DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 2 :
Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena bekat rahamat dan
karunia beliau kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Prinsip Akuntansi
Perbankan”. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
yaitu Produk Dan Jasa Bank . Kami berharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan kami
tentang Prinsip Akuntansi Perbankan . Kami juga berharap supaya pembaca dapat mengetahui
tentang bagaimana dan apa sebenarnya Prinsip Akuntansi Perbankan itu.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini tidaklah luput dari kekurangan dan
kesalahan. Karena itu, kami sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca untuk
memperbaiki segala kekurangan serta kesalahan dari makalah ini. Akhir kata kami ucapkan
terimakasih.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................2
PENDAHULUAN......................................................................................................................................2
1.1. Latar Belakang..........................................................................................................................2
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................................................2
1.3 TUJUAN...........................................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................2
2.1 Apa saja elemen-elemen dasar akuntansi umum ?......................................................................2
2.2 Prinsip Akuntansi............................................................................................................................2
2.3 Pengertian Akuntansi Perbankan..................................................................................................2
Sistem Akuntansi Perbankan...............................................................................................................2
2.4 Dasar-Dasar Akuntansi Perbankan...............................................................................................2
2.5 Persamaan Dasar Akuntansi Perbankan.......................................................................................2
2.6 Pos – Pos Dalam Laporan Keuangan.............................................................................................2
BAB III.......................................................................................................................................................2
PENUTUP....................................................................................................Error! Bookmark not defined.
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................................2
3.2 Penutup...........................................................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN
Jika berbicara mengenai akuntansi tak sedikit dari kita langsung tertuju pada sebuah
perusahaan, Untuk memahami akuntansi, maka kita harus mengetahui konsep dasar akuntansi
terlebih dahulu. Konsep merupakan pernyataan. Konsep-konsep akuntansi yang digunakan
dalam lingkungannya akan sangat dipengaruhi oleh pengetahuan, pengalaman, kondisi sosial,
kondisi ekonomi, politik dan sebagainya. pengertian dan definisi akuntansi pun sampai saat ini
sangat beragam, namun inti dan tujuannya sama, yaitu sama-sama berfungsi sebagai sistem
informasi mengenai keuangan suatu perusahaan, lembaga ataupun organisasi dan biasanya
akuntansi menyajikan suatu data atau informasi tentang keuangan yang biasanya berbentuk
laporan keuangan. Akuntansi memiliki jalur yang sangat luas, tidak hanya berkecimpung dalam
perusahaan saja. Lembaga perbangkan pun telah banyak menggunakan sistem akuntansi dalam
kegiatannya.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam
bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di
hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut
sebagai bahasa bisnis.
Akuntansi secara umum dapat diartikan sebagai seni pencatatan, pengklasifikasian dan
pengikhtisaran dengan cara yang sepatutnya dan dalam satuan uang atas transaksi dan kejadian
yang setidak-tidaknya sebagian mempunyai sifat keuangan serta penginterpretasian hasil dari
pencatatan tersebut.
Akuntansi Perbankan adalah seni pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran atas seluruh
transaksi yang terjadi di dalam bank yang hasilnya berupa laporan keuangan. Laporan keuangan
bank merupakan bentuk pertanggung jawaban manajemen bank terhadap pihak yang
berkepentingan dengan kinerja bank.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini
adalah:
1. Apa saja elemen-elemen dasar akuntansi umum?
2. Apa saja prinsip dalam akuntansi ?
3. Apa pengertian dari akuntansi perbankan?
4. Apa saja elemen-elemen dasar akuntansi perbankan ?
5. Persamaan dasar akuntansi perbankan?
6. Bagaimana pos-pos dalam laporan keuangan ?
1.3 TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui apa saja elemen-elemen dasar
akuntansi umum dan perbankan. Selain itu, kami juga bisa mengetahui bagaimana pos-pos dalam
laporan keuangan.
BAB II
PEMBAHASAN
Prinsip akuntansi adalah dalil atau dokrin untuk mengawasi suatu system atau aktivitas
tertentu yang telah diterima kebenarannya. Prinsip akuntansi bukan merupakan kebenaran yang
hakiki dalam bidang akuntansi, karena pada hakekatnya akuntansi selalu berkembang dan selalu
berubah sesuai dengan perkembangan dan perubahan-perubahan nilai-nilai yang terjadi di
masyarakat. Prinsip akuntansi dapat bersifat tertulis maupun tidak tertulis sebagai akibat yang
timbul dari pengalaman yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam menyajikan informasi
keuangan.
