Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1

INSTRUMEN KEUANGAN

Oleh kelompok:

Juni Gusdawati (1830403049)

Maydina Ananda Sari (1830403000)

Nurhaliza (1830403067)

Rengga Oktavian (1830403084)

DIBIMBING OLEH :

Elfina Yenti S.E,AK,M.Si,CA

Frida Amelia S.E.Sy,M.Si

JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BATUSANGKAR

1441H/2019
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan
rahmat serta anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan makalah kami
dengan judul “INSTRUMEN KEUANGAN” ini.

Sholawat beriringan salam juga tidak bosan-bosan kami kirimkan buat Nabi
besar kita Muhammad SAW. yang telah berjasa besar dalam menyebar luaskan ajaran
agama Islam dan menata kehidupan masyarakat secara Islami, yang merupakan awal
terbentuknya kehidupan Islam.

Dalam pembuatan makalah ini, penulis telah berusaha sebaik-baiknya, namun


pasti masih banyak kesalahan. Karena itu. penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca sekalian

Batusangkar, 4 November 2019

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................2
A. Pengertian Instrumen Keuangan (financial instruments)......................................2
B. Ruang Lingkup Psak 50, 55, Dan 60........................................................................3
C. Kategori Instrumen Keuangan.................................................................................4
D. Bentuk Instrumen Keuangan...................................................................................8
E. Konsep Pengakuan dan Pengukuran Instrumen Keuangan..................................9
F. Pengakuan Dan Pengukuran Instrumen Keuangan.............................................11
G. Penyajian dan pengungkapan................................................................................20
BAB III PENUTUP..............................................................................................................22
A. Kesimpulan..............................................................................................................22
B. Saran........................................................................................................................22
DAFTAR KEPUSTAKAAN

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
kas dan piutang merupakan aset keuangan atau sering disebut
indtrumen keuangan. Instrument keuangna adalah suatu kontrak yang
menambah nilai aset atau liabilitas keuangan. Pencabutan dari konvergensi
PSAK dengan IFRS menyebabkn tidk ada pengaturan untuk industry tertentu,
karena standar lebih menekankan pada substansi transaksi dan komponan
yang diperoleh bukan pada jenis industri entitas. Perubahan tidak hanya
berdampak pada laporan keuangan, namun juga mempengaruhi proses bisnis
dan sistem yang digunakan oleh entitas.instrumen ekuitas adalah setiap
kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah
dukirangi dengan seluruh liabilitasnya. Kontrak yang akan diselesaikan oleh
entitas dengan penyerahan (atau penerimaan ) instrument ekuitas miliknya
dalam jumlah yang telah ditetapkan sebagai pengganti kas atau aset keuangan
lainnya yang nilainya telah ditetapkan adalah instrument ekuitas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Pengertian Instrumen Keuangan (financial instruments)
2. Bagaimana Ruang Lingkup Psak 50, 55, Dan 60
3. Bagaimana Kategori Instrumen Keuangan
4. Apa saja Bentuk Instrumen Keuangan
5. Bagaimana Konsep Pengakuan dan Pengukuran Instrumen Keuangan
6. Bagaiman Pengakuan Dan Pengukuran Instrumen Keuangan
7. Bagaimana Penyajian dan pengungkapan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Instrumen Keuangan (financial instruments)


Kas dan piutang merupakan aset keuangan atau sering disebut dengan
instrumen keuangan. Instrumen keuangan adalah suatu kontrak yang
menambah nilai aset keuangan (financial assets) atau liabilitas keuangan
(financial liability). Aset keuangan meliputi setiap aset yang menimbulkan
hak kontraktual untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya.Sedangkan
liabilitas keuangan meliputi setiap kewajiban kontrak untuk membayar kas
atau aset keuangan.
Berikut adalah standar akuntansi yang mengatur instrument keuangan:
1. PSAK 50 instrumen keuangan:penyajian (revisi 2010) adopsi dari IAS 32
financial instrument: presentation.
2. PSAK 55 instrumen keuangan: pengakuan dan penilaian (revisi 2011)
adopsi dari IAS 39 financial instrument: recognition and valuation.
3. PSAK 60 instrumen keuangan : pengungkapan(revisi 2010) adopsi IFRS
7financial instrument: disclosure.
Konfergensi PSAK dengan IFRS menyebabkan semua standar yang
berkaitan dengan instrument keuangan dicabut dan di ganti denga tiga standar
diatas. Beberapa standar terkait instrument keuangan yang dicabut diantaranya
berikut ini:
a. PSAK 41 Akuntansi Warran
b. PSAK 43 Akuntansi Anjak Piutang
c. PSAK 54 Restrucrisasi Utang Piutang Bermasalah
d. PSAK 30 Akuntansi Perbankan
e. PSAK 42 Akuntansi Perusahaan Efek
f. PSAK 49 Akuntansi Reksa Dana

