Anda di halaman 1dari 59

MAKALAH

PENGUKURAN LUAS PERMUKAAN, VOLUME DAN KAPASITAS


BANGUN RUANG

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Konsep Dasar Matematika SD

Yang diampu oleh Yuniawatika, S.Pd., M.Pd dan Dr. Surayanah, M.Pd.

Disusun oleh :
Agung Wahid Surya Dadari
(03/220151600239)
Fatchia Nurul Farhana
(13/220151602836)
Idtria Azzahra Khumairo Putri Baidowi
(17/220151609990)
Offering A5F

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEPTEMBER 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Konsep Dasar Matematika.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu
Yuniawatika, S.Pd., M.Pd. dan Ibu Dr. Surayanah, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah
Konsep Dasar Matematika yang telah memberikan tugas kepada kami.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan di Indonesia.

Blitar, 02 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii

PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG ......................................................................................................... 1

B. RUMUSAN MASALAH ..................................................................................................... 1

C. TUJUAN .............................................................................................................................. 1

MATERI ........................................................................................................................................ 2

A. PENGERTIAN BANGUN RUANG ................................................................................... 2

B. JENIS – JENIS BANGUN RUANG ................................................................................... 3

C. LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG ..................................................................... 13

D. VOLUME BANGUN RUANG ......................................................................................... 24

E. KAPASITAS BANGUN RUANG .................................................................................... 40

F. DEBIT ................................................................................................................................ 51

MIND MAP ................................................................................................................................. 54

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 55

GLOSARIUM ............................................................................................................................. 56

ii
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Konsep dasar matematika memiliki berbagai cabang materi di dalamnya. Seperti
logika dasar, aljabar, teori bilangan, teori himpunan, dan juga geometri. Ilmu-ilmu
tersebut terus berkembang dengan seiring kemajuan zaman. Perkembangan-
perkembangan tersebut memunculkan berbagai ilmu baru dalam materi-materi dasar
matematika. Konsep dasar matematika dibutuhkan dalam menunjang kehidupan manusia
di muka bumi, salah satunya adalah pengukuran. Konsep pengukuran terdapat dalam
materi geometri.
Dalam ilmu geometri, terdapat dua macam bangun di dalamnya, yakni meliputi
bangun datar dan bangun ruang. Bangun ruang meliputi konsep mengenai jenis-jenis
bangun ruang, sifat-sifat bangun ruang, jaring-jaring bangun ruang, konsep mengenai
luas permukaan bangun ruang, dan volume bangun ruang. Dalam penerapannya, volume
bangun ruang berkembang dengan memiliki konsep kapasitas bangun ruang.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian bangun ruang?
2. Apa saja jenis-jenis bangun ruang?
3. Bagaimana cara menghitung luas permukaan bangun ruang?
4. Bagaimana cara menghitung volume bangun ruang?
5. Bagaimana cara menghitung kapasitas bangun ruang?
6. Bagaimana cara menghitung debit?

C. TUJUAN
1. Untuk mendeskripsikan pengertian bangun ruang
2. Untuk mendeskripsikan jenis-jenis bangun ruang
3. Untuk mendeskripsikan cara menghitung luas permukaan bangun ruang
4. Untuk mendeskripsikan cara menghitung volume bangun ruang
5. Untuk mendeskripsikan cara menghitung kapasitas bangun ruang
6. Untuk mendeskripsikan cara menghitung debit

1
MATERI

A. PENGERTIAN BANGUN RUANG


Bangun ruang adalah bagian ruang yang dibatasi oleh himpunan titik-titik yang
terdapat pada seluruh permukaan bangun tersebut (Suharjana, 2008). Bangun ruang
adalah sebutan atau penamaan untuk beberapa bangun yang memiliki volume atau ruang
yang dibatasi oleh beberapa bangun datar, yang kemudian menjadi suatu komponen
bangun tiga dimensi. Bangun ruang tentu berbeda dengan bangun datar. Bangun datar
merupakan sebuah bentuk dua dimensi yang hanya dapat dilihat dari satu sisi saja serta
tidak memiliki volume. Sedangkan bangun ruang adalah sebuah bangun yang diukur
berdasarkan tiga variabel, diantaranya panjang, lebar, dan tinggi. Serta memiliki volume
dan isi.
Terdapat tiga komponen di dalam bangun ruang, meliputi sisi, titik sudut, dan
rusuk. Sisi adalah bidang datar yang terdapat pada bangun ruang. Sisi menjadi pembatas
antara bangun ruang dengan ruangan yang terdapat disekitarnya. Sementara itu, rusuk
merupakan pertemuan dua sisi yang merupakan ruas garis yang terdapat pada bangun
ruang. Sedangkan titik sudut adalah titik pertemuan dari rusuk yang berjumlah tiga atau
lebih.
Macam bangun ruang dikelompokkan menjadi dua, yakni bangun ruang sisi datar
dan bangun ruang sisi lengkung. Yang termasuk dalam bangun ruang sisi datar adalah
kubus, balok, prisma, dan limas. Sedangkan bangun ruang sisi lengkung adalah bola,
tabung, dan kerucut.
Bangun ruang memiliki luas permukaan, volume, dan jaring-jaring. Bangun ruang
dapat diukur melalui koordinat x, y, z di R3, yang pengukurannya menggunakan jarak
antar titik di R3. Volume bangun ruang adalah banyaknya isi ruang yang digunakan oleh
suatu bangun. Lain hal dengan luas permukaan, yakni total keseluruhan dari luas bangun
yang menutupi isi suatu bangun ruang. Luas permukaan suatu bangun ruang ditentukan
oleh jarring-jaringnya. Jarring-jaring tersebut dapat berbentu dua dimensi dalam bentuk
gambar, ataupun dalam bentuk fisik yang dapat dilipat hingga membentuk bangun ruang
tiga dimensi.

2
B. JENIS – JENIS DAN JARING-JARING BANGUN RUANG
Setiap jenis bangun ruang memiliki jaring-jaring. Jaring-jaring bangun ruang adalah
suatu pembelahan pada bangun ruang yang berkaitan, sehingga ketika bentuk
pembelahan tersebut digabungkan akan menjadi sebuah bangun ruang tertentu.
1. Kubus
Kubus adalah bangun ruang tiga dimensi yang semua sisinya berbentuk persegi
dan semua rusuknya sama panjang.

Jumlah sisi-sisi kubus adalah 6 bidang sisi. Rusuk kubus adalah garis potong
antara dua sisi bidang yang semuanya sama panjang. Dalam kubus, memiliki 12
rusuk. Selain sisi dan rusuk, kubus memiliki titik sudut. Titik sudut adalah titik
potong antara dua rusuk, dan dalam kubus memiliki 8 titik sudut. Selain beberpa
unsur terebut, kubus memiliki diagonal bidang dan ruang. Kubus memiliki 4
diagonal ruang, dan 6 diagonal bidang.
Berikut beberapa macam jaring-jaring pada bangun ruang kubus.

3
2. Balok

Balok ialah bangun ruang yang memiliki tiga pasang sisi yang saling berhadapan,
yang memiliki bentuk dan ukuran yang sama, dimana tiap sisi berbentuk persegi
panjang.

Dalam balok memiliki unsur-unsur seperti bidang, rusuk, titik sudut, dan diagonal
bidang dan diagonal ruang. Rusuk balok adalah garis potong antara dua sisi/bidang
balok dan terlihat seperti kerangka yang menuyusun balok.
Sifat-sifat balok yaitu:
a) Memiliki 6 sisi, dengan sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan sama luas
b) Memiliki 12 rusuk, dengan rusuk yang sejajar sama panjang
c) Memiliki 8 titik sudut.
Berikut berbagai macam jaring-jaring bangun ruang balok.

4
5
3. Prisma
Prisma adalah bangun ruang tiga dimensi yang memiliki alas identic dan
penampang yang sama. Sisi muka prisma pada umumnya adalah jajargenjang atau
persegi panjang, sedangkan alasnya berbentuk polygon atau sisi banyak. Prisma
terdiri dari berbagai macam bentuk, seperti prisma segitiga, prisma segilima atau
pentagon, prisma segienam atau hexagon, prisma segidelapan.
Pengelompokan bangun ruang uga dapat didasakan pada bentuk alas dan atapnya, yang
kemudian dapat disebut juga sebagai bangun prisma. Bangun yang dapat termasuk dalam
prisma adalah prisma persegi (kubus), prisma persegi panjang (balok), prisma segitiga,
prisma trapesium, prisma segilima beraturan, prisma segienam beraturan, dan prisma segi-n
atau tak terhingga (tabung).

