Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

“Analisis Laporan Keuangan”

Dosen Pembimbing:
Dra. Hj. Nuraeni Gani, MM.

Disusun Oleh :

Hijriani
90500120044

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
(2021/2022)
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh…

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita
nikmat berupa nikmat islam, nikmat iman, nikmat kesehatan dan nikmat kesempatan
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Mikro Ekonomi Syariah ini.
Sholawat serta salam tak lupa pula kita kirimkan kepada baginda Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat kelak.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari
berbagai pihak dan sumber informasi sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan sumber
informasi yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya maka dari itu kami mohon maaf yang sebsar-
besarnya karena kesalahan datangnya dari kami pribadi dan kebenaran hanyalah datang
dari Allah SWT. Kami mengharap kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberi manfaat dan ilmu bagi teman-
teman yang membacanya.

Makassar,

Pemakalah

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 2
C. Tujuan.............................................................................................. 2
BAB II: PEMBAHASAN
A. Pengertian Analisis Laporan Keuangan........................................... 3
B. Rasio Laporan Keuangan................................................................. 4
C. Rasio Likuiditas............................................................................... 5
D. Cara Mengukur Rasio Likuiditas..................................................... 5
BAB III: PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................... 7
B. Saran................................................................................................. 7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi


keuangan suatu perusahaan, dimana informasi tersebut dapat dijadikan sebagai
gambaran kinerja keuangan suatu perusahaan. Menurut Munawair, Laporan keuangan
adalah alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi
keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan bersangkutan, dengan
begitu laporan keuangan diharapkan akan membantu para pengguna (user) untuk
membuat keputusan ekonomi yang bersifat finansialLaporan keuangan merupakan suatu
informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dimana informasi
tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan suatu perusahaan. Menurut
Munawair, Laporan keuangan adalah alat yang sangat penting untuk memperoleh
informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh
perusahaan bersangkutan, dengan begitu laporan keuangan diharapkan akan membantu
para pengguna (user) untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat finansial

Laporan keuangan yang dipublikasikan dianggap memiliki arti penting dalam


menilai suatu perusahaan, karena informasi laporan keuangan itu dapat dianalisa apakah
perusahaan itu baik atau tidak bagi yang berkepentingan. Pada setiap perusahaan di
bagian keuangan memegang peranan penting dalam menentukan arah perencanaan
perusahaan,oleh karena itu bagian keuangan harus berfungsi secara baik, sehingga
pihak-pihak yang membutuhkan akan dapat memperoleh laporan keuangan tersebut dan
membantunya dalam proses pengambilan keputusan sesuai yang diharapkan. Dalam
analisis informasi keuangan, setiap aktivitas bisnis harus di analisis secara mendalam
baik oleh manajemen maupun oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan
perusahaan yang bersangkutan.

4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan rumusan yang telah dikemukakan di atas maka dapat
diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud analisis laporan keuangan?
2. Apa yang dimaksud dengan Rasio laporan keuangan?
3. Apa yang dimaksud dengan rasio likuiditas?
4. Cara mengukur rasio likuiditas!
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Apa yang dimaksud analisis laporan keuangan
2. Untuk Mengetahui Apa yang dimaksud dengan rasio laporan keuangan
3. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan rasio likuiditas
4. Untuk mengetahui cara mengukur rasio likuiditas

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Analisa laporan keuangan merupakan sesuatu metode atau teknik yang


digunakan untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap laporan keuangan.
Umumnya, analisa ini digunakan oleh perusahaan atau organisasi dalam memeriksa
seluruh jenis laporan keuangan secara berkala. Melakukan analisa ini sangat penting
karena dapat melihat stablitas keuangan bahkan menghitung untung rugi sebuah
perusahaan.

Dalam melakukan analisa keuangan, seorang analis menguraikan setiap


komponen-komponen laporan keuangan agar bisa mendapatkan informasi secara detail.
Informasi-informasi terhadap komponen laporan keuangan ini sangat penting untuk
mengetahui kondisi keuangan dari sebuah perusahaan. Sehingga dapat dijadikan suatu
rujukan dalam sebuah pengambilan keputusan.

o Jenis Analisa Laporan Keuangan

Ada beberapa jenis analisa yang biasa digunakan saat menganalisa sebuah laporan
keuangan. Setiap jenis analisa ini digunakan untuk kepentingannya sendiri-sendiri.
Berikut ini penjelasan tentang berbagai jenis analisa yang biasa digunakan oleh akuntan
sebuah perusahaan untuk mendapatkan informasi selengkapnya dari sebuah laporan
keuangan.