2
3

Pencabutan tersebut menyebabkan tidak ada pengaturan untuk industry


tertentu karena standar lebih menekankan pada substansi transaksi dan
komponen yang dilaporkan bukan pada jenis industri entitas. Pengaturan
akuntansi yang ada pada standar lama diubah mengikuti aturan dalam PSAK
baru.
Standar akuntansi berdasarkan IFRS banyak menggunakan penilaian
nilai wajar,hal ini membawa dampak perubahan besar dalam peranan standar
akuntansi dalam praktik. Sebagai contoh,perhitungan amortisasi premium atau
diskon yang selama ini dibolehkan menggunakan metode garis lurus,dengan
IFRS harus menggunakan metode bunga. Perhitungan bunga harus didasarkan
pada tingkat bunga efektif bukan tingkat bunga nominal.(Martani, 2012:165)
Perkembangan Pengaturan Instrumen Keuangan:
1. PSAK 09 penyajian aktiva lancar dan kewajiban lancar.
2. PSAK 50 sekuritas.
3. PSAK 43 Akuntansi Anjak piutang.
4. PSAK 21 Akumtansi Ekuitas.
5. PSAK 31 Akuntansi perbankan.
6. PSAK 50 Akuntansi Investasi Efek tertentu.
7. PSAK 51 Akuntansi Kuasi Organisasi.
8. PSAK 55 Akuntansi instrumen Derivatif dan Aktivitas lindung Nilai.
9. PSAK 24 Akuntansi Restrukturisasi Utang piutang Bermasalah.(Yenti
dan Amelia,2018:113)
B. Ruang Lingkup Psak 50, 55, Dan 60.
Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang menambah nilai asset
keuangan entitas dan menimbulkan liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas
entitas lain. Aset yang timbul dari kontrak tersebut dinamakan aset keuangan
(financial asset), sedangkan liabilitas yang timbul disebut liabilitas keuangan
serta ekuitas yang diterbitkan sudah diketahui umum sebagai instrumen
ekuitas. Instrumen keuangan merupakan asset yang dapat diperdagangkan
4

dalam bentuk apapun, seperti kas, bukti kepemilikan dalam suatu entitas, atau
hak kontraktual untuk menerima atau memberikan, uang tunai atau instrumen
keuangan lainnya. Instrumen keuangan (financial instruments) adalah setiap
kontrak yang menambah nilai aset keuangan (financial assset) entitas dan
liabilitas keuangan (financial liability) atau instrumen ekuitas (equity
instruments) entitas lain. (Yenti dan Amelia,2018:114)
C. Kategori Instrumen Keuangan.
Instrumen keuangan apat diklasifikasikan dalam kategori berikut:
1. Aset Keuangan
a. Aset keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
b. Investasi dimiliki hungga jatuh tempo.
c. Pinjaman ysng diberikan dan piutang.
d. Aset keuangan tersedia untuk dijual.
e. Liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain
f. Liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
g. Liabilitas keuangan lainnya.
2. Instumen Ekuitas
a. Instrumen ekuitas biasa.
b. Instrumen ekuitas manajemen.
c. Instrumen ekuitas sintesis
3. Instrumen derivatif
a. Derivatif biasa.
b. Derivatif melekat.
4. Instrumen lindung nilai
a. Atas nilai wajar.
b. Atas arus kas.
c. Atas investasi neto pada operasi luar negeri.
5

Berikut tabel yang mengikhtisarkan klasifikasi instrumen keuangan


dan contoh instrumen keuangan sesuai kategorinya.

