PELAPORAN KORPORAT
TENTANG
“Akuntansi Instrumen Keuangan”
DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS MERCUBUANA
TAHUN 2022
0
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PSAK 55 Instrumen Kejuangan : Pengukuran dan Pengakuan ........................................... 3
2.2 PSAK 50 Instrumen Keuangan : Penyajian ...................................................................... 11
2.3 PSAK 71 Instrumen Keuangan ......................................................................................... 19
2.4 Derivatif............................................................................................................................. 21
1
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Intrumen keuangan adalah aset yang dapat diperjual belikan dalam bentuk
apapun, baik dalam bentuk kas, bukti kepemilikan dalam suatu entitas, atau hak
kontraktual untuk menerima atau memberikan uang tunai atau instrumen keuangan
lainnya. Instrumen keuangan dari suatu entitas akan tergambarkan dalam laporan
keuangan yang diserahkan oleh entitas. Untuk itulah diperlukan pengakuan dan
pengukuran, penyajian serta pengungkapan terhadap instrument keuangan tersebut,
agar instrumen-intrumen tersebut dapat memberikan informasi mengenai kemampuan
dan kinerja dari entitas serta berguna bagi para pemakai laporan keuangan dalam
mengambil suatu keputusan. Dalam melakukan pengakuan dan pengukuran, penyajian
serta pengungkapan terhadap instrumen keuangan tentu harus sesuai dengan standar-
standar akuntansi yang telah ditetapkan, yaitu PSAK 50 yang membahas mengenai
instrumen keuangan : penyajian, PSAK 55 yang membahas tentang instrumen
keuangan : pengakuan dan pengukuran serta PSAK 60 yang membahas tentang
instrument keuangan : pengungkapan. Dalam makalah ini, PSAK yang dibahas hanya
PSAK 50 mengenai penyajian serta PSAK 55 mengenai pengakuan dan pengukuran.
Dimana dalam makalah ini nantinya juga akan dibahas mengenai PSAK 71 yang akan
menggantikan PSAK 55 yang sebelumnya berlaku. PSAK 71 akan efektif digunakan
per tanggal 1 Januari 2020 nanti. Jika dalam PSAK 55 kewajiban pencadangan muncul
setelah terjadi peristiwa yang mengakibatkan risiko gagal bayar, maka PSAK 71
memandatkan korporasi menyediakan pencadangan sejak awal periode kredit.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PSAK 55
Instrumen Keuangan : Pengukuran dan Pengakuan
1. Tujuan PSAK 55
Tujuan pernyataan ini adalah untuk mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan
pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan
item non keuangan.
3
bervariasi seperti derivatif yang berdiri sendiri. Derivatif melekat menyebabkan
sebagian atau seluruh kas yang dipersyaratkan dalam kontrak, dimodifikasi menurut
variabel yang telah ditentukan, antara lain suku bunga, harga isntrumen keuangan,
harga komoditas, nilai tukar mata uang asing, indeks harga atau suku bunga.
Derivatif melekat harus dipisahkan dari kontrak utamanya dan dicatat sebagai
derivatif berdasarkan pernyataan ini jika dan hanya jika :
a. Karakteristik ekonomi dan resiko dari derivatif melekat tdak berkaitan erat dengan
karakteristik ekonomi dan resiko dari kontrak utama.
b. Instrumen terpisah yang memiliki persyaratan yang sama dengan derivatif melekat
memenuhi definisi sebagai derivatif.
c. Instrumen campuran tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (dengan kata
lain derivatif yang melekat pada aset keuangan atau liabilitas yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi tidak dipisahkan).
Akuntansi Derivatif
a. Dicatat dalam neraca sebagai aset atau kewajiban.
b. Pada nilai wajar.
c. Perubahan atas nlau derivatif dicatat melalui laporan laba rugi kecuali net
investment hedge.
