Anda di halaman 1dari 33

TUGAS SUMMARY SUB-CPMK 10

PELAPORAN KORPORAT

TENTANG
“Akuntansi Instrumen Keuangan”

DISUSUN OLEH :

NAMA : IQBAL TRI HILMI


NIM : 55521120031
JURUSAN : MAGISTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS MERCUBUANA
TAHUN 2022

0
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...................................................................................................................................1


BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 PSAK 55 Instrumen Kejuangan : Pengukuran dan Pengakuan ........................................... 3
2.2 PSAK 50 Instrumen Keuangan : Penyajian ...................................................................... 11
2.3 PSAK 71 Instrumen Keuangan ......................................................................................... 19
2.4 Derivatif............................................................................................................................. 21

BAB III KESIMPULAN .............................................................................................................. 31

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 32

1
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Intrumen keuangan adalah aset yang dapat diperjual belikan dalam bentuk
apapun, baik dalam bentuk kas, bukti kepemilikan dalam suatu entitas, atau hak
kontraktual untuk menerima atau memberikan uang tunai atau instrumen keuangan
lainnya. Instrumen keuangan dari suatu entitas akan tergambarkan dalam laporan
keuangan yang diserahkan oleh entitas. Untuk itulah diperlukan pengakuan dan
pengukuran, penyajian serta pengungkapan terhadap instrument keuangan tersebut,
agar instrumen-intrumen tersebut dapat memberikan informasi mengenai kemampuan
dan kinerja dari entitas serta berguna bagi para pemakai laporan keuangan dalam
mengambil suatu keputusan. Dalam melakukan pengakuan dan pengukuran, penyajian
serta pengungkapan terhadap instrumen keuangan tentu harus sesuai dengan standar-
standar akuntansi yang telah ditetapkan, yaitu PSAK 50 yang membahas mengenai
instrumen keuangan : penyajian, PSAK 55 yang membahas tentang instrumen
keuangan : pengakuan dan pengukuran serta PSAK 60 yang membahas tentang
instrument keuangan : pengungkapan. Dalam makalah ini, PSAK yang dibahas hanya
PSAK 50 mengenai penyajian serta PSAK 55 mengenai pengakuan dan pengukuran.
Dimana dalam makalah ini nantinya juga akan dibahas mengenai PSAK 71 yang akan
menggantikan PSAK 55 yang sebelumnya berlaku. PSAK 71 akan efektif digunakan
per tanggal 1 Januari 2020 nanti. Jika dalam PSAK 55 kewajiban pencadangan muncul
setelah terjadi peristiwa yang mengakibatkan risiko gagal bayar, maka PSAK 71
memandatkan korporasi menyediakan pencadangan sejak awal periode kredit.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PSAK 55
Instrumen Keuangan : Pengukuran dan Pengakuan

1. Tujuan PSAK 55
Tujuan pernyataan ini adalah untuk mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan
pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan
item non keuangan.

2. Ruang Lingkup PSAK 55


Pernyataan ini diterapkan oleh semua entitas untuk seluruh jenis isntrumen keuangan,
kecuali untuk :
a. Penyertaan pada entitas anak, entitas asosiasi dan ventura bersama.
b. Hak dan kewajiban dalam sewa.
c. Hak dan kewajiban pemberi kerja.
d. Instrumen keuangan terbitan entitas.
e. Hak dan kewajiban yang timbl dalam kontrak asuransi.
f. Kontrak antara pengakuisisi dan penjual dalam kombinasi bisnis.
g. Komitmen pinjaman yang diberikan selain dari yang dijabarkan.

3. Defenisi Instrumen Keuangan


Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan entitas
dan liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain. Aset keuangan meliputi
setiap aset yang menimbulkan hak kontraktual untuk menerima kas atau keuangan
lainnya.Liabilitas keuangan meliputi setiap kewajiban kontrak untuk membayar kas
atau aset keuangan.Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak
residual atau aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya.

4. Definisi derivatif Melekat


Derivatif melekat merupakan komponen dari instrumen campiran atau instrumen yang
digabungkan dimana didalamnya termasuk pula kontrak utama nonderivatif, yang
mengakibatkan sebagian arus kas yang berasal dari instrumen yang digabungkan

3
bervariasi seperti derivatif yang berdiri sendiri. Derivatif melekat menyebabkan
sebagian atau seluruh kas yang dipersyaratkan dalam kontrak, dimodifikasi menurut
variabel yang telah ditentukan, antara lain suku bunga, harga isntrumen keuangan,
harga komoditas, nilai tukar mata uang asing, indeks harga atau suku bunga.
Derivatif melekat harus dipisahkan dari kontrak utamanya dan dicatat sebagai
derivatif berdasarkan pernyataan ini jika dan hanya jika :
a. Karakteristik ekonomi dan resiko dari derivatif melekat tdak berkaitan erat dengan
karakteristik ekonomi dan resiko dari kontrak utama.
b. Instrumen terpisah yang memiliki persyaratan yang sama dengan derivatif melekat
memenuhi definisi sebagai derivatif.
c. Instrumen campuran tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (dengan kata
lain derivatif yang melekat pada aset keuangan atau liabilitas yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi tidak dipisahkan).

Akuntansi Derivatif
a. Dicatat dalam neraca sebagai aset atau kewajiban.
b. Pada nilai wajar.
c. Perubahan atas nlau derivatif dicatat melalui laporan laba rugi kecuali net
investment hedge.

5. Kualifikasi Instrumen Keuangan


a. Aset Keuangan
1. Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi
Aset keuangan baik yang dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat
pengakuan awal telah ditetapkan oleh entitas untuk diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi.Contohnya, aset derivatif yang ivestasi dalam instrumen
utang dan ekuitas yang dimiliki dalam portofolio diperdagangkan.

2. Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo


Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh
temponya telah ditetapkan serta entitas mempunyai intensi positif dan
kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh
tempo.Contohnya, investasi dalam instrumen utang yang mempuyai kuotasi
harga dimana entitas memiliki niat dan mampu memiliki hingga jautuh tempo.

4
3. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak
mempunyai kuotasi harga dipasar aktif. Contohnya, piutang usaha, pinjaman
yang diberikan dan piutang wesel.

4. Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual


aset keuangan yang dirancang sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak
diklasifikasikan dalam ketiga kategori diatas. Contohnya, investasi dalam
instrumen utang dan ekuitas yang tidak termasuk dalam kategori lain.

b. Liabilitas Keuangan
1. Liabiliats Keuangan yang Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi
Liabilitas keuangan baik yang dimiliki untuk diperdagangkan atau ditetapkan
pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh entitas untuk diukur pada nilai
wajar melalu laba rugi.Contohnya, liabilitas derivatif dan liabilitas
diperdagangkan lainnya.

2. Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi


Semua liabilitas lainya selain daripada liabilitas yang dinilai pada nilai wajar
melalui laba rugi. Contohnya, utang usaha, utang wesel dan efek utang yang
diterbitkan.
c. Taining
Entitas tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi yang
dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua
tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi yang dimiliki
hingga jatuh tempo dalam jumlah yag lebih dari jumlah yang tidak signifikan
sebelum jatuh tempo. Terdapat pengecualian atas aturan tainting tersebut jika
penjualan atau reklasifikasi tersebut :
1. Dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal
pembelian kembali. Contohnya, kurang dari tiga bulan sebelum jatuh tempo.

5
2. Terjadi setelah entitas telah memperoleh secara substansialseluruh jumlah
pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau entitas telah
memperoleh pelunasan dipercepat.
3. Terkait dengan kejadian tertentu yang berada diluar kendali entitas, tidak
berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh entitas.

