Anda di halaman 1dari 20

Pelaporan Korporat

Instrumen Keuangan

I. PENDAHULUAN

Pesatnya arus globalisasi dan semakin majunya perekonomian dunia saat


ini, memaksa Indonesia untuk dapat mengikuti perkembangan standar akuntansi
internasional sehingga dapat meningkatkan kewajaran, keandalan dan transparansi
laporan keuangan. Untuk memenuhi hal itu, maka Ikatan Akuntan Indonesia dan
Dewan Standar Akuntansi tak henti-hentinya menerbitan Exposure Draft yang
kemudian dimintakan tanggapannya kepada masyarakat sehingga kemudian dapat
disahkan menjadi PSAK dan menjadi aturan akuntansi formal bagi perusahaan,
perbankan, BUMN dan organisasi lain untuk mematuhinya.

II. PEMBAHASAN
Pengertian Instrumen keuangan
Instrumen keuangan adalah aset yang dapat di perdagangkan dalam
bentuk apapun, baik kas, bukti kepemilikan dalam suatu entitas, atau hak
kontraktual untuk menertima atau memberikan, uang tunai atau dalam bentuk
lainnya. Menurut SAI 32 dan 39, intrumen keuangan di definisikan sebagai
“setiap kontrak yang menimbulkan aset keuangan dari satu entitas dan kewajiban
keuangan atau intrumen ekuitas entitas lain”. Instrumen keuangan dapat
dikategorikan dengan tegantung pada bentuknya, kategori tersebut adalah
intrumen kas dan/atau instrumen derivatif.
Instrument kas adalah instrument keuangan yang nilainya ditentukan
langsung oleh pasar. Semuanya akan dibagi menjadi sekuritas, yang mudah
dipindahtangankan, dan instrument kas lainnya seperti pinjaman, dan deposito,
dimana kedua pinjaman dan pemberi pinjaman harus menyepakati transfer.
Instrumen derivative adalah instrument keuangan yang memperoleh nilainya dari
nilai dan karakteristik dari satu atau lebih entitas yang mendasari seperti aset,
indeks, atau tingkat suku bunga. Instrument derivative dibagi dan di perdagangkan
di bursa derivative.

Pada 1998 Komite Standar Akuntansi Keuangan (KSAK) telah


mengesahkan PSAK No.50 tahun 1998 tentang Akuntansi Investasi Efek Tertentu.
PSAK ini berlaku sejak tanggal 1 Januari 1999. Kemudian dilanjutkan dengan
PSAK 55 tentang Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai
dikeluarkan pada tanggal 21 September 1998 dan dinyatakan berlaku sejak 1
Januari 2000. Karena dianggap kedua PSAK tersebut belum sesuai dengan standar
Internasional, maka Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), yang dulunya
disebut Komite Standar Akuntansi Keuangan (KSAK) mengesahkan revisi atas
PSAK No. 50 (1998) tersebut yaitu PSAK No.50 (revisi 2006) tentang Instrumen
Keuangan : Penyajian dan pengungkapan dan PSAK No.55 (revisi 2006) tentang
pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan pada tanggal 16 Desember
2006. PSAK 50 & 55 revisi 2006 ini sudah mengadopsi sebagian besar aturan
IFRS, berbeda dengan PSAK No. 50 (1998) dan PSAK No. 55 (1999) yang lebih
cenderung ke US GAAP. Belum sempurna penerapan yang dilakukan perusahaan
dan lembaga keuangan terhadap PSAK tersebut, Dewan Standar Akuntansi
Keuangan mengeluarkan lagi PSAK 50 (revisi 2010)

Sekilas tentang PSAK 50 (2010)

PSAK 50 (revisi 2010) tentang Instrumen Keuangan : Penyajian telah


disahkan pada tanggal 26 Novemer 2010, dalam rangka merevisi PSAK 50 (revisi
2006) tentang Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan. Alasan DSAK
dan IAI merevisi ini, tidak lain karena ingin segera ‘mengejar target’, karena pada
2012 nanti Indonesia sudah harus mengadopsi seluruh standar IFRS.

PSAK 50 (revisi 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian mengadopsi


seluruh pengaturan dalam IAS 32 per Oktober 2009: Financial Instruments:
Presentation, kecuali:

1. IAS 32 paragraf 96-97F tentang tanggal efektif dan ketentuan transisi tidak
diadopsi karena tidak relevan.
2. IAS 32 paragraf 98-100 tentang penarikan tidak diadopsi karena tidak
relevan.

Pada dasarnya tidak Banyak perbedaan antara PSAK 50 revisi 2010 dan
2006. Kecuali adanya tambahan khusus tentang Puttable Instrumen, kewajiban
untuk menyerahkan bagian aset neto secara prorata saat likuidasi, dan rights, opsi,
waran dikategorikan dan disajikan sebagai liabilitas keuangan, akan tetapi dapat
dikategorikan sebagai instrumen ekuitas jika memenuhi syarat-syarat tertentu.
Selain itu dalam Revisi 2010 Pengungkapannya tidak dijelaskan pada PSAK 50
melainkan dipindahkan ke PSAK 60.

PSAK 50 (revisi 2010) menetapkan prinsip penyajian instrumen


keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan
liabilitas keuangan. Hal ini berlaku terhadap kategori instrumen keuangan, dari
perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan, dan instrumen
ekuitas; pengategorian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan
keuntungan; dan keadaan aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus.

