Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

Titik, Garis, dan Bidang


Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Konsep Dasar Pendidikan Bahasa Indonesia

Dosen :

Disususn Oleh :

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS DJUANDA

2019
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini .
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.

Bogor, Oktober 2019

Penyusun

i
Daftar Isi

Kata Pengantar ...................................................................................................................................... i


BAB I1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................... 1
BAB II2
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 2
A. Pengertian Titik , Garis, dan Bidang.................................................................................. 2
B. Kedudukan Titik, Garis, dan Bidang .................................................................................. 4
C. Pengertian Sinar Garis, Ruas Garis dan Sudut ............................................................. 12
D. Kurva dan jenis - jenis kurva ............................................................................................ 14
E. Contoh Soal................................................................................................................................. 16
BAB III21
PENUTUP ........................................................................................................................................... 21
A. Kesimpulan .............................................................................................................................. 21
B. Saran ........................................................................................................................................ 21
Daftar Pustaka .................................................................................................................................... 22

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Geometri merupakan salah satu cabang dari matematika yang memuat konsep
mengenai titik, garis,dan bidang. Pada kehidupan sehari-hari ada hal-hal yang
terkait dengan geometri yang sering kali dijumpai seperti bentuk papan tulis, atap
rumah, pintu, jalan, benda lainnya yang mengandung unsur geometri.
Garis dan bidang merupakan salah satu contoh dari tak terdefinisikan yang
menjadi pijakan awal dari geometri, singgga konsep garis dan bidang sering
digunakan dalam geometri. Misalnya dalam perpotongan dua bidang akan
menghasilkan ssebuah garis yang terletak pada dua bidang yang saling
berpotongan.
Memahami konsep geometri dapat menyelesaikan permasalahan seperti
kedudukan titik, garis, maupun bidang. Dalam makalah ini kami berusaha
menjelaskan dan menerangkan tentang beberapa latihan soal.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menyelesaikan permasalahn terkait titik,garis, bidang,
dan kurva

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Titik , Garis, dan Bidang


1. Titik
Titik adalah konsep abstrak karena tidak berwujud atau berbentuk tidak
memiliki panjang, lebar maupun tinggi, digambarkan dengan noktah dan diberi
nama dengan huruf kapital. Titik dilambangkan dengan bulatan kecil (dot), hanya
memiliki kedudukan atau posisi.
2. Garis
Dalam bidang geometri, garis adalah himpunan titik-titik yang terhubung secara
kontinu (berjejer lurus atau melengkung) yang hanya mempunyai satu titik akhir dan
satu titik awal. Penamaan garis umumnya menggunakan 2 huruf yang menunjukkan
titik awal dan titik akhir. Misalnya garis AB di bawah ini,

Garis AB pada koordinat kartesius merupakan perpanjangan titik A dan B


yang membentuk garis lurus. Garis mempunyai unsur dimensi panjang yang dapat
diukur secara langsung atau menggunakan rumus jarak. Karena garis yang
terbentuk adalah garis lurus, dapat dihitung dengan rumus euclidean pada R² (ruang
dimensi 2) yaitu sebagai berikut,

d = jarak atau panjang garis lurus


x1, x2 = posisi masing-masing titik pada sumbu x
y1, y2 = posisi masing-masing titik pada sumbu y

2
Misalkan A (x1, y1) dan B (x2, y2), dapat diperoleh

Garis tidak hanya berbentuk lurus terdapat pula garis-garis yang berbentuk lengkung
seperti gambar berikut,

3. Bidang

Bidang adalah permukaan datar yang mempunyai bentuk 2 dimensi sehingga


dapat diukur panjang dan lebarnya. Bidang merupakan perluasan dari garis-garis
yang terhubung menjadi satu permukaan datar. Misalnya bidang ABC berikut,

Contoh bidang ABC


Bidang datar memuat unsur-unsur yang lebih kompleks dari garis dan titik,
tergantung bentuk bidang.

3
B. Kedudukan Titik, Garis, dan Bidang
1. Kedudukan Titik terhadap Garis

Kedudukan titik terhadap garis dibedakan menjadi dua yaitu titik terletak pada
garis dan titik terletak di luar garis. Kedudukan titik terletak pada garis dapat
dianalogikan seperti burung yang hinggap di kabel listrik, seperti gambar di bawah
ini

Perhataikan gambar tersebut, gambar tersebut merupakan segerombolan


burung yang hinggap di kabel listrik. Misalkan burung-burung tersebut adalah
sebuat titik dan kabel tersebut merupakan garis, maka burung yang hinggap di
kabel listrik (dilingkari merah) dapat dikatakan sebagai titik terletak pada garis.
Sedangkan gambar burung yang terbang (dilingkari biru) dapat di katakan sebagai
titik yang terletak diluar garis. Sebuah titik dapat dikatakan terletak di luar garis, jika
titik tersebut tidak dapat dilalui garis.

