Hesti Setiorini
Fakultas Ekonomi
Prodi Manajemen
Universitas Muhammadiyah Bengkulu
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan limpahan rahmat-Nyalah maka kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada
waktunya.
Berikut ini kami mempersembahkan sebuah materi tentang “Laporan Keuangan dan
Persamaan Dasar Akuntansi”, yang disusun secara ringkas dan sistematis sehingga mudah
dipahami dan dapat memberikan manfaat bagi kita untuk mempelajari berbagai hal tentang
Laporan Keuangan dan Persamaan Dasar Akuntansi.
Tiada gading yang retak. kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………….…..1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………….….1
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………….…...1
1.4 Metode Penulisan……………………………………………………………………1
1.5 Manfaat Penulisan…………………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Persamaan Dasar Akuntansi……………………….……………………..2
2.2 Transaksi Keuangan dan Persamaan Dasar Akuntansi…………………………….2
2.3 Laporan Keuangan..…………………………………………………………………2
2.4 Unsur – Unsur Persamaan Dasar Akuntansi………………………………………….7
2.5 Fungsi Persamaan Dasar Akuntansi………………………………………………10
2.6 Pengaruh Transaksi terhadap Persamaan Dasar Akuntansi……………………..10
2.7 Analisis Pengaruh Transaksi Persamaan Dasar Akuntansi………………………10
2.8 Teknik Mencatat Transaksi………………………………………………………..11
2.9 Contoh Kasus Persamaan Dasar Akuntansi…………………………………………11
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………….….13
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Mengingat bahwa informasi yang termuat di dalam laporan keuangan suatu
perusahaan sangat penting bagi para pemakainya, maka penyusunannya harus
memenuhi syarat kualitas primer dan sekunder.
Kualitas primer adalah kualitas utama yang membuat informasi akuntansi
berguna sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Kualitas primer meliputi
relevan dan handal (reliabel).
3
itu, di suatu perusahaan hanya ada satu laporan keuangan yang dapat
dimanfaatkan oleh siapapun yang berkepentingan. Dengan demikian tidak ada
pemakai informasi yang ”tersesat” sebagai akibat dari penggunaan informasi
yang tidak netral.
4
Laporan keuangan yang lengkap terdiri atas 5 (lima) komponen, yaitu laporan
laba rugi, laporan perubahan ekuitas, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas
laporan keuangan. Dengan lima komponen laporan itu, diharapkan dapat memberi
gambaran yang relatif komprehensif tentang kondisi keuangan suatu perusahaan.
Dari lima komponen tersebut, laporan keuangan yang dibahas dalam bagian II
modul ini hanya tiga jenis, yaitu laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan
neraca. Dua jenis laporan lainnya, yaitu laporan arus kas dan catatan atas laporan
keuangan akan dibahas pada modul yang lain.
5
bersangkutan. Bagian kedua adalah batang tubuh neraca, berisi muatan informasi
yang perlu disajikan.
Batang tubuh neraca dapat disusun dalam bentuk skontro atau stafel. Neraca
yang berbentuk skontro biasanya disebut rekening huruf T atau bentuk horizontal,
memiliki sisi debet yang lasim disebut aktiva dan sisi kredit yang lasim disebut
pasiva. Jika suatu neraca disusun dalam bentuk stafel sering disebut bentuk
vertikal atau laporan, maka tidak ada sisi debet dan sisi kredit. Susunan aktiva dan
pasiva di atur berurutan dari atas ke bawah
Posisi keuangan tersebut ditunjukkan oleh besaran aktiva, kewajiban, dan
modal suatu perusahaan.
1. Aktiva(Assets)
Sumber daya ekonomi yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan
akan diperoleh perusahaan disebut asset, aktiva, atau harta. Di neraca, aktiva
disajikan di sebelah Debet jika neraca tersebut berbentuk skontro, atau di atas
(mendahului penyajian pasiva) jika berbentuk stafel. Penyajiannya di dalam
neraca, aktiva dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu aktiva lancar,
aktiva investasi jangka panjang, dan aktiva tidak tetap.
