Anda di halaman 1dari 22

TUGAS PSAK -1

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

Disusun Oleh :

1. Misra Sarumaha (19230033)

2. Dina Cantika (19230012)

3. Frengki Iksa Novendri (19230019)

4. Rini Adel Asmara (19230043)

5. Salkia Okta Yuaurelli (19230047)

6. Susri Andari (19230048)

7. Vini Alvianita (19230053)

Dosen pengampu :

Elsa Meirina,SE,M.Si

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI “KBP” PADANG

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, Tuhan

Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan berkat rahmat dan karunia-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan 1”

Tujuan dari makalah ini merupakan tugas PSAK-1 dari mata kuliah

Ananlisis Laporan Keuangan PSAK. Penulis menyadari makalah ini masih belum

sempurna karena keterbatasan, oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca

sangat diharapkan dalam makalah ini agar lebih baik dan dapat bermanfaat bagi

seluruh pembaca.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang....................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................2

1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akuntansi dan PSAK........................................................4

2.2 Dasar Penerapan PSAK 1....................................................................6

2.3 Pengertian Laporan Keuangan............................................................7

2.4 Komponen jenis laporan keuangan.....................................................9

2.5 Jenis-jenis laporan keuangan...............................................................11

2.6 Cara membuat atau menyusun laporan keuangan sederhana...............12

2.7 Funsi laporan keuangan.......................................................................14

2.8 Contoh kasus PSAK-1 pada PT. Global Sawit Semesta.....................15

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..........................................................................................17

3.2 Saran....................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Laporan keuangan menurut PSAK No. 1 (2015:2) adalah sebagai berikut :

“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan

keuangan yang lengkap biasnya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan

perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya,

sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta

materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan

dengan laporan tersebut, misalnya informasi keuangan segmen industri dan

geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga”.

Laporan keuangan merupakan salah satu bentuk pertanggung jawaban

perusahaan kepada para pemangku kepentingannya. Laporan keuangan adalah

catatan informasi keuangan suatu entitas yang dapat menggambarkan kinerja

entitas tersebut pada suatu periode akuntansi. Laporan keuangan dibuat untuk

menyajikan informasi mengenai kinerja perusahaan dan berguna untuk

mengambil keputusan bisnis. Selain itu, laporan keuangan juga menunjukan

bentuk transparansi dan akuntabilitas perusahaan/entitas/organisasi kepada

masyarakat.

Laporan keuangan perusahaan dibuat setiap akhir periode akuntansi.

Setiap perusahaan memiliki periode akuntansi yang berbeda-beda. Bisa selama 1

tahun, ataupun per 6 bulan tergantung kepada kebijakan tiap perusahaan. Laporan

biasa dibuat secara manual atau menggunakan software laporan keuangan.

1
Laporan keuangan membantu menilai kinerja perusahaan selama satu periode

akuntansi. Selain itu laporan keuangan juga membantu perusahaan untuk

menentukan langkah perusahaan selanjutnya.

Secara umum, laporan keuangan wajib dibuat oleh perusahaan, baik

perusahaan manufaktur maupun jenis perusahaan lainnya ada empat, yaitu laporan

laba rugi, perubahan modal, neraca, dan laporan arus kas. Namun, laporan

keuangan yang dibuat bukanlah hanya dibuat begitu saja. Oleh karena itu laporan

Laporan keuangan diharapkan disajikan secara layak, jelas, dan lengkap, relevan,

dapat dipercaya, dan dapat di bandingkan, yang mengung kapkankenyataan-

kenyataan ekonomi mengenai eksistensi dan operasi perusahaan tersebut. Fungsi

laporan keuangan adalah untuk menggambarkan kondisi perusahaan, evaluasi

kinerja, acuan pengambilan keputusan, dan menggambarkan kredibilitas

perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian Akuntansi dan PSAK

2. Dasar Penerapan PSAK 1

3. Pengertian Laporan Keuangan

4. Komponen jenis laporan keuangan

5. Jenis-jenis laporan keuangan

6. Cara membuat atau menyusun laporan keuangan sederhana

7. Funsi laporan keuangan

8. Contoh kasus PSAK-1 pada PT. Global Sawit Semesta

2
1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian Akuntansi dan PSAK

2. Mengetahui dasar Penerapan PSAK 1

3. Mengetahui pengertian Laporan Keuangan

4. Mengetahui komponen jenis laporan keuangan

5. Mengetahui jenis-jenis laporan keuangan

6. Mengetahui cara membuat atau menyusun laporan keuangan sederhana

7. Mengetahui funsi laporan keuangan

8. Contoh kasus PSAK-1 pada PT. Global Sawit Semesta.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akuntansi dan PSAK