4
3. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak
mempunyai kuotasi harga dipasar aktif. Contohnya, piutang usaha, pinjaman
yang diberikan dan piutang wesel.
b. Liabilitas Keuangan
1. Liabiliats Keuangan yang Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi
Liabilitas keuangan baik yang dimiliki untuk diperdagangkan atau ditetapkan
pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh entitas untuk diukur pada nilai
wajar melalu laba rugi.Contohnya, liabilitas derivatif dan liabilitas
diperdagangkan lainnya.
5
2. Terjadi setelah entitas telah memperoleh secara substansialseluruh jumlah
pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau entitas telah
memperoleh pelunasan dipercepat.
3. Terkait dengan kejadian tertentu yang berada diluar kendali entitas, tidak
berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh entitas.
b. Pengukuran Berikutnya
Setelah pengakuan awal, aset keuangan dan liabilitas keuangan diukur pada nilai
wajar, biaya perolehan diamortisasi atau biaya perolehan tergantung klasifikasi
apakah nilai wajar dapat ditentuka dengan andal. Pengukuran awal dan pengukuran
berikutnya atas instrumen keuangan dan perlakuan akuntansi atas perubahan nilai
wajar (keuntungan atau kerugian kepemilikan yang belum direalisasi)
diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Biaya Perolehan
Biaya perolehan adalah jumlah aset yang diperoleh atau liabilitas yang
diselesaikan, termasuk biaya transaksi. Setelah perolehan awal, hanya satu tipe
instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan yaitu investasi dalam
instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga dipasar aktif dan nilai
6
wajarnya tidak dapat diukur secara andal, serta derivatif yang terkait dengan dan
diselesaikan melalui penyerahan instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi
harga dipasar aktif tersebut, diukur pada biaya perolehan.
3. Nilai Wajar
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu
liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk
melakukan transaksi wajar.Kategori aset keuangan dan liabilitas keuangan pada
umumnya diukur pada nilai wajar dilaporan posisi keuangan seperti aset
keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi, aset keuangan tersedia untuk dijual,
dan liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi.
7. Penghentian Pengakuan
a. Penghentian Pengakuan Aset Keuangan
Entitas menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika :
1. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut
berakhir.
2. Entitas mentransfer aset keungan yang memenuhi kriteria penghentian
pengakuan.
7
b. Penghentian Pengakuan Kewajiban Keuangan
Entitas mengeluarkan kewajiban keuangan dari neracanya, jika dan hanya jika
kewajiban keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan
dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa.
8. Lindung Nilai
Lindung nilai merupakan derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai;
atau aset keuangan nonderivatif atau liabilitas keuangan nonderivatif yang telah
ditetapkan untuk tujuan lindung nilai (hanya untuk lindung nilai atas risiko perubahan
nilai tukar mata uang asing), yang nilai wajar atau arus kasnya diperkirakan dapat saling
hapus dengan perubahan nilai wajar atau arus kas dari item yang dilindung nilai.
a. Penetapan Item yang Dilindung Nilai
1) Jika item yang dilindung nilai merupakan aset nonkeuangan atau liabilitas
nonkeuangan, maka item tersebut ditetapkan sebagai item yang dilindung nilai
(a) terhadap risiko perubahan nilai tukar, atau (b) untuk keseluruhan nilainya
terhadap seluruh risiko, karena adanya kesulitan untuk memisahkan dan
mengukur secara tepat bagian atas perubahan arus kas atau nilai wajar yang
disebabkan oleh risiko spesifik selain dari risiko perubahan nilai tukar.
2) Aset atau liabilitas yang serupa dijumlahkan dan dilindung nilai sebagai
sebuah kelompok hanya jika secara individual aset atau liabilitas dalam
kelompok tersebut memiliki eksposur risiko yang ditetapkan sebagai risiko
yang dilindung nilai.