6. Pengukuran Instrumen Keuangan


a. Pengukuran Awal
Pada saat pengukuran awal, entitas pada umumnya mengukur aset keuangan
menggunakan akuntansi tanggal transaksi pada nilai wajar ditambah biaya transaksi
kecali aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.Aset keuangan
yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi pada awalnya hanya diakui pada nilai
wajar.
Biaya transaksi adalah biaya-biaya tambahan seperti biaya pendaftaran dan
komisi lain yang ditetapkan, biaya yang dibayarkan kepada penasehat hukum,
akuntan, dan penasehat profesional lain, biaya percetakan dan materai.
Biaya transaksi ini meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para agen,
konsultan, perantara efek dan pedagang efek berupa pungutan wajib yang dilakukan
oleh pihak regulator dan bursa efek, serta pajak dan bea yang dikenakan atas transfer
yang dilakukan. Biaya-biaya transaksi tidak termasuk premium dan diskonto utang,
biaya pendanaan.Biaya penyimpanan maupun administrasi.

b. Pengukuran Berikutnya
Setelah pengakuan awal, aset keuangan dan liabilitas keuangan diukur pada nilai
wajar, biaya perolehan diamortisasi atau biaya perolehan tergantung klasifikasi
apakah nilai wajar dapat ditentuka dengan andal. Pengukuran awal dan pengukuran
berikutnya atas instrumen keuangan dan perlakuan akuntansi atas perubahan nilai
wajar (keuntungan atau kerugian kepemilikan yang belum direalisasi)
diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Biaya Perolehan
Biaya perolehan adalah jumlah aset yang diperoleh atau liabilitas yang
diselesaikan, termasuk biaya transaksi. Setelah perolehan awal, hanya satu tipe
instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan yaitu investasi dalam
instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga dipasar aktif dan nilai

6
wajarnya tidak dapat diukur secara andal, serta derivatif yang terkait dengan dan
diselesaikan melalui penyerahan instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi
harga dipasar aktif tersebut, diukur pada biaya perolehan.

2. Biaya Perolehan Diamortisasi


Setelah pengukuran awal, kategori aset keuangan dan liabilitas keuangan ini
diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku
bunga efektif dilaporan posisi keuangan.Investasi yang dimiliki hingga jatuh
tempo seperti pinaman yang diberikan dan piutang serta liabilitas keuangan
lainnya.
Biaya perolehan diamortisasi adalah biaya perolehan dan aset atau liabilitas
setelah disesuaikan jika layak untuk mencapai suatu suku bunga efektif yang
konstan selama umur aset atau liabilitas. Dengan kata lain, biaya perolehan
diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dikurangi pembayaran
pokok, ditambah dan dikurangi dengan akumulasi amortisasi berdasarkan
metode suku bunga efektif dan dikurangi penurunan nilai atau nilai yang tidak
dapat ditagih.

3. Nilai Wajar
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu
liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk
melakukan transaksi wajar.Kategori aset keuangan dan liabilitas keuangan pada
umumnya diukur pada nilai wajar dilaporan posisi keuangan seperti aset
keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi, aset keuangan tersedia untuk dijual,
dan liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi.

7. Penghentian Pengakuan
a. Penghentian Pengakuan Aset Keuangan
Entitas menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika :
1. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut
berakhir.
2. Entitas mentransfer aset keungan yang memenuhi kriteria penghentian
pengakuan.

7
b. Penghentian Pengakuan Kewajiban Keuangan
Entitas mengeluarkan kewajiban keuangan dari neracanya, jika dan hanya jika
kewajiban keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan
dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa.

8. Lindung Nilai
Lindung nilai merupakan derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai;
atau aset keuangan nonderivatif atau liabilitas keuangan nonderivatif yang telah
ditetapkan untuk tujuan lindung nilai (hanya untuk lindung nilai atas risiko perubahan
nilai tukar mata uang asing), yang nilai wajar atau arus kasnya diperkirakan dapat saling
hapus dengan perubahan nilai wajar atau arus kas dari item yang dilindung nilai.
a. Penetapan Item yang Dilindung Nilai
1) Jika item yang dilindung nilai merupakan aset nonkeuangan atau liabilitas
nonkeuangan, maka item tersebut ditetapkan sebagai item yang dilindung nilai
(a) terhadap risiko perubahan nilai tukar, atau (b) untuk keseluruhan nilainya
terhadap seluruh risiko, karena adanya kesulitan untuk memisahkan dan
mengukur secara tepat bagian atas perubahan arus kas atau nilai wajar yang
disebabkan oleh risiko spesifik selain dari risiko perubahan nilai tukar.
2) Aset atau liabilitas yang serupa dijumlahkan dan dilindung nilai sebagai
sebuah kelompok hanya jika secara individual aset atau liabilitas dalam
kelompok tersebut memiliki eksposur risiko yang ditetapkan sebagai risiko
yang dilindung nilai.
3) Entitas menilai efektivitas lindung nilai dengan membandingkan perubahan
nilai wajar atau perubahan arus kas atas instrumen lindung nilai (atau
kelompok instrumen serupa yang melindung nilai) dengan item yang
dilindung nilai (atau kelompok item serupa yang dilindung nilai).

b. Akuntansi Lindung Nilai


1. Lindung Nilai Atas Nilai Wajar
Merupakan lindung nilai terhadap :
- Perubahan nilai wajar atas aset atau kewajiban yang telah diakui.
- Komitmen pasti yang belum diakui, atau bagian yang telah diidentifikasi
dari aset, kewajiban, atau komitmen pasti tersebut, yang dapat

8
diatribusikan pada risiko tertentu dan dapat memengaruhi laporan laba rugi.
Dicatat sebagai:
- keuntungan atau kerugian yang berasal dari pengukuran kembali instrumen
lindung nilai pada nilai wajar (untuk instrumen lindung nilai derivatif) atau
komponen mata uang asing dari nilai tercatat yang diukur berdasarkan
PSAK diakui pada laba rugi .
- keuntungan atau kerugian atas item yang dilindung nilai yang dapat
diatribusikan pada risiko yang dilindung nilai dengan menyesuaikan nilai
tercatat item yang dilindung nilai dan diakui pada laba rugi.
- Ketentuan ini berlaku jika item yang dilindung nilai tidak diukur pada biaya
perolehan.
- Pengakuan keuntungan atau kerugian yang dapat diatribusikan pada risiko
yang dilindung nilai pada laba rugi diterapkan jika item yang dilindung nilai
merupakan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia
untuk dijual.

2. Lindung Nilai Atas Arus Kas


Merupakan lindung nilai terhadap eksposur variabilitas arus kas yang:
- Dapat diatribusikan pada risiko tertentu yang terkait dengan aset atau
kewajiban yang telah diakui (misalnya seluruh atau sebagian .
- Pembayaran bunga di masa depan atas utang dengan suku bunga variabel)
atau yang dapat diatribusikan pada risiko tertentu yang terkait dengan
prakiraan transaksi yang kemungkinan besar terjadi, dan
- Dapat memengaruhi laporan laba rugi.

Lindung nilai arus kas dicatat sebagai:


- bagian dari keuntungan atau kerugian atas instrumen lindung nilai yang
ditetapkan sebagai lindung nilai yang efektif diakui dalam pendapatan
komprehensif lain; dan
- bagian yang tidak efektif atas keuntungan atau kerugian dari instrumen
lindung nilai diakui dalam laba rugi.

9
Jika suatu lindung nilai kemudian menimbulkan pengakuan suatu aset atau
liabilitas keuangan, maka keuntungan atau kerugian terkait yang sebelumnya
diakui pendapatan komprehensif direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai
penyesuaian.Untuk aset non keuangan dimasukkan sebagai haga perolehan.

