUMENT
akuntansi atas instrumen
keuangan, baik instrumen aset keuangan,
kewajiban keuangan, maupun instrumen
ekuitas didasarkan pada PSAK 50 dan 55
dan perkembangan standar di lingkup
internasional, IAS 32, IAS 3, IFRS 7 dan
IFRS 9.
Instrumen keuangan menurut IAS
32/PSAK 50 (revisi 2006) paragraf 7
adalah: Efek (security) adalah setiap
kontrak yang menambah nilai aset
keuangan entitas dan kewajiban
keuangan atau instrumen ekuitas entitas
lain.
Asset Keuangan

Kas

Instrumen ekuitas entitas lain

Hak kontraktual

Kontrak diselesaikan dengan instrumen ekuitas


entitas
Kategori Karakteristik Contoh
1. Aset Keuangan
Aset keuangan yang diukur pada nilai Aset keuangan baik yang dimiliki untuk Aset derivatif dan investasi dalam
wajar melalui laporan laba rugi diperdagangkan (misalnya untuk dijual instrumen utang dan ekuitas yang dimiliki
dalam waktu dekat pada masa mendatang) dalam portofolio diperdagangkan
atau pada saat pengakuan awal telah
ditetapkan oleh entitas untuk diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi.

2. Investasi yang dimiliki hingga jatuh Aset keuangan dengan pembayaran tetap Investasi dalam instrumen utang yang
tempo atau telah ditentukan dan jatuh temponya mempunyai kuotasi harga di mana entitas
telah ditetapkan serta entitas mempunyai memiliki niat dan mampu memiliki hingga
intensi positif dan kemampuan untuk jatuh tempo
memiliki aset keuangan tersebut hingga
jatuh tempo.

3. Pinjaman yang diberikan dan piutang Aset keuangan dengan pembayaran tetap Piutang usaha, pinjaman yang diberikan,
atau telah ditentukan dan tidak mempunyai dan piutang wesel.
. kuotasi harga di pasar aktif.

4. Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan yang dirancang sebagai Investasi dalam instrumen utang dan
tersedia untuk dijual atau yang tidak ekuitas yang tidak termasuk dalam kategori
diklasifikasikan dalam ketiga kategori di lain.

. atas
Liabilitas
Liabilitas menurut kerangka dasar
pengukuran dan pengungkapan laporan
keuangan adalah utang entitas masa kini
yang timbul dari peristiwa masa
lalu,penyelesaiannya diharapkan
mengakibatkan arus keluar dari sumber
daya entitas yang mengandung manfaat
ekonomi.
Financial Liabilities
Peranan Liabilitas
Liabilitas memberikan manfaat untuk mendanai

kegiatan perusahaan. Entitas menggunakan prinsip


matching dalam memutuskan penggunaan liabilitas.
Prinsip matching mengharuskan entitas memadankan
antara bentuk investasi dan jenis pendanaan yang
digunakan. Konsep matching ini juga terkait dengan
konsep periode pengembalian investasi (payback
period). Penggunaan dana untuk pendanaan
tambahan produksi diperlukan untuk jangka
pendek,saat liabilitas jatuh tempo entitas telah
memperoleh hasil penjualan sehingga dapat
mengembalikan liabilitas.
Klasifikasi Liabilitas Jangka Pendek

PSAK 1 menjelaskan klasifikasi liabilitas jangka pendek


jika memenuhi kriteria:
Entitas mengharapkan akan menyelesaikan liabilitas

tersebut dalam siklus operasi normalnya.


Entitas memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan

diperdagangkan.
Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan

dalam jangka waktu 12 bulan setelah periode


pelaporan.
Entitas memiliki hak tanpa syarat untuk menunda

penyelesaian liabilitas selama sekurang-kurangnya


12 bulan setelah periode pelaporan.
PSAK 1 juga menjelaskan item-item minimum dari liabilitas
jangka pendek yang harus disajikan dalam laporan posisi
keuangan.Item minimum yang diharuskan untuk liabilitas
jangka pendek tersebut adalah ;
Utang dagang dan terutang lainnya

Provisi.

Liablitas keuangan jangka pendek (tidak termasuk jumlah

yang disajikan dalam provisi)


Liabilitas dan aset pajak kini,sebagaimana didefenisikan

dalam PSAK 46 ( Revisi 2013) Akuntansi Pajak Penghasilan.


Liabilitas dan aset pajak tangguhan,sebagaimana

didefenisikan dalam PSAK 46 (Revisi 2013).


