Dosen :
Disususn Oleh :
2019
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini .
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
i
Daftar Isi
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Geometri merupakan salah satu cabang dari matematika yang memuat konsep
mengenai titik, garis,dan bidang. Pada kehidupan sehari-hari ada hal-hal yang
terkait dengan geometri yang sering kali dijumpai seperti bentuk papan tulis, atap
rumah, pintu, jalan, benda lainnya yang mengandung unsur geometri.
Garis dan bidang merupakan salah satu contoh dari tak terdefinisikan yang
menjadi pijakan awal dari geometri, singgga konsep garis dan bidang sering
digunakan dalam geometri. Misalnya dalam perpotongan dua bidang akan
menghasilkan ssebuah garis yang terletak pada dua bidang yang saling
berpotongan.
Memahami konsep geometri dapat menyelesaikan permasalahan seperti
kedudukan titik, garis, maupun bidang. Dalam makalah ini kami berusaha
menjelaskan dan menerangkan tentang beberapa latihan soal.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menyelesaikan permasalahn terkait titik,garis, bidang,
dan kurva
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Misalkan A (x1, y1) dan B (x2, y2), dapat diperoleh
Garis tidak hanya berbentuk lurus terdapat pula garis-garis yang berbentuk lengkung
seperti gambar berikut,
3. Bidang
3
B. Kedudukan Titik, Garis, dan Bidang
1. Kedudukan Titik terhadap Garis
Kedudukan titik terhadap garis dibedakan menjadi dua yaitu titik terletak pada
garis dan titik terletak di luar garis. Kedudukan titik terletak pada garis dapat
dianalogikan seperti burung yang hinggap di kabel listrik, seperti gambar di bawah
ini
Jika diketahui sebuah titik T dan sebuah garis g, maka kedudukan titik T
terhadap garis g mempunyai dua kemungkinan
a. Perhatikan Gambar 1.1. titik T terletak pada garis g, dengan kata lain, garis g
melalui titik T.
( Gambar 1.1)
4
b. Perhatikan gambar 1.2. titik T berada diluar garis g, dengan kata lain, garis g
tidak melalui titik T.
( gambar 1.2)
Jika titik T pada garis g dan P pada garis g, maka dapat dinyatakan bahwa
garis g melalui titik T dan P. Dengan demikian diperoleh aksioma bahwa kedua
gambar tersebut melalui dua buah titik dapat dibuat tepat satu garis.
Kedudukan titk terhadap bidang dibedakan menjadi dua yaitu titik terletak pada
bidang dan titik terletak di luar bidang.
Jika diketahui titik T dan sebuah bidang , maka kedudukan titik T terhadap titik
T terhadap bidang mempunyai dua kemungkinan :
5
a. Perhatikan gambar 1.3. Titik T terletak pada bidang . Dengan kata lain, bidang
melalu titik T. Hal tersebut dapat ditunjukan dengan menggambar sebuah
garis pada bidang .
T
( Gambar 1.3)
b. Perhatikan gambar 1.4. titik T tidak terletak pada bidang . Dengan kata lain,
bidang tidak melalui bidang T.
T
( Gambar 1.4)
3. Kedudukan Garis terhadap Garis
a. Dua garis sejajar
Perhatikan gambar diatas, rel atau lintasan kereta api memiliki jarak antara
kedua rel yang selalu sama dan tidak pernah saling berpotongan. Berdasarkan
gambar tersebut, selanjutnya apabila dua buah rel dianggap seabagi dua buah
garis , maka dapat digambarkan seperti gambar di bawah ini.
Garis m dan garis n diatas, jika diperpanjang sampai tak terhingga maka kedua
garis tidak akan pernah berpotongan. Keadaan seperti ini dikatakan kedua garis
sejajar. Kedua garis sejajar dinotasikan dengan “// ”.
6
Kedua garis dikatakan sejajar apabila garis-garis tersebut terletak pada satu
bidang datar dan tidak akan pernah bertemu atau berpotongan jika garis tersebut
diperpanjang sampai tak terhinggga.