3. Lindung Nilai Atas Investasi Neto Pada Operasi di Luar Negeri


- Hal ini sama seperti lindung nilai pada arus kas
- Lindung nilai yang efektif untuk diungkapkan dalam modal ekuitas
- Lindung nilai yang tidak efektif untuk diungkapkan dalam laporan laba rugi
- Operasi asing di bidang mata uang asing
c. Kriteria Lindung Nilai
1. Pada saat dimulainya lindung nilai terdapat penetapan dan pendokumentasian
formal atas hubungan lindung nilai dan tujuan manajemen risiko entitas serta
strategi pelaksanaan lindung nilai.
2. Lindung nilai diharapkan sangat efektif dalam rangka saling hapus atas
perubahan nilai wajar atau perubahan arus kas.
3. Untuk lindung nilai atas arys kas, suatu prakiraan transaksi yang merupakan
subjek dari suatu lindung nilai harus bersifat kemugkinan terjadi dan terdapat
eksposur perubahan arus kas yang dapat memengaruhi laporan laba rugi.
4. Efektivitas lindung nilai dapat diukur secara andal.
5. Lindung nilai dinilai secara berkesinambungan dan ditentukan bahwa
efektifitasnya sangat tinggi sepanjang periode pelaporan keuangan dimana
lindung nilai tersebut ditetapkan.

d. Item Yang Dilindung Nilai


1. Penerbitan utang dengan suku bunga tetap yang telah diantisipasi.
2. Derivatif.
3. Deposito inti tak berwujud.
4. Aliran pendapatan dalam mata uang asing dimasa datang.

e. Instrumen Lindung Nilai


1. Lindung nilai menggunakan aset atau liabilitas keuangan non derivatif.
2. Lindung nilai internal.

10
3. Lindung nilai terhadap eksposur nilai wajar dari obligasi mata uang asing.
4. Akuntansi lindung nilai : penggunaan opsi yang diterbitkan dalam instrume
lindung nilai yang digabungkan.
5. Kontrak derivatif internal yang saling hapus digunakan untuk mengelola risiko
suku bunga.

2.2 PSAK 50
Instrumen Keuangan : Penyajian

PENDAHULUAN
1) Tujuan PSAK 50
Tujuan Pernyataan ini adalah untuk menetapkan prinsip penyajian instrumen
keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan
liabilitas keuangan. Prinsip-prinsip yang terdapat dalam Pernyataan ini melengkapi
prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan liabilitas dalam PSAK 55
:Intrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran, dan pengungkapan informasi
mengenai aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut yang terdapat dalam
PSAK 60 : Instrumen Keuangan : Pengungkapan.

2) Ruang Lingkup PSAK 50


1) Diterapkan oleh seluruh entitas untuk seluruh jenis instrumen keuangan,
kecuali :
a) Penyertaan pada entitas anak, entitas asosiasi, atau ventura
b) Hak dan kewajiban pemberi kerja
c) Kontrak asuransi
d) Instrumen keuangan yang termasuk dalam ruang lingkup PSAK 62
e) Instrumen keuangan, kontrak, dan kewajiban dalam transaksi pembayaran
berbasis saham
2) Diterapkan pada kontrak pembelian atau penjualan item non keuangan yang
dapat diselesaikan :
a) Secara neto dengan kas atau instrument keuangan lain, atau;
b) Dengan mempertukarkan instrumen keuangan, seolah-olah kontrak tersebut
adalah instrument keuangan, dengan pengecualian untuk kontrak yang
disepakati dan dimaksudkan untuk terus dimiliki dengan tujuan untuk

11
menerima atau menyerahkan item nonkeuangan sesuai dengan persyaratan
pembelian, penjualan, atau penggunaan yang diperkirakan oleh entitas.

3) Pengertian Istilah-istilah dalam PSAK 50


1. Aset Keuangan
Aset keuangan adalah setiap aset yang berbentuk :
a. Kas
b. Instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas lain
c. Hak kontraktual :
- Untuk menerima kas atau aset keuangan lain dari entitas lain; atau
- Untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan
dengan entitas lain dalam kondisi yang berpotensi menguntungkan
entitas tersebut
d. Kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan
instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh entitas dan merupakan :
- Non derivatif dimana entitas harus atau mungkin diwajibkan untuk
menerima suatu jumlah yang bervariasi dari instrument ekuitas yang
diterbitkan entitas; atau
- Derivatif yang akan atau mungkin diselesaikan selain dengan
mempertukarkan sejumlah tertentu kas atau aset keuangan lain
dengan sejumlah tertentu instrument ekuitas yang diterbitkan entitas.
2. Instrumen Ekuitas
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas
aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya.
3. Instrumen Keuangan
Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang menambah nilai aset
keuangan entitas dan liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain.
4. Puttable Instrument (instrumen yang mempunyai fitur opsi jual)
Puttable instrument adalah instrumen keuangan yang memberikan hak
kepada pemegangnya untuk menjual kembali instrumen kepada penerbit
dan memperoleh kas atau aset keuangan lain atau secara otomatis menjual
kembali kepada penerbit pada saat terjadinya pada saat terjadinya suatu

12
peristiwa yang tidak pasti di masa depan atau kematian atau purnakarya
dari pemegan instrumen.
5. Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan adalah setiap liabilitas yang berupa :
a. Kewajiban kontraktual :
- Untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain;
atau
- Untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan
dengan entitas lain dengan kondisi yang berpotensi tidak
menguntungkan entitas tersebut;
b. Kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan
instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas dan merupakan suatu :
- Non derivatif dimana entitas harus atau mungkin diwajibkan untuk
menyerahkan suatu jumlah yang bervariasi dari instrumen ekuitas
yang diterbitkan entitas; atau
- Derivatif yang akan atau mungkin diselesaikan selain dengan
mempertukarkan sejumlah tertentu kas atau aset keuangan lain
dengan sejumlah tertentu instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas.
6. Nilai wajar
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau
harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi
teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.

PENYAJIAN
1) Liabilitas dan Ekuitas
Penerbit instrumen keuangan pada saat pengakuan awal mengklasifikasikan
instrumen tersebut atau komponennya sebagai liabilitas keuangan, aset keuangan,
atau instrument ekuitas sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi
liabilitas keuangan, aset keuangan, dan instrument ekuitas
Suatu intrumen keuangan dikatakan sebagai instrument ekuitas jika, dan hanya
jika, dua kondisi berikut terpenuhi, yaitu :
a) Intrumen tersebut tidak memiliki kewajiban kontraktual :
- Untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain; atau

13
- Untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan
entitas lain dengan kondisi yang berpotensi tidak menguntungkan penerbit
b) Jika instrumen tersebut akan atau mungkin diselesaikan dengan instrumen
ekuitas yang diterbitkan entitas, instrumen tersebut merupakan :
- Nonderivatif yang tidak memiliki kewajiban kontraktual bagi penerbitnya
untuk menyerahkan suatu jumlah yang bervariasi dari instrumen ekuitas
yang diterbitkan entitas; atau
- Derivatif yang akan diselesaikan hanya dengan mempertukarkan sejumlah
tertentu kas atau aset keuangan lain dengan sejumlah tertentu instrumen
ekuitas yang diterbitkan entitas.