No Kategori Karakteristik Contoh


1 Aset keuangan Aset keuangan baik yang Aset derivatif
Aset keuangan yang dimiliki untuk dan investasi
diukur pada nilai diperdagangkan(misalnya dalam instrumen
wajar melalui untuk dijual dalam waktu utang dan
laporan laba rugi. dekat pada masa ekuitas yang
mendatang) atau pada dimiliki dalam
saat pengkuan awal telah portofolio
ditetapkan oleh entitas diperdagangkan.
untuk diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi.
2 Investasi yang Aset keuangan dengan Investasi dalam
dimiliki hingga jatuh pembayaran tetap atau instrumen utang
tempo telah ditentukan dan yang
jatuh temponya telah mempunyai
ditetapkanserta entitas kuotasi harga
mempunyai intensi dimana entitas
positif dan kemampuan memiliki niat
untuk memiliki aset dan mampu
keuangan tersebut hingga memiliki hingga
jatuh tempo. jatuh tempo.
3 Pinjaman yang Aset keuangan dengan Piutang usaha,
diberikan dan pembayaran tetap atau pinjaman yang
piutang. telah ditentukan dan diberikan, dan
tidak mempunyai kuotasi iutang wesel.
harga dipasar aktiff.
4 Aset keuagan Aset keuangan yang Investasi dalam
6

tersedia untuk dijual. dirancang sebagai instrumen utang


tersedia untuk djjual atau dan ekuitas
yang tidak yang tidak
diklasifikasikan dalam termasuk dalam
ketiga kategori diatas. kategori lain.
Sumber: Yenti dan Amelia,2018:115

Liabilitas keuangan
1 Liabilitas keuangan baik yang dimiliki untuk Liabilitas derivatif
diperdagangkan(misalnya dibeli kembali dan liabilitas
dalam waktu dekat pada masa mendatang) diperdagangkan
atau ditetapkan pada saat pengakuan awal lainnya.
telah ditetapkan oleh entitas untuk diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi.
2 Semua liabilitas lainnya selain daripada Utang usaha, utang
liabilitasyang dinilai pada nilai wajar melalui wesel, dan efek
laba rugi. utang yang
diterbitkan.
Sumber: Yenti dan Amelia,2018:116

Secara perinci PSAK 50 membahas tentang aset keuangan.

1. Aset keuangan adalah setiap aset yang bebentuk:


a) Kas
b) Instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas lain
c) Hak kontraktual:
1) Untuk menrima kas atau aset keuangan lain dari entitas lain.
2) Untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan
dengan entitas lain dalam kondisi yang berpotensi
menguntungkanentitas tersebut.
7

d) Kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan mengunakan


instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh entitas dan merupakan:
1) Nonderivatif dimana entitas harus atau mungkin diwajibkan untuk
menerima suatu jumlah yang bervariasi dari instrumen ekuitas yang
diterbitkan entitas atau
2) Derivatif yang akan atau mungkin diselesaikan selain dengan
mempertukarkan sejumlah tertentu kas atau aset keuangan lain
dengan sejumlah tertentu instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas
2. Liabilitas keuangan adalah setiap liabilitas yang berupa
a) Kewajiban kontraktual:
1) Untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain
atau
2) Untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan
dengan entitas lain dengan kondisi yang berpotensi tidak
menguntungkan entitas tersebut.
b) Kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan instrumen
ekuitas yang diterbitkan entitas dan merupakan suatu:
1) Nonderivatif dimana entitas harus atau mungkin diwajibkan untuk
menyerahkan suatu jumlah yang bervariasi dari instrumen ekuitas
yang diterbitkan entitas.
2) Derivatif yang akan atau mungkin diselesaikan selain dengan
memoertukarkan sejumlah tertentu kas atau aset keuangan lain
dengan sejumlah tertentu instrumen ekuitas yang diterbitkan
entitas(Yenti dan Amelia,2018:115-118)

D. Bentuk Instrumen Keuangan


Instrumen keuangan berdasarkan PSAK 50 (revisi 2010) berbentuk
asset keuangan,liabilitas keuangan,dan instrument ekuitas.
8

Asset keuangan terdiri atas :