1. Analisa Tren

Jenis analisa yang pertama adalah analisa tren atau yang lebih umum disebut sebagai
analisa time-series. Jenis analisa ini biasa digunakan oleh manajer keuangan untuk
melihat kinerja sebuah perusahaan dari satu waktu dibandingkan waktu yang lain.

6
Untuk melakukan jenis analisis ini, seorang akuntan atau manajer keuangan
menggunakan history data dari laporan keuangan.

Dalam melakukan Analisa Tren, biasanya seorang manajer keuangan


menggunakan metode analisa rasio keuangan. Metode analisis rasio keuangan ini
menggunakan perbandingan rasio dari laporan keuangan yang sudah pernah dibuat
pada tahun-tahun sebelumnya. Dengan mengetahui rasio dari laporan keuangan yang
ada, seorang manajer dapat mengetahui performa dari suatu perusahaan serta langkah
antisipasi ke depannya.

2. Analisa Common Size

Analisa Common Size ini biasa digunakan untuk melakukan analisa terhadap
neraca dan laporan untung-rugi sebuah perusahaan dengan menggunakan persentase.
Dalam analisa ini, setiap komponen laporan untung-rugi dibagi dengan penjualan lalu
disajikan dalam persentase penjualan. Sementara komponen neraca dibandingkan
dengan total aset dan disajikan sebagai persentase total asset.
Format persentase ini menggunakan metode perbandingan dan bukan angka
absolut. Format ini jauh lebih mudah untuk dibuat dan dimengerti oleh seorang
manajer keuangan. Jenis analisa ini sangat memudahkan seorang manajer atau akuntan
keuangan untuk mengetahui laporan untung-rugi karena disajikan dalam format yang
sederhana dan mudah dimengerti.

3. Analisa Persentase Perubahan

Analisa ini lebih banyak digunakan dengan cara menghitung tingkat


pertumbuhan dari setiap komponen laporan untung-rugi maupun komponen neraca
terhadap tahun dasar pembuatannya. Jenis analisis ini memang sedikit lebih sulit bila
dibandingkan dengan jenis analisa laporan keuangan lainnya. Namun, jenis analisa ini
merupakan jenis analisa laporan keuangan yang sangat baik dan kuat.
Analisis ini membuat seorang manajer keuangan dapat melihat kondisi berbagai
akun laporan untung rugi maupun akun neraca. Kondisi yang dilihat oleh manajer
keuangan ini adalah kondisi-kondisi akun untung rugi atau akun neraca terhadap total

7
aset. Selain terhadap total aset juga bisa dilihat kondisi akun terhadap pertumbuhan
atau penurunan nilai penjualan.

4. Analisa Industri

Dalam jenis analisa ini melibatkan perbandingan kondisi perusahaan terhadap


perusahaan lain yang bergerak pada industri yang sama. Tujuannya adalah untuk
mengetahui cara perusahaan melakukan investasi finansial bila dibandingkan dengan
perusahaan yang lainnya. Dengan melakukan jenis analisa ini, seorang manajer
keuangan dapat melihat dan memutuskan terhadap penyesuaian finansial yang
mungkin perlu dilakukan.
Seorang manajer atau akuntan keuangan sebuah perusahaan umumnya
menggunakan teknik penghitungan rasio saat melakukan jenis analisa ini. Dalam
melakukan pembandingan, seorang manajer atau akuntan keuangan harus mengetahui
rasio rata-rata sebuah perusahaan yang dibandingkan dengan perusahaan lain yang
bergerak pada industri yang sama. Kemudian perbandingan rasio tersebut harus
dihitung dengan metode yang sama.

B. Rasio Laporan Keuangan


a) Alat analisis yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan rasio keuangan
perusahaan.
b) Hasil pengukuran rasio keuangan disesuaikan dengan keinginan perusahaan.
Secara keseluruhan, hasil analisis keuangan berfungsi untuk melihat komposisi
dari masing-masing harta, utang, modal, pendapatan, dan biaya yang dimiliki
perusahaan, serta untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau
membayar kewajiban (utang), baik jangka pendek maupun jangka panjang.
c) Hasil analisis dapat pula memperlihatkan seberapa besar perusahaan dibiayai
dengan utang dan kemampuan lainnya.
d) Hasil analisis juga akan memberikan gambaran pencapaian laba dari waktu ke
waktu, apakah ada peningkatan atau sebaliknya.

8
e) Dengan demikian, hasil analisis rasio-rasio keuangan dapat memberikan
gambaran secara menyeluruh tentang kondisi, posisi, serta aktivitas perusahaan
saat ini dalam suatu periode.
f) Hasil tersebut dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan membentuk upaya
perbaikan yang dipandang perlu untuk masa yang akan datang.