A. Instrumen keuangan yang mempunyai fitur opsi jual


Instrumen keuangan yang mempunyai fitur opsi jual mencakup
kewajiban kontraktual bagi penerbit untuk membeli kembali atau menebus
instrument tersebut dan menerima kas atau aset keuangan lain pada saat
melakukan eksekusi opsi jual tersebut. Instrumen keuangan yang mencakup
kewajiban tersebut dikategorikan sebagai instrumen ekuitas jika memenuhi
fitur-fitur berikut :
a) Memberikan hak kepada pemegangnya atas bagian prorate aset neto entitas
pada saat entitas dilikuidasi.
b) Instrumen berada dalam kelas instrumen yang merupakan subordinat dari
seluruh kelas instrumen lain.
c) Seluruh instrumen keuangan yang berada pada kelas instrumen yang
merupakan subordinat dari seluruh kelas instrument lain memiliki fitur yang
identik.
d) Selain kewajiban kontraktual bagi penerbit untuk membeli kembali atau
menebus instrument dan menerima kas atau aset keuangan lain, instrument
tersebut tidak tersebut tidak termasuk kewajiban kontraktual untuk
menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain, atau untuk
mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan entitas lain
dalam kondisi dalam kondisi yang berpotensi tidak menguntungkan bagi
entitas tersebut, dan bukan suatu kontrak yang akan atau mungkin
diselesaikan dengan instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas.

14
e) Jumlah arus kas yang diharapkan yang dapat diatribusikan ke instrumen
selama umur instrumen didasarkan secara substansial pada laba rugi,
perubahan dalam aset neto yang diakui atau perubahan dalam nilai wajar
aset neto entitas yang diakui atau yang belum diakui selama umur instrumen
(tidak termasuk setiap dampak dari instrument).

B. Instrumen, atau Komponen Instrumen, yang Mensyaratkan Kewajiban


kepada Entitas untuk Menyerahkan kepada Pihak Lain Bagian Prorata aset
Neto Entitas Hanya pada saat Likuidasi
Beberapa instrumen keuangan termasuk kewajiban kontraktual bagi
entitas penerbit untuk menyerahan kepada entitas lain bagian prorata aset neto
hanya pada saat likuidasi. Kewajiban timbul karena likuidasi pasti terjadi dan
berada di luar kendali entitas (sebagai contoh, umur entitas yang terbatas) atau
tidak pasti terjadi namun berdasarkan opsi dari pemegang instrument. Sebagai
pengecualian dari definisi liabilitas keuangan, suatu instrument yang mencakup
kewajiban tersebut diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas jika memiliki
seluruh fitur berikut:
a) Memberikan hak kepada pemegangnya atas bagian prorata aset neto entitas
pada saat entitas dilikuidasi.
b) Instrumen berada pada kelas instrument yang merupakan subordinat dari
seluruh kelas instrument lain.
c) Seluruh instrumen keuangan yang berada pada kelas instrumen yang
merupakan subordinat dari seluruh kelas instrumen lain harus memiliki
kewajiban kontraktual identik bagi entitas penerbit untuk menyerahkan
bagian prorate aset neto pada saat likuidasi.

C. Reklasifikasi Instrumen yang Mempunyai Fitur Opsi Jual dan Instrumen


yang Mensyaratkan Kewajiban Entitas untuk Menyerahkan kepada Pihak
Lain Bagian Prorata Aset Neto Entitas Hanya pada Saat Likuidasi.
Ekuitas mengklasifikasikan instrumen keuangan sebagai instrument
ekuitas sejak tanggal ketika instrumen memiliki seluruh fitur dan memenuhi
kondisi yang telah ditentukan. Entitas mereklasifikasi instrumen keuangan sejak
tanggal ketika instrumen tidak lagi memiliki seluruh instrument tanpa opsi jual
yang diterbitkan dan setiap instrument yang mempunyai fitur opsi

15
jual yang masih beredar memiliki seluruh fitur dan memenuhi kondisi yang
telah ditentukan.
Entitas menghitung reklasifikasi instrumen sebagai berikut:
a) Entitas mereklasifikasi instrumen ekuitas sebagai liabilitas keuangan sejak
tanggal ketika instrumen tidak lagi memiliki seluruh fitur. Liabilitas
keuangan diukur pada nilai wajar instrumen tersebut pada tanggal
reklasifikasi. Entitas mengakui dalam ekuitas setiap perbedaan antara jumah
tercatat dan instrument ekuitas dan nilai wajar liabilitas keuangan pada
tanggal reklasifkasi.
b) Entitas mereklasifikasi liabilitas keuangan sebagai ekuitas sejak tanggal
ketika instrumen memiliki seluruh fitur. Instrumen ekuitas diukur pada
jumlah tercatat liabilitas keuangan pada tanggal reklasifikasi.

D. Tanpa Kewajiban Kontraktual untukMenyerahkan Kas atau Aset Keuangan


Lain
Fitur penting dalam membedakan antara liabilitaskeuangan dan
instrumen ekuitas adalah adanyakewajiban kontraktual salah satu pihak dari
instrumen keuangan (penerbit), untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain
kepada pihak lain (pemegang), atau untuk mempertukarkan aset keuangan atau
liabilitas keuangan dengan pemegang instrumen ekuitas dalam kondisi yang
berpotensi tidak menguntungkan pihak penerbit. Meskipun pemegang
instrumen ekuitas mungkin berhak menerima dividen atau bentuk distribusi
ekuitas lain secara prorata, penerbit tidak memiliki kewajiban kontraktual untuk
melakukan distribusi tersebut karena penerbit instrumen ekuitas
tidakdiwajibkan untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pihak
lain.

E. Penyelesaian dengan Instrumen Ekuitas yang Diterbitkan Entitas


Suatu kontrak bukan merupakaninstrumen ekuitas hanya semata-mata
karena kontrak tersebut menyebabkan entitas menerimaatau menyerahkan
instrumen ekuitas yang diterbitkannya. Entitas mungkin memiliki hak atau
kewajiban kontraktual untuk menerima atau menyerahkan saham yang
diterbitkan atau instrumen ekuitas lain dalam jumlah yang bervariasi sehingga
nilai wajar dari instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas yang akan diterima

16
atau diserahkan tersebut setara dengan nilai hak atau kewajiban kontraktualnya.
Hak atau kewajiban kontraktual tersebut dapat berupa nilai yang telah
ditetapkan atau nilai yang berfluktuasi, baik sebagian maupun seluruhnya,
bergantung pada perubahan variabelnya selain dari harga pasar instrumen
ekuitas yang diterbitkan entitas tersebut (contohnya tingkat suku bunga, harga
komoditas, atau harga instrumen keuangan).

F. Ketentuan Penyelesaian Kontijensi


Instrumen keuangan dapat mensyaratkan entitas untuk menyerahkan kas
atau aset keuangan lain atau jika tidak, menyelesaikannya sebagaimana jika
instrumen tersebut merupakan liabilitas keuangan, dalam keadaan terjadi atau
tidak terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti di masa depan (atau hasil dari
keadaan yang tidak pasti) yang berada di luar kendali penerbit maupun
pemegang instrumen, seperti perubahan dalam indeks pasar modal, indeks harga
konsumen, suku bangsa atau ketentuan perpajakan, atau pendapatan, laba neto,
atau rasio uang terhadap modal penerbit dimasa depan. Penerbit instrumen
tersebut tidak memiliki hak tanpa syarat untuk tidak menyerahkan kas atau aset
keuangan lain (atau jika tidak, untuk menyelesaikan seperti jika instrumen
tersebut berupa liabilitas keuangan bagi penerbit, kecuali jika:
a) Bagian dari penyelesaian kontinjensi yang mensyaratkan penyelesaian
secara kasnatau melalui penyerahan aset keuangan lain
b) Penerbit dapat disyaratkan untuk menyelesaikan kewajibannya dengan
atau penyerahan aset keuangan lain
c) Instrumen tersebut memiliki seluruh fitur dan memenuhi kondisi yang
telah ditentukan

G. Pilihan Penyelesaian
Jika instrumen keuangan derivatif memberi kepada salah satu pihak
pilihan cara penyelesaian (contohnya penerbit atau pemegang instrumen saham
dengan kas), maka instrumen tersebut adalah aset keuangan atau liabilitas
keuangan, kecuali jika seluruh alternatif penyelesaian yang ada menjadikannya
sebagai instrumen ekuitas.

