FINANCIAL INSTRUMENT
Guru Pembimbing :
Meriyani, SE.,M.Si.,Ak
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS AKUNTANSI
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat, rahmat dan karunianya
lah penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat beriring salam tak lupa pula kami
curahkan kepada nabi junjungan kita yakni nabi Muhammad SAW, yang sunnahnya selalu hidup
dan menyemangati penulis disaat menghadapi kesulitan dan menjaga niat penullis ketika
menjalani kemudahan. Akhirnya penulis dapat menyelesaikan salah satu makalah yang berjudul
“Financial Instrument” sebagai salah satu tugas mata kuliah seminar akuntansi.
Dalam penulisan makalah ini tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang dihadapi penulis,
namun berkat adanya dorongaan yang kuat dari berbagai pihak, akhirnya hamabtan dan kesulitan
yang dihadapi dapat diatasi. Maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah terlibat dalam penulisan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan
sehingga segala tanggapan, kritik, maupun saran sangat diharapkan untuk proses pengevaluasian
di masa yang akan datang.
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Instrument keuangan merupakan kontrak yang mengakibatkan timbulnya asset
keuangan bagi satu entitas dan kewajiban keuangan atau instrument ekuitas bagi entitas
lainnya (IAS 32). Instrument keuangan perusahaan akan terlihat didalam laporan
keuangan, penyajian dan pengungkapan terhadap instrument keuangan yang dapay
memberikan informasi yang menggambarkan kinerja entitas dan bermanfaat bagi para
pengguna laporan keuangan didalam pengambilan keputusan. Proses penyajian dan
pengungkapan instrument keuangan harus sesuai dengan standar-standar akuntansi yang
berlaku yaitu PSAK No.50 tentang penyajian instrument keuangan dan PSAK No.60
tentang pengungkapan instrument keuangan yang sebelumnya diatur dalam satu sntandar
pada PSAK No.50 tentang penyajian dan pengungkapan instrument keuangan.
Setiap negara memiliki stndar-standar akuntansi yang berbeda yang dapat
mempersulit pengguna laporan dalam memahami isi laporan keuangan. Sehingga
International Accounting Standards Board (IASB) menerbitkan standar-standar
akuntansi internasioanl yang dapat diterapkan oleh setiap negara yaitu Interbasional
Financial Reporting Standard (IFRS).
Konvergensi standar akuntansi Indonesia dengan IFRS, memberikan pengaruh
terhadap PSAK No.50 (revisi 2006) yang sebelumnya mengatur mengenaipenyajian dan
pengungkapan dalam instrument keuangan. Pada tahun 2010, Ikatan Akuntansi Indonesia
(IAI) melakukan pemisahan antara standar akuntansi yang mengatur antara penyajian
dan pengungkapan atas instrument keuangan, yang dipisahkan kedalam PSAK No.50
(revisi 2010) tentang penyajian instrument keuangan dan PSAK No.60 tentang
pengungkapan instrument keuangan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukan di atas, maka permasalah dalam
makalah ini dirumuskan menjadi beberapa pertanyaan berikut :
1. Apa itu instrument keuangan?
2. Bagaimana perkembangan pengaturan instrument keuangan?
3. Apa saja jenis atau klasifikasi keuangan?
4. Kasus mengenai akuntansi untuk instrument keuangan apa yang pernah terjadi
diindonesia?
PEMBAHASAN
A. Instrumen Keuangan
Instrumen keuangan adalah setiap perjalanan yang menciptakan asset keuangan dari satu
entitas dan kewajiban keuangan atau instrument ekuitas dari entitas lain. Dengan demikian,
penjualan barang oleh satu entitas ke yang lain secara kredit akan menimbulkan asset
keuangan untuk penjula (piutang) dan kewajiban keuangan untuk pembeli (hutang dagang).
