Anda di halaman 1dari 10

PELAPORAN KORPORAT

“Standar Pelaporan Keuangan”

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pelaporan Korporat

Dosen Pembina : R. Wedi Rusmawan Kusumah, Dr.,S.E.,M.Si.,Ak,C.A

Disusun oleh: Kelompok 1

Hilda Putri Juani (51622120016)

Annisa Putri Agusti (51622120051)

Kelas : A-1

MAGISTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS WIDYATAMA

2022/2023
DAFTAR ISI

Daftar Isi............................................................................................................. i

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Laporan Keuangan.................................................................... 2

2.2 Tujuan Laporan Keuangan ......................................................................... 2

2.3 Laporan Keuangan Menurut SAK ETAP ................................................... 2

2.4 Laporan Keuangan Menurut IFRS .............................................................. 3

2.5 Standar Akuntansi di Indonesia ISAK 32 ................................................... 4

2.6 Perbedaan Kerangka Konseptual IFRS dan PSAK ..................................... 6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.................................................................................................. 7

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 8
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelaporan (financial reporting) yaitu suatu ikhtisar keuangan yang belum diaudit oleh
akuntan independent, disajikan terutama untuk kepentingan internal entitas. Laporan
keuangan (financial statement) adalah informasi akuntansi yang menyajikan tentang posisi
keuangan dan hasil usaha entitas pada periode tertentu dan ditujukan khususnya untuk pihak
eksternal entitas.
Standar akuntansi yaitu suatu masalah yang penting dalam semua pemakai pada
laporan keuangan. Suatu mekanisme dalam penyusunan standar akuntansi keuangan perlu
diatur sedemikan rupa agar memberikan kepuasan terhadap semua pihak yang
berkepentingan. Standar akuntansi pun akan terus berkembang dan berubah dengan tuntutan
masyarakat atau para ahli.
Salah satu dari standar akuntansi adalah Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntanbilitas Publik (SAK ETAP). Sesuai dengan ruang lingkup SAK ETAP maka standar
ini dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas tanpa akuntanbilitas publik. Entitas tanpa
akuntanbilitas publik yang dimaksud adalah entitas yang tidak memiliki akuntanbilitas publik
signifikan; dan tidak menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose
financial statement) bagi pengguna eksternal (SAK ETAP,2009).
SAK berbasis IFRS (2012:12), Menjelaskan bahwa laporan keuangan adalah media
utama bagi entitas untuk mengkomunikasikan informasi keuangan oleh manajemen kepada
para pemangku kepentingan. Laporan keuangan merupakan output dan hasil akhir dari proses
akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya
sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan juga
sebagai pertanggungjawaban atau accountanbility. Sekaligus menggambarkan indikator
kesuksesan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah ISAK 32 mensyaratkan entitas menerapkan PSAK atau ISAK yang spesifik ?
2. Apa yang membedakan SAK ETAP dengan IFRS ?
3. Bagaimana Hierarki ISAK 32 di Indonesia ?
4. Apa saja perbedaan kerangka konseptual IFRS dan PSAK ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Laporan Keuangan


Menurut Kieso, Weygant & Warfird (2007:2) Laporan adalah tujuan, informasi
keuangan yang paling penting untuk pihak luar perusahaan untuk berkomunikasi, laporan
keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat
komunikasi antara data keuangan dan atau kegiatan perusahaan. Menurut Harahap (2007:2)
Laporan keuangan adalah ouput dan hasil akhir dari proses akuntansi atau neraca, yang
merupakan informasi bagi pengguna sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan
keputusan.

2.2 Tujuan Laporan Keuangan


Menurut Ikatan Akuntan Indoensia (2009:3) Tujuan laporan keuangan adalah untuk
memberikan informasi tentang posisi keuangan untuk memberikan kinerja dan perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna keputusan
ekonomi perusahaan untuk menilai yang diperlukan dalam hal ini oleh pengguna laporan
keuangan sebagai evaluasi dan referensi dampak keuangan yang material, dihasilkan dari
keputusan ekonomi yang dibuat.

2.3 Laporan Keuangan Menurut SAK ETAP


Berdasarkan SAK ETAP (2009) Laporan keuangan entitas terdiri dari:
1. Neraca yang mewakili asset, liabilitas dan ekuitas entitas pada akhir periode
pelaporan dan mencakup setidaknya hal-hal berikut:
a. kas dan setara kas
b. perdagangan dan piutang lainnya
c. saham
d. properti investasi
e. aktiva tetap
f. asset tidak berwujud
g. perdagangan dan utang lainnya
h. kredit dan kewajiban pajak
i. kewajiban diestimasi
j. ekuitas

2
2. Akun untung dan rugi, Menurut IAI (2009:52) laporan laba rugi mencakup semua
item pendapatan dan beban yang diakui dalam suatu periode kecuali SAK ETAP
membutuhkan dinyatakan SAK ETAP mengatur perlakuan yang berbeda dengan
dampak dari koreksi kesalahan dan perubahan metode akuntansi juga.

