Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Geometri Bidang dan Ruang
Disusun Oleh:
Kelas:
Dosen Pengampu:
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmatnya yang senantiasa diberikan kepada kita. Materi “Geometri Bidang dan Ruang” ini
sengaja dibahas karena sangat penting untuk kita khususnya sebagai mahasiswa yang ingin
lebih mengenal mengenai geometri bidang dan ruang. Selain itu, makalah ini kami buat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Geometri Bidang dan Ruang.
Demikian, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan untuk seluruh
pembaca makalah ini
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada mata pelajaran matematika, materi bangun ruang merupakan bagian dari geometri
yang menekankan pada kemampuan siswa untuk mengidentifikasi sifat, unsur, dan
menentukan volume dalam pemecahan masalah Bangun ruang juga disebut dengan bangun
3D atau bangun tiga dimensi yang memiliki ruang dan dibatasi oleh sisi. Bangun ruang terdiri
dari kubus, balok, prisma segitiga, limas segiempat, tabung, kerucut dan bola, dimana setiap
bangun ruang tersebut memiliki rumus yang berbeda untuk luas permukaan dan volumenya
Bangun ruang merupakan salah satu komponen matematika yang perlu dipelajari untuk
menetapkan konsep keruangan. Maka dalam pelajaran Matematika perlu diberikan topik
pembelajaran ini kepada semua peserta didik sejak berada di Sekolah Dasar untuk membekali
peserta didik dengan kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif.
Perkembangan teknologi sangat pesat, tidak luput pada lingkungan pendidikan. Salah
satu perubahan lingkungan yang sangat mempengaruhi dunia pendidikan adalah hadirnya
teknologi yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Istilah media yaitu segala
sesuatu yang berfungsi untuk memberikan informasi atau pesan dari pengirim kepada
penerima sehingga dapat merangsang minat, pikiran, perhatian dan perasaan sehingga terjadi
suatu proses pembelajaran .
1
BAB II
PEMBAHASAN
Kubus adalah bangun ruang berdimensi tiga yang semua rusuknya sama panjang. Adapun
sifat-sifat yang dimiliki kubus yaitu :
Memiliki 6 sisi (bidang) berbentuk persegi yang saling kongruen. Sisi (bidang) tersebut
adalah bidang ABCD, ABFE, BCGF, CDHG, ADHE, dan EFGH.
Memiliki 12 diagonal bidang yang sama panjang. Diagonal bidang adalah ruas garis
yang menghubungkan dua titik sudut yang berhadapan pada setiap sisi kubus. Diagonal-
diagonal bidang pada kubus di antaranya: AC , DB , AH, DE, AF, BE, EG, HF, BG ,CF,
DG, dan CH .
2
3
Memiliki 4 diagonal ruang yang sama panjang dan berpotongan di satu titik. Diagonal
ruang adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang berhadapan dalam
suatu ruang kubus. Diagonal-diagonal ruang pada kubus, yaitu: AG, BH, CE, dan DF.
Memiliki 6 bidang diagonal berbentuk persegi panjang yang saling kongruen. Bidang
diagonal adalah bidang yang dibatasi oleh dua rusuk dan dua diagonal bidang pada
kubus. bidang diagonal yang terdapat pada kubus diantaranya bidang ACGE, BGHA,
AFGD, dan BEHC.
4
Untuk mencari volume kubus dengan panjang rusuk s, kita dapat menggunakan rumus
berikut.
Luas permukaan kubus adalah jumlah luas seluruh sisi kubus. Seperti yang kita ketahui
bahwasannya sebuah kubus memiliki 6 buah sisi dengan setiap rusuk yang sama panjang.
Karena panjang setiap rusuk kubus adalah s, maka luas setiap sisi kubus = s2. Sehingga luas
permukaan kubus dapat dirumuskan sebagai berikut.
L = 6 s2
Untuk mencari panjang diagonal bidang kubus, kita dapat menggunakan rumus berikut.
Untuk mencari panjang diagonal ruang kubus, kita dapat menggunakan rumus berikut.
panjang diagonal ruang = s√3
Untuk mencari luas bidang diagonal kubus, kita dapat menggunakan rumus berikut.
Luas bidang diagonal = s2√2
Balok adalah bangun ruang tiga dimensi dimana sisi-sisi yang berhadapan memiliki
bentuk dan ukuran yang sama panjang. Sifat-sifat balok hampir sama dengan sifat-sifat yang
dimiliki kubus. Yang membedakan ialah panjang rusuknya. Semua rusuk kubus memiliki
panjang yang sama, sementara panjang rusuk balok tidak semuanya sama. Adapun sifat-sifat
balok adalah sebagai berikut:
5
Memiliki 6 sisi (bidang) berbentuk persegi yangsaling kongruen. Sisi (bidang) tersebut
adalah bidang ABCD, ABFE, BCGF, CDHG, ADHE, dan EFGH.
Memiliki 12 diagonal bidang yang sama panjang. Diagonal bidang adalah ruas garis
yang menghubungkan dua titik sudut yang berhadapan pada setiap sisi balok. Diagonal-
diagonal bidang pada balok di antaranya: AC , DB , AH, DE, AF, BE, EG, HF, BG ,CF,
DG, dan CH .
Memiliki 4 diagonal ruang yang sama panjang dan berpotongan di satu titik. Diagonal
ruang adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang berhadapan dalam
suatu ruang balok. Diagonal-diagonal ruang pada balok, yaitu: AG, BH, CE, dan DF.
Memiliki 6 bidang diagonal berbentuk persegi panjang yang saling kongruen. Bidang
diagonal adalah bidang yang dibatasi oleh dua rusuk dan dua diagonal bidang pada
6
balok. Bidang diagonal pada balok diantaranya, yaitu bidang ACGE, BGHA, AFGD, dan
BEHC.
Untuk mencari volume balok, kita dapat menggunakan rumus berikut. V = panjang x
lebar x tinggi = p x l x t
Luas permukaan balok adalah jumlah luas seluruh sisi balok. Balok pada gambar
di atas mempunyai tiga pasang sisi yang tiap pasangnya sama dan sebangun, yaitu:
1. sisi ABCD sama dan sebangun dengan sisi EFGH;
2. sisi ADHE sama dan sebangun dengan sisi BCGF;
3. sisi ABFE sama dan sebangun dengan sisi DCGH.
Akibatnya diperoleh:
1. luas permukaan ABCD = luas permukaan EFGH = p.l
2. luas permukaan ADHE = luas permukaan BCGF = l.t
3. luas permukaan ABFE = luas permukaan DCGH = p.t
Dengan demikian, luas permukaan balok sama dengan jumlah ketiga pasang sisi
yang saling kongruen pada balok tersebut. Luas permukaan balok dirumuskan sebagai
berikut.
L = 2(p x l) + 2(l x t) + 2(p x t)
= 2{(p x l) + (l x t) + (p x t)}
Untuk mencari panjang diagonal bidang balok, kita dapat menggunakan rumus berikut.
Panjang diagonal bidang = √(p2+l2) atau √(p2+t2) atau √(l2+t2)
Untuk mencari panjang diagonal ruang balok, kita dapat menggunakan rumus
berikut.panjang diagonal ruang = √(p2+l2+t2).
7
2.2.2 Kerucut
Kerucut adalah bangun ruang yang dibatasi oleh sisi alas berbentuk lingkaran dan selimut
kerucut yang bertemu di titik puncak kerucut.
Ciri-Ciri Kerucut
Sifat Kerucut
Unsur-Unsur Kerucut
1. Sisi alas kerucut, Sisi alas kerucut merupakan sisi berbentuk lingkaran dengan jari jari r
2. Jari jari kerucut, Pada gambar diatas garis AO dan OB disebut jari jari lingkaran atau jari
jari alas kerucut
3. Diameter, Pada gambar diats garis AB disebut diameter lingkaran
4. Tinggi kerucut, Garis t merupakan tinggi kerucut
5. Selimut kerucut, Selimut kerucut merupakan bidang lengkung pada kerucut. Garis
pembentuk selimut kerucut ditarik dari titik puncak T ke titik pada lingkaran. Kerucut
memiliki satu sisi alas berbentuk lingkaran dan sebuah selimut kerucut.