Skop PSAK 50 (revisi 2010) meliputi hal-hal berikut :

- Seluruh tipe instrumen keuangan


- Definisi detail atas instrumen keuangan : aset keuangan, liabilitas
keuangan dan instrumen ekuitas.
- Instrumen ekuitas adalah kontrak yang memberikan kepada pemegangnya
hak residu atas aset entitas setelah dikurangi dengan semua liabilitas
- Alokasi nilai buku instrumen keuangan untuk komponen ekuitas dan utang.
Nilai utang ditetapkan terlebih dahulu
- Pembelian saham diperoleh kembali (treasury stock) dicatat sebagai
perubahan atas ekuitas sehingga tidak ada keuntungan/kerugian yang
diakui
- Termasuk dalam definisi aset dan liabilitas keuangan adalah kontrak yang
diselesaikan dengan instrumen ekuitas suatu entitas.
- Aset dan liabilitas keuangan diakui ketika entitas mengambil bagian dalam
suatu kontrak provisi atas suatu instrument

III. Pembahasan

DEFINISI

Instrumen Keuangan adalah setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan
entitas dan kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas lainnya. Instrumen
keuangan dibagi menjadi tiga yaitu

1. Aset keuangan merupakan setiap aset yang berbentuk:


 Kas
 Instrumen ekuitas yang diterbnitkan oleh entitas lain
 Hak kontraktual untuk menerima kas atau aset dan mempertukarkan aset
keuangan
 Kontrak yang mungkin diselesaikan dengan menggunakan instrumen
ekuitas yang diterbitkan oleh entitas dan merupakan non-derivatif dan
derivatif.
2. Kewajiban Keuangan adalah setiap kewajiban yang berupa:
 Kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain
dan untuk mempertukarkan instrumen keuangan lain dengan kondisi yang
tidak menguntungkan entitas tersebut.
 Kontrak yang akan mungkin diselesaikan selain dengan mempertukarkan
sejumlah tertentu kas atau aset keuangan lain dengan sejumlah tertentu
instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas.
3. Instrumen Ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas
aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh kewajibannya.

Nilai wajar adalah nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu
kewajiban diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk
melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction). Isilah yang sesuai dengan
PSAK 55, yaitu:

 Derivatif
 Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan
 Investasi yang dimiliki higga jatuh tempo
 Pinjaman yang diberikan dan piutang
 Aset keuangan yang tersedia untuk dijual
 Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan
 Metode bunga efektif
 Penghentian pengakuan
 Pembelian atau penjualan secara regular
 Biaya transaksi
 Komitmen pasti
 Prakiraan transaksi
 Instrumen lindung nilai
 Item yang dilindung nilai
 Efektivitas lindung nilai

PENYAJIAN

Kewajiban dan Ekuitas

Penerbit instrumen keuangan pada saat pengakuan awal harus


mengklasifikasikan instrumen tersebut atau komponen-komponennya sebagai
kewajiban keuangan, aset keuangan atau instrumen ekuitas sesuai substansi
perjanjian kontraktual dan definisi kewajiban keuangan, aset keuangan dan
instrumen ekuitas.

Disebut intrumen ekuitas jika dan hanya jika memenuhi persyaratan:

a. Instrumen tersebut tidak memiliki kewajiban kontraktual


b. Diselesaikan dengan instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas berupa
derivatif dan non-derivatif.
Fitur penting yang membedakan antara instrumen kewajiban dan
instrumen ekuitas adalah adanya kewajiban kontraktual satu dari pihak instrumen
keuangan untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya yang berpotensi
tidak menguntungkan penerbit. Beberapa jenis instrumen keuangan memiliki
bentuk hukum berupa ekuitas tetapi secara substansi merupakan kewajiban dan
bentuk lainnya mungkin berupa kombinasi dari fitur instrumen ekuitas dan fitur
instrumen kewajiban. Contoh:

a. Saham Preferen yang mewajibkan penerbitnya untuk membeli kembali


saham tersebut dengan harga atau harga pada tanggal yang dapat
ditetapkan
b. Instrumen keuangan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk
menjual instrumen itu kembali pada penerbitnya baik secara kas atau
secara aset keuangan lainnya. Contoh reksadana terbuka, perwalian,
persekutuan dan persekutuan yang tergabung dalam kerjasama operasi.

Jika entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menghindari


penyelesaian kewajiban kontraktualnya berupa penyerahan kas atau aset keuangan
lainnya,maka termasuk kewajiban keuangan. Contoh jika entitas terbatas untuk
memenuhi kewajiban kontraktualnya tidak membatalkan kewajiban kontraktual
entitas tersebut dan bergantung pada pelaksanaan hak untuk menembus kembali
oleh pihak lawan.

Instrumen keuangan yang tidak secara eksplisit menciptakan kewajiban


kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya dapat secara tidak
langsung menciptakan kewajiban melalui persyaratandan kondisi yang ada
padanya. Contoh: dalam kewajiban non-keuangan, Jika entitas dapat menghindari
kewajiban untuk mentransfer kas atau aset keuangan lainnya hanya dengan
menyelesaikan kewajiban non-keuangannya dan jika dalam penyelesaiannya,
entitas akan menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya dan saham yang
diterbitkan entitas. Dalam situasi apapun, pemegang instrumen secara substansi
memperoleh jaminan untuk menerima suatu jumlah yang minimal.

Suatu kontrak bukan merupakan instrumen ekuitas semata-mata karena


kontrak tersebut menyebabkan penerimaan atau penyerahan instrumen ekuitas
yang diterbitkan entitas. Hak atau kewajiban kontraktual tersebut dapat berupa
nilai yang ditetapkan atau nilai yang fluktuatif, misalnya harga komoditas, tingkat
suku bunga, atau harga instrumen keuangan. Contoh: Kontrak untuk
menyerahkan instrumen ekuitas senilai UMU 100’ atau senilai 100 ons emas.
Kontrak jenis ini merupakan kewajiban keuangan bagi entitas walaupun entitas
tersebut dapat menyelesaikan dengan instrumen ekuitasnya. Kontrak tersebut
tidak memberikan hak nilai residual atas aset entitas setelah dikurangi seluruh
kewajibannya.

Kontrak yang akan diselesaikan oleh entitas dengan penyerahan instrumen


ekuitas miliknya dalam jumlah yang telah ditetapkan sebagai pengganti aset
keuangan lainnya atau kas merupakan istrumen ekuitas. Contoh opsi saham yang
diterbitkan kepada pihak lawan untuk membeli saham yang diterbitkan yang
memberi hak kepada pihak lawan untuk membeli saham yang diterbitkan entitas
dalam jumlah yang telah ditetapkan dengan harga yang telah ditetapkan atau
untuk membeli obligasi dengan nilai pokok yang telah ditetapkan. Perubahan nilai
wajar instrumen ekuitas tidak akan diakui di dalam laporan keuangan.

