Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH PRODUK DAN JASA BANK

(PRINSIP AKUNTANSI PERBANKAN)

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 2 :

1) Devi Susanti (2018210065)


2) Arini Mayang F (2018210071)
3) Yulia Nur A (2018210082)
4) Nungki Luthfi A (2018210083)
5) Ike Wahyu K (2018210112)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena bekat rahamat dan
karunia beliau kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Prinsip Akuntansi
Perbankan”. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
yaitu Produk Dan Jasa Bank . Kami berharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan kami
tentang Prinsip Akuntansi Perbankan . Kami juga berharap supaya pembaca dapat mengetahui
tentang bagaimana dan apa sebenarnya Prinsip Akuntansi Perbankan itu.

Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini tidaklah luput dari kekurangan dan
kesalahan. Karena itu, kami sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca untuk
memperbaiki segala kekurangan serta kesalahan dari makalah ini. Akhir kata kami ucapkan
terimakasih.

Surabaya, 21 November 2019

Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................2
PENDAHULUAN......................................................................................................................................2
1.1. Latar Belakang..........................................................................................................................2
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................................................2
1.3 TUJUAN...........................................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................2
2.1 Apa saja elemen-elemen dasar akuntansi umum ?......................................................................2
2.2 Prinsip Akuntansi............................................................................................................................2
2.3 Pengertian Akuntansi Perbankan..................................................................................................2
Sistem Akuntansi Perbankan...............................................................................................................2
2.4 Dasar-Dasar Akuntansi Perbankan...............................................................................................2
2.5 Persamaan Dasar Akuntansi Perbankan.......................................................................................2
2.6 Pos – Pos Dalam Laporan Keuangan.............................................................................................2
BAB III.......................................................................................................................................................2
PENUTUP....................................................................................................Error! Bookmark not defined.
3.1  Kesimpulan.....................................................................................................................................2
3.2  Penutup...........................................................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Jika berbicara mengenai akuntansi tak sedikit dari kita langsung tertuju pada sebuah
perusahaan, Untuk memahami akuntansi, maka kita harus mengetahui konsep dasar akuntansi
terlebih dahulu. Konsep merupakan pernyataan. Konsep-konsep akuntansi yang digunakan
dalam lingkungannya  akan sangat dipengaruhi  oleh pengetahuan, pengalaman, kondisi sosial,
kondisi ekonomi, politik dan sebagainya. pengertian dan definisi akuntansi pun sampai saat ini
sangat beragam, namun inti dan tujuannya sama, yaitu sama-sama berfungsi sebagai sistem
informasi mengenai keuangan suatu perusahaan, lembaga ataupun organisasi dan biasanya
akuntansi menyajikan suatu data atau informasi tentang keuangan yang biasanya berbentuk
laporan keuangan. Akuntansi memiliki jalur yang sangat luas, tidak hanya berkecimpung dalam
perusahaan saja. Lembaga perbangkan pun telah banyak menggunakan sistem akuntansi dalam
kegiatannya.

            Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam
bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di
hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut
sebagai bahasa bisnis.

            Akuntansi secara umum dapat diartikan sebagai seni pencatatan, pengklasifikasian dan
pengikhtisaran dengan cara yang sepatutnya dan dalam satuan uang atas transaksi dan kejadian
yang setidak-tidaknya sebagian mempunyai sifat keuangan serta penginterpretasian hasil dari
pencatatan tersebut.

            Akuntansi Perbankan adalah seni pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran atas seluruh
transaksi yang terjadi di dalam bank yang hasilnya berupa laporan keuangan. Laporan keuangan
bank merupakan bentuk pertanggung jawaban manajemen bank terhadap pihak yang
berkepentingan dengan kinerja bank.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini
adalah:
1. Apa saja elemen-elemen dasar akuntansi umum?
2. Apa saja prinsip dalam akuntansi ?
3. Apa pengertian dari akuntansi perbankan?
4. Apa saja elemen-elemen dasar akuntansi perbankan ?
5. Persamaan dasar akuntansi perbankan?
6. Bagaimana pos-pos dalam laporan keuangan ?

1.3 TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui apa saja elemen-elemen dasar
akuntansi umum dan perbankan. Selain itu, kami juga bisa mengetahui bagaimana pos-pos dalam
laporan keuangan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Apa saja elemen-elemen dasar akuntansi umum ?


