Anda di halaman 1dari 10

DISUSUN OLEH :

FARA DIBA KOFA


FERSYLIA MARINDA
SALSA NABILA
KATA PENGANTAR

Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Digital ini merupakan lembar kerja siswa
sebagai pelengkap pembelajaran . Isi dari Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Digital
diperuntukan bagi siswa siswi Sekolah Menengah Atas /Kejuruan. Masing masing
Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Digital berisi tujuan pembelajaran, capaian
kompetensi, petunjuk bagi siswa, petunjuk bagi guru, waktu kegiatan, penugasan dan
rubrik penilaian.
Kami tim penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan
Lembar Kerja Peserta Didik sebagai bagian dari pembelajaran berbasis digital ini.
Untuk itu saran dan kritik untuk perbaikan maupun revisi sangat kami harapkan.

Metro, 09 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Digital..................................................................1
Materi...............................................................................................................................2
Daftar Pustaka..................................................................................................................7
Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Digital

Tujuan dari Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Digital :


1. Siswa mengetahui apa seberapa pentingnya pancasila sebagai ideologi negara.
2. Siswa mengetahui bagaimana pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia.
3. Siswa mengetahui apasaja tantangan pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia.

Kompetensi yang ingin dicapai :


1. Memahami pengertian ideologi.
2. Memahami dinamika pancasila sebagai ideologi.
3. Memahami tantangan yang dihadapi pancasila sebagai ideologi.

Petunjuk Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Digital


A. Bagi Siswa/Kelompok
1. Disediakan materi tentang dinamika dan tantangan pancasila sebagai ideologi negara;
2. Kelompok membaca materi untuk memahami apasaja dinamika dan tantangan yang
dihadapi pancasila sebagai ideologi negara;
3. Diskusikan dengan kelompoknya untuk menjawab pertanyaan yang disediakan;
4. Kelompok bisa menggunakan literatur tentang memahami pancasila sebagai ideologi
negara diberbagai sumbe, buku, makalah, jurnal atau browsing internet;
5. Selesaikan tugas pada Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Digital ini tepat waktu.

B. Bagi Guru
1. Mendampingi dan memberikan bimbingan untuk kemudahan kelompok menyelsaikan
kegiatan belajar;
2. Menilai sesuai rubrik yang ditetapkan.