Kontrak yang mewajibkan entitas untuk membeli kembali instrumen


ekuitasnya baik dengan kas atau aset keuangan lainnya akan menambah
kewajiban keuangan entitas sebesar nilai kini dari nilai penebusannya(contoh
sebesar nilai kini dari harga pembelian kembali kontrak forward, contoh membeli
instrumennya secara kas, harga pelaksanaan opsi atau atau nilai penebusan
lainnya). Ketentuan ini berlaku sekalipun kontrak ini adalah instrumen ekuitas.
Jika kontrak jatuh tempo tanpa ada penyerahan maka nilai tercatat dari kewajiban
direklasifikasi menjadi ekuitas. Kontrak yang akan diselesaikan oleh entitas
dengan menyerahkan atau menerima instrumen ekuitas dalam jumlah yang telah
ditetapkan sebagai pengganti kas atau aset keuangan lainnya dengan jumlah yang
bervariasi merupakan aset keuangan atau kewajban keuangan. Contoh kontrak
yang mewajbkan entitas menyerahkan 100 lembar instrumen ekuitas sebagai
pengganti kas setara dengan 100 ons emas.

Ketentuan Peyelesaian Kontinjensi

Instrumen keuangan dapat mewajibkan entitas untuk menyerahkan kas


atau aset keuangan lainnya atau jika tidak, menyelesaikannya seperti jika
instrumen tersebut berupa kewajiban keuangan dalam situasi di mana terjadi atau
tidaknya suatu peristiwa yang tidak pasti di masa depan yang berada di luar
kendali penerbit maupun pedagang instrumen tersebut, misalnya perubahan dalam
indeks pasar modal, indeks harga konsumen, suku bunga atau ketentuan
perpajakan. Instrumen keuangan merupakan kewajiban keuangan bagi penerbit
kecuali jika

a. bagian dari ketentuan penyelesaian kontinjensi yang mensyaratkan


penyelesaian secara kas atau melalui penyerahan aset keuangan lainnya
tidak sah dan
b. penerbit dapat diwajibkan untuk menyelesaikan kewajibannya secara kas
atau penyerahan aset keuangan lainnya dalam kondisi penerbit
dilikuidasi.

Ketika instrumen keuangan derivatif memberi kepada satu pihak pilihan


cara penyelesaian, maka instrumen tersebut merupakan aset keuangan atau
kewajiban keuangan kecuali jika seluruh alternatif yang ada menjadikan sebagai
instrumen ekuitas. Contoh opsi saham.

Instrumen Keuangan Majemuk

Penerbit instrumen keuangan non-derivatif mengevaluasi persyaratan


instrumen keuangannya untuk menentukan apakah instrumen tersebut
mengandung komponen ekuitas dan kewajiban. Komponen tersebut harus
diklasifikasikan secara terpisah sebagai kewajiban keuangan, aset keuangan dan
instrumen ekuitas. Entitas mengakui secara terpisah komponen-kompnen
instrumen keuangan yang:

a. Menimbulkan kewajiban keuangan bagi entitas


b. Memberikan opsi bagi pemegang instrumen untuk menkonversi instrumen
keuangan tersebut menjadi instrumen ekuitas dari entitas yang
bersangkutan.

Contoh obligasi konversi yang dapat dikonversi oleh para pemegangnya menjadi
menjadi saham biasa yang telah ditetapkan.

Instrumen ini dibedakan menjadi dua komponen, antara lain kewajiban


keuangan dan instrumen ekuitas. Ketika nilai tercatat awal suatu instrumen
keuangan majemuk dialokasikan pada komponen ekuitas dan kewajiban, maka
komponen ekuitas yang dialokasikan adalah nilai sisa dari nilai wajar instrumen
keuangan secara keseluruhan dikurangi dengan nilai komponen kewajiban yang
ditetapkan secara terpisah. Tidak ada keuntungan atau kerugian yang ditimbulkan
dari pengakuan awal komponen-komponen instrumen secara terpisah.

Nilai tercatat komponen kewajiban ditentukan dengan mengukur nilai


wajar kewajiban serupa yang tidak memiliki komponen ekuitas. Nilai tercatat
instrumen ekuitas yang ditunjukkan oleh opsi untuk mengonversi instrumen
tersebut menjadi saham biasa ditetapkan dengan cara mengurangkan nilai wajar
kewajiban keuangan dari nilai wajar instrumen keuangan majemuk secara
keseluruhan.
Saham yang Diperoleh Kembali (Treasury Stock)

Jika entitas memperoleh kembali instrument ekuitasnya, instrumen-


instrumen tersebut harus dikurangkan dari ekuitas. Keuntungan atau kerugian
yang timbul dari hasil penjualan, pembatalan, pembelian dan penerbitan instrumen
ekuitas entitas tersebut tidak dapat diakui dalam laporan laba rugi. Saham treasuri
tersebut dapat diperoleh dan dimiliki oleh entitas yang bersangkutan atau oleh
anggota lainnya. Dalam kelompok usaha yang dikonsolidasi. Jumlah yang
dibayarkan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas.

Nilai saham treasuri yang dimiliki diungkapkan secara terpisah, baik


dalam neraca maupun dalam catatan atas laporan keuangan, sesuai dengan PSAK
No. 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan. Jika saham treasuri dibeli dari pihak-
pihak yang memiliki hubungan istimewa dengan entitas, maka entitas
mengungkapkan berdasarkan PSAK No.7 Pengungkapkan Pihak-pihak yang
Mempunyai Hubungan Istimewa.

Bunga, Dividen, Kerugian dan Keuntungan (lihat juga Paragraf PA37)

Bunga, Dividen, kerugian dan keuntungan yang berkaitan dengan


instrumen keuangan atau komponen yang merupakan kewajiban keuangan diakui
sebagai pendapatan atau beban dalam laporan laba rugi. Distribusi kepada
pemegang instrumen ekuitas didebit oleh entitas secara langsung pada ekuitas,
setelah dikurangi manfaat pajak penghasilan yang terkait. Biaya transaksi yang
timbul dari transaksi ekuitas, selain biaya penerbitan instrumen ekuitas yang
secara langsung dapat diatribusikan pada perolehan badan usaha (yang dalam hal
ini dicatat berdasarkan PSAK No.22), dicatat sebagai pengurang ekuitas, setelah
dikurangi manfaat pajak penghasilan yang terkait.