1. Accounting entity (Organisasi usaha) Yang menjadi fokus perhatian akuntansi adalah entity
tertentu yang harus jelas terpisah dari badan atau entity yang lain. Sistem akuntansi Yayasan
Penabulu hanya menangani transaksi yang terjadi dalam Yayasan Penabulu, dan tidak akan
pernah ikut menangani transaksi yang terjadi dalam unit usaha yang dimiliki Yayasan Penabulu.
2. Going concern (Kelangsungan usaha) Dalarn menyusun laporan keuangan harus dianggap
bahwa organisasi (entity) yang dilaporkan akan terus beroperasi di masa-masa yang akan datang,
tidak ada asumsi bubar.
3. Measurement (Pengukuran) Akuntansi adalah sebagai pengukuran sumber-surnber ekonomi
(Economic Resources) dan kewajiban (liability) beserta perubahannya yang dimiliki organisasi.
4. Time Period (Periode akuntansi) Laporan keuangan menyajikan informasi untuk suatu waktu
atau suatu periode tertentu.
5. Monetary Unit (Pengukuran dalam bentuk uang) Transaksi perusahaan dilaporkan dalam
ukuran moneter.
6. Accrual (Akrual) Penentuan pendapatan dan biaya dari posisi harta dan kewajiban ditetapkan
tanpa melihat apakah transaksi Kas telah dilakukan atau tidak.
7. Exchange Price (Nilai tukar) Nilai yang terdapat dalam laporan keuangan umumnya
didasarkan pada harga pertukaran.
8. Approximation (Penaksiran) Dalam akuntansi tidak dapat dihindarkan penaksiran-penak-siran,
nilai, harga, umur, penyisihan, dan sebagainya.
9. Judgement (Pertimbangan) Dalam menyusun laporan keuangan banyak diperlukan per-
timbanganpertimbangan berdasarkan keahlian yang dimiliki akuntan.
10. General Purpose (Tujuan Umum) Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang
dihasilkan akuntansi ditujukan buat pemakai secara umum, bukan pemakaian khusus.
11. Interrelated Statement (Keterkaitan antar laporan) Laporan Posisi Keuangan, Laporan
Aktifitas dan Laporan Arus Kas mempunyai hubungan yang sangat erat dan berkaitan satu sama
lain.
12. Substance Over Form (Substansi mengungguli bentuk) Akuntansi lebih menekankan
kenyataan ekonomis suatu kejadian daripada bukti legalnya.
13. Materiality (Materialitas) Laporan keuangan hanya memuat informasi yang dianggap
penting, dan dalam setiap pertimbangan yang dilakukannya tetap melihat signifikansinya.
Batasan nilai yang signifikan dapat digambarkan sebagai berikut: Seandainya anda
memenangkan hadiah utama pada Quiz Who Wants To Be A Milionaire, sebesar satu miliar
rupiah. Wow! Namun, hadiah tersebut masih harus dipotong pajak sebesar 25% atau senilai 250
juta rupiah. Jadi anda hanya menerima sebesar 750 juta rupiah. Menyesalkah anda? Jika anda
menyesal maka 250 juta rupiah dianggap material. Dan seandainya tidak, maka 250 juta rupiah
itu tidak material dalam sistem akuntansi anda.

2.2 Prinsip Akuntansi

            Prinsip akuntansi adalah dalil atau dokrin untuk mengawasi suatu system atau aktivitas
tertentu yang telah diterima kebenarannya. Prinsip akuntansi bukan merupakan kebenaran yang
hakiki dalam bidang akuntansi, karena pada hakekatnya akuntansi selalu berkembang dan selalu
berubah sesuai dengan perkembangan dan perubahan-perubahan nilai-nilai yang terjadi di
masyarakat. Prinsip akuntansi dapat bersifat tertulis maupun tidak tertulis sebagai akibat yang
timbul dari pengalaman yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam menyajikan informasi
keuangan.

            Penggunaan prinsip akuntansi menjadi sangat penting agar ada kesamaan dalam hal cara,
metode, prosedur tertentu untuk menghasilkan informasi yang relevan, bersifat netral, dan dapat
diperbandingkan. Prinsip-prinsip tersebut adalah:

a)   Prinsip Harga Perolehan

            Dalam ini ditekankan bahwa aktiva, hutang, modal, penghasilan, dan biaya hendaknya
dicatat sebesar harga perolehan yang disepakati oleh kedua belah pihak yang bertransaksi.
Penggunaan prinsip ini didasari bahwa harga tersebut ditentukan secara obyektif, jumlahya sudah
diketahui dan dapat diuji kebenarannya melalui bukti-bukti transaksi. Pengukuran harga historis
adalah melalui jumlah kas atau yang ekuivalen.

b)   Prinsip Realisasi Penghasilan

            Prinsip ini pada dasarnya mencakup pengertian, pengukuran, dan pengakuan penghasilan.
Penghasilan adalah setiap pertambahan aktiva atau penurunan hutang yang timbul dari penjualan
barang atau jasa selama periode akuntansi tertentu. Pengukuran penghasilan dapat ditentukan
melalui jumlah kas atau ekuivalennya, jumlah aktiva yang diterima dan jumlah penurunan
hutang. Kemudian pengakuan penghasilan pada prinsipnya berdasarkan realisasi penghasilan.
Realiasasi penghasilan dapat ditentukan berdasarkan justifikasi bahwa barang  atau jasa telah
tersedia dan jumlahnya sudah diketahui secara pasti.
            Dalam kaitannya dengan pengakuan penghasilan, maka timbul beberapa metode
pengakuan penghasilan, yaitu pertama pada saat penjualan barang atau jasa. Kedua adalah
pengakuan penghasilan dapat dilakukan pada saat sebelum melakukan penjualan. Ketiga adalah
pengakuan penghasilan didasarkan pada saat penerimaan kas.

