Anda di halaman 1dari 16

Makalah Akuntansi

“Laporan Keuangan & Persamaan Dasar Akuntansi”

Disusun oleh kelompok VII :

1. Wahyu Oktri Saragi


2. Lesen Habibi Apriansyah
3. Widi Ratna Sari
4. Anggi Josetio
Dosen pembimbing:

Hesti Setiorini

Fakultas Ekonomi
Prodi Manajemen
Universitas Muhammadiyah Bengkulu
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan limpahan rahmat-Nyalah maka kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada
waktunya.
Berikut ini kami mempersembahkan sebuah materi tentang “Laporan Keuangan dan
Persamaan Dasar Akuntansi”, yang disusun secara ringkas dan sistematis sehingga mudah
dipahami dan dapat memberikan manfaat bagi kita untuk mempelajari berbagai hal tentang
Laporan Keuangan dan Persamaan Dasar Akuntansi.
Tiada gading yang retak. kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Bengkulu, 12 Oktober 2019


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………….…..1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………….….1
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………….…...1
1.4 Metode Penulisan……………………………………………………………………1
1.5 Manfaat Penulisan…………………………………………………………………..1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Persamaan Dasar Akuntansi……………………….……………………..2
2.2 Transaksi Keuangan dan Persamaan Dasar Akuntansi…………………………….2
2.3 Laporan Keuangan..…………………………………………………………………2
2.4 Unsur – Unsur Persamaan Dasar Akuntansi………………………………………….7
2.5 Fungsi Persamaan Dasar Akuntansi………………………………………………10
2.6 Pengaruh Transaksi terhadap Persamaan Dasar Akuntansi……………………..10
2.7 Analisis Pengaruh Transaksi Persamaan Dasar Akuntansi………………………10
2.8 Teknik Mencatat Transaksi………………………………………………………..11
2.9 Contoh Kasus Persamaan Dasar Akuntansi…………………………………………11

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………….12
3.2 Saran…………………………………………………………………………………………12

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………….….13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persamaan Akuntansi atau accounting equation merupakan suatu


persamaan yang menggambarkan bahwa jumlah harta yang tercatat pada sebelah
kiri itu sama dengan jumlah sumber pembelanjaan atau kekayaan yang terdapat
pada sebelah kanan. Pada umumnya harta yang dimiliki oleh sebuah perusahaan
dikatakan sebagai aktiva atau aset. Jika aktiva ini bernilai Rp 1.000.000 maka
sumber pembelanjaan juga harus berjumlah Rp 1.000.000. Maka aktiva ini akan
menunjukkan sebagai bentuk kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan dan
merupakan sumber daya pada perusahaan yang melakukan usaha. Dengan
demikian sumber kekayaan atau sumber pembelanjaan ini menggambarkan siapa
yang membelanjai kekayaan tersebut saat itu. Oleh karena itu, aktiva harus sama
dengan sumber harta belanja. Sumber belanja ini terbagi menjadi atas dua yaitu
berasal dari pemilik dan dari kreditor (pemakai pinjaman). Sumber belanja yang
berasal dari pemilik disebut sebagai modal sedangkan sumber belanja yang
berasal dari kreditor dikatakan sebagai kewajiban atau hutang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari Persamaan Dasar Akuntansi ?
2. Apa saja yang termasuk ke dalam Unsur – Unsur Persamaan Dasar
Akuntansi?
3. Apa saja fungsi Persamaan Dasar Akuntansi ?
4. Bagaimana pengaruh transaksi keuangan terhadap Persamaan Dasar
Akuntansi?
5. Bagaimana analisis pengaruh transaksi Persamaan Dasar Akuntansi ?
6. Apa saja teknik mencatat transaksi ke dalam Persamaan Dasar Akuntansi ?
7. Sebutkan contoh kasus Persamaan Dasar Akuntansi ?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun yang menjadi tujuan laporan ini adalah :
1. Menjelaskan pengertian dan kegunaan Persamaan Dasar Akuntansi.
2. Menjelaskan unsur – unsur Persamaan Dasar Akuntansi.
3. Menjelaskan bentuk Persamaan Dasar Akuntansi.
4. Menjelaskan pengaruh transaksi dalam pencatatan Persamaan Dasar
Akuntansi.