3) Entitas menilai efektivitas lindung nilai dengan membandingkan perubahan
nilai wajar atau perubahan arus kas atas instrumen lindung nilai (atau
kelompok instrumen serupa yang melindung nilai) dengan item yang
dilindung nilai (atau kelompok item serupa yang dilindung nilai).
8
diatribusikan pada risiko tertentu dan dapat memengaruhi laporan laba rugi.
Dicatat sebagai:
- keuntungan atau kerugian yang berasal dari pengukuran kembali instrumen
lindung nilai pada nilai wajar (untuk instrumen lindung nilai derivatif) atau
komponen mata uang asing dari nilai tercatat yang diukur berdasarkan
PSAK diakui pada laba rugi .
- keuntungan atau kerugian atas item yang dilindung nilai yang dapat
diatribusikan pada risiko yang dilindung nilai dengan menyesuaikan nilai
tercatat item yang dilindung nilai dan diakui pada laba rugi.
- Ketentuan ini berlaku jika item yang dilindung nilai tidak diukur pada biaya
perolehan.
- Pengakuan keuntungan atau kerugian yang dapat diatribusikan pada risiko
yang dilindung nilai pada laba rugi diterapkan jika item yang dilindung nilai
merupakan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia
untuk dijual.
9
Jika suatu lindung nilai kemudian menimbulkan pengakuan suatu aset atau
liabilitas keuangan, maka keuntungan atau kerugian terkait yang sebelumnya
diakui pendapatan komprehensif direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai
penyesuaian.Untuk aset non keuangan dimasukkan sebagai haga perolehan.
10
3. Lindung nilai terhadap eksposur nilai wajar dari obligasi mata uang asing.
4. Akuntansi lindung nilai : penggunaan opsi yang diterbitkan dalam instrume
lindung nilai yang digabungkan.
5. Kontrak derivatif internal yang saling hapus digunakan untuk mengelola risiko
suku bunga.
2.2 PSAK 50
Instrumen Keuangan : Penyajian
PENDAHULUAN
1) Tujuan PSAK 50
Tujuan Pernyataan ini adalah untuk menetapkan prinsip penyajian instrumen
keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan
liabilitas keuangan. Prinsip-prinsip yang terdapat dalam Pernyataan ini melengkapi
prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan liabilitas dalam PSAK 55
:Intrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran, dan pengungkapan informasi
mengenai aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut yang terdapat dalam
PSAK 60 : Instrumen Keuangan : Pengungkapan.
11
menerima atau menyerahkan item nonkeuangan sesuai dengan persyaratan
pembelian, penjualan, atau penggunaan yang diperkirakan oleh entitas.
12
peristiwa yang tidak pasti di masa depan atau kematian atau purnakarya
dari pemegan instrumen.
5. Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan adalah setiap liabilitas yang berupa :
a. Kewajiban kontraktual :
- Untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain;
atau
- Untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan
dengan entitas lain dengan kondisi yang berpotensi tidak
menguntungkan entitas tersebut;
b. Kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan
instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas dan merupakan suatu :
- Non derivatif dimana entitas harus atau mungkin diwajibkan untuk
menyerahkan suatu jumlah yang bervariasi dari instrumen ekuitas
yang diterbitkan entitas; atau
- Derivatif yang akan atau mungkin diselesaikan selain dengan
mempertukarkan sejumlah tertentu kas atau aset keuangan lain
dengan sejumlah tertentu instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas.