c)    Prinsip Mempertemukan Pendapatan dan Biaya

            Prinsip ini menghendaki bahwa  hasil aktivitas perusahaan selama periode tertentu yang
diluangkan dalam laporan keuangan merupakan hasil dalam periode yang sama. Pendapatan dan
biaya harus sesuatu hal yang terjadi dalam waktu yang sama. Untuk dapat mempertemukan
pendapatan dan biaya dalam periode yang sama maka diperlukan metode pengakuan pendapatan
dan biaya. Pengakuan tersebut bisa menggunakan dasar waktu (accrual basis).

d)   Prinsip Obyektif

       Prinsip ini memberikan pengertian bahwa laporan keuangan yang dihasilkan haruslah
didasarkan pada data akuntansi yang didukung oleh bukti-bukti transaksi yang obyektif. Bukti
transaksi yang obyektif dapat diperoleh bila transaksi yang dilakukan berdasarkan kesepakatan
antara pihak-pihak yang bertransaksi, serta didukung oleh pengawasan dan pengendalian intern
yang baik.

e)    Prinsip Pengungkapan Penuh

       Laporan keuangan hendaknya dapat memberikan semua informasi baik yang bersifat
kualitatif maupun kuantitatif yang dapat mempengaruhi interprestasi dan pengambilan keputusan
para pemakainya. Untuk mencapai ini maka laporan keuangan harus disusun secara baik sesuai
dengan standar akuntansi yang disepakati umum, menggunakan istilah-istilah yang tepat,
memberikan catatan tamabahan, memberikan lampiran, catatan kaki, dan sebagainya.

f)    Prinsip Konsistensi

       Prinsip ini pada dasarnya mengatakan bahwa laporan keuangan tersebut harus
mempunyai daya banding. Daya banding ini untuk perusahaan-perusahaan yang sama dalam
periode yang berbeda atau dalam perusahaan yang berbeda untuk periode yang sama. Daya
banding laporan keuangan akan ditentukan oleh konsistensi penggunaan teori, metode, dasar,
pedoman, dan praktik akuntansi yang sama dengan diterapkan sebelumnya. Konsistensi ini
bukanlah harga mati, artinya pada kasus tertentu tidak cocok dengan kondisi saat ini, maka
perusahaan dapat mengganti metode tersebut asalkan perusahaan menjelaskan tentang perubahan
metode tersebut dan pengaruh penggunaan metode tersebut angka-angka dalam laporan
keuangan.
Asumsi dan Konsep Dasar Akuntansi

            Untuk memahami akuntansi harus mengetahui konsep dasar akuntansi. Konsep


merupakan pernyataan. Konsep-konsep akuntansi yang digunakan dalam lingkungannya  akan
sangat dipengaruhi  oleh pengetahuan, pengalaman, kondisi sosial, kondisi ekonomi, politik dan
sebagainya. Konsep ini dapat juga dikatakan sebagai asumsi dasar dalam akuntansi. Asumsi
dasar ini terutama dalam menyusun prinsip akuntansi. Prinsip akuntansi disusun dengan
memperhatikan tujuan laporan keuangan, keadaan perekonomian, keadaan politik, perundang-
undangan, dan sebagainya yang berkaitan dengan dunia usaha. Sering terjadi kesulitan untuk
membedakan antara konsep dengan prinsip akuntansi. Sedangkan konsep dasar akuntansi
tersebut antara lain meliputi:

a.   Kesatuan Usaha (Business Entity)


     
                  Dalam konsep ini diasumsikan bahwa perusahaan merupakan kesatuan usaha yang
terpisah dengan pemiliknya dan akuntansi memandang dari segi perusahaannya. Laporan
keuangan yang disusun adalah laporan keuangan perusahaan, bukan laporan keuangan pemilik.
Adanya pemisahan ini merupakan faktor utama yang dijadikan pertimbangan untuk
membebankan pada satuan ekonomi tersebut yaitu kewajiban mempertanggungjawabkan
keuangan perusahaan kepada pihak-pihak berkepentingan.

b.   Kesinambungan (Going Concern)

            Konsep ini menjelaskan bahwa perusahaan didirikan untuk jangka waktu yang tidak
terbatas dan akan berlangsung secara terus-menerus. Asumsi ini akan memberikan dukungan
yang kuat untuk penyajian aktiva berdasarkan harga perolehannya dan bukan  atas dasar nilai
kontan aktiva tersebut atau nilai yang direalisasikan pada saat likuidasi.