1.4 Metode Penulisan


Dalam penulisan laporan ini penulis menggunakan metode studi pustaka dan
browsing internet

1.5 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat dari penulisan laporan ini adalah :
1. Mengetahui pengertian dari Persamaan Dasar Akuntansi.
2. Mengetahui unsur – unsur yang terdapat pada Persamaan Dasar Akuntansi.
3. Mengetahui kegunaan dan fungsi dari Persamaan Dasar Akuntansi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Persamaan Dasar Akuntansi


Pengertian persamaan dasar akuntansi adalah suatu persamaan
yang menggambarkan posisi aktiva, hutang dan ekuitas yang diakibatkan adanya
transaksi yang terjadi pada perusahaan.

A. Kegunaan Persamaan Dasar Akuntansi


Kegunaan persamaan dasar akuntansi antara lain untuk menggambarkan
bahwa sebuah transaksi itu mempunyai pengaruh sedikitnya dua golongan
rekening atau untuk mengetahui perubahan unsur atau posisi keuangan
perusahaan, yakni untuk mengetahui perubahan posisi harta (asset), hutang
(liabilities) dan modal (ekuitas) perusahaan.

B. Rumus Persamaan Dasar Akuntansi


Rumus dasar tentang akuntansi yang secara matematis dapat dirumuskan
sebagai berikut :

AKTIVA = HAK KEKAYAAN

AKTIVA = HUTANG + MODAL atau AKTIVA – HUTANG = MODAL

H = Harta, yaitu semua milik (Kekayaan) dari suatu perusahaan.


U = Utang, yaitu kewajiban perusahaan terhadap pihak lain.
M = Modal, yaitu hak pemilik perusahaan.
Rumus lain :
H=
H=UU++(M(M++PP- -B)
B)

B = Biaya, pengorbanan untuk memperoleh penghasilan


P = Pendapatan, adalah bertambahnya aktiva perusahaan.

2.2 Transaksi Keuangan dan Persamaan Akuntansi


Semua transaksi keuangan (peristiwa ekonomi) yang terjadi di perusahaan,
dari yang paling sederhana sampai dengan yang paling kompleks akan
mengakibatkan perubahan di antara ke tiga komponen persamaan dasar akuntansi
tersebut. Perubahan yang dimaksud bisa menambah, mengurangi, atau merubah
susunan aktiva, hutang, dan/atau modal. Penyelesaian persamaan itu merupakan
hasil analisis dampak dari transaksi keuangan yang terjadi.

2.3 Laporan Keuangan (Financial Statement)


Anda tentunya masih mengingat dan sudah memahami bahwa tujuan dari
penyelenggaraan akuntansi adalah menyajikan informasi keuangan. Informasi
keuangan dari suatu perusahaan tersebut berguna bagi pihak-pihak yang
berkepentingan dan memerlukannya (para pemakai) sebagai dasar untuk
mengambil keputusan ekonomi. Dengan informasi keuangan yang diperoleh,
mereka akan menganalisisnya dan kemudian menentukan keputusan ekonomi
yang bermanfaat bagi pengembangan usaha mereka.

2
Mengingat bahwa informasi yang termuat di dalam laporan keuangan suatu
perusahaan sangat penting bagi para pemakainya, maka penyusunannya harus
memenuhi syarat kualitas primer dan sekunder.
Kualitas primer adalah kualitas utama yang membuat informasi akuntansi
berguna sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Kualitas primer meliputi
relevan dan handal (reliabel).

A. Relevan berarti bahwa laporan keuangan (informasi akuntansi) yang


disusun oleh suatu perusahaan memiliki hubungan langsung dengan pengambilan
keputusan. Informasi akuntansi dikatakan relevan jika dapat membuat perbedaan
dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh para pemakainya. Informasi yang
relevan adalah informasi yang memiliki nilai prediktif, umpan balik, dan tepat
waktu.

1. Informasi memiliki nilai prediktif jika informasi tersebut dapat membantu


para pemakainya untuk memprediksi kinerja perusahaan di masa depan
berdasarkan peristiwa (transaksi) masa lalu, sekarang, dan yang akan
datang. Ketepatan suatu prediksi sangat tergantung dari kemampuan para
pemakai dalam menganalisis informasi dan kepekaan mereka dalam
membaca peluang bisnis di masa depan.
2. Informasi memiliki nilai umpan balik (feedback) jika informasi tersebut
dapat mendukung atau memberi masukan untuk memperbaiki prediksi
yang sudah dibuat oleh para pemakainya. Dengan informasi yang
diperoleh, para pemakai dapat mengevaluasi kembali prediksi yang telah
dibuat, sehingga dapat memperoleh masukan untuk menentukan apakah
prediksinya sudah benar ataukah perlu direvisi.
3. Tepat waktu berarti informasi akuntansi tersebut tersedia pada saat
dibutuhkan oleh para pemakainya. Dengan demikian, informasi itu tidak
kehilangan kapasitasnya dalam mempengaruhi keputusan yang diambil.