6. Nilai wajar
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau
harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi
teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
PENYAJIAN
1) Liabilitas dan Ekuitas
Penerbit instrumen keuangan pada saat pengakuan awal mengklasifikasikan
instrumen tersebut atau komponennya sebagai liabilitas keuangan, aset keuangan,
atau instrument ekuitas sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi
liabilitas keuangan, aset keuangan, dan instrument ekuitas
Suatu intrumen keuangan dikatakan sebagai instrument ekuitas jika, dan hanya
jika, dua kondisi berikut terpenuhi, yaitu :
a) Intrumen tersebut tidak memiliki kewajiban kontraktual :
- Untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain; atau
13
- Untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan
entitas lain dengan kondisi yang berpotensi tidak menguntungkan penerbit
b) Jika instrumen tersebut akan atau mungkin diselesaikan dengan instrumen
ekuitas yang diterbitkan entitas, instrumen tersebut merupakan :
- Nonderivatif yang tidak memiliki kewajiban kontraktual bagi penerbitnya
untuk menyerahkan suatu jumlah yang bervariasi dari instrumen ekuitas
yang diterbitkan entitas; atau
- Derivatif yang akan diselesaikan hanya dengan mempertukarkan sejumlah
tertentu kas atau aset keuangan lain dengan sejumlah tertentu instrumen
ekuitas yang diterbitkan entitas.
14
e) Jumlah arus kas yang diharapkan yang dapat diatribusikan ke instrumen
selama umur instrumen didasarkan secara substansial pada laba rugi,
perubahan dalam aset neto yang diakui atau perubahan dalam nilai wajar
aset neto entitas yang diakui atau yang belum diakui selama umur instrumen
(tidak termasuk setiap dampak dari instrument).
15
jual yang masih beredar memiliki seluruh fitur dan memenuhi kondisi yang
telah ditentukan.
Entitas menghitung reklasifikasi instrumen sebagai berikut:
a) Entitas mereklasifikasi instrumen ekuitas sebagai liabilitas keuangan sejak
tanggal ketika instrumen tidak lagi memiliki seluruh fitur. Liabilitas
keuangan diukur pada nilai wajar instrumen tersebut pada tanggal
reklasifikasi. Entitas mengakui dalam ekuitas setiap perbedaan antara jumah
tercatat dan instrument ekuitas dan nilai wajar liabilitas keuangan pada
tanggal reklasifkasi.
b) Entitas mereklasifikasi liabilitas keuangan sebagai ekuitas sejak tanggal
ketika instrumen memiliki seluruh fitur. Instrumen ekuitas diukur pada
jumlah tercatat liabilitas keuangan pada tanggal reklasifikasi.
16
atau diserahkan tersebut setara dengan nilai hak atau kewajiban kontraktualnya.
Hak atau kewajiban kontraktual tersebut dapat berupa nilai yang telah
ditetapkan atau nilai yang berfluktuasi, baik sebagian maupun seluruhnya,
bergantung pada perubahan variabelnya selain dari harga pasar instrumen
ekuitas yang diterbitkan entitas tersebut (contohnya tingkat suku bunga, harga
komoditas, atau harga instrumen keuangan).
G. Pilihan Penyelesaian
Jika instrumen keuangan derivatif memberi kepada salah satu pihak
pilihan cara penyelesaian (contohnya penerbit atau pemegang instrumen saham
dengan kas), maka instrumen tersebut adalah aset keuangan atau liabilitas
keuangan, kecuali jika seluruh alternatif penyelesaian yang ada menjadikannya
sebagai instrumen ekuitas.
17
2) Intrumen Keuangan Majemuk
Penerbit instrument keuangan nonderivatif mengevaluasi persyaratan instrumen
keuangan untuk menentukan apakah instrumen tersebut mengandung komponen
liabilitas dan ekuitas.
Entitas mengakui secara terpisah komponen instrumen keuangan yang :
a) Menimbulkan liabilitas keuangan bagi entitas; dan
b) Memberikan opsi bagi pemegang instrument untuk mengkonversi instrumen
keuangan tersebut menjadi instrumen ekuitas dari entitas yang bersangkutan
3) Saham Tresuri
Jika entitas memperoleh kembali instrumen ekuitasnya, maka instrumen
tersebut (saham tresuri) dikurangkan dari ekuitas.Keuntungan atau kerugian yang
timbul dari pembelian, penjualan, penerbitan, atau pembatalan instrument ekuitas
entitas tersebut tidak diakui dalam laba rugi. Saham tresuri tersebut dapat diperoleh
dan dimiliki oleh entitas yang bersangkutan atau oleh anggota lain dalam kelompok
usaha yang dikonsolidasi. Imbalan yang dibayarkan atau diterima diakui secara
langsung di ekuitas.