17
2) Intrumen Keuangan Majemuk
Penerbit instrument keuangan nonderivatif mengevaluasi persyaratan instrumen
keuangan untuk menentukan apakah instrumen tersebut mengandung komponen
liabilitas dan ekuitas.
Entitas mengakui secara terpisah komponen instrumen keuangan yang :
a) Menimbulkan liabilitas keuangan bagi entitas; dan
b) Memberikan opsi bagi pemegang instrument untuk mengkonversi instrumen
keuangan tersebut menjadi instrumen ekuitas dari entitas yang bersangkutan
3) Saham Tresuri
Jika entitas memperoleh kembali instrumen ekuitasnya, maka instrumen
tersebut (saham tresuri) dikurangkan dari ekuitas.Keuntungan atau kerugian yang
timbul dari pembelian, penjualan, penerbitan, atau pembatalan instrument ekuitas
entitas tersebut tidak diakui dalam laba rugi. Saham tresuri tersebut dapat diperoleh
dan dimiliki oleh entitas yang bersangkutan atau oleh anggota lain dalam kelompok
usaha yang dikonsolidasi. Imbalan yang dibayarkan atau diterima diakui secara
langsung di ekuitas.
4) Bunga, Dividen, dan Keuntungan
Bunga, dividen, dan keuntungan yang terkait dengan instrumen keuangan atau
komponen yang merupakan liabilitas keuangan diakui sebagai pendapatan atau
beban dalam laba rugi. Distribusi kepada pemegang instrumen ekuitas diakui oleh
entitas secara langsung dalam ekuitas.Biaya transaksi yang timbul dari transaksi
ekuitas, dicatat sebagai pengurang ekuitas.
5) Saling Hapus Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan nilai netonya
disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, entitas :
a) Saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan
saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
b) Berintensi untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan liabilitasnya secara simultan\
Dalam akuntansi untuk pengalihan aset keuangan yang tidak memenuhi
kualifikasi penghentian pengakuan, entitas tidak dapat melakukan saling hapus aset
keuangan yang dialihkan dan liabilitas terkait.
Pernyataan ini mensyaratkan penyajian aset keuangan dan liabilitas keuangan
secara neto jika penyajian tersebut mencerminkan arus kas masa depan yang

18
diharapkan entitas dari penyelesaian dua atau lebih instrument keuangan terpisah.
Saling hapus antar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diakui dan penyajian
jumlah neto berbeda dengan penghentian pengakuan aset keuangan atau liabilitas
keuangan.
Hak untuk melakukan saling hapus merupakan hak hukum debitur, baik dalam
bentuk kontrak maupun cara lain, untuk menyelesaikan atau mengeliminasi seluruh
atau sebagian jumlah yang dibayarkan kepada kreditur dengan cara
membandingkan jumlah yang harus dibayarkan dan piutang kepada kreditur yang
bersangkutan. Adanya hak yang dapat dipaksakan untuk saling hapus atas aset
keuangan dan liabilitas keuangan mempengaruhi hak dan kewajiban yang terkait
dengan aset keuangan dan liabilitas keuangan, serta mungkin mempengaruhi
eksposur entitas atas resiko kredit dan resiko likuiditas.
Kondisi ketika aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan nilai
netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan umumnya tidak dapat dipenuhi
dan saling hapus biasanya tidak tepat jika :
a) Beberapa instrument keuangan yang berbeda digunakan untuk meniru fitur
yang terdapat dalam instrument keuangan tunggal (instrumen sintetis)
b) Aset keuangan dan liabilitas keuangan timbul dari instrumen keuangan dengan
eksposur risiko utama yang sama
c) Aset keuangan atau aset lain dijaminkan sebagai agunan untuk liabilitas
keuangan yang bersifat non-recourse
d) Aset keuangan ditempatkan oleh debitur dalam wali amanat untuk keperluan
pelunasan kewajiban tanpa aset keuangan tersebut diterima oleh kreditur pada
saat penyelesaian kewajiban
e) Kewajiban yang timbul akibat dari kejadian yang menyebabkan kerugian
diperkirakan dapat dipulihkan melalui pihak ketiga dengan klaim kontrak
asuransi.

2.3 PSAK 71

PSAK 71 tentang Instrumen Keuangan yang diadopsi dari IFRS 9 Financial


Instruments telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan
Indonesia (DSAK IAI) pada tanggal 26 Juli 2017 yang berlaku efektif 1 Januari 2020.
PSAK 71 nantinya akan menggantikan PSAK 55 yang sebelumnya berlaku.

19
Latar belakang diadopsinya PSAK 71 ini disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya:
- Kompleksitas dan rule based dalam penentuan klasifikasi instrumen
keuangan.
- Penentuan impairment dianggap terlambat dan tidak merefleksikan fakta saat
kondisi krisis ekonomi.
- Tidak fleksibel dan tidak merefleksikan strategi manajemen risiko.

Dalam PSAK 71, selain membahas mengenai klasifikasi aset keuangan, salah satu
poin penting dalam PSAK 71 adalah soal pencadangan atas penurunan nilai aset
keuangan yang berupa piutang, pinjaman atau kredit. PSAK 71 berdampak signifikan
terhadap laba entitas, khususnya di bidang perbankan, yaitu pembentukan cadangan
kerugian penurunan nilai (CKPN) yang lebih besar dari sebelumnya.
Standar baru ini mengubah secara mendasar metode penghitungan dan penyediaan
cadangan untuk kerugian akibat pinjaman yang tak tertagih. Jika dalam PSAK 55
kewajiban pencadangan muncul setelah terjadi peristiwa yang mengakibatkan risiko
gagal bayar, maka PSAK 71 memandatkan korporasi menyediakan pencadangan sejak
awal periode kredit. Kini, dasar pencadangan adalah ekspektasi kerugian kredit
(excpected credit loss) dimasa mendatang berdasarkan berbagai faktor, termasuk
didalamnya proyeksi ekonomi dimasa mendatang. Berdasarkan standar akuntansi baru
ini, artinya korporasi harus menyediakan cadangan kerugian atas penurunan nilai kredit
(CKPN) untuk seluruh kategori kredit atau pinjaman baik itu yang berstatus lancar
maupun macet. Untuk kredit lancar misalnya, korporasi menyediakan CKPN
berdasarkan ekspektasi kerugian kredit dalam 12bulan mendatang. Yang artinya
korporasi harus menyediakan nilai pencadangan atas kredit atau piutang tak tertagih
lebih besar dibandingkan sebelumnya.