Dividen atas saham yang sepenuhnya diakui sebagai kewajiban, diakui


sebagai beban sebagaimana pembayaran bunga atas obligasi. Dengan penebusan
atau pembiayaan kembali kewajiban keuangan diakui dalam laporan laba rugi,
sedangkan penebusan atau pembiayaan kembali instrumen ekuitas diakui sebagai
perubahan ekuitas. Perubahan nilai wajar instrumen ekuitas tidak diakui dalam
laporan keuangan. Membayar berbagai biaya dalam penerbitan atau perolehan
kembali instrumen ekuitasnya. Biaya tersebut antara lain berupa biaya registrasi
dan komisi lain yang ditetapkan, biaya yang dibayarkan kepada penasehat hukum,
akuntan, dan penasehat profesional lainnya, biaya percetakan dan materai. Biaya
transaksi yang timbul dari transaksi ekuitas dicatat sebagai pengurangan ekuitas
(setelah dikurangi manfaat pajak penghasilan terkait), sepanjang biaya tersebut
merupakan biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan
transaksi ekuitas.
Biaya transaksi yang terkait dengan penerbitan instrumen keuangan
majemuk dialokasikan pada komponen kewajiban dan ekuitas dari instrumen
secara proposional dengan alokasi hasil yang diperoleh. Biaya transaksi yang
terkait dengan lebih dari satu transaksi (misalnya biaya yang timbul dari
penawaran atas sejumlah saham dan pencatatan saham lainnya secara bersamaan
di bursa) dialokasikan pada seluruh transaksi tersebut dengan menggunakan dasar
alokasi yang rasional dan konsisten dengan transaksi serupa. Jumlah biaya
transaksi yang dicatat sebagai pengurang ekuitas dalam suatu periode
diungkapkan secara terpisah berdasarkan PSAK No.1 tentang Penyajian Laporan
Keuangan. Jumlah pajak penghasilan terkait yang diakui secara langsung dalam
ekuitas dimasukkan dalam jumlah agregat pajak penghasilan periode berjalan dan
pajak penghasilan tangguhan yang ditambahkan atau dibebankan pada ekuitas,
yang diungkapkan berdasarkan PSAK No. 46 tentang Akuntansi Pajak
Penghasilan.

Dividen yang diklasifikasikan sebagai beban dapat disajikan dalam


laporan laba rugi bersama dengan bunga atas kewajiban lainnya atau dusajikan
sebagai item yang terpisah. Sebagai tambahan dari ketentuan dalam persyaratan
ini, pengungkapan beban bunga dan dividen tunduk pada ketentuan dalam PSAK
No.1 tentang Penyajian Laporan Keuangan dan PSAK No.31 tentang Akuntansi
Peerbankan. Dalam beberapa kondisi, Karena adanya perbedaan antara beban
bunga dan dividen yang terkait dengan hal-hal seperti pengurangan pajak (tax
deductibility), maka akan lebih baik jika keduanya diungkapkan secara terpisah
dalam laporan laba rugi. Pengungkapan pengaruh pajak dilakukan sesuai dengan
PSAK No.46 tentang Akuntansi Pajak Penghasilan. Kewajiban keuangan diakui
sebagai pendapatan atau beban dalam laporan laba rugi meskipun keduanya
berkaitan dengan instrumen yang mengandung hak residual atas asset entitas
dalam pertukaran dengan kas atau asset keuangan lainnya.

SALING HAPUS

Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan
dalam neraca jika, dan hanya jika, entitas:

a) saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling
hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
b) berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan asset
dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan.

Dalam akuntansi untuk transfer atas aset keuangan yang tidak memenuhi
kualifikasi penghentian pengakuan, maka entitas tidak boleh melakukan saling
hapus aset keuangan yang ditransfer dan kewajiban terkait. Entitas yang
melakukan sejumlah transaksi instrumen keuangan dengan satu pihak lawan
mungkin melakukan “kesepakatan induk untuk menyelesaikan secara neto”
(master netting arrangement) dengan pihak lawan tersebut. Perjanjian tersebut
menetapkan penyelesaian secara neto untuk seluruh instrumen keuangan yang
tercakup dalam perjanjian jika terjadi wanprestasi (default), atau berakhirnya,
salah satu kontrak. Kesepakatan ini umumnya digunakan oleh institunsi keuangan
untuk melindungi dari kerugian yang timbul jika terjadi kepailitan atau situasi lain
yang menyebabkan pihak lawan tidak dapat memenuhi kewajibannya.

Tujuan dari pengungkapan yang diatur oleh Pernyataan ini adalah untuk
menyediakan informasi guna meningkatkan pemahaman mengenai signifikasi
instrumen keuangan terhadap posisi keuangan, kinerja dan arus kas entitas, serta
membantu penilaian jumlah, waktu, dan tingkat kepastian arus kas masa depan
yang terkait dengan instrumen tersebut. Transaksi dalam instrumen keuangan
mungkin mengakibatkan entitas menanggung atau mentransfer kepada pihak lain
satu atau lebih risiko keuangan sebagaimana diuraikan di bawah iini.
Pengungkapan yang dipersyaratkan menyediakan informasi untuk
membantu pengguna laporan keuangan dalam menilai tingkat risiko yang terkait
dengan instrumen keuangan.

a) resiko pasar terdiri atas tiga jenis risiko:


i. risiko mata uang adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan
yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing.
ii. risiko suku bunga atas nilai wajar adalah risiko fluktuasi nilai
instrumen keuangan yang disebabkan perubahan suku bunga pasar.
iii. risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan
sebagai akibat perubahan harga pasar, terlepas dari apakah
perubahan tersebut disebabkan oleh faktor-faktor spesifik dari
instrumen individual atau penerbitnya atau faktor-faktor yang
memengaruhi seluruh instrumen yang diperdagangkan di pasar.