1. Kas baik dalam bentuk kas didalam perusahaan dalam bentuk uang tunai
maupun kas yang disimpan didalam bank.
2. Instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas lain.
3. Hak kontraktual
a. Untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain.
b. Untuk mempertukarkan aset keuangan dengan entitas lain dengan
kondisi berkopetensi untung.
4. Kontrak yang akan atau mungkin diseleaikan dengan menggunakan
instrument ekuitas yang diterbitkan oleh entitas dan merupakan:
a. Nonderivatif dimana entitas harus atau mungkiin diwajibkan untuk
menerima sejumlah yang berfariasi dari instrument yang diterbitkan
entitas.
b. Derivatif yang akan atau mungkin diselesikan selain dengan
mempertukarkan sejumlah tertentu kas atau aset keuangan lain dengan
sejumlah tertentu instrument ekuitas yang diterbitkan entitas.
Liabilitas keuangan terdiri atas :
1. Liabilitas Kontraktual
a. Untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain.
b. Untuk mempertukarkan aset keungan atau liabilitas keuangan atau
entitas lain dengan kondisi yang berkompetensi tidak menguntungkan
entitas.
2. Kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan
instrument ekuitas yang diterbitkan entitas dan merupakan suatu:
a. Nonderivatif dimana entitas harus atau mungkin diwajibkan untuk
menyerahkan sejumlah yang berfariasi dari instrument ekuitas yang
diterbitkan entitas.
b. Derivatif yang akan atau mungkin diselesaikan selain dengan
mempertukarkan kas dalam jumlah tertentu atau aset keuangan lain
9

dengan jumlah tertentu dengan instrument ekuitas yang diterbitkan


entitas. (Yenti dan Amelia,2018:118-120)
E. Konsep Pengakuan dan Pengukuran Instrumen Keuangan
Pengukuran Aset atau liabilitas keuangan dibedakan menjadi dua yaitu
pengukuran pada saat pengakuan awal,dan pengukuran setelah pengakuan
awal. Secara umum pengukuran menggunakan dasar nilai wajar,namun saat
nilai wajar tidak dapat diperoleh maka dapat menggunakan nilai perolehan
atau nilai tercatat.
Pengakuan awal aset dan liabilitas keuangan menggunakan nilai wajar
pada tanggal perolehan atau transaksi. Pada saat perolehan ini,ada kalanya
entitas harus membayar biaya transaksi untuk memperoleh aset atau
mengeluarkan liabilitas keuangan. Untuk aset dan liabilitas keuangan yang
dalam pengukuran setelah pengakuan awal menggunakan nilai wajar,biaya
transaksi tersebut diklasifikasikan sebagai beban pada periode berjalan.
Provisi diakui jika memenuhi tiga syarat yaitu: (Martani, 2012:169-170)
a. Entitas memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum, konstruktif)
sebagai akibat peristiwa masa lau.
b. Kemungkina besar (probable) penyelesaian liabilitas tersebut
mengakibatkan arus keluar sumber daya.
c. Entitas yang andal mengenai jumlah liabilitas nilainya dapat diukur
dengan aandal dapat dibuat.
Jika tidak memenuhi ketiga syarat tersebut provisi tidak dapat diakui.
Ketika tidak memenuhi ketiga persyaratan tersebut, kemungkinan liabilitas
tersebut cukup diungkapkan sebagai liabilitas kontinjensi targantung
materialitas.
Pengukuran provisi didasarkan pada hasil estimasi terbaik dari
pengeluaran yang diperlukan untuk menyelsaikan kewajiban kini pada akhir
periode pelaporan.(Martani dan Veronica,2015: 32)
Pengukuran Piutang Dagang dan Penghasilan
10

