Anda di halaman 1dari 18

KAPITA SELEKTA MATEMATIKA

Kesulitan dan Permasalahan Luas, Keliling Bangun Datar


Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kapita Selekta Matematika

Dosen Pengampu :
Fatkhul Arifin, M.Pd
Disusun oleh :

KELOMPOK 6

Yosie Ervanda 11190183000036


Nurruzzakiyyatul Uwla 11190183000044
Dwi Jayanti Puspitasari 11190183000106

Kelas 6 B

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT berkat rahmat-Nya sehingga para penulis dapat
menyelesaikan hasil makalah ini. Tak lupa shalawat serta salam yang senantiasa tercurahkan
kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, yang telah menuntun kita semua kepada zaman
addinul islam.
Terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Kapita Selekta Matematika, yang
mana telah memberi kesempatan bagi kami untuk menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini.
Makalah ini berisi materi tentang “Kesulitan dan Permasalahan Luas, Keliling Bangun Datar
(Persegi, Persegi Panjang, dan Segitiga)” yang disusun secara sistematik agar pembaca lebih
mudah dalam mempelajarinya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat membantu pembaca yang ingin memahami
tentang materi Kesulitan dan Permasalahan Luas, Keliling Bangun Datar (Persegi, Persegi
Panjang, dan Segitiga). Kami menyadari, bahwa makalah ini masih terdapat banyak sekali
kekurangan. Oleh sebab itu, kami membuka diri kepada pembaca untuk memberikan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan makalah selanjutnya.

Penyusun

Jakarta, 14 Mei 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii

BAB I .................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1

A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1

C. Tujuan........................................................................................................................ 1

BAB II .................................................................................................................................. 2

PEMBAHASAN ................................................................................................................... 2

A. Konsep Luas dan Keliling Bangun Datar (Persegi, Persegi Panjang, dan Segitiga)
2

B. Analisis Kesulitan Materi Luas dan Keliling Bangun Datar (Persegi, Persegi
Panjang, dan Segitiga) ...................................................................................................... 6

C. Identifikasi Permasalahan Pembelajaran Siswa Materi Luas dan Keliling Bangun


Datar (Persegi, Persegi Panjang, dan Segitiga) ............................................................. 10

BAB III ............................................................................................................................... 13

PENUTUP .......................................................................................................................... 13

A. Kesimpulan .............................................................................................................. 13

B. Saran ........................................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran matematika merupakan hal yang berkaitan dengan tiga hal yaitu siswa,
guru dan matematika. Ketiganya harus memiliki keterkaitan antara satu sama lain sehingga
akan mempengaruhi jalannya suatu pembelajaran. Pelajaran matematika banyak dipandang
sebagai mata pelajaran yang sulit. Hal ini membuat fungsi matematika tidak dapat
terealisasikan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu hal sulit dalam
matematika ialah materi bangun datar.
Bangun datar merupakan sebutan untuk bangun dua dimensi, yang terbentuk dari garis
lurus maupun garis lengkung. Mempelajari bangun datar merupakan salah satu hal yang
penting dalam matematika, karena berguna untuk menganalisa dan menafsirkan alat yang
dapat diterapkan dalam bidang selain matematika. Tetapi dalam mempelajari bangun datar
masih banyak siswa yang belum mampu untuk mengembangkan secara konseptual, bahkan
menghitung keliling dan luasnya. Oleh karena itu pada makalah ini penulis memberikan
penjelasan mengenai kesulitan dan masalah yang sering dihadapi siswa dalam materi bangun
datar persegi, persegi panjang, dan segitiga.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep luas dan keliling pada bangun datar (persegi, persegi panjang, dan
segitiga) ?
2. Apa saja kesulitan yang dialami peserta didik pada materi luas dan keliling bangun datar
(persegi, persegi panjang, dan segitiga) ?
3. Apa saja permasalahan yang dialami peserta didik pada materi luas dan keliling bangun
datar (persegi, persegi panjang dan segitiga) ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami konsep luas dan keliling bangun datar (persegi,
persegi panjang, dan segitiga)
2. Untuk mengetahui kesulitan apa saja yang dialami peserta didik pada materi luas dan
keliling bangun datar (persegi, persegi panjang, dan segitiga).
3. Untuk mengetahui permasalahan apa saja yang dialami peserta didik pada materi luas
dan keliling bangun datar (persegi, persegi panjang, dan segitiga).

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. Konsep Luas dan Keliling Bangun Datar (Persegi, Persegi Panjang, dan Segitiga)
Pemahaman konsep merupakan kompetensi yang di dalamnya menjelaskan keterlibatan
antar konsep dan mengaplikasikan konsep secara luwes, efektif, dan juga efisien. Sedangkan
pemahaman konsep menurut Permendikbu (2014) yaitu kemampuan pemahaman peserta
didik dapat dilihat melalui :
a. Dapat menyatakan ulang konsep yang telah di pelajari
b. Dapat mengelompokkan objek berdasarkan dipenuhi tidaknya persyaratan yang akan
membentuk konsep tersebut
c. Dapat mengenali sifat-sifat operasi atau konsep, dan
d. Dapat memberikan contoh atau yang bukan tentang konsep yang sedang di bahas.
1) Pengertian Bangun Datar
Bangun datar sendiri merupakan bangun dengan dua dimensi yang hanya mempunyai
Panjang dan juga lebar, dimana yang dibatasi oleh garis lurus dan garing lengkung,. Bangun-
bangun geometri yang termasuk dalam bangun datar ataupun bangun ruang merupakan
sebuah konsep yang abstrak. Maksud konsep abstrak itu ialah bangun-bangun tersebut bukan
merupakan benda yang konkret (dapat dilihat atau di sentuh). Sama hal nya dengan konsep
bangun geometri, bangun-bangun tersebut merupakan sifatnya sedangkan yang konkrit itu
ialah benda-benda di sekitar yang memiliki sifat bangun geometri. Contohnya yaitu : Persegi
Panjang, Konsep dari bangun persegi Panjang merupakan konsep yang abstrak yang dapat
di kenali melalui sebuah karakteristiknya atau siftanya. 1
Jadi, bnagun datar dapat diartikan sebagai bangun yang rata dan memiliki dua dimensi
yaitu Panjang dan lebar tetapi tidak memiliki tinggi dan juga tebal.
2) Jenis-jenis Bangun Datar
Bangun datar sendiri dapat dilihat dari dapat dilihat dari segi sisinya yang dibedakan
menjadi dua yaitu, bangun datar yang mempunyai sisi lengkung dan juga lurus. Bangun datar
yang memiliki sisi lengkung diantaranya : Lingkarang, sedangkan bangun datar yang

1
Erna Sari Agusta “Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Keliling dan Luas Bangun
Datar pada Siswa Kelas VII-2 MTSN 28 Jakarta dengan Menggunakan Media Relia”
Volume 1 Nomor 1 Tahun 2020
2
memiliki sisi lurus antara lain : Persegi, Persegi Panjang, Segitiga, Layang-layang, dan
sebagainya.
A. Persegi
Persegi sendiri merupakan bangun datar yang dibatasi oleh empat sisi yang sama
Panjang. Persegi ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
1. Luas persegi merupakan hasil kuadrat dari panjang sisi yang sama. Dimana rumusnya
yaitu :
Luas = S × S atau S²
2. Rumus keliling persegi yaitu :
Keliling = S + S + S + S atau 4 × S
3. Mempunyai sudut yang sama besar yaitu 90˚
4. Sisi yang berhadapan sama Panjang
5. Kedua diagonal saling membagi sama panjang

Contoh Soal Luas dan Keliling :

Tentukanlah Luas dan Keliling Persegi tersebut!


Jawab : Luas = S × S
= 5 × 5 = 25 Cm
Keliling = 4 × S
= 4 × 5 = 20 Cm
B. Persegi Panjang
Persegi Panjang ini merupakan bentuk bnagun datar yang tersusun dari empat titik yang
segaris dan menghubungkan antara yang satu dengan yang lainnya dan sisi yang berhadapan
sama panjang. Persegi Panjang ini juga mempunyai sifat-sifat, diantaranya :
1. Sisi yang saling berhadapan sama Panjang
2. Sudutnya sama besar yaitu 90˚
3. Kedua diagonalnya membagi sama Panjang
4. Memiliki dua simetri lipat dan juga dua simetri putar

3
RUMUS LUAS DAN KELILING PERSEGI PANJANG
LUAS = P × L
P = Panjang
L = Lebar

Keliling = 2 (P + L)

Contoh Soal :

Tentukan Luas dan Keliling bangun tersebut!


Jawab : Luas = P × L
= 8 × 5 = 40 Cm
Keliling = 2 (P + L)
= 2 (8 + 5) = 26 Cm

C. Segitiga
Segitiga merupakan bangun datar yang dibatasi oleh tiga ruas garis yang memiliki tiga
titik sudut. Segitiga menurut Panjang sisinya ialah :
1. Segitiga sama sisi merupakan segitiga dimana ketiga sisinya sama Panjang dan semua
sudutnya itu sama besar ( 60˚ ).
2. Segitiga sama kaki yaitu segitiga yang dua dari tiga sisinya itu sama Panjang, segitiga
sama kaki ini mempunyai sudut yang besarnya sama.
3. Segitiga sembarang merupakan segitiga dimana ketiga sisinya beda dengan panjangnya.
Besar sudut segitiga sembarang ini juga berbeda. 2
Menurut besar sudutnya :
1. Segitiga siku-siku dimana segitiga ini mempunyai besar sudut terbesarnya yaitu 90˚.

2
Een Unaeah “Teori BRUNNER pada Konsep Bangun Datar Sekolah Dasar” Jurnal
Pendidikan dan Ilmu Sosial Volume 2 Nomor 2, Juli 2020
4
2. Segitiga lancip yaitu segitiga yang besar sudutnya < 90˚.
3. Segitiga tumpul merupakan segitiga yang besar sudutnya itu > 90˚.
4. Jumlah keseluruhan sudut bangun segitiga yaitu 180˚.

RUMUS LUAS DAN KELILING SEGITIGA

L=½ ×a×t
a = Alas
t = Tinggi

Keliling = S + S + S

Berapakah luas dan keliling segitiga tersebut!


Jawab :
Luas = ½ × alas × tinggi
= ½ × 10 × 7
= ½ × 70
= 35 Cm
Keliling = S + S + S
= 8 + 9 + 10
= 27 Cm

5
B. Analisis Kesulitan Materi Luas dan Keliling Bangun Datar (Persegi, Persegi Panjang,
dan Segitiga)
Adapun latar belakang yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan untuk menjawab
soal-soal bangun datar ialah, kesulitan dalam menggunakan konsep matematika. Yang
dimana siswa mengabaikan satuan keliling dan luas, serta siswa juga tidak memasukkan
satuan tersebut dan masih terdapat beberapa siswa yang yang menggunakan satuan keliling
sebagai satuan luas, kesalahan inilah yang dikatakan sebagai kesalahan fakta. Karena pada
hakikatnya siswa sebenarnya masih belum mengerti bagaimana cara membaca satuaan
dengan benar.
Kesulitan berikutnya yaitu kurangnya ketelitian pada siswa dalam menghitung perkalian
didalam penggunaan rumus keliling dan luas pada bangun datar. Pada tahap ini, banyak
sekali ditemukan siswa yang sudah benar dalam penerapan rumusnya. Tetapi, dikarenakan
kurangnya ketelitian dalam menghitung perkalian terutama dalam pengoperasian, hal
tersebut karena siswa tidak paham perkalian.
Kesulitan yang ketiga yaitu mengenai rendahnya daya ingat pada siswa dalam
pemahaman rumus luas dan keliling pada bangun datar. Pada tahap ini, biasanya guru akan
membuat metode pembelajaran yang unik dan menarik dengan menggunakan alat sebagai
media yang dapat membantu siswa untuk mengingat dan menghafal rumus keliling dan luas
pada bangun datar. Selain itu, guru biasanya juga menggunakan lagu-lagu yang liriknya
diganti dengan rumus-rumus keliling dan luas pada bangun datar. Karena, bernyanyi juga
menjadi salah satu dari media pembelajaran alternatif sebagai pelaksanaan proses
pembelajaran.
Kesulitan yang terakhir ialah ketidak tertarikannya siswa untuk mengulang kembali
pembelajaran yang sudah diajarkan oleh guru. Sampai ditemukannya juga ada beberapa
siswa yang tidak mengerjakan soal pekerjaan rumah. Hal ini disebabkan oleh kepedulian
orang tua yang ada di rumah tentang pembelajaran siswa di sekolah. Dikarenakan latar
belakang keluarga yang berbeda-beda, sehingga tidak jarang ditemukan orang tua yang tidak
mampu untuk mendampingi pembelajaran anak karena latar belakang pendidikannya yang
terbilang rendah. 3
Kesulitan untuk menerapkan konsep luas dan keliling bangun datar segiempat dan
segitiga dikemukakan juga bahwa kesalahan yang paling banyak dialami oleh siswa pada

3
Sabrina Simbolon, Sapri, “Analisis Kesulitan Belajar Siswa Kelas IV Materi Bangun Datar di Sekolah”, Edukatif :
Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 04 No. 02, 2022, hlm. 2513
6
materi bangun datar segiempat dan segitiga yaitu siswa masih merasa kebingungan dalam
mengimplementasikan konsep dari bangun datar segiempat dan segitiga dalam
menyelesaikan masalah.
Kesulitan indikator tersebut dapat terjadi karena siswa yang masih belum mampu untuk
menghubungkan satu konsep dengan konsep yang lainnya. Dilihat dari hasil jawaban
siswa, siswa hanya menuliskan isi yang diketahui dan yang ditanyakan dalam soal
tersebut tanpa menerukan untuk menyelesaikannya. Hal tersebut karena pemahaman
siswa saat diberikan soal harus mensketsakan bentuk bangun datar segiempat dan
segitiga itu masih kurang.
 Contoh soal bangun datar segitiga :

Dari gambar diatas, dapat diketahui bahwa siswa sudah dapat mengerjakan soal dengan
baik dan benar. Tetapi, siswa masih belum mencantumkan data yang diketahui pada soal
tersebut. Maka, sebenarnya penyelesaian soal ini sudah dikatakan benar, tapi tidak
sistematis.
 Contoh soal dari bangun datar persegi :

Dari gambar diatas, diketahui bahwa siswa sudah mampu untul memahami konsep dengan
baik, karena jawaban tersebut sudah benar dan sangat jelas .Siswa juga dapat menyelesaikan
permasalahan di atas dengan sangat baik dan jelas. Dikatakan juga bahwa jawaban siswa
7
sudah terperinci mulai dari model matematika yang diketahui, ditanyakan dan dijawab
sudah sistematis.
 Contoh soal bangun datar persegi panjang