Penggunaan prinsip akuntansi menjadi sangat penting agar ada kesamaan dalam hal cara,
metode, prosedur tertentu untuk menghasilkan informasi yang relevan, bersifat netral, dan dapat
diperbandingkan. Prinsip-prinsip tersebut adalah:
Dalam ini ditekankan bahwa aktiva, hutang, modal, penghasilan, dan biaya hendaknya
dicatat sebesar harga perolehan yang disepakati oleh kedua belah pihak yang bertransaksi.
Penggunaan prinsip ini didasari bahwa harga tersebut ditentukan secara obyektif, jumlahya sudah
diketahui dan dapat diuji kebenarannya melalui bukti-bukti transaksi. Pengukuran harga historis
adalah melalui jumlah kas atau yang ekuivalen.
Prinsip ini pada dasarnya mencakup pengertian, pengukuran, dan pengakuan penghasilan.
Penghasilan adalah setiap pertambahan aktiva atau penurunan hutang yang timbul dari penjualan
barang atau jasa selama periode akuntansi tertentu. Pengukuran penghasilan dapat ditentukan
melalui jumlah kas atau ekuivalennya, jumlah aktiva yang diterima dan jumlah penurunan
hutang. Kemudian pengakuan penghasilan pada prinsipnya berdasarkan realisasi penghasilan.
Realiasasi penghasilan dapat ditentukan berdasarkan justifikasi bahwa barang atau jasa telah
tersedia dan jumlahnya sudah diketahui secara pasti.
Dalam kaitannya dengan pengakuan penghasilan, maka timbul beberapa metode
pengakuan penghasilan, yaitu pertama pada saat penjualan barang atau jasa. Kedua adalah
pengakuan penghasilan dapat dilakukan pada saat sebelum melakukan penjualan. Ketiga adalah
pengakuan penghasilan didasarkan pada saat penerimaan kas.
Prinsip ini menghendaki bahwa hasil aktivitas perusahaan selama periode tertentu yang
diluangkan dalam laporan keuangan merupakan hasil dalam periode yang sama. Pendapatan dan
biaya harus sesuatu hal yang terjadi dalam waktu yang sama. Untuk dapat mempertemukan
pendapatan dan biaya dalam periode yang sama maka diperlukan metode pengakuan pendapatan
dan biaya. Pengakuan tersebut bisa menggunakan dasar waktu (accrual basis).
d) Prinsip Obyektif
Prinsip ini memberikan pengertian bahwa laporan keuangan yang dihasilkan haruslah
didasarkan pada data akuntansi yang didukung oleh bukti-bukti transaksi yang obyektif. Bukti
transaksi yang obyektif dapat diperoleh bila transaksi yang dilakukan berdasarkan kesepakatan
antara pihak-pihak yang bertransaksi, serta didukung oleh pengawasan dan pengendalian intern
yang baik.
Laporan keuangan hendaknya dapat memberikan semua informasi baik yang bersifat
kualitatif maupun kuantitatif yang dapat mempengaruhi interprestasi dan pengambilan keputusan
para pemakainya. Untuk mencapai ini maka laporan keuangan harus disusun secara baik sesuai
dengan standar akuntansi yang disepakati umum, menggunakan istilah-istilah yang tepat,
memberikan catatan tamabahan, memberikan lampiran, catatan kaki, dan sebagainya.
f) Prinsip Konsistensi
Prinsip ini pada dasarnya mengatakan bahwa laporan keuangan tersebut harus
mempunyai daya banding. Daya banding ini untuk perusahaan-perusahaan yang sama dalam
periode yang berbeda atau dalam perusahaan yang berbeda untuk periode yang sama. Daya
banding laporan keuangan akan ditentukan oleh konsistensi penggunaan teori, metode, dasar,
pedoman, dan praktik akuntansi yang sama dengan diterapkan sebelumnya. Konsistensi ini
bukanlah harga mati, artinya pada kasus tertentu tidak cocok dengan kondisi saat ini, maka
perusahaan dapat mengganti metode tersebut asalkan perusahaan menjelaskan tentang perubahan
metode tersebut dan pengaruh penggunaan metode tersebut angka-angka dalam laporan
keuangan.
Asumsi dan Konsep Dasar Akuntansi
Konsep ini menjelaskan bahwa perusahaan didirikan untuk jangka waktu yang tidak
terbatas dan akan berlangsung secara terus-menerus. Asumsi ini akan memberikan dukungan
yang kuat untuk penyajian aktiva berdasarkan harga perolehannya dan bukan atas dasar nilai
kontan aktiva tersebut atau nilai yang direalisasikan pada saat likuidasi.