4) Bunga, Dividen, dan Keuntungan
Bunga, dividen, dan keuntungan yang terkait dengan instrumen keuangan atau
komponen yang merupakan liabilitas keuangan diakui sebagai pendapatan atau
beban dalam laba rugi. Distribusi kepada pemegang instrumen ekuitas diakui oleh
entitas secara langsung dalam ekuitas.Biaya transaksi yang timbul dari transaksi
ekuitas, dicatat sebagai pengurang ekuitas.
5) Saling Hapus Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan nilai netonya
disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, entitas :
a) Saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan
saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
b) Berintensi untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan liabilitasnya secara simultan\
Dalam akuntansi untuk pengalihan aset keuangan yang tidak memenuhi
kualifikasi penghentian pengakuan, entitas tidak dapat melakukan saling hapus aset
keuangan yang dialihkan dan liabilitas terkait.
Pernyataan ini mensyaratkan penyajian aset keuangan dan liabilitas keuangan
secara neto jika penyajian tersebut mencerminkan arus kas masa depan yang
18
diharapkan entitas dari penyelesaian dua atau lebih instrument keuangan terpisah.
Saling hapus antar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diakui dan penyajian
jumlah neto berbeda dengan penghentian pengakuan aset keuangan atau liabilitas
keuangan.
Hak untuk melakukan saling hapus merupakan hak hukum debitur, baik dalam
bentuk kontrak maupun cara lain, untuk menyelesaikan atau mengeliminasi seluruh
atau sebagian jumlah yang dibayarkan kepada kreditur dengan cara
membandingkan jumlah yang harus dibayarkan dan piutang kepada kreditur yang
bersangkutan. Adanya hak yang dapat dipaksakan untuk saling hapus atas aset
keuangan dan liabilitas keuangan mempengaruhi hak dan kewajiban yang terkait
dengan aset keuangan dan liabilitas keuangan, serta mungkin mempengaruhi
eksposur entitas atas resiko kredit dan resiko likuiditas.
Kondisi ketika aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan nilai
netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan umumnya tidak dapat dipenuhi
dan saling hapus biasanya tidak tepat jika :
a) Beberapa instrument keuangan yang berbeda digunakan untuk meniru fitur
yang terdapat dalam instrument keuangan tunggal (instrumen sintetis)
b) Aset keuangan dan liabilitas keuangan timbul dari instrumen keuangan dengan
eksposur risiko utama yang sama
c) Aset keuangan atau aset lain dijaminkan sebagai agunan untuk liabilitas
keuangan yang bersifat non-recourse
d) Aset keuangan ditempatkan oleh debitur dalam wali amanat untuk keperluan
pelunasan kewajiban tanpa aset keuangan tersebut diterima oleh kreditur pada
saat penyelesaian kewajiban
e) Kewajiban yang timbul akibat dari kejadian yang menyebabkan kerugian
diperkirakan dapat dipulihkan melalui pihak ketiga dengan klaim kontrak
asuransi.
2.3 PSAK 71
19
Latar belakang diadopsinya PSAK 71 ini disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya:
- Kompleksitas dan rule based dalam penentuan klasifikasi instrumen
keuangan.
- Penentuan impairment dianggap terlambat dan tidak merefleksikan fakta saat
kondisi krisis ekonomi.
- Tidak fleksibel dan tidak merefleksikan strategi manajemen risiko.
Dalam PSAK 71, selain membahas mengenai klasifikasi aset keuangan, salah satu
poin penting dalam PSAK 71 adalah soal pencadangan atas penurunan nilai aset
keuangan yang berupa piutang, pinjaman atau kredit. PSAK 71 berdampak signifikan
terhadap laba entitas, khususnya di bidang perbankan, yaitu pembentukan cadangan
kerugian penurunan nilai (CKPN) yang lebih besar dari sebelumnya.