Dari gambar diatas, diketahui bahwa siswa hanya menuliskan apa yang diketahui dan
ditanyakannya pada soal tersebut. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pemahaman pada
siswa dalam mengaitkan/menghubungkan suatu konsep atau prinsip yang ada. Dalam hal
ini, terlihat siswa masih merasa bingung dan ragu dengan rumus-rumus yang ada pada materi
bangun datar segitiga dan segiempat, sehingga antara rumus satu dengan rumus yang lainnya
menjadi tertukar. kesulitan dalam menjawab soal disebabkannya siswa tidak hafal rumus dan
pemahaman siswa tentang soal yang diberikan masih terbilang rendah.
Oleh karena itu, ada beberapa hal yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan
dalam menyelesaikan materi bangun datar segiempat dan segitiga, yaitu:
1. Ketidak telitiannya siswa dalam membaca, memahami serta menjawab soal.
2. Kurangnya kemampuan spasial pada siswa untuk membayangkan bangun datar
segiempat dan segitiga.
3. Siswa terbiasa mengerjakan soal-soal yang rutin dijelaskan dan sudah terdapat pada
contoh.4
 Kesulitan siswa dalam menggunakan konsep penjumlahan dan perkalian bilangan bulat.
Penyebabnya yaitu, siswa tidak memahami secara penuh materi keliling dan luas pada
bangun datar persegi, dan persegi panjang sehingga ia tidak bisa membedakan mana
lebar dan luas pada bangun datar.
 Kesulitan siswa menggunakan prinsip dalam menyelesaikan soal cerita pada keliling
persegi dan persegi panjang. Penyebabnya yaitu, siswa masih belum memahmi
rumusnya sehingga ia tidak bisa terampil dalam menggunakan rumus serta
menghitungnya saat pengerjaan soal.
 Kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal termasuk kedalam kesulitan
konsep, dikarenakan ketika siswa tersebut tidak mengetahui konsep keliling bangun

4
Sri Rosa Aprilia, Wahyu Setiawan, “Analisis Kesulitan Siswa SMP Mutiara 5 Lembang Pada Materi Segiempat
dan Segitiga”, Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 05 No. 02 Juli, 2021, hlm. 2033 - 2036
8
datar persegi dan persegi panjang. keliling persegi adalah k = 4 x sisi (s) sedangkan pada
keliling persegi panjang yaitu dengan rumus = 2(p + l). Jadi yang dimaksud dengan
kesulitan konsep ialah kemampuan siswa dalam mengingat suatu kondisi pada objek
untuk dinyatakan dengan istilah yang mewakili konsep bangun datar persegi dan persegi
panjang.
Adapun dalam berhitung dan mengembangkan rumus sehingga mendapatkan hasil yang
di dapatkan tidak sesuai dengan seharusnya. Hal itu dapat disimpulkan bahwa siswa
mengalami kesulitan dalam menggunakan rumus dan juga tidak teliti dalam perhitungannya
serta siswa dapat menyatakan suatu prinsip tetapi tidak dapat mengutarakan
maknanya/artinya, dan siswa tidak dapat menerapkan prinsip tersebut.
Kesulitan ini banyak terjadi dikarenakan ketidak ketelitiannya siswa dalam
melakukan proses perhitungan dan kurangnya melakukan latihan berhitung di rumah
maupun di sekolah. Hal tersebut dapat dilihat siswa mengalami kesulitan dalam mencari
hasil akhir dari keliling persegi panjang. Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa siswa
masih mengalami beberapa kesulitan dalam menyelesaian soal ceita pada keliling bangun
datar persegi panjang. Kesulitan yang dialami oleh para siswa, tidak hanya terjadi pada siswa
yang memiliki kemampuan yang rendah dan sedang saja, tetapi siswa yang berkemampuan
tinggi juga dapat mengalami kesulitan.
Maka dapat disimpulkan masih terdapat banyak siswa yang menemukan kesulitan
dalam memahami materi persegi dan persegi panjang. Diantaranya yaitu:
a. Kurangnya penguasaan pada materi keliling bangun datarpersegi dan persegi panjang
sehingga siswa menjadi merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal dikarenakan siswa
masih belum menguasai konsep keliling tersebut.
b. Kurangnya minat siswa terhadap pembelajaran matematika.
c. Kurangnya ketelitian pada siswa saat menyelesaikan soal sehingga siswa menjadi keliru
dalam menyelesaikan soal yang sudah diberikan.
d. Siswa tidak menguasi secara penuh konsep dan prinsip pada keliling bangun datar
persegi dan persegi panjang sehingga ia lupa bagaimana cara menyelesaikan dan
langkah-langah dalam pengerjaan soal.
e. Siswa juga memiliki rasa takut untuk bertanya kepada guru, hal tersebut disebabkan
siswa takut disuruh gurunya untuk mengerjakan soal di depan kelas.5