Konsep ini menjelaskan bahwa rugi dan laba perusahaan baru dapat diketahui setelah
perusahaan baru dapat diketahui setelah perusahaan dilikuidasi atau dengan kata lain bahwa
tingkat kesuksesan suatu perusahaan hanya dapat diketahui pada saat perusahaan menghentikan
usahanya dan mencairkan seluruh hartanya menjadi kas. Namun demikian, pada kenyataannya
keputusan manajemen banyak dilakukan selama berlangsungnya kegiatan perusahaan. Untuk
mengambil keputusan ini perlu ada informasi. Disinilah laporan keuangan perlu disusun sebagai
sumber informasi. Penyusunan laporan keuangan periodik ini beranggapan bahwa umur kegiatan
perusahaan yang tidak terbatas tersebut pada dasarnya merupakan rangkaian kegiatan perusahaan
dari beberapa periode yang tidak terbatas ini selanjutnya disebut periode akuntansi.
d. Pengukuran Dalam Nilai Uang
Penyelenggaraan akuntansi beranggapan bahwa mata uang adalah alat pengukur yang
berlaku umum terhadap semua kegiatan ekonomi. Penggunaan satuan mata uang (rupiah)
didasarkan pemahaman bahwa mata uang mempunyai nilai yang tetap. Bila asumsi ini tidak
dipenuhi maka fungsi laporan keuangan sebagai media informasi akan berkurang nilainya.
Penentuan laba periodik dan posisi keuangan dilakukan berdasarkan metode akrual, yaitu
dikaitkan dengan pengukuran aktiva dan kewajiban serta perubahannya pada saat terjadinya,
bukan hanya sekedar pencatatan penerimaan dan pengeluaran uang. Penentuan laba periodik
menyangkut dua masalah yaitu: pengakuan pendapatan selama periode dan penentuan beban
yang terjadi sehubungan dengan usaha untuk menghasilkan pendapatan tersebut.
Dalam menyajikan informasi yang memiliki karakteristik mutu, maka akan dihadapkan
pada kendala-kendala yang dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu kendala primer dan
kendala sekunder.
Untuk mengumpulkan, mengolah, dan melaporkan informasi akuntansi diperlukan biaya.
Para pemakai harus mempertimbangkan biaya untuk menghasilkan informasi tersebut.
kesulitannya adalah tidak semua manfaat informasi dapat diukur atau dibuktikan. Manfaat
informasi tersebut dapat dirasakan oleh pihak penyaji dalam bentuk efisiensi pengendalian dan
oleh para pemakai dalam bentuk alokasi sumber-sumber ekonomi, jumlah pajak yang dibayar,
ketaatan tehadap regulasi. Semua ini kadang sulit dikuantitatifkan. Sedangkan biaya untuk
pengadaan informasi umumnya mudah dikuantitatifkan.
Asas ini mengemukakan bahwa transaksi-transaksi dan lain-lain peristiwa yang tidak
penting /kurang berarti terhadap kegiatan ekonomi perusahaan adalah tidak harus dilakukan
secara konsekuen dengan prinsip-prinsip akuntansi. Perlakuan seperti ini dapat diterima karena
informasi yang tidak materialitas tidak cukup berarti atau tidak dapat mempengaruhi keputusan
ekonomi para pemakainya. Kesulitan mengukur materialitas menjadi kendala, mengingat
materialitas sangat tergantung pada pengaruh atau akibatnya kepada para pemakainya.
Asas ini erat kaitannya dengan risiko ketidakpastian di masa yang akan datang. Asas ini
mencerminkan kehati-hatian dalam hal mengakui adanya pendapatan dan biaya sehingga
terhindar dari kemungkinan risiko yang akan timbul di masa yang akan datang. Dalam kaitannya
dengan pengakuan dan penilaian pada asas ini terdapat empat macam yaitu:
1. Pengakuan dan penilaian penghasilan
2. Dalam hubungannya dengan pengakuan biaya
3. Dalam hubungannya dengan laba, maka laba harus diakui pada saat realisasi
4. Dalam hubungannya dengan pengakuan kerugian
Dalam praktik akuntansi secara nyata lebih menginginkan kepraktisan dan aspek
kegunaan, sehingga sering dijumpai penyimpangan-penyimpangan terhadap prinsip-prinsip
akuntansi. Hal ini masih bisa diperkenankan karena setiap jenis usaha mempunyai karakteristik
dan spesifikasi tersendiri. Badan usaha tersebut tidak selalu menerapkan akuntansi secara
konseptual. Hal ini menjadi kendala dalam memenuhi kebutuhan informasi yang sesuai dengan
karakteristik mutu pelaporan.