Jika diketahui sebuah titik T dan sebuah garis g, maka kedudukan titik T
terhadap garis g mempunyai dua kemungkinan

a. Perhatikan Gambar 1.1. titik T terletak pada garis g, dengan kata lain, garis g
melalui titik T.

( Gambar 1.1)

4
b. Perhatikan gambar 1.2. titik T berada diluar garis g, dengan kata lain, garis g
tidak melalui titik T.

( gambar 1.2)

Jika titik T pada garis g dan P pada garis g, maka dapat dinyatakan bahwa
garis g melalui titik T dan P. Dengan demikian diperoleh aksioma bahwa kedua
gambar tersebut melalui dua buah titik dapat dibuat tepat satu garis.

2. Kedudukan Titik terhadap Bidang

Kedudukan titk terhadap bidang dibedakan menjadi dua yaitu titik terletak pada
bidang dan titik terletak di luar bidang.

Perhatikan gambar di atas, gambar di atas merupakan lima orang yang


mengadakan penyuluhan tentang cara menanam padi dan tigak anak yang sedang
asik menyaksikan penyuluhan tersebut. Dapat dimisalkan lima orang dewasa dan
tiga anak tersebut adalah titik dan lahan atau tanah yang akan ditanami padi
dimisalkan sebagai bidang. Maka lima orang dewasa yang sedang melalukan
penyuluhan di areal persawahan dapat dikatakan sebagai titik-titik yang terletak
pada bidang. Sedangkan tiga anak yang sedang menyaksikan yang berada di luar
areal yang ditanami padi dapat disebut sebagai titik-titi yang berada di luar bidang.

Jika diketahui titik T dan sebuah bidang , maka kedudukan titik T terhadap titik
T terhadap bidang mempunyai dua kemungkinan :

5
a. Perhatikan gambar 1.3. Titik T terletak pada bidang . Dengan kata lain, bidang
 melalu titik T. Hal tersebut dapat ditunjukan dengan menggambar sebuah
garis pada bidang .

T
( Gambar 1.3)

b. Perhatikan gambar 1.4. titik T tidak terletak pada bidang . Dengan kata lain,
bidang  tidak melalui bidang T.
T

( Gambar 1.4)
3. Kedudukan Garis terhadap Garis
a. Dua garis sejajar

Perhatikan gambar diatas, rel atau lintasan kereta api memiliki jarak antara
kedua rel yang selalu sama dan tidak pernah saling berpotongan. Berdasarkan
gambar tersebut, selanjutnya apabila dua buah rel dianggap seabagi dua buah
garis , maka dapat digambarkan seperti gambar di bawah ini.

Garis m dan garis n diatas, jika diperpanjang sampai tak terhingga maka kedua
garis tidak akan pernah berpotongan. Keadaan seperti ini dikatakan kedua garis
sejajar. Kedua garis sejajar dinotasikan dengan “// ”.

6
Kedua garis dikatakan sejajar apabila garis-garis tersebut terletak pada satu
bidang datar dan tidak akan pernah bertemu atau berpotongan jika garis tersebut
diperpanjang sampai tak terhinggga.

b. Dua garis berpotongan

Dalam kehidupan sehari-hari penerapan dua garis yang saling berpotongan


terdapat pada persimpangan jalan. Dimana terjadi dua buah garis yang sebidang
dan mempunyai satu titik persekutuan yang merupakan titik potong kedua garis
tersebut.

Gambar di atas tersebut menunjukan gambar kubus ABCD.EFGH. amatilah


garis AB dan BC berpotongan di titik B dimana keduanya terletak pada bidang
ABCD. Dalam hal ini garis AB dan BC dikatakan saling berpotongan. Dapat
disimpulkan bahwa dua garis dikatakan saling berpotongan apabila garis tersebut
terletak pada satu bidang datar dan mempunyai satu titik potong.
Contoh garis berpotongan :

7
c. Dua garis berimpit

Perhatikan gambar di atas, pada saat jarumjam menunjukan pukul 12.00, jarum
jam berimpit dengan jarum pendek ( jarum menit dengan jarum jam ) atau dapat
dikatakan berada pada satu garis. Dapat disimpulkan bahwa dua buah garis yang
terletak pada satu bidang datar dikatakan berimpit jika kedua garis tersebut memilki
paling sedikit dua titik potong atau dua titik persekutuan.