Pengukuran piutang tidak lepasdari pengukuran penghasilan yang


menyebabkan terjadinya piutang dagang tersebut. Pada prinsipnya piutang
dagang dan penghasilan yang timbul dari penjualan barang dagangan,
pruduk jadi atau jasa secara kredit tersebut pada mulanya akan dicatat
berdasarkan harga pertukaran (change price) yang disepakati oleh kedua
belah pihak (penjuala dan pembeli). Seringkali kedua belah pihak
menyepakati adanya penyesuaian terhadap harga pertukaran tersebut seperti
potongan dagang, potongan kuantitas dan potongan tunai. Di samping 3
potongan tersebut masih ada hal yang menyebabkan besarnya penghasilan
bersih yang berasal dari penjualan tidak sebesar harga pertukaran yang sudah
di sepakati, yaitu retur penjualan (sales return), biaya angkut penjualan,
biaya penagihan dan kerugian piutang.(Suparwoto,1990:119-120)
KRITERIA Pengakuan
Kriteria pengakuan adalah agar suatu unsur diakui secara formal
maka unsur tersebut harus memenuhi salah satu definisi elemen laporan
keuangan. Sebagai contoh sebuah piutang usaha harus memenuhi definisi
aktiva untuk dapat dicatat dan dilaporkan sebagai aktiva dalam neraca. Hal
yang sama juga berlaku pada kewajiban, ekuitas pemilik, pendapatan, beban
dan elemen lainnya. Sebuah unsur juga harus dapat diukur dalam satuan
uang untuk dapat diakui. Pengngkapan merupakan pengakuan yang lebih
tepat dalam situasi diamana informasi yang relevan tidak dapat diukur
dengan andal.(Stice,2004:36)

Lima atribut pengukuran yang banyak digunakan saat ini untuk


melakukan praktik yaitu:

a. Biaya historis (historical cost) merupakan harga setara kas untuk barang
atau jasa pada tanggal perolehan. (contoh untuk unsur yang diukur
11

dengan menggunakan biaya historis adalah tanah, bangunan, peralatan,


dan sebagian besar persediaan )
b. Biaya pengganti saat ini (current replacement cost) adalah harga setara
kas yang bisa ditukarkan pada saat ini untuk membeli atau menggantiakn
barang atau jasa yang sejenis. (contoh: beberapa persediaan yang
mengalami penurunan nilai sejak diperoleh)
c. Nilai pasar saat ini (carrent market value) adalah harga kas yang setara
dengan menjual aktiva dalam kondisi penjualan biasa. (contoh: beberapa
instrumen keuangan)
d. Nilai realisasi bersih (net realizable velue) adalah sejumlah kas yang
diharapkan akan diterima dari konversi aktiva dalam aktivitas bisnis
normal. (contoh: piutang dagang)
e. Nilai sekarang atau nilai yang didiskonto (present atau dicounted
value) adalah jumlah arus masuk kas bersih dimasa yang akan datang
atau arus keluar yang didiskonto ke nilai sekarang pada tngka bunga
yang sesuai. (contoh: piutang jangka panjang, utang jangka panjang dan
aktiva operasi jangka panjang yang dianggap mengalami penurunan
nilai.). (Stice,2004:36)
F. Pengakuan Dan Pengukuran Instrumen Keuangan.
1. Pengakuan.
Entitas harus mengakui aset keuangan atau kewajiban keuangan
pada laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, entitas menjadi pihak
dalam ketentuan-ketentuan kontrak dari instrumen. Penghentian
pengakuan kewajiban keuangan. Entitas harus menghapus kewajiban
keuangan (bagian dari kewajiban keuangan) dari laporan posisi keuangan
jika, dan hanya jika, itu dipadamkan, yaitu ketika kewajian yang
ditentukan dalam kontrak habis atau dibatalkan atau berakhir.
Pada saat pengakuan awal, entitas pada umumnya mengukur aset
keuangan menggunakan akuntansi tangal transaksi pada nilai wajar
12

ditambah biaya transaksi (fair vaalue plus transaction costs), kecuali aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Aset keuangan
yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi pada awalnya hanya diakui
pada nilai wajar (fair value). Biaya transaksi (transaction costs) adalah
biaya-biaya tambahan, seperti biaya pendaftaran dan komisi lain yang
ditetapkan, biaya yang dibayar kepadapenasehat hukum, akuntan, dan
penasihat profesional lain, biaya percetakan dan materai. Biaya transaksi
meliputi fee dan komisi yang dibayarkan para agen (termasuk karyawan
yang berperan sebagai agen penjual/ selling agent), konsultan, perantar
efek dan pedagang efek, pungutan wajib yang dilakukan oleh pihak
regulator dan bursa efek, serta pajak dan bea yang dikenakan atas transfer
yang dilakukan. Biaya-biaya transaksi tidak termasuk premium atau
diskonto utang, biaya pendanaan (fiinancing costs), biaya administrasi
internal atau biaya peyimpanan (holding costs).
Jurnal untuk mencata biaya transaksi yang dibayar tunai dan
berkaitan dengan instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan
diamortisasi (amortiized costs) adalah:
Aset keuangan Xxx
Kas Xxx