Penyesuaian disajikan pada periode di mana perubahan terjadi dan bukan sebagai
bagian dari keuntungan atau kerugian pada periode terjadinya perubahan.
a. Penghasilan.
b. Beban keuangan.
c. Bagian pendapatan dari investasi dicatat menggunakan metode ekuitas.
d. Beban pajak.
e. Laba bersih atau rugi.Perusahaan didorong untuk menyajikan analisis di atas
dalam akun untung dan rugi. Entitas yang mengklasifikasikan pengeluaran
berdasarkan fungsi memiliki informasi tambahan berdasarkan sifat dari biaya,
termasuk depresiasi, amortisasi, dan biaya personil.
3. Perubahan ekuitas menurut IAI (2009: 62) "Perubahan dalam laporan ekuitas
menunjukkan laba atau rugi suatu perusahaan untuk suatu periode, pendapatan dan
pengeluaran barang-barang yang diakui secara langsung dalam ekuitas untuk
periode tersebut, Dampak perubahan dalam kebijakan akuntansi dan koreksi
kesalahan yang diakui selama periode ini dan jumlah dividen dan distribusi lainnya
kepada pemegang saham selama periode tersebut.
4. Laporan arus kas Menurut IAI (2009: 71) "Pengungkapan perubahan historis atau
kas dan setara kas dari perusahaan di mana perubahan timbul selama periode
operasi, investasi dan pendanaan, disajikan secara terpisah SAK ETAP, yaitu
operasi, investasi.
5. Catatan atas laporan keuangan dan pendanaan, menurut IAI (2009a: 8.1).
pernyataan "catatan atas laporan keuangan ini mengandung informasi sebagai
informasi tambahan dalam laporan keuangan, catatan atas laporan keuangan,
yang disajikan terkandung penjelasan naratif atau informasi tentang jumlah
yang disajikan dalam laporan keuangan dan informasi. Item yang tidak
memenuhi kriteria pengakuan.

2.4 Laporan Keuangan Menurut IFRS


Laporan keuangan menurut IFRS terdiri dari (IASI.8) hal-hal sebagai berikut:
1. Laporan posisi keuangan (a statement of financial position),
2. Laporan pendapatan komprehensif (a comprehensive income statement)
3. Laporan perubahan ekuitas atau laporan pengakuan pendapatan atau beban (either a
statement of changes in equity (SOCE) or a statement of recognized income or
expense)
4. Laporan arus kas (a cash flow statement or statement of cash flow)
5. Catatan, termasuk ringkasan kebijakan akuntansi yang penting (notes,including a
summary of the significant accounting policies).

3
2.5 Standar Akuntansi di Indonesia ISAK 32
Hierarki SAK
 Jika PSAK secara spesifik berlaku untuk suatu transaksi, peristiwa atau kondisi,
kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk pos tersebut menggunakan PSAK
tersebut. (PSAK 25 par 07)
 Jika tidak ada PSAK yang spesifik mengatur suatu transaksi, peristiwa atau
kondisi, manajemen menggunakan pertimbangannya dalam mengembangkan
dan menyusun kebijakan akuntansi dengan urutan menurun (PSAK 25 par 10 –
12)

 Definisi, kriteria pengakuan, konsep pengukuran untuk aset, liabilitas,


penghasilan, dan beban dalam Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan
(KKPK);
 Standar akuntansi terkini yang dikeluarkan oleh badan penyusun standar
akuntansi lain yang menggunakan kerangka dasar yang sama untuk
mengembangkan standar akuntansi, literatur akuntansi, dan praktik akuntansi
industri yang berlaku, sepanjang tidak bertentangan dengan SAK dan KKPK.

Standar Akuntansi Keuangan adalah Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Dewan Standar
Akuntansi Syariah Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan regulator pasar modal untuk
entitas yang berada di bawah pengawasannya.