B. Handal (reliable) berarti bahwa informasi tersebut dapat dipercaya, karena


cukup terbebas dari kesalahan dan penyimpangan di dalam penyajiannya.
Informasi yang handal adalah informasi yang memenuhi syarat: dapat diperiksa,
penyajian yang jujur, dan netral.

1. Dapat diperiksa artinya laporan keuangan (informasi akuntansi) tersebut


jika diaudit/diperiksa oleh beberapa auditor eksternal yang menggunakan
metode sama akan memperoleh kesimpulan yang sama pula.
2. Penyajian yang jujur artinya laporan keuangan disajikan sesuai dengan
kondisi transaksi keuangan sebenarnya (kondisi riil). Dengan kalimat lain
dapat dikemukakan bahwa suatu laporan keuangan disajikan secara jujur jika
dalam penyajiannya ada kecocokan/kesesuaian antara transaksi yang
sesungguhnya terjadi dengan laporan yang dibuat. Jadi, dalam penyususnan
laporan keuangan tidak ada unsur rekayasa.
3. Netral artinya tidak berpihak kepada golongan pemakai informasi tertentu.
Tujuan penyusunan laporan keuangan adalah untuk menyajikan informasi
akuntansi kepada semua pihak yang berkepentingan (pemakai). Oleh karena

3
itu, di suatu perusahaan hanya ada satu laporan keuangan yang dapat
dimanfaatkan oleh siapapun yang berkepentingan. Dengan demikian tidak ada
pemakai informasi yang ”tersesat” sebagai akibat dari penggunaan informasi
yang tidak netral.

Kualitas sekunder merupakan kualitas tambahan yang seharusnya dipenuhi


dalam penyusunan laporan keuangan. Meskipun hal ini bukan merupakan kualitas
utama, namun jika dipenuhi akan membawa dampak positip bagi
pengguna/pemakainya. Kualitas sekunder meliputi keterbandingan dan
konsistensi.

a. Keterbandingan berarti bahwa laporan keuangan (informasi) suatu


perusahaan akan lebih bermakna bagi para pemakainya jika dapat
diperbandingkan dengan informasi yang serupa dari perusahaan-perusahaan lain.
Suatu informasi dianggap dapat diperbandingkan jika sudah dievaluasi dan
dilaporkan dengan cara yang sama untuk perusahaan-perusahaan yang berbeda.
Hal ini memberikan kemungkinan bagi para pemakainya untuk mengenali dan
menganalisis persamaan atau perbedaan kondisi keuangan berbagai perusahaan
karena metode akuntansi yang digunakan dapat diperbandingkan.

b. Konsistensi berarti bahwa laporan keuangan (informasi) suatu perusahaan


akan lebih bermakna bagi para pemakainya jika dapat diperbandingkan dengan
informasi yang serupa dari perusahaan yang sama pada waktu yang berbeda.
Dalam menyajikan informasi, perusahaan harus memberikan perlakuan akuntansi
yang sama terhadap transaksi yang sama pada waktu-waktu yang berbeda. Seiring
dengan perjalanan waktu, perusahaan bisa mengubah metode (perlakuan)
akuntansinya. Namun jika hal itu dilakukan, maka pada periode dilaksanakannya
perubahan itu perusahaan harus mengungkap (dalam laporan keuangannya)
tentang berbagai hal yang terkait dengan perubahan itu, seperti keunggulan
metode baru yang digunakan dibandingkan yang lama, alasan mengubah metode
tersebut, sifat dan dampak atas perubahan tersebut terhadap kondisi finansialnya.

Bentuk formal dari informasi keuangan suatu perusahaan adalah laporan


keuangan (financial statement). Pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
dijelaskan bahwa informasi yang disajikan dalam laporan keuangan suatu
perusahaan bersifat umum. Hal ini berarti bahwa laporan kuangan suatu
perusahaan disajikan dan ditujukan kepada semua pihak yang berkepentjngan
terhadap informasi itu, baik dari unsur internal perusahaan maupun dari unsur
eksternal. Dengan demikian, laporan keuangan tersebut tidak sepenuhnya dapat
memenuhi kebutuhan informasi setiap pemakainya. Secara umum tujuan laporan
keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja keuangan, dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan. Informasi ini
diharapkan dapat bermanfaat dan dapat memenuhi kebutuhan para pihak yang
berkepentingan (pemakai) dalam upaya mencari bahan masukan sebagai dasar
untuk pengambilan keputusan ekonomi.