Jurnal untuk mencata biaya transaksi yang dibayar tunai dan


berkaitan dengan instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar (fair
value) adalah:

Beban transaksi Xxx


kas Xxx

Contoh 1
13

Entitas A membayar biaya komisi kepada agen sebesar Rp. 20.000


untuk membeli 50 lembar saham biasa pada sebuah entitas yang terdaftar
dengan tunai sebsar 1.000.000. entitas pada awalnya mengakui investasi
dalam instrumen ekuitas pada harga yang dibayar. Karena instrumen
keuangan, setelah pengakuan awal, akan diukur pada niali wajar, maka
biaya transaksi tidak termasuk dalam pengukuran awal.
Jurnal untuk mencatat pengakuan awal adalah

Investasi dalam saham 1.000.000


biasa 20.000
Biaya transaksi 1.020.000
Kas
Untuk mencatat transaksi atau mengakui perolehan saham dan biaya
transaksi

Sebaliknya, sebuah entitas membayar biaya komisi untuk agen Rp


20.000 untuk membeli 50 lembar saham biasa pada perusahaan tidak
terdaftar dengan tunai sebesar Rp 1.000.000. nilai wajar saham tidak dapat
diandalkan sehinga investasi diukur pada biaya perolehan. Entitas pada
awalnya mengakui investasi dalam instrumen ekuitas dengan harga Rp.
1000.000 karena instrumen keuangan setelah pengakuan awal, akan diukur
pada harga perlehan, maka biaya transaksi dimasukan pada pengakuan
awal.

Investasi dalam saham biasa 510.000


kas 510.000
Untuk mencatat perolehan saham dan biaya transaksi

Contoh 2
14

Entitas A mebeli 100.000 lembar saham entitas B dengan kuotasi


harga Rp124 dengan total harga Rp 12.400.0000. disamping itu,
umtuk memperoleh saham tersebut Entitas A membayar biaya
transaksi dalam bentuk biaya komisi sebesar Rp 100.00

Jurnal pada pengakuan awal adalah:

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar


melalui laba rugi
(investasi dalam saham Entitas B) 12.400.000
Biaya transaksi 100.000
Kas 12.500.000
(untuk mencatat perolehan 100 lembar saham pada niali wajar Rp
12.400.000)

Jika Entitas A telah mengklasifikasikan saham Entitas B sebagai


tersedia untuk dijual maka biaya transaksi tersebut akan dimasuakn dalam
pengukuran awal aset keuangan, dengan jurnal

Aset keuangan tersedia


untuk dijual (investasi 12.500.000
dalam saham Entitas B 12.500.000
Kas
(untuk mencatat perolehan 100 lembar saham pada nilai wajar sebesar Rp
12.500.000)
Persyaratan yang sama diterapkan terhaadap liabiltas keuangan
misalnya, jika Entitas A meerbitkan obligasi dengan hasil Rp 17.100.000
dan biaya transaksi sebesar Rp. 300.000 dalam penerbitan obligasi, maka
jumlahnya, dengan asumsi obligasi diukur pada biaya perolehan
diamortisasi adalah:
15

Kas 16.800.000
Liabilatas keuangan 16.800.000
(utang obligasi)
(untuk mencatat penerbitan obligasi dengan hasil bersih Rp. 16.800.000
atau 17.100.000-300.000)

2. Pengukuran Berikutnya.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan dan liabilitas keuangan
diukur pada ilai wajar, biaya perolehan diamortisasi atau biaya perolehan
tergantung klasifikasi apakah nilai wajar dapat ditentukan dengan andal.
Pengukuran awal dan pengukuran berikutnya atas instrumen keuangan dan
perlakuan akuntansi atas perubahan nilai wajar diikhtisarkan dalam tabel
berikut:

