0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
101 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut merangkum tentang struktur pengendalian internal, risiko dalam audit, dan respon terhadap risiko. Secara singkat, struktur pengendalian internal adalah proses yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai terhadap tujuan pelaporan keuangan, operasi, dan kepatuhan hukum. Risiko dalam audit adalah kemungkinan peristiwa yang dapat mempengaruhi tujuan organisasi, dan auditor harus merespon risiko signifikan dengan prosedur substant
Deskripsi Asli:
A. Struktur Pengendalian Internal
SPI adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut:
1. Keandalan pelaporan keuangan
2. Efektifitas dan efisiensi operasi
3. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Dengan demikian struktur pengendalian intern merupakan rangkaian proses yang dijalankan entitas, yang mana proses tersebut mencakup berbagai keb
Judul Asli
Struktur pengendalian internal, Risiko dalam audit dan respon atas setiap resiko
Dokumen tersebut merangkum tentang struktur pengendalian internal, risiko dalam audit, dan respon terhadap risiko. Secara singkat, struktur pengendalian internal adalah proses yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai terhadap tujuan pelaporan keuangan, operasi, dan kepatuhan hukum. Risiko dalam audit adalah kemungkinan peristiwa yang dapat mempengaruhi tujuan organisasi, dan auditor harus merespon risiko signifikan dengan prosedur substant
Dokumen tersebut merangkum tentang struktur pengendalian internal, risiko dalam audit, dan respon terhadap risiko. Secara singkat, struktur pengendalian internal adalah proses yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai terhadap tujuan pelaporan keuangan, operasi, dan kepatuhan hukum. Risiko dalam audit adalah kemungkinan peristiwa yang dapat mempengaruhi tujuan organisasi, dan auditor harus merespon risiko signifikan dengan prosedur substant
18520087 Resume Materi VI Struktur pengendalian internal, Risiko dalam audit dan respon atas setiap resiko
A. Struktur Pengendalian Internal
SPI adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut: 1. Keandalan pelaporan keuangan 2. Efektifitas dan efisiensi operasi 3. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Dengan demikian struktur pengendalian intern merupakan rangkaian proses yang dijalankan entitas, yang mana proses tersebut mencakup berbagai kebijakan dan prosedur yang sistematis. B. Risiko dalam audit Pengertian risiko menurut SAIPI adalah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa atau kejadian yang akan berdampak pada pencapaian tujuan (AAIPI, 2013). SAIPI mendefinisikan manajemen risiko sebagai proses untuk mengidentifikasi, menilai, mengelola, dan mengendalikan peristiwa atau situasi potensial untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan organisasi (AAIPI, 2013). Proses manajemen risiko dimulai dengan mengidentifikasi peristiwa yang mungkin timbul dan dapat mengganggu pencapaian tujuan organisasi. Risiko yang melekat di suatu organisasi sebelum manajemen mengambil tindakan untuk mempengaruhi tingkat keterjadian maupun dampak risiko tersebut dikenal dengan istilah risiko inheren (inherent risk). Tingkat keterjadian adalah kemungkinan suatu kejadian/peristiwa muncul, sedangkan dampak merupakan efek yang ditimbulkan oleh kejadian/peristiwa tersebut. Organisasi akan menyusun dan memutakhirkan register risiko (risk register), yaitu sebuah daftar atas semua risiko signifikan yang mungkin berdampak pada kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya. Dalam the Three Lines of Defense in Effective Risk Management and Control, IIA (2013) menguraikan sebuah model yang terdiri dari: 1. Lini pertahanan pertama yang meliputi manajer operasional sebagai pemilik kegiatan sekaligus pengelola risiko; 2. Lini pertahanan kedua yang meliputi fungsi yang mengawasi risiko, seperti fungsi manajemen risiko atau fungsi ketaatan; dan 3. Lini pertahanan ketiga yaitu fungsi audit intern yang memberikan keyakinan terhadap efektivitas tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian. C. Respon atas setiap resiko Jika auditor sudah menentukan bahwa salah saji material yang dinilai, pada tingkat asersi merupakan risiko signifikan, auditor wajib melaksanakan prosedur substantif yang khusus menanggapi risiko tersebut. Dalam hal pendekatan terhadap risiko signifikan itu hanya terdiri atas prosedur substantif, prosedur wajib uji rincian (SA 330.21) , Jika prosedur substantif dilaksanakan pada suatu tanggal interim (tanggal ditengah tahun), auditor wajib meliputi periode sisanya (antara tanggal interim sampai akhir tahun) dengan melaksanakan (SA 330.22): a) Prosedur substantif yang dikombinasikan dengan uji pengendalian untuk periode sisa; atau b) Prosedur substantif selanjutnya saja yang memberikan dasar yang layak untuk memperluas kesimpulan dari tanggal interim ke akhir tahun, jika auditor menentukan bahwa itu sudah cukup. (SA 402) : Pertimbangan Audit terkait dengan Entitas yang menggunakan suatu Organisasi Jasa Menetapkan tujuan auditor berkenaan dengan audit laporan keuangan entitas pengguna organisasi pemberi jasa sebagai berikut (SA 402.7): a) Memperoleh pemahaman yang cukup mengenai sifat dan pentingnya jasa-jasa yang diberikan organisasi pemberi jasa dan dampaknya terhadap pengendalian intern entitas yang relevan bagi audit, untuk mengidentifikasi dan menilai resiko salah saji yang material; b) Merancang dan melaksanakan prosedur audit yang tanggap terhadap risiko- risiko tersebut.(SA 450) : Pengevaluasian atas Kesalahan Penyajian yang di Identifikasi Selama Audit Tujuan auditor ialah mengevaluasi : a) Dampak salah saji yang ditemukan, terhadap audit; dan b) Dampak salah saji yang tidak dikoreksi, jika ada, terhadap laporan keuangan.