Dalam kamus besar bahasa Indonesia akuntansi berarti: teori dan

praktik perakunan, termasuk tanggungjawab, prinsip, standar, kelaziman

(kebiasaan), dan semua kegiatannya. Hal yang berhubungan dengan akuntan. Seni

pencatatan dan pengikhtisaran transaksi keuangan dan penafsiran akibat suatu

transaksi terhadap suatu kesatuan ekonomi. Menurut APB Statement No. 4 tahun

1970 yang berjudul Basic Concept and Accounting Principles Underlying

Financia Statement of Business Enterprises, akuntansi adalah sebuah aktivitas

jasa, dimana fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, terutama

informasi mengenai keuangan dan entitas ekonomi, yang dimaksudkan akan

berguna dalam pengambian keputusan ekonomi (dalam membuat pilihan di antara

berbagai alternatif yang ada).

Pernyataan Standar Akntansi Keuangan (PSAK) merupakan pedoman

dalam melakukan praktek akuntansi dimana uraian materi di dalamnya mencakup

hampir semua aspek yang berkaitan dengan akuntansi, yang dalam

penyusunannya melibatkan orang dengan kemampuan yang tergabung dalam

suatu lembaga yang dinamakan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Dengan kata lain,

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah buku petunjuk bagi

pelaku akuntansi yang berisi pedoman tentang segala hal yang ada hubungannya

dengan akuntansi.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) berisikan pedoman

untuk penyusunan laporan, pengaturan transaksi atau kejadian, dan komponen

4
tertentu dalam laporan keuangan. Pengaturan terkait laporan keuangan secara

umum berisikan defenisi, pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengakuan.

PSAK adalah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan laporan keuangan

agar terjadi keseragaman dalam penyajian laporan keuangan. Selain untuk

keseragaman laporan keuangan PSAK juga diperlukan untuk memudahkan

penyusunan laporan keuangan, memudahkan auditor serta memudahkan pembaca

laporan keuangan dalam menginterpretasikan dan membandingkan laporan

keuangan entitas yang berbeda.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan suatu

petunjuk dari prosedur akuntansi yang berisi pengakuan, pengukuran,

pengungkapan dan penyajian laporan keuangan.(Yulanda, 2021)

a. Pengakuan dan Pengukuran

Pengakuan unsur laporan keuangan merupakan proses pembentukan pos

yang memenuhi unsur serta kriteria pengakuan dalam neraca laporan laba

rugi. Pengakuan dilakukan dengan menyatakan pos tersebut baik dalam kata-

kata maupun dalam jumlah uang dan mencantumkannya ke dalam neraca laporan

laba rugi. Pengakuan memerlukan suatu konsep agar dapat menetukan kapan

dan bagaimana unsur dalam akuntansi dapat diakui dalam laporan

keuangan. Sedangkan pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk

mengakui dan memasukkan setiap unsur dalam laporan keuangan dalam neraca

dan laporan keuangan.

b. Pengungkapan dan penyajian

Menurut kepututusan ketua Bapepam dan laporan Keuangan,

Peraturan Nomor VIII.G. menjelaskan peraturan penyajian dan pengungkapan

5
laporan keuangan memberikan pedoman mengenai struktur, isi, persyaratan

dalam penyajian dan pengungkapan laporan keuangan yang harus

disampaikan oleh emiten atau perusahaan publik, baik untuk keperluan

penyajian kepada.

Tujuan standar akuntansi keuangan adalah menetapkan dasar-dasar

bagi penyajian laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose

financial statements) yang selanjutnya disebut laporan keuangan agar dapat

dibandingkan dengan laporan keuangan perusahaan periode sebelumya maupun

dengan laporan keuangan perusahaan lain. Pengakuan, pengukuran dan

pengungkapan transaksi dan peristiwa tertentu diaur dalam standar akuntansi

terkait.

2.2 Dasar Penerapan PSAK 1

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 pasal 60

ayat 2 menjelaskan bahwa laporan keuangan tahunan harus memuat

sekuran- kurangnya laporan keuangan yang terdiri atas sekurang-kurangnya

neraca akhir tahun buku yang baru lampau dalam perbandingan dengan

tahun buku sebelumnya, laporan laba rugi dari tahun buku yang bersangkutan,

laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, serta catatan atas laporan

keuangan tersebut.

