Anda di halaman 1dari 6

RESUME

PENGENALAN INSTRUMEN KEUANGAN

Oleh :
SOFIHATI SARUMANA
(181011202245)
TARSISIUS SALNYO (181011201488)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI KEUANGAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG

PENGENALAN INSTRUMEN KEUANGAN

A. Pengertian Instrumen Keuangan


Pengertian Instrumen Keuangan B e r d a s a r k a n P S A K 5 0 , i n s t r u m e n
k e u a n g a n a d a l a h s u a t u k o n t r a k y a n g menambah nilai aset atau
liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas lainnya.
Dengan demikian instrumen keuangan dapat diklasifikasikan ke dalam 3
katagori,yaitu :
1.Aset keuangan
2.Liabilitas keuangan
3.Instrumen ekuitas.

Pada dasarnya, suatu instrumen dapat dikatagorikan sebagai


instrumen keuangan apabila instrumen tersebut memiliki hubungan
kontraktual antara duabelah pihak. Dengan demikian aset atau liabilitas
keuangan yang tidak timbul secara kontraktual tidak dapat dikatagorikan
sebagai instrumen keuangan, seperti contoh utang pajak. Liabilitas ini tidak
timbul secara kontraktual melainkan secara konstruktif berdasarkan undang- undang.
PSAK 50, PSAK 55 dan PSAK 60 sama sama mengatur
m e n g e n a i perlakuan akuntansi instrumen keuangan, namun masing masing
standar tersebut memiliki ruang lingkup yang sedikit berbeda :

 PSAK 50 : Instrumen Keuangan : Penyajian


 PSAK 55 : Pengakuan dan Penilaian
 PSAK 60 : Pengungkapan.

Instrumen keuangan didefinisikan dalam paragfraf 11 AASB 132 sebagai berikut:

1. Kas merupakan harta paling liquid yang berguna sebagai media pertukaran atau jual
beli. Contoh dari kas yaitu uang logam, uang kertas, dana yang tersedia di deposito
bank dan lainnya.
2. Instrumen ekuitas dari entitas lain
3. Hak kontraktual terbagi menjadi 2 yaitu :
a. Untuk menerima uang tunai atau aset keuangan lain dari entitas lain
b. Untuk menukar aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan entitas
lain dalam kondisi yang berpotensi menguntungkan entitas; atau
4. Kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan instrumen
ekuitas yang diterbitkan oleh entitas dan merupakan :
a. Nonderivatif di mana entitas harus atau mungkin diwajibkan untuk menerima
sejumlah variabel dari instrumen yang diterbitkan entitas.
b. Derivatif yang akan atau mungkin diselesaikan selain dengan mempertukarkan
sejumlah kas atau aset keuangan dengan sejumlah instrumen ekuitas yang
diterbitkan entitas.
 Instrumen Keuangan
IAS 32  PSAK 50, membahas mengenai :
- Definisi
- Pemisahan liabilitas dan ekuitas
- Instrumen keuangan majemuk.
- Saham treasuri, bunga, dividen, kerugian/keunntungan
- Saling hapus atas aset dan liabilitas

IAS 39  PSAK 55, membahas mengenai :


- Definisi dan klasifikasi
- Derivatif melekat
- Pengakuan dan penghentian pengakuan
- Pengukuran awal, pengukuran selanjutnya, reklasifikasi, penurunan nilai.
- Lindung Nilai

IFRS 7  PSAK 60, membahas mengenai :


- Kelas instrumen keuangan dan tingkat pengungkapan
- Signifikansi instumen terhadap kinerja
- Sifat dan cakupan risiko – pengungkapan kualitatif & kuantitatif

PSAK 50
 PSAK 50 merupakan adopsi dari IAS 32 Financial Instrument: Presentation
 PSAK revisi 2006 baru berlaku 2008  ditunda penerapan 2010
 PSAK revisi 2010 merevisi PSAK 50 (sebelumnya mengenai instrumen keuangan:
penyajian dan pengungkapan yang diterbitkan tahun 2006).
 PSAK 50 (revisi 2010) diadopsi dari IAS 32 versi Oktober 2009.
 PSAK 50 (2014)
– Penghapusan pengaturan pajak penghasilan terkait dividen
– Penambahan persyaratan saling hapus aset dan liabilitas keuangan
– Penyesuaian definisi nilai wajar sesuai PSAK 68
 Instrumen Keuangan: Pengungkapan.
• Ruang lingkup & Definisi (puttable instrument)
• Penyajian :
• Liabilitas dan ekuitas
• Instrumen keuangan majemuk
• Saham treasuri
• Bunga, dividen, keuntungan dan kerugian
• Saling hapus aset dan liabilitas keuangan.
 Penyajian
– Liabilitas dan Ekuitas
– Instrumen Keuangan Majemuk
– Saham yang Diperoleh Kembali
– Saham, Deviden, Kerugian dan Keuangan
– Saling Hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (revisi 2013)
 Pedoman Penerapan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari PSAK 50
 Contoh Ilustrasi, melengkapi tetapi bukan merupakan bagian dari PSAK 50