Standar baru ini mengubah secara mendasar metode penghitungan dan penyediaan
cadangan untuk kerugian akibat pinjaman yang tak tertagih. Jika dalam PSAK 55
kewajiban pencadangan muncul setelah terjadi peristiwa yang mengakibatkan risiko
gagal bayar, maka PSAK 71 memandatkan korporasi menyediakan pencadangan sejak
awal periode kredit. Kini, dasar pencadangan adalah ekspektasi kerugian kredit
(excpected credit loss) dimasa mendatang berdasarkan berbagai faktor, termasuk
didalamnya proyeksi ekonomi dimasa mendatang. Berdasarkan standar akuntansi baru
ini, artinya korporasi harus menyediakan cadangan kerugian atas penurunan nilai kredit
(CKPN) untuk seluruh kategori kredit atau pinjaman baik itu yang berstatus lancar
maupun macet. Untuk kredit lancar misalnya, korporasi menyediakan CKPN
berdasarkan ekspektasi kerugian kredit dalam 12bulan mendatang. Yang artinya
korporasi harus menyediakan nilai pencadangan atas kredit atau piutang tak tertagih
lebih besar dibandingkan sebelumnya.
Berikut beberapa perbedaan utama PSAK 55 (revisi 2014) dengan PSAK 71 (2017):
Poin PSAK 71 PSAK 55
Penentuan Berdasarkan model bisnis Berdasarkan intensi
Klasifikasi Aset dengan SPPI(Solely Payments manajemen
dan Liabilitas of Principal & Interest test)
Keuangan
Klasifikasi Aset - Fair Value - Held to Maturity (HTM)
Keuangan through Profit/Loss (FVPL) - Fair Value
20
. through Profit/Loss Loa
- Fair Value through Other n and Receivables (LR)
Comprehensive Income (F - Available for Sale (AFS)
VOCI)
- Amortised Cost (AC)
IV. DERIVATIF
Secara sistematik derivatif berasal dari bahasa matematika yaitu turunan. Derivatif adalah sebuah
nama yang diberikan kepada instrument keuangan yang mempunyai karakteristik tertentu.
Derivatif adalah surat berharga untuk diperdangangkan (trading securities) yang dinilai
berdasarkan nilai wajar (fair value) dan laba/rugi dari penilaian tersebut akan dicarar dalam
laporan laba/rugi tahun berjalan.
Karakteristik tersebut adalah:
21
1. Nilai instrument derivatif tergantung kepada nilai variabel yang mendasarinya (qualifying
items).
2. Tidak memerlukan investasi atau hanya memerlukan investasi yang sedikit jika
dibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan oleh perjanjian lainnya yang akan menghasilkan
efek yang sama terhadap perubahan dalam faktor-faktor pasar.
3. Akan diselesaikan dimasa yang akan datang.
Instrumen ini biasa dipergunakan untuk meminimalkan risiko (Naik turunnya suku bunga, kurs
mata uang, harga saham, harga komoditi). Kegiatan untuk meminimalkan risiko disebut lindung
nilai (Hedge).
Bentuk populer dari derivative :
a. Option
kontrak/perjanjian yang memberikan hak, bukan kewajiban kepada pemiliknya untuk membeli
atau menjual suatu item tertentu (bisa komoditas, instrumen keuangan atau instrumen ekuitas)
pada harga dan periode yang sudah ditentukan.
Hak untuk membeli disebut call option; hak untuk menjual disebut put option. Ada dua jenis
option yaitu American dan European option. Opsi amerika dapat di exercise kapan saja diantara
waktu opsi diterbukan sampai tanggal jatuh tempo, sedangkan European option hanya bisa di
exercise pada tanggal jatuh tempo.