5
Aunatul Falikhah, “KESULITAN SISWA MENYELESAIAKAN SOAL CERITA PADA MATERI PERSEGI DAN PERSEGI
PANJANG DI KELAS VII”, Artikel Penelitian, PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN

9
C. Identifikasi Permasalahan Pembelajaran Siswa Materi Luas dan Keliling Bangun
Datar (Persegi, Persegi Panjang, dan Segitiga)
Matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit, tidak menyenangkan, dan menjadi
momok menakutkan bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal
matematika. Kesulitan tersebut seperti memahami soal, kurangnya menguasai konsep
perhitungan, sehingga dari kesulitan tersebut timbullah kesalahan yang dialami siswa dalam
mengerjakan soal matematika materi bangun datar (persegi, persegi panjang, dan segitiga).
Menurut Tia Agustina ada beberapa kesalahan yang dialami siswa dalam mempelajari
materi bangun datar yaitu, sebagai berikut :
a) Distorted Theorem or Definition (penyimpangan teorema atau definisi), kesalahan yang
dialami siswa dengan menegunakan sebuah teori, prinsip ataupun definisi tidak sesuai
dengan masalah yang ada pada soal. Kesalahan ini biasanya seperti penggunaan rumus
yang keliru, dan menggunakan fungsi yang tidak dapat dilakukan.
b) Misused Data (kesalahan data), kesalahan yang dilakukan karena tidak menyesuaikan
antara soal yang diberikan dengan perhitungan yang digunakan. Kesalahan ini
contohnya seperti menambah data dalam perhitungannya, mengabaikan data yang
digunakan untuk menyelesaikan soalnya, dan menyalin beberapa data dalam lembar
kerja.
c) Technical Eror (kesalahan teknis), kesalahan yang dialami siswa karena tidak dapat
mengidentifikasi perhitungan ataupun operasi penyelesaiaan yang dapat digunakan
dengan tepat. Contoh kesalahan ini biasanya salah hitung, salah pengambilan rumus,
dan kesalahan dalam pemindahan data dari soal.
d) Unverified Solution (kesimpulan yang tidak terverifikasi), kesalahan yang dialami siswa
dengan memberikan sebuah kesimpulan yang tidak benar, tidak logis, dan tanpa teori
yang mendukungnya. Contoh kesalahan ini biasanya terletak pada hasil akhir dalam
mengerjakan sebuah soal, yaitu pengerjaannya yang tidak tepat.6
Selain pendapat menurut Tia, ada beberapa kesalahan menurut pendapat menurut
Nolting yang di kutip dari Darmawanti bahwa kesalahan-kesalahan yang dialami siswa ada

PMIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK, 2018, hlm. 5 -
6
6
Tia Agustina, “Analisis Kesalahan Dalam Mengerjakan Soal Cerita Tentang Keliling dan Luas Bangun Datar”,
Jurnal Ibtida’i Volume 5 No. 1, Januari-Juni 2018, hlm 117