Tujuan PSAK 50 menetapkan:


Prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling
hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
Prinsip dalam pernyataan ini melengkapi :
• Prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan dalam
PSAK 55 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran; dan
• Pengungkapan informasi mengenai prinsip tersebut dalam PSAK 60: Instrumen
Keuangan: Pengungkapan.

c. Jenis Instrumen Keuangan

Jenis-jenis Instrumen Keuangan diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Instrumen Ekuitas
Instrumen ekuitas itu sendiri merupakan setiap kontrak yang memberikan hak
residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Contoh
jenis instrumen ekuitas yang paling umum adalah saham biasa perusahaan. Kewajiban
keuangan mencakup :

a. Kewajiban Kontraktual:
- Untuk memberikan uang tunai atau aset keuangan lain kepada entitas lain.
- Untuk menukar aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan entitas lain
dalam kondisi yang berpotensi tidak menguntungkan bagi entitas.
b. Kontrak yang akan atau dapat diselesaikan dalam instrumen ekuitas entitas sendiri
dan adalah:
- Non-derivatif yang entitasnya atau mungkin berkewajiban untuk mengirimkan
sejumlah variabel instrumen ekuitas entitas sendiri
- Suatu derivatif yang akan atau dapat diselesaikan selain oleh pertukaran
sejumlah uang tunai atau aset keuangan lain dengan jumlah tetap dari
instrumen ekuitas entitas sendiri. Untuk tujuan ini, instrumen ekuitas sendiri
entitas tidak termasuk instrumen yang merupakan kontrak untuk penerimaan
di masa depan atau pengiriman instrumen ekuitas entitas sendiri.

2. Instrumen Keuangan Derivatif


Derivatif merupakan instrumen keuangan atau kontrak lain yang termasuk dalam
ruang lingkup pernyataan dengan karakteristik sebagai berikut :
a. Nilainya berubah sebagai akibat dari perubahan variabel yang ditentukan antara
lain : suku bunga, harga instrumen keuangan, harga komoditas, nilai tukar, indeks
harga dan lainnya.
b. Tidak memerlukan investasi awal neto atau memerlukan investasi dalam jumlah
yang diperlukan untuk kontrak serupa lainnya yang diharapkan akan
menghasilkan dampak serupa akibat perubahan pasar
c. Diselesaikan pada tanggal tertentu di masa depan.

Instrumen keuangan derivatif dikembangkan secara luas sebagai sarana untuk


mengelola risiko keuangan, terutama ketika volatilitas nilai-nilai instrumen keuangan
yang mendasarinya tinggi.
d. Klasifikasi Instrumen Keuangan

Instrumen keuangan dapat diklasifikasikan ke dalam kategori berikut:

1. Aset Keuangan
a. Aset Keuangan Diukur dengan Nilai Wajar Melalui Laba Rugi
Aset keuangan diukur dengan nilai wajar melalui laba rugi adalah aset keuangan
yang dimaksudkan untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat.
Aset keuangan ini merupakan komponen utama aset perusahaan. Menurut PSAK
55 (Revisi 2013) aset keuangan diklasifikasikan jika memenuhi salah satu dari
kondisi berikut :
- Diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, yaitu jika :
 Diperoleh untuk dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat
 Bagian dari portofolio instrumen keuangan teridenifikasi yang dikelola
bersama dan yang ada bukti dari pola aktual pengambilan keuntungan
jangka pendek (short tern profit taking)
 Merupakan derivatif (kecuali derivatif yang merupakan instrumen
lindung nilai yang ditetapkan dan efektif).
- Pada saat pengakuan awal telah diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Dalam melakukan penetapan ini akan menghasilkan informasi yang relevan
karena :
 Melakukan selisih antara nilai tercatat dengan nilai wajar pada tanggal
pelaporan akan dilaporkan sebagai keuntungan atau kerugian yang
dilaporkan dalam laporan laba rugi komprehensif. Untuk itu investasi ini
disebut sebagai nilai wajar melalui laba rugi, karena selisih perubahan
nilai wajar dilaporkan dalam laba rugi.
b. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity-HTM) adalah aset
nonkeuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh
temponya telah ditetapkan dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut
hingga jatuh tempo. Investasi tersebut termasuk obligasi pemerintah, obligasi
perusahaan dan investasi dalam komersial tagihan, catatan, dan surat utang.
Investasi pada hold-to-maturity ini mengecualikan investasi yang:
- Ditetapkan sebagai pada nilai wajar melalui laba atau rugi
- Ditetapkan entitas sebagai tersedia untuk dijual
- Memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.