Berikut beberapa perbedaan utama PSAK 55 (revisi 2014) dengan PSAK 71 (2017):
Poin PSAK 71 PSAK 55
Penentuan Berdasarkan model bisnis Berdasarkan intensi
Klasifikasi Aset dengan SPPI(Solely Payments manajemen
dan Liabilitas of Principal & Interest test)
Keuangan
Klasifikasi Aset - Fair Value - Held to Maturity (HTM)
Keuangan through Profit/Loss (FVPL) - Fair Value

20
. through Profit/Loss Loa
- Fair Value through Other n and Receivables (LR)
Comprehensive Income (F - Available for Sale (AFS)
VOCI)
- Amortised Cost (AC)

Reklasifikasi Aset Apabila terdapat perubahan Diperbolehkan, untuk


Keuangan model bisnis Perusahaan kondisi tertentu (tidak
terkena tainting rules)
Tainting Rules Dihapuskan Berlaku untuk reklasifikasi
kategori HTM ke AFS
melebihi batas material
Hedge Accounting - Persyaratan dan - Persyaratan
dokumentasi lebih dan dokumentasi lebih ri
sederhana. nci.
- Berhubungan langsung den - Tidak ada hubungan lang
gan strategi sung dengan
manajemen risiko. strategi manajemen risik
- Penilaian efektivitas sesuai o Bank
dengan tujuan - Penilaian efektivitas 80
manajemen risiko % - 125%
PendekatanImpair Expected Credit Loss (ECL) Incurred Loss
ment

IV. DERIVATIF

Secara sistematik derivatif berasal dari bahasa matematika yaitu turunan. Derivatif adalah sebuah
nama yang diberikan kepada instrument keuangan yang mempunyai karakteristik tertentu.
Derivatif adalah surat berharga untuk diperdangangkan (trading securities) yang dinilai
berdasarkan nilai wajar (fair value) dan laba/rugi dari penilaian tersebut akan dicarar dalam
laporan laba/rugi tahun berjalan.
Karakteristik tersebut adalah:

21
1. Nilai instrument derivatif tergantung kepada nilai variabel yang mendasarinya (qualifying
items).
2. Tidak memerlukan investasi atau hanya memerlukan investasi yang sedikit jika
dibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan oleh perjanjian lainnya yang akan menghasilkan
efek yang sama terhadap perubahan dalam faktor-faktor pasar.
3. Akan diselesaikan dimasa yang akan datang.
Instrumen ini biasa dipergunakan untuk meminimalkan risiko (Naik turunnya suku bunga, kurs
mata uang, harga saham, harga komoditi). Kegiatan untuk meminimalkan risiko disebut lindung
nilai (Hedge).
Bentuk populer dari derivative :
a. Option
kontrak/perjanjian yang memberikan hak, bukan kewajiban kepada pemiliknya untuk membeli
atau menjual suatu item tertentu (bisa komoditas, instrumen keuangan atau instrumen ekuitas)
pada harga dan periode yang sudah ditentukan.

Hak untuk membeli disebut call option; hak untuk menjual disebut put option. Ada dua jenis
option yaitu American dan European option. Opsi amerika dapat di exercise kapan saja diantara
waktu opsi diterbukan sampai tanggal jatuh tempo, sedangkan European option hanya bisa di
exercise pada tanggal jatuh tempo.

b. Forward dan Future Contracts


Forward dan future contract adalah kesepakan/perjanjian antara dua pihak untuk menjual atau
membeli suatu komoditas atau mata uagn asing dengan harga, kuantitas dan tanggal pengiriman
yang telah ditentukan sebelumnya, Perbedaaan antara keduaanya adalah future contract lebih
distandardisir dalam hal tanggal penyerahan, kuantitas barang yang disepakati dan lokasi
penyerahaan.

Forward contract lebih fleksibel, tergantung kepada pihak yang melakukan perjanjian. Future
diperdagangkan di bursa yang terorganisir, sendangkan forward diperdagangkan di luar bursa
(Over the counter).

c. Swap
Suatu perjanjian dimana dua pihak yang berlawanan sepakat untuk salin menukar pembayaran
berkala. Jumlah pembayaran uang yang dipertukarkan didasarkan atas pokok uang yang telah
22
ditentukan terlebih dahulu

Akuntansi Lindung Nilai (Hedge Accounting)


Akuntansi lindung nilai mengarah kepada akuntansi untuk mencatat perubahan nilai item yang
dilindungi nilainya dan instrumen yang melindunginya pada periode akuntansi yang sama.
Perusahaan melakukan lindung nilai (hedge) melalui instrument derivatif untuk melindunginya
dari risiko.
Kebutuhan atas aturan akuntansi lindung nilai timbul karena dalam perlakukan akuntansi
konvensional, ada beberapa situasi dimana income-offsetting effects tidak akan terjadi karena
gain(loss) atas instrumen lindung nilai diakui pada satu periode, sementara gain/loss item yang
dilindunginya dilaporkan di periode yang lainnya. Hal ini akan menyebabkan volatilitas dalam
melaporkan laba.
Surat berharga yang dinilai berdasarkan FVOCI/Non trading (Available for sale securities)
dilindungi dengan suatu derivative. Keduanya dinilai berdasarkan fair value pada akhir periode.
Akan tetapi perlakuan terhadap gain/lossnya berbeda. Laba/rugi surat berharga FVTPL
ditangguhkan dan dicatat dalam neraca sebagi other comprehensive income (OCI) sdgkan
laba/rugi derivatifnya diakui di dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Perusahaan mempunyai kontrak pembelian karena perusahaan khawatir harga di pasar akan
turun, maka ia melindungi kontrak pembelian tsb dengan derivative. Menurut perlakuan
akuntansi konvensional, karena kontrak pembelian adalah executory contract, maka tidak ada
pencatatan aset/liabilitas, dan laba/rugi atasnya, sdgkan derivatifnya dinilai berdasarakn fair value
dan laba/ruginya dilaporkan dalam tahun berjalan

Tujuan dan Ruang Lingkup Akuntansi Lindung Nilai


Tujuan akuntansi lindung nilai adalah untuk menunjukkan dalam laporan keuangan dampak dari
aktivitas manajemen risiko entitas yang menggunakan instrumen keuangan untuk mengelola
eksposur yang timbul dari risiko tertentu yang dapat mempengaruhi laba rugi
Pendekatan ini bertujuan menyampaikan konteks instrumen lindung nilai dalam hal akuntansi
lindung nilai diterapkan dan memberi informasi atas tujuan dan dampak lindung nilai.
Untuk lindung nilai atas nilai wajar atas eksposur suku bunga dari portofolio aset keuangan atau
liabilitas keuangan Entitas dapat menerapkan persyaratan akuntansi lindung nilai dalam PSAK
55

Instrumen Lindung Nilai


Derivatif yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dapat ditetapkan sebagai instrumen
23
lindung nilai, kecuali untuk beberapa written option.
Aset keuangan nonderivatif atau liabilitas keuangan nonderivatif yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi dapat ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai kecuali liabilitas keuangan
yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan jumlah perubahan nilai wajar
yang diatribusikan oleh perubahan dalam risiko kredit liabilitas tersebut disajikan dalam
penghasilan komprehensif lain.
Untuk tujuan akuntansi lindung nilai, hanya kontrak dengan pihak eksternal dari entitas pelapor
dilaporkan) dapat ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai.

Instrumen kualifikasian harus ditetapkan seluruhnya sebagai instrumen lindung nilai.


Pengecualian yang diizinkan pada:
a. pemisahan nilai intrinsik dan nilai waktu dari kontrak opsi dan penetapan sebagai
instrumen lindung nilai hanya mencakup perubahan nilai intrinsik dalam opsi, dan tidak termasuk
perubahan dalam nilai waktunya
b. pemisahan elemen forward dan elemen spot dari kontrak forward dan penetapan sebagai
instrumen lindung nilai hanya mencakup perubahan dari nilai elemen spot dari kontrak forward
dan bukan elemen forward-nya. Basis spread mata uang asing dapat dipisahkan dan dikeluarkan
dari penetapan instrumen keuangan sebagai instrument lindung nilai
c. proporsi dari keseluruhan instrumen lindung nilai, misalnya 50% dari jumlah nominal,
dapat ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam hubungan lindung nilai.