10
4, yaitu ; kesalahan kecerobohan, kesalahan konsep, kesalahan penerapan, dan kesalahan
hasil akhir.7
a) (Careless Errors) kesalahan kecerobohan, merupakan kesalahan yang dialami siswa
karena perbuatannya sendiri, masalah ini biasanya berupa menuliskan komponen
kembali, tanda operasi yang keliru, dan hasil jawaban yang salah karena kekeliruan.
b) (Concept Error) kesalahan konsep, kesalahan yang dialami siswa karena tidak
memahami konsep maupun prinsip materi matematika, sehingga dalam menyelesaikan
soal mengalami kekeliruan dalam penyelesaiaannya.
c) (Application Errors) kesalahan penerapan, kesalahan yang dialami siswa karena
ketidaktahuan penggunaan rumus, hal ini terjadi karena ketidaktahuan rumus yang tepat
atau tidak mengingat rumus saat menyelesaikan persoalan.
d) (Test Taking Errors) kesalahan hasil jawaban, kesalahan yang dialami siswa ketika
mengerjakan soal, dimana mereka tidak menjawab karena tidak tahu penyelesaiaannya,
atau soal yang dikerjakannya menggunakan rumus yang tidak sesuai dengan soalnya,
sehingga hasil jawaban mengalami kekeliruan.
Menurut Watson dalam jurnal Mohammad Narwin, ia berpendapat bahwa ada 8 jenis
kriteria kesalahan siswa yaitu ; (1) data tidak tepat (inapproriate data/id), (2) prosedur tidak
tepat (inaproriate procedur), (3) data hilang (omitted data), (4) kesimpulan hilang (ommited
conclusion), (5) konflik level respon (response level conflic), (6) manipulasi tidak langsung
(undirected manipulation), (7) masalah keterampilan hierarki (skill hierarchy), dan (8) selain
ketuju kriteria diatas (above other).
a) Data tidak tepat (inapproriate data/id), kesalahan ini biasa dilakukan siswa ketika tidak
menggunakan data yang harusnya dipakai namun tidak dimasukkan, dan kesalahan
dalam memasukkan variabel, misalkan menambah data atau mengurangi data karena
kekeliruan.
b) Prosedur tidak tepat (inaproriate procedur) kesalahan ini biasa dilakukan siswa ketika
salah menafsirkan rumus, penggunaan rumus yang salah dalam peyelesaian soal, dan
salah memberikan tanda dalam perhitungan.
c) Data hilang (omitted data) kesalahan yang dilakukan karena data yang dimasukkan tidak
tepat.

7
Hanifaturrochmah, dkk. “Kesalahan Siswa Dalam Mengerjakan Soal Materi Bangun Datar Berdasarkan Teori
Nolting pada Siswa Kelas IV SD. Jurnal Elementary School 8 (2021), hlm 312
11
d) Kesimpulan hilang (ommited conclusion), kesalahan yang terjadi karena tidak adanya
kesimpulan dari data, dan membuat kesimpulan tidak didasarkan atas data yang ada.
e) Konflik level respon (response level conflic), kesalahan yang terjadi karena langsung
menuliskan jawaban, tanpa adanya alasan atau rumus yang digunakan dalam
penyelesaian soal.
f) Manipulasi tidak langsung (undirected manipulation), kesalahan yang oleh siswa karena
membuat rumus yang digunakan dari tahap satu ke tahap selanjutnya tidak relevan, atau
mengada-ngada.
g) Masalah keterampilan hierarki (skill hierarchy), kesalahan yang terjadi karena salah
menuangkan rumus dan ide dalam menyelesaikan persoalan, biasanya karena lupa atau
tidak paham.
h) Selain ketuju kriteria diatas (above other), kesalahn yang terjadi karena siswa tidak
menulis jawaban. 8
Dari ketiga pendapat diatas maka bisa disimpulkan bahwa ada beberapa kesalahan-
kesalahan yang terjadi pada siswa saat belajar tentang mater bangun datar (persegi, persegi
panjang, dan segitiga). Yaitu ; kesalahan mengenai konsep, kesalahan dalam penggunaan
rumus, kesalahan teknik, dan kesalahan data.
Adanya kesalahan dalam menjawab permasalahan matematika ini perlu diperhatikan.
Agar kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dapat mengganggu mutu belajar dan
prestasi belajar siswa. maka dari itu permasalhaan tersebut perlu diidentifikasi agar siswa
mampu meningkatkan mutu kegiatan belajarnnya dan bisa mendapatkan hasil yang
memuaskan