Liabilitas yang termasuk dalam kelompok yang dilepaskan

yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual dalam


PSAK 58 Aset Lancar yang Tersedia untuk Dijual dan
Operasi yang Dihentikan.
Pengertian Liabilitas Keuangan
(PSAK 50)

Kewajiban kontraktual: (i) untuk menyerahkan kas atau


aset keuangan lain kepada entitas lain; (ii) untuk
mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan
dengan entitas lain dengan kondisi yang berpotensi tidak
menguntungkan entitas tersebut;
Kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan
menggunakan instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas
dan merupakan suatu: (i) nonderivatif di mana entitas
harus atau mungkin diwajibkan untuk menerima suatu
jumlah yang bervariasi dari instrumen ekuitas yang
diterbitkan entitas; (ii) derivatif yang akan atau mungkin
diselesaikan selain dengan mempertukarkan sejumlah
tertentu kas atau aset keuangan lain dengan sejumlah
tertentu instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas.
Klasifikasi Liabilitas Keuangan:

Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;


kewajiban keuangan lainnya.
Pengakuan Awal Financial Liabilities

Semua aset dan liabilitas keuangan pada


pengukuran awal diukur pada nilai
wajarnya;
Ditambah biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung dengan
perolehan atau penerbitan aset
keuangan atau liabilitas keuangan
tersebut.
Equity Instrument
Instrumen Ekuitas adalah setiap kontrak
yang memberikan hak residual atas aset
suatu entitas setelah dikurangi dengan
seluruh kewajibannya. Nilai wajar adalah
nilai di mana suatu aset dapat
dipertukarkan atau suatu kewajiban
diselesaikan antara pihak yang memahami
dan berkeinginan untuk melakukan
transaksi wajar (arms length transaction).
SAHAM BIASA (COMMON STOCK)

Pemegang saham biasa memiliki resiko yang lebih


besar. Namun mereka juga dapat memperoleh
pengembalian yang lebih tinggi pula dari investasi
mereka. Ada hak-hak yang dimiliki oleh pemegang
saham biasa di antaranya ialah :
Memberikan suara dalam pemilihan direksi dan

menetukan kebijakan tertentu perusahaan misal


rencana kompensasi manajemen atau akuisisi
perusahaan besar.
Memelihara proporsi kepemilikan saham dalam

perusahaan melalui pembelian saham biasa


tambahan jika dan ketika saham tersebut diterbitkan
SAHAM PREFEREN
(PREFERRED STOCK)

Saham preferen itu merupakan bahwa


pemegang saham preferen melepaskan
berbagai hak kepemilikan guna
mendapatkan beberapa perlindungan
yang biasanya dinikmati kreditor
SAHAM PREFEREN
(PREFERRED STOCK)

Saham preferen ini memiliki perlindungan (hak istimewa)


dibandingkan saham biasa yaitu :
Preferensi dividen tunai, pemegang saham preferen berhak

untuk menerima seluruh dividen tunai sebelum dividen


tunai tersebut dibagikan ke pemegang saham biasa.
Preferensi sebelum dilikuidasi jika perusahaan failed,

pemegang saham preferen di dahulukan dalam


pengembalian investasi sepenuhnya. Preferensi saham
memberikan contoh perbedaan antara kewajiban keuangan
(non kumulatif) dan ekuitas (kumulatif) yang dibuat (IAS
32). Penerbit harus mempertimbangkan apakah memiliki
kewajiban kontraktual untuk mentransfer uang tunai atau
aset keuangan lainnya bagi pemegang saham.
Derivative Compound
Instrumen keuangan derivatif Compound
adalah instrumen keuangan non yang
baik kewajiban dan komponen ekuitas.
Sesuai dengan substansi pengaturan
kontrak, IAS 32 memerlukan komponen
bagian harus dicatat dan disajikan
secara terpisah sebagai kewajiban
keuangan, aset keuangan atau
instrumen ekuitas.
AKUNTANSI UNTUK INSTRUMEN KEUANGAN
MAJEMUK
(COMPOUND FINANCIAL INSTRUMENTS)

Perpecahan antara kewajiban dan komponen ekuitas


instrumen keuangan senyawa dilakukan pada
masalah dan tidak kemudian direvisi, bahkan ketika
pelaksanaan opsi konversi menjadi lebih mungkin.
Diakui secara terpisah komponen-komponen
instrument keuangan:
Menimbulkan kewajiban bagi entitas