6
Prisma segitiga memiliki 5 buah sisi (3 bidang sisi tegak berbentuk persegi
panjang dan 2 bidang sisi alas dan atap berbentuk segitiga). Prisma segitiga memiliki
6 titik sudut dan 9 rusuk.
Prisma segilima memiliki 7 buah sisi (5 bidang sisi tegak berbentuk persegi
panjang dan 2 bidang sisi alas dan tutup berbentuk segilima). Prisma segilima
memiliki 10 titik sudut dan 15 rusuk.
Prisma segienam memiliki 8 buah sisi (6 bidang sisi tegak berbentuk persegi
panjang dan 2 bidang sisi alas dan tutup berbentuk segienam). Prisma segienam
memiliki 12 titik sudut dan 18 rusuk.
Prisma segidelapan memiliki 10 buah sisi (8 bidang sisi tegak berbentuk ersegi
panjang dan 2 bidang sisi alas dan tutup berbentuk segidelapan). Prism segidelapan
memiliki 16 titik sudut dan 24 rusuk.
a. Prisma segitiga

7
b. Prisma segilima

c. Prisma segienam

d. Prisma persegi (kubus)

8
e. Prisma persegi panjang (balok)

f. Prisma trapesium

g. Prisma segi-n atau tak terhingga (tabung)

4. Limas

9
Limas adalah bangun ruang tiga dimensi yang alasnya berbentuk segibanyak
(segitiga, segiempat, segilima, dan lain-lain). Pada limas bidang sisi tegaknya
berbentuk segitiga yang berpotongan pada satu titik. Penghitungan pada bangun
ruang limas, disesuaikan dengan jumlah dari sisi dan rusuk dari bangun limas
tersebut.
Berikut jaring-jaring limas berdasar bentuk alasnya.
a. Limas segitiga

b. Limas segiempat

c. Limas segilima

10
d. Limas segienam

5. Bola
Bola adalah bangun ruang tiga dimensi yang memiliki sisi lengkung. Bola
tersusun dari tak terhingga dari banyaknya lingkaran yang berpusat pada satu titik,
yakni titik pusat bola. Bola juga dapat diartikan sebagai himpunan semua titik dalam
dimensi tiga yang berjarak sama dengan suatu titik acuan, yaitu titik pusat bola. Bola
memiliki karakterisktik bangun ruang, seperti bangun ruang bola memliki satu sisi.
Bangun ruang bola tidak memiliki rusuk.

11
Bola memiliki jari-jari, yakni suatu unsur yang menghubungkan titik pusat bola
dengan titik pada permukaan bola. Sedangkan diameter bola ialah suatu unsur yang
menghubungkan satu sisi lengkung bola dengan sisi lengkung di seberangnya.
Ukuran diameter bola sama dengan dua kali ukuran jari-jari bola.

6. Tabung
Tabung adalah bangun ruang tiga dimensi yang memiliki sisi lengkung.

Tabung terdiri dari tiga bidang sisi utama, yakni satu bidang sisi alas tabung, satu
bidang sisi lengkung yang disebut selimut tabung, dan satu bidang atas yang disebut
tutup tabung. Sisi alas dan tutup tabung termasuk dalam sisi datar, yang berbentuk
lingkaran yang kongruen dan sejajar. Sedangkan bagian selimut tabung, jika
dietangkan akan membentuk persegi panjang, dengan ukuran panjang sama dengan
keliling alas tabung, dan lebar sama dengan tinggi tabung. Unsur-unsur tabung terdiri
dari jari-jari, diameter, dan tinggi tabung.

7. Kerucut

12
Kerucut adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibatasi oleh sebuah sisi
lengkung dan sebuah sisi alas berbentuk lingkaran. Bangun kerucut terdiri atas dua
sisi, satu rusuk, dan satu titik sudut atau titik puncak.

C. LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG


Luas permukaan bangun ruang adalah jumlah luas seluruh permukaan (bidang)
pembentuk bangun ruang tersebut (Fioiani, 2020). Luas permukaan suatu bangun ruang
ditentukan oleh jaring-jaring-nya. Jaring-jaring adalah pembelahan dari suatu bangun
ruang yang berkaitan, sehingga jika pembelahan tersebut diabungkan akan menjadi
sebuah bangun datar tertentu. Satuan yang digunakan yaitu satuan luas, misalnya are,
hektar, m², dan cm².

1. Kubus

Rumus pengukuran luas pada bangun persegi adalah,

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 = 𝑠 × 𝑠

13
Karena bangun ruang kubus memiliki enam sisi dengan seluruh sisinya
berbentuk persegi, maka dapat dituliskan bahwa,

Luas permukaan (L) = 6 × 𝑠 × 𝑠

(L) = 6 × 𝑠2

Contoh soal

1) Tentukan luas permukaan kubus dengan panjang rusuk


10 cm!
Penyelesaian:
L = 6 × 𝑠2
L = 6 × 102
L = 6 × 100
L = 600 𝑐𝑚2
2) Luas alas sebuah kardus yang berbentuk kubus 49 𝑐𝑚2.
Tentukanpanjang rusuk dan luas permukaan kardus!
Penyelesaian:
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 (L) = 𝑠 × 𝑠
L = 𝑠2
49 = 𝑠 2
𝑠 2 = 49

𝑠 = √49
𝑠=7
𝐿 = 6 × 𝑆2
𝐿 = 6 × 72
𝐿 = 294 𝑐𝑚2

2. Balok

14
a. Bidang 1 kongruen dengan bidang 3 berbentuk persegi panjang, maka
𝐿 = 2 × (𝑙 × 𝑡)
b. Bidang 2 kongruen dengan bidang 5 berbentuk persegi panjang, maka
𝐿 = 2 × (𝑝 × 𝑙)
c. Bidang 4 kongruen dengan bidang 6 berbentuk persegi panjang, maka
𝐿 = 2 × (𝑝 × 𝑡)
Dari penjabaran diatas, seluruh luas bidang yang kongruen tersebut dapat
dijumlahkan untuk menentukan luas permukaan balok
𝐿 = 2 × ((𝑙 × 𝑡) + (𝑝 × 𝑙) + (𝑝 × 𝑡))
Contoh soal
1) Sebuah balok memiliki ukuran panjang 25 cm, lebar 20 cm dan tinggi 10 cm.
Berapakah luas permukaan dari balok tersebut?
Penyelesaian:
L = 2 x (p . l + p. t + l. t)
L = 2 x ((25 cm x 20 cm) + (25 cm x 10 cm)+ (20 cm x 10cm))
L = 2 x (500 cm2 250 cm2 + 200 cm2)
L = 2 x (950 cm2)
L = 1.900 cm2
2) Berapakah luas permukaan balok yang memiliki panjang 12 cm, lebar 7 cm,
dan tinggi 8 cm?
Penyelesaian:
𝐿 = 2 × (𝑝. 𝑙 + 𝑝. 𝑡 + 𝑙. 𝑡)
𝐿 = 2 × ((12 × 7) + (12 × 8) + (7 × 8))
𝐿 = 2 × (84 + 96 + 54)

15
𝐿 = 2 × 236
𝐿 = 472 𝑐𝑚2

3. Limas
a. Luas 1 = luas alas
Dalam menentukan luas permukaan bangun ruang limas, perlu mengetahui
terlebih dahulu luas alasnya. Apabila alas bangun limas tersebut berbentuk
segitiga, maka yang digunakan adalah luas bangun segitiga. Begitu juga
dengan bangun limas yang memiliki alas persegi, maka yang digunakan adalah
luas bangun persegi. Hal tersebut juga berlaku pada bangun limas dengan alas
segi-n, maka yang digunakan adalah luasbangun segi-n.

1
1) 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 = ×𝑎 ×𝑡
2

2) 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 = 𝑠 × 𝑠


b. Luas 2 = luas sisi tegak
Setelah menentukan luas alas dari bangun ruang limas tersebut, selanjutnya
adalah menentukan luas dari bidang tegak bangun limas tersebut. Jumlah sisi
tegak bangun limas ditentukan oleh segi pada sisi alas bangun limas tersebut.
Seluruh bangun ruah limas memiliki sisi tegak berbentuk segitiga.
1
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 = ×𝑎 ×𝑡
2

16
Luas permukaan limas secara umum
Setelah menentukan luas 1 dan luas 2, maka dapat ditentukan luas permukaan
bangun ruang limas.
𝑳 = 𝒍𝒖𝒂𝒔 𝒂𝒍𝒂𝒔 + 𝒍𝒖𝒂𝒔 𝒔𝒊𝒔𝒊 𝒕𝒆𝒈𝒂𝒌
𝑳 = 𝒍𝒖𝒂𝒔 𝒂𝒍𝒂𝒔 + (𝒍𝒖𝒂𝒔 𝒔𝒆𝒈𝒊𝒕𝒊𝒈𝒂 𝟏 + 𝒍𝒖𝒂𝒔 𝒔𝒆𝒈𝒊𝒕𝒊𝒈𝒂 𝟐 + 𝒍𝒖𝒂𝒔 𝒔𝒆𝒈𝒊𝒕𝒊𝒈𝒂 𝟑
+ ⋯ + 𝒍𝒖𝒂𝒔 𝒔𝒆𝒈𝒊𝒕𝒊𝒈𝒂 𝒏)
Luas permukaan bangun limas menurut jenisnya
1. Limas segitiga
𝟏
𝑳 = ( × 𝒂 × 𝒕) + (𝟑 × 𝒍𝒖𝒂𝒔 𝒔𝒊𝒔𝒊 𝒕𝒆𝒈𝒂𝒌)
𝟐
2. Limas segiempat
𝑳 = (𝒔 × 𝒔) + (𝟒 × 𝒍𝒖𝒂𝒔 𝒔𝒊𝒔𝒊 𝒕𝒆𝒈𝒂𝒌)
3. Limas segilima
𝑳 = (𝟏, 𝟕𝟐 × 𝒔 × 𝒔) + (𝟓 × 𝒍𝒖𝒂𝒔 𝒔𝒊𝒔𝒊 𝒕𝒆𝒈𝒂𝒌)
4. Limas segienam
𝑳 = (𝟐, 𝟓𝟗𝟖 × 𝒔 × 𝒔) + (𝟔 × 𝒍𝒖𝒂𝒔 𝒔𝒊𝒔𝒊 𝒕𝒆𝒈𝒂𝒌)
Contoh soal

1) Diketahui panjang sisi alas limas adalah 20 cm dan tinggi limas adalah 25
cm. Tentukanlah luas permukaan limas segiempat tersebut!
Penyelesaian:
𝐿 = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 + 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑘
1
𝐿 = (20 × 20) + 4 ( × 20 × 25)
2
𝐿 = (400) + 4 (250)
𝐿 = 400 + 1000
𝐿 = 1400 𝑐𝑚2

2) Diketahui sebuah limas segitiga sembarang dengan luas segitiga alas = 15


cm², dan luas segitiga I, II, dan III masing-masing 20 cm², 14 cm² , dan 8
cm². Berapakah luas permukaan limas segitiga sembarang?
Penyelesaian:
𝐿 = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 + 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑘

17
𝐿 = 15 + (20 + 14 + 8)
𝐿 = 15 + 42
𝐿 = 57 𝑐𝑚2

4. Prisma
Salah satu jenis prisma yang digunakan untuk menemukan cara penghitungan luas
permukaan prisma adalah prisma segitiga.

a. Bidang alas dan atap prisma tersebut kongruen, maka


1
2 × 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 = 2 × 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 = 2 × ×𝑎 ×𝑡
2
b. Sisi tegak prisma segitiga tersebut sebagai berikut,

Maka,
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑘 = (𝑎 × 𝑡) + (𝑏 × 𝑡) + (𝑐 × 𝑡)
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑘 = (𝑎 + 𝑏 + 𝑐) × 𝑡
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑘 = 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 △ × 𝑡
Luas permukaan prisma secara umum
𝑳 = (𝟐 × 𝒍𝒖𝒂𝒔 𝒂𝒍𝒂𝒔) + (𝒌𝒆𝒍𝒊𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒂𝒍𝒂𝒔 × 𝒕)
Dalam penerapannya, perhitungan luas permukaan, luas alas disesuaikan dengan
bentuk dari bidang alasnya.
Luas permukaan prisma menurut jenisnya.
1. Prisma segitiga

18
𝟏
𝑳 = (𝟐 × ( × 𝒂 × 𝒕)) + (𝒌𝒆𝒍𝒊𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒂𝒍𝒂𝒔 × 𝒕)
𝟐
2. Prisma segilima
𝑳 = (𝟐 × (𝟏, 𝟕𝟐 × 𝒔 × 𝒔)) + (𝒌𝒆𝒍𝒊𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒂𝒍𝒂𝒔 × 𝒕)
3. Prisma segienam
𝑳 = (𝟐 × (𝟐, 𝟓𝟗𝟖 × 𝒔 × 𝒔)) + (𝒌𝒆𝒍𝒊𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒂𝒍𝒂𝒔 × 𝒕)
Contoh soal:

1) Sebuah prisma segitiga siku-siku mempunyai tinggi 10 cm. Panjang sisi


alasnya adalah 3 cm, sisi tinggi 4 cm, dan sisi miringnya 5 cm. Hitunglah
berapa berapa luas permukaan prisma segitiga siku-siku tersebut!

Penyelesaian:

𝐿 = (2 × 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠) + (𝑘𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡)


1
𝐿 = (2 × ( × 𝑎 × 𝑡)) + ((𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑎 + 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑏 + 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑐) × 𝑡)
2
1
𝐿 = (2 × ( × 3 × 4)) + ((3 + 4 + 5) × 10)
2
𝐿 = (2 × 6) + (12 × 10)
𝐿 = 12 + 120
𝐿 = 132 𝑐𝑚2

2) Sebuah benda berbentuk prisma segi empat berbentuk kubus mempunyai


panjang sisi 10 cm. Hitunglah berapa luas permukaan kubus tersebut!

Penyelesaian:

𝐿 = (2 × 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠) + (𝑘𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡)


𝐿 = (2 × (𝑆 × 𝑆)) + ((4 × 𝑆) × 𝑡)
𝐿 = (2 × (10 × 10)) + (4 × 10) × 10)
𝐿 = (2 × 100) + (40 × 10)
𝐿 = 200 + 400
𝐿 = 600 𝑐𝑚2

19
5. Tabung

a. Selimut tabung berbentuk persegi panjang, dengan perhitungannya,

𝐿 =𝑝×𝑙

Panjang dari selimut tabung adalah sama dengan keliling alas atau lingkaran, dan
lebarnya yakni sama dengan tinggi tabung, maka

𝐿 = 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

Maka dari itu, dapat dituliskan perhitungan selimut tabung adalah sebagai berikut,

𝐿 =𝑝×𝑙
𝐿 = 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
𝐿 =2×𝜋×𝑟×𝑡

b. Sisi alas dan sisi tutup tabung berbentuk ligkaran, maka


𝐿 = 2 × 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛
𝐿 = 2 × 𝜋𝑟 2
Luas permukaan tabung

𝑳 = 𝒍𝒖𝒂𝒔 𝒔𝒆𝒍𝒊𝒎𝒖𝒕 𝒕𝒂𝒃𝒖𝒏𝒈 + (𝟐 × 𝒍𝒖𝒂𝒔 𝒍𝒊𝒏𝒈𝒌𝒂𝒓𝒂𝒏)


𝑳 = (𝟐 × 𝝅 × 𝒓 × 𝒕) + (𝟐 × 𝝅𝒓𝟐 )
𝑳 = 𝟐 × 𝝅 × 𝒓 × (𝒓 + 𝒕)

Contoh soal:

20
1) Jika seluruh tabung memiliki jari-jari 8 cm dan tinggi 15 cm, berapakah luas
permukaannya?

Penyelesaian:

𝐿 = 2 × 𝜋 × 𝑟 × (𝑟 + 𝑡)
𝐿 = 2 × 3,14 × 8 × (8 + 15)
𝐿 = 2 × 3,14 × 8 × 23
𝐿 = 1155,52 𝑐𝑚2

2) Untuk membuat sebuah patung yang akan dipamerkan, pengrajin


menggunakan sebuah batang pohon yang berbentuk seperti tabung dengan
diameter 14 cm dan tinggi 18 cm. Coba hitung luas permukaan dari batang
kayu tersebut.

Penyelesaian:

𝐿 = 2 × 𝜋 × 𝑟 × (𝑟 + 𝑡)
22
𝐿 =2× × 14 × (14 + 30)
7
𝐿 = 88 × 44
𝐿 = 3872 𝑐𝑚2

6. Kerucut

a. Selimut kerucut dapat digambarkan menjadi sebuah juring lingkaran


1) Juring lingkaran dengan titik pusat P, yang sekaligus menjadi titik puncak
dari kerucut.

21
2) Dalam juring lingkaran, terdapat jari-jari, yakni S. jari – jari tersebut
sekaligus menjadi garis pelukis dalam kerucut.
3) Dalam juring lingkaran terdapat busur A dan B yang mengelilingi alas. Hal
tersebut menandakan busur jurng tersebut atau rusuk bawah dari selimut
kerucut tersebut dapat dihitung dengan perhitungan keliling lingkaran,
𝐵𝑢𝑠𝑢𝑟 𝐿𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 = 2 × 𝜋 × 𝑟

b. Perbandingan keliling juring lingkaran dan lingkaran


𝑃 ∩ 𝐴𝐵
=
360° 𝐾 ⊙
𝑃 2× 𝜋 ×𝑟
=
360° 2× 𝜋 ×𝑠
𝑃 𝑟
=
360° 𝑠

c. Perbandingan luas lingkaran dengan lingkaran,


𝑃 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑙𝑖𝑚𝑢𝑡
=
360° 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛
𝑟 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑙𝑖𝑚𝑢𝑡
=
𝑠 𝜋×𝑠 ×𝑠
𝑟
× (𝜋 × 𝑠 × 𝑠) = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑙𝑖𝑚𝑢𝑡
𝑠
𝜋 × 𝑟 × 𝑠 = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑙𝑖𝑚𝑢𝑡
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑙𝑖𝑚𝑢𝑡 = 𝜋 × 𝑟 × 𝑠
Luas permukaan kerucut,
𝑳 = 𝒍𝒖𝒂𝒔 𝒂𝒍𝒂𝒔 + 𝒍𝒖𝒂𝒔 𝒔𝒆𝒍𝒊𝒎𝒖𝒕
𝑳 = (𝛑 × 𝐫𝟐 ) + (𝝅 × 𝒓 × 𝒔)
𝑳 = 𝝅 × 𝒓 × (𝒓 + 𝒔)
Contoh soal

1) Diketahui kerucut mempunyai alas dengan jari jari lingkaran 7 cm, garis
pelukis (s) = 18 cm. Hitunglah luas permukaan dari kerucut tersebut!