4
Laporan keuangan yang lengkap terdiri atas 5 (lima) komponen, yaitu laporan
laba rugi, laporan perubahan ekuitas, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas
laporan keuangan. Dengan lima komponen laporan itu, diharapkan dapat memberi
gambaran yang relatif komprehensif tentang kondisi keuangan suatu perusahaan.
Dari lima komponen tersebut, laporan keuangan yang dibahas dalam bagian II
modul ini hanya tiga jenis, yaitu laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan
neraca. Dua jenis laporan lainnya, yaitu laporan arus kas dan catatan atas laporan
keuangan akan dibahas pada modul yang lain.

1. Laporan laba rugi (income statement).


Untuk mengetahui kinerja keuangan suatu perusahaan, kita dapat melihat dari
laporan keuangannya. Kinerja keuangan suatu perusahaan harus dilaporkan,
minimal sekali dalam satu periode. Salah satu bentuk laporan keuangan yang
dimaksud adalah laporan laba rugi. Laporan laba rugi merupakan laporan tentang
kinerja keuangan suatu perusahaan. Dalam laporan ini disajikan jumlah
pendapatan (revenue) dan biaya (expenses) serta laba atau rugi (profit/losses)
suatu perusahaan selama periode waktu tertentu. Dari laporan ini kita dapat
menganalisis perbandingan antara pendapatan dengan biaya untuk
memperolehnya, sehingga dapat mengukur tingkat efisiensinya.

2. Laporan Perubahan Ekuitas (owner’s equity statement)


Bentuk lain dari laporan keuangan yang kita bahas pada bagian ini adalah
laporan perubahan ekuitas pemilik perusahaan. Sesuai dengan namanya, laporan
ini memberikan informasi tentang perubahan modal pemilik selama periode waktu
tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan pada modal (ekuitas
pemilik) adalah: tambahan investasi yang dilakukan oleh pemilik, pendapatan
yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan (laba/rugi) selama satu periode, dan
prive pemilik, baik ambil maupun menambah. Dengan membaca laporan ini, akan
diketahui perubahan modal dan faktor apa yang menyebabkan perubahan tersebut.

3. Neraca (balance sheet).


Neraca merupakan laporan tentang posisi keuangan suatu perusahaan pada
tanggal tertentu. Oleh karena itu, neraca sering disebut sebagai potret dari posisi
keuangan perusahaan, karena kondisi keuangan yang disajikan pada neraca
tersebut hanya terjadi pada tanggal tertentu, yaitu tanggal penyusunan neraca. Di
luar tanggal penyusunan neraca, kondisi keuangan tersebut bisa berubah.

Secara umum, neraca dan laporan keuangan lainnya memiliki 2 (dua)


bagian. Bagian pertama adalah kepala (heading) atau judul neraca yaitu
keterangan singkat yang ditulis di bagian atas dari neraca. Judul neraca berisi:
Nama perusahaan (pemilik neraca), kata ‘neraca’, dan tanggal neraca. Amatilah
judul laporan laba rugi dan laporan perubahan modal Salon Sekarkedaton dan
Penjahit Rapi di atas.
Unsur isi judul tersebut sama, perbedaannya dengan neraca terletak pada
tanggal penyusunan. Untuk neraca ditulis tanggal tertentu, sedangkan laporan
tanggalnya mewakili satu periode (untuk periode yang berakhir tanggal …..).
Judul (neraca atau laporan lainnya) harus ditulis dengan benar, karena judul itu
merupakan identitas dari organisasi (perusahaan) pemilik laporan yang