Risiko pasar tidak hanya mencakup potensi kerugian tapi juga potensi keuntungan.

b) risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen keuangan
akan gagal memenuhi kewajibannya dan menyebabkan pihak lain mengalami
kerugian keuangan.
c) risiko likuiditas (juga dikenal sebagai risiko pendanaan) adalah resiko di mana
entitas akan mengalami kesulitan dalammemperoleh dana untuk memenuhi
komitmennya terkait dengan instrumen keuangan. Risiko likuiditas mungkin
timbul akibat ketidakmampuan entitas untuk menjual asset keuangan secara
cepat dengan harga yang mendekati nilai wajarnya.
d) risiko suku bunga atau arus kas adalah risiko di mana arus kas masa depan
suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga
pasar. Pada kasus instrumen utang dengan suku bunga mengambang, sebagai
contoh, fluktuasi tersebut mengakibatkan perubahan dalam suku bunga efektif
dari instrumen keuangan, biasanya tanpa diikuti perubahan nilai wajar
instrumen tersebut.

Entitas menjabarkan tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangannya,


termasuk kebijakan lindung nnilai atas setiap jenis utama dari prakiraan transaksi
dalam hal akuntansi lindung nilai digunakan. Entitas mengungkapkan secara
terpisah hal-hal berikut ini untuk lindung nilai yang ditetapkan atas nilai wajar,
atas arus kas, dan atas investasi bersih dalam operasi luar negeri (seperti
didefinisikan dalam PSAK No.55(revisi 2006)

a) penjelasan mengenai lindung nilai

b) penjelasan mengenai instrumen keuangan yang ditetapkan sebagai instrumen


lindung nilai dan nilai wajarnya pada tanggal neraca.

c)sifat dari risiko yang dilindungi nilai; dan

d) untuk lindung nilai atas arus kas, periode arus kas diperkirakan terjadi, saat arus
kas tersebut diperkirakan memengaruhi laporan laba rugi, dan penjelasan
mengenai setiap prakirakan transaksi yang sebelumnya telah menggunakan
akuntansi lindung nilai namun transaksi tersebut tidak diperkirakan akan terjadi
lagi.

Jika keuntungan atau kerugian dari instrumen lindung nilai dalam lindung
nilai atas arus kas telah diakui secara langsung dalam ekuitas melalui laporan
perubahan ekuitas, maka entitas mengungkapkan hal-hal sebagai berikut:

a) jumlah yang telah diakui dalam ekuitas selama periode berjalan;

b) jumlah yang telah dikeluarkan dari ekuitas dan dimasukkan dalam laporan laba
rugi untuk periode berjalan; dan

c) jumlah yang telah dikeluarkan dari ekuitas selama periode berjalan dan
dimasukkan dalam pengukuran awal atas biaya perolehan atau nilai tercatat
lainnya dari asset non-keuangan atau kewajiban non-keuangan dalam prakiraan
transaksi yang kemungkinan besar terjadi yang dilindung nilai.

Untuk setiap kelompok asset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen


ekuitas, entitas mengungkapkan:
a) informasi mengenai cakupan dan sifat instrumen keuangan, termasuk
persyaratan dan kondisi yang bersifat signifikan yang dapat memengaruhi jumlah,
waktu, dan tingkat kepastian aruus kas di masa depan; dan

b) kebijakan dan metode akunansi yang digunakan, termasuk criteria pengakuan


dan dasar pengukuran yang diterapkan.

Sebagai bagian dari pengungkapan kebiakan akuntansi, entitas


mengungkapkan, untuk setiap kategori asset keuangannya, apakah pembelian dan
penjualan asset keuangan secara regular dicatat pada tanggal transaksi atau pada
tanggal penyelesaian (lihat PSAK No.55 (revisi 2006), paragraph 38). Persyaratan
dan kondisi kontraktual instrumen keuangan memengaruhi jumlah, waktu, dan
tingkat kepastian penerimaan dan pembayaran kas di masa depan oleh pihak-
pihak yang terkait dengan instrumen tersebut. Jika instrumen keuangan bersifat
signifikan, baik secara individual maupun secara kelompok, terhadap posisi
keuangan entitas atau hasil operasinya di masa depan, maka seluruh persyaratan
dan kondisi instrumen tersebut diungkapkan.

Jika instrumen keuangan dimiliki atau diterbitkan oleh entitas, baik secara
individual atau sebagai sebuah kelompok, menimbulkan eksposur yang berpotensi
signifikan terhadap resiko yang dijelaskan dalam paragraf 48, maka persyaratan
dan kondisi yang perlu diungkapkan mencakup:

a) jumlah pokok, yang ditetapkan, nominal atau jumlah lain yang serupa,
yang bagi beberapa instrumen deriatif, seperti swap suku bunga. Mungkin
merupakan jumlah (disebut juga jumlah nasional) yang menjadi dasar bagi
pembayaran di masa depan;
b) tanggal jatuh tempo, tanggal kadaluwarsa atau tanggal pelaksanaan;
c) opsi untuk penyelesaian dipercepat yang dimiliki salah satu pihak dari
instrumen tersebut, termasuk periode atau tanggal di mana opsi dapat
dilaksanakan dan harga pelaksanaan atau kisaran harga;
d) opsi yang dimiliki salah satu pihak atas instrumen untuk mengonversi,
atau menukarkan instrumen tersebut dengan instrumen keuangan lain atau
dengan asset atau kewajiban lain, termasuk periode atau tanggal dimana
opsi dapat dilaksanakan, dan rasio konversi atau rasio penukaran;
e) jumlah dan waktu dari penerimaan atau pembayaran kas dimana depan
yang dijadwalkan atas umlah pokokinstrumen tersebut, termasuk
pembayaran angsuran dan dana pelunasan atau ketentuan serupa.
f) tingkat atau jumlah bunga yang ditetapkan, dividen, atau pengembalian
lain secara periodic atas jumlah pokok dan waktu pembayaran tersebut;
g) agunan yang dimiliki, dalam hal asset keuangan, atau digadaikan, dalam
hal kewajiban keuangan;
h) mata uang yang digunakan untuk penerimaan atau pembayaran, dalam hal
arus kas instrumen didenominasikan dalam mata uang yang berbeda dari
mata uang fungsional entitas;
i) informasi yang dijelaskan dalam item (a) sampai (h) untuk instrumen yang
diperoleh melalui pertukaran, dalam hal instrumen yang membutuhkan
pertukaran, dan;
j) setiap kondisi instrumen atau perjanjian terkait, yang jika dilanggar, akan
secara signifikan mengubah persyaratan-persyaratan lainnya.