Forward contract lebih fleksibel, tergantung kepada pihak yang melakukan perjanjian. Future
diperdagangkan di bursa yang terorganisir, sendangkan forward diperdagangkan di luar bursa
(Over the counter).
c. Swap
Suatu perjanjian dimana dua pihak yang berlawanan sepakat untuk salin menukar pembayaran
berkala. Jumlah pembayaran uang yang dipertukarkan didasarkan atas pokok uang yang telah
22
ditentukan terlebih dahulu
Item lindung nilai harus dapat diukur secara andal. Jika item lindung nilai adalah prakiraan
transaksi, transaksi tersebut harus kemungkinan besar terjadi. Eksposur gabungan yang
merupakan kombinasi dari eksposur yang memenuhi syarat sebagai item lindung nilai derivatif
dapat ditetapkan sebagai item lindung nilai
• Akuntansi untuk Elemen Forward dari Kontrak Forward dan Basis Spread Mata Uang
Asing dari Instrumen keuangan.
26
Ketika entitas memisahkan elemen forward dan elemen spot dalam suatu kontrak forward dan
menetapkan hanya perubahan nilai dari elemen spot dari suatu kontrak forward sebagai
instrument lindung nilai atau Ketika entitas memisahkan basis spread mata uag asing dari suaru
instrument keuangan dan mengecualikannya dari penerpatan instrument keaungan tersebut
sebagai instrument lindung nilai.
• Penyajian
Untuk suatu linding nilai atas kelompok item dengan posisi risiko saling hapus dimana risiko
lindung nilai mempengaruhi pos yang berbeda pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain, keuntungan atau kerugian lindung nilai dalam laporan tersebut disajikan
dalam pos yang berbeda dengan pos yang dipengaruhi oleh item lindung nilai.
27
Opsi untuk menetapkan eksposur kredit yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
• Kelayakan eksposur kredit untuk penetapan pada nilai wajar melalui laba rugi.
Jika entitas menggunakan derivative kredit yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi untuk
mengelola seluruh atau Sebagian risiko kredit dari suatu instrument keuangan, entitas dapat
menetapkan instrument keuangan tersebut sepanjang instrument keuangan tersebut dikelola
sebagai instrument keuangan yang diukur pada nilai wajar.
• Akuntansi untuk eksposur kredit yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi
Jika instrument keuangan ditetapkan sesuai dengan kelayakan ekposur kredit untuk penetapan
pada nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal atau sebelumnya tidak diakui,
perbedaan antara nilai tercatata, jika ada dan nilai wajar pada saat penerpan diakui segera dalam
laba rugi.
28
§ Hak dan kewajiban imbalan kerja (PSAK 24)
§ Kontrak asuransi (PSAK 28) Instrumen, kontrak dan kewajiban keuangan dari transaksi berbasis
saham (ED PSAK 53)
§ Instrumen ekuitas – puttable Instrument (ED PSAK 50 (r 2010))
Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk
mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan.
Kebijakan akuntansi
§ Kebijakan akuntansi signifikan, dasar pengukuran yang digunakan untuk menyusun laporan
keuangan dan kebijakan akuntansi lain yang relevan untuk memahami laporan keuangan
Akuntansi Lindung Nilai
§ Deskripsi setiap jenis lindung nilai
§ Deskripsi instrumen keuangan yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dan nilai wajarnya
§ Jenis risiko yang dilindung nilai
Nilai wajar
§ Devinisi lama : Nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu kewajiban
diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi
wajar (arm’s length transaction)
§ Devinisi Baru : nilai wajar sebagai harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset
atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur
antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
Lama baru
Nilai wajar Pengaturan pengungkapan dan hirarki nilai Mengatur tentang pengungkapan metode dan
wajar mengacu pada PSAK 68: Pengukuran asumsi yang diterapkan dalam menentukan
Nilai Wajar nilai wajar untuk setiap kelompok aset
keuangan atau liabilitas keuangan
Memberikan pengaturan mengenai level
hirarki nilai wajar (paragraf 28–30).