C. Waktu penyelsaian pekerjaan : 2 x 220 menit


DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

Secara etimologi, ideologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri atas 2 kata,
yaitu idea dan logos. Idea yang berarti gagasan, cita-cita atau konsep; Logos yang
berarti pemikiran. Jadi, secara etimologi, ideologi berarti ilmu yang meliputi kajian
tentang asal usul dan hakikat ide atau gagasan.
Selain secara asal katanya, pandangan mengenai arti ideologi sendiri juga
dikemukakan oleh para ahli, seperti Drs. Moerdiono, yang mengemukakan bahwa
ideologi adalah a system of ideas, akan mensistematisasikan seluruh pemikiran
mengenai kehidupan ini dan melengkapinya dengan sarana serta kebijakan dan strategi
dengan tujuan menyesuaikan keadaan nyata dengan nilai-nilai yang terkandung dalam
filsafat yang menjadi induknya. Dari paparan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
ideologi adalah suatu pemikiran yang berisi nilai nilai tertentu untuk mencapai suatu
tujuan yang ingin dicapai. Ideologi sendiri memiliki fungsi yang sangat sentral bagi
suatu negara, di mana fungsi dari ideologi sendiri adalah sebagai sesuatu yang
memperkuat dan memperdalam identitas rakyatnya (Prof. W. Howard Wriggins). Dari
pernyataan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa ideologi adalah identitas dari suatu
bangsa.
Sama seperti identitas yang dimiliki oleh setiap orang sebagai tanda pengenal,
ideologi dapat dikatakan sebagai tanda pengenal dari suatu bangsa.Selain menjadi
identitas,ideologi juga memiliki fungsi lain yaitu fungsi kognitif dan orientasi dasar.
Fungsi kognitif memiliki artian bahwa ideologi dapat menjadi suatu landasan bagi
suatu bangsa dalam memandang dunia, sedangakan fungsi orientasi dasar berarti
ideologi tersebut memberikan wawasan dan makna bagi rakyat dan juga memberikan
tujuan bagi rakyatnya.
Ideologi memiliki posisi yang sangat penting bagi setiap bangsa. Posisi penting
ini dikarenakan ideologi peranan sebagai arah atau pedoman bagi bangsa untuk
mencapai tujuannya masing-masing. Selain itu, peran lain yang dimiliki oleh ideologi
adalah sebagai alat untuk mencegah terjadinya konflik sosial dalam masyarakat agar
setiap masyarakat dapat hidup dalam ketentraman dan juga memiliki rasa solidaritas
yang tinggi. Peranan lain dari ideologi adalah sebagai alat pemersatu suatu bangsa.
Setiap bangsa tentu saja memiliki keberagaman baik dalam suku,bahasa,adat-
istiadat,kebudayaan, dan lain sebagainya.
Ideologi memiliki peran dalam mempersatukan keberagaman yang ada dalam
masyarakat supaya dapat terbentuknya kehidupan berbangsa dan bernegara yang
baik.Dari paparan tersebut, maka dapat terlihat betapa pentingnya ideologi bagi setiap
bangsa. Identitas bangsa Indonesia sendiri tertuang kedalam ideologi yang dianut oleh
bangsa Indonesia, yaitu Ideologi Pancasila. Ideologi Pancasila sendiri dirumuskan oleh
Panitia Sembilan dan berdasar atas pidato Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945.
Ideologi Pancasila menjadi sangat penting bagi bangsa Indonesia karena Pancasila
memiliki beberapa kedudukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di
Indonesia.Kedudukan itu seperti Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia,Pancasila
sebagai kepribadian bangsa Indonesia, Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Indonesia, Pancasila menjadi dasar negara,Pancasila sebagai sumber dari segala hukum
yang ada di Indonesia,Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia ketika
mendirikan negara, dan Pancasila sebagai cita-cita bangsa. Kedudukan inilah yang
menjadikan Pancasila menjadi sangat penting bagi bangsa Indonesia. Kedudukan ini
juga dapat diartikan bahwasannya Pancasila merupakan suatu landasan bagi bangsa
Indonesia dalam melaksanakan segala aspek yang menyangkut kehidupan berbangsa
dan bernegera.
Selain itu, Pancasila juga berfungsi sebagai penunjuk arah dalam kehidupan
bernegara Indonesia. Sama seperti kapal tanpa kompas, yang tidak tahu akan kemana
arah arus membawanya, Republik ini juga akan sama seperti itu apabila tidak adanya
penunjuk arah,yaitu Pancasila.Pancasila juga mengandung nilai-nilai sejarah di
dalamnya karena Pancasila merupakan suatu perjanjian yang dibuat oleh para pendiri
bangsa ini ketika mendirikan Republik Indonesia ini. Hal-hal inilah yang membuat
Pancasila memiliki fungsi dan juga kedudukan yang sangat penting bagi bangsa
Indonesia.
Dengan fungsi dan juga kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, Pancasila haruslah dapat dilestarikan oleh setiap komponen
bangsa Indonesia.Pelestarian nilai nilai Pancasila dapat dilakukan dengan
meimplementasikan nilai nilai yang terkandung di dalam Pancasila dalam kehidupan
sehari hari. Nilai-nilai Pancasila sendiri tercermin dalam setiap sila yang ada di
dalamnya. Nilai-nilai itu adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan,nilai persatuan, nilai
kerakyatan dan juga nilai keadilan.Nilai ketuhanan dapat diimplementasikan dengan
menghargai setiap umat beragama di Indonesia.
Setiap rakyat di Indonesia memiliki agama yang berbeda-beda, sehingga setiap
rakyat haruslah menghargai perbedaan yang ada sebagai bentuk dari implementasi nilai
ketuhanan. Nilai kemanusiaan dapat dipraktekan dengan tindakan tidak melakukan
diskriminasi terhadap suku lain yang terdapat di Indonesia.Nilai persatuan dapat
dipraktikkan dengan menunjukkan sikap cinta terhadap tanah air Indonesia.
Nilai kerakyatan dapat dipraktikkan dengan tindakan menghargai pendapat orang
lain ketika mengemukakan pendapat. Nilai keadilan dapat dipraktikan dengan menjaga
hak dan kewajiban dari setiap rakyat. Uraian tersebut hanyalah sebagian kecil dari
praktik nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan masih ada banyak hal yang
dapat dilakukan dalam usaha melestarikan nilai nilai Pancasila di Ibu Pertiwi ini.
Ideologi Pancasila haruslah tetap dilestarikan karena ideologi ini merupakan
ideologi yang mencerminkan kepribadian bangsa ini.