Jika penyajian instrumen keuangan dalam neraca berbeda dari bentuk


hukum instrumennya, maka entitas diharapkan menjelaskan dalam catatan atas
laporan keuangan mengenai sifat dari instrumen tersebut. Manfaat informasi
tentang cakupan dan sifat instrumen keuangan akan meningkat jika informasi
tersebut menegaskan setiap hubungan antara instrumen individual yang secara
signifikan dapat memengaruhi jumlah, waktu, atau tingkat kepastian arus kas
entitas dimasa depan.

Sesuai PSAK No.1 entitas mengungkapkan seluruh kebijakan akuntansi


yang signifikan, termasuk prinsip umum yang digunakan dan metode penerapan
prinsip tersebut atas transaksi, peristiwa dan kondisi lain yang terjadi dalam
kegiatan usaha entitas. Dalam hal instrumen keuangan, pengungkapan tersebut
mencakup:

a) kriteria yang diterapkan untuk menentukan waktu pengakuan asset keuangan


asset keuangan atau kewajiban keuangan dan waktu penghetian pengakuan;

b) dasar pengukuran yang diterapkan untuk asset keuangan dan kewajiban


keuangan pada saat pengakuan awal dan setelahnya; dan

c) dasar pengakuan dan pengukuran pendapatan dan beban yang timbul dari asset
keuangan dan kewajiban keuangan.

Risiko Tingkat Bunga

Untuk setiap klasifikasi asset keuangan dan kewajiban keuangan, entitas


mengungkapkan informasi mengenai eksposur risiko sku bunga, termasuk:

a) tanggal penyesuaian atau tanggal jatuh tempo kontraktual, mana yang lebih
dahulu; dan

b) suku bunga efektif, jika memungkinkan.

Entitas menyediakan informasi tentang eksposur atas pengaruh perubahan


suku bunga yang berlaku di masa depan. Informasi mengenai tanggal jatuh tempo
(atau tanggal penyesuaian jika lebih awal) mengindikasikan masa berlakunya suku
bunga yang telah ditetapkan dan informasi mengenai suku bunga efektif
mengindikasikan penetapan suku bunga yang ditetapkan tersebut. Untuk
melengkapi informasi mengenai tanggal penyesuaian dan tanggal jatuh tempo
kontraktual, entitas dapat memilih untuk mengungkapkan informasi mengenai
tanggal penyesuaian dan tanggal jatuh tempo yang diperkirakan, jika tanggal-
tanggal tersebut berbeda secara signifikan dari tanggal-tanggal yang ditetapkan
dalam kontrak.

Entitas mengindikasikan asset keuangan dan kewajiban keuangan yang:

a) terekspos terhadap risiko suku bunga atas nilai wajar, misalnya asset keuangan
dan kewajiban keuangan dengan suku bunga tetap;

b) terekspos terhadap risiko suku bunga atas arus kas, misalnya aset keuangan dan
kewajiban keuangan dengan suku bunga mengambang yang disesuaikan ketika
terjadi perubahan suku bunga pasar; dan

c) tidak secara langsung terekspos terhadap risiko suku bunga, misalnya beberapa
investasi dalam instrumen ekuitas.

Ketentuan dalam paragraf 63 (b) berlaku untuk obligasi, surat utang,


pinjaman, dan instrumen keuangan serupa yang melibatkan pembayaran di masa
depan sebagai bentuk pengembalian investasi pada pemegang instrumen keuangan
tersebut dan sebagai biaya bagi penerbit yang mencerminkan nilai waktu dari
uang. Entitas dapat terekspos risiko suku bunga sebagai akibat dari transaksi yang
tidak menimbulkan pengakuan asset keuangan atau kewajiban keuangan dalam
neraca. Dalam situasi tersebut, entitas mengungkapkan informasi yang
memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk memahami sifat dan cakupan
eksposur tersebut.

Sifat bisnis suatu entitas dan cakupan aktivitas entitas tersebut dalam
instrumen keuangan akan menentukan apakah informasi risiko suku bunga akan
disajikan dalam bentuk narasi, tabel, atau kombinasi dari keduanya.

(a) Nilai tercatat instrumen keuangan yang terekspos risiko suku bunga dapat
disajikan dalam bentuk tabel, berdasarkan kelompok jatuh tempo sesuai kontrak
atau kelompok yang akan disesuaikan dalam kurun waktu berikut ini setelah
tanggal neraca:

1) satu tahun atau kurang;


2) lebih dari satu tahun tapi tidak lebih dari dua tahun;
3) lebih dari dua tahun tapi tidak lebih dari tiga tahun;
4) lebih dari tiga tahun tapi tidak lebih dari empat tahun;
5) lebih dari empat tahun tapi tidak lebih dari lima tahun; dan
6) lebih dari lima tahun

(b) Jika kinerja entitas dipengaruhi secara signifikan oleh tingkat eksposur risiko
suku bunga atau perubahan tingkat eksposur tersebut, maka dianjurkan untuk
mengungkapkan informasi yang lebih rinci.

i) satu bulan atau kurang setelah tanggal neraca;

ii) lebih dari satu bulan tapi tidak lebih dari tiga bulan setelah tanggal
neraca; dan

iii) lebih dari tiga bulan tapi tidak lebih dari dua belas bulan setelah
tanggal neraca.