5
bersangkutan. Bagian kedua adalah batang tubuh neraca, berisi muatan informasi
yang perlu disajikan.
Batang tubuh neraca dapat disusun dalam bentuk skontro atau stafel. Neraca
yang berbentuk skontro biasanya disebut rekening huruf T atau bentuk horizontal,
memiliki sisi debet yang lasim disebut aktiva dan sisi kredit yang lasim disebut
pasiva. Jika suatu neraca disusun dalam bentuk stafel sering disebut bentuk
vertikal atau laporan, maka tidak ada sisi debet dan sisi kredit. Susunan aktiva dan
pasiva di atur berurutan dari atas ke bawah
Posisi keuangan tersebut ditunjukkan oleh besaran aktiva, kewajiban, dan
modal suatu perusahaan.
1. Aktiva(Assets)
Sumber daya ekonomi yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan
akan diperoleh perusahaan disebut asset, aktiva, atau harta. Di neraca, aktiva
disajikan di sebelah Debet jika neraca tersebut berbentuk skontro, atau di atas
(mendahului penyajian pasiva) jika berbentuk stafel. Penyajiannya di dalam
neraca, aktiva dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu aktiva lancar,
aktiva investasi jangka panjang, dan aktiva tidak tetap.

a. Aktiva Lancar (current assets)


Aktiva lancar adalah aktiva yang dapat diuangkan atau dapat dijadikan uang
dalam jangka pendek (dalam satu siklus akuntansi). Suatu aktiva
diklasifikasikan sebagai aktiva lancar jika aktiva tersebut memenuhi
persyaratan berikut:

o diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau digunakan


dalam jangka waktu siklus operasi normal perusahaan; atau
o dimiliki untuk diperdagangkan atau untuk tujuan jangka pendek dan
diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal neraca;
atau
o berupa kas atau setara kas yang penggunaannya tidak dibatasi.

Contoh dari aktiva lancar adalah kas, piutang usaha, persediaan barang
dagangan, supplies, asuransi dibayar dimuka, dan sebagainya. Penyusunannya di
dalam neraca diatur menurut urut-urutan tingkat likuiditasnya. Artinya, aktiva
lancar yang paling likuid dicantumkan paling atas, disusul dengan pos-pos lainnya
yang kurang likuid.

b. Investasi jangka panjang (long term investment).


Perusahaan yang memiliki dana cukup besar dan tidak segera digunakan,
maka akan menanamkannya pada perusahaan lain, dalam bentuk pembelian surat-
surat berharga (saham atau obligasi) atau bentuk lainnya. Jika perusahaan
mempertahankan kepemilikan tersebut dalam jangka panjang, maka aktiva ini
disebut investasi jangka panjang. Tujuan dari investasi ini adalah memanfaatkan
dana perusahaan yang tidak/belum dipergunakan dengan harapan dapat
memperoleh keuntungan, baik berupa capital gain (kenaikan nilai investasi)
maupun dividen (bagian keuntungan) atau bunga. Kepemilikan surat-surat

6
berharga ini direncanakan dalam jangka waktu panjang. Kalau kepemilikan surat
berharga direncanakan dalam jangka pendek (diperjualbelikan) maka investasi
jenis ini termasuk aktiva lancar.
c. Aktiva Tetap (Fixed Assets)
Aktiva tetap adalah berbagai jenis aktiva yang dapat digunakan lebih dari satu
periode operasi perusahaan. Aktiva tetap dapat dikelompokkan menjadi dua
macam, yaitu aktiva tetap berwujud dan aktiva tetap tidak berwujud. Aktiva tetap
berwujud adalah aktiva yang memiliki wujud fisik tertentu sehingga dapat
diamati. Contoh dari aktiva tetap berwujud adalah tanah, gedung, peralatan
(equipment), kendaraan dan sebagainya. Sedangkan aktiva tetap tak berwujud
adalah aktiva yang tidak memiliki wujud fisik, tetapi memiliki nilai ekonomis.
Contoh aktiva tetap tidak berwujud adalah goodwill, hak patent, merek
dagang, dan sebagainya.

1. Kewajiban (liabilities)
Kewajiban atau hutang (liabilities) adalah pengorbanan manfaat
ekonomis di masa yang akan datang sebagai akibat dari transaksi masa
lalu. Kewajiban ini dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu hutang
lancar (hutang jangka pendek) dan hutang jangka panjang.
Pengklasifikasian jangka pendek dan jangka panjang didasarkan pada
jangka waktu pelunasannya. Jika pelunasan hutang yang dimaksud adalah
satu tahun atau dalam satu periode siklus operasi perusahaan mana yang
lebih panjang, dari tanggal neraca maka akan dikelompokkan dalam
hutang jangka pendek. Sebaliknya, jika tidak memenuhi kreteria tersebut
dikelompokkan ke dalam hutang jangka panjang. Contoh hutang lancar
adalah: hutang usaha (account payable), hutang wesel (notes payable),
hutang pajak (Taxes payable), hutang biaya, dan sebagainya. Contoh
hutang jangka panjang adalah: hipotik dan hutang obligasi.