c.   Periode Akuntansi

            Konsep ini menjelaskan bahwa rugi dan laba perusahaan baru dapat diketahui setelah
perusahaan baru dapat diketahui setelah perusahaan dilikuidasi atau dengan kata lain bahwa
tingkat kesuksesan suatu perusahaan hanya dapat diketahui pada saat  perusahaan menghentikan
usahanya dan mencairkan seluruh hartanya menjadi kas. Namun demikian, pada kenyataannya
keputusan manajemen banyak dilakukan selama berlangsungnya kegiatan perusahaan. Untuk
mengambil keputusan ini perlu ada informasi. Disinilah laporan keuangan perlu disusun sebagai
sumber informasi. Penyusunan laporan keuangan periodik ini beranggapan bahwa umur kegiatan
perusahaan yang tidak terbatas tersebut pada dasarnya merupakan rangkaian kegiatan perusahaan
dari beberapa periode yang tidak terbatas ini selanjutnya disebut periode akuntansi.
d.   Pengukuran Dalam Nilai Uang

            Penyelenggaraan akuntansi beranggapan bahwa mata uang adalah alat pengukur yang
berlaku umum terhadap semua kegiatan ekonomi. Penggunaan satuan mata uang (rupiah)
didasarkan pemahaman bahwa mata uang mempunyai nilai yang tetap. Bila asumsi ini tidak
dipenuhi maka fungsi laporan keuangan sebagai media informasi akan berkurang nilainya.

e.   Penetapan Beban dan Pendapatan

            Penentuan laba periodik dan posisi keuangan dilakukan berdasarkan metode akrual, yaitu
dikaitkan dengan pengukuran aktiva dan kewajiban serta perubahannya pada saat terjadinya,
bukan hanya sekedar pencatatan penerimaan dan pengeluaran uang. Penentuan laba periodik
menyangkut dua masalah yaitu: pengakuan pendapatan selama periode dan penentuan beban
yang terjadi sehubungan dengan usaha untuk menghasilkan pendapatan tersebut.

Kendala atau Keterbatasan Akuntansi

            Dalam menyajikan informasi yang memiliki karakteristik mutu, maka akan dihadapkan
pada kendala-kendala yang dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu kendala primer dan
kendala sekunder.

a.  Asas Manfaat dan Biaya

            Untuk mengumpulkan, mengolah, dan melaporkan informasi akuntansi diperlukan biaya.
Para pemakai harus mempertimbangkan biaya untuk menghasilkan informasi tersebut.
kesulitannya adalah tidak semua manfaat informasi dapat diukur atau dibuktikan. Manfaat
informasi tersebut dapat dirasakan oleh pihak penyaji dalam bentuk efisiensi pengendalian dan
oleh para pemakai dalam bentuk alokasi sumber-sumber ekonomi, jumlah pajak yang dibayar,
ketaatan tehadap regulasi. Semua ini kadang sulit dikuantitatifkan. Sedangkan biaya untuk
pengadaan informasi umumnya mudah dikuantitatifkan.

b.  Asas Materialitas

            Asas ini mengemukakan bahwa transaksi-transaksi dan lain-lain peristiwa yang tidak
penting /kurang berarti terhadap kegiatan ekonomi perusahaan adalah tidak harus dilakukan
secara konsekuen dengan prinsip-prinsip akuntansi. Perlakuan seperti ini dapat diterima karena
informasi yang tidak materialitas tidak cukup berarti atau tidak dapat mempengaruhi keputusan
ekonomi para pemakainya. Kesulitan mengukur materialitas menjadi kendala, mengingat
materialitas sangat tergantung pada pengaruh atau akibatnya kepada para pemakainya.

c.   Asas Konservatif

            Asas ini erat kaitannya dengan risiko ketidakpastian di masa yang akan datang. Asas ini
mencerminkan kehati-hatian dalam hal mengakui adanya pendapatan dan biaya sehingga
terhindar dari kemungkinan risiko yang akan timbul di masa yang akan datang. Dalam kaitannya
dengan pengakuan dan penilaian pada asas ini terdapat empat macam yaitu:
1.      Pengakuan dan penilaian penghasilan
2.      Dalam hubungannya dengan pengakuan biaya
3.      Dalam hubungannya dengan laba, maka laba harus diakui pada saat realisasi
4.      Dalam hubungannya dengan pengakuan kerugian

d.  Kebiasaan-Kebiasaan Dalam Dunia Bisnis

            Dalam praktik akuntansi secara nyata lebih menginginkan kepraktisan dan aspek
kegunaan, sehingga sering dijumpai penyimpangan-penyimpangan terhadap prinsip-prinsip
akuntansi. Hal ini masih bisa diperkenankan karena setiap jenis usaha mempunyai karakteristik 
dan spesifikasi tersendiri. Badan usaha tersebut tidak selalu menerapkan akuntansi secara
konseptual. Hal ini menjadi kendala dalam memenuhi kebutuhan informasi yang sesuai dengan
karakteristik mutu pelaporan.

2.3 Pengertian Akuntansi Perbankan


Mengingat pengertian akuntansi sebagai proses pencatatan, pengklasifikasian, penganalisaan,
penafsiran data keuangan. Maka secara umum dapat diketahui bahwa akuntansi perbangkan ialah
proses akuntansi bank yang juga meliputi pencatatan, pengklasifikasian, penganalisaan,
penafsiran data keuangan bank yang dilakukan secara sistematis guna memenuhi kebutuhan
pihak-pihak yang berkepentingan baik intern maupun ekstern.