(c) Sejalan dengan hal tersebut, entitas dapat mengindikasikan eksposur risiko
suku bunga atas arus kas melalui tabel yang mengindikasikan nilai tercatat agregat
suatu kelompok asset keuangan dan kewajiban keuangan dengan suku bunga
mengambang yang akan jatuh tempo pada waktu yang bervariasi di masa depan.

(d) Informasi suku bunga dapat diungkapkan untuk instrumen keuangan


individual. Sebagai alternatif, suku bunga rata-rata tertimbang atau rentang suku
bunga dapat disajikan untuk setiap kelompok instrumen keuangan.

Entitas dapat mengelompokkan secara terpisah kelompok instrumen


keuangan yang didenominasikan dalam mata uang yang berbeda atau memiliki
risiko kredit yang berbeda secara substansial, jika faktor-faktor tersebut
menyebabkan instrumen memiliki suku bunga efektif yang berbeda secara
substansial. Dalam situasi tertentu, entitas dapat menyediakan informasi yang
berguna mengenai eksposur risiko suku bunga dengan cara menjelaskan pengaruh
perubahan hipotesis atas suku bunga pasar terhadap nilai wajar instrumen
keuangan dan keuntungan atas kerugian serta arus kas di masa depan.

Klasifikasi Penyajian Instrumen Keuangan

Instrumen keuangan (financial instruments) adalah setiap kontrak yang menambah


nilai aset keuangan (financial assets) entitas dan liabilitas keuangan (financial
liability) atau instrumen ekuitas (equity instruments) entitas lain. Maka dari itu
Instrumen keuangan dibagi menjadi tiga yaitu :

1. Aset keuangan merupakan setiap aset yang berbentuk:

 Kas
 Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh entitas lain
 Hak kontraktual untuk menerima kas atau aset dan mempertukarkan aset
keuangan
 Kontrak yang mungkin diselesaikan dengan menggunakan instrumen
ekuitas yang diterbitkan oleh entitas dan merupakan non-derivatif dan
derivatif.

2. Kewajiban Keuangan adalah setiap kewajiban yang berupa:

 Kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain


dan untuk mempertukarkan instrumen keuangan lain dengan kondisi yang
tidak menguntungkan entitas tersebut.
 Kontrak yang akan mungkin diselesaikan selain dengan mempertukarkan
sejumlah tertentu kas atau aset keuangan lain dengan sejumlah tertentu
instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas

3. Instrumen Ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas
aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh kewajibannya.

Penerbit instrumen keuangan pada saat pengakuan awal harus mengklasifikasikan


instrumen tersebut atau komponen-komponennya sebagai kewajiban keuangan,
aset keuangan atau instrumen ekuitas sesuai substansi perjanjian kontraktual dan
definisi kewajiban keuangan, aset keuangan dan instrumen ekuitas.

Penyajian Instrumen Keuangan Majemuk

Penerbit instrumen keuangan non-derivatif mengevaluasi persyaratan


instrumen keuangannya untuk menentukan apakah instrumen tersebut
mengandung komponen ekuitas dan kewajiban. Komponen tersebut harus
diklasifikasikan secara terpisah sebagai kewajiban keuangan, aset keuangan dan
instrumen ekuitas. Entitas mengakui secara terpisah komponen-kompnen
instrumen keuangan yang:

- Menimbulkan kewajiban keuangan bagi entitas


- Memberikan opsi bagi pemegang instrumen untuk menkonversi instrumen
keuangan tersebut menjadi instrumen ekuitas dari entitas yang
bersangkutan.

Contoh obligasi konversi yang dapat dikonversi oleh para pemegangnya


menjadi menjadi saham biasa yang telah ditetapkan. Dari sudut pandang entitas,
instrumen ini terdiri dari dua komponen: liabilitas keuangan (perjanjian
kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya) dan instrumen
ekuitas (opsi beli yang memberikan hak pada pemegangnya selama jangka waktu
tertentu untuk mengkonversi instrumen tersebut menjadi saham biasa dengan
jumlah yang telah ditetapkan).

Ketika nilai tercatat awal suatu instrumen keuangan majemuk dialokasikan


pada komponen ekuitas dan kewajiban, maka komponen ekuitas yang
dialokasikan adalah nilai sisa dari nilai wajar instrumen keuangan secara
keseluruhan dikurangi dengan nilai komponen kewajiban yang ditetapkan secara
terpisah. Tidak ada keuntungan atau kerugian yang ditimbulkan dari pengakuan
awal komponen-komponen instrumen secara terpisah. Nilai tercatat komponen
kewajiban ditentukan dengan mengukur nilai wajar kewajiban serupa yang tidak
memiliki komponen ekuitas. Nilai tercatat instrumen ekuitas yang ditunjukkan
oleh opsi untuk mengonversi instrumen tersebut menjadi saham biasa ditetapkan
dengan cara mengurangkan nilai wajar kewajiban keuangan dari nilai wajar
instrumen keuangan majemuk secara keseluruhan.

Pada saat dilakukan konversi atas instrumen yang dapat dikonversi pada
saat jatuh tempo, entitas menghentikan pengakuan komponen kewajiban dan
mengakuinya sebagai ekuitas. Komponen awal dari ekuitas tetap sebagai ekuitas
(meskipun komponen tersebut mungkin dipindahkan dari satu pos ke pos lainnya
dalam ekuitas). Tidak terdapat pengakuan keuntungan atau kerugian pada saat
dilakukan konversi saat jatuh tempo. (PA42.) Ketika entitas menghapuskan
instrumen yang dapat dikonversi sebelum jatuh tempo melalui penebusan atau
pembelian kembali secara dini yang tidak mengubah hak konversi semula, maka
pada tanggal transaksi entitas mengalokasikan jumlah yang dibayarkan serta biaya
transaksi untuk pembelian kembali atau penebusan secara dini tersebut ke dalam
komponen liabilitas dan komponen ekuitas instrumen tersebut. Metode yang
digunakan untuk mengalokasikan jumlah yang dibayarkan dan biaya transaksi
pada setiap komponen yang terpisah harus konsisten dengan metode yang
digunakan untuk alokasi awal pada setiap komponen yang terpisah atas hasil yang
diperoleh dari penerbitan instrumen yang dapat dikonversi tersebut, sesuai
ketentuan paragraf 31-35. (PA43.)