PSAK 25 paragraf 07
Ketika suatu PSAK secara spesifik berlaku untuk suatu transaksi, peristiwa atau
kondisi lain, kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk pos tersebut menggunakan PSAK
tersebut. PSAK yang dimaksudkan merujuk pada PSAK dan ISAK. ISAK memiliki status
yang sejajar dengan PSAK. Contoh: PSAK/ISAK menganut prinsip substansi mengungguli
bentuk, sedangkan peraturan pasar modal menganut prinsip bentuk mengungguli substansi.
ED ISAK 32 mensyaratkan entitas menerapkan PSAK atau ISAK yang spesifik. Entitas
mengikuti kebijakan akuntansi yang disyaratkan oleh PSAK yang relevan dengan keadaan
tertentu entitas. Namun, untuk beberapa situasi, standar menawarkan pilihan; ada situasi lain
di mana tidak ada pedoman yang diberikan oleh PSAK. Dalam situasi ini, manajemen harus
memilih kebijakan akuntansi yang sesuai.

ISAK 32 'Interpretasi atas definisi dan hierarki Standar Akuntansi Keuangan


Indonesia' menjelaskan definisi dan hierarki standar akuntansi keuangan sesuai dengan
PSAK. ISAK 32 mengatur bahwa jika standar dan interpretasi tersebut bertentangan dengan
PSAK/ISAK, pernyataan kepatuhan yang eksplisit dan tidak dibatasi dengan PSAK tidak
dapat dibuat. Dengan demikian, kerangka pelaporan keuangan yang berbeda harus
digunakan. Kebijakan akuntansi harus diterapkan secara konsisten untuk transaksi dan
peristiwa serupa (kecuali jika standar mengizinkan atau mensyaratkan sebaliknya).

4
2.6 Perbedaan Kerangka Konseptual IFRS dan PSAK
No Perbedaan IFRS PSAK Efek Konvergensi

1 Cangkupan Desain IFRS SAK diperuntukan Akan ada


pengaturan diperuntukan untuk untuk Entitas yang penerapan standar
entitas yang bersifat bersifat profit- yang bersifat
profit oriented dan oriented, Nirlaba, setengah-setengah
SME (Small Medium UKM, dan terhadap
Enterprise). IFRS perusahaan berbasis perusahaan yang
belum mengatur syariah. berbasis syariah
standar akuntansi
untuk perusahaan
berbasis syariah.

2 Kerangka Dasar Menungkinkan Sama seperti IFRS,


penilaian aktiva tetap PSAK memberikan
berwujud dan tidak alternative
berwujud penggunaan nilai
menggunakan nilai wajar untuk menilai
wajar. Laporan kembali aktiva tetap
keuangan disajikan berwujud dan tidak
dengan basis true and berwujud. Laporan
fair (IFRS keuangan disajikan
Framework par 46) dengan basis “fairly
stated” (kerangka
dasar par 46)

3 Pernyataan Entitas harus Entitas tidak harus Harus dibuat


kepatuhan akan membuat pernytaan membuat pernyataan pernyataan
standar eksplisit tentang kepatuhan akan eksplisit akan
kepatuhan akan SAK kepatuhan pada
standar IFRS PSAK di CALK

4 Prinsip Keteapan Tidak diatur secara Dianjurkan agar Perlunya


Waktu(Timeliness khusus kapan entitas entitas menyajikan penyusuaian aturan
) menyajikan laporan laporan keuangan terkait dengan
keuangan paling lama 4 bulan kewajiban entitas
setelah tanggal untuk memenuhi
neraca kewajiban
perpajakan dalam
menyampaikan
SPT Tahunan
paling lambat
tanggal 31 maret
untuk WP Orang
Pribadi dan 30
April untuk WP
Badan
5 Basis Standar Menganut standar Menganut standar
akuntansi berbasis akuntansi berbasis
prinsip untuk aturan.
meningkatkan
transparansi,
akuntabiliotas, dan
keterbantingan
laporan keuangan
antar entitas secara
global.

6 Prinsip konservatif Tidak lagi mengakui Masih mengakui


prinsip konservatif, prinsip konservatif
namun diganti
dengan prinsip
kehati-hatian

6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara keseluruhan standar akuntansi keuangan itu sangat penting bagi semua entitas
yang membuat laporan keuangan, agar pihak eksternal mengerti dan paham sehat/tidaknya
pada perusahaan tersebut. Setiap perusahaan mungkin ada yang memakai IFRS ataupun SAK
ETAP, sesuai dengan keputusan perusahaan tersebut. Namun untuk IFRS adalah standar
akuntansi yang sudah dipakai dikalangan penjuru dunia dan beberapa Negara sudah memakai
IFRS.

7
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa


Akuntabilitas Publik. Jakarta: Dewan Standar Akuntansi Keuangan.

Harahap, Sofyan Syafri. 2007. Teori Akuntansi, Edisi Kesepuluh. Jakarta: Rajawali
Pers (PT. Raja Grafindo Persada)

Kieso, Donald. E, dkk. 2007. Intermediate Acoounting, Emil Salim, Edisi


Keduabelas. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai