Anda di halaman 1dari 25

STRUKTUR DAN KONSEP DASAR GEOMETRI TITIK, GARIS,

BIDANG, DAN RUANG

Mata Kuliah : Geometri dan Pengukuran


Kode Mata Kuliah : KPD620202
Jumlah SKS : III/3 SKS
Semester :3A
Dosen Pengampu : 1. Dr. Handoko, M.Pd.
2. Frida Destini, M.Pd.

Disusun Oleh

1. Dita Febrina Putri (2113053018)


2. Galuh Ramadhan (2113053063)
3. Laraswati (2113053076)
4. Ni Wayan Linda Maharani (2113053181)
5. Nuzul Rohmah (2163053005)
6. Selli Oftiah (2113053180)

S1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Swt, karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nya, penyusun dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Struktur dan Konsep Dasar Geometri Titik, Garis, Bidang
dan Ruang” tepat sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Dalam kesempatan kali ini, penyusun menyampaikan rasa terima kasih


kepada:
1. Dr. Handoko, M.Pd. dan Frida Destini, M.Pd., selaku dosen pengampu
mata kuliah Geometri dan Pengukuran,
2. Serta rekan-rekan mahasiswa yang telah membantu dalam proses
penyusunan makalah ini.

Penyusun berharap, semua pihak dapat memanfaatkan makalah ini dengan


baik. Penyusun juga menyadari bahwa makalah ini masih perlu
ditingkatkan baik isi maupun penyusunannya. Oleh karena itu, penyusun
mengharapkan kriktik dan saran dari para pembaca.

Metro, 30 Agustus 2022

Penyusun
iii

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3 Tujuan .................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Struktur dan Konsep Dasar Geometri...................................................
2.2 Titik ......................................................................................................
2.3 Garis .....................................................................................................
2.4 Bidang ..................................................................................................
2.5 Ruang ...................................................................................................
2.6 Hubungan Antara Titik, Garis, dan Bidang..........................................
2.7 Kedudukan Titik, Garis, dan Bidang dalam Ruang..............................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .........................................................................................
3.2 Saran ...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
3

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kata “geometri” berasal dari bahasa Yunani yang berarti “ukuran bumi”
Maksudnya mencakup segala sesuatu yang ada di bumi”. Geometri adalah
ilmu yang membahas tentang hubungan antara titik, garis, sudut, bidang dan
bangun ruang. Geometri sama halnya seperti cabang ilmu matematika
lainnya, yang lahir berabad tahun silam dari kondisi riil kehidupan sehari-hari
sekelompok masyarakat. Misalnya saja lebih dari 2000 tahun silam orang-
orang Mesir mempunyai kebiasaan bekerja dengan dasardasar geometri, hal
ini dikarenakan pertimbangan praktis seperti banjir berkala sungai Nil yang
selalu menghanyutkan garis batas tanah milik mereka. Sehingga, keadaan ini
memaksakan mereka untuk merekonstruksi garis-garis batas tanah tersebut.

Geometri di sekolah dasar terdiri atas bangun datar dan bangun ruang. Pada
bangun datar, ada dua konsep yang sangat mendasar, yaitu konsep luas dan
konsep keliling. Sedangkan pada bangun ruang konsep yang mendasar adalah
konsep volume. Tiga unsur pangkal dalam geometri, yaitu titik, garis, dan
bidang. Ketiga unsur tersebut, dapat juga disebut sebagai tiga unsur yang tak
didefinisikan.

Geometri menempati posisi khusus dalam kurikulum matematika karena


banyaknya konsep-konsep yang termuat di dalamnya. Dari sudut pandang
psikologi, geometri merupakan penyajian abstraksi pengalaman visual dan
spasial, misalnya bidang, pola, pengukuran dan pemetaan. Sedangkan dari
sudut pandang matematika, geometri menyediakan pendekatan-pendekatan
untuk pemecahan masalah, misalnya gambar-gambar, diagram, sistem
koordinat, vektor, dan transformasi.
Geometri sangat penting dipelajari karena objek pembelajarannya banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Van De Walle (Khoiri, 2014:263)
mengemukakan beberapa alasan pentingnya mempelajari geometri, yaitu (1)
dengan mempelajari geometri akan memantu manusia memiliki aspirasi yang
utuh tentang dunianya; (2) Eksplorasi geometrik dapat membantu
mengembangkan keterampilan pemecahan masalah; (3) pembelajaran
geometri merupakan peran utama dalam matematika lainnya; (4) geometri
digunakan oleh banyak orang dalam kehidupan sehari-hari; (5) geometri
penuh teka-teki dan menyenangkan. Karena begitu pentingnya pembelajaran
geometri, maka pembelajaran geometri diajarkan dari pendidikan dasar.

Budiarto (Abdusakir dalam Nafiah dan Rahaju, 2 2017:293) mengemukakan


bahwa pembelajaran geometri dimulai dari yang konkret ke abstrak, dari segi
intuitif ke analisis, dari eksplorasi kepenguasaan, dan diajarkan dalam waktu
yang cukup lama hingga dari tahap pemahaman yang sederhana sampai pada
tahap pemahaman yang tinggi.

Sejalan dengan teori pembelajaran Piaget (Rusman, 2016:58) menyatakan


bahwa pembelajaran akan lebih berhasil apabila pembelajaran itu di berikan
sesuai dengan perkembangan kognitif siswa. Namun, dibalik itu semua perlu
kita ketahui bahwasanya di antara berbagai cabang matematika, geometri
menempati posisi yang paling memprihatinkan. Kesulitan-kesulitan siswa
dalam belajar geometri terjadi mulai tingkat dasar sampai perguruan tinggi.
Kesulitan belajar ini menyebabkan pemahaman yang kurang sempurna
terhadap konsep-konsep geometri yang pada akhirnya akan menghambat
proses belajar geometri selanjutnya.

Berdasarkan dari penjelasan diatas, maka perlu adanya penekanan terhadap


tingkat pemahaman konsep geometri. Oleh sebab itu sebelum memberikan
pembelajaran geometri, guru terlebih dahulu melakukan pengamatan terhadap
tingkat perkembangan intelektual siswa untuk menyesuaikan kemampuan
pemahaman siswa dengan pembelajaran yang akan diberikan, sehingga
membantu siswa dalam menguasai konsep-konsep geometri.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja yang termasuk ke dalam struktur dan konsep dasar geometri?
2. Apakah yang dimaksud dengan titik?
3. Apakah yang dimaksud dengan garis?
4. Apakah yang dimaksud dengan bidang?
5. Apakah yang dimaksud dengan ruang?
6. Bagaimanakah hubungan antara titik, garis, dan bidang?
7. Bagaimanakah kedudukan titik, garis, dan bidang pada bangun ruang?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui struktur dan konsep dasar geometri.


2. Untuk mengetahui lebih jelas konsep titik.
3. Untuk mengetahui secara pasti konsep garis.
4. Untuk mengetahui lebih mendalam konsep bidang.
5. Untuk mengetahui hubungan antara titik, garis dan bidang.
6. Untuk mengetahui bagaimana konsep bangun ruang.
7. Untuk mengetahui kedudukan antara titik, garis, bidang, terhadap bangun
ruang.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Struktur dan Konsep Dasar Geometri


Dalam struktur geometri modern khususnya dan matematika pada umumnya
terdapat istilah-istilah yang telah disepakati dan menjadi pedoman bagi
semua orang yang mempelajari geometri, matematika, atau cabang
matematika yang lain, istilah-istilah tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Unsur yang tidak didefinisikan
Unsur-unsur yang tidak didefinisikan atau pengertian pangkal adalah
konsep primitif yang mudah dipahami dan sulit untuk didefinisikan,
seperti titik, garis, dan bidang. Apabila kita paksakan untuk membuat
definisi untuk unsur primitif tersebut maka akan terjadi kesalahan. Oleh
karena itu semua konsep yang memiliki sifat demikian dimasukkan ke
dalam kategori unsur primitif atau unsur yang tidak terdefinisi.
2. Unsur yang didefinisikan
Unsur-unsur yang didefinisikan adalah konsep yang mempunyai definisi
atau batasan, sehingga dengan definisi konsep-konsep tersebut menjadi
jelas, tidak ambigius atau tidak bermakna ganda. Unsur yang
didefinisikan adalah konsep-konsep yang dikembangkan dari unsur yang
tidak didefinisikan, misalnya sinar garis, ruas garis, segitiga, segiempat
dikembangkan dari konsep garis sebagai unsur yang tidak didefinisikan.
3. Aksioma/postulat
Aksioma/postulat adalah anggapan dasar yang disepakati benar tanpa
harus dibuktikan kebenarannya, yang termasuk ke dalam
aksioma/postulat adalah sesuatu atau konsep yang secara logika dapat
diterima kebenarannya tanpa harus dibuktikan. Dalam geometri
misalnya dikenal postulat garis sejajar yaitu apabila ada sebuah garis
dan sebuah titik di luar garis tersebut, melalui titik tersebut dibuat garis
lain yang sejajar garis pertama, maka kedua garis tersebut tidak akan
berpotongan.
4. Teorema/dalil/rumus
Teorema/dalil/rumus adalah anggapan sementara yang harus dibuktikan
kebenarannya melalui serangkaian pembuktian deduktif. Pembuktian
teorema/dalil/rumus dalam matematika keberlakuannya harus secara
umum, tidak berlaku hanya untuk beberapa kasus.
2.2 Titik
Titik merupakan salah satu unsur yang tidak didefinisikan. Titik merupakan
konsep abstrak yang tidak berwujud atau tidak berbentuk, tidak mempunyai
ukuran dan berat. Titik disimbolkan dengan noktah. Penamaan titik
menggunakan huruf kapital, contoh titik A dan titik P, dan sebagainya.
● ●
A P
Dalam geometri, titik adalah konsep abstrak yang tidak berwujud atau tidak
berbentuk, tidak mempunyai ukuran, tidak mempunyai berat atau tidak
mempunyai panjang, lebar dan juga tinggi. Titik merupakan ide atau
gagasan abstrak yang hanya ada dalam benak orang yang memikirkannya.
Untuk melukiskan atau menggambarkan titik, diperlukan simbol atau
model. Gambar simbol atau model untuk titik digunakan noktah seperti di
bawah ini. Noktah sebuah titik biasanya diberi nama. Nama untuk sebuah
titik umumnya menggukan huruf kapital yang diletakkan dekat titik
tersebut. Di bawah ini merupakan contoh titik A, titik B dan titik C.

● A B C

Melukis atau menggambar sebuah titik dapat menggunakan ujung benda,


misalnya dengan ujung pinsil, pena, jangka, atau kapur yang ditekan pada
bidang tulis atau permukaan kertas atau papan tulis. Apabila anda
menekankan ujung pinsil pada permukaan kertas maka noktah hitam yang
membekas padapermukaan kertas tersebut adalah titik. Gambar atau model
titik dapat pula diperoleh dengan cara menggambar bagian-bagian benda.
Misalnya menggambar bagian dari penggaris dengan cara meletakan sebuah
penggaris pada papan tulis kemudian gambar sebuah titik pada sisi
penggaris dengan cara menekankan kapur ke papan tulis dan kemudian
angkat penggaris tersebut. Kita dapat melihat bahwa pada papan tulis
terdapat noktah hasil goresan ujung kapur terhadap papan tulis, dan goresan
itu adalah titik.

2.3 Garis
Garis adalah objek tak didefinisikan yang telah dimaklumi dan dipahami
kebanyakan orang. Garis hanya memiliki satu dimensi, yang memiliki dua
arah bertolak belakang dan memanjang sejauh tak hingga di kedua arah
tersebut. Ada 2 cara melakukan penamaan untuk garis, yaitu: (1) garis yang
dinyatakan dengan satu huruf kecil, contoh garis m, garis l, dan sebagainya;
(2) garis yang dinyatakan dengan perwakilan dua buah titik ditulis dengan
huruf kapital, misal garis AB, garis CD, dan sebagainya.

A m B

Sinar adalah bagian dari garis, yang tidak lain memiliki satu arah untuk
memanjang dan satu titik ujung (yang disebut titik pangkal sinar).
Sementara segmen garis atau ruas garis adalah bagian garis atau sinar yang
memiliki 2 titik ujung (disebut juga titik batas ruas garis).

Garis g dapat juga dinamakan garis AB (dengan tanda panah di atas huruf
AB mengarah ke kedua arah yaitu kanan dan kiri). Sementara sinar yang
bertitik pangkal di A dinamakan sinar AB (dengan tanda panah di atas huruf
AB mengarah ke kanan). Ruas garis yang dibatasi oleh A dan B secara
sederhana ditulis dengan AB (dengan garis lurus di atas huruf AB). Hal ini
adalah kesepakatan yang umum dipakai dalam matematika, namun dalam
beberapa literatur dapat saja membuat aturan untuk lebih menyederhanakan
cara penulisan simbol garis, sinar, dan ruas garis sebagai berikut.
a. Garis merupakan suatu bentuk lurus, memanjang ke dua arah dengan
panjang yang tidak terbatas.
b. Sinar garis merupakan bagian dari garis yang memanjang ke satu arah
dengan panjang tidak terhingga.
c. Ruas garis merupakan bagian dari garis yang dibatasi oleh dua buah
titik pada ujung dan pangkalnya. Ruas garis dapat diukur panjangnya.

2.4 Bidang
Bidang merupakan salah satu unsur dalam geometri yang tidak
terdefinisikan dengan katakata yang sederhana. Bidang merupakan gagasan
abstrak yang ada dalam isi pikiran seseorang yang berangan tentang bidang
tersebut. Bidang dikatan sebagai sebuah permukaan rata, yang meluas
menuju segala arah yang tidak terbatas dan tidak memiliki ketebalan.
Bidang termasuk kedalam bangun 2 dimensi yang terdiri atas panjang dan
lebar.
Pemberian nama bidang biasanya menggunakan huruf kecil atau huruf
Yunani seperti alpa (α), beta (β), gamma (γ ) biasanya diletakkan di daerah
dalam bidang, selain itu dapat juga menggunakan huruf-huruf besar yang
diletakkan di titik sudut bidang tersebut. Berikut contoh penamaan sebuah
bidang.
2.5 Ruang
Ruang merupakan sebuah gagasan abstrak, sehingga ruang termasuk unsur
yang tidak didefinisikan.. Dalam konsep matematika kuno, ruang adalah
bentuk dari bangun 3 dimensi yang ada dalam kehidupan sehari-hari dan
memiliki unsur panjang, lebar, dan tinggi.

Ruang dikatakan sebagai bangun tiga dimensi. Hal ini dikarenakan ruang
tersebut memiliki tiga unsur yakni panjang, lebar, dan tinggi.
Unsur geometri yang dimiliki oleh ruang terus berkembang secara tidak
terbatas, artinya ialah ketiga unsur pembentuk ruang tersebut (panjang,
lebar, tinggi) dapat terus berkembang tanpa adanya batasan yang
menghalangi. Ruang sama halnya dengan titik, garis, dan bidang; konsep
ruang merupakan sebuah aksioma dalam ilmu matematika, karena dapat
terbukti dengan sendirinya. Maksud dari aksioma ialah konsep tersebut bisa
dilihat kebenarannya tanpa adanya bukti, sebab ruang merupakan ide atau
gagasan abstrak yang hanya ada dalam benak pikiran orang yang
mempersoalkannya. Konsep ini telah diteliti oleh Euklides (matematikawan
Mesir, ± 300 sebelum masehi). Sebagai contoh populer, bangun piramida
merupakan bukti kebesaran peradaban mesir kuno di bidang geometri.
Bangun ruang memuat unsur-unsur yang lebih kompleks dari bangun datar,
tergantung bentuknya. Berikut ini bentuk-bentuk bangun ruang yang umum
dipelajari dalam dunia pendidikan, yaitu sebagai berikut :
1. Kubus
2. Balok

3. Tabung

4. Kerucut

5. Limas Segitiga

6. Limas Segi Empat


7. Bola dan lain-lain

Konsep bangun ruang sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari dan


bahkan seringkali tanpa kita sadari kita telah menggunakan konsep bangun
ruang untuk menunjang aktivitas sehari-hari dalam kehidupan ini, salah
satunya saja pada aspek kehidupan tangga. Beberapa contoh berikut ini
merupakan penerapan bangun ruang dalam kehidupan sehari-hari yang
dapat kita lihat pada benda-benda yang menyerupai bentuk bangun ruang,
misalnya:
a. Cangkir ;
b. Bak Mandi ;
c. Lemari ;
d. Kaleng ;
e. Bola kaki, volly, basket ; dan lain sebagainya
2.6 Hubungan antara Titik, Garis, dan Bidang
1). Hubungan antara titik dan garis
Hubungan antara titik dan garis dapat terjadi dalam dua kondisi.
Pertama, titik pada garis dan kedua, titik di luar garis. Letak titik pada
garis apabila titik tersebut ada pada garis, atau titik tersebut menjadi
bagian dari garis. Apabila titik tersebut diiriskan (∩) dengan garis
hasilnya adalah titik itu sendiri (gambar kanan). Sedangkan gambar kiri
adalah letak titik di luar garis. Titik di luar garis apabila titik tersebut
tidak menjadi bagian dari garis, atau apabila titik tersebut diiriskan (∩)
dengan garis hasilnya himpunan kosong (ø). Berikut gambar hubungan
titik dengan garis.

2). Hubungan antara titik dengan bidang Keadaan di atas berlaku pula untuk
hubungan titik dengan bidang. Titik terletak pada bidang apabila irisan
titik dengan bidang menghasilkan titik itu sendiri. Atau titik tersebut
menjadi bagian bidang. Sedangkan titik tidak pada bidang apabila
irisannya himpunan kosong.

Titik A pada bidang persegipanjang, sedangkan titik B tidak pada bidang


tersebut.

3). Hubungan antara garis dan bidang Hubungan antara garis dan bidang
dapat diklasifikasikan menjadi:
a. garis terletak pada bidang,
b. garis tidak pada bidang, dan
c. garis menembus / memotong bidang.
Garis terletak pada bidang apabila garis menjadi bagian dari bidang,
atau irisan garis dengan bidang menghasilkan garis itu sendiri. Letak
garis ℓ pada bidang (gambar i) membagi titik-titik pada bidang menjadi
dua setengah bidang dan garis itu sendiri. Titik-titik di setengah bidang
pertama berada di sebelah atas garis ℓ, titik-titik di setengah bidang
kedua terletak disebelah bawah garis ℓ, dan ketiga titik-titik pada garis
itu sendiri. Letak garis di luar bidang apabila garis tidak menjadi
bagian bidang, atau irisan garis dengan bidang merupakan himpunan
kosong. Adapun garis menembus/memotong bidang apabila
persekutuan antara garis dan bidang adalah sebuah titik. Berikut tiga
kondisi/hubungan antara garis dengan bidang.

2.7 Kedudukan Titik, Garis, dan Bidang dalam Ruang


1. Kedudukan Garis terhadap Bidang Di dalam ruang dimensi tiga, ada tiga
kondisi untuk menentukan kedudukan garis terhadap bidang, yaitu:
a Garis terletak pada bidang
Sebuah garis dikatakan terletak pada sebuah bidang, jika semua titik
pada garis itu terletak pada bidang tersebut.

b Garis sejajar bidang


Sebuah garis dan sebuah bidang dikatakan sejajar, jika garis dan
bidang tersebut tidak memiliki titik persekutuan.

c Garis memotong/menembus bidang


Sebuah garis dikatakan menembus sebuah bidang, jika garis dan
bidang itu mempunyai sebuah titik persekutuan yang disebut titik
tembus garis terhadap bidang.

2. Kedudukan Dua Garis dalam Ruang


a Dua garis saling sejajar
Dua buah garis dikatakan sejajar, jika dua garis tersebut
terletak dalam satu bidang dan tidak memiliki titik persekutuan.

b Dua garis saling berpotongan


Dua buah garis dikatakan berpotongan, jika kedua garis itu
terletak dalam satu bidang dan mempunyai sebuah titik
persekutuan.

c Dua garis saling bersilangan


Dua buah garis dikatakan bersilangan, jika kedua garis itu tidak
terletak dalam satu bidang dan tidak mempunyai sebuah titik
persekutuan.

3. Kedudukan Dua Bidang dalam Ruang


a Dua bidang saling sejajar Definisi
Dua buah bidang dikatakan sejajar, jika kedua bidang itu
tidak mempunyai sebuah garis persekutuan.

b Dua bidang saling berpotongan Definisi


Dua buah bidang dikatakan berpotongan, jika kedua bidang
itu mempunyai sebuah garis persekutuan.

4. Beberapa teorema tentang kedudukan garis dan bidang dalam


ruang Teorema Jika garis l sejajar garis m dan garis m terletak
pada bidang α, maka garis l sejajar bidang α

Contoh Soal
P
D C

A B

1. Proyeksikan titik P pada salah satu sisi bidang (misalnya BC) sehingga
memotong tegak lurus di Q

D C

A B
 Garis PQ tegak lurus dengan BC
2. Pada bidang ABCD, buat garis melalui Q dan tegak lurus BC

D C
R Q

A B
 Garis RQ tegak lurus dengan BC
3. Jarak P ke bidang ABCD

D C
R
Q

A B
 Jarak P ke bidang ABCD = Jarak A ke garis RQ
4.

Pada kubus ABCD.EFGH manakah garis berikut ini yang sejajar dengan


AD?
Pembahasan :
Perhatikan gambar kubus ABCD.EFGH berikut.

Berdasarkan gambar tersebut, garis yang sejajar AD adalah BC, EH, dan
FG.   

5.

Diketahui kubus ABCD.EFGH seperti gambar di atas. Manakah yang


merupakan jarak antara titik dan bidang berikut.
a. titik B ke bidang DCGH?
b. titik F ke bidang ADHE?
c. titik D ke bidang EFGH?
Pembahasan :

a. Jarak titik B ke bidang DCGH adalah panjang ruas garis BC.


Karena ruas garis BC merupakan garis yang tegak lurus dengan
bidang DCGH.
b. Jarak titik F ke bidang ADHE adalah panjang ruas garis FE.
Karena ruas garis FE merupakan garis yang tegak lurus dengan
bidang ADHE.
c. Jarak titik D dengan bidang EFGH adalah panjang ruas garis DH.
Karena ruas garis DH merupakan garis yang tegak lurus dengan
bidang CDHG.

LATIHAN SOAL :
1.

Pada gambar kubus ABCD.EFGH, garis yang berpotongan dengan CD ada 4,


yaitu BC, ...., ...., ....  
Jawab :
Dua garis dikatakan saling berpotongan apabila berada pada satu bidang yang
sama dan berpotongan pada satu titik.
Berdasarkan gambar kubus tersebut, garis yang berpotongan dengan CD ada
4, yaitu BC, CG, AD, DH.  

2. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 2a cm. Panjang ruas


garis HB adalah ….
Jawab :

Pertama, perhatikan segitiga ABD (siku-siku di A). Panjang BD dapat


ditentukan dengan rumus Pythagoras, yaitu

Sekarang, perhatikan segitiga BDH (siku-siku di D). Panjang HB juga dapat


ditentukan dengan rumus Pythagoras, yaitu

Jadi, panjang ruas garis HB adalah 2a √ 3 cm

3. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 8 cm. Jarak titik B ke


garis HC adalah 
Jawab :
Perhatikan sketsa gambar berikut.
Jarak titik B ke HC sama dengan jarak titik B ke C. Perhatikan
bahwa BC merupakan rusuk kubus sehingga panjang BC=8 cm. 
Jadi, jarak titik B ke garis HC adalah 8 cm.

4.
22

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Geometri sangat penting dipelajari karena objek pembelajarannya banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Van De Walle (Khoiri, 2014:263)
mengemukakan beberapa alasan pentingnya mempelajari geometri, yaitu (1)
dengan mempelajari geometri akan memantu manusia memiliki aspirasi yang
utuh tentang dunianya; (2) Eksplorasi geometrik dapat membantu
mengembangkan keterampilan pemecahan masalah; (3) pembelajaran
geometri merupakan peran utama dalam matematika lainnya; (4) geometri
digunakan oleh banyak orang dalam kehidupan sehari-hari; (5) geometri
penuh teka-teki dan menyenangkan. Karena begitu pentingnya pembelajaran
geometri, maka pembelajaran geometri diajarkan dari pendidikan dasar.
Namun terdapat kesulitan-kesulitan siswa dalam belajar, kesulitan-kesulitan
siswa dalam belajar geometri terjadi mulai tingkat dasar sampai perguruan
tinggi. Kesulitan belajar ini menyebabkan pemahaman yang kurang sempurna
terhadap konsep-konsep geometri yang pada akhirnya akan menghambat
proses belajar geometri selanjutnya. Oleh sebab itu sebelum memberikan
pembelajaran geometri, guru terlebih dahulu melakukan pengamatan terhadap
tingkat perkembangan intelektual siswa untuk menyesuaikan kemampuan
pemahaman siswa dengan pembelajaran yang akan diberikan, sehingga
membantu siswa dalam menguasai konsep-konsep geometri
3.2. Saran
Sebagai calon guru atau pendidik seharusnya dapat memahami kesulitan-
kesulitan siswa dalm belajar geometri dengan melakukan pengamatan
terhadap tingkat perkembangan intelektual siswa terlebih dahulu untuk
menyesuaikan kemampuan pemahaman siswa dengan pembelajaran yang
akan diberikan, sehingga membantu siswa dalam menguasai konsepkonsep
geometri.
23

DAFTAR PUSTAKA

Fioiani, Andhin Dyas. Modul Pendidikan Profesi Guru Modul 2 Pendalaman


Materi Matematika.
https://cdngbelajar.simpkb.id/s3/p3k/PGSD/Matematika/Modul%20Pemb
elajaran/Matematika_Pembelajaran-3.pdf diakses pada 01 September 2022
pukul 16.00 WIB

Anglin, W. S. Mathematics: A Concise History and Philosophy. New York:


Springer-Verlag New York, Inc.

Bob Underhill (1981). Teaching Elementary School Mathematics. Toronto:


Charles E. Merrill Publishing Company.

Tohir, Mohammad. 2019. Modul Garis Dan Sudut.


https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pengertian+garis+dalam +geometri&btnG= -
d=gs_qabs&u=%23p%3Dl0tfdoOpTccJ diakses pada tanggal 31 Agustus
2022 pukul 19.00 WIB.

Defantri, (2021). Geometri: Titik, Garis, Bidang, dan Ruang. dari:


https://www.defantri.com/2013/05/geometri-titik-garis-bidang-
danruang.html diakses pada 30 Agustus 2022 pukul 21.04 WIB

Asmadi. GEOMETRI BIDANG.


https://www.academia.edu/15390382/Makalah_geometri_geometri_bidang
_1_ Diakses pada tanggal 30 Agustus 2022 Pukul 22.50 WIB.

Azzahra, D. (2019). Latar Belakang Pembelajaran Matematika.


https://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:GnTOpJylzGQJ:https://repo sitory.unja.ac.id/8176/4/BAB
24

%2520I.pdf+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=msandroid-vivo
Diakses pada 30 Agustus 2022 Pukul 22:47 WIB.

Advernesia. Pengertian Garis Titik Bidang dan Ruang beserta contohnya.


https://www.advernesia.com/blog/matematika/pengertian-garis-titik-
bidang-danruang/ diakses pada 30 Agustus 2022 Pukul 19:50 WIB.

Akrina, (2016). Buku Ajar. https://pgsd.fkip.untad.ac.id/?page_id=36 diakses pada


tanggal 30 Agustus 2022 Pukul 20:24 WIB

Anda mungkin juga menyukai