Klasifikasi Kategori Pengukuran Pengukuran Perlakuan


awal selanjutnya atas
perubahan
nilai wajar
Aset Nilai Nilai wajar* Nilai wajar Diakui dalam
keuangan wajar laba rugi
melalui
laba rugi
Pinjaman Nilai wajar* Biaya Tidak dapat
yang perolehan diterapkan
diberikan diamortisasi
dan dengan
piutang menggunakan
metode suku
bunga efektif
Dimiliki Nilai wajar* Biaya Tidak dapat
16

hingga perolehan diterapkan


jatuh diamortisasi
tempo dengan
menggunakan
metode suku
bungga
efrktif
Tersedia Nilai wajar* Nilai wajar Perubahan nilai
untuk wajar pada
dijual awlnya dicatat
sebagai
pendapatan
komprehensif
lain kemudian
akan
direklasifikasi
ke laba rugi
atas penurunan
nilai atau
penghentian
pengakuan
Lainnya Biaya Biaya Tidak dapat
(instrum perolehan perolehan diterapkan
en
ekuitas)
tidak
memiliki
kuotasi
harga
17

dipasar
aktif dan
nilai
wajarnya
tidak
dapat
diukur
secara
andal
Liabilitas Nilai Nilai wajar Nilai wajar Diakui dalam
keuangan wajar laba rugi
melalui
laba rugi
Liabilitas Nilai wajar* Biaya Tidak dapat
keuanga perolehan diterapkan
n lain diamortasi
dengan
menggunakan
metode suku
bunga efektif
 Nilai pada awal juga disesuaikan dengan biaya transaksi, kecuali
aset atau liabilitas pada nilai wajar melalui laba rugi
 Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak dimiliki kuotasi harga
di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dpaat diukur secara andal,
serta derivatifyang terkait dengan dan diselesaikan melalui
penyerahan instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga
dipasar aktif tersebut, diukur pada biaya perolehan.
Sumber: Yenti dan Amelia,2018:122
18

Dari tabel diatas, setelah pengakuan awal, aset keuangan dan


liabilitas keuangan diukur dengan menggunakan salah satu dari tiga atribut
pengukuran berikut.

1) Biaya Perolehan
Biaya prolehan adalah jumlah aset yang diperoleh atau liabilitas
yang diselesaikan, termasuk biaya transaksi (misalnya komisi atau fee
yaang dibayar).
Contoh 1
Entittas Amembeli dengan tunai 10% kepemilikan saham biasa
Entitas nonpublik dengan total biaya Rp 2.500.000. Jadi, pada awal
pengakuan, entitas mendebit aset keuangan sebesar 2.500.000 dan
mengkredit kas sebesar 2.500.000

Aset keuangan 2.500.000


Kas 2.500.000
Tidak terdapat pasar aktif untuk saham tersebut, dan entitas A
menetapkan bahwa adalah tidak mungkin menaksir nilai wajar saham
dengan menggunakan teknik penilaian. Dalam kasus tersebut, Entitas A
harus terus mengukur investasi pada biaya perolehan sebesar Rp
2.500.000 pada tangal pelaporan berikutnya sepanjang aset dimiliki,
dengan asumsi aset tidak turun nilainya.
Sementara investasi yang dimiliki yang diukur pada biaya
perolehan, keuntungan atau kerugian kepemilikin yang belu direalisasi
pada umumnyatidak diakui dalam laba rugi. Namun deviden tunai yang
diterima dilaporkan sebgai pendapatan deviden.
2) Biaya Perolehan Diamortisasi
Setelah pengukuran awal, kategori aset keuangan dan libilitas
keuangan ini diukur pada biaya perolehan Diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bungga efektif dilaporan posisi keuangan:
19

a) Investasi yang dimilik hingga jatuh tempo.