Item lindung nilai


Item lindung nilai dapat berupa aset atau liabilitas yang diakui, komitmen pasti yang belum
diakui, prakiraan transaksi atau investasi neto pada kegiatan usaha luar negeri.
Item lindung nilai dapat berupa:
• Suatu item tunggal; atau
• Kelompok dari item
• Item lindung nilai dapat merupakan bagian dari item atau kelompok item

Item lindung nilai harus dapat diukur secara andal. Jika item lindung nilai adalah prakiraan
transaksi, transaksi tersebut harus kemungkinan besar terjadi. Eksposur gabungan yang
merupakan kombinasi dari eksposur yang memenuhi syarat sebagai item lindung nilai derivatif
dapat ditetapkan sebagai item lindung nilai

Penetapan item lindung nilai


24
Entitas dapat menetapkan suatu item secara keseluruhan atau komponen dari suatu item sebagai
item lindung nilai dalam hubungan lindung nilai.
Entitas hanya dapat menetapkan jenis-jenis komponen berikut:
• hanya perubahan dalam arus kas atau nilai wajar dari item yang dapat diatribusikan
kepada risiko spesifik atau berbagai risiko, jika berdasarkan penilaian di dalam konteks struktur
pasar tertentu, komponen risiko dapat diidentifikasi secara terpisah dan dapat diukur secara andal
. Komponen risiko mencakup penetapan atas perubahan hanya dalam arus kas atau nilai wajar
dari item lindung nilai di atas atau di bawah harga yang ditentukan atau variabel lainnya (risiko
sepihak).
• satu atau lebih arus kas kontraktual yang dipilih.
• komponen dari jumlah nominal, yakni bagian tertentu dari jumlah suatu item

Kualifikasian untuk Akuntansi Lindung Nilai


Suatu hubungan lindung nilai memenuhi syarat akuntansi lindung nilai hanya jika seluruh kriteria
berikut ini dipenuhi tiga syarat:
i. Hubungan lindung nilai hanya terdiri dari instrumen lindung nilai yang memenuhi syarat
dan item lindung nilai yang memenuhi syarat.
ii. Pada awal hubungan lindung nilai terdapat penetapan dan dokumentasi formal atas
hubungan lindung nilai dan tujuan manajemen risiko entitas dan strategi pelaksanaan lindung
nilai. Dokumentasi mencakup:
a) identifikasi instrumen lindung nilai,
b) item lindung nilai,
c) sifat risiko yang dilindung nilai dan
d) bagaimana entitas akan menilai apakah hubungan lindung nilai memenuhi persyaratan
efektivitas lindung nilai (termasuk analisis sumber dari ketidakefektifan lindung nilai dan
bagaimana menentukan rasio lindung nilai).
iii. Hubungan lindung nilai memenuhi seluruh persyaratan efektivitas lindung nilai berikut
ini:
• terdapat hubungan ekonomik antara item lindung nilai dengan instrumen lindung nilai;
• pengaruh risiko kredit tidak mendominasi perubahan nilai yang dihasilkan dari hubungan
ekonomik tersebut dan
• rasio lindung nilai dari hubungan lindung nilai adalah rasio yang sama dari hasil kuantitas
25
item lindung nilai yang secara actual dilindung nilai dan kuantitas instrumen lindung nilai yang
secara aktual digunakan entitas untuk melindung nilai sejumlah kuantitas item lindung nilai
tersebut.
Akan tetapi, penetapan dimaksud jangan sampai mencerminkan ketidakseimbangan antara
pembobotan item lindung nilai dan instrument lindung nilai sehingga menimbulkan
ketidakefektifan lindung nilai (tanpa mempertimbangkan apakah diakui atau tidak) yang secara
akuntansi dapat mengakibatkan hasil pencatatan yang tidak konsisten dengan tujuan akuntansi
lindung nilai

Akuntansi untuk Hubungan Lindung Nilai Kualifikasian


Entitas menerapkan akuntansi lindung nilai untuk hubungan lindung nilai yang memenuhi kriteria
kualifikasian termasuk keputusan entitas untuk menetapkan hubungan lindung nilai. Terdapat
tiga jenis hubungan lindung nilai:
• Lindung nilai atas nilai wajar
lindung nilai terhadap eksposur perubahan nilai wajar dari aset atau liabilitas yagn diakui, atau
komitmen pasti yang belum diakui, atau komponen dari item tersebut, yang diatribusikan pada
risiko tertentu dan mempengaruhi laba rugi.

• Lindung nilai atas arus kas


lindung nilai terhadap eksposur variabilitas arus kas yang dapat diatribusikan pada risiko tertentu
yang terkait dengan keseluruhan atau komponen dari suatu aset atau liabilitas yang diakui atau
yang dapat diatribusikan pada risiko tertentu yang terkait dengan prakiraan transaksi yang
kemungkinan besar terjadi, dan dapat mempengaruhi laba rugi.

• Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri


Lindung nilai investasi neto dalam kegiatan luar negeri sebagaimana didefinisikan dalam PSAK
10: Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing, dicatata dengan cara serupa seperti lundung nilai
atas arus kas;

• Akuntansi untuk nilai waktu dari opsi


Ketika entitas memisahkan nilai intrinsik dan nilai waktu dari suatu kontrak opsi dan menetapkan
hanya perubahan nilai instrinsik dari opsi sebagai instrument lindung nilai.

• Akuntansi untuk Elemen Forward dari Kontrak Forward dan Basis Spread Mata Uang
Asing dari Instrumen keuangan.
26
Ketika entitas memisahkan elemen forward dan elemen spot dalam suatu kontrak forward dan
menetapkan hanya perubahan nilai dari elemen spot dari suatu kontrak forward sebagai
instrument lindung nilai atau Ketika entitas memisahkan basis spread mata uag asing dari suaru
instrument keuangan dan mengecualikannya dari penerpatan instrument keaungan tersebut
sebagai instrument lindung nilai.

• Lindung Nilai atas Sekelompok Item


• Kelayakan dari Kelompok Item Sebagai Item Lindung Nilai
Kelompok item (termasuk suatu kelompok item yang merupakan suatu posisi neto item lindung
nilai yang memenuhi syarat hanya jika:
a) Terdiri dari item yang secara individual merupakan item lindung nilai yang memenuhi
syarat;
b) Item dalam kelompok tersebut dikelola secara berkelompok untuk tujuan manajemen
risiko dan
c) Dalam hal lindung nilai atas arus kas untuk kelompok item yang variabilitas arus kasnya
tidak diperkirakan mendekati proposional terhadap keseluruh varibailitas dalam arus kas
kelompok sehingga posisi risiko valuta yang saling hapus timbul

• Penetapan Komponen dari Jumlah Nominal


Suatu komponen yang merupakan bagian dari kelompok item yang memenuhi syarat adalah iteim
lundung nilaian yang memenuhi syarat jika penetapanya konsisten dengan tujuan manajemen
risiko entitas.

• Penyajian
Untuk suatu linding nilai atas kelompok item dengan posisi risiko saling hapus dimana risiko
lindung nilai mempengaruhi pos yang berbeda pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain, keuntungan atau kerugian lindung nilai dalam laporan tersebut disajikan
dalam pos yang berbeda dengan pos yang dipengaruhi oleh item lindung nilai.

• Posisi Neto Nihil


Ketika item lindung nilai merupakan suatu kelompok dengan posisi neto saling hapus secara
penuh risiko yang dikelola dengan basis kelompok, entitas diizinkan untuk menetapkannya dalam
hubungan lindung nilai yang tidak termasuk instrument lindung nilai.