Bank sebagai pihak perantara antara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan
dana serta pihak yang memperlancar lalu lintas pembayaran. Laporan keuangan bank dalam
akuntansi perbankan pun harus sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang telah diterima
secara luas atau teknik pembukuan, posting dan pencatatan semua transaksi yang dilakukan
dalam kegiatan operasional suatu Bank.

Sistem Akuntansi Perbankan


Sasaran sistem akuntansi perbankan yang diantaranya yaitu:

 Sebagai sistem akuntansi manajemen.


 Sebagai sistem costing.
 Sebagai sistem pengawasan.
 Sebagai sistem laporan kepada penguasa moneter.
2.4 Dasar-Dasar Akuntansi Perbankan
Adapun dasar-dasar akuntansi perbankan yaitu Accrual basis di dalam pencatatan biaya, Cash
basis di dalam pencatatan pendapatan, dan Dasar rancang bangun akuntansi perbankan. Dan
dasar-dasar akuntansi perbankan yang lainnya diantaranya yaitu:

 Harus adanya perincian dari assetnya sehingga dapat menggambarkan jumlah dana yang
diinvestasikan pada masing-masing aset tersebut.
 Harus adanya perincian dari hutang-hutangnya yang disusun menurut jauh waktunya dan
tingkat kekekalannya.
 Dapat menggambarkan laba/rugi yang diperoleh dari hasil kegiatannya dengan jelas.
 Harus dapat menyediakan informasi secara periodik mengenai efisiensi dari hasil
kegiatan usahanya.
 Harus ada sistem internal control yang ketat.
 Harus dapat menyediakan data untuk penguasa moneter.

2.5 Persamaan Dasar Akuntansi Perbankan

            Dalam memahami proses akuntansi,ada baiknya untuk memhami persamaan dasar


akuntansi. Persamaan dasar akuntansi dibangun pemahaman antara hak dan kewajiban. Hak
merupakan kekayaan atau aktiva atau asset. Hak ini ada karena telah timbul kewajiban. Konsep
akuntansi menghendaki  keseimbangan antara hak dan kewajiban. Oleh karena itu setiap
pertambahan kewajiban bank, harus diikuti peningkatan hak atau asset. Secara umum
persamaannya adalah: 
HAK               = KEWAJIBAN
AKTIVA         = PASIVA

            Kewajiban bank terdiri dari kewajiban terhadap pihak eksternal dan pihak internal.
Kewajiban kepada pihak eksternal adalah kewajiban kepada kreditur atau pemberi dana atau
deposan. Sedangkan kewajiban terhadap internal adalah kewajiban kepada pemilik modal.
Dengan demikian persamaan dapat diperluas menjadi:

Aktiva Bank= Hutang Bank + Modal Bank


Bila bank melakukan aktivitas, akan memperoleh pendapatan dan mengeluarkan biaya. Selisih
pendapatan dengan biaya merupakan laba milik bank. Laba bank merupakan komponen modal
bank. Untuk itu persamaannya menjadi:
Aktiva = Hutang + Modal + Pendapatan – Biaya
Atau
Aktiva + Biaya = Hutang + Modal + Pendapatan – Biaya
            Perhatikan pada sisi kiri terdapat aktiva dan biaya, sedangkan pada sisi kanan terdapat
hutang, modal, dan pendapatan. Persamaan ini akan mempermudah bagi pemula dalam membuat
jurnal.

            Aktiva           +            Biaya            =         Hutang          +         Modal         +  Pendapatan
                                  +                                 =                               +                             +
      +            -                        +          -                        -       +                     -        +               -

Keterangan:
            Pada sisi kiri terdapat aktiva dan biaya, sedangkan pada sisi kanan terdapat Hutang,
Modal dan Pendapatan. Persamaan ini akan mempermudah bagi pemula dalam membuat jurnal.
Dengan persamaan  dan penggambaran rekening buku besar, maka dapat disimpulkan bahwa:
1.      Setiap pertambahan aktiva akan didebet, dan pengurangan aktiva akan dikredit.
2.      Setiap pertambahan biaya akan didebet, setiap pengurangan biaya akan dikredit.
3.      Setiap peningkatan hutang akan dikredit dan setiap pengurangan/pelunasan hutang akan
didebet.
4.      Setiap pertambahan modal akan dikredit dan penurunan modal akan didebet.
5.      Setiap pertambahan pendapatan bank akan dikredit dan setiap penurunan pendapatan akan
didebet.
            Aktiva bank misalnya berupa kas, giro BI, penempatan pada bank lain, sekuritas jangka
pendek, kredit yang diberikan, penyertaan dan aktiva tetap. Hutang bank misalnya giro nasabah,
tabungan, deposito, pinjaman diterima, sedangkan modal berupa modal disetor maupun laba
ditahan. Untuk pendapatan bank bisa berupa pendapatan bunga dan pendapatan lainnya.
Sedangkan biaya bank berupa biaya bunga dan biaya lainnya.