Bank sebagai pihak perantara antara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan
dana serta pihak yang memperlancar lalu lintas pembayaran. Laporan keuangan bank dalam
akuntansi perbankan pun harus sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang telah diterima
secara luas atau teknik pembukuan, posting dan pencatatan semua transaksi yang dilakukan
dalam kegiatan operasional suatu Bank.
Harus adanya perincian dari assetnya sehingga dapat menggambarkan jumlah dana yang
diinvestasikan pada masing-masing aset tersebut.
Harus adanya perincian dari hutang-hutangnya yang disusun menurut jauh waktunya dan
tingkat kekekalannya.
Dapat menggambarkan laba/rugi yang diperoleh dari hasil kegiatannya dengan jelas.
Harus dapat menyediakan informasi secara periodik mengenai efisiensi dari hasil
kegiatan usahanya.
Harus ada sistem internal control yang ketat.
Harus dapat menyediakan data untuk penguasa moneter.
Kewajiban bank terdiri dari kewajiban terhadap pihak eksternal dan pihak internal.
Kewajiban kepada pihak eksternal adalah kewajiban kepada kreditur atau pemberi dana atau
deposan. Sedangkan kewajiban terhadap internal adalah kewajiban kepada pemilik modal.
Dengan demikian persamaan dapat diperluas menjadi:
Aktiva + Biaya = Hutang + Modal + Pendapatan
+ = + +
+ - + - - + - + -
Keterangan:
Pada sisi kiri terdapat aktiva dan biaya, sedangkan pada sisi kanan terdapat Hutang,
Modal dan Pendapatan. Persamaan ini akan mempermudah bagi pemula dalam membuat jurnal.
Dengan persamaan dan penggambaran rekening buku besar, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Setiap pertambahan aktiva akan didebet, dan pengurangan aktiva akan dikredit.
2. Setiap pertambahan biaya akan didebet, setiap pengurangan biaya akan dikredit.
3. Setiap peningkatan hutang akan dikredit dan setiap pengurangan/pelunasan hutang akan
didebet.
4. Setiap pertambahan modal akan dikredit dan penurunan modal akan didebet.
5. Setiap pertambahan pendapatan bank akan dikredit dan setiap penurunan pendapatan akan
didebet.
Aktiva bank misalnya berupa kas, giro BI, penempatan pada bank lain, sekuritas jangka
pendek, kredit yang diberikan, penyertaan dan aktiva tetap. Hutang bank misalnya giro nasabah,
tabungan, deposito, pinjaman diterima, sedangkan modal berupa modal disetor maupun laba
ditahan. Untuk pendapatan bank bisa berupa pendapatan bunga dan pendapatan lainnya.
Sedangkan biaya bank berupa biaya bunga dan biaya lainnya.
Penggunaan nama, struktur dan hubungan antar rekening perlu ada keseragaman agar
laporan yang dihasilkan mudah dipahami dan mudah diperbandingkan. Untuk itu sistematika
rekening perbankan diperlukan. Sistematika rekening bank disusun dengan menggunakan digit
tertentu. Digit pertama berisi rubric rekening, digit kedua berupa identifikasi jenis valuta, digit
ketiga berisi kelompok rekening group. Digit keempat berisi kelompok rekening subgroup dan
digit ke lima dan seterusnya berisi berupa rincian atau rekening individual.
Contoh secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut:
Keterangan:
Mulai dari kiri
1 = Aktiva
0 = Aktiva Dalam Rupiah
6 = Kredit yang Diberikan
2 = Pihak Tidak Terkait Dengan Bank
1 = Rekening Individual
Pengelompokan rekening selanjutnya didasarkan pada sifat dan fungsi rekening.
Pengelompokan ini dimaksudkan agar dapat menggambarkan posisi aktiva, kewajiban, modal,
pendapatan, beban, komitmen dan kontijensi.
1 Aktiva
2 Kewajiban
3 Ekuitas
4 Pendapatan
5 Beban
8 Komitmen
9 Kontijensi
1 Aktiva 1 Aktiva
1061 Pihak Yang Terkait 1161 Pihak Yang Terkait
Dengan Bank Dengan Bank
1062 Pihak Yang Tdk 1162 Pihak Yang Tdk Terkait
Terkait Dengan Bank Dengan Bank
2 Kewajiban 2 Kewajiban
3 Ekuitas 3 Ekuitas
4 Pendapatan 4 Pendapatan
1. LAPORAN KEUANGAN
• Dapat dipahami adalah sebuah laporan keuangan harus dapat dimengerti oleh para
pembacanya.