2. Modal Pemilik (owner’s equity)


Modal pemilik adalah hak atau klaim pemilik atas aktiva yang
dimiliki perusahaan atau organisasi bisnis. Pada perusahaan
perseorangan, modal pemilik ditunjukkan oleh satu akun modal. Pada
perusahaan persekutuan (firma atau komanditer) modal pemilik
ditunjukkan oleh dua atau lebih akun modal. Sedangkan pada perusahaan
bentuk perseroan maka modal pemilik ditunjukkan oleh akun modal
saham (capital stocks), saldo laba (retained earning), agio/disagio saham
dan sebagainya.

2.4 Unsur – Unsur Persamaan Dasar Akuntansi


Unsur – unsur persamaan dasar akuntansi terdiri dari :
1. Harta (Assets)
Merupakan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang akan
memberikan nilai ekonomis pada masa yang akan datang. Harta terdiri dari :
a. Harta Lancar (Current Assets)
Adalah harta yang diharapkan dapat dicairkan (diuangkan) tidak lebih dari
satu tahun/satu siklus akuntansi. Harta lancar terdiri dari :

7
 Kas (Cash)
Adalah semua harta yang tersedia dalam kas perusahaan maupun yang disimpan
di bank, yang dapat diambil setiap saat.
 Surat Berharga (marketable securities)
Adalah kepemilikan saham atau obligasi perusahaan lain yang bersifat sementara,
yang sewaktu-waktu dapat dijual kembali.
 Piutang dagang (Accounts Receivable)
Adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain (debitur) yang terjadi karena
melakukan transaksi penjualan secara kredit.
 Piutang Wesel (Notes Receivable)
Adalah surat perintah membayar kepada seseorang atau badan untuk mebayar
sejumlah uang pada tanggal yang telah ditentukan pada orang yang namanya
disebut dalam surat.
 Beban dibayar di muka (Prepaid Expense)
Adalah pembayaran beban yang dibayar di muka, tetapi belum enjadi kewajiban
pada periode yang bersangkutan.
 Perlengkapan (Supplies)
Adalah seluruh perlengkapan yang dipakai demi kelancaran usaha, yagn sifatnya
habis dipakai.
 Persediaan Barang Dagangan (Merchandise Inventory)
Adalah barang yang dibeli denga tujuan dijual kembali, denga harapan mendapat
laba.

b. Investasi Jangka Panjang (Long term investment)


Adalah penanaman modal pada perusahaan lain dalam jangka waktu yang
panjang. Selain untuk memperoleh laba, investasi ini juga untuk mengontrol
perusahaan tersebut.

c. Harta tetap berwujud (Fixed Assets)


Adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan yang pemakaiannya (umur
ekonomisnya) lebih dari satu tahun, digunakan untuk operasi dan tidak untuk
dijual. Harta tetap berwujud antara lain terdiri dari :
- Tanah
- Gedung/bangunan
- Mesin
- Peralatan Toko dan Alat angkut

d. Harta tetap tidak berwujud (Intangible Fixed Assets)


Adalah hak istimewa yang dimiliki perusahaan dan mempunyai nilai namun tidak
mempunyai bentuk fisik. Harta tidka berwujud antara lain terdiri dari :
- Goodwill, adalah nilai lebih yang dimiliki suatau perusahaan karena
keistimewaan tertentu.
- Hak paten, adalah hak tunggal yang diberikan pemerintah kepada seseorang
atau badan karena kareertentuna penemuan
- Hak cipta, adalah hak tunggal yang diberikan pemerintah kepada seseorang
atau badan karena hasil karya seni atau tulisan/ karya intelektual.
- Merek dagang, adalah hak yang diberikan pemerintah kepada suatu badan
untuk menggunakan nama atau lambing bagi usahanya.

8
- Franchise, adalah hak istimewa yang diterima oleh seseorang atau badan dari
pihak lain untuk mengomersialkan formula, teknik atau produk tertentu
- Hak sewa, adalah hak untuk menggunakan harta tetap pihak lain dalam
jangka waktu yang panjang sesui dengan kesepakatan.

