Instrumen Keuangan
I. PENDAHULUAN
II. PEMBAHASAN
Pengertian Instrumen keuangan
Instrumen keuangan adalah aset yang dapat di perdagangkan dalam
bentuk apapun, baik kas, bukti kepemilikan dalam suatu entitas, atau hak
kontraktual untuk menertima atau memberikan, uang tunai atau dalam bentuk
lainnya. Menurut SAI 32 dan 39, intrumen keuangan di definisikan sebagai
“setiap kontrak yang menimbulkan aset keuangan dari satu entitas dan kewajiban
keuangan atau intrumen ekuitas entitas lain”. Instrumen keuangan dapat
dikategorikan dengan tegantung pada bentuknya, kategori tersebut adalah
intrumen kas dan/atau instrumen derivatif.
Instrument kas adalah instrument keuangan yang nilainya ditentukan
langsung oleh pasar. Semuanya akan dibagi menjadi sekuritas, yang mudah
dipindahtangankan, dan instrument kas lainnya seperti pinjaman, dan deposito,
dimana kedua pinjaman dan pemberi pinjaman harus menyepakati transfer.
Instrumen derivative adalah instrument keuangan yang memperoleh nilainya dari
nilai dan karakteristik dari satu atau lebih entitas yang mendasari seperti aset,
indeks, atau tingkat suku bunga. Instrument derivative dibagi dan di perdagangkan
di bursa derivative.
1. IAS 32 paragraf 96-97F tentang tanggal efektif dan ketentuan transisi tidak
diadopsi karena tidak relevan.
2. IAS 32 paragraf 98-100 tentang penarikan tidak diadopsi karena tidak
relevan.
Pada dasarnya tidak Banyak perbedaan antara PSAK 50 revisi 2010 dan
2006. Kecuali adanya tambahan khusus tentang Puttable Instrumen, kewajiban
untuk menyerahkan bagian aset neto secara prorata saat likuidasi, dan rights, opsi,
waran dikategorikan dan disajikan sebagai liabilitas keuangan, akan tetapi dapat
dikategorikan sebagai instrumen ekuitas jika memenuhi syarat-syarat tertentu.
Selain itu dalam Revisi 2010 Pengungkapannya tidak dijelaskan pada PSAK 50
melainkan dipindahkan ke PSAK 60.
III. Pembahasan
DEFINISI
Instrumen Keuangan adalah setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan
entitas dan kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas lainnya. Instrumen
keuangan dibagi menjadi tiga yaitu
Nilai wajar adalah nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu
kewajiban diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk
melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction). Isilah yang sesuai dengan
PSAK 55, yaitu:
Derivatif
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan
Investasi yang dimiliki higga jatuh tempo
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan
Metode bunga efektif
Penghentian pengakuan
Pembelian atau penjualan secara regular
Biaya transaksi
Komitmen pasti
Prakiraan transaksi
Instrumen lindung nilai
Item yang dilindung nilai
Efektivitas lindung nilai
PENYAJIAN
Contoh obligasi konversi yang dapat dikonversi oleh para pemegangnya menjadi
menjadi saham biasa yang telah ditetapkan.
SALING HAPUS
Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan
dalam neraca jika, dan hanya jika, entitas:
a) saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling
hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
b) berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan asset
dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan.
Dalam akuntansi untuk transfer atas aset keuangan yang tidak memenuhi
kualifikasi penghentian pengakuan, maka entitas tidak boleh melakukan saling
hapus aset keuangan yang ditransfer dan kewajiban terkait. Entitas yang
melakukan sejumlah transaksi instrumen keuangan dengan satu pihak lawan
mungkin melakukan “kesepakatan induk untuk menyelesaikan secara neto”
(master netting arrangement) dengan pihak lawan tersebut. Perjanjian tersebut
menetapkan penyelesaian secara neto untuk seluruh instrumen keuangan yang
tercakup dalam perjanjian jika terjadi wanprestasi (default), atau berakhirnya,
salah satu kontrak. Kesepakatan ini umumnya digunakan oleh institunsi keuangan
untuk melindungi dari kerugian yang timbul jika terjadi kepailitan atau situasi lain
yang menyebabkan pihak lawan tidak dapat memenuhi kewajibannya.
Tujuan dari pengungkapan yang diatur oleh Pernyataan ini adalah untuk
menyediakan informasi guna meningkatkan pemahaman mengenai signifikasi
instrumen keuangan terhadap posisi keuangan, kinerja dan arus kas entitas, serta
membantu penilaian jumlah, waktu, dan tingkat kepastian arus kas masa depan
yang terkait dengan instrumen tersebut. Transaksi dalam instrumen keuangan
mungkin mengakibatkan entitas menanggung atau mentransfer kepada pihak lain
satu atau lebih risiko keuangan sebagaimana diuraikan di bawah iini.