b) Pinjaman yan diberikan dan piutang.
c) Liabilitas keuangan lainnya.
Biaya Diamortisasi adalah biaya perolehan dari aset atau
liabilitas setelah disesuaikan, jika layak, untuk mencapai suatu suku
bungga efektif yang konstan selama umur aset atau liabilitas (misalnya,
pendapatan bunga yang konstan atau beban bunga yang konstan sebagai
suatu presentase jumlah tercatat dari aset keuangan atau liabilitas
keuangan). Dengan kata lain, biaya perolehan Diamortisasi dari aset
keuangan atau liabilitas keuangan dikurangi pembayaran pokok,
ditambah atau dikurangi dengan akumulasi amortisaasi berdasarakan
metode suku bunga efektif dan dikurangi penurunan nilai atau nilai yang
tidak dapat ditagih.
3) Nilai Wajar
Nilai wajar (fair value) adalah nilai dimana suatu aset dapat
dipertukarkan atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang
memahami dan berkeinginan untuk melakukan transakssi wajar.
Kategori aset keuangan dan liabilitas keuangan pada umumnya
diukur pada nilai wajar dilaporan posisi keuangan:
a) Aset keuanganpada nilai wajar melalui laba rugi.
b) Aset keuangan tersedia untuk dijual.
c) Liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi. (Yenti dan
Amelia,2018:121-125)
G. Penyajian dan pengungkapan
Penyajian aset keuangan dalam laporan keuangan diatur khusus dalam
PSAK 50 (revisi 2010) instrument keuangan : penyajian,prinsip penyajian ini
berlaku terhadap kategori instumen keuangan dari perspektif penerbit,dalam
aset keuangan,liabilitas keuangan,dan instumen ekuitas. Pengategorian yang
20

terkait dengan suku bunga,deviden,kerugian dan keuntungan,keadaan aset


keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus.
Pengungkapan aset keuangan diatur dalam PSKA 60 instrumen
keuangan : Pengungkapan. Pernyataan ini mengatur pengungkapan dalam
laporan keuangan yang memungkinkan pengguna mengevaluasi
signifikasiinstumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan entitas serta
jenis dan besarnya resiko yang timbul dan bagaimana entitas mengelola resiko
tersebut. (Martani, 2012:172)
BAB III

PENTUP

A. Kesimpulan
Kas dan piutang merupakan aset keuangan atau sering disebut dengan
instrumen keuangan. Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang
menambah nilai asset keuangan entitas dan menimbulkan liabilitas keuangan
atau instrumen ekuitas entitas lain. Aset yang timbul dari kontrak tersebut
dinamakan aset keuangan (financial asset), sedangkan liabilitas yang timbul
disebut liabilitas keuangan serta ekuitas yang diterbitkan sudah diketahui
umum sebagai instrumen ekuitas. Instrumen keuangan merupakan asset yang
dapat diperdagangkan dalam bentuk apapun, seperti kas, bukti kepemilikan
dalam suatu entitas, atau hak kontraktual untuk menerima atau memberikan,
uang tunai atau instrumen keuangan lainnya. Instrumen keuangan (financial
instruments) adalah setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan
(financial assset) entitas dan liabilitas keuangan (financial liability) atau
instrumen ekuitas (equity instruments) entitas lain.
Pengukuran Aset atau liabilitas keuangan dibedakan menjadi dua yaitu
pengukuran pada saat pengakuan awal,dan pengukuran setelah pengakuan
awal. Kriteria pengakuan adalah agar suatu unsur diakui secara formal maka
unsur tersebut harus memenuhi salah satu definisi elemen laporan keuangan.

B. Saran
Pemakalah menyadari bahwa dalam pembuatan makalah terdapat
kekurangan karena keterbatasan ilmu dan buku sumber yang dimiliki. Oleh
karena itu, pemakalah mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun

21
22
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Martani, Dwi dan Veronica Siregar, Silvia.2015.Akuntansi Keuangan Menengah


Berbasis PSAK.Jakarta:SALEMBA EMPAT
Martani, dwi Dkk.2012.Akuntansi Keuangan Menengah berbasis PSAK.Jakarta:
SALEMBA EMPAT
Stice, Eari K.2004. Intermediate Accounting.Jakarta:SALEMBA EMPAT
Suparwoto.1990.Akuntansi Intermediate1.Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan
AMP YKPN
Yenti, Elvina dan Amelia, Frida.2018.Akuntansi Keuangan Menengah Berdasarkan
PSAK Berbasis IFRS.Jakarta:PRENADAMEDIA GROUP

Anda mungkin juga menyukai