2. Utang (Liabilities)
Merupakan hak (klaim) terhadap harta dari pihak selain pemilik. Utang terdiri
dari :
a. Utang lancar (Current Liabilities)
Adalah utang yang harus dilunasi dalam waktu tidak lebih dari satu tahun.
Utang lancar antara lain terdiri dari :
- Utang dagang/utang usaha (Account Payable)
Adalah utang yang muncul akibat adanya transaksi pembelian barang/jasa
secara kredit yang tidak disertai perjanjian tertulis.
- Utang wesel/wesel bayar (Notes payable)
Adalah janji tertulis untuk membayar kepada pihak lain dalam jumlah tertentu
yang ditetapkan.
- Utang beban (Accrued Expense)
Adalah utang karena perusahaan sudah mendapatkan manfaat tetapi
perusahaan belum membayar.
- Utang pendapatan/ pendapatan diterima di muka (Unearned revenue)
Adalah pendapatan yang belum menjadi hak tetapi uangnya sudah diterima.
b. Utang Jangka Panjang (Long Term Liabilities)
Adalah utang yang jangka waktu pelunasannya lebih dari satu tahun.
Utang jangka panjang terdiri dari :
- Kredit investasi, adalah utang dari lembaga keuangan yang digunakan untuk
pelunasan usaha.
- Utang hipotek, adalah utang jangka panjang dengan jaminan harta
tetap/tidak bergerak, seperti tanah dan bangunan.
- Utang obligasi, adalah utang jangka panjang yang timbul akibat perusahan
menjual surat obligasi kepada masyarakat.
c. Utang lain-lain
Adalah utang utang yang tidak termasuk ke dalam kedua utang tersebut.
Contoh : uang pinjaman yang diterima dari pelanggan.

3. Modal (Equity)
Modal adalah hak pemilikan atas harta perusahaan yang merupakan kekayaan
bersih, yaitu selisih harta dengan utang. Pemberian nama akun modal tergantung
jenis perusahaannya. Contoh :
Bentuk perusahaan nama modal
a. Perseorangan => nama pemilik
b. Persekutuan => nama pemilik/sekutu
c. Persero => modal saham (stock)
d. Koperasi => simpanan pokok, simpanan wajib

9
2.5 Fungsi Persamaan Dasar Akuntansi
Persamaan dasar akuntansi berguna untuk mengetahui perubahan kekayaan
dalam perusahaan setiap terjadi transaksi. Dan mengetahui berapa yang telah
digunakan dan dibelanjakan dalam satu periode akuntansi.

2.6 Pengaruh Transaksi Keuangan terhadap Persamaan Dasar Akuntansi


Setiap transaksi keuangan akan memengaruhi posisi keuangan perusahaan,
artinya setiap perubahan akan menunjukkan secara berpasangan baik antara harta
dengan harta, antara harta dengan utang atau antara harta dengan modal, oleh
karena itu pencatatannya dinamakan sistem akuntansi berpasangan (double entry
accounting system). Berikut pengaruh transaksi keuangan terhadap persamaan
dasar akuntansi :
a. Bertambahnya nilai sesuatu aktiva diimbangi dengan bertambahnya nilai
modal.
b. Bertambahnya nilai sesuatu aktiva diimbangi dengan berkurangnya nilai
aktiva lain.
c. Bertambahnya nilai sesuatu aktiva diimbangi dengan berkurangnya nilai
sesuatu aktiva lain dan bertambahnya nilai suatu kewajiban.
d. Berkurangnya nilai sesuatu aktiva diimbangi dengan bertambahnya nilai suatu
aktiva lain.
e. Bertambahnya nilai suatu aktiva diimbangi dengan bertambahnya nilai suatu
kewajiban.
f. Berkurangnya nilai suatu aktiva diimbangi dengan berkurangnya besar modal.

2.7 Analisis Pengaruh Transaksi Persamaan Dasar Akuntansi


Setiap transaksi yang terjadi akan mempengaruhi posisi keuangan
perusahaan. Pengaruh transaksi tersebut dapat menambah atau mengurangi
komponen keuangan perusahaan, yaitu: harta, utang, dan modal.

1. Transaksi yang akan memengaruhi aset dan ekuitas :


a. Menyetorkan kas sebagai ekuitas
b. Menerima uang pendapatan jasa
c. Membayar beban
d. Memberikan bagian laba kepada pemilik
e. Pengambilan uang untuk keperluan pribadi (Prive)

2. Transaksi yang akan memengaruhi aset :


a. Membayar beban pendirian tunai.
b. Membeli peralatan secara tunai.
c. Menyewa gedung bengkel tunai.

3. Transaksi yang memengaruhi aset dan kewajiban :


a. Membeli aset secara kredit
b. Meminjam uang dari bank sebagai tambahan modal.