7
c. Dua garis berimpit
Perhatikan gambar di atas, pada saat jarumjam menunjukan pukul 12.00, jarum
jam berimpit dengan jarum pendek ( jarum menit dengan jarum jam ) atau dapat
dikatakan berada pada satu garis. Dapat disimpulkan bahwa dua buah garis yang
terletak pada satu bidang datar dikatakan berimpit jika kedua garis tersebut memilki
paling sedikit dua titik potong atau dua titik persekutuan.
Garis tegak lurus adalah kedudukan garis yang berpotongan dan pada titik
potongnya terbentuk sudut siku-siku ( 90o). Garis tegak lurus juga disebut garis
serenjang atau garis perpendikular. Dalam simbol matematika garis tegak lurus
disimbolkan dengan simbol perpendikulat “”, misalnya garis MN tegak lurus
dengan OP dapat dituliskan MN OP.
9
4. Kedudukan Garis terhadap Bidang
a. Garis terletak pada bidang
Sebuah garis dikatakan terletak pada bidang jika bidang dan garis sekurang-
kurangnya memiliki dua titik persekutuan. Garis m dan n terletak di bidang V.
Seperti gambar di bawah ini
10
Jika dua bidang berimpit, yaitu semua titik pada bidang yang satu terletak pada
bidang kedua dan sebaliknya, maka dipandang sebagai sebuah bidang saja.
Adapun kedudukan-kedudukan bidang yang lain anatar lain sebagai berikut :
11
C. Pengertian Sinar Garis, Ruas Garis dan Sudut
1. Sinar Garis
Misalkan O adalah suatu titik pada garis g, maka O memisahkan semua titik
pada garis g menjadi dua kelas. Dua titik berlainan selain titik O pada garis g
dikatakan terletak pada kelas yang sama ( sepihak terhadap O ) bila dan hanya bila
titik O tidak terletak diantara kedua titik tersebut. Sedangkan dua titik tersebut akan
dikatakan terletak pada kelas yang berlainan ( berlainan pihak terhadap O ) bila dan
hanya bila titik O terletak diantara kedua titik tersebut.
Sebuah sinar pada garis g adalah himpunan titik- titik yang terdiri dari titik O
sebagai pangkal dan semua titik yang sepihak terhadap O pada g.
O A g
P g
Apa bila garis g berpotongan pada titik P maka akan terbentuk suatu sinar
garis yang nampak dibawah ini
12
Memberi nama pada sebuah sinar garis biasanya menggunakan dua huruf
kapital contoh
A B
Gambar diatas adalah sinar AB yang dapat dituliskan atau disimbolkan ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐵 .
2. Ruas Garis
Sebuah ruas garis yang ditentukan oleh dua titik berlainan A dan B adalah
himpunan titik-titik yang terdiri dari titik A dan titik B sebagai ujung dan semua titik
diantara A dan B.
A B
Garis diatas adalah ruas garis AB yang dapat dituliskan atau di simbolkan
⃗⃗⃗⃗⃗ sifat- sifat pada sinar garis dan ruas garis
𝐴𝐵
a) Dua ruas garis atau dua sinar garis dikatakan berimpit bila dan hanya
bila kedua ruas garis atau sinar garis tersebut sama.
b) Dua ruas garis dikatakan saling kongruen bila dan hanya bila keduanya
berukuran sama.
c) Setiap ruas garis mempunyai tempat satu titik tengah.
d) Sebuah titik ruas garis sinar garis, garis atau bidang dikatakan membagi
dua sama sebuah ruas garis, bila dan hanya bila objek tersebut
memotong ruas garis yang dimaksud hanya pada titik tengah ruas garis
yang dimaksud. Sebarang objek yang membagi dua sama suatu ruas
garis disebut bisector ruas garis tersebut.
13
3. Sudut
Sudut adalah istilah penting dan memiliki beberapa definisi yaitu bentuknya
dibuat dengan 2 garis lurus yang bertemu pada sebuah titik. Membuat sebuah jarak
pada 2 garis tersebut.