Sistematika Rekening Bank

            Penggunaan nama, struktur dan hubungan antar rekening perlu ada keseragaman agar
laporan yang dihasilkan mudah dipahami dan mudah diperbandingkan. Untuk itu sistematika
rekening perbankan diperlukan. Sistematika rekening bank disusun dengan menggunakan digit
tertentu. Digit pertama berisi rubric rekening, digit kedua berupa identifikasi jenis valuta, digit
ketiga berisi kelompok rekening group. Digit keempat berisi kelompok rekening subgroup dan
digit ke lima dan seterusnya berisi berupa rincian atau rekening individual.
Contoh secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut:

1        0   6   2   1

Keterangan:
Mulai dari kiri
1 =  Aktiva
0 =  Aktiva Dalam Rupiah
6 =  Kredit yang Diberikan
2 =  Pihak Tidak Terkait Dengan Bank
1 =  Rekening Individual

            Pengelompokan rekening selanjutnya didasarkan pada sifat dan fungsi rekening.
Pengelompokan ini dimaksudkan agar dapat menggambarkan posisi aktiva, kewajiban, modal,
pendapatan, beban, komitmen dan kontijensi.

Tabel 2. Rubrik Rekening


Nomor Rubrik Rekening Rubrik Rekening

1 Aktiva

2 Kewajiban

3 Ekuitas

4 Pendapatan

5 Beban

6 Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif

7 Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap

8 Komitmen

9 Kontijensi

Tabel 3. Sistematika Rekening


No. Nama Rekening No. Nama Rekening
Rek. Rek.

1 Aktiva 1 Aktiva

10 Aktiva Valuta Rupiah 11 Aktiva Valuta Asing

101   Kas 111   Kas


102   Giro pada Bank 112   Giro pada Bank Indonesia
Indonesia

103   Penempatan pada Bank 113   Penempatan pada Bank Lain


Lain

104   Surat-surat Berharga 114   Surat-surat Berharga

105   Kredit yang Diberikan 116   Kredit yang Diberikan

1061       Pihak Yang Terkait 1161       Pihak Yang Terkait
Dengan Bank Dengan Bank

1062       Pihak Yang Tdk 1162       Pihak Yang Tdk Terkait
Terkait Dengan Bank Dengan Bank

107 Penyertaan 117 Penyertaan

108 Pendapatan yang Masih 118 Pendapatan yang Masih akan


akan Diterima Diterima

109 Aktiva lain-lain 119 Aktiva lain-lain

1091    Biaya Dibayar Dimuka 1191    Biaya Dibayar Dimuka

1092    Aktiva Tetap 1192    Aktiva Tetap

1093    Aktiva Sewa Guna 1193    Aktiva Sewa Guna Usaha


Usaha

1094    Uang Muka Pajak 1194    Uang Muka Pajak

1097    Rekening Antara 1197    Rekening Antara Aktiva


Aktiva

1098    Rekening Perhitungan 1198   Rekening Perhitungan Antar


Antar Kantor Debet Kantor Debet

1099    Aktiva Lainnya 1199   Aktiva Lainnya

2 Kewajiban 2 Kewajiban

20 Kewajiban Dalam Rupiah 21 Kewajiban Dalam Valuta


Asing

201     Giro 211     Giro

202     Kewajiban segera 212     Kewajiban segera lainnya


lainnya

203     Tabungan 213     Tabungan

204     Deposito Berjangka 214     Deposito Berjangka

2041         Pihak Terkait 2141          Pihak Terkait Dengan


Dengan Bank Bank

2042         Pihak Lain 2142          Pihak Lain

205    Sertifikat Deposito 215    Sertifikat Deposito

206    Surat-surat Berharga 216    Surat-surat Berharga yang


yang Diterbitkan Diterbitkan

2061        SBPU 2161          SBPU

2062        Obligasi 2062          Obligasi


207    Pinjaman Yang 217    Pinjaman Yang Diterima
Diterima

2071        Pihak Terkait 2171        Pihak Terkait Dengan


Dengan Bank Bank

2072        Pihak Lain 2172        Pihak Lain

208    Beban Yang Masih 218    Beban Yang Masih Harus


Harus Dibayar Dibayar

209    Kewajiban Lain-lain 219    Kewajiban Lain-lain

2091        Kewajiban Sewa 2191         Kewajiban Sewa Guna


Guna Usaha Usaha

2092        Hutang Pajak 2192         Hutang Pajak

2093        Pinjaman 2193         Pinjaman Subordinasi


Subordinasi

20931 Pihak Terkait Dengan 21931   Pihak Terkait Dengan Bank


Bank

20932            Pihak Lain 21932                Pihak Lain

2094   Modal Pinjaman 2194    Modal Pinjaman

20941           Pihak Terkait 21941               Pihak Terkait


Dengan Bank Dengan Bank

20942           Pihak Lain 21942               Pihak Lain

2097  Rekening Antara 2197  Rekening Antara Kewajiban


Kewajiban
2098  Rekening Perhitungan 2198  Rekening Perhitungan Antar 
Antar Kantor Kredit Kantor Kredit