C. rasio likuiditas
Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa
likuid perusahaan.
a) Caranya adalah dengan membandingkan seluruh komponen (nilai dalam jumlah
uang) yang ada aktiva lancar dengan komponen di pasiva lancer (utang jangka
pendek). Rasio ini sering juga disebut dengan nama rasio modal kerja.
b) Rasio likuiditas juga merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan suatu
perusahaan untuk membayar utang-utang (kewajiban) jangka pendeknya yang
jatuh tempo. Dengan kata lain, rasio yang digunakan untuk mengetahui
kemampuan perusahaan dalam membiayai dan memenuhi kewajiban atau utang
pada saat ditagih.
D. cara mengukur rasio likuiditas

Rasio likuiditas merupakan metrik untuk mengukur kesehatan keuangan


perusahaan. Itu memberitahu seberapa baik perusahaan bisa memenuhi kewajiban
jangka pendeknya. Itu kemudian kita ukur menggunakan beberapa rasio.
Kewajiban-kewajiban jangka pendek perusahaan tersaji dalam liabilitas lancar.
Itu menunjukan beberapa akun seperti utang usaha, liabilitas akrual dan utang jangka
pendek. Perusahaan harus menyelesaikan mereka semua dalam 12 bulan mendatang
atau dalam satu periode akuntansi.
Seberapa mampu perusahaan melakukannya? Kita kemudian
membandingkannya dengan akun di aset lancar. Misalnya, perusahaan bisa
membayarnya dengan kas yang dipegang atau dengan mencairkan investasi jangka
pendek. Cara lainnya adalah dengan menagih piutang dari pelanggan untuk
mengumpulkan kas. Atau, perusahaan mengkonversi persediaan menjadi penjualan
dan uang tunai. Dan, kemudian menggunakan uangnya untuk membayar kewajiban.

9
Tapi, tidak semua akun-akun di aset lancar adalah likuid. Kas dan investasi
jangka pendek adalah yang paling likuid karena perusahaan bisa segera
menggunakannya untuk membayar pemasok. Sebaliknya, mereka akan membutuhkan
lebih banyak hari untuk mengkonversi persediaan dan piutang usaha.

Tiga rasio yang umum digunakan untuk mengukur likuiditas perusahaan:


 Rasio kas (kas ratio)
 Rasio cepat (quick ratio)
 Rasio lancar (current ratio)
Mereka kita hitung dengan membandingkan komponen-komponen dalam aset
lancar dengan liabilitas lancar. Sebagai pembilang, kita menggunakan total aset lancar
atau beberapa akun didalamnya, dengan pertimbagan seberapa likuid mereka.
Sedangkan, sebagai penyebut, kita menggunakan liabilitas lancar.
Perusahaan menggunakan kasnya untuk membayar liabilitasnya. Itu adalah yang
paling paling likuid karena perusahaan dapat menggunakannya kapan saja dan untuk
apa saja. Aset yang likuid berikutnya adalah setara kas.
Jika keduanya tidak mencukupi, perusahaan harus mengkonversi beberapa aset
lancar seperti piutang usaha dan persediaan menjadi uang tunai. Tapi, jika kita
bandingkan dengan kas dan setara kas, mereka kurang likuid karena tidak dapat
dikonversi dengan cepat menjadi uang tunai dengan sedikit atau tanpa kehilangan
nilai.

Berikut cara menghitung rasio likuiditas:

o Current ratio = (Aktiva lancar : utang lancar) x 100%


o Quick ratio = [(Aktiva lancar – persediaan / utang lancar ] x 100%
o Cash ratio = [(Kas + setara kas) : utang lancar] x 100%

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Laporan keuangan merupakan alat yang penting untuk memperoleh informasi
sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh
perusahaan. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasiyang cukup
penting untuk mengambil keputusan yang bersifat ekonomi.
Analisa laporan keuangan mencakup pengaplikasian berbagai alat dan teknik
analisa pada laporan keuangan dan data keuangan dalam rangka untukmemperoleh
ukuran-ukuran dan hubungan yang berarti dan berguna dalam proses pengambilan
keputusan.
B. Saran
Sebagai makhluk Tuhan manusia diwajibkan untuk bekerja dan berusaha dalam
rangka memenuhi kebutuhan ekonomi kehidupannya. Untuk itu, hendaknya setiap
usahanya yang sesuai dengan apa yang diajarkan di dalam al-Qur’an maupun hadis.
Semoga dengan dibuatnya makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya,
kami membuat makalah tentang permintaan dan Penawaran ini bertujuan untuk
meningkatkan dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari tentang bagaimana
kegiatan ekonomi yang baik dalam Islam.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan,
karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan teori yang dikuasai. Namun demikian,
penulis jadikan semua itu sebagai pemicu untuk meningkatkan pada taraf yang lebih.

11

Anda mungkin juga menyukai