8
Mohammad Nurwahid, “Analisis Kesalahan Siswa SD Dalam Menyelesaikan Permasalahan Luas Gabungan
Bangun Datar Berdasarkan Watson Error Category, Jurnal on Education, Volume 03 No. 04 August 2021. Hlm
311
12
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Bangun datar merupakan salah satu bagian cabang matematika, pengertian bangun datar
merupakan bangun dua dimensi yang memiliki bidang datar saja, dan dibentuk dari garis
lurus dan garis lengkung. Ada beberapa jenis bangun datar yaitu persegi, persegi panjang,
dan segitiga. Persegi merupakan sebuah bangun yang dibatasi oleh empat sisi yang sama
panjang, persegi panjang merupakan bangun yang tersusun dari empat titik yang memliki
dua sisi yang saling berhadapaan dan saling panjang. Dan segitiga, merupakan bangun
datar yang memiliki tiga sisi dan tiga sudut.
Kesulitan yang dialami siswa pada materi luas dan keliling bangun datar persegi, persegi
panjang dan segitiga diantaranya ialah kesulitan dalam konsep matematika, kesulitan
menghitung didalam penggunaan rumus keliling dan luas pada bangun datar, dan kesulitan
dalam mempelajari ulang materi keliling dan luas pada bangun datar. Selain kesulitan
terdapat beberapa kesalahan namun secara umum siswa salah dalam memahami konsep,
menggunakan rumus, kesalahan penerapan, dan kesalahan kecerobohan siswa.
B. Saran
Besar harapan kami semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca, untuk
memberikan referensi terkait kesulitan dan permasalahan kelilinng dan luas bangun datar
persegi, persegi panjang, dan segitiga. Sehingga khususnya kita sebagai calon guru nanti
sehingga bisa mencegah atau bahkan mengurangi kesulitan dan permasalahan dalam
keliling dan luas bangun datar.

13
DAFTAR PUSTAKA

Agusta, E. S. (2020). Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Melalui Video


Pembelajaran. Lentera Sriwijaya: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 2(2), 48–63.

Agustina, T. (2018). Analisis Kesalahan Dalam Mengerjakan Soal Cerita Tentang Keliling Dan
Luas Bangun Datar. Jurnal Ibtida’i, 5(1), 115–132.
http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/ibtidai/article/view/1325

Aprilia, S. R., & Setiawan, W. (2021). Analisis Kesulitan Siswa SMP Mutiara 5 Lembang pada
Materi Segiempat dan Segitiga. Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika, 5(2),
2029–2039. https://doi.org/10.31004/cendekia.v5i2.706

Falikhah, Aunatul, D. (2018). KESULITAN SISWA MENYELESAIAKAN SOAL CERITA PADA


MATERI PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG DI KELAS VII.

Faturrochmah, H., Sary, R. M., & Azizah, M. (2021). Kesalahan Siswa Dalam Mengerjakan
Soal Materi Bangun Datar Berdasarkan Teori Nolting Pada Siswa Kelas Iv Sekolah Dasar.
Elementary School: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Ke-SD-An, 8(2), 310–321.
https://doi.org/10.31316/esjurnal.v8i2.1404

Nurwahid, M. (2021). Analisis Kesalahan Siswa SD Dalam Menyelesaikan Permasalahan Luas


Gabungan Bangun Datar Berdasarkan Watson’s Error Category. Journal on Education,
3(4), 308–319. https://doi.org/10.31004/joe.v3i4.388

Simbolon, S., & Sapri. (2022). Analisis Kesulitan Belajar Siswa Kelas IV Materi Bangun Datar
di Sekolah Dasar. EDUKATIF: Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(2), 2510–2515.
https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i2.2081

Unaenah, E., Hidyah, A., Aditya, A. M., Yolawati, N. N., Maghfiroh, N., Dewanti, R. R.,
14
Safitri, T., & Tangerang, U. M. (2020). Teori Brunner Pada Konsep Bangun Datar Sekolah
Dasar. Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 2(2), 327–349.
https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/nusantara

15

Anda mungkin juga menyukai