Dalam hal ini entitas tidak diperbolehkan mengklasifikasikan aset keuangan


sebagai investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo kecuali penjualan atau
reklasifikasi tersebut :

- Dilakukan ketika aset keuangan mendekati jatuh tempo dimana suku bunga
tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset tersebut.
- Terjadi setelah entitas memperoleh substansial seluruh jumlah pokok aset
keuangan sesuai jadwal pembayaran atau entitas telah melakukan pelunasan.
- Kejadian tertentu diluar kendali entitas, tidak berulang dan tidak dapat
diantisipasi secara wajar oleh entitas.
c. Pinjaman yang diberikan atau piutang
Pinjaman dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran
tetap atau dapat dipastikan yang tidak dikutip dalam pasar aktif (paragraf 9).
Kategori ini mencakup piutang dan pinjaman kepada entitas lain tetapi tidak
termasuk pinjaman dan piutang yang:

- Entitas bermaksud untuk menjual dalam waktu dekat dalam hal ini,
pinjaman dan piutang harus diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk
diperdagangkan dan diakui sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi.
- Pinjaman tersedia untuk dijual.
- Pemegang tidak dapat memulihkan secara substansial semua investasi awal,
selain karena kemerosotan kredit. Dalam hal ini, pinjaman dan piutang harus
diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual.

 Wesel Tagih

Wesel merupakan janji tertulis yang tidak bersyarat, ditandatangani oleh


pihak pembuatnya, untuk membayar sejumlah uang atau pada suatu tanggal
yang ditetapkan pada masa yang akan datang kepada pihak yang
memerintahkan. Penerbit wesel disebut wesel bayar (notes payable),
sedangkan penerima wesel disebut wesel tagih (notes receivable) karena
penerima memiliki hak klaim menagih.

 Pengakuan Awal
Piutang diakui pada laporan posisi keuangan jika entitas tersebut menjadi
bagian dalam kontrak piutang. Sesuai dengan PSAK 55, piutang diakui oleh
entitas sebesar nilai wajar. Nilai wajar merupakan harga perolehan atau nilai
pertukaran antara kedua belah pihak. Pada saat perolehan, entitas seharusnya
mengukur piutang sebesar nilai kini dari kas yang diterima di masa depan

 Diskon Penjualan
Untuk transaksi penjualan, perusahaan seringkali memberikan diskon atau
potongan baik potongan harga maupun kuantitas. Potongan kuantitas
diberikan dengan memberikan bonus barang. Misalnya : beli 2 gratis 1.
Diskon dapat juga diberikan dalam potongan penjualan karena pembayaran
dilakukan pelanggan lebih cepat dari tg yg sudah ditentukan, dinyatakan
dalam bentuk 2/10, n/30 artinya akan diberikan diskon penjualan sebesar 2%
jika membayar sampai dengan 10 hari dan harus dilunasi dalam waktu 30 hari.

 Penghitungan Penurunan Nilai dalam Piutang


Penentuan penurunan nilai dihitung secara individu. Piutang yang tidak
mungkin dibayar karena kegiatan operasi dihentikan atau pailit, harus
diturunkan nilainya secara keseluruhan . Ada 2 metode untuk mencatat jurnal
penurunan nilai yaitu :
- Metode penghapusan langsung (dirrect write off method)
Piutang yang diturunkan nilainya langsung dihapuskan tanpa dibuat
akun cadangan penurunan nilai.
- Metode pencadangan (allowance method)
Piutang yang diturunkan nilainya langsung dihapuskan harus dibuat
akun cadangan penurunan nilai.

 Penghentian Pengakuan
Penghentian pengakuan (derecognition) akan menyebabkan nilai piutang
dan pinjaman tidak lagi dicatat dalam laporan keuangan. Untuk piutang atau
pinjaman penghentian pengakuan baik seluruhnya atau sebagian, terjadi saat
piutang tersebut dilunasi.

Anda mungkin juga menyukai