= (r+s)
Volume Kerucut
Suatu kerucut dapat dibayangkan sebagai limas yang memiliki alas lingkaran, sehingga
rumus volumelimas juga berlaku untuk volume kerucut
2
Volume kerucut = 1/3 luas alas x tinggi = 1/3 t
Irisan Kerucut
Selain kerangka atau jaring-jaring kerucut, terdapat pula sebuah istilah yang disebut
“irisan kerucut”.
Irisan kerucut adalah lokus dari semua titik yang membentuk kurva dua dimensi dan
terbentuk oleh irisan sebuah kerucut dengan sebuah bidang datar. Irisan kerucut memiliki 4
(empat) jenis, yaitu::
1. Parabola, Irisan dengan bentuk parabola akan didapatkan apabila bidang datar
memotong satu kerucut
2. Hiperbola, Irisan dengan bentuk hiperbola akan didapatkan apabila bidang datar
memotong dua kerucut
3. Elips, Irisan dengan bentuk elips akan didapatkan apabila bidang datar memotong satu
kerucut secara tidak tegak lurus dengan garis sumbu utama
9
4. Lingkaran, Irisan dengan bentuk lingkaran akan didapatkan apabila bidang datar
memotong satu kerucut secara tegak lurus dengan garis sumbu utama
2.2.3 Tabung
Tabung adalah sebuah bangun ruang prisma dimana bidang alas dan bidang atasnya
berbentuk lingkaran dan sisi selimutnya atau sisi tegaknya berbentuk persegi panjang.
Tabung disebut prisma karena prisma adalah bangun ruang yang memiliki bidang alas dan
bidang atas sejajar serta kongruen.
Bentuk tabung mempunyai beberapa cirri yang membedakannya dengan bentuk bangun
lainnya, diantaranya yaitu :
a. Tabung memiliki 3 buah sisi, yaitu sisi alas dan sisi tutup yang berbentuk lingkaran, dan
juga sisi tegaknya atau sisi selimutnya berbentuk persegi panjang.
b. Memiliki 2 rusuk, yaitu rusuk atas (keliling lingkaran pada sisi atas) dan rusuk bawah
(keliling lingkaran pada sisi alas).
c. Tidak Memiliki Sudut.
Ketika kita mengamati unsur-unsur pembentuk tabung, kita akan menemukan bahwa
tabung terbentuk dari dua lingkaran dan satu persegi panjang.
10
Lingkaran berfungsi sebagai alas dan tutup pada tabung dan persegi berfungsi sebagai
selimut. Kedua lingkaran tersebut haruslah kongruen. Setelah tabung dibelah, akan terdapat
dua lingkaran dimana:
1. Alas dan Atap
2. Selimut Tabung
3. Rusuk Tabung
a. Lingkaran atas memiliki titik pusat T2
dengan diameter CD dan jari-jari r.
b. Lingkaran bawah memiliki titik pusat
T1dengan diameter AB dan jari-jari r.
c. Tinggi tabung didapatkan dari panjang
T1T2 atau disebut dengan t.
d. Selimut tabung merupakan persegi
panjang, dimana panjangnya adalah
keliling lingkaran alas atau tutup dan
lebarnya adalah tinggi tabung.
Luas permukaan tabung didapatkan dari luas seluruh bidang pembentuk tabung.
Sehingga, diperoleh:
Luas permukaan tabung = Luas lingkaran alas + Luas lingkaran tutup + Luas
selimut tabung
a. Luas lingkaran alas dan tutup
Lingkaran adalah himpunan titik-titik yang memiliki jarak yang sama terhadap satu titik
tertentu. Dalam lingkaran terdapat unsur-unsur, antara lain sebagai berikut:
1. Titik pusat, adalah titik tertentu yang merupakan pusat atau sentral dalam lingkaran. Titik
pusat merupakan acuan untuk membentuk lingkaran.
11
2. Jari-jari, adalah jarak titik pusat dengan sisi lingkaran. Jari-jari dilambangkan atau
disimbolkan dengan “r”
3. Diameter lingkaran, adalah tali busur terpanjang dalam lingkaran. Diameter merupakan
tali busur lingkaran yang melalui titik pusat. Diameter dilambangkan atau disimbolkan
dengan “d”.
4. Tali busur lingkaran, merupakan suatu garis yang menghubungkan dua buah titik pada
lingkaran.
5. Juring, adalah daerah yang dibatasi oleh dua buah jari-jari lingkaran dan busur yang
diapit oleh jari-jari tersebut.
6. Tembereng, adalah suatu daerah yang dibatasi oleh dua buah jari-jari lingkaran dan satu
tali busur.
7. Apotema, adalah garis yang menghubungkan titik pusat lingkaran dengan tali busur.
Aptoma bersifat tegak lurus dengan tali busur
8. Busur lingkaran, adalah garis lengkung yang terletak pada lengkungan lingkaran dan
menghubungkan dua titik sembarang di lengkungan tersebut.
9. Sudut pusat lingkaran, adalah sudut yang terbentuk akibat perpotongan antara dua buah
jari-jari lingkaran di titik pusat.
10. Sudut keliling, merupakan sudut yang dibentuk oleh perpotongan antara dua buah tali
busur pada keliling lingkaran.
Dimana pada
gambar disamping, untuk
mendapatkan rumus
lingkaran, dilakukan hal-
hal sebagai berikut:
Selimut tabung adalah sebuah sisi lengkung yang terhubung sisi alas dengan sisi atap.
Selimut tabung berbentuk persegi panjang. Persegi panjang adalah sebuah jajar genjang yang
sisi berdekatannya saling tegak lurus tetapi tidak sama panjang. Luas persegi panjang
didapatkan dengan konsep:
( ) ( ) ( ) ( )
( )
Persegi panjang 1 dan 4 memiliki ukuran yang sama, sehingga luasnya juga sama, yakni
dengan demikian:
13
Pada persegi panjang 1, a dan b merupakan panjang dan lebar. Dengan demikian,
terbukti bahwa rumus luas persegi panjang adalah sebagai berikut:
“l” yaitu tinggi tabung, sedangkan “p” yaitu panjang dalam luas persegi panjang pasti
sama dengan keliling lingkaran. Hal ini dikarenakan sisi panjang pada persegi panjang akan
melengkung mengelilingi alasnya yang berbentuk lingkaran. Oleh karena itu, rumus luas
selimut tabung adalah sebagai berikut:
Luas permukaan tabung = Luas lingkaran alas + Luas lingkaran tutup + Luas selimut
tabung
( )
( )
( )
Keterangan:
L = Luas lingkaran ( )
Volume Tabung
Jika sudah memahami mengenai jarring-jaring tabung dan juga luas permukaan tabung,
pasti tidak akan mengalami kesulitan dalam memahami rumus volumenya. Setelah
mempelajari mengenai luas permukaan tabung, maka sekarang membahas ke volume tabung.
Secara sistematis rumus volume tabung disusun sebagai berikut:
14
Keterangan:
V = Volume tabung (m3)
L = Luas lingkaran ( )
2.2.4 Prisma
Dalam geometri, prisma adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibatasi oleh alas dan
tutup identik berbentuk segi-n dan sisi-sisi tegak berbentuk persegi atau persegi panjang.
Dengan kata lain prisma adalah bangun ruang yang mempunyai penampang melintang yang
selalu sama dalam bentuk dan ukuran.
Menurut pemahaman saya, sebuah prisma dapat terbentuk dari hal berikut:
Kita misalkan ada suatu segitiga sembarang, yaitu segitiga ABC yang kita lukis pada
sebuah kertas, dan digunting sesuai bentuknya.
Setelah kita membuat segitiga nya, kita lakukan hal tersebut berulang – ulng, sampai
didapat beberapa buah segitiga
Lalu, kita gabungkan seluruh segitiga yang ada, kita tempelkan sesuai dengan
bentuknya, didapatlah suatu bangun ruang, dengan alas dan tutup yang sama, dan rusuk
yang tegak, serta sisi-sisinya yang akan berbentuk persegi atau persegi panjang.