Penyelesaian:

𝐿 = 𝜋 × 𝑟 × (𝑟 + 𝑠)

22
22
𝐿= × 7 × (7 + 18)
7
𝐿 = 22 × 25
𝐿 = 550 𝑐𝑚2

2) Hitunglah luas permukaan kerucut yang memiliki jari-jari sepanjang 14


cm dan garis pelukis 26 cm!

Penyelesaian:

𝐿 = 𝜋 × 𝑟 × (𝑟 + 𝑠)
22
𝐿= × 14 × (14 + 16)
7
𝐿 = 44 × 40
𝐿 = 1760 𝑐𝑚2

7. Bola

dalam suatu percobaan mengenai pembuktian luas permukaan bangun ruang


bola dengan media jeruk. Menggunakan satu buah jeruk yang kemudian dipotong
di bagian tengah sama besar menjadi dua bagian, dengan kedua bagian jeruk
tersebut, sisi jeruk yang terbuka digunakan untuk mengukur diameter jeruk
tersebut. Kemudian, diameter tersebut digunakan menjadi ukuran untuk
menggambar dua bidang lingkaran. Selanjutnya memotong salah satu kulit jeruk
menjadi bagian-bagian kecil. Potongan-potongan kulit tersebut kemudian
ditempelkan pada kedua bidang lingkaran yang telah digambar. Potongan kulit
tersebut akan menutupi kedua bidang lingkaran dengan diameter yang sama besar.

Dari percobaan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa luas setengah jeruk
sama dengan luas 2 lingkaran. Hal tersebut juga berlaku dengan perhitungan luas

23
pemukaan bola, yakni

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑗𝑒𝑟𝑢𝑘 = 2 × 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛


𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑏𝑜𝑙𝑎 = 2 × 𝜋𝑟 2
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑏𝑜𝑙𝑎 = 2 × 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑏𝑜𝑙𝑎
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑏𝑜𝑙𝑎 = 2 × (2 𝜋 𝑟 2 )
𝑳𝒖𝒂𝒔 𝒃𝒐𝒍𝒂 = 𝟒 𝝅 𝒓𝟐
Contoh soal

1) Suatu bola memiliki jari-jari sepanjang 14 cm, tentukan luas permukaan bola
tersebut!

Penyelesaian:

𝐿 = 4 𝜋 𝑟2
22
𝐿=4 × × 14 × 14
7
𝐿 = 2464 𝑐𝑚2

2) Jika suatu bola memiliki jari-jari 10 cm, berapakah luas permukaannya?

Penyelesaian:

𝐿 = 4 𝜋 𝑟2
𝐿 = 4 × 3,14 × 10 × 10
𝐿 = 1256 𝑐𝑚2

D. VOLUME BANGUN RUANG


Dalam matematika, istilah 'volume' digunakan untuk berarti jumlah ruang
tiga dimensi, yang ditempati oleh materi. Ini tidak lain adalah ruang, diambil oleh
zat yang bisa menjadi padat, cair atau gas. Ini mengukur ukuran keseluruhan dari
permukaan tertutup.
Volume suatu benda dapat dihitung dengan konsep luas alas dikali dengan
tinggi dari bangun tersebut. Biasanya, itu diukur dalam satuan kubik, yaitu meter
kubik, sentimeter kubik, liter kubik, dll., Yang menunjukkan jumlah kubus yang
diperlukan untuk mengisi objek. Selanjutnya, tergantung pada bentuk objek,

24
volumenya berubah. Penilaian volume suatu objek memberikan wawasan tentang
seberapa banyak ruang yang dicakup oleh objek tersebut.
1. Kubus

Volume suatu bangun merupakan perkalian dari luas alas bngun tersebut
dengan tinggi dari bangun tersebut. Kubus memiliki sisi yang berbentuk sama,
yakni persegi. Luas dari bangun persegi ialah,
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 = 𝑠 × 𝑠
Bangun persegi memilki sisi sama besar, begitu juga dengan bangun ruang
kubus. Karena memiliki sisi sama besar, maka tinggi dari kubus sama dengan
sisinya. Maka,
𝑽 = 𝒍𝒖𝒂𝒔 𝒂𝒍𝒂𝒔 × 𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊
𝑽=𝒔 ×𝒔×𝒔
𝑽 = 𝒔𝟑
Dari gambar, diibaratkan bangun ruang kubus pada gambar sebelah kiri terisi
penuh dengan kubus-kubus kecil seperti di gambar sebelah kanan. Karena kubus
memiliki besar sisi yang sama, maka dapat diketahui bahwa balok-balok kecil
tersebut mengisi masing-masing 3 buah pada sisi panjang, lebar, dan tinggi.
Maka, perhitungan volume dari kubus tersebut yakni mengalikan banyaknya
kubus-kubus kecil yang mengisi tiap sisi panjang, lebar, dan tingginya.
𝑉=3×3×3
𝑉 = 27

Perhitungan volume kubus


𝑉 = 𝑠× 𝑠 ×𝑠
𝑉 = 𝑠3
Contoh soal:

25
1) Sebuah tangki berisi air dengan bentuk kubus, mempunyai luas alas 25 m².
Jika, tangki tersebut berisi penuh, maka berapa volume air dalam tangki
adalah....
Pembahasan:
𝐿 =𝑠 ×𝑠
25 𝑚2 = 𝑠 2
𝑠 = 5𝑚

𝑉 = 𝑠3
𝑉 = 5 𝑚3
𝑉 = 125 𝑚3

2) Diketahui volume sebuah kubus adalah 216 cm³. Berapakah panjang rusuk
kubus tersebut?

Penyelesaian:

𝑉 = 𝑠3
3
𝑠 = √216
𝑠 = 6 𝑐𝑚

2. Balok

Volume suatu bangun didapatkan dari perkalian luas alas dengan tingginya.
Bangun ruang balok merupakan bangun dengan seluruh sisinya berbentuk
persegi panjang. Luas alas bangun ruang balok dapat diartikan merupakan luas
dari persegi panjang, yakni

26
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 = 𝑝 × 𝑙
Maka, dapat diketahui rumus pengukuran volume balok adalah,
𝑽 = 𝒍𝒖𝒂𝒔 𝒂𝒍𝒂𝒔 × 𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊
𝑽=𝒑×𝒍×𝒕
Balok memiliki panjang sisi balok yang berbeda-beda, yakni sisi panjang,
lebar, dan tinggi. Dalam gambar tersebut, diibaratkan balok pada gambar kiri
diisi dengan balok-balok kecil yang memenuhi ruang balok, yakni masing-
masing 2 pada sisi lebar dan tinggi, serta 3 pada sisi panjang. Maka, perhitungan
volume dari balok tersebut yakni mengalikan banyaknya balok-balok kecil yang
mengisi tiap sisi panjang, lebar, dan tingginya.
𝑉=3×2×2
𝑉 = 12

Perhitungan volume balok


𝑉 =𝑝× 𝑙 × 𝑡
Contoh soal:

1) Paman akan membuat kotak peralatan berbentuk balok. Lebar kotak tersebut
30 cm, dengan panjang 3/2 kali lebarnya dan tinggi kotak 1/3 dari ukuran
panjang. Berapakah volume kotak yang akan dibuat paman?
Diketahui:
𝑙 = 30 𝑐𝑚
3
𝑝= × 30 𝑐𝑚 = 45 𝑐𝑚
2
1
𝑡 = × 45 𝑐𝑚 = 15 𝑐𝑚
3
Penyelesaian:
𝑉 = 𝑝×𝑙×𝑡
𝑉 = 45 𝑐𝑚 × 30 𝑐𝑚 × 15 𝑐𝑚
𝑉 = 20.250 𝑐𝑚3

2) Sebuah balok mempunyai panjang 15 cm, dan lebarnya 10 cm. Jika volume
balok adalah 6.000 cm³, berapa tinggi balok tersebut?

27
𝑉 = 𝑝×𝑙×𝑡
𝑉
𝑡=
𝑝×𝑙
6000 𝑐𝑚3
𝑡=
15 𝑐𝑚 × 10 𝑐𝑚
6000 𝑐𝑚3
𝑡=
150 𝑐𝑚2
𝑡 = 40 𝑐𝑚

3. Limas

Untuk menemukan cara perhitungan volume limas, digunakan salah satu


hubungan volume bangun ruang yakni kubus dengan limas, jenis limas yakni
limas segiempat.

