Disusun Oleh
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Swt, karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nya, penyusun dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Struktur dan Konsep Dasar Geometri Titik, Garis, Bidang
dan Ruang” tepat sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3 Tujuan .................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Struktur dan Konsep Dasar Geometri...................................................
2.2 Titik ......................................................................................................
2.3 Garis .....................................................................................................
2.4 Bidang ..................................................................................................
2.5 Ruang ...................................................................................................
2.6 Hubungan Antara Titik, Garis, dan Bidang..........................................
2.7 Kedudukan Titik, Garis, dan Bidang dalam Ruang..............................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .........................................................................................
3.2 Saran ...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
Kata “geometri” berasal dari bahasa Yunani yang berarti “ukuran bumi”
Maksudnya mencakup segala sesuatu yang ada di bumi”. Geometri adalah
ilmu yang membahas tentang hubungan antara titik, garis, sudut, bidang dan
bangun ruang. Geometri sama halnya seperti cabang ilmu matematika
lainnya, yang lahir berabad tahun silam dari kondisi riil kehidupan sehari-hari
sekelompok masyarakat. Misalnya saja lebih dari 2000 tahun silam orang-
orang Mesir mempunyai kebiasaan bekerja dengan dasardasar geometri, hal
ini dikarenakan pertimbangan praktis seperti banjir berkala sungai Nil yang
selalu menghanyutkan garis batas tanah milik mereka. Sehingga, keadaan ini
memaksakan mereka untuk merekonstruksi garis-garis batas tanah tersebut.
Geometri di sekolah dasar terdiri atas bangun datar dan bangun ruang. Pada
bangun datar, ada dua konsep yang sangat mendasar, yaitu konsep luas dan
konsep keliling. Sedangkan pada bangun ruang konsep yang mendasar adalah
konsep volume. Tiga unsur pangkal dalam geometri, yaitu titik, garis, dan
bidang. Ketiga unsur tersebut, dapat juga disebut sebagai tiga unsur yang tak
didefinisikan.
1. Apa saja yang termasuk ke dalam struktur dan konsep dasar geometri?
2. Apakah yang dimaksud dengan titik?
3. Apakah yang dimaksud dengan garis?
4. Apakah yang dimaksud dengan bidang?
5. Apakah yang dimaksud dengan ruang?
6. Bagaimanakah hubungan antara titik, garis, dan bidang?
7. Bagaimanakah kedudukan titik, garis, dan bidang pada bangun ruang?
1.3 Tujuan
2.3 Garis
Garis adalah objek tak didefinisikan yang telah dimaklumi dan dipahami
kebanyakan orang. Garis hanya memiliki satu dimensi, yang memiliki dua
arah bertolak belakang dan memanjang sejauh tak hingga di kedua arah
tersebut. Ada 2 cara melakukan penamaan untuk garis, yaitu: (1) garis yang
dinyatakan dengan satu huruf kecil, contoh garis m, garis l, dan sebagainya;
(2) garis yang dinyatakan dengan perwakilan dua buah titik ditulis dengan
huruf kapital, misal garis AB, garis CD, dan sebagainya.
A m B
Sinar adalah bagian dari garis, yang tidak lain memiliki satu arah untuk
memanjang dan satu titik ujung (yang disebut titik pangkal sinar).
Sementara segmen garis atau ruas garis adalah bagian garis atau sinar yang
memiliki 2 titik ujung (disebut juga titik batas ruas garis).
Garis g dapat juga dinamakan garis AB (dengan tanda panah di atas huruf
AB mengarah ke kedua arah yaitu kanan dan kiri). Sementara sinar yang
bertitik pangkal di A dinamakan sinar AB (dengan tanda panah di atas huruf
AB mengarah ke kanan). Ruas garis yang dibatasi oleh A dan B secara
sederhana ditulis dengan AB (dengan garis lurus di atas huruf AB). Hal ini
adalah kesepakatan yang umum dipakai dalam matematika, namun dalam
beberapa literatur dapat saja membuat aturan untuk lebih menyederhanakan
cara penulisan simbol garis, sinar, dan ruas garis sebagai berikut.
a. Garis merupakan suatu bentuk lurus, memanjang ke dua arah dengan
panjang yang tidak terbatas.
b. Sinar garis merupakan bagian dari garis yang memanjang ke satu arah
dengan panjang tidak terhingga.
c. Ruas garis merupakan bagian dari garis yang dibatasi oleh dua buah
titik pada ujung dan pangkalnya. Ruas garis dapat diukur panjangnya.
2.4 Bidang
Bidang merupakan salah satu unsur dalam geometri yang tidak
terdefinisikan dengan katakata yang sederhana. Bidang merupakan gagasan
abstrak yang ada dalam isi pikiran seseorang yang berangan tentang bidang
tersebut. Bidang dikatan sebagai sebuah permukaan rata, yang meluas
menuju segala arah yang tidak terbatas dan tidak memiliki ketebalan.
Bidang termasuk kedalam bangun 2 dimensi yang terdiri atas panjang dan
lebar.
Pemberian nama bidang biasanya menggunakan huruf kecil atau huruf
Yunani seperti alpa (α), beta (β), gamma (γ ) biasanya diletakkan di daerah
dalam bidang, selain itu dapat juga menggunakan huruf-huruf besar yang
diletakkan di titik sudut bidang tersebut. Berikut contoh penamaan sebuah
bidang.
2.5 Ruang
Ruang merupakan sebuah gagasan abstrak, sehingga ruang termasuk unsur
yang tidak didefinisikan.. Dalam konsep matematika kuno, ruang adalah
bentuk dari bangun 3 dimensi yang ada dalam kehidupan sehari-hari dan
memiliki unsur panjang, lebar, dan tinggi.