Lebih lanjut dalam pasal 66 ayat 3 dijelaskan bahwa laporan

keuangan tahunan perusahaan disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan.

Berdasarkan Undang-Undang diatas dapat disimpulkan bahwa perusahaan

menyajikan laporan keuangan sekurang-kurangnya neraca, laporan laba rugi,

lapran arus kas, laporan perubahan ekuitas serta catatan atas laporan keuangan.

6
2.3 Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah berkas pencatatan uang, di mana laporan

berisikan segala macam transaksi yang melibatkan uang, baik transaksi pembelian

maupun penjualan dan kredit. Laporan ini dibuat dalam periode tertentu,

contohnya setiap bulan atau setiap satu tahun. Tergantung kebijakan perusahaan

masing-masing. Laporan keungan dibuat untuk mengetahui kondisi finansial

perusahaan. Sehingga pihak atasan bisa mengevaluasi dengan tepat jika kondisi

keuangan usaha mengalami masalah.Maka dari itu pengelola keuangan harus

membuatnya secara tepat dan akurat, serta bertanggungjawab mempresentasikan

laporan yang telah dibuat dengan detail kepada atasan. Biasanya dilakukan pada

saat evaluasi.

Laporan keuagan menurut PSAK No. 1 (2015:2) adalah sebagai berikut :

“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan

keuangan yang lengkap biasnya meliPuti neraca, laporan laba rugi, laporan

perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya,

sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta

materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan

dengan laporan tersebut, misalnya informasi keuangan segmen industri dan

geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga”.

Menurut mamduh M. Hanafia dan Abdul Halim, dalam buku Analisis

Laporan Keuangan ( 2002 : 63) Laporan Keuangan adalah laporan yang

diharapkan bisa memberi informasi mengenai perusahaan,dan digabungkan

dengan in"ormasi yang lain, seperti industri, kondisi ekonomi, bisa

7
memberikangambaran yang lebih baik mengenai prospek dan risiko perusahaan.

$alam Standar Akuntansi Keuangan PSAK! Laporan Keuangan adalah :“Laporan

yang menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang

diklasifikasikan dalam beberapa kelompok besar menurut karakteristik

ekonominya. ( IAI 2002 Par, 47).

Laporan keuangan sangat berguna bagi pemakai informasi sebagai

dasar pengambilan keputusan demi perkembangan kondisi keuangan

perusahaan di masa yang akan datang. Secara umum laporan keuangan dibuat

dengan tujuan untuk menyampaikan informasi tentang kondisi keuangan

perusahaan pada suatu saat tertentu kepada para pemangku keputusan. Para

pemakai laporan keuangan selanjutnya dapat menggunakan informasi

tersebut sebagai dasar dalam memilih alternatif penggunaan sumber daya

perusaaan yang terbatas. Namun, sejalan dengan perkembangan kepentingan

kelompok pemakai informasi maka pelaporan keuangan diperluas dengan

tujuan sebagai berikut:

1) Membuat keputusan investasi dan kredit

2) Menilai prospek arus kas

3) Melaporkan sumber daya perusahaan, klaim atas sumber daya

tersebut, dan perubahan-perubahan di dalamnya.

4) Melaporkan sumber daya ekonomi, kewajiban dan ekuitas apara

pemilik

5) Melaporkan kierja dan laba perusahaan

6) Menilai likuiditas, solvabiitas dan arus dana

7) Menilai pengelolaan dan kinerja manajemen.

8
8) Menjelaskan dan menafsirkan informasi keuangan

Para pengguna laporan keuangan dapat dikelompokkan dalam dua

kategori, yaitu pengguna internal (internal users) dan pengguna eksternal

(eksternal users).

1) Pengguna Internal (Internal Users)

2) Pengguna Eksternal (Eksternal Users)

2.4 Komponen Laporan keuangan

Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini:

1) Laporan posisi keuangan pada akhir periode

2) Laporan laba rugi komprehensif selama periode

3) Laporan perubahan ekuitas selama periode

4) Laporan arus kas selama periode

5) Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi

penting dan informasi penjelasan lainnya

6) Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan

ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif

atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau

ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya

Laporan keuangan merupakan seperangkat laporan keuangan formal (full

set) yang terdiri dari:

1) Neraca (balance sheet), yang menggambarkan posisi keuangan dari

satu kesatuan usaha yang merupakan keseimbangan antara aktiva

(assets), utang (liabilities), dan modal (equity) pada suatu tanggal

tertentu

9
2) Laporan laba rugi (income statement) merupakan ikhtisar dari

seluruh pendapatan dan beban dari satu kesatuan usaha pada suatu

priode tertentu.