Adapun standar akuntansi yang mengatur instrument keuangan adalah sebagai berikut :
1. PSAK 50 (revisi 2010) instrument keuangan merupakan penyajian adopsi dari IAS :
Financial Instrumen Presentation
3. PSAK 60 (revisi 2013) instrument keuangan merupakan pengungkapan adopsi dari IFRS 7
Financial Instrumen Disclosure
1. kas merupakan harta paling liquid yang berguna sebagai media pertukaran atau jual beli.
Contoh dari kas yaitu uang logam, uang kertas, dana yang tersedia di deposito bank dan
lainnya.
a. Untuk menerima uang tunai atau asset keuangan lain dari entitas lain
b. Untuk menukar asset keuangan atau liabilitas keuangan dengan entitas lain dalam
kondisi yang berpotensi menguntungkan entitas
4. kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan mengunakan instrument ekuitas yang
diterbitkan oleh entitas dan merupakan :
a. Nonderivatif dimana entitas harus atau mungkin diwajibkan untuk menerima sejumlah
variabel dari instrument yang diterboitkan entitas
b. Derivatif yang akan atau mungkin diselesaikan selain dengan mempertahankan sejumlah
kas atau asset keuangan dengan sejumlah instrument ekuitas yang diterbitkan entitas.
Tidak termasuk instrument yang merupakan kontrak untuk penerimaan di masa depan
atau pengiriman instrument ekuitas entitas sendiri atau instrument keuangan yang
mempunyai opsi jual (Putable Financial Instrumen). Instrument opsi jual merupakan
instrument keuangan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menjual
kembali instrumen kepada penerbit dan memperoleh kas atau asset keuangan lainnya
atau secara otomatis menjual kembali kepada penerbit pada saat terjadinya peristiwa
yang tidak pasti di masa depan.
PSAK 50
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material
Prinsip peyajian instrument keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus asset
keuangan dan liabilitas keuangan :
- Prinsip pengakuan dan pengukuran asset keuangan dan liabilitas keuangan dalam
PSAK 55 instrumen keuangan : Pengakuan dan pengukuran
- Pengungungkapan informasi mengenai prinsip tersebut dalam PSAK 60 : instrument
keuangan : pengungkapan
1. Instrumen Ekuitas
Instrument ekuitas itu sendiri merupakan setiap kontrak yang memberikan hak residual atas
asset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Contohnya instrument
ekuitas yang paling umum adalah saham biasa perusahaan. Kewajiban keuangan
mencakupi :
a. kewajiban Kontraktual
- untuk memberikan uang tunai atau asset keuangan lain kepada entitas lain
- untuk menukar aser keuangan atau liabilitas keuangan dengan entitas lain dalam
kondisi yang berpotensi tidak meguntungkan bagi entitas.
b. kontrak yang akan atau dapat diselesaikan dalam instrumenn ekuitas entitas sendiri
adalah :
- Non-derivatif yang entitasnya atau mungkin berkewajiban untuk mengirimkan
sejumlah variabel instrument ekuitas entitas sendiri
- Suatu derivative yang akan atau dapat diselesaikan selain oleh pertukaran sejumlah
uang tunai atau asset keuangan lain dengan jumlah tetap dari instrument ekuitas
entitas senddiri. Untuk tujuan ini, instrument ekuitas sendiri entitas tidak termasuk
instrument yang merupakan kontrak untuk penerimaan di masa depan atau
pengiriman instrument ekuitas entitas sendiri
Derivatif merupakan instrument keuangan atau kontrak lain yang termasuk dalam
ruang lingkup pernyataan dengan karakteristik sebagai berikut :
1) Nilainya berubah sebagai akibat dari perubahaan variable yang ditentukann antara
lain : suku bunga, harga instrument keuangan, harga komoditas, nilai tukar, indeks
harga dan lainnya.
2) Tidak memerlukan investasi awal neto atau memerlukan investasi dalam jumlah yang
diperlukan untuk kontrak serupa lainnya yang diharapkan akan menghasilkan dampak
serupa akibat perubahan pasar
3) Diselesaikan pada tangga tertentu di masa depan
1. Aset Keuangan
- Dilakukan ketika asset keuangan mendekati jatuh tempo dimana suku bunga
tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar tersebut
- Terjadi setelah entitas memperoleh substansial seluruh jumlah pokok asset
keuangan sesuai jadwal pembayaran atau entitas telah melakukan pelunasan.