Ruang dikatakan sebagai bangun tiga dimensi. Hal ini dikarenakan ruang
tersebut memiliki tiga unsur yakni panjang, lebar, dan tinggi.
Unsur geometri yang dimiliki oleh ruang terus berkembang secara tidak
terbatas, artinya ialah ketiga unsur pembentuk ruang tersebut (panjang,
lebar, tinggi) dapat terus berkembang tanpa adanya batasan yang
menghalangi. Ruang sama halnya dengan titik, garis, dan bidang; konsep
ruang merupakan sebuah aksioma dalam ilmu matematika, karena dapat
terbukti dengan sendirinya. Maksud dari aksioma ialah konsep tersebut bisa
dilihat kebenarannya tanpa adanya bukti, sebab ruang merupakan ide atau
gagasan abstrak yang hanya ada dalam benak pikiran orang yang
mempersoalkannya. Konsep ini telah diteliti oleh Euklides (matematikawan
Mesir, ± 300 sebelum masehi). Sebagai contoh populer, bangun piramida
merupakan bukti kebesaran peradaban mesir kuno di bidang geometri.
Bangun ruang memuat unsur-unsur yang lebih kompleks dari bangun datar,
tergantung bentuknya. Berikut ini bentuk-bentuk bangun ruang yang umum
dipelajari dalam dunia pendidikan, yaitu sebagai berikut :
1. Kubus
2. Balok
3. Tabung
4. Kerucut
5. Limas Segitiga
2). Hubungan antara titik dengan bidang Keadaan di atas berlaku pula untuk
hubungan titik dengan bidang. Titik terletak pada bidang apabila irisan
titik dengan bidang menghasilkan titik itu sendiri. Atau titik tersebut
menjadi bagian bidang. Sedangkan titik tidak pada bidang apabila
irisannya himpunan kosong.
3). Hubungan antara garis dan bidang Hubungan antara garis dan bidang
dapat diklasifikasikan menjadi:
a. garis terletak pada bidang,
b. garis tidak pada bidang, dan
c. garis menembus / memotong bidang.
Garis terletak pada bidang apabila garis menjadi bagian dari bidang,
atau irisan garis dengan bidang menghasilkan garis itu sendiri. Letak
garis ℓ pada bidang (gambar i) membagi titik-titik pada bidang menjadi
dua setengah bidang dan garis itu sendiri. Titik-titik di setengah bidang
pertama berada di sebelah atas garis ℓ, titik-titik di setengah bidang
kedua terletak disebelah bawah garis ℓ, dan ketiga titik-titik pada garis
itu sendiri. Letak garis di luar bidang apabila garis tidak menjadi
bagian bidang, atau irisan garis dengan bidang merupakan himpunan
kosong. Adapun garis menembus/memotong bidang apabila
persekutuan antara garis dan bidang adalah sebuah titik. Berikut tiga
kondisi/hubungan antara garis dengan bidang.
Contoh Soal
P
D C
A B
1. Proyeksikan titik P pada salah satu sisi bidang (misalnya BC) sehingga
memotong tegak lurus di Q
D C
A B
Garis PQ tegak lurus dengan BC
2. Pada bidang ABCD, buat garis melalui Q dan tegak lurus BC
D C
R Q
A B
Garis RQ tegak lurus dengan BC
3. Jarak P ke bidang ABCD
D C
R
Q
A B
Jarak P ke bidang ABCD = Jarak A ke garis RQ
4.
Berdasarkan gambar tersebut, garis yang sejajar AD adalah BC, EH, dan
FG.
5.
LATIHAN SOAL :
1.
4.
22
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Geometri sangat penting dipelajari karena objek pembelajarannya banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Van De Walle (Khoiri, 2014:263)
mengemukakan beberapa alasan pentingnya mempelajari geometri, yaitu (1)
dengan mempelajari geometri akan memantu manusia memiliki aspirasi yang
utuh tentang dunianya; (2) Eksplorasi geometrik dapat membantu
mengembangkan keterampilan pemecahan masalah; (3) pembelajaran
geometri merupakan peran utama dalam matematika lainnya; (4) geometri
digunakan oleh banyak orang dalam kehidupan sehari-hari; (5) geometri
penuh teka-teki dan menyenangkan. Karena begitu pentingnya pembelajaran
geometri, maka pembelajaran geometri diajarkan dari pendidikan dasar.
Namun terdapat kesulitan-kesulitan siswa dalam belajar, kesulitan-kesulitan
siswa dalam belajar geometri terjadi mulai tingkat dasar sampai perguruan
tinggi. Kesulitan belajar ini menyebabkan pemahaman yang kurang sempurna
terhadap konsep-konsep geometri yang pada akhirnya akan menghambat
proses belajar geometri selanjutnya. Oleh sebab itu sebelum memberikan
pembelajaran geometri, guru terlebih dahulu melakukan pengamatan terhadap
tingkat perkembangan intelektual siswa untuk menyesuaikan kemampuan
pemahaman siswa dengan pembelajaran yang akan diberikan, sehingga
membantu siswa dalam menguasai konsep-konsep geometri
3.2. Saran
Sebagai calon guru atau pendidik seharusnya dapat memahami kesulitan-
kesulitan siswa dalm belajar geometri dengan melakukan pengamatan
terhadap tingkat perkembangan intelektual siswa terlebih dahulu untuk
menyesuaikan kemampuan pemahaman siswa dengan pembelajaran yang
akan diberikan, sehingga membantu siswa dalam menguasai konsepkonsep
geometri.
23
DAFTAR PUSTAKA
%2520I.pdf+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=msandroid-vivo
Diakses pada 30 Agustus 2022 Pukul 22:47 WIB.