27
Opsi untuk menetapkan eksposur kredit yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
• Kelayakan eksposur kredit untuk penetapan pada nilai wajar melalui laba rugi.
Jika entitas menggunakan derivative kredit yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi untuk
mengelola seluruh atau Sebagian risiko kredit dari suatu instrument keuangan, entitas dapat
menetapkan instrument keuangan tersebut sepanjang instrument keuangan tersebut dikelola
sebagai instrument keuangan yang diukur pada nilai wajar.
• Akuntansi untuk eksposur kredit yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi
Jika instrument keuangan ditetapkan sesuai dengan kelayakan ekposur kredit untuk penetapan
pada nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal atau sebelumnya tidak diakui,
perbedaan antara nilai tercatata, jika ada dan nilai wajar pada saat penerpan diakui segera dalam
laba rugi.

V. PSAK 4 PSAK 60 (REVISI 2014)


PENGUNGKAPAN INSTRUMEN KEUANGAN
PSAK 60 mengatur persyaratan pengungkapan dalam laporan keuangan terhadap instrumen
keuangan.
Sebelumnya diatur dalam PSAK 50 (revisi
2006): Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan
PSAK 60 diadopsi dari IFRS 7 versi Maret 2009
PSAK 60 Revisi 2014 – adopsi IFRS 7 efektif 1 Januari 2015
Pengaturan mengenai pengungkapan Instrumen Keuangan yang berbeda dari pengaturan
sebelumnya adalah:
§ Ruang Lingkup, mengatur hal‐hal yang sebelumnya belum diatur
§ Menegaskan signifikansi dari instrumen keuangan
§ Penjelasan lebih rinci mengenai risiko likuiditas
Perubahan PSAK 60 Revisi 2014

§ Dampak perubahan PSAK 68: Nilai Wajar


§ Persyaratan pengungkapan saling hapus
§ Pengalihan instrumen keuangan
§ Untuk semua entitas dengan seluruh jenis instrumen keuangan, kecuali:
§ Penyertaan dalam entitas anak, entitas asosiasi dan ventura bersama, kecuali PSAK 4, 12, dan
15 menginjinkan menerapkan sesuai PSAK 55 (r2006)

28
§ Hak dan kewajiban imbalan kerja (PSAK 24)
§ Kontrak asuransi (PSAK 28) Instrumen, kontrak dan kewajiban keuangan dari transaksi berbasis
saham (ED PSAK 53)
§ Instrumen ekuitas – puttable Instrument (ED PSAK 50 (r 2010))
Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk
mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan.
Kebijakan akuntansi
§ Kebijakan akuntansi signifikan, dasar pengukuran yang digunakan untuk menyusun laporan
keuangan dan kebijakan akuntansi lain yang relevan untuk memahami laporan keuangan
Akuntansi Lindung Nilai
§ Deskripsi setiap jenis lindung nilai
§ Deskripsi instrumen keuangan yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dan nilai wajarnya
§ Jenis risiko yang dilindung nilai
Nilai wajar

§ Devinisi lama : Nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu kewajiban
diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi
wajar (arm’s length transaction)
§ Devinisi Baru : nilai wajar sebagai harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset
atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur
antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.

Lama baru
Nilai wajar Pengaturan pengungkapan dan hirarki nilai Mengatur tentang pengungkapan metode dan
wajar mengacu pada PSAK 68: Pengukuran asumsi yang diterapkan dalam menentukan
Nilai Wajar nilai wajar untuk setiap kelompok aset
keuangan atau liabilitas keuangan
Memberikan pengaturan mengenai level
hirarki nilai wajar (paragraf 28–30).
Pengungkapan nilai wajar tidak disyaratkan: Pengungkapan nilai wajar tidak disyaratkan:
1. ketika jumlah tercatat adalah perkiraan nilai 1. ketika jumlah tercatat adalah perkiraan nilai
wajar. wajar.
2. untuk investasi dalam instrumen ekuitas 2. untuk investasi derivatif yang tidak
yang tidak memiliki harga kuotasian di pasar mempunyai kuotasi harga pasar aktif dan
aktif untuk instrumen yang identik. derivatif yang terkait dengan instrumen ekuitas
3. untuk kontrak yang mengandung fitur tersebut.
partisipasi tidak mengikat 3. untuk kontrak yang mengandung fitur
partisipasi tidak mengikat.

29
Saling Entitas yang memenuhi persyaratan penyajian Entitas mengungkapkan jumlah yang dapat
hapus saling hapus dalam PSAK 50 atau entitas yang disalinghapuskan sesuai PSAK 50 terkait
tunduk pada perjanjian induk untuk dengan eksposur maksimum risiko kredit.
menyelesaikan secara neto (enforceable master
netting arrangement) atau perjanjian serupa
mengungkapkan informasi kuantitatif dan
kualitatif.
Informasi kuantitatif seperti:
1. jumlah bruto aset dan liabilitas
keuangan yang diakui.
2. jumlah yang disalinghapuskan sesuai
kriteria PSAK 50 paragraf 45.
3. jumlah neto yang disajikan dalam
laporan posisi keuangan.
4. jumlah yang tunduk pada perjanjian
induk untuk menyelesaikan secara neto atau
perjanjian serupa.
Pengalihan Memberikan persyaratan pengungkapan yang Memberikan persyaratan pengungkapan yang
aset berbeda untuk entitas yang mengalihkan aset sama untuk entitas yang mengalihkan aset
keuangan keuangan yang tidak dihentikan pengakuannya keuangan keuangan yang tidak dihentikan
secara keseluruhan dan pengungkapan aset pengakuannya secara keseluruhan dan aset
keuangan yang dihentikan secara keseluruhan. keuangan yang dihentikan secara keseluruhan.

30
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Informasi akuntansi harus memiliki relevansi nilai yang bermanfaat bagi investor dalam
mengambil keputusan investasi. Penggunaan informasi akuntansi yang akurat oleh pengguna
laporan keuangan (investor, kreditor, dan calon kreditor) memiliki peran yang besar yaitu
sebagai dasar pertimbangan apakah investasi yang akan dilakukan nantinya akan mendapatkan
keuntungan dankerugian dari kegiatan investasi. Sehingga pada proses penyajian dan
pengungkapan instrumen keuangan harus sesuai dengan standar- standar akuntansi yang
berlaku yaitu PSAK No.55 tentang pengakuan dan pengukuran dan PSAK No.50 tentang
penyajian. Yang mana nantinya ditahun mendatang akan disempurnakan oleh PSAK 71 yang
akan menggantikan PSAK 55 yang sebelumnya berlaku.

Definisi instrument keuangan menurut PSAK 55 adalah setiap kontrak yang menambah
nilai aset keuangan entitas dan liabilitas keuangan atau instrument ekuitas entitas lain. Di dalam
PSAK 55 juga akan dinyatakan definisi derivatif melekat, kualifikasi instrumen keuangan,
pengukuran instrument keuangan, penghentian pengakuan hingga lindung nilai. Definisi
instrumen keuangan yang dinyatakan PSAK 55 sama dengan yang dinyatakan oleh PSAK 50.
Dalam PSAK 50 terdapat pernyataan mengenai penyajian instrumen keuangan, mulai dari
liabilitas dan ekuitas hingga saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.

PSAK 71 merupakan PSAK yang akan menggantikan PSAK 55 yang membahas


tentang Instrumen Keuangan yang diadopsi dari IFRS 9 Financial Instruments yang telah
disahkan oleh DSAK IAI. Di dalam PSAK 71, selain pembahasan mengenai klasifikasi aset
keuangan, salah satu poin penting dalam PSAK 71 adalah mengenai pencadangan atas
penurunan nilai aset keuangan yang berupa piutang, pinjaman atau kredit.

31
DAFTAR PUSTAKA

Ikatan Akuntansi Indonesia.2015. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Ikatan Akuntansi


Indonesia.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/5841/5374
http://mohmadian.blogspot.com/2018/05/perbedaan-utama-psak-55-vs-psak-71.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Instrumen_keuangan

32

Anda mungkin juga menyukai