Memberikan opsi bagi pemegang instrument

untuk mengkonversi instrument tersebut menjadi


instrument entitas dari entitas yang bersangkutan.
Perusahaan harus pada pengakuan awal:
Mengukur nilai wajar komponen

kewajiban, dan
Memberikan nilai pada komponen

ekuitas oleh dikurangi dari nilai wajar


instrumen sebagai jumlah keseluruhan
ditentukan secara terpisah untuk
komponen kewajiban.
Tidak ada keuntungan atau kerugian yang timbul
pada pengakuan awal.
Selanjutnya, komponen kewajiban diukur dalam
biaya, dengan perubahan yang terjadi melalui dan
rekening rugi laba. Pada konversi suatu konversi,
perusahaan derecognises komponen kewajiban
dan mengenalinya sebagai ekuitas. Komponen
ekuitas awal, tetap sebagai ekuitas (walaupun
dapat dipindahkan dari satu item baris dalam
ekuitas yang lain). Tidak ada keuntungan atau
kerugian atas konversi pada saat jatuh tempo.
BUNGA, DIVIDEN, KERUGIAN DAN
KEUNTUNGAN

Bunga, dividen, keuntungan, dan kerugian


yang berhubungan dengan instrumen
diklasifikasikan sebagai kewajiban, harus
dilaporkan dalam laporan laba rugi. Ini berarti
bahwa pembayaran dividen saham preferen
diklasifikasikan sebagai kewajiban
diperlakukan sebagai biaya. Di sisi lain,
distribusi (seperti dividen) untuk pemegang
instrumen keuangan diklasifikasikan sebagai
ekuitas harus dibebankan ke ekuitas, bukan
terhadap laba
PENGAKUAN
Instrumen keuangan dapat diklasifikasikan berdasarkan
pengakuan dan pengukurannya. Klasifikasi dilakukan
berdasarkan jangka waktu suatu aset keuangan akan dimiliki
ataupun jangka waktu jatuh tempo untuk kewajiban keuangan.
Menururt PSAK 50 (revisi 2006), instrumen keuangan
diklasifikasikan menjadi empat kategori, yaitu:

Aset keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi


Investasi dimiliki hingga jatuh tempo
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Aset keuangan tersedia untuk dijual
PENGUKURAN

Pengukuran Awal
Pada saat pengakuan awal, entitas pada umumnya
mengukur aset keuangan menggunakan akuntansi
tanggal transaksi pada nilai wajar ditambah biaya
transaksi (fair value plus transaction costs), kecuali
aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi. Aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi pada awalnya hanya diakui
pada nilai wajar (fair value).
PENGUKURAN BERIKUTNYA
Setelah pengakuan awal, aset keuangan dan
liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar, biaya
perolehan diamortisasi atau biaya perolehan
tergantung klasifikasi apakah nilai wajar dapat
ditentukan dengan andal
Pengukuran berikutnya (subsequent measurement)
atas instrumen keuangan dan perlakuan akuntansi
atas perubahan nilai wajar (keuntungan atau
kerugian kepemilikan yang belum direalisasi
unrealized holding gain or loss. Di ikhtisarkan dalam
tabel berikut :
KLasifikasi kategori Pengukuran Pengukuran Perlakuan atas
awal selanjtnya perubahan nilai
wajar (keuntungan
dan kerugian)
Asset Keuangan Nilai wajar melalui Nilai wajar Nilai wajar Diakui dalam laba rugi
laba rugi
Pinjaman yang Nilai wajar* Biaya perolehan diamortisasi Tidak dapat diterapkan
diberikan dan dengan menggunakan metode
piutang suku bunga efektif
Dimiliki hingga Nilai wajar* Biaya perolehan diamortisasi Tidak dapat diterapkan
. jatuh tempo dengan menggunakan metode
suku bunga efektif
Tersedia untuk Nilai wajar* Nilai wajar Perubahan nilai wajar pada
dijual awalnya dicatat sebagai
pendapaan komprehensif lain
dan kemudian
akan direklasifikasi ke laba
rugi atas penurunan nilai atau
penghentian pengakuan
. Lainnya (instrumen Biaya perolehan
ekuitas) tidak
Biaya perolehan Tidak dapat diterapkan

memiliki kuotasi
harga di pasar aktif
dan nilai wajarnya
tidak dapat diukur
secara andal
Dari tabel di atas, setelah pengakuan awal, aset
keuangan dan liabilitas keuangan diukur dengan
menggunakan salah satu dari tiga atribut
pengukuran berikut.