Kurva atau disebut juga dengan lengkungan adalah bentuk geometri 1 dimensi
yang dapat terdapat pada bidang atau ruang. Kurva yang terletak pada bidang di
definisikan sebagai hasil goresan alat tulis yang meninggalkan bekas pada bidang
tulis tanpa mengangkat.
2. Jenis-jenis kurva
14
a. Kurva terbuka sederhana
Kurva terbuka sederhana adalah lengkungan yang titik awalnya tidak berimpit
dengan titik akhirnya dan tidak ada titik potong pada kurva tersebut.
b. Kurva terbuka tidak sederhana
Kurva terbuka tidak sederhana adalah lengkungan yang titik awalnya tidak
berimpit dengan titik akhirnya dan ada titik potong pada kurva tersebut.
c. Kurva tertutup sederhana
Kurva tertutup sederhana adalah lengkungan yang titik awalnya berimpit
dengan titik akhirnya dan tidak ada titik potong pada kurva tersebut.
d. Kurva tertutup tidak sederhana
Kurva tertutup tidak sederhana adalah lengkungan yang titik awalnya berimpit
dengan titik akhirnya dan ada titik potong pada kurva tersebut.
15
E. Contoh Soal
1. Perhatikan gambar kubus ABCD,EFGH berikut :
Jawab :
16
3. Bidang berhimpit dengan bidang BDHF adalah : BDHF
17
Bidang DCGH sebagai bidang u, tentukan:
a) titik sudut apa saja yang terletak pada bidang u;
b) titik sudut apa saja yang berada di luar bidang u.
Penyelesaian:
Berdasarkan gambar tersebut maka:
a) titik sudut yang berada bidang u adalah D,C,G dan H;
b) titik sudut yang berada di luar bidang u adalah A, B, E, dan F
Jika garis AB sebagai wakil dari garis g, maka tentukan: a). titik sudut kubus
yang terletak pada garis g; b). titik sudut yang berada di luar garis g.
Jawab :
18
Berdasarkan gambar tersebut maka a). titik sudut kubus yang terletak pada garis g
adalah A dan B; dan 2). titik sudut yang berada di luar garis g adalah D, E, F, G,
dan H.
Pada gambar di atas, tentukan semua garis yang bersilangan dengan garis
1. PR
2. MQ;
3. PN;
4. KQ;
5. RN;
6. KM
Jawab :
Dua garis dikatakan bersilangan apabila garis-garis tersebut tidak terletak pada
satu bidang datar dan tidak akan berpotongan apabila diperpanjang. Dari definisi
tersebut maka garis yang bersilangan dengan garis
1. PR bersilangan dengan LN
2. MQ bersilangan dengan KS
3. PN bersilangan dengan LR
4. KQ bersilangan dengan SM
5. RN bersilangan dengan PL
6. KM bersilangan dengan QS
19
Dari gambar yang ada di atas, tentukan titik potong antara
1. garis m dan n;
2. garis m dan p;
3. garis n dan q;
4. garis m dan q.
Jawab :
Dua garis akan dikatakan saling berpotongan apabila jika garis tersebut terletak
pada satu bidang datar dan memiliki satu titik potong . Dari definisi yang telah
dijelaskan tersebut maka titik potong antara
1. garis m dan n dengan titik potong titik v
2. garis m dan p dengan titik potong titik y
3. garis n dan q dengan titik potong titik w
4. garis m dan q dengan titik potong titik z
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kedudukan titik,garis, dan bidang memiliki jenis atau pembagian yang beragam
sesuai dengan permasalahan yang dihapadi seperti kedudukan titik terhadap garis
yang mengkaji permasalahan bagaimana titik terhadap sebuah garis apakah
sebuah titik berda di dalam garis ataupun tidak.
Sinar adalah sebuah garis yang memiliki satu titik ujung dan ujung yang lain
membentang tak terbatas. Ruas garis adalah sebagian dari garis yang dibatasi
oleh dua titik ujung yang berbeda, dan memuat semua titik pada garis di antara
ujung-ujungnya.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber – sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung
jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.
Untuk bagian terakhir dari makalah adalah daftar pustaka. Pada kesempatan lain
akan kami jelaskan tentang daftar pustaka makalah.
21
Daftar Pustaka
22