15
Dari hal tersebut, kita dapatkan bahwa prisma tersebut dibentuk dari segitiga yang
sama, sehingga sudah pasti alas dan tutup dari prisma tersebut juga akan sama, bagaimana
dengan sisi-sisinya yang berbentuk persegi atau peregi panjang
Jika diketahui bahwa, persegi adalah bangun datar yang dibentuk dari 4 sisi yang sama
panjang, jika dilihat dari cara membuat prisma pada langkah sebelumnya, didapat bahwa
dibentuk dari segitiga yang sama, yang digabungkan, jika kita ambil salah satu sisi prisma
segitiga, maka dilihat rusuk dari sisi prisma tersebut sama panjang, karena ditumpuk oleh –n
segitia yang sama, dan untuk rusuk alasnya karena dibentuk dari segitiga yang sama,
dipastikan bahwa akan memiliki panjang yang sama pula. Dari sini bisa membentuk persegi
atau persegi panjang, sesuai dengan berapa tinggi prisma yang terjadi. Karena akan terjadi
dua buah sisi yang sejajar dan sama panjang. Karena sisi prisma berbentuk persegi/persegi
panjang, maka dari sifat pada sudut persegi/persegi panjang bahwa sudutnya 900, maka
dipastikan bahwa rusuknya juga akan tegak lurus terhadap alas prisma.
Volume
16
Masi mengarah pada cara pembuatan prisma segitiga sebelumnya, maka didapat, dari
pergabungan beberapa segitia yang kongruen tersebut, membentuk sebuah prisma segitiga
Didapat karena semua bentuk segitiganya sama, maka dapat dibuat n.Luas segitiga
Dengan rumus luas segitiga adalah ½.a.t, dan jika dilihat dari gambar, bahwa n adalah jarak
ke segitiga terakhir. Menjadi tinggi segitiga tersebut. Sehingga rumus volume prisma segitiga
adalah, luas segitiga x tinggi prisma.
Jika menggunakan bangun lain, misalnya segi 5, dan menggunakan cara yang sama,
akan didapat hasil yang sama yaitu prisma segi 5, sehingg rumus Volume prisma segi ke –n.
Adalah luas bangun segi-n x tinggi prisma.
Luas Permukaan
Perhatikan prisma segitiga yang telah dibuat, jika kita perhatikan sisi tegaknya, dari
kesepakatan sebelumnya bahwa bentuk dari sisi tegak prism adalah persegi. Dari gambar
tampak luas dari sisi persegi adalah panjang dari AB x tinggi Prisma, jika kita putar, didapat
sisi berikutnya memiliki rumus BC x tinggi Prisma, dan jika kita putar kembali, CA x tinggi
Prisma. Jadi rumus dari ketiga sisi tegaknya adalah,
Untuk
Luas permukaan = Jumlah Luas Sisi tegak + (Jumlah luas sisi alas dan tutup)
Luas permukaan = t ( Keliing Segitiga) + (Luas Segitiga alas + Luas Segitiga tutup)
Dikarenakan disepakati bahwa sisi alas dan tutup adalah bangun yang kongruen, maka
memiliki luas yang sama pula.
2.2.5 Limas
Definisi Limas
Limas adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah segi banyak (segi n) dan
segitiga-segitiga yang mempunyai titik puncak persekutuan di luar bidang segibanyak itu.
Garis t disebut tinggi limas dan titik T disebut titik puncak. Seperti prisma, nama limas juga
berdasarkan jumlah segi-n sisi alasnya.
Apabila alas limas berupa segi-n beraturan dan tiap sisi tegak merupakan segitiga sama
kaki yang beraturan, maka limasnya disebut limas segi-n beraturan.
Macam-macam Limas
1. Limas Segitiga T.ABC
Pada gambar di samping menunjukkan limas segitiga
yang mempunyai :
4 titik sudut : A, B, C dan T
4 bidang sisi : ABC, ABT, BCT dan ACT
6 rusuk : AB, BC, CA, AT, BT dan C
5. Limas Segi-n
Limas segi-n mempunyai:
Jika dipotong menurut rusuk-rusuk TC, TB dan TA, maka didapat jaring-jaring :
Volume Limas
Volume limas dapat ditentukan dengan membelah sebuah kubus bersisi r menjadi
enam buah limas yang kongruen, dimana:
Tinggi Limas :
t Limas :
Kesimpulan :
2.2.6 Bola
Salah satu bangun ruang yang unsurnya merupakan jari-jari yaitu bangun ruang bola.
Apa itu bangun ruang bola?, Bola merupakan salah satu bangun ruang sisi lengkung yang
tersusun dari tak terhingga banyaknya lingkaran yang berpusat di satu titik yaitu titik pusat
bola. Bola juga dapat diartikan sebagai himpunan semua titik dalam dimensi tiga yang
berjarak sama dengan suatu titik acuan, yaitu titik pusat bola. Selanjutnya, perhatikan
beberapa contoh penerapan bola dalam kehidupan sehari-hari.
Sifat-Sifat Bola
Pada gambar tersebut terdapat beberapa ciri-ciri atau karakteristik yang membedakan
antara bangun ruang bola dengan bangun-bangun ruang lainnya.
1. Bangun ruang bola memiliki satu sisi. Sisi bola merupakan kumpulan titik-titik yang
berjarak sama dengan pusat bola. Sisi bola tersebut dapat disebut sebagai permukaan
bola atau selimut bola.
2. Bangun ruang bola tidak memiliki rusuk.
3. Pada gambar di atas, bagian yang diberi nama dengan r merupakan jari-jari bola. Jari-jari
bola menghubungkan titik pusat bola dengan titik pada permukaan bola.
4. Sama dengan materi pada bangun lingkaran, diameter bola ukurannya dua kali ukuran
jari-jari bola.
5. Ruang garis yang menghubungkan dua titik pada bola disebut dengan tali busur bola.
Tali busur bola terpanjang merupakan diameter bola.
Rumus Bola
Berikut akan dijelaskan beberapa rumus yang digunakan dalam materi bangun ruang
bola. Rumus yang akan kita bahas pada bagian ini adalah rumus luas permukaan bola dan
rumus volume bola.
22
Pada gambar di atas, jari-jari bola ditunjukkan oleh ruas garis OA dan titik pusat bola
ditunjukkan oleh titik O. Titik A terletak pada permukaan bola.
Lp = 4 x π x r2
Keterangan:
r : jari-jari bola
V = (4/3) x π x r3
Keterangan:
V : Volume bola
r : jari-jari bola
PENUTUP
KESIMPULAN
Memiliki 6 sisi (bidang) berbentuk persegi yang saling kongruen. Sisi (bidang)
tersebut adalah bidang ABCD, ABFE, BCGF, CDHG, ADHE, dan EFGH.
Memiliki 12 rusuk yang sama panjang, yaitu: AB , BC, CD , AD , EF , FG , GH , EH
, AE , BF , CG , dan DH.
Memiliki 8 titik sudut, yaitu: A, B, C, D, E, F, G, dan H.
Memiliki 12 diagonal bidang yang sama panjang. Diagonal bidang adalah ruas garis
yang menghubungkan dua titik sudut yang berhadapan pada setiap sisi kubus.
Diagonal-diagonal bidang pada kubus di antaranya: AC , DB , AH, DE, AF, BE,
EG, HF, BG ,CF, DG, dan CH .
Memiliki 4 diagonal ruang yang sama panjang dan berpotongan di satu titik. Diagonal
ruang adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang berhadapan
23
24
dalam suatu ruang kubus. Diagonal-diagonal ruang pada kubus, yaitu: AG, BH, CE,
dan DF.
Memiliki 6 bidang diagonal berbentuk persegi panjang yang saling kongruen. Bidang
diagonal adalah bidang yang dibatasi oleh dua rusuk dan dua diagonal bidang pada
kubus. bidang diagonal yang terdapat pada kubus diantaranya bidang ACGE,
BGHA, AFGD, dan BEHC.
25
Memiliki 4 diagonal ruang yang sama panjang dan berpotongan di satu titik. Diagonal
ruang adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang berhadapan
dalam suatu ruang balok. Diagonal-diagonal ruang pada balok, yaitu: AG, BH, CE,
dan DF.
Memiliki 6 bidang diagonal berbentuk persegi panjang yang saling kongruen. Bidang
diagonal adalah bidang yang dibatasi oleh dua rusuk dan dua diagonal bidang pada
balok. Bidang diagonal pada balok diantaranya, yaitu bidang ACGE, BGHA,
Untuk mencari volume kubus dengan panjang rusuk s, kita dapat menggunakan
rumus berikut.
= s3
=pxlxt
Luas permukaan kubus adalah jumlah luas seluruh sisi kubus. Seperti yang kita
ketahui bahwasannya sebuah kubus memiliki 6 buah sisi dengan setiap rusuk yang sama
panjang. Karena panjang setiap rusuk kubus adalah s, maka luas setiap sisi kubus = s2.