- Kejadian tertentu diluar kendali entitas, tidak berulang dan tidak dapat
diantisipasi secara wajar oleh entitas.
c) Pinjaman yang diberikan piutang
Pinjaman dan piutang adalah asset keuangan non-derivatif dengan pembayaran
tetap atau dapat dipastikan yang tidak dikutip dalam pasar aktif. Kategori ini
mencakup piutang dan pinjaman kepada entitas lain tetapi tidak termasuk pinjaman
dan piutang yang :
- Entitas bermaksud untuk menjual dalam waktu dekat dalam hal ini, pinjaman
dan piutang harus diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan dan
diakui sebagai asset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
- Pinjaman tersedia untuk dijual
- Pemegang tidak dapat memulihkan secara substansi semua investasi awal,
selain karena kemerosotan kredit. Dalam hal ini pinjaman dan piutang harus
diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual.
Piutang merupakan klaim suatu perusahaan pada pihak lain. Hamper semua
entitas memiliki piutang baik dengan transaksi penjualan/pendaptan maupun
berasak dari transaksi lainnya. untuk perusahaan dagang dan piutang lainnya.
piutang yang terkait dengan pendapatan disebut piutang uasaha. Untik entitas
perbankan, piutang adalah kredit yang disalurkan kepada pihak lain, dalam laporan
posisi keuangan diklasifikasikan sebagai pinjaman yan diberikan. Adapun
klasfikasi piutang menurut jenis pembiayaan misalnya piutang pembiayaan
konsumen, piutang pembiayaan sewa, dan piutang pembiayaan kartu kredit.
Perjanjian utang piutang dapat dilakukan secara tertulis dan tidak tertulis.
Piutang dagang muncul dari transaksi pendapatan dagang secara tunai maupun
secara kredit. Jika piutang tidak terkait dengan penjualan/pemdapatan disebut
piutang lainnya (nontrade receivable) contoh : piutang karyawan, pe,egang saham,
piutang pajak, piutang bunga, devidien dan piutang jaminan pelanggan. Rincian
piutang yang dimilki perusahaan berbeda tergantung kegiatan operasi perusahaan.
Untuk perusahaan perbankan semua pinjaman yang diberikan diklasifikasikan
dalam kredit yang disalurkan. Bank tidak mengklasifikasikan kredit ke dalam
kelompok lancar maupun tidak lancar.
Wesel Tagih
Wesel merupakan janji tertulis yang tidak bersyarat ditandatangani oleh
piha pembuatnya, untuk membayar sejumlah uang atau pada suatu tanggal
yang ditetapkan pada amasa yang akan datang kepada yang memerintahkan.
Pengakuan Awal
Piutang diakui pada laporan posisi keuangan jika entitas tersebut menjadi
bagian dalam kontrak piutang sesuai dengan PSAK 55, piutang diakui oleh
entitas sebesar nilai wajar.
Diskon Penjualan
Untuk transaksi penjualan, perusahaan seringkalli memberukan diskon
atau potongan baik potongan harga maupun kuantitas. Diskon juga dapat
diberikan dalam pemotongan penjualan karena pembayaran dilakukan
pelanggan lebih cepat dari tanggal yang ditentukan, dinyatakan dalam bentuk
2/10, n/30 artinya akan diberikan diskon penjualan sebesar 2% jika membayar
samapi dengan 10 hari dan harus dilunasi dalam waktu 30 hari. Diskon
penjualan dicatat dengan menggunakan 2 metode yaitu :
1. metode piutang neto
2. metode piutang bruto
Penghitungan penurunan nilai dalam piutang
Penentuan penurunan nilai dihitung secara individu. Piutang yang tidak
mungkin dibayar karena kegiatan operasi dihentikan atau pailit, harus
diturunkan nilainya secara keseluruhan.