Pengungkapan yang dipersyaratkan menyediakan informasi untuk
membantu pengguna laporan keuangan dalam menilai tingkat risiko yang terkait
dengan instrumen keuangan.
Risiko pasar tidak hanya mencakup potensi kerugian tapi juga potensi keuntungan.
b) risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen keuangan
akan gagal memenuhi kewajibannya dan menyebabkan pihak lain mengalami
kerugian keuangan.
c) risiko likuiditas (juga dikenal sebagai risiko pendanaan) adalah resiko di mana
entitas akan mengalami kesulitan dalammemperoleh dana untuk memenuhi
komitmennya terkait dengan instrumen keuangan. Risiko likuiditas mungkin
timbul akibat ketidakmampuan entitas untuk menjual asset keuangan secara
cepat dengan harga yang mendekati nilai wajarnya.
d) risiko suku bunga atau arus kas adalah risiko di mana arus kas masa depan
suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga
pasar. Pada kasus instrumen utang dengan suku bunga mengambang, sebagai
contoh, fluktuasi tersebut mengakibatkan perubahan dalam suku bunga efektif
dari instrumen keuangan, biasanya tanpa diikuti perubahan nilai wajar
instrumen tersebut.
d) untuk lindung nilai atas arus kas, periode arus kas diperkirakan terjadi, saat arus
kas tersebut diperkirakan memengaruhi laporan laba rugi, dan penjelasan
mengenai setiap prakirakan transaksi yang sebelumnya telah menggunakan
akuntansi lindung nilai namun transaksi tersebut tidak diperkirakan akan terjadi
lagi.
Jika keuntungan atau kerugian dari instrumen lindung nilai dalam lindung
nilai atas arus kas telah diakui secara langsung dalam ekuitas melalui laporan
perubahan ekuitas, maka entitas mengungkapkan hal-hal sebagai berikut:
b) jumlah yang telah dikeluarkan dari ekuitas dan dimasukkan dalam laporan laba
rugi untuk periode berjalan; dan
c) jumlah yang telah dikeluarkan dari ekuitas selama periode berjalan dan
dimasukkan dalam pengukuran awal atas biaya perolehan atau nilai tercatat
lainnya dari asset non-keuangan atau kewajiban non-keuangan dalam prakiraan
transaksi yang kemungkinan besar terjadi yang dilindung nilai.
Jika instrumen keuangan dimiliki atau diterbitkan oleh entitas, baik secara
individual atau sebagai sebuah kelompok, menimbulkan eksposur yang berpotensi
signifikan terhadap resiko yang dijelaskan dalam paragraf 48, maka persyaratan
dan kondisi yang perlu diungkapkan mencakup:
a) jumlah pokok, yang ditetapkan, nominal atau jumlah lain yang serupa,
yang bagi beberapa instrumen deriatif, seperti swap suku bunga. Mungkin
merupakan jumlah (disebut juga jumlah nasional) yang menjadi dasar bagi
pembayaran di masa depan;
b) tanggal jatuh tempo, tanggal kadaluwarsa atau tanggal pelaksanaan;
c) opsi untuk penyelesaian dipercepat yang dimiliki salah satu pihak dari
instrumen tersebut, termasuk periode atau tanggal di mana opsi dapat
dilaksanakan dan harga pelaksanaan atau kisaran harga;
d) opsi yang dimiliki salah satu pihak atas instrumen untuk mengonversi,
atau menukarkan instrumen tersebut dengan instrumen keuangan lain atau
dengan asset atau kewajiban lain, termasuk periode atau tanggal dimana
opsi dapat dilaksanakan, dan rasio konversi atau rasio penukaran;
e) jumlah dan waktu dari penerimaan atau pembayaran kas dimana depan
yang dijadwalkan atas umlah pokokinstrumen tersebut, termasuk
pembayaran angsuran dan dana pelunasan atau ketentuan serupa.
f) tingkat atau jumlah bunga yang ditetapkan, dividen, atau pengembalian
lain secara periodic atas jumlah pokok dan waktu pembayaran tersebut;
g) agunan yang dimiliki, dalam hal asset keuangan, atau digadaikan, dalam
hal kewajiban keuangan;
h) mata uang yang digunakan untuk penerimaan atau pembayaran, dalam hal
arus kas instrumen didenominasikan dalam mata uang yang berbeda dari
mata uang fungsional entitas;
i) informasi yang dijelaskan dalam item (a) sampai (h) untuk instrumen yang
diperoleh melalui pertukaran, dalam hal instrumen yang membutuhkan
pertukaran, dan;
j) setiap kondisi instrumen atau perjanjian terkait, yang jika dilanggar, akan
secara signifikan mengubah persyaratan-persyaratan lainnya.