Contoh dari aktiva lancar adalah kas, piutang usaha, persediaan barang
dagangan, supplies, asuransi dibayar dimuka, dan sebagainya. Penyusunannya di
dalam neraca diatur menurut urut-urutan tingkat likuiditasnya. Artinya, aktiva
lancar yang paling likuid dicantumkan paling atas, disusul dengan pos-pos lainnya
yang kurang likuid.
6
berharga ini direncanakan dalam jangka waktu panjang. Kalau kepemilikan surat
berharga direncanakan dalam jangka pendek (diperjualbelikan) maka investasi
jenis ini termasuk aktiva lancar.
c. Aktiva Tetap (Fixed Assets)
Aktiva tetap adalah berbagai jenis aktiva yang dapat digunakan lebih dari satu
periode operasi perusahaan. Aktiva tetap dapat dikelompokkan menjadi dua
macam, yaitu aktiva tetap berwujud dan aktiva tetap tidak berwujud. Aktiva tetap
berwujud adalah aktiva yang memiliki wujud fisik tertentu sehingga dapat
diamati. Contoh dari aktiva tetap berwujud adalah tanah, gedung, peralatan
(equipment), kendaraan dan sebagainya. Sedangkan aktiva tetap tak berwujud
adalah aktiva yang tidak memiliki wujud fisik, tetapi memiliki nilai ekonomis.
Contoh aktiva tetap tidak berwujud adalah goodwill, hak patent, merek
dagang, dan sebagainya.
1. Kewajiban (liabilities)
Kewajiban atau hutang (liabilities) adalah pengorbanan manfaat
ekonomis di masa yang akan datang sebagai akibat dari transaksi masa
lalu. Kewajiban ini dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu hutang
lancar (hutang jangka pendek) dan hutang jangka panjang.
Pengklasifikasian jangka pendek dan jangka panjang didasarkan pada
jangka waktu pelunasannya. Jika pelunasan hutang yang dimaksud adalah
satu tahun atau dalam satu periode siklus operasi perusahaan mana yang
lebih panjang, dari tanggal neraca maka akan dikelompokkan dalam
hutang jangka pendek. Sebaliknya, jika tidak memenuhi kreteria tersebut
dikelompokkan ke dalam hutang jangka panjang. Contoh hutang lancar
adalah: hutang usaha (account payable), hutang wesel (notes payable),
hutang pajak (Taxes payable), hutang biaya, dan sebagainya. Contoh
hutang jangka panjang adalah: hipotik dan hutang obligasi.
7
Kas (Cash)
Adalah semua harta yang tersedia dalam kas perusahaan maupun yang disimpan
di bank, yang dapat diambil setiap saat.
Surat Berharga (marketable securities)
Adalah kepemilikan saham atau obligasi perusahaan lain yang bersifat sementara,
yang sewaktu-waktu dapat dijual kembali.
Piutang dagang (Accounts Receivable)
Adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain (debitur) yang terjadi karena
melakukan transaksi penjualan secara kredit.
Piutang Wesel (Notes Receivable)
Adalah surat perintah membayar kepada seseorang atau badan untuk mebayar
sejumlah uang pada tanggal yang telah ditentukan pada orang yang namanya
disebut dalam surat.
Beban dibayar di muka (Prepaid Expense)
Adalah pembayaran beban yang dibayar di muka, tetapi belum enjadi kewajiban
pada periode yang bersangkutan.
Perlengkapan (Supplies)
Adalah seluruh perlengkapan yang dipakai demi kelancaran usaha, yagn sifatnya
habis dipakai.
Persediaan Barang Dagangan (Merchandise Inventory)
Adalah barang yang dibeli denga tujuan dijual kembali, denga harapan mendapat
laba.
8
- Franchise, adalah hak istimewa yang diterima oleh seseorang atau badan dari
pihak lain untuk mengomersialkan formula, teknik atau produk tertentu
- Hak sewa, adalah hak untuk menggunakan harta tetap pihak lain dalam
jangka waktu yang panjang sesui dengan kesepakatan.