Sekali alokasi pembayaran tersebut dilakukan, maka setiap keuntungan


atau kerugian yang timbul diperlakukan sesuai prinsip akuntansi yang dapat
diterapkan pada komponen terkait, sebagai berikut: (a) jumlah keuntungan atau
kerugian yang terkait dengan komponen kewajiban diakui dalam laporan laba rugi;
dan (b) jumlah pembayaran yang terkait dengan komponen ekuitas diakui dalam
ekuitas.( PA44.)

Entitas dapat mengubah persyaratan instrumen yang dapat dikonversi


untuk mendorong dilakukannya konversi dini, contohnya dengan menawarkan
rasio konversi yang lebih menarik atau menawarkan pembayaran ekstra jika
konversi dilakukan sebelum tanggal yang ditetapkan. Perbedaan, pada tanggal
dilakukan perubahan persyaratan, antara nilai wajar dari pembayaran yang
diterima pemegang instrumen pada saat dilakukan konversi berdasarkan
persyaratan yang telah diubah dan nilai wajar dari pembayaran yang akan diterima
pemegang instrumen berdasarkan persyaratan awal diakui sebagai kerugian dalam
laporan laba rugi. (PA45)

Tujuan

Tujuannya adalah untuk menetapkan prinsip penyajian dan pengungkapan


instrumen keuangan sebagai kewajiban atau ekuitas dan saling hapus aset
keuangan dan kewajiban keuangan.

Ruang Lingkup

Peraturan ini mencakup semua entitas untuk semua jenis instrumen, kecuali

a. Penyertaan dana dalam anak perusahaan, perusahaan asosiasi, joint


venture, yang berdasarkan PSAK no.4 tentang laporan keuangan
konsolidasi, PSAK 15 tentang akuntansi untuk investasi dalam perusahaan
asosiasi dan PSAK no 12 mengenai Bagian Partisipasi dalam pengendalian
Bersama operasi dan aset.
b. Hak dan kewajiban pemberi kerja dalam program imbalan kerja yang
diatur dalam PSAK 24 tentang Imbalan Kerja
c. Kontrak untuk pertimbanagn kontinjensi dalam penggabungan usaha
hanya berlaku untuk pihak pengakuisisi
d. Kontrak asuransi (asuransi jiwa, asuransi kerugian). Jika terdapat derivatif
yang melekat, maka derivatif dicatat secara terpisah.
e. Instrumen keuangan yang masuk dalam ruang lingkup PSAK no. 36
karena mengandung fitur partisipasi tidak mengikat.
f. Instrumen keuangan, kontrak dan kewajiban yang merupakan transaksi
pembayaran berbasis saham berdasarkan PSAK 53 tentang Akuntansi
Kompensasi berbasis saham

Peraturan ini juga diterapkan pada kontrak-kontrak pembelian atau


penjualan item non keuangan yang dapat diselesaikan secara neto dengan kas atau
instrumen keuangan lainnya atau dengan mempertukarkan instrumen keuangan
seolah-olah kontrak tersebut adalah instrumen keuangan.

Ada beberapa cara di mana sebuah kontrak pembelian atau penjualan item non
keuangan dapat diselesaikan secara netto, antara lain:
- Jika syarat dalam kontrak memperbolehkan salah satu pihak untuk
menyelesaikan kontrak tersebut secara netto dengan kas dan lainnya
- Kemampuan itu tidak dinyatakan secara eksplisit dalam persyaratan
kontrak
- Entitas mempunyai kebiasaan untuk menerima aset yang mendasari atau
menjualnya dalam jangka pendek setelah penyerahan untuk memperoleh
laba dari fluktuasi harga jangka pendek atau margin penjual
- Jika item non-keuangan yang menjadi subjek dalam kontrak siap
dikonversi menjadi kas.

Opsi yang diterbitkan untuk membeli atau menjual item non-keuangan


yang dapat diselesaikan secara neto dengan menggunakan kas atau dengan
instrumen keuangan lainnya.

IV. Kesimpulan

Instrumen keuangan adalah aset yang dapat di perdagangkan dalam bentuk


apapun, baik kas, bukti kepemilikan dalam suatu entitas, atau hak kontraktual
untuk menertima atau memberikan, uang tunai atau dalam bentuk lainnya.
Menurut SAI 32 dan 39, intrumen keuangan di definisikan sebagai “setiap kontrak
yang menimbulkan aset keuangan dari satu entitas dan kewajiban keuangan atau
intrumen ekuitas entitas lain”. Instrumen keuangan dapat dikategorikan dengan
tegantung pada bentuknya, kategori tersebut adalah intrumen kas dan/atau
instrumen derivatif.

PSAK 50 (revisi 2010) tentang Instrumen Keuangan : Penyajian telah


disahkan pada tanggal 26 Novemer 2010, dalam rangka merevisi PSAK 50 (revisi
2006) tentang Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan. Alasan DSAK
dan IAI merevisi ini, tidak lain karena ingin segera ‘mengejar target’, karena pada
2012 nanti Indonesia sudah harus mengadopsi seluruh standar IFRS. Pada
dasarnya tidak Banyak perbedaan antara PSAK 50 revisi 2010 dan 2006. Kecuali
adanya tambahan khusus tentang Puttable Instrumen, kewajiban untuk
menyerahkan bagian aset neto secara prorata saat likuidasi, dan rights, opsi, waran
dikategorikan dan disajikan sebagai liabilitas keuangan, akan tetapi dapat
dikategorikan sebagai instrumen ekuitas jika memenuhi syarat-syarat tertentu.
Selain itu dalam Revisi 2010 Pengungkapannya tidak dijelaskan pada PSAK 50
melainkan dipindahkan ke PSAK 60.

PSAK 50 (revisi 2010) menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan


sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas
keuangan. Hal ini berlaku terhadap kategori instrumen keuangan, dari perspektif
penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan, dan instrumen ekuitas;
pengategorian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan;
dan keadaan aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus.

Anda mungkin juga menyukai