c) dasar pengakuan dan pengukuran pendapatan dan beban yang timbul dari asset
keuangan dan kewajiban keuangan.
a) tanggal penyesuaian atau tanggal jatuh tempo kontraktual, mana yang lebih
dahulu; dan
a) terekspos terhadap risiko suku bunga atas nilai wajar, misalnya asset keuangan
dan kewajiban keuangan dengan suku bunga tetap;
b) terekspos terhadap risiko suku bunga atas arus kas, misalnya aset keuangan dan
kewajiban keuangan dengan suku bunga mengambang yang disesuaikan ketika
terjadi perubahan suku bunga pasar; dan
c) tidak secara langsung terekspos terhadap risiko suku bunga, misalnya beberapa
investasi dalam instrumen ekuitas.
Sifat bisnis suatu entitas dan cakupan aktivitas entitas tersebut dalam
instrumen keuangan akan menentukan apakah informasi risiko suku bunga akan
disajikan dalam bentuk narasi, tabel, atau kombinasi dari keduanya.
(a) Nilai tercatat instrumen keuangan yang terekspos risiko suku bunga dapat
disajikan dalam bentuk tabel, berdasarkan kelompok jatuh tempo sesuai kontrak
atau kelompok yang akan disesuaikan dalam kurun waktu berikut ini setelah
tanggal neraca:
(b) Jika kinerja entitas dipengaruhi secara signifikan oleh tingkat eksposur risiko
suku bunga atau perubahan tingkat eksposur tersebut, maka dianjurkan untuk
mengungkapkan informasi yang lebih rinci.
ii) lebih dari satu bulan tapi tidak lebih dari tiga bulan setelah tanggal
neraca; dan
iii) lebih dari tiga bulan tapi tidak lebih dari dua belas bulan setelah
tanggal neraca.
(c) Sejalan dengan hal tersebut, entitas dapat mengindikasikan eksposur risiko
suku bunga atas arus kas melalui tabel yang mengindikasikan nilai tercatat agregat
suatu kelompok asset keuangan dan kewajiban keuangan dengan suku bunga
mengambang yang akan jatuh tempo pada waktu yang bervariasi di masa depan.
Kas
Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh entitas lain
Hak kontraktual untuk menerima kas atau aset dan mempertukarkan aset
keuangan
Kontrak yang mungkin diselesaikan dengan menggunakan instrumen
ekuitas yang diterbitkan oleh entitas dan merupakan non-derivatif dan
derivatif.
3. Instrumen Ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas
aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh kewajibannya.
Pada saat dilakukan konversi atas instrumen yang dapat dikonversi pada
saat jatuh tempo, entitas menghentikan pengakuan komponen kewajiban dan
mengakuinya sebagai ekuitas. Komponen awal dari ekuitas tetap sebagai ekuitas
(meskipun komponen tersebut mungkin dipindahkan dari satu pos ke pos lainnya
dalam ekuitas). Tidak terdapat pengakuan keuntungan atau kerugian pada saat
dilakukan konversi saat jatuh tempo. (PA42.) Ketika entitas menghapuskan
instrumen yang dapat dikonversi sebelum jatuh tempo melalui penebusan atau
pembelian kembali secara dini yang tidak mengubah hak konversi semula, maka
pada tanggal transaksi entitas mengalokasikan jumlah yang dibayarkan serta biaya
transaksi untuk pembelian kembali atau penebusan secara dini tersebut ke dalam
komponen liabilitas dan komponen ekuitas instrumen tersebut. Metode yang
digunakan untuk mengalokasikan jumlah yang dibayarkan dan biaya transaksi
pada setiap komponen yang terpisah harus konsisten dengan metode yang
digunakan untuk alokasi awal pada setiap komponen yang terpisah atas hasil yang
diperoleh dari penerbitan instrumen yang dapat dikonversi tersebut, sesuai
ketentuan paragraf 31-35. (PA43.)
Tujuan
Ruang Lingkup
Peraturan ini mencakup semua entitas untuk semua jenis instrumen, kecuali
Ada beberapa cara di mana sebuah kontrak pembelian atau penjualan item non
keuangan dapat diselesaikan secara netto, antara lain:
- Jika syarat dalam kontrak memperbolehkan salah satu pihak untuk
menyelesaikan kontrak tersebut secara netto dengan kas dan lainnya
- Kemampuan itu tidak dinyatakan secara eksplisit dalam persyaratan
kontrak
- Entitas mempunyai kebiasaan untuk menerima aset yang mendasari atau
menjualnya dalam jangka pendek setelah penyerahan untuk memperoleh
laba dari fluktuasi harga jangka pendek atau margin penjual
- Jika item non-keuangan yang menjadi subjek dalam kontrak siap
dikonversi menjadi kas.
IV. Kesimpulan