1. Dinamika Pancasila sebagai Ideologi Negara

Dinamika Pancasila sebagai ideologi negara dalam sejarah bangsa Indonesia


memperlihatkan adanya pasang surut dalam pelaksanaan nilai-nilai Pancasila.
Pancasila sebagai ideologi negara dalam masa pemerintahan Presiden Soekarno;
sebagaimana diketahui bahwa Soekarno termasuk salah seorang perumus Pancasila,
bahkan penggali dan memberi nama untuk dasar negara. Dalam hal ini, Soekarno
memahami kedudukan Pancasila sebagai ideologi negara. Namun dalam perjalanan
pemerintahannya, ideologi Pancasila mengalami pasang surut karena dicampur
dengan ideologi komunisme dalam konsep Nasakom.
Pancasila sebagai ideologi dalam masa pemerintahan Presiden Soeharto
diletakkan pada kedudukan yang sangat kuat melalui TAP MPR No. II/1978 tentang
pemasayarakatan P-4. Pada masa Soeharto ini pula, ideologi Pancasila menjadi asas
tunggal bagi semua organisasi politik (Orpol) dan organisasi masyarakat (Ormas).
Pada masa era reformasi, Pancasila sebagai ideologi negara mengalami pasang surut
dengan ditandai beberapa hal, seperti: enggannya para penyelenggara negara
mewacanakan tentang Pancasila, bahkan berujung pada hilangnya Pancasila dari
kurikulum nasional, meskipun pada akhirnya timbul kesadaran penyelenggara negara
tentang pentingnya pendidikan Pancasila di perguruan tinggi.

2. Argumen tentang Tantangan terhadap Pancasila sebagai Ideologi Negara

Pada bagian ini, akan ditemukan berbagai tantangan terhadap Pancasila sebagai
ideologi negara. Unsur-unsur yang memengaruhi tantangan terhadap Pancasila
sebagai ideologi negara meliputi faktor eksternal dan internal. Adapun faktor
eksternal meliputi hal-hal berikut:

a. Pertarungan ideologis antara negara-negara super power antara Amerika Serikat


dan Uni Soviet antara 1945 sampai 1990 yang berakhir dengan bubarnya negara
Soviet sehingga Amerika menjadi satu-satunya negara super power.
b. Menguatnya isu kebudayaan global yang ditandai dengan masuknya berbagai
ideologi asing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena keterbukaan
informasi.
c. Meningkatnya kebutuhan dunia sebagai akibat pertambahan penduduk dan
kemajuan teknologi sehingga terjadi eksploitasi terhadap sumber daya alam secara
masif. Dampak konkritnya adalah kerusakan lingkungan, seperti banjir, kebakaran
hutan.

Adapun faktor internal meliputi hal-hal sebagai berikut:


a. Pergantian rezim yang berkuasa melahirkan kebijakan politik yang berorientasi
pada kepentingan kelompok atau partai sehingga ideologi Pancasila sering
terabaikan.
b. Penyalahgunaan kekuasaan (korupsi) mengakibatkan rendahnya kepercayaan
masyarakat terhadap rezim yang berkuasa sehingga kepercayaan terhadap
ideologi menurun drastis.
Tugas Kelompok (dikerjakan tulis tangan) :

1. Sama seperti identitas yang dimiliki oleh setiap orang sebagai tanda pengenal,
ideologi dapat dikatakan sebagai tanda pengenal dari suatu bangsa. Selain menjadi
identitas,ideologi juga memiliki fungsi lain, Sebutkan dan jelaskan.

2. Sebutkan dan Jelaskan kedudukan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan


bernegara di Indonesia.

3. Unsur-unsur yang memengaruhi tantangan terhadap Pancasila sebagai ideologi


negara meliputi faktor eksternal dan internal. Sebutkan apasaja faktor internal dan
eksternal tersebut.

Rubrik penilaian, ini untuk pegangan guru dalam menilai hasil pekerjaan
siswa/kelompok.
a. Rubrik menilai keaktifan siswa dalam diskusi kelompok

SKAL
No Aspek yang diukur A
1 2 3 4
1 Sikap siswa dalam menerima pendapat
2 Sikap siswa dalam menerima kritikan
3 Kesopanan siswa dalam mengkritik
4 Kemauan siswa dalam menolong kesulitan temannya
5 Kesabaran dalam mendengarkan pendapat orang lain
6 Keaktifan dalam berpendapat

b. Rubrik menilai hasil pekerjaan kelompok

No Aspek yang dinilai Skor Maksimum Skor Perolehan Kelompok


1 Hasil pekerjaan sesuai petunjuk 1
2 Jawaban tepat sesuai pertanyaan 2
3 Jawaban tidak berbelit - belit 2
4 Hasil pekerjaan ditulis tangan 3
5 Hasil pekerjaan dikumpulkan tepat waktu 2

NA = Jumlah Skor Perolehan x 10


10
DAFTAR PUSTAKA

Kompasiana. 2020. Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara. Diakses pada 11


November 2020 pukul 15.12 melalui
https://www.kompasiana.com/sinta77790/5fab9d0bd541df511b3f1792/tantangan-
pancasila-sebagai-ideologi-negara

Binus. 2020. Pancasila sebagai ideologi negara. Diakses pada 14 Oktober 2010 melalui
https://binus.ac.id/character-building/2020/10/pancasila-sebagai-ideologi-negara/

Anda mungkin juga menyukai