d. Dua garis bersilangan

Gambar diatas menunjukan gambar balok ABCD.EFGH, perhatikan garis AC


dan garis HF. Tampak bahwa kedua garis tersebut tidak terletak pada satu bidang
datar, garis AC terletak pada bidang ABCD sedangkan garis HF terletak pada
bidang EFGH. Selanjutnya apabila kedua garis tersebut diperpanjang maka kedua
garis tidak akan pernah saling bertemu. Dengan kata lain, kedua garis tidak
8
mempunyai titik potong. Dapat disimpulkan bahwa kedua garis dikatakan saling
berilngan apabila garis-garis tersebut tidak terletak pada satu bidang datar dan
tidak akan berpotongan apabila diperpanjang.

e. Garis tegak lurus

Garis tegak lurus adalah kedudukan garis yang berpotongan dan pada titik
potongnya terbentuk sudut siku-siku ( 90o). Garis tegak lurus juga disebut garis
serenjang atau garis perpendikular. Dalam simbol matematika garis tegak lurus
disimbolkan dengan simbol perpendikulat “”, misalnya garis MN tegak lurus
dengan OP dapat dituliskan MN  OP.

f. Garis horizontal dan garis vertikal

Gambar tersebut menunjukan sebuah neraca dengan bagian-bagiannya.


Perhatikan bagian tiang penyangga dan bagian lengan yang berada di atasnya.
Kedudukan bagian tiang dan lengan tersebut menggambarkan garis horizontal dan
vertikal. Bagian tengah lengan menunjukan kedudukan garis horizontal, sedangkan
tiang penyanggah menunjukan kedudukan gars vertikal. Arah garis horizontal
mendatar, sdangkan garis vertikal tegak lurus dengan garis horizintal.

9
4. Kedudukan Garis terhadap Bidang
a. Garis terletak pada bidang
Sebuah garis dikatakan terletak pada bidang jika bidang dan garis sekurang-
kurangnya memiliki dua titik persekutuan. Garis m dan n terletak di bidang V.
Seperti gambar di bawah ini

b. Garis sejajar bidang


Sebuah garis dikatakan sejajar dengan bidang jika garis dan bidang tidak
memiliki titik persekutuan. Garis n pada bidang V, garis m sejajar garis n. Maka
garis m sejajar bidang V.

c. Garis memotong atau menembus bidang


Sebuah garis memotong atau menembus bidang jika keduanya memiliki satu
titik persekutuan. Garis m memotong atau menembus bidang V.

5. Kedudukan Bidang terhadap Bidang

10
Jika dua bidang berimpit, yaitu semua titik pada bidang yang satu terletak pada
bidang kedua dan sebaliknya, maka dipandang sebagai sebuah bidang saja.
Adapun kedudukan-kedudukan bidang yang lain anatar lain sebagai berikut :

a. Dua bidang sejajar


Dua bidang dikatakan sejajar, jika kedua bidang tidak memiliki titik persekutuan.

b. Dua bidang berimpit


Dua bidang dikatakan berhimpit, jika semua titik yang terletak pada suatu bidang
maka semua titik tersebut terdapat pula pada bidang yang lain.

c. Dua Bidang Berpotongan


Dua bidang saling berpotongan, jika kedua bidang tersebut tepat memiliki satu
garis potong atau disebut juga garis persekutuan. Garis perpotongan bidang α dan β
: ditulis (α, β)

11
C. Pengertian Sinar Garis, Ruas Garis dan Sudut
1. Sinar Garis

Misalkan O adalah suatu titik pada garis g, maka O memisahkan semua titik
pada garis g menjadi dua kelas. Dua titik berlainan selain titik O pada garis g
dikatakan terletak pada kelas yang sama ( sepihak terhadap O ) bila dan hanya bila
titik O tidak terletak diantara kedua titik tersebut. Sedangkan dua titik tersebut akan
dikatakan terletak pada kelas yang berlainan ( berlainan pihak terhadap O ) bila dan
hanya bila titik O terletak diantara kedua titik tersebut.

Sebuah sinar pada garis g adalah himpunan titik- titik yang terdiri dari titik O
sebagai pangkal dan semua titik yang sepihak terhadap O pada g.