Sehingga luas permukaan kubus dapat dirumuskan sebagai berikut.
L = 6 s2
Luas permukaan balok adalah jumlah luas seluruh sisi balok. Balok pada gambar
29
di atas mempunyai tiga pasang sisi yang tiap pasangnya sama dan sebangun, yaitu:
Akibatnya diperoleh:
Dengan demikian, luas permukaan balok sama dengan jumlah ketiga pasang sisi
yang saling kongruen pada balok tersebut. Luas permukaan balok dirumuskan sebagai
berikut.
= 2{(p x l) + (l x t) + (p x t)}
2. KERUCUT
- Suatu kerucut dapat dibayangkan sebagai limas yang memiliki alas lingkaran,
sehingga rumus volumelimas juga berlaku untuk volume kerucut
- Volume kerucut = 1/3 luas alas x tinggi
- = 1/3 2 t
3. TABUNG
A. Sifat-Sifat Tabung
B. Volume Tabung
Jika sudah memahami mengenai jarring-jaring tabung dan juga luas permukaan
tabung, pasti tidak akan mengalami kesulitan dalam memahami rumus volumenya.
31
Keterangan:
V = Volume tabung (m3)
L = Luas lingkaran ( )
11. Titik pusat, adalah titik tertentu yang merupakan pusat atau sentral dalam
lingkaran. Titik pusat merupakan acuan untuk membentuk lingkaran.
12. Jari-jari, adalah jarak titik pusat dengan sisi lingkaran. Jari-jari dilambangkan
atau disimbolkan dengan “r”
32
13. Diameter lingkaran, adalah tali busur terpanjang dalam lingkaran. Diameter
merupakan tali busur lingkaran yang melalui titik pusat. Diameter dilambangkan atau
disimbolkan dengan “d”.
14. Tali busur lingkaran, merupakan suatu garis yang menghubungkan dua buah
titik pada lingkaran.
15. Juring, adalah daerah yang dibatasi oleh dua buah jari-jari lingkaran dan busur
yang diapit oleh jari-jari tersebut.
16. Tembereng, adalah suatu daerah yang dibatasi oleh dua buah jari-jari
lingkaran dan satu tali busur.
17. Apotema, adalah garis yang menghubungkan titik pusat lingkaran dengan tali
busur. Aptoma bersifat tegak lurus dengan tali busur
18. Busur lingkaran, adalah garis lengkung yang terletak pada lengkungan
lingkaran dan menghubungkan dua titik sembarang di lengkungan tersebut.
19. Sudut pusat lingkaran, adalah sudut yang terbentuk akibat perpotongan antara
dua buah jari-jari lingkaran di titik pusat.
20. Sudut keliling, merupakan sudut yang dibentuk oleh perpotongan antara dua buah tali
busur pada keliling lingkaran.
( ) ( ) ( ) ( )
( )
Persegi panjang 1 dan 4 memiliki ukuran yang sama, sehingga luasnya juga sama, yakni
dengan demikian:
Pada persegi panjang 1, a dan b merupakan panjang dan lebar. Dengan demikian,
terbukti bahwa rumus luas persegi panjang adalah sebagai berikut:
34
“l” yaitu tinggi tabung, sedangkan “p” yaitu panjang dalam luas persegi
panjang pasti sama dengan keliling lingkaran. Hal ini dikarenakan sisi panjang pada
persegi panjang akan melengkung mengelilingi alasnya yang berbentuk lingkaran.
Oleh karena itu, rumus luas selimut tabung adalah sebagai berikut:
4. PRISMA
a. Sifat-Sifat Prisma
Dari hal tersebut, kita dapatkan bahwa prisma tersebut dibentuk dari segitiga
yang sama, sehingga sudah pasti alas dan tutup dari prisma tersebut juga akan sama,
bagaimana dengan sisi-sisinya yang berbentuk persegi atau peregi panjang
Jika diketahui bahwa, persegi adalah bangun datar yang dibentuk dari 4 sisi yang
sama panjang, jika dilihat dari cara membuat prisma pada langkah sebelumnya, didapat
bahwa dibentuk dari segitiga yang sama, yang digabungkan, jika kita ambil salah satu
sisi prisma segitiga, maka dilihat rusuk dari sisi prisma tersebut sama panjang, karena
35
ditumpuk oleh –n segitia yang sama, dan untuk rusuk alasnya karena dibentuk dari
segitiga yang sama, dipastikan bahwa akan memiliki panjang yang sama pula. Dari sini
bisa membentuk persegi atau persegi panjang, sesuai dengan berapa tinggi prisma yang
terjadi. Karena akan terjadi dua buah sisi yang sejajar dan sama panjang. Karena sisi
prisma berbentuk persegi/persegi panjang, maka dari sifat pada sudut persegi/persegi
panjang bahwa sudutnya 900, maka dipastikan bahwa rusuknya juga akan tegak lurus
terhadap alas prisma.