Digambarkan kubus ABCD.EFGH tersebut memiliki garis diagonal ruang


seperti pada gambar kanan. Dari garis-garis diagonal tersebut terbentuk bangun
ruang yang baru, yakni 6 limas segiempat dengan titik puncak pada titik T.
Bangun tersebut yakni, T.ABCD, T.BCGF, T.CDGH, T.ADHE, T.ABFE,
T.EFGH. karena memiliki bentuk alas persegi, maka panjang sisinya dan
tingginy sama besar. Karena titik puncak setiap bangun ruang limas tersebut
1
berada tepat di tengah bangun ruang kubus, maka diketahui bahwa 𝑡 = 𝑠.
2

Maka, dapat dikatakan bahwa,

28
6 × 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑖𝑚𝑎𝑠 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑘𝑢𝑏𝑢𝑠
6 × 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑖𝑚𝑎𝑠 = 𝑠 3
6 × 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑖𝑚𝑎𝑠 = 𝑠 2 × 𝑠
1
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑖𝑚𝑎𝑠 = × 𝑠2 × 𝑠
6
1
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑖𝑚𝑎𝑠 = × 𝑠 2 × 2𝑡
6
1
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑖𝑚𝑎𝑠 = × 𝑠 2 × 𝑡
3
Selain menggunakan percobaan hubungan volume limas dengan tabung,
dapat juga menggunakan hubungan volume tabung dengan kerucut. Kerucut
termasuk dalam bangun ruang limas dengan alas lingkaran.

Gambar tersebut merupakan percobaan dari satu buah tabung dengan tiga
buah kerucut tau limas yang seluruhnya memiliki tinggi sama besar. Ketiga
kerucut atau limas tersebut berisikan air yang kemudian dituangkan satu persatu
ke dalam tabung.

Dari percobaan tersebut menghasilkan bahwa,


𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔 = 3 × 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑘𝑒𝑟𝑢𝑐𝑢𝑡

29
1
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑖𝑚𝑎𝑠 = × 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔
3
Karena bentuk alas dari setiap bangun limas berbeda-bda, maka rumus
perhitungannya juga meyesuaikan bentuk alasnya. Yakni,
𝟏
𝑽= × 𝑳𝒖𝒂𝒔 𝒂𝒍𝒂𝒔 × 𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊
𝟑
Rumus pengukuran volume limas menurut bentuk alasnya.
1. Limas segitiga
𝟏 𝟏
𝑽= × ( × 𝒂𝒍𝒂𝒔 𝒔𝒆𝒈𝒊𝒕𝒊𝒈𝒂 × 𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊 𝒔𝒆𝒈𝒊𝒕𝒊𝒈𝒂) × 𝒕
𝟑 𝟐
𝟏
𝑽= × 𝒂𝒍𝒂𝒔 𝒔𝒆𝒈𝒊𝒕𝒊𝒈𝒂 × 𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊 𝒔𝒆𝒈𝒊𝒕𝒊𝒈𝒂 × 𝒕
𝟔
2. Limas segiempat
𝟏
𝑽= ×𝒑×𝒍×𝒕
𝟑
3. Limas segilima
𝟏
𝑽= × 𝟏, 𝟕𝟐 × 𝒔𝟐 × 𝒕
𝟑
4. Limas segienam
𝟏
𝑽= × 𝟐, 𝟓𝟖𝟗 × 𝒔𝟐 × 𝒕
𝟑
5. Limas lingkaran (kerucut)
𝟏
𝑽= × 𝒗𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝒕𝒂𝒃𝒖𝒏𝒈
𝟑
𝟏
𝑽 = × 𝝅 × 𝒓𝟐 × 𝒕
𝟑
Contoh soal:
1) Diketahui sebuah limas memiliki volume 300 cm³. Jika luas alas limas adalah
90 cm², berapa tinggi limas persegi tersebut?

Pembahasan:

1
𝑉= × 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
3
1
300 𝑐𝑚3 = × 90 𝑐𝑚2 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
3

30
300 𝑐𝑚3 = 30 𝑐𝑚2 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
300 𝑐𝑚3
𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 =
30 𝑐𝑚2
𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 10 𝑐𝑚

2) Diketahui sebuah limas dengan sisi alas berbentuk persegi memiliki volume
125 cm³. Jika tinggi limas adalah 15 cm, berapa panjang sisi alas limas persegi
tersebut?
Penyelesaian:
1
𝑉= × 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
3
1
125 𝑐𝑚3 = × 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 15 𝑐𝑚
3
125 𝑐𝑚3 = 5 𝑐𝑚 × 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠
125 𝑐𝑚3
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 =
5 𝑐𝑚
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 = 25 𝑐𝑚2
Panjang sisi:
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 = 𝑠 2
25 𝑐𝑚2 = 𝑠 2
𝑠 = √25
𝑠 = 5 𝑐𝑚

4. Prisma

Untuk menemukan cara perhitungan volume prisma, dapat menggunakan salah


satu hubungan volume bangun ruang yakni kubus dengan prisma, yakni prisma
segitiga.

31
Dari gambar tersebut, diibaratkan bahwa prisma tegak segitiga merupakan
hasil dari pembelahan balok menjadi dua bagian dengan memotong dengan
diagonal bidang ruangnya. Maka dapat dituliskan bahwa,

1
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑟𝑖𝑠𝑚𝑎 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘
2
1
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑟𝑖𝑠𝑚𝑎 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 = 𝑝 × 𝑙 × 𝑡)
2
1
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑟𝑖𝑠𝑚𝑎 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 = ( × 𝑝 × 𝑙) × 𝑡
2
𝑽𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝒑𝒓𝒊𝒔𝒎𝒂 𝒕𝒆𝒈𝒂𝒌 𝒔𝒆𝒈𝒊𝒕𝒊𝒈𝒂 = 𝒍𝒖𝒂𝒔 𝒂𝒍𝒂𝒔 × 𝒕

Sama dengan pembuktian diatas, prisma segi-n dapa dirumuskan sebagai


berikut,

Dari gambar tersebut diketahui bahwa prisma segi-n tersusun dari beberapa
prisma tegak segitiga sebarang sebanyak n buah, dengan luas alas berbeda dan
tinggi yang sama. Maka, dapat dirumuskan sebagaiberikut.

𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑟𝑖𝑠𝑚𝑎 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑔𝑖 − 𝑛 = 𝑉1 + 𝑉2 + 𝑉3 + ⋯ + 𝑉 𝑛


𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑟𝑖𝑠𝑚𝑎 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑔𝑖 − 𝑛 = (𝐿𝐴1 × 𝑡) + (𝐿𝐴2 × 𝑡) + ⋯ + (𝐿𝐴𝑛 × 𝑡)

32
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑟𝑖𝑠𝑚𝑎 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑔𝑖 − 𝑛 = (𝐿𝐴1 + 𝐿𝐴2 + ⋯ + 𝐿𝐴 𝑛) × 𝑡
𝒗𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝒑𝒓𝒊𝒔𝒎𝒂 𝒕𝒆𝒈𝒂𝒌 𝒔𝒆𝒈𝒊 − 𝒏 = 𝒍𝒖𝒂𝒔 𝒂𝒍𝒂𝒔 × 𝒕

Maka dari itu, perhitungan volume prisma secara umum adalah,

𝑽 = 𝒍𝒖𝒂𝒔 𝒂𝒍𝒂𝒔 × 𝒕

Perhitungan volume prisma menurut bentuk sisi alas dan atapnya.

1. Prisma segitiga

𝟏
𝑽 = ( × 𝒂𝒍𝒂𝒔 𝒔𝒆𝒈𝒊𝒕𝒊𝒈𝒂 × 𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊 𝒔𝒆𝒈𝒊𝒕𝒊𝒈𝒂) × 𝒕
𝟐

2. Prisma segiempat sama sisi (kubus)

𝑽 = (𝒔 × 𝒔) × 𝒕

3. Prisma segiempat (balok)

𝑽 = (𝒑 × 𝒍) × 𝒕

4. Prisma segilima

𝟏
𝑽 = 𝟓 × ( × 𝒂𝒍𝒂𝒔 𝒔𝒆𝒈𝒊𝒕𝒊𝒈𝒂 × 𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊 𝒔𝒆𝒈𝒊𝒕𝒊𝒈𝒂) × 𝒕
𝟐

5. Prisma segienam

𝟏
𝑽 = 𝟔 × ( × 𝒂𝒍𝒂𝒔 𝒔𝒆𝒈𝒊𝒕𝒊𝒈𝒂 × 𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊 𝒔𝒆𝒈𝒊𝒕𝒊𝒈𝒂) × 𝒕
𝟐

6. Prisma lingkaran (tabung)

𝑽 = 𝝅 𝒓𝟐 × 𝒕

Contoh soal:
1) Diketahui sebuah prisma segilima yang mempunyai rusuk alas = 3 cm, tinggi
rusuk alas yang berbentuk segitiga = 5 cm, dan tinggi prisma = 8 cm.
Tentukan volume prisma segilima tersebut...

Pembahasan :
Volume prisma = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑝𝑟𝑖𝑠𝑚𝑎

33
1
= 5 × (2 × 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖) × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑝𝑟𝑖𝑠𝑚𝑎

1
= 5 × ( × 3𝑐𝑚 × 5𝑐𝑚) × 8𝑐𝑚
2

= 5 × 3𝑐𝑚 × 5𝑐𝑚 × 4𝑐𝑚

= 300 𝑐𝑚3

2) Sebuah tenda kemah berbentuk mirip prisma segitiga, mempunyai tinggi = 15


cm, panjang alas segitiga yang ada pada prisma = 20 cm dan tinggi segitiga
yang ada pada prisma = 13 cm. Hitunglah berapa volume prisma tersebut?

Diketahui:

𝑎. 𝑠 = 20 𝑐𝑚

𝑡. 𝑠 = 13 𝑐𝑚

𝑡 = 15 𝑐𝑚

Penyelesaian:

𝑉 = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖


1
𝑉 = ( × 𝑎𝑙𝑎𝑠 ∆ × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 ∆) × 𝑡
2
1
𝑉 = ( × 20𝑐𝑚 × 13𝑐𝑚) × 15𝑐𝑚
2
𝑉 = 10 𝑐𝑚 × 13 𝑐𝑚 × 15 𝑐𝑚
𝑉 = 1.950 𝑐𝑚3

5. Tabung

34
Tabung adalah bangun ruang yang tergolong dalam kelompok prisma tegak
dengan segi-n yang beraturan, dengan n tidak terhingga seperti gambar berikut.

Bidang alas dan tutup tabung sejajar dan kongruen dengan prisma, dengan alas
dan tutupnya berbentuk lingkaran. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa, tabung
memiliki rumus pengukuran volume sama dengan pada prisma, sebagai berikut.
𝑉 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑟𝑖𝑠𝑚𝑎 𝑠𝑒𝑔𝑖 − 𝑛
𝑉 = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡
𝑽 = 𝝅 𝒓𝟐 × 𝒕
Contoh soal:
1) Volume tabung adalah 18.840 cm² dan tinggi 15 cm. Berapakah panjang jari-
jari tabung?

Pembahasan:

𝑉 = 𝜋𝑟 2 × 𝑡
18.840 𝑐𝑚2 = 3,14 × 𝑟 2 × 15 𝑐𝑚
18.840 𝑐𝑚2 = 47,1 𝑐𝑚 × 𝑟 2

35
18.840 𝑐𝑚2
2
𝑟 =
47,1 𝑐𝑚
𝑟 2 = 400 𝑐𝑚
𝑟 = √400
𝑟 = 20 𝑐𝑚

2) Sebuah drum berbentuk tabung memiliki diameter 63 cm dan tinggi 92 cm


lebih panjang dari diameter. Drum tersebut telah terisi air 29.788 cm³. Banyak
air yang harus ditambahkan agar drum tersebut penuh air adalah...
Pembahasan:
Diketahui:

𝑉 = 𝜋×𝑟×𝑟×𝑡
22 63 𝑐𝑚 63 𝑐𝑚
𝑉= × × × 29 𝑐𝑚
7 2 2
𝑉 = 286.902 𝑐𝑚3

6. Kerucut
Volume kerucut dapat dibuktikan dengan percobaan mengisi air dalam sebuah
tabung dengan menggunakan tiga buah kerucut sama besar dan memiliki air sama
banyak.

36
Jika ketiga kerucut berisi air tersebut dipindahkan kedalam sebuah abung, maka
air akan memenuhi seluruh ruang dalam tabung. Maka dari itu, dapat dikatakan
bahwa diperlukan tiga kali volume air pada kerucut untuk memenuhi sebuah tabung.
Maka, dapat dituliskan sebagai berikut,
3 × 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑘𝑒𝑟𝑢𝑐𝑢𝑡 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔
1
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑘𝑒𝑟𝑢𝑐𝑢𝑡 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔
3
𝟏
𝒗𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝒌𝒆𝒓𝒖𝒄𝒖𝒕 = × (𝝅 𝒓𝟐 𝒕)
𝟑
Contoh soal:
1) Sebuah kerucut memiliki sisi alas dengan diameter 7 cm dan ukuran panjang garis
pelukisnya adalah 25 cm. Hitunglah berapa volume kerucut tersebut?

Pembahasan:

Cari Tinggi Kerucut

𝑡2 = 𝑠2 − 𝑟2
𝑡 2 = 25 𝑐𝑚2 − 7 𝑐𝑚2
𝑡 2 = 625 𝑐𝑚2 − 49 𝑐𝑚2
𝑡 2 = 576 𝑐𝑚2
𝑡 = √576

37
𝑡 = 24 𝑐𝑚

Volume kerucut

1
𝑉= × 𝜋 × 𝑟2 × 𝑡
3
1 22
𝑉= × × 7 𝑐𝑚2 × 24 𝑐𝑚
3 7
1 22
𝑉= × × 49 𝑐𝑚2 × 24 𝑐𝑚
3 7
1
𝑉= × 3.696 𝑐𝑚3
3
𝑉 = 1.232 𝑐𝑚3

2) Hitunglah volume kerucut jika diketahui garis pelukis 26 cm dan tinggi kerucut
24 cm ?
Pembahasan:
Cari Tinggi Kerucut
𝑟2 = 𝑠2 − 𝑡2
𝑟 2 = 26 𝑐𝑚2 − 24 𝑐𝑚2
𝑟 2 = 676 𝑐𝑚2 − 576 𝑐𝑚2
𝑟 2 = 100 𝑐𝑚2
𝑟 = √100
𝑟 = 10 𝑐𝑚
Volume kerucut
1
𝑉= × 𝜋 × 𝑟2 × 𝑡
3
1
𝑉= × 3,14 × 10 𝑐𝑚2 × 24 𝑐𝑚
3
1
𝑉 = × 7.536 𝑐𝑚3
3
𝑉 = 2512 𝑐𝑚2

7. Bola

38
Cara perhitungan volume bola dapat dibuktikan melalui suatu peragaan. Peragaan
tersebut dengan media alat takar setengah bola yang kemudian ditakarkan ke tabung
pasangannya. Tabung pasangan yang dimaksudkan adalah tabung yang dapat
menyinggung bola pada bagian atas, kiri, kanan, dan bawah seperti terdapat pada
gambar. Dari hasil penakaran tersebut, didapatkan bahwa
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔 = 3 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑚𝑒 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑏𝑜𝑙𝑎
Atau
1
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑏𝑜𝑙𝑎 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔
3
1
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑏𝑜𝑙𝑎 = 𝜋 𝑟 2 𝑡
3
1
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑏𝑜𝑙𝑎 = 𝜋 𝑟 2 (2𝑟)
3
2
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑏𝑜𝑙𝑎 = 𝜋 𝑟 2
3
2
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑏𝑜𝑙𝑎 = 2 × ( 𝜋 𝑟 2 )
3
𝟒
𝑽𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝒃𝒐𝒍𝒂 = 𝝅 𝒓𝟐
𝟑

Selain melalui percobaan tersebut, dapat juga dengan melalui hubungan


volume dari bola dan kerucut. Dengan ukuran diameter alas kerucut sama besar
dengan diameter bola, serta tinggi dari keruut sama besar dengan jari-jari bola.

Dari gambar, dapat diketahui bahwa,

39
1
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑘𝑒𝑟𝑢𝑐𝑢𝑡 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑏𝑜𝑙𝑎
2

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑏𝑜𝑙𝑎 = 2 × 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑘𝑒𝑟𝑢𝑐𝑢𝑡


Dari rumus pengukuran tersebut, dapat diturunkan menjadi,
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑏𝑜𝑙𝑎 = 2 × 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑘𝑒𝑟𝑢𝑐𝑢𝑡
1
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑏𝑜𝑙𝑎 = 2 × × 𝜋 𝑟2 × 𝑡
3
Karena tinggi kerucut sama dengan diameter bola, maka
1
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑏𝑜𝑙𝑎 = 2 × × 𝜋 𝑟2 × 𝑑
3
1
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑏𝑜𝑙𝑎 = 2 × × 𝜋 𝑟 2 × 2𝑟
3
2
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑏𝑜𝑙𝑎 = × 𝜋 𝑟 2 × 2𝑟
3
𝟒
𝑽𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝒃𝒐𝒍𝒂 = × 𝝅 𝒓𝟑
𝟑

Contoh soal:

1) Volume sebuah bola adalah 38,808 cm3. Carilah panjang jari- jarinya!
Pembahasan:
4
𝑉= × 𝜋 × 𝑟3
3
4 22
38,808 𝑐𝑚3 = × × 𝑟3
3 7
88
38,808 𝑐𝑚3 = × 𝑟3
21
21
𝑟 3 = 38,808 𝑐𝑚3 ×
88
𝑟 3 = 9,261 𝑐𝑚3
𝑟 3 = (2,1 𝑐𝑚)3
𝑟 = 2,1 𝑐𝑚

2) Tentukan diameter sebuah bangun ruang bola jika volume dari bola tersebut
sebesar 11.498,67 cm3

Penyelesaian:

40
4
𝑉= × 𝜋 × 𝑟3
3
4 22
11.498,67 𝑐𝑚3 = × × 𝑟3
3 7
88
11.498,67 𝑐𝑚3 = × 𝑟3
21
21
𝑟 3 = 11.498,67 𝑐𝑚3 ×
88
𝑟 3 = 2.744,0008 𝑐𝑚3
𝑟 3 = 2.744 𝑐𝑚3
3
𝑟 = √2.744
𝑟 = 14 𝑐𝑚
Diameter,
𝑑 =𝑟×2
𝑑 = 14 𝑐𝑚 × 2
𝑑 = 28 𝑐𝑚

E. KAPASITAS BANGUN RUANG


Istilah 'kapasitas' dipahami sebagai kemampuan objek berongga untuk menahan
substansi, yaitu, padat, cair atau gas. Ini adalah ukuran, yang memastikan jumlah ruang
yang tersedia dalam wadah, yang dapat diisi dengan materi. Dengan kata lain, jumlah
total materi yang dapat terkandung dalam objek adalah kapasitas wadah. Volume dari
suatu bangun merupakan kapasitas penuh yang dimilikinya.