O A g

Sebuah garis dengan pangkal O dan memuat titik A dilambangkan dengan


⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝑂. Apabila sebuah titik terletak pada sebuah garis maka titik tersebut membagi
garis menjadi dua himpunan titik pada setengah garis. Berikut gambar garis g yang
dipotong oleh sebuah titik P

P g

Apa bila garis g berpotongan pada titik P maka akan terbentuk suatu sinar
garis yang nampak dibawah ini

12
Memberi nama pada sebuah sinar garis biasanya menggunakan dua huruf
kapital contoh

A B

Gambar diatas adalah sinar AB yang dapat dituliskan atau disimbolkan ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐵 .

2. Ruas Garis

Sebuah ruas garis yang ditentukan oleh dua titik berlainan A dan B adalah
himpunan titik-titik yang terdiri dari titik A dan titik B sebagai ujung dan semua titik
diantara A dan B.

Menamai sebuah garis, biasanya menggunakan dua huruf kapital yang


diletakkan pada ujung ruas garis tersebut

A B

Garis diatas adalah ruas garis AB yang dapat dituliskan atau di simbolkan
⃗⃗⃗⃗⃗ sifat- sifat pada sinar garis dan ruas garis
𝐴𝐵

a) Dua ruas garis atau dua sinar garis dikatakan berimpit bila dan hanya
bila kedua ruas garis atau sinar garis tersebut sama.
b) Dua ruas garis dikatakan saling kongruen bila dan hanya bila keduanya
berukuran sama.
c) Setiap ruas garis mempunyai tempat satu titik tengah.
d) Sebuah titik ruas garis sinar garis, garis atau bidang dikatakan membagi
dua sama sebuah ruas garis, bila dan hanya bila objek tersebut
memotong ruas garis yang dimaksud hanya pada titik tengah ruas garis
yang dimaksud. Sebarang objek yang membagi dua sama suatu ruas
garis disebut bisector ruas garis tersebut.

13
3. Sudut
Sudut adalah istilah penting dan memiliki beberapa definisi yaitu bentuknya
dibuat dengan 2 garis lurus yang bertemu pada sebuah titik. Membuat sebuah jarak
pada 2 garis tersebut.

Macam – macam sudut

a) Sudut lancip adalah sudut yang ukurannya kurang dari 90o


b) Sudut siku-siku adalah sudut yang ukurannya 90o
c) Sudut tumpul adalah sudut yang ukurannya lebih besar dari 90 o tetapi
kurang dari 180o
d) Sudut pelerus adalah sudut yang ukurannya 180o
e) Sudut refleks adalah sudut yang ukurannya lebih dari 180 o
f) Sudut yang berkomplemen adalah dua sudut yang kalau dijumlahkan
jumlahnya 90o
g) Sudut bersuplemen adalah dua sudut yang kalau dijumlahkan jumlahnya
180o
D. Kurva dan jenis - jenis kurva
1. Kurva

Kurva atau disebut juga dengan lengkungan adalah bentuk geometri 1 dimensi
yang dapat terdapat pada bidang atau ruang. Kurva yang terletak pada bidang di
definisikan sebagai hasil goresan alat tulis yang meninggalkan bekas pada bidang
tulis tanpa mengangkat.

2. Jenis-jenis kurva

Kurva atau lengkungan yang terletak pada bidang dapat diklasifikasikan


menjadi 4 jenis, yaitu:

14
a. Kurva terbuka sederhana
Kurva terbuka sederhana adalah lengkungan yang titik awalnya tidak berimpit
dengan titik akhirnya dan tidak ada titik potong pada kurva tersebut.
b. Kurva terbuka tidak sederhana
Kurva terbuka tidak sederhana adalah lengkungan yang titik awalnya tidak
berimpit dengan titik akhirnya dan ada titik potong pada kurva tersebut.
c. Kurva tertutup sederhana
Kurva tertutup sederhana adalah lengkungan yang titik awalnya berimpit
dengan titik akhirnya dan tidak ada titik potong pada kurva tersebut.
d. Kurva tertutup tidak sederhana
Kurva tertutup tidak sederhana adalah lengkungan yang titik awalnya berimpit
dengan titik akhirnya dan ada titik potong pada kurva tersebut.