10
2.8 Teknik Mencatat Transaksi ke dalam Persamaan Dasar Akuntansi

Jenis Akun Debet Kredit Saldo Normal


Aset + - Debet
Kewajiban - + Kredit
Ekuitas - + Kredit
Prive + - Debet
Pendapatan - + Kredit
Beban + - Debet

2.9 Contoh Kasus Persamaan Dasar Akuntansi


Pada tanggal 1 Desember 2003, Ny. Fira mendirikan sebuah salon
kecantikan yang diberi nama Salon "Paras". Berikut ini adalah transaksi yang
terjadi pada salon tersebut.

1. Pada tanggal 1 Desember, Ny. Fira menyerahkan uang tunai sebesar Rp


20.000.000,- sebagai setoran modalnya.
2. Tanggal 1 Desember, Ny. Fira membeli peralatan salon seperti kursi,
alat pengering rambut, dan alat keriting rambut seharga Rp 10.000.000,-
secara tunai.
3. Tanggal 5 Desember, Ny. Fira membeli perlengkapan salon berupa
bahan pembersih kulit, bahan make-up, bahan pewarna rambut, shampo,
dsb, seharga Rp 4.000.000,- secara kredit.
4. Dalam waktu 2 minggu salon "Paras" telah mendapat langganan cukup
banyak. Sebagai promosi mereka diberi kelonggaran membayar dalam
waktu beberapa minggu. Jumlah tagihan kepada para pelanggan hingga
tanggal 15 Desember berjumlah Rp 1.500.000,-
5. Tanggal 20 Desember, dibayar utang atas pembelian perlengkapan
salon tanggal 5 Desember sebesar Rp 2.000.000,-
6. Tanggal 21 Desember, Ny. Fira menyewa sebuah rumah untuk tempat
usahanya. Pada hari itu dibayar sewa rumah bulan Desember sebesar Rp
300.000,-
7. Perusahaan membayar gaji para pegawai salon bulan Desember sebesar
Rp 450.000,-
8. Pada akhir Desember, diterima pembayaran dari para pelanggan yang
telah menerima jasa salon kecantikan hingga tanggal 15 Desember sebesar
Rp 700.000,-.
9. Selama 2 minggu terakhir bulan Desember, salon "Paras" telah
memberikan jasanya kepada sejumlah pelanggan yang seluruhnya bernilai
Rp 3.800.000,-. Pada hari ini dikirimkan tagihan kepada para pelanggan
tersebut.
10.Pada akhir bulan Desember dibayar biaya listrik dan air, masing-
masing sebesar Rp 250.000,- dan Rp 150.000,-

11
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Setiap transaksi yang terjadi di perusahaan memerlukan pencatatan. Dalam proses
pencatatan ini memerlukan dokumen atau bukti terjadinya transaksi agar
pencatatan mampu menunjukkan kejadian yang sebenar-benarnya. Berdasarkan
bukti transaksi tersebut harus dicermati agar tidak terjadi kesalahan atau
penyelewengan atas kekayaan perusahaan. Adapun fungsi dari bukti transaksi
tersebut adalah sebagai berikut.

1. Memastikan keabsahan transaksi yang terjadi.


2. Sebagai rujukan atau dokumen atas peninjauan kembali transaksi (bukti)
jika terjadi permasalahan di kemudian hari.

3.2 SARAN
Dalam persamaan dasar akuntansi dibutuhkan ketelitan untuk mengerjakannya
karena jika diakhir pencatatan laporan keuangan ada yang salah maka kita harus
mengulangnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

 Dwi Harti. 2008 . Modul Akuntansi 1A SMA dan SMAK . Ciracas Jakarta
 Dwi Harti. 2008 . Modul Akuntansi 1B SMA dan SMAK . Ciracas Jakarta
 https://www.anggitarisyam.com/2014/09/makalah-persamaan-dasar-
akuntansi.html
 https://www.academia.edu/9686892/MAKALAH_PERSAMAAN_DASA
R_AKUNTANSI
 https://kertasusang23.blogspot.com/2015/08/makalah-persamaan-dasar-
akuntansi-tugas.html
 http://karlinaaccounting.blogspot.com/2018/04/contoh-makalah-tentang-
persamaan-dasar_27.html
 https://id.scribd.com/doc/312444630/Makalah-Persamaan-Dasar-
Akuntansi

13

Anda mungkin juga menyukai