Dasar Untuk Volume Kapasitas


Perbandingan
Berarti Volume menyiratkan jumlah Kapasitas mengacu pada
total ruang yang dicakup oleh kemampuan benda untuk
suatu objek mengandung suatu zat, yaitu
benda padat, cair atau gas
Apa itu? Ini adalah jumlah aktual dari Ini adalah jumlah potensial
sesuatu, yang mencakup zat, yang dapat dipegang oleh

41
ruang tertentu suatu benda
Pengukuran Diukur dalam satuan kubik, Diukur dalam satuan metrik
seperti sentimeter kubik, seperti liter, galon, dll
meter kubik
Objek Kedua benda padat dan Hanya benda berongga yang
berongga memiliki volume memiliki kapasitas

1. Kubus

Rumus perhitungan volume pada kubus adalah,


𝑽𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 (𝒌𝒂𝒑𝒂𝒔𝒊𝒕𝒂𝒔 𝒑𝒆𝒏𝒖𝒉) = 𝒔𝟑
Contoh soal:
1) Diketahui sebuah kubus mempunyai panjang rusuk 7 cm. Berapa kapasitas kubus
tersebut?
Pembahasan:

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑘𝑢𝑏𝑢𝑠 = 𝑠 × 𝑠 × 𝑠

= 7×7×7

= 343 𝑐𝑚3

Jadi kapasitasnya adalah 343 𝑐𝑚3 𝑎𝑡𝑎𝑢 343 𝑚𝑙.


2) Diketahui sebuah kubus mempunyai panjang rusuk 3 cm. Berapa kapasitas kubus
tersebut?
Pembahasan:

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑘𝑢𝑏𝑢𝑠 = 𝑠 × 𝑠 × 𝑠

42
= 3×3×3

= 27 𝑐𝑚3

Jadi kapasitasnya adalah 27 𝑐𝑚3 𝑎𝑡𝑎𝑢 27 𝑚𝑙.

2. Balok

Rumus perhitungan volume pada balok adalah,

𝑽𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 (𝒌𝒂𝒑𝒂𝒔𝒊𝒕𝒂𝒔 𝒑𝒆𝒏𝒖𝒉) = 𝒑 × 𝒍 × 𝒕

Contoh soal:

1) Sebuah balok yang mempunyai panjang 10 cm, lebar 8 cm dan tinggi 5 cm.
Hitunglah kapasitas balok tersebut!

Pembahasan:
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘 = 𝑝 × 𝑙 × 𝑡
= 10 × 8 × 5
= 400 𝑐𝑚3
Jadi kapasitas balok adalah 400 𝑐𝑚3 𝑎𝑡𝑎𝑢 400 𝑚𝑙.

2) Balok yang memiliki panjang 12 cm, lebar 7 cm dan tinggi 5 sm maka


kapasitasnya adalah…

Pembahasan:

Diketahui:

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘 = 𝑝 × 𝑙 × 𝑡

43
= 12 × 7 × 5

= 420 𝑐𝑚3

Jadi kapasitasnya adalah 420 𝑐𝑚3 𝑎𝑡𝑎𝑢 420 𝑚𝑙.

3. Limas

Rumus perhitungan volume pada limas adalah,

𝟏
𝑽𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 (𝒌𝒂𝒑𝒂𝒔𝒊𝒕𝒂𝒔 𝒑𝒆𝒏𝒖𝒉) = × 𝒍𝒖𝒂𝒔 𝒂𝒍𝒂𝒔 × 𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊
𝟑

Contoh soal:

1) Berapa kapasitas bangun ruang limas jika bagian alasnya berbentuk


persegi dengan bagian sisi masing-masing adalah 10 cm dan tinggi
limasnya 18 cm?

Pembahasan:

Diketahui:

𝑠 = 10 𝑐𝑚

𝑡 = 18 𝑐𝑚

Ditanya: Mencari kapasitas limas?

Penyelesaian:

1
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = × (𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖) × 𝑡
3

44
1
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = × (𝑠 × 𝑠) × 𝑡
3
1
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = × (10 × 10) × 18
3
1
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = × 1800
3

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 600 𝑐𝑚3

Volume limas tersebut adalah 600 𝑐𝑚3 . Maka, kapasitasnya adalah 600 ml

2) Diketahui limas segi empat T.ABCD beraturan, alasnya berbentuk persegi dengan
panjang sisi-sisinya 10 cm dan tinggi limas 6 cm. Hitunglah kapasitas limas
segiempat tersebut!

Pembahasan:

1
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = × (𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖) × 𝑡
3
1
= × (𝑠 × 𝑠) × 𝑡
3
1
= × (10 × 10) × 6
3
1
= × 100 × 6
3
1
= × 600
3

= 200 𝑐𝑚3

Maka, kapasitasnya adalah 200 𝑐𝑚3 𝑎𝑡𝑎𝑢 200 𝑚𝑙.

4. Prisma

45
Rumus perhitungan volume pada prisma adalah,

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 (𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑢ℎ) = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

Contoh soal:

1) Sebuah prisma memiliki tinggi 10 cm dengan alas berbentuk segitiga


sama kaki yang berukuran tinggi 8 cm dan alas 6 cm. Berapa kapasitas
prisma segitiga sama kaki tersebut?
Penyelesaian:

1
( × 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖) = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑘𝑎𝑘𝑖
2
1
( × 6 𝑐𝑚 × 8 𝑐𝑚) = 24 𝑐𝑚
2
Setelah mendapatkan hasil luas alas segitiga sama kaki, selanjutnya
mengalikan luas alas segitiga sama kaki dengan tinggi prisma.

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑟𝑖𝑠𝑚𝑎 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑘𝑎𝑘𝑖 = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

= 24 𝑐𝑚 × 10 𝑐𝑚

= 240 𝑐𝑚3

Maka kapasitasnya adalah 240 𝑐𝑚3 𝑎𝑡𝑎𝑢 240 𝑚𝑙.

2) Sebuah prisma segitiga mempunyai tinggi 25 cm dengan alas berbentuk segitiga


siku-siku dan panjang sisi siku-sikunya adalah 5 cm dan 2 cm. Hitunglah
kapasitas prisma segitiga tersebut!
Penyelesaian:

Rumus volume prisma segitiga

46
1
𝑉 = ( × 𝑎 × 𝑡) × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑝𝑟𝑖𝑠𝑚𝑎
2

1
𝑉 = ( × 5 𝑐𝑚 × 2 𝑐𝑚) × 25 𝑐𝑚
2

𝑉 = 5 × 25
𝑉 = 125 𝑐𝑚3

Maka, kapasitas prisma segitiga tersebut adalah 125 𝑐𝑚3 𝑎𝑡𝑎𝑢 125 𝑚𝑙.

5. Tabung

Rumus perhitungan volume pada tabung adalah,

𝑽𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 ( 𝒌𝒂𝒑𝒂𝒔𝒊𝒕𝒂𝒔 𝒑𝒆𝒏𝒖𝒉) = 𝝅 𝒓𝟐 × 𝒕

Contoh soal:
22
1) Diketahui, jari-jari alas tabung 21 cm (𝜋 = ) dan tinggi tabung adalah 40
7

cm. Hitunglah kapasitas tabung?

Pembahasan:

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

= 𝜋×r×r×𝑡

22
= × 21 × 21 × 40
7

= 55.440 𝑐𝑚3

47
Maka kapasitasnya adalah 55.440 𝑐𝑚3 𝑎𝑡𝑎𝑢 55.440 𝑚𝑙.

2) Terdapat sebuah benda yang berbentuk tabung yang akan digunakan untuk
mengisi air. Diketahui tabung tersebut memiliki diameter sepanjang 14 cm
dengan tinggi 28 cm. Berapa kapasitas tabung tersebut.

Pembahasan:

Diketahui:

𝑑 = 14 𝑐𝑚

1
𝑟= 𝑑
2

𝑡 = 28 𝑐𝑚

Ditanya: Kapasitas tabung?

Penyelesaian:

1
𝑟= 𝑑
2
1
𝑟= × 14 𝑐𝑚
2

𝑟 = 7 𝑐𝑚

Rumus volume tabung

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 𝜋 × r × r × 𝑡

22
= × 7 × 7 × 28
7

= 4.312 𝑐𝑚3

Maka kapasitasnya adalah 4.312 𝑐𝑚3 𝑎𝑡𝑎𝑢 4.312 𝑚𝑙.