Berikut contoh jenis-jenis kurva berdasarkan sifatnya

15
E. Contoh Soal
1. Perhatikan gambar kubus ABCD,EFGH berikut :

Tentukanlah bidang yang :

1. sejajar dengan bidang BCGF


2. sejajar dengan bidang AFH
3. berhimpit dengan bidang BDHF
4. berpotongan dengan bidang EFGH
5. berpotongan dengan bidang ABGH
6. sejajar dengan bidang PQR (titik P, Q, dan R masing-masing adalah titik
tengah rusuk AB, BC, BF)

Jawab :

1. Bidang yang sejajar dengan bidang BCGF adalah : ADHE

2. Bidang yang sejajar dengan bidang AFH adalah : BDG

16
3. Bidang berhimpit dengan bidang BDHF adalah : BDHF

4. Bidang yang berpotongan dengan bidang EFGH adalah : ABFE, BCGF,


DCGH, ADHE

5. Bidang yang berpotongan dengan bidang ABGH adalah : ABFE, BCGF,


DCGH, ADHE, ABCD, EFGH, DCFE

6. Bidang yang sejajar dengan bidang PQR adalah : ACF, EDG

2. Perhatikan gambar kubus ABCD.EFGH di bawah ini.

17
Bidang DCGH sebagai bidang u, tentukan:
a) titik sudut apa saja yang terletak pada bidang u;
b) titik sudut apa saja yang berada di luar bidang u.

Penyelesaian:
Berdasarkan gambar tersebut maka:
a) titik sudut yang berada bidang u adalah D,C,G dan H;
b) titik sudut yang berada di luar bidang u adalah A, B, E, dan F

3. Perhatikan gambar kubus ABCD.EFGH di bawah ini.

Jika garis AB sebagai wakil dari garis g, maka tentukan: a). titik sudut kubus
yang terletak pada garis g; b). titik sudut yang berada di luar garis g.

Jawab :

18
Berdasarkan gambar tersebut maka a). titik sudut kubus yang terletak pada garis g
adalah A dan B; dan 2). titik sudut yang berada di luar garis g adalah D, E, F, G,
dan H.

4. Perhatikan gambar di bawah ini

Pada gambar di atas, tentukan semua garis yang bersilangan dengan garis

1. PR

2. MQ;

3. PN;
4. KQ;
5. RN;
6. KM
Jawab :
Dua garis dikatakan bersilangan apabila garis-garis tersebut tidak terletak pada
satu bidang datar dan tidak akan berpotongan apabila diperpanjang. Dari definisi
tersebut maka garis yang bersilangan dengan garis
1. PR bersilangan dengan LN
2. MQ bersilangan dengan KS
3. PN bersilangan dengan LR
4. KQ bersilangan dengan SM
5. RN bersilangan dengan PL
6. KM bersilangan dengan QS

5. Perhatikanlah gambar yang ada di bawah ini

19
Dari gambar yang ada di atas, tentukan titik potong antara
1. garis m dan n;
2. garis m dan p;
3. garis n dan q;
4. garis m dan q.
Jawab :

Dua garis akan dikatakan saling berpotongan apabila jika garis tersebut terletak
pada satu bidang datar dan memiliki satu titik potong . Dari definisi yang telah
dijelaskan tersebut maka titik potong antara
1. garis m dan n dengan titik potong titik v
2. garis m dan p dengan titik potong titik y
3. garis n dan q dengan titik potong titik w
4. garis m dan q dengan titik potong titik z

20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Kedudukan titik,garis, dan bidang memiliki jenis atau pembagian yang beragam
sesuai dengan permasalahan yang dihapadi seperti kedudukan titik terhadap garis
yang mengkaji permasalahan bagaimana titik terhadap sebuah garis apakah
sebuah titik berda di dalam garis ataupun tidak.

Sinar adalah sebuah garis yang memiliki satu titik ujung dan ujung yang lain
membentang tak terbatas. Ruas garis adalah sebagian dari garis yang dibatasi
oleh dua titik ujung yang berbeda, dan memuat semua titik pada garis di antara
ujung-ujungnya.

Dari pemaparan materi yang telah disampaikan diharapkan dapat


menyelesakan berbagai permasalhan yang terkait titik, garis, bidang, ruang dan
kurva.

B. Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber – sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung
jawabkan.

Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.
Untuk bagian terakhir dari makalah adalah daftar pustaka. Pada kesempatan lain
akan kami jelaskan tentang daftar pustaka makalah.

21
Daftar Pustaka

Isro'katun. Pendidikan Matematika . Jawa Baeat: Sumedang Press, 2016.


Kurnianingsih, Sri, Kunarti, and Sulistiyono. Matematika SMA dan MA kelas X .
Erlangga, 2007.
Marsigit, Ali Mahmudi, Turharto, Himmawati, and Karyati. Matematika SMA Kelas X.
Yudhistira, 2008.

22

Anda mungkin juga menyukai