3) Laporan perubahan ekuitas (statement of changes of equity) adalah

laporan perubahan modal dari satu kesatuan usaha selama periode

tertentu, yang meliputi laba komprehensif, investasi dan distribusi dari

dan kepada pemilik (investment by and distribution to owners)

4) Laporan arus kas (cash flow statement) berisi rincian seluruh

penerimaan dan pengeluaran, baik berasal dari aktivitas operasional,

investasi dan pendanaan dari satu kesatuan usaha selama satu peride

tertentu.

5) Catatan atasa laporan keuangan (notes to financial statement) berisi

informasi yang tidak dapat diungkapkan dalam keempat laporan

keuangan diatas, yang mengungkapkan seluruh prinsip, prosedur,

metode dan teknik yang diterapkan dalam penyusunan laporan

keuangan tersebut.

Sedangkan komponen laporan keuangan entitas syariah terdiri dari:


a) laporan posisi keuangan pada akhir periode
b) laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode
c) laporan perubahan ekuitas selama periode
d) laporan arus kas selama periode
e) laporan sumber dan penyaluran dana zakat selama periode
f) catatan atas aporan keuangan
g) informasi komparatif mengenai periode sebelumnya
h) laporan posisi keuangan pada awal periode yang disajikan

10
2.5 Jenis Jenis Laporan Keuangan

a. Laporan Laba rugi, yang mencantumkan transaksi individu dan total uang

yang Anda peroleh (pendapatan) dan uang yang Anda keluarkan

(pengeluaran). Laporan Laba rugi sendiri punya elemen-elemen antara

lain sebagai berikut:

1) Pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikan aktiva suatu perusahan

atau penyelesaian kewajiban (kompensasi keduanya)selama periode

tertentu, yang timbul dari penjualan barang- barang, penyerahan jasa,

danelemen pendapatan lainnya lainya.

2) Biaya adalah kenaikan dalam ekuitas atau penggunaan selama

periode tertentu yang timbuln dari penjualan barang, penyerahan jas,

dan lainnya

3) Kerugian adalah penurunan dari aktiva bersih yang timbul dari

trnsaksi-transaksi atau kegiatan lain dan kondisiyang mempengaruhi

aktiva bersih.

b. Laporan Perubahan Modal, yang menyajikan ikhtisar perubahan yang

terjadi dalam ekuitas pemilik pada suatu entitas untuk suatu periode

tertentu.

c. Laporan Neraca, yang menampilkan informasi bagaimana posisi

keuangan dari perusahaan/entitas pada suatu periode, biasanya dalam

satu tahun. Neraca itu sendiri mempunyai elemen-elemen antara lain

sebagai berikut :

1) Aktiva (Assets, atau harta ) Aktiva adalah sumber-sumber ekonomi

yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Aktiva biasanya terdiri dari:

11
a) Aktiva Lancar

b) Aktiva tetap

c) Aktiva Lain-Lain

2) Hutang Liabilities

a) hutang Lancar

b) hutang jangka Panjang

3) Modal

d. Laporan Arus kas, yang menggambarkan perputaran kas perusahaan,

mengenai jumlah kas masuk (penerimaan kas) dan jumlah kas keluar

(pengeluaran kas) dalam suatu periode tertentu.

2.6 Cara Membuat Atau Menyusun Laporan Keuangan Sederhana

Untuk membuat laporan keuangan sederhana, Anda cukup melakukan cara

penjurnalan transaksi, memposting ke buku besar, membuat neraca saldo, dan

menyusun laporan keuangan lainnya.

a. Mengumpulkan dan Mencatat Transaksi pada Jurnal

Transaksi merupakan kegiatan umum yang sering dilakukan oleh

perusahaan, baik transaksi pembelian, penjualan, penukaran barang, sewa ataupun

transaksi lainnya.CBukti transaksi merupakan hal yang sangat penting, hal yang

sangat utama dalam akuntansi sehingga bukti transaksi tidak boleh hilang. Bukti

transaksi merupakan dasar pencatatan dalam membuat laporan keuangan.

bentuknya dapat berupa nota, kuitansi, faktur ataupun jenis bukti lainnya.