b. Volume
Didapat karena semua bentuk segitiganya sama, maka dapat dibuat n.Luas segitiga
Dengan rumus luas segitiga adalah ½.a.t, dan jika dilihat dari gambar, bahwa n
adalah jarak ke segitiga terakhir. Menjadi tinggi segitiga tersebut. Sehingga rumus
volume prisma segitiga adalah, luas segitiga x tinggi prisma.
Jika menggunakan bangun lain, misalnya segi 5, dan menggunakan cara yang
sama, akan didapat hasil yang sama yaitu prisma segi 5, sehingg rumus Volume prisma
segi ke –n. Adalah luas bangun segi-n x tinggi prisma.
c. Luas Permukaan
36
Perhatikan prisma segitiga yang telah dibuat, jika kita perhatikan sisi tegaknya, dari
kesepakatan sebelumnya bahwa bentuk dari sisi tegak prism adalah persegi. Dari
gambar tampak luas dari sisi persegi adalah panjang dari AB x tinggi Prisma, jika kita
putar, didapat sisi berikutnya memiliki rumus BC x tinggi Prisma, dan jika kita putar
kembali, CA x tinggi Prisma. Jadi rumus dari ketiga sisi tegaknya adalah,
Untuk
Luas permukaan = Jumlah Luas Sisi tegak + (Jumlah luas sisi alas dan tutup)
Luas permukaan = t ( Keliing Segitiga) + (Luas Segitiga alas + Luas Segitiga tutup)
Dikarenakan disepakati bahwa sisi alas dan tutup adalah bangun yang kongruen, maka
memiliki luas yang sama pula.
5. LIMAS
a. Sifat-Sifat Limas
b. Volume Limas
Tinggi Limas :
t Limas :
Kesimpulan :
Luas permukaan limas dapat ditentukan dengan menjumlahkan luas sisi-sisi tegak dan
luas alas.
Misal :
1. limas segitiga T.ABC
Jika dipotong menurut rusuk-rusuk TC, TB dan TA, maka didapat jaring-jaring :
6. BOLA
a. Sifat-Sifat Bola
Perhatikan gambar bangun bola di bawah ini.
40
Bangun ruang bola memiliki satu sisi. Sisi bola merupakan kumpulan titik-titik
yang berjarak sama dengan pusat bola. Sisi bola tersebut dapat disebut sebagai
permukaan bola atau selimut bola.
Bangun ruang bola tidak memiliki rusuk.
Pada gambar di atas, bagian yang diberi nama dengan r merupakan jari-jari
bola. Jari-jari bola menghubungkan titik pusat bola dengan titik pada
permukaan bola.
Sama dengan materi pada bangun lingkaran, diameter bola ukurannya dua kali
ukuran jari-jari bola.
Ruang garis yang menghubungkan dua titik pada bola disebut dengan tali
busur bola. Tali busur bola terpanjang merupakan diameter bola.
b. Volume Bola
Volume bola dirumuskan sebagai:
Keterangan:
V : Volume bola
r : jari-jari bola
π : konstanta yang bernilai 3,14159 . . .
41
SARAN
Makalah ini masih dari kesempurnaa karena keterbatasan pengetahuan penulis akan tetapi
makalah ini dapat memberikan gambaran mengenai bangun ruang dan penjelasannya.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca.
Oleh karena itu, saran serta kritik yang bersifat membangun dari pembaca sangat
penulis perlukan guna penyempurnaan dalam tugas berikutnya dan dijadikan suatu
pertimbangan dalam setiap langkah sehingga penulis terus termotivasi ke arah yang lebih
baik dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
42