6. Kerucut

48
Rumus perhitungan volume pada kerucut adalah,

𝟏
𝑽𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 (𝒌𝒂𝒑𝒂𝒔𝒊𝒕𝒂𝒔 𝒑𝒆𝒏𝒖𝒉) = × (𝝅 𝒓𝟐 𝒕)
𝟑

Contoh soal:

1) Diketahui jari-jari sisi alas kerucut adalah 7 cm. Jika tinggi kerucut adalah 6
cm, berapa kapasitas kerucut tersebut?

Penyelesaian:

1
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑘𝑒𝑟𝑢𝑐𝑢𝑡 = × 𝜋𝑟 2 𝑡
3
1 22
= × × 72 × 6
3 7
1 22
= × × 49 × 6
3 7
1
= × 924
3

= 308 𝑐𝑚3

2) Hitunglah kapasitas suatu kerucut yang memiliki jari-jari 2,5 dm dan tinggi 9 dm.

Pembahasan:

Diketahui:

𝑟 = 2,5 𝑑𝑚

49
𝑡 = 9 𝑑𝑚

Ditanya: kapasitas kerucut?

Penyelesaian:

1
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑘𝑒𝑟𝑢𝑐𝑢𝑡 = × 𝜋𝑟 2 𝑡
3
1
= × 3,14 × (2,5)2 × 9
3
= 58,875 𝑑𝑚3

7. Bola

Rumus perhitungan volume pada bola adalah,

𝟒
𝑽𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 (𝒌𝒂𝒑𝒂𝒔𝒊𝒕𝒂𝒔 𝒑𝒆𝒏𝒖𝒉) = 𝝅 𝒓𝟐
𝟑
Contoh soal:

1) Diketahui sebuah benda berbentuk bola berjari-jari 21 cm, berapakah


22
kapasitas benda tersebut? (𝜋 = )
7

Pembahasan:

4
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑏𝑜𝑙𝑎 = × 𝜋 × 𝑟3
3

50
4 22
= × × 213
3 7
4 22
= × × 9.261
3 7
4
= × 29.106
3

= 38.808 𝑐𝑚3

Jadi, kapasitas benda tersebut adalah 38.808 𝑐𝑚3 𝑎𝑡𝑎𝑢 38.808 𝑚𝑙.

2) Sebuah bola basket mempunyai diameter 24 cm. Jadi carilah kapasitas dari udara
di dalam bola tersebut?

Pembahasan:

Diketahui:

𝑑 = 24 𝑐𝑚

𝑟 = 12 𝑐𝑚

Ditanya: Kapasitas bola?

4
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑏𝑜𝑙𝑎 = × 𝜋 × 𝑟3
3
4 22
= × × 123
3 7
4 22
= × × 1.728
3 7

= 7234,56 𝑐𝑚3

Jadi, kapasitasnya adalah 7234,56 𝑐𝑚3 𝑎𝑡𝑎𝑢 7234,56 𝑚𝑙.

F. DEBIT
Debit merupakan ukuran untuk mengukur volume zat cair yang mengalir untuk setiap
satuan waktu. Satuan waktu yang dapat digunakan adalah detik, menit, dan jam. Satuan debit

51
yang dapat digunakan antara lain 𝑚𝑙/𝑑𝑒tik, 𝑚𝑙/𝑚𝑒𝑛it , 𝑙/𝑑eti𝑘, 𝑙/𝑚𝑒𝑛it , dan lain sebagainya
(Fioiani, 2020).
Debit merupakan perbandingan antara volume dan waktu. Pengukuran besarnya debit air
dapat dihitung menggunakan rumus,
𝒗𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝒂𝒍𝒊𝒓𝒂𝒏
𝑫𝒆𝒃𝒊𝒕 =
𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖
𝑽
𝑫=
𝒕
Untuk mencari volume, dapat menggunakan,

𝑽=𝑫×𝒕

Untuk mencari waktu, dapat menggunakan,

𝑽
𝒕=𝑫

Konversi Satuan Debit Air

a. Satuan Volume:

1 cc = 1 ml = 1 cm

1 mm3 = 0,001 m3

1 cm3 = 100000 mm3

1 dm3 = 1000 cm3

1 liter = 1 dm3

b. Satuan waktu:

1 jam = 60 menit

1 menit = 60 detik

1 jam = 3600 detik


1
1 menit = 60 jam

1
1 detik = 60 menit

1
1 jam = 3600 detik

Contoh soal:

52
1) Sebuah bendungan terdapat sebuah pintu yang dapat mengalirkan air sebanyak 1.200 dm3
dan waktu yang dibutuhkan adalah 4 detik. Berapakah debit air pada pintu bendungan
tersebut?

Penyelesaian:

𝑉
𝐷=
𝑡
1200
𝐷=
4
𝐷 = 300 dm3 / detik

2) Debit air yang keluar dari keran bak kamar mandi adalah 4 liter/menit. Jika waktu yang
diperlukan untuk mengisi bak kamar mandi tersebut adalah 3 jam. Berapakah volume air
dalam bak mandi tersebut?

Penyelesaian:

Ubah satuan waktu terlebih dahulu

4 liter/menit = .... liter/jam

1
4 liter/menit = 4 × 60

60
=4×
1

= 240 liter/jam

Cari volume

𝑉 = 𝐷 ×𝑡
𝑉 = 240 × 3
𝑉 = 720 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟

53
MIND MAP

54
DAFTAR PUSTAKA

Fioiani, A. D. (2020). Pembelajaran 4. Pengukuran. Modul Pendidikan Profesi Guru, 99–134.

Limas Segi Empat | Volume Limas Segi Empat + Luas Permukaan. (n.d.). Retrieved November
25, 2022, from https://www.advernesia.com/blog/matematika/rumus-volume-limas-segi-
empat-dan-luas-permukaan/

Suharjana, A. (2008). Mengenal Bangun Ruang dan Sifat-Sifatnya di Sekolah Dasar. Pusat
Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Matematika, 2(1),
5.

Cara Menghitung Tinggi Air pada 2 Bangun Ruang - kependidikan.com. (n.d.). Retrieved
November 25, 2022, from https://kependidikan.com/menghitung-tinggi-air-pada-bangun-
ruang/

Pembuktian Rumus Volume Bola (Dengan 3 Cara) ~ Rifandy Blog. (n.d.). Retrieved November
25, 2022, from https://rifandy23.blogspot.com/2014/01/pembuktian-rumus-volume-bola-
dengan-3.html

Rumus Luas Permukaan dan Volume 8 Jenis Bangun Ruang - Harian Haluan - Halaman 2.
(n.d.). Retrieved November 25, 2022, from https://www.harianhaluan.com/pendidikan/pr-
103221524/rumus-luas-permukaan-dan-volume-8-jenis-bangun-ruang?page=2

Rumus Luas Permukaan Bangun Ruang, Cara Menghitung & Contoh Soal. (n.d.). Retrieved
November 25, 2022, from https://www.zenius.net/blog/7-rumus-luas-permukaan-bangun-
ruang#1_Rumus_Luas_Permukaan_Kubus

Limas Segi Empat | Volume Limas Segi Empat + Luas Permukaan. (n.d.). Retrieved November
25, 2022, from https://www.advernesia.com/blog/matematika/rumus-volume-limas-segi-
empat-dan-luas-permukaan/

55
GLOSARIUM

Bangun Ruang Sebutan atau penamaan untuk beberapa bangun-bangun yang memiliki
volume atau ruang yang dibatasi oleh sisi-sisinya yang biasa disebut tiga
dimensi.

Kubus Bangun ruang yang memiliki enam sisi persegi sama besar.

Balok Bangun ruang yang memiliki tiga pasang persegi panjang dengan ukuran
sama pada setiap pasangnya.

Prisma Bangun ruang yang memiliki alas berbentuk segi banyak (segitiga,
segiempat, segilima, segi-n), dan sisi tegaknya berbentuk segitiga.

Limas Bangun ruang yang memiliki sisi alas dan sisi penutup berbentk segi
banyak (segitiga, segiempat, segilima, segi-n).

Bola Bangun ruang yang terbentuk dari lingkaran dengan jumlah tak hingga
dengan jari-jari sama panjang dan berpusat pada satu titik yang sama.

Luas Permukaan Jumlah luas seluruh permukaan atau bidang yang membentuk suatu
bangun ruang.

Volume Pehitungan atau pengukuran seberapa banyak ruang yang ditempati oleh
suatu objek.

Kapasitas Perhitungan atau pengukuran seberapa banyak ruang yang dapat ditempati
oleh suatu objek.

Debit Volume air yang mengalir dari suatu saluran melalui suatu pipa dalam
satuan waktu tertentu.

Jaring-jaring Pembelahan yang dilakukan pada bangun ruang sehingga dapat


digabungkan menjadi bentuk sedemikian rupa.

Jari-jari Jarak dari titik pusat lingkaran dengan sisi lingkaran.

Diameter Garis lurus yang menghubungkan dua titik pada lingkaran melalui titik
pusat.

56

Anda mungkin juga menyukai