Ada 2 metode untuk mencatat jurnal penurunan nilai yaitu :
1. metode penghapusan langsung (direct write off method)
2. metode oencadangan (allowance method)
Metode penghapusan langsung memiliki pengendalian kurang baik karena sulit
memonitoring jumlah piutang yang telag diturunkan sebelumnya.
Penghentian Pengakuan
Penghentian pengakuan (dereccgnition) akan menyebabkan nilai piutang
dan pinjaman tidak lagi dicatat dalam laporan keuangan.
d) Asset Keuangan Tersedia untuk Dijual
Asset keuangan tersedia untuk dijual adalah asset keuangan non-derivatif
yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual dan tidak diklasifikasikan sebagai
salah satu kategoru instrument keuangan.
Asset keuangan untuk dijual pada awalnya dengan nilai wajar ditambah
biaya transaksi. AASB 139 mensyaratkan daur ulang dari akumulasi perubahan
nilai wajar dari laporan perubahan ekuitas dan ke dalam laporan laba rugi
komprehensif ketika asset keuangan dihentikan pengakuannya.
AASB 139 mensyaratkan bahwa setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan, selain
yang ditetapkan sebagai pada nilai wajar melalui laba rugi, harus diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode Bungan efektif.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) merupakan perusahaan swasta nasional dengan
kedudukan kantor pusat di jalan kenderal sudriman No.22-23, Jakarta. BCA didirikan di
Jakarta pada tanggal 10 Agustus 1955 berdasarkan akte notaris Raden Mas Soeprapto No.38
dengan nama “N.V.Perseroan Dagang dan Industrie Semarang kriting Factiry”. BCA mulai
beroperasi dibidang perbankan berdasarkan surat keputusan Menteri Keuangan No. 428/UMII
tanggal 14 Maret 1957, Bank juga memperoleh izin menjalankan aktivitas sebagai bank
devisa berdasarkan surat keputusan Direksi Bank Indonesia No. 9/110.Kep/Dir/UD tanggal 28
Maret 1977. Pada bulan Mei 2000, BCA melakukan penawaran umum perdana saham 22%
dari modal saham yang ditempatkan dan disetor, sebagai bagian dari nama bank menjadi PT.
Bank Central Asia Tbk. Dalam laporan tahunan tahun 2014 (kondisi per 31 Desember 2014)
disebutkan BCA telah memiliki kantor cabang yang tersebar diseluruh Indonesia sebanyak
1.111 cabang dan 2 kantor perwakilan laur negeri (hongkong dan singapura)
1. Aset keuangan BCA dan Entitas Anak teritama terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia
giro pada bank-bank lain. Penempatan pada bank Indonesia dan bank-bank lain, asset
jannji dijual kembali, kredit yang diberikan piutang pembiayaan konsumen, investasi sewa
pembiayaan bersih, da efek-efek untuk tujuan investasi
2. Liabilitas Keuangan BCA dan Entitas Anak terutama terdiri dari simpanan dari nasabah,
simpanan dari bank-bank lain, liabilitas keuangan untuk diperdagangkan, utang akseptasi,
efek-efek utang yang diterbitkan, dan pinjaman yang diterima.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Informasi akuntansi harus memilki relevasi nilai yang bermanfaat bagi investor
dalam mengambil keputusan investasi. Penggunaan informasi akuntansi yang akurat oleh
pengguna laporan keuangan memiliki peran yang besar yaitu sebagai dasar pertimbangan
apakah investasi yang akan dilakukan nantinya akan mendapatkan kauntungan dan kerugian
dari kkegiatan investasi. Sehingga pada proses penyajian dan pengungkapan instrument
keuangan harus sesuai dengan standar-standar akuntansi yang berlaku yaitu PSAK No.50
tentang penyajian instrument keuangan, PSAK No.55 tentang pengakuan dan pengukuran
instrument keuangan dan PSAk No.60 tentang pengungkapan instrument keuanga.
B. Saran