2. Utang (Liabilities)
Merupakan hak (klaim) terhadap harta dari pihak selain pemilik. Utang terdiri
dari :
a. Utang lancar (Current Liabilities)
Adalah utang yang harus dilunasi dalam waktu tidak lebih dari satu tahun.
Utang lancar antara lain terdiri dari :
- Utang dagang/utang usaha (Account Payable)
Adalah utang yang muncul akibat adanya transaksi pembelian barang/jasa
secara kredit yang tidak disertai perjanjian tertulis.
- Utang wesel/wesel bayar (Notes payable)
Adalah janji tertulis untuk membayar kepada pihak lain dalam jumlah tertentu
yang ditetapkan.
- Utang beban (Accrued Expense)
Adalah utang karena perusahaan sudah mendapatkan manfaat tetapi
perusahaan belum membayar.
- Utang pendapatan/ pendapatan diterima di muka (Unearned revenue)
Adalah pendapatan yang belum menjadi hak tetapi uangnya sudah diterima.
b. Utang Jangka Panjang (Long Term Liabilities)
Adalah utang yang jangka waktu pelunasannya lebih dari satu tahun.
Utang jangka panjang terdiri dari :
- Kredit investasi, adalah utang dari lembaga keuangan yang digunakan untuk
pelunasan usaha.
- Utang hipotek, adalah utang jangka panjang dengan jaminan harta
tetap/tidak bergerak, seperti tanah dan bangunan.
- Utang obligasi, adalah utang jangka panjang yang timbul akibat perusahan
menjual surat obligasi kepada masyarakat.
c. Utang lain-lain
Adalah utang utang yang tidak termasuk ke dalam kedua utang tersebut.
Contoh : uang pinjaman yang diterima dari pelanggan.
3. Modal (Equity)
Modal adalah hak pemilikan atas harta perusahaan yang merupakan kekayaan
bersih, yaitu selisih harta dengan utang. Pemberian nama akun modal tergantung
jenis perusahaannya. Contoh :
Bentuk perusahaan nama modal
a. Perseorangan => nama pemilik
b. Persekutuan => nama pemilik/sekutu
c. Persero => modal saham (stock)
d. Koperasi => simpanan pokok, simpanan wajib
9
2.5 Fungsi Persamaan Dasar Akuntansi
Persamaan dasar akuntansi berguna untuk mengetahui perubahan kekayaan
dalam perusahaan setiap terjadi transaksi. Dan mengetahui berapa yang telah
digunakan dan dibelanjakan dalam satu periode akuntansi.
10
2.8 Teknik Mencatat Transaksi ke dalam Persamaan Dasar Akuntansi
11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Setiap transaksi yang terjadi di perusahaan memerlukan pencatatan. Dalam proses
pencatatan ini memerlukan dokumen atau bukti terjadinya transaksi agar
pencatatan mampu menunjukkan kejadian yang sebenar-benarnya. Berdasarkan
bukti transaksi tersebut harus dicermati agar tidak terjadi kesalahan atau
penyelewengan atas kekayaan perusahaan. Adapun fungsi dari bukti transaksi
tersebut adalah sebagai berikut.
3.2 SARAN
Dalam persamaan dasar akuntansi dibutuhkan ketelitan untuk mengerjakannya
karena jika diakhir pencatatan laporan keuangan ada yang salah maka kita harus
mengulangnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Dwi Harti. 2008 . Modul Akuntansi 1A SMA dan SMAK . Ciracas Jakarta
Dwi Harti. 2008 . Modul Akuntansi 1B SMA dan SMAK . Ciracas Jakarta
https://www.anggitarisyam.com/2014/09/makalah-persamaan-dasar-
akuntansi.html
https://www.academia.edu/9686892/MAKALAH_PERSAMAAN_DASA
R_AKUNTANSI
https://kertasusang23.blogspot.com/2015/08/makalah-persamaan-dasar-
akuntansi-tugas.html
http://karlinaaccounting.blogspot.com/2018/04/contoh-makalah-tentang-
persamaan-dasar_27.html
https://id.scribd.com/doc/312444630/Makalah-Persamaan-Dasar-
Akuntansi
13