• Relevan adalah laporan keuangan dapat memenuhi kebutuhan pemakai yang membutuhkan
informasi keuangan tersebut.
• Materialistis adalah laporan keuangan dapat mencadi daya ukur suatu perusahaan.
• Keandalan adalah laporan keuangan harus dapat dipercaya / diandalkan dalam setiap
pelaporannya.
• Dapat dibandingkan adalah laporan keuangan harus dapat dibandingkan di setiap periode atau
setiap laporannya dan dibandingkan agar dapat menjadi solusi kedepannya seperti apa.
• Tepat waktu adalah laporan keuangan dalam pelaporannya harus sesuai waktu yang sudah di
buat oleh perusahaan setiap 6 bulan sekali, 1 tahun sekali atau setiap bulannya tergantung pada
kebijakan perusahaan.
1. Aktiva ( Harta ) :
• Aktiva Lancar : harta yang sekali- sekali pakai habis. Contoh : kas, piutang, perlengkapan,
persediaan barang, dan beban di bayar dimuka.
• Investasi Jangka Panjang : contoh saham, gedung, atau pun uang tunai.
• Asset tetap : yang akan digunakan berulang-ulang di pakai beberapa siklus akuntansi dan akan
di ikuti dengan depresiasi / akumulasi penyusutan, kecuali tanah. Contoh : peralatan dan
kendaraan.
• Asset tak terwujud : asset yang berupa penghargaan kepada perusahaan. Contoh : hak paten,
hak cipta, good will, dan merek dagang.
2. Kewajiban ( Hutang ) :
• Hutang jangka pendek : hutang yang kurang dari 1 tahun. Contoh : wesel bayar, hutang usaha /
dagang, biaya / beban, utang sewa, utang gaji, utang iklan, dan beban bunga.
• Hutang jangka panjang : hutang yang lebih dari 1 tahun dan dengan jaminan. Contoh : hutang
bunga, saham dan obligasi.
3. Equitas ( modal ) adalah hak residual atau aset perusahaan setelah di kurangi dengangan
kewajiaban.
4. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian adalah pemasukan yang didapat
dari suatu transaksi
5. Arus kas :
2. LAPORAN NERACA
a. Pengertian Laporan Neraca
Laporan Neraca adalah laporan dengan posisi keuangan perusahaan yang menggambarkan posisi
aktiva, kewajiban dan modal.
Elemen-elemen dalam neraca :
• Asset
• Kewajiban
• Equitas
b. Manfaat Neraca
• Prasarana untuk menganalisis fleksibilitas keuangan adalah sebagai pengukur bagi perusahaan
akantindakan kedepannya.
c. Keterbatasan Neraca
• Offbalance Sheet
• Biaya Historis
• Nilai tukar / Kurs
• Aktiva tak berwujud
• Komparabilitas
d. Bentuk Neraca
• Metode Tidak Langsung Adalah metode pelaporan arus kas dengan penghitung arus kas dari
aktivitas operasi perusahaan dengan penyesuaian terhadap laba bersih dari pengaruh transaksi
bukan kas.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Elemen pokok laporan keuangan terdiri dari aktiva, hutang, modal, pendapatan dan
biaya.Tugas akuntansi adalah untuk mengikuti, mengukur dan mengkomunikasikan perubahan-
perubahan dan perkembangannya. Elemen pokok ini telah berlaku umum di dunia usaha dan
setiap elemen saling terkait dengan elemen.
Konsep dasar akuntansi antara lain meliputi:
1. Kesatuan Usaha
2. Kesinambungan / going concern
3. Periode Akuntansi
4. Pengukuran Dalam Nilai Uang
5. Penetapan Beban dan Pendapatan
6. Penentuan laba periodik.
3.2 Penutup
Alhamdulillah berkat kesempatan yang diberikan Allah SWT makalah ini dapat
terselesaikan sesuai waktunya. Demikian yang dapat kami sampaikan melalui tulisan dalam
makalah ini , jika ada kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan makalah ini maka kami selaku
penulis memohon maaf yang sebesar besarnya serta besar harapan kami untuk mendapatkan
saran-saran ataupun kritikan yang bermanfaat bagi yang membaca makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Memahami bisinis bank edisi ke 1
https://ekapermatawismiati.wordpress.com/2015/10/20/pengertian-neraca-laporan-laba-rugi-dan-arus-
kas/
www.dosenpendidikan.co.id
www.belajarakuntansionline.com
kelompokakuntansi.blogspot.com