Langkah pertama dalam membuat laporan keuangan adalah mencatat transaksi

yang dilakukan oleh perusahaan di tahun berjalan pada jurnal.Semua transaksi

12
yang berkaitan dengan aktivitas operasional perusahaan harus dicatat dalam jurnal

dengan rinci.

b. Memposting Jurnal ke dalam Buku Besar

Setelah membuat jurnal, langkah kedua yaitu mem-posting jurnal ke dalam

buku besar. Buku besar merupakan rincian dari setiap akun-akun yang ada.Tidak

sulit untuk melakukan hal ini, hanya memindahkan transaksi yang sudah di catat

dalam jurnal ke akun-akun yang sesuai dengan rinci.

c. Menyusun Neraca Saldo

Neraca saldo adalah suatu daftar rekening-rekening buku besar dengan

saldo debit atau kredit. Langkah selanjutnya setelah membuat buku besar yaitu

menyusun neraca saldo. Daftar rekening pada buku besar dikelompokkan ke

dalam kelompok pasiva atau kelompok aktiva. Neraca saldo digunakan untuk

mengecek keseimbangan debet dan kredit dari seluruh rekening.

d. Kumpulkan Data untuk Membuat Jurnal Penyesuaian

Beberapa transaksi mungkin ada yang belum tercatat atau transaksi terjadi

di akhir saat tahap pembuatan laporan keuangan dan masih ada yang tidak sesuai

dengan keadaan di akhir periode, sehingga data tersebut dikumpulkan untuk

membuat jurnal penyesuaian.

e. Menyusun Neraca Lajur

Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan maka kita perlu

menyusun neraca lajur atau kertas kerja yang dimulai dari data di neraca saldo dan

disesuaikan dengan data yang diperoleh dari jurnal penyesuaian. Selanjutnya,

saldo yang sudah disesuaikan akan terlihat pada kolom neraca saldo yang telah

13
disesuaikan dan merupakan saldo-saldo yang akan dilaporkan dalam neraca dan

laporan rugi laba.

f. Membuat Laporan Keuangan

Cara selanjutnya dalam membuat laporan keuangan sederhana sesuai

dengan alur dan urutan adalah laporan yang sudah di buat di neraca lajur tinggal

di tulis dengan rapi sesuai ketentuan atau standar laporan keuangan. Hal ini karena

dalam neraca lajur sudah dipisahkan jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam neraca

atau laporan rugi laba. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan sangat

penting, karena mencerminkan kinerja perusahaan dan dapat digunakan untuk

pengambilan keputusan.

2.7 Fungsi Laporan Keuangan

Laporan keuangan dibuat untuk fungsi tertentu. Yang jelas sebagai sarana

untuk menentukan kebijakan pimpinan terkait perusahaan di periode selanjutnya.

Berikut ini akan dijelaskan fungsi yang lebih lengkap:

a. Untuk Menilai Kondisi Usaha

Seluruh laporan ini berguna sebagai penilai kondisi usaha. Maksudnya jika

dari catatan keuangan terlalu banyak kerugian, berarti perusahaan sedang

mengalami kemunduran. Sebaliknya jika di dalam laporan tersebut banyak data

profit, berarti usaha sedang berkembang. Dengan penilaian ini tentu pihak

pimpinan bisa menentukan sikap melanjutkan usaha atau malah menutupnya

karena kerugian usaha yang kronis.

b. Sebagai Bahan Evaluas

Laporan keuangan diperlukan untuk bahan evaluasi. Bisa dipastikan jika

tidak ada laporan tersebut, evaluasi yang dilakukan tidak akan maksimal bahkan

14
seperti melakukan hal yang sia-sia. Seluruh laporan ini adalah parameter evaluasi

untuk menjelaskan permasalahan dan solusinya. Jika terjadi kemunduran

perusahaan, maka bisa ditentukan apa penyebab kemunduran tersebut dan

bagaimana jalan keluarnya. Jika evaluasi ini berjalan maksimal, tentu kebijakan

selanjutnya lebih mudah. Karena sudah ditemukan penyebab masalahnya dan

solusi terbaiknya. Maka evaluasi yang dilakukan pada periode selanjutnya

diharapkan untuk menuntaskan masalah agar tidak terulang lagi.

c. Bentuk Pertanggungjawaban Perusahaan

Laporan keuangan juga berfungsi sebagai pertanggungjawaban

perusahaan. Baik kepada investor maupun kepada pemerintah yang terkait dengan

pajak dan lain sebagainya. Jika laporan keuangan detail, berarti peruhaan Anda

kredibel di mata para stakeholder. Paling tidak manajemen di dalamnya memang

berjalan dengan baik sesuai degan porsinya masing-masing. Sebaliknya

perusahaan dengan laporan keuangan berantakan bisa dikatakan sebagai badan

usaha yang tidak kredibel dan berpotensi mengalami masalah kedepannya.