1.Biaya Perolehan
Biaya perolehan adalah jumlah aset yang diperoleh
atau liabilitas yang diselesaikan, termasuk biaya
transaksi (misalnya komisi atau fee yang dibayar).
investasi yang dimiliki yang diukur pada biaya
perolehan, keuntungan atau kerugian kepemilikan
yang belum direalisasi pada umumnya tidak dakui
dalam laba rugi. Namun dividen tunai yang diterima
dilaporkan sebagai pendapatan dividen.
2. Biaya Perolehan Diamortisasi
Setelah pengukuran awal, kategori aset keuangan dan liabilitas
keuangan ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif di laporan posisi keuangan:
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo;

Pinjaman yang diberikan dan piutang; dan

Liabilitas keuangan lainnya.

Biaya perolehan diamortisasi (amortized cost) adalah biaya perolehan


dari aset atau liabilitas setelah disesuaikan, jika layak, untuk
mencapai suatu suku bunga efektif yang konstan selama umur aset
atau liabilitas (misalnya, pendapatan bunga yang konstan atau beban
bunga yang konstan sebagai suatu persentase jumlah tercatat dari
aset keuangan atau liabilitas keuangan).
3. NILAI WAJAR
Nilai wajar (fair value) adalah nilai di mana suatu
aset dapat dipertukarkan atau suatu liabilitas
diselesaikan antara pihak yang memahami dan
berkeinginan untuk melakukan transaksi
wajar.Kategori aset keuangan dan liabilitas
keuangan pada umumnya diukur pada nilai wajar di
laporan posisi keuangan:

1. Aset keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi;


2. Aset keuangan tersedia untuk dijual; dan
3. Liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laba
rugi.

Reklasifikasi
Dalam PSAK 50 (revisi 2006), masalah reklasifikasi ini
diatur lebih ketat guna menghindari manajemen laba
yang dilakuakn oleh manajemen perusahaan. Ada tiga
larangan reklasifikasi menurut PSAK 55 (revisi 2006)
yang meliputi:
Manajemen tidak dapat mereklasifikasi instrumen

keuangan kelompok klasifikasi maupun dari atau ke


financial asset at fair value through profit or loss.
Manajemen tidak dapat mereklasifikasi instrumen

keuangan loan and receivable dari atau ke hold to


maturity dan financial asset at fair value through profit
or loss.
Manajemen tidak dapat mereklasifikasi instrumen

keuangan available for sale menjadi loan and


receivable.
Penurunan Nilai
Dibanding dengan PSAK 50 (1998), PSAK 55 (revisi 2006)
memberikan penekanan lebih pada bukti objektif yang menjadi
dasar dari penurunan nilai tersebut dan juga penekanan bahwa
evaluasi akan adanya penurunan tersebut harus dilakuakn
pada setiap tanggal neraca. Bukti objektif yang dimaksud
diantaranya:
Kesulitan keuangan signifikan yang dialami oleh penerbit
atau pihak peminjam
Pelanggaran kontrak
Pemberian keringanan (konsesi) kepada pemberi pinjaman
Ada kemungkinan pihak peminjam akan dinyatakan failed
Hilangnya pasar aktif dari instrumen keuangan akibat
kesulitan keuangan.
PSAK 55 (REVISI 2006) MENYEBUTKAN BAHWA BUKTI
OBJEKTIF UNTUK PENURUNAN NILAI EKUITAS ADALAH:

1. Harus mencakup informasi mengenai perubahan


signifikan yang berpengaruh buruk pada lingkungan
teknologi, pasar, ekonomi, atau hukum di wilayah
tempat penerbit menjalankan usahanya dan
mengindikasi bahwa biaya perolehan investasi pada
instrumen ekuitas tersebut tidak dapat diperoleh
kembali.
2. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka
panjang pada nilai wajar dari investasi dalam
instrumen ekuitas dibawah biaya perolehannya.
.
Pengungkapan
Tujuan pernyataan ini mensyaratkan entitas untuk
menyediakan pengungkapan dalam laporan keuangan
yang memungkinkan pengguna untuk mengevaluasi:
Signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan

kinerja keuangan suatu entitas.


Sifat dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen

keuangan dimana entitas terpengaruh selama periode


dan pada saat tanggal pelaporan, serta bagaimana
entitas mengelola risiko tersebut
1. (27) contoh Kontrak yang memberikan
hak residual
2. (4) Contoh instrumen keuangan yang
bisa diperjualbelikan dan mengapa
piutang masuk ke dalam instrumen
keuangan?
3. (32) derivative dan non derivative
4. (14) mengapa manajemen tidak dapat
mereklasifikasi isntrumen keuangan
5. (21) cara untuk mengurangi penurunan
nilai untuk aset?

Anda mungkin juga menyukai