Pengungkapan nilai wajar tidak disyaratkan: Pengungkapan nilai wajar tidak disyaratkan:
1. ketika jumlah tercatat adalah perkiraan nilai 1. ketika jumlah tercatat adalah perkiraan nilai
wajar. wajar.
2. untuk investasi dalam instrumen ekuitas 2. untuk investasi derivatif yang tidak
yang tidak memiliki harga kuotasian di pasar mempunyai kuotasi harga pasar aktif dan
aktif untuk instrumen yang identik. derivatif yang terkait dengan instrumen ekuitas
3. untuk kontrak yang mengandung fitur tersebut.
partisipasi tidak mengikat 3. untuk kontrak yang mengandung fitur
partisipasi tidak mengikat.
29
Saling Entitas yang memenuhi persyaratan penyajian Entitas mengungkapkan jumlah yang dapat
hapus saling hapus dalam PSAK 50 atau entitas yang disalinghapuskan sesuai PSAK 50 terkait
tunduk pada perjanjian induk untuk dengan eksposur maksimum risiko kredit.
menyelesaikan secara neto (enforceable master
netting arrangement) atau perjanjian serupa
mengungkapkan informasi kuantitatif dan
kualitatif.
Informasi kuantitatif seperti:
1. jumlah bruto aset dan liabilitas
keuangan yang diakui.
2. jumlah yang disalinghapuskan sesuai
kriteria PSAK 50 paragraf 45.
3. jumlah neto yang disajikan dalam
laporan posisi keuangan.
4. jumlah yang tunduk pada perjanjian
induk untuk menyelesaikan secara neto atau
perjanjian serupa.
Pengalihan Memberikan persyaratan pengungkapan yang Memberikan persyaratan pengungkapan yang
aset berbeda untuk entitas yang mengalihkan aset sama untuk entitas yang mengalihkan aset
keuangan keuangan yang tidak dihentikan pengakuannya keuangan keuangan yang tidak dihentikan
secara keseluruhan dan pengungkapan aset pengakuannya secara keseluruhan dan aset
keuangan yang dihentikan secara keseluruhan. keuangan yang dihentikan secara keseluruhan.
30
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Informasi akuntansi harus memiliki relevansi nilai yang bermanfaat bagi investor dalam
mengambil keputusan investasi. Penggunaan informasi akuntansi yang akurat oleh pengguna
laporan keuangan (investor, kreditor, dan calon kreditor) memiliki peran yang besar yaitu
sebagai dasar pertimbangan apakah investasi yang akan dilakukan nantinya akan mendapatkan
keuntungan dankerugian dari kegiatan investasi. Sehingga pada proses penyajian dan
pengungkapan instrumen keuangan harus sesuai dengan standar- standar akuntansi yang
berlaku yaitu PSAK No.55 tentang pengakuan dan pengukuran dan PSAK No.50 tentang
penyajian. Yang mana nantinya ditahun mendatang akan disempurnakan oleh PSAK 71 yang
akan menggantikan PSAK 55 yang sebelumnya berlaku.
Definisi instrument keuangan menurut PSAK 55 adalah setiap kontrak yang menambah
nilai aset keuangan entitas dan liabilitas keuangan atau instrument ekuitas entitas lain. Di dalam
PSAK 55 juga akan dinyatakan definisi derivatif melekat, kualifikasi instrumen keuangan,
pengukuran instrument keuangan, penghentian pengakuan hingga lindung nilai. Definisi
instrumen keuangan yang dinyatakan PSAK 55 sama dengan yang dinyatakan oleh PSAK 50.
Dalam PSAK 50 terdapat pernyataan mengenai penyajian instrumen keuangan, mulai dari
liabilitas dan ekuitas hingga saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
31
DAFTAR PUSTAKA
32