2099  Aktiva Lainnya 2199  Aktiva Lainnya

3  Ekuitas 3  Ekuitas

30  Ekuitas Dalam Valuta 31  Ekuitas Dalam Valuta Asing


Rupiah

301           Modal Disetor 311               Modal Disetor

3011                Saham Biasa 3111                     Saham Biasa

3012                Saham Preferen 3112                     Saham Preferen

302  Tambahan Modal 312  Tambahan Modal Disetor


Disetor

3021           Agio/Disagio 3121              Agio/Disagio

3022           Modal Sumbangan 3122              Modal Sumbangan

3029           Lain-lain 3123              Penyesuaian


AkibatPenjabaran  Lap.Keu

303  Selisih Penilaian


Kembali Aktiva Tetap

309  Saldo Laba 3129              Lain-lain

3091          Cadangan Tujuan 313   Selisih Penilaian Kembali


Aktiva Tetap

3092          Cadangan Umum


3093          Saldo Laba Yang
Belum Dicadangkan

4  Pendapatan 4  Pendapatan

40  Pendapatan Dalam 41  Pendapatan Dalam Asing


Rupiah

401         Pendapatan 411              Pendapatan


Operasional Operasional

4011              Pendapatan 4111                   Pendapatan Bunga


Bunga

40111                   Hasil Bunga 41111                        Hasil Bunga

40112                   Provisi dan 41112                        Provisi dan


Komisi Kredit Komisi Kredit

4019              Pendapatan 4119                   Pendapatan


Operasional Lainnya Operasional Lainnya

40191                    Provisi dan 41191                        Provisi dan


Komisi Selain Kredit Komisi Selain Kredit

40199                    Pendapatan 4199                        Pendapatan


Lain Lain

402         Pendapatan Non 412              Pendapatan Non


Operasional Operasional

4021              Keuntungan 4121                     Keuntungan


Penjualan Aktiva Tetap Penjualan Aktiva Tetap

4029              Lainnya 4129                     Lainnya

408         Pendapatan Luar 418              Pendapatan Luar


Biasa Biasa

409   Pendapatan Pengaruh


Kumlatif dari Perub.

2.6 Pos – Pos Dalam Laporan Keuangan

1. LAPORAN KEUANGAN

a. Pengertian Laporan Keuangan


Laporan keuanganadalah pencatatan transaksi dan pengikhtisaran dan pelaporan yang dapat
memberikan informasi bagi para pemakainya.

b. Karakteristik dalam Laporan Keuangan

• Dapat dipahami adalah sebuah laporan keuangan harus dapat dimengerti oleh para
pembacanya.
• Relevan adalah laporan keuangan dapat memenuhi kebutuhan pemakai yang membutuhkan
informasi keuangan tersebut.
• Materialistis adalah laporan keuangan dapat mencadi daya ukur suatu perusahaan.
• Keandalan adalah laporan keuangan harus dapat dipercaya / diandalkan dalam setiap
pelaporannya.
• Dapat dibandingkan adalah laporan keuangan harus dapat dibandingkan di setiap periode atau
setiap laporannya dan dibandingkan agar dapat menjadi solusi kedepannya seperti apa.
• Tepat waktu adalah laporan keuangan dalam pelaporannya harus sesuai waktu yang sudah di
buat oleh perusahaan setiap 6 bulan sekali, 1 tahun sekali atau setiap bulannya tergantung pada
kebijakan perusahaan.

c. Pos-pos dalam Keuangan

1. Aktiva ( Harta ) :
• Aktiva Lancar : harta yang sekali- sekali pakai habis. Contoh : kas, piutang, perlengkapan,
persediaan barang, dan beban di bayar dimuka.
• Investasi Jangka Panjang : contoh saham, gedung, atau pun uang tunai.
• Asset tetap : yang akan digunakan berulang-ulang di pakai beberapa siklus akuntansi dan akan
di ikuti dengan depresiasi / akumulasi penyusutan, kecuali tanah. Contoh : peralatan dan
kendaraan.
• Asset tak terwujud : asset yang berupa penghargaan kepada perusahaan. Contoh : hak paten,
hak cipta, good will, dan merek dagang.
2. Kewajiban ( Hutang ) :
• Hutang jangka pendek : hutang yang kurang dari 1 tahun. Contoh : wesel bayar, hutang usaha /
dagang, biaya / beban, utang sewa, utang gaji, utang iklan, dan beban bunga.
• Hutang jangka panjang : hutang yang lebih dari 1 tahun dan dengan jaminan. Contoh : hutang
bunga, saham dan obligasi.

3. Equitas ( modal ) adalah hak residual atau aset perusahaan setelah di kurangi dengangan
kewajiaban.
4. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian adalah pemasukan yang didapat
dari suatu transaksi

5. Arus kas :

• Arus kas masuk : Pendapatan

• Arus kas keluar : Pengeluaran

2. LAPORAN NERACA
a. Pengertian Laporan Neraca
Laporan Neraca adalah laporan dengan posisi keuangan perusahaan yang menggambarkan posisi
aktiva, kewajiban dan modal.
Elemen-elemen dalam neraca :
• Asset
• Kewajiban
• Equitas

b. Manfaat Neraca

• Prasarana untuk menganalisis fleksibilitas keuangan adalah sebagai pengukur bagi perusahaan
akantindakan kedepannya.