2.8 Contoh Kasus PSAK-1 Pada PT. Global Sawit Semesta

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan suatu

petunjuk dari prosedur akuntansi yang berisi perlakuan, pencatatan, penyusunan

dan penyajian laporan keuangan. PSAK 1 mengatur komponen laporan keuangan

yang disajikan oleh perusahaan, yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan

modal, laporan arus kas, serta catatan atas laporan keuangan. Dari penelitian awal

ditemukan bahwa PT. Global Sawit Semesta pada tahun 2015, 2016 dan 2017

hanya menyajikan neraca percobaan sebagai laporan keuangan tahunan. Penelitian

15
ini bertujuan untuk mengetahui penyajian laporan keuangan pada PT. Global

Sawit Semesta dan kesesuaian laporan tersebut dengan PSAK 1.

Metode yang digunakan untuk menganaisis data penelitan ini adalah

deskriptif kuaitatif. Metode ini menggunakan tiga tahapan, yaitu mereduksi.

menyajkan dan menyimpulkan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

dengan metode wawancara. Penelitian ini mengevaluasi Laporan Keuangan PT.

Global Sawit Semesta, diawali dengan analisis komparatif terhadap subjek

penelitian dengan konsep pembanding dalam hal kebijakan akuntansi maupun

penyajian Laporan Keuangan. kemudian menyesuaikan dan membandingkan

antara Laporan Keuangan PT. Global Sawit Semesta dengan PSAK No.1 Tentang

Penyajian Laporan Keuangan. Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian dapat

disimpulkan bahwa laporan keuangan yang disajikan oleh PT. Global Sawit

Semesta belum sepenuhnya sesuai dengan PSAK 1. Karena perusahaan hanya

menyajikan neraca percobaan sebagai laporan keuangan tahunan, dan berdasarkan

perhitungan yang telah dilakukan. kesesuain antara laporan keuangan PT. Gobal

Sawit Semesta dengan PSAK hanya 33,33%. Sedangkan ketidaksesuannya

sebesar 66,67%. (Juwita, 2019)

16
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Laporan keuangan merupakan salah satu bentuk pertanggung jawaban

perusahaan kepada para pemangku kepentingannya. Laporan keuangan adalah

catatan informasi keuangan suatu entitas yang dapat menggambarkan kinerja

entitas tersebut pada suatu periode akuntansi. Laporan keuangan dibuat untuk

menyajikan informasi mengenai kinerja perusahaan dan berguna untuk

mengambil keputusan bisnis. Laporan keuangan perusahaan dibuat setiap akhir

periode akuntansi. Setiap perusahaan memiliki periode akuntansi yang berbeda-

beda. Bisa selama 1 tahun, ataupun per 6 bulan tergantung kepada kebijakan tiap

perusahaan. Fungsi laporan keuangan, untuk menilai kondisi usaha, laporan

keuangan diperlukan untuk bahan evaluasi, bentuk pertanggungjawaban

perusahaan.

Laporan keuangan menurut PSAK No. 1 (2015:2) adalah sebagai berikut :

“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan

keuangan yang lengkap biasnya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan

perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya,

sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta

materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan

17
3.2 Saran

Makalah mengenai pasar dan pemasaran ini diharapkan bisa menjadi

bahan literatur. Diharapkan pada pembaca makalah ini dapat dengan mudah

memahami tentang laporan keuangan, dan agar sekiranya mau memberikan kritik

dansaran yang sehat dan bersifat membangun demi kemajuan penulisan makalah

ini

18
DAFTAR PUSTAKA

Juwita, N. (2019). Analisis Penerapan PSAK 1 tentang Penyajian Laporan

Keuangan (Studi Kasus pada PT. Global Sawit Semesta, Kec. Danau Paris,

Kab. Aceh Singkil). Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, 53.

http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/7511

Yulanda, A. R. (2021). Rangkuman Penyusunan Laporan Keuangan Makalah.

Rangkuman Penyusunan Laporan Keuangan Makalah.

Anda mungkin juga menyukai