• Prasarana untuk menganalisis likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan


kewajiban jangka pendeknya.

• Prasarana untuk menganalisis solvabilitas adalah kemmpuan perusahaan membayar hutang-


hutangnya sebelum jatuh tempo.

c. Keterbatasan Neraca

• Offbalance Sheet
• Biaya Historis
• Nilai tukar / Kurs
• Aktiva tak berwujud
• Komparabilitas

d. Bentuk Neraca

• Bentuk neraca staffel ( Report Form ) : Penulisannya secara ke bawah.

• Bentuk neraca skontro ( Account Form ) : Penulisannya secara ke samping.

3. LAPORAN LABA / RUGI


a. Pengertian Laporan Laba / Rugi
Laporan laba / rugi adalah laporan mengenai pendapatan dan beban-beban suatu perusahaan
selama priode tertentu.

a. Manfaat Laporan laba / rugi :

• Evaluasi kinerja masalah perusahaan.


• Memberikan dasar untuk kinerja masa depan.
• Membantu nilai resiko / ketidak pastian pencapaian arus kas masa depan.
b. Keterbatasan laporan laba / rugi :

• Pos-pos yang tidak dapat diukur secara akurat.


• Angka-angka di pengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan.
• Peningkatan laba.

c. Metode Laporan laba / rugi :

• Metode satu tahap ( Single Step )


• Metode Bertahap ( Multiple Step )

4. LAPORAN ARUS KAS


a. Pengertian Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas adalah bentuk perubahan yang terjadi dalam posisi keuangan sebagai dari
kegiatan kegiatan uasaha, investasi, dan pembelajaan.

b. Metode Arus Kas


• Metode Langsung Adalah metode pelaporan arus kas dengan melaporkan penerimaan dan
pengeluaran kas bruto.

• Metode Tidak Langsung Adalah metode pelaporan arus kas dengan penghitung arus kas dari
aktivitas operasi perusahaan dengan penyesuaian terhadap laba bersih dari pengaruh transaksi
bukan kas.

c. Rumus Arus Kas


• Kas diterima dari pelanggan :
Penjualan + Penurunan Piutang atau
Penjualan – Kenaikan Piutang

• Pembayaran beban usaha


Beban usaha + penurunan hutang selain beban usaha atau
Beban usaha – Kenaikan hutang selain beban usaha

• Pembayaran pajak penghasilan


Pajak penghasilan + penurunan hutang PPH atau
Pajak penghasilan – Kenaikan hutang PPH

• Kas untuk dividen


Dividen + penurunan hutang dividen atau
Dividen – Kenaikan hutang dividen
• Pembayaran kas supplier
HPP + kenaikan persediaan ( – penurunan persediaan ) + penurunan hutang usaha ( – kenaikan
hutang usaha
BAB III

PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Pada dasarnya untuk Kerangka konseptual akuntansi dibagun  dari tiga tingkatan.


Tingkatan pertama adalah tujuan pokok akuntansi, tingkatan kedua adalah konsep dasar
pelapaoran yang terdiri dari karakteristik informasi dan elemen laporan keuangan. Tujuan pokok
dan konsep dasar pelaporan tersebut selanjutnya digunakan pada tingkatan ketiga yaitu
menyusun pedoman pelaksanaan. Pedoman pelaksanaan ini harus memperhatikan asumsi,
prinsip dan kendala.

            Elemen pokok laporan keuangan terdiri dari aktiva, hutang, modal, pendapatan dan
biaya.Tugas akuntansi adalah untuk mengikuti, mengukur dan mengkomunikasikan perubahan-
perubahan dan perkembangannya. Elemen pokok ini telah berlaku umum di dunia usaha dan
setiap elemen saling terkait dengan elemen.
Konsep dasar akuntansi antara lain meliputi:
1.      Kesatuan Usaha
2.      Kesinambungan / going concern
3.      Periode Akuntansi
4.      Pengukuran Dalam Nilai Uang
5.      Penetapan Beban dan Pendapatan
6.      Penentuan laba periodik.

3.2  Penutup

Alhamdulillah berkat kesempatan yang diberikan Allah SWT  makalah ini dapat
terselesaikan sesuai waktunya. Demikian yang dapat kami sampaikan melalui tulisan dalam
makalah ini , jika ada kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan makalah ini maka kami selaku
penulis memohon maaf yang sebesar besarnya serta besar harapan kami untuk mendapatkan
saran-saran ataupun kritikan yang bermanfaat bagi yang membaca makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Memahami bisinis bank edisi ke 1
https://ekapermatawismiati.wordpress.com/2015/10/20/pengertian-neraca-laporan-laba-rugi-dan-arus-
kas/

www.dosenpendidikan.co.id

www.belajarakuntansionline.com

kelompokakuntansi.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai