Anda di halaman 1dari 32

TITIK, GARIS, SINAR GARIS, SIGMEN GARIS, KURVA, DAN SUDUT

DALAM MATA KULIAH: GEOMETRI DAN PENGUKURAN

Kelompok 7:
 Amelia Susmiarti 06131281924079
 Berta Herdiana 06131181924012
 Milona Mardhotillah 06131281924031
 Rena Amelia 06131281924036
 Reynaldi 06131381924054

Dosen Pengasuh:
Dra.Toybah, M.Pd
Vina Amilia Suganda M., S.Pd., M.Pd.

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang mungkin sangat sederhana. Makalah ini berisikan materi tentang
Titik, Garis, Sigmen garis, Kurva, dan Sudut pada Geometri.
Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Geometri
dan Pengukuran. Tak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak
yang telah memberikan dorongan, motivasi, bimbingan, arahan dan saran yang telah
diberikan sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi para
pembaca.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami berharap kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Indralaya, 22 Januari 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....... ........................................................................i

DAFTAR ISI.... .........................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................... ...........................................................1

B. Rumusan Masalah................ .........................................................2

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan .......................... ...........................2

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………….3

A. Pengetrtian pertidaksamaan kuadrat…………………………....3

B. Bentuk umum pertidaksamaan kuadrat…………………...……4

C. Sifat-sifat dasar pertidaksamaan kuadrat……………………….5

D. Menentukan Himpunan Dasar Pertidaksamaan Kuadrat…….…6

E. Merancang Model Matematika Yang Berkaitan Dengan pertidaksamaan


kuadrat………………………………………………8

BAB III PENUTUP

A. kesimpulan………………………………………………….……16

B. Saran……………………………………………………………..16

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................17
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Geometri seperti cabang ilmu matematika yang lain lahir berabad tahun silam
dari kondisi riil kehidupan sehari-hari sekelompok masyarakat. Misalnya lebih dari
2000 tahun silam orang Mesir mempunyai kebiasaan bekerja dengan dasar-dasar
geometri, dikarenakan pertimbangan praktis seperti banjir berkala sungai Nil yang
selalu menghanyutkan garis batas tanah milik mereka. Sehingga memaksa mereka
untuk merekonstruksi garis-garis batas tanah tersebut.
Bangsa Yunani yang banyak dipengaruhi oleh daerah Mediterania memiliki
sedikit pandangan lebih maju terhadap geometri. Geometri telah dianggap sebagai
sebuah abstraksi dari dunia nyata atau sebuah model yang membantu pikiran atau
logika. Sampai akhirnya pada tahun 250 sebelum masehi Euclide menghasilkan karya
monumental yang dituangkan ke dalam buku Element, yang hingga sekarang
karyanya masih dipelajari dan digunakan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari titik, garis, segmen,sinar, dan sudut?
2. Apa pengertian dari sinar garis, ruas garis, dan segmen garis?
3. Apa saja macam – macam sudut?
4. Bagaimana simbol sudut itu?
5. Apa pengertian dari kurva?
6. Apa saja macam - macam kurva?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari titik, garis, segmen,sinar, dan sudut
2. Mengetahui pengertian dari sinar garis, ruas garis, dan segmen garis
3. Mengetahui macam – macam sudut
4. Mengetahui simbol sudut
5. Mengetahui pengertian dari kurva
6. Mengetahui macam - macam kurva
BAB II

PEMBAHASAN

A.Titik

1. Pengertian Titik

Titik tidak didefinisikan, tidak berbentuk dan tidak mempunyai ukuran. Titik
merupakan suatu ide yang abstrak. Sebuah titik dilukiskan dengan tanda noktah,
kemudian dibubuhi dengan nama titik itu. Nama sebuah titik biasanya menggunakan
huruf kapital seperti A, B, C.

• A = Titik A

• B = Titik B

• C = Titik C

2 Sifat-sifat Titik

1. Tidak mempunyai ukuran


2. Tidak memiliki panjang, lebar atau tebal
3. Memiliki tempat atau posisi
4. Sesuatu yang tak terdifinisi

3 Macam - macam Titik

a. Titik balik memiliki dua kemungkinan yaitu titik paling bawah(titik balik minimum)
atau paling atas (titik balik maksimum) dari suatu parabola. Ketika grafik telah
melampaui titik balik,maka arah grafik akan berubah menjadi berlawanan terhadap
arah semula.

Titik balik minimum Titik balik minimum


b. Titik bagi suatu garis adalah titik yang membagi sebuah garis menjadi dua bagian
yang sama besar.

A B C

c. Titik belok banyak dijumpai pada kurva terbuka maupun tertutup sederhana. Titik
belok adalah titik yang menyebabkan arah suatu kurva atau garis berbelok terhadap
arah semula.

Titik A adalah titik belok

d. Titik berat adalah perpotongan dari garis-garis berat dari sebuah bidang.
C

D
A B
e. Titik invarian (titik tetap/ titik simetri) adalah titik yang menjadi pangkal garis
simetri yang membagi sebuah bangun menjadi dua bagian sama besar.
E
A B

D C
E

f. Titik pangkal (titik asal atau titik pusat koordinat Cartesius). Titik pangkal pada
sistem koordinat Cartesius adalah titik (0,0).
Y

(0,0) Titik (0,0) adalah titik pangkal


X

g. Titik potong terbentuk jika dua buah ruas garis selalu berpotongan disatu titik, titik
yang terbentuk disebut titik potong.

Titik A adalah titik potong


h. Titik sudut terbentuk jika dua ruas garis yang salah satu ujungnya bertemu disatu
titik dan membentuk sudut, titik temu ruas garis itu disebut titik sudut.

Titik B adalah titik sudut dari sudut ABC


A

B C

4 Kedudukan Titik

1. Kedudukan titik terhadap titik


    a. Titik berimpit dengan titik

     A • B
    b. Titik tidak berimpit dengan titik

    
    c. Jarak titik ke titik
Jarak antara dua titik adalah dengan menarik garis hubung terpendek antara
kedua titik tersebut, jadi jarak antara titik A dan B adalah panjang garis AB.
A
     B
Contoh soal :
1. Perhatikan gambar berikut !

H G
E
F

P
D C

A B
Jika titik P berada pada tengah-tengah garis BF maka jarak antara titik A dan P jika
rusuknya 8 cm?
Pembahasan :
Perhatikan gambar dibawah ini!

H G
E
F
4 cm
P
4 cm
D C

A 8 cm B

1
Panjang PB = × 8 cm = 4 cm
2
dengan menggunakan rumus phytagoras , kita akan peroleh nilai AP
AP =√ AB 2 + BP 2
=√ 82 +4 2
= √ 64+16
= √ 80
= √ 16 .5
= √ 16. √ 5
= 4√ 5

2. perhatikan gambar berikut !

H G
E
F

D C
P
A B
Kubus ABCD.EFGH dengan panjang sisi 12 cm .Titik P adalah perpotongan diagonal
bidang ABCD. Tentukan jarak titik P ke titik G !
Pembahasan:
Diketahui :
AC = 6 √ 2 cm
PC = 3 √ 2 cm
CG = 12 cm H G
E
F

12 cm
3 √ 2 cm
D C
P
A B

PG =√ PC 2 +CG2
= √¿ ¿
= √ 18+144
= √ 162
= √ 81 .2
= √ 81. √ 2
= 9 √2

2. Kedudukan titik terhadap garis


a. Titik terletak pada garis
Sebuah titik dikatakan terletak pada garis apabila titik tersebut dapat dilalui oleh
garis .
Contoh :

g A C

Titik A dan C terletak pada garis g

b. Titik terletak diluar garis


Sebuah titik dikatakan terletak diluar garis apabila titik tersebut tidak dapat dilalui
oleh garis .

Contoh :

Titik B diluar garis g

    c. Jarak titik ke garis


Jarak titik ke garis adalah jarak terdekat sebuah titik ke garis, jarak terdekat diperoleh
dengan menarik garis yang tegak lurus dengan garis yang dimaksud. Jarak titik A
dengan garis g adalah panjang garis AB. Kalau sebuah titik berada diluar garis maka
terdapat jarak antara titik ke garis itu. Jarak antara sebuah titik A ke garis g (titik A
berada diluar garis g) dapat dicari dengan cara :
A

g
B
Tariklah garis dari titk A tegak lurus terhadap garis g sehingga memotong garis tersebut
di B, maka AB adalah jarak yang dimaksudkan itu.
Contoh soal :
1. Perhatikan kubus ABCD.EFGH dengan segmen garis AD sebagai wakil garis g !
Tentukan :

a. titik sudut yang terletak pada garis g


H G
b. titik sudut yang berada diluar garis g
E
F

g
D C

A B

Jawab :

a. titik sudut yang terletak pada garis g adalah titik A dan D

b. titik sudut yang berada diluar garis g adalah titik B, C, E, F, G, dan H.

2. Balok ABCD.EFGH memiliki ukuran panjang 8 cm , lebar 2 cm, dan tinggi 4 cm.
misalkan titik P merupakan perpotongan diagonal bidang FH dan EG , titik R
terletak di pertengahan ruas garis EH dan titik Q di pertengahan ruas garis AD.
a. Tentukan jarak antara titik P dan garis AD

Jawab :

a.
H G
P
R
E F
4 cm

D
Q C

2 cm
A 8 cm B

Jarak antara titik P dan garis AD = panjang ruas garis PQ

PQ =√ PR 2+ RQ 2
= √ 22 + 4 2
= √ 4 +16
= √ 20
= √ 4 .5
= √ 4. √ 5
= 2√ 5

3. Kedudukan titik terhadap bidang


a. Titik terletak pada bidang
Sebuah titik dikatakan terletak pada bidang apabila titik tersebut dapat dilalui oleh
bidang .
Contoh :

α
Titik A terletak pada bidang α

b. Titik terletak diluar bidang


Sebuah titik dikatakan terletak diluar bidang apabila titik tersebut tidak dapat dilalui
oleh bidang .
B
Contoh :

Titik B terletak pada bidang β

c. Jarak titik ke bidang


Untuk menentukan jarak sebuah titik pada suatu bidang, maka terlebih dahulu ditarik
garis lurus yang terdekat dari titik ke bidang, sehingga memotong bidang dan garis
tersebut harus tegak lurus dengan bidang.

Untuk sebuah titik yang berada diluar bidang maka terdapat jarak antara titik ke bidang.
Jarak titik A ke bidang α (titik A berada diluar bidang α) dapat dicari dengan cara

α
Buatlah garis g melalui titik A dan tegak lurus bidang α, sehingga menembus bidang
α di titik B.

AB adalah jarak dari titik A ke bidang α yang diminta.

Contoh soal :
1.Tentukan jarak titik E ke bidang BDHF.

H G
T
E
F

D C

A 16 cm B

Jawaban :

AB = AD = AE = 16 cm.

EG merupakan diagonal sisi kubus,

Jarak antara titik E ke bidang BDHF pada kubus adalah panjang ET.

ET adalah setengah dari EG.

Dengan rumus Pythagoras, maka diperoleh panjang EG sebagai berikut.

EG =√ EF 2 + FG 2
= √ 162 +162
= √ 256+256
= √ 512
= √ 256 .2
= √ 256. √ 2
= 16√ 2 cm
1 1
Jadi ,ET = EG = ×16 √ 2=8 √2
2 2
2. Diketahui balok ABCD.EFGH dengan panjang rusuk AB = 10 cm, AD = 8 cm , dan
AE = 6 cm . Titik O merupakan titik potong diagonal bidang alas AC dan BD.
Carilah jarak titik
a) A ke bidang BCGF, d) O ke bidang ABFE,
b) A ke bidang CDHG, e) O ke bidang BCGF, dan
c) A ke bidang BCGF, f) O ke bidang EFGH.
d) A ke bidang EFGH,

H G
T

E F

8 cm
6 cm Q
D
C
S
O R

A 10
P cm B
Jawab :

a) Jarak titik A ke bidang BCGF adalah AB = 10 cm , sebab AB tegak lurus


bidang BCGF
b) Jarak titik A ke bidang CDHG adalah AD = 8 cm , sebab AD tegak lurus
bidang CDHG
c) Jarak titik A ke bidang EFGH adalah AE = 6 cm , sebab AE tegak lurus
bidang EFGH
1 1
d) Jarak titik O ke bidang ABFE adalah OP = PQ = (8) = 4 cm
2 2
1 1
e) Jarak titik O ke bidang BCGF adalah OR = SR = (10) = 5 cm
2 2
f) Jarak titik O ke bidang EFGH adalah OT = AE = 6 cm , sebab OT tegak lurus
bidang EFGH.

B.Garis
1.Pengertian garis

Garis adalah konsep yang tidak dapat dijelaskan dengan menggunakan kata-
kata sederhana atau kalimat simpel. Karenanya garis juga dikelompokan ke dalam
unsur yang tidak didefiniskan. Garis adalah himpunan dari titik-titik. Garis tidak
memiliki ujung dan pangkal. Garis juga merupakan suatu komponen pembentuk
bangun datar dan bangun ruang. Garis selalu digambarkan sebagai garis lurus yang
kedua ujungnya memiliki anak panah. Sebuah garis yang melalui titik A dan B
dinotasikan AB.
Mengambar model garis dapat dilakukan dengan membuat goresan alat tulis
pada bidang tulis, kertas, atau papan tulis dengan bentuk yang lurus. Atau model garis
dapat dibuat dengan menggambar bagian sisi benda yang lurus, misalnya
menggambar salah satu sisi penggaris kayu. Berikut adalah model garis yang
diperoleh dari hasil menggambar salah satu bagian sisi penggaris dengan memberi
tanda anak panah pada kedua ujungnya yang menandakan bahwa garis tersebut
memanjang kedua arah tidak mempunyai titik akhir.

A B

Gambar diatas untuk menunjukkan sebuah garis, dan penjelasannya sebagai berikut:
Melalui dua buah titik A dan B dapat digambar sebuah garis AB dan ditulis
AB. Karena sifatnya tidak terbatas atau tidak terhingga, maka gambar (model) garis
diberi panah pada kedua ujungnya.

2,Ciri-ciri garis yaitu:


1. Tidak mempunyai pangkal.
2. Tidak mempunyai ujung.
3. Panjangnya tak terhingga.

3.sifat sifat garis

a.Sebuah garis dapat di perpanjang secara tak terbatas di kedua arahnya

b.Tidak akan terbentuk suatu garis tanpa di awali dengan membuat titik terlebih
dahulu
c.Unsur pembentuk garis adalah ruas garis

d.Jika diketahui kedua titik sembarang dalam ruang,maka melalui titik itu dapat
dibuat satu garis

4.Macam macam garis

a.Garis bagi

Garis bagi adalah garis yang membagi sebuah sudut suatu bangun menjadi dua bagian
yang sama besarC

A C B

b.Garis berat

garis berat adalah garis yang di tarik dari sebuah sudut bangun ruang dan membagi
sisiyang berada di hadapan sudut itu menjadi dua bagian yang sama besar
C

B

A B
c.Garis bilangan

garis bilangan adalah garis yang disetiap titiknya memuat bilangan atau angka-angka
dan biasanya bilangan bulat

-1 0 1

d.Garis sejajar

Dua garis dikatakan sejajar apabila:

 Terletak pada suatu bidang datar


 Diantara garis tidak saling memotong

Garis AB dan CD saling sejajar sehingga dapat di tulisAB//CD

D
A

e.Garis tegak lurus


C

Garis yang tegak lurus membentuk sudut 90° terhadap garis lainnya.Garis AB tegak
lurus terhadap garis CD atau bisa ditulis dengan notasi AB CD
C

A B
L
D
5. Kedudukan Garis Terhadap Garis

a. Dua garis saling berhimpit jika terdapat lebih dari satu titik persekutuan

A P Q B

b. Dua garis saling berpotongan jika terdapat tepat satu titik persekutuan

A T B

c. Dua garis saling sejajar jika tidak ada satupun titik persekutuan

A B

K L.
C. Sinar Garis

1.Pengertian sinar garis

Garis terdiri dari himpunan titik dan merupakan subhimpunan dari bidang.
Sebuah ruas garis adalah bagian dari garis yang dikelilingi oleh dua ujung berbeda
dan terdiri dari setiap titik di garis antara kedua ujungnya. Tergantung cara ruas garis
ini didefinisikan, satu dari dua ujung tersebut bisa jadi atau bukan bagian dari ruas
garis. Dua ruas garis atau lebih bisa memiliki hubungan yang sama seperti garis,
seperti paralel, perpotongan, atau kemiringan.
Di dalam matematika sebuah titik dan garis biasanya di gambarkan di dalam diagram
Cartesius. Diagram cartesius adalah diagram yang terdiri dari 4 bagian yang
dipisahkan oleh garis sumbu x dan sumbu y. Di setiap garis pasti ada sudut
kemiringan. walaupun nilainya 1 yang berarti sejajar. Nah kemiringan itulah yang
kemudian disebut gradien. Gradien suatu garis adalah bilangan yang menyatatakan
kecondongan suatu garis yang merupakan perbandingan antara komponen y (ordinat)
dan komponen x (absis).
2.Contoh Sinar Garis

Berbeda dengan garis dan ruas garis, sinar garis hanya mempunyai satu tanda
panah di salah satu ujungnya. Tanda panah menyatakan bahwa mempunyai panjang
tak terhingga

Disebut sinar garis AB ditulis AB .Sinar AB adalah himpunan bagian dari


garis termasuk titik A dan semua titik di sisi/ di pihak yang sama Sinar garis AB
adalah sinar garis yang memiliki titik pangkal A tetapi tetapi tidak memiliki titik
ujung
Ciri-ciri sinar garis yaitu:

 Mempunyai pangkal
 Tidak mempunyai ujung (terdapat tanda panah)
 Mempunyai pangjang tak terhingga

D. Ruas Garis atau Segmen Garis

1.Pengertian ruas garis atau segmen garis

Ruas Garis adalah sebagian dari garis yang dibatasi oleh dua titik ujung yang
berbeda, dan memuat semua titik pada garis di antara ujung-ujungnya. Contoh ruas
garis misalnya sisi segitiga atau sisi persegi. Ketika titik-titik ujung terletak pada
sebuah kurva, misalnya lingkaran, maka ruas garis itu disebut tali busur (kurva
tersebut).

2.Dalil Segmen Garis

Dalil 1
Sebuah segmen garis dapat diperpanjang di kedua arah titik D terletak pada
perpanjangan
segmen garis AB

B
Dalil 2

Melalui dua titik yang


A diberikan, hanya dapat dibuat satu garis diberikan titik A dan
B, hanya satu garis yang dapat dibuat melalui kedua titik itu

A
Dalil 3
Dua garis tidak berpotongan pada lebih dari satu titik.
AEB dan CED berpotongan di titik D dan tidak berpotongan dititik lain

C
B

A D

Dalil 4
Jika terdapat sebuah titik pada suatu garis hanya dapat dibuat satu garis tegak lurus
melalui garis tersebut

A B
P
Dalil 5
Jarak terpendek antara dua titik adalah panjang ruas garis yang menghubungkan dua
titik itu Jarak titik A ke titik B adalah panjang segmen garis AB

A B

Dalil 6

Segmen garis memiliki satu dan hanya satu titik tengah. P adalah titik tengah segmen
AB, dan tidak ada titik tengah yang lain pada segmen garis itu.

A P B

3. Perbandingan Segmen Garis

Suatu garis dapat dibagi menjadi n bagian sama panjang atau dengan perbandingan
tertentu. Agar lebih jelas, perhatikan gambar berikut ini.

          Ruas garis PQ dan ruas garis QP adalah ruas garis yang sama karena keduanya
merupakan himpunan titik-titik yang sama, sehingga dapat ditulis PQ = QP. Jika pada
ruas garis PQ kita sisipkan titik O, maka terdapat 2 segmen garis yaitu PO dan OQ.
          Jika berlaku PO = OQ, maka O merupakan titik tengah ruas garis PQ dengan
perbandingan PO : OQ = 1 : 1. Dengan demikian, kita telah membagi ruas garis PQ
menjadi nbagian sama panjang, dengan n = 2. Kita juga dapat membagi ruas garis PQ
dengan perbandingan tertentu, yaitu dengan menyisipkan titik O di antara ruas garis
PQ dengan perbandingan PO : OQ sesuai dengan yang kita inginkan atau
membaginya menjadi beberapa segmen garis.

4. Contoh

Contoh 1:

Perbandingan ruas garis AB : AC = 2 : 3. Jika panjang AB = 4 cm, maka panjang AC


adalah ....

Penyelesaian:
A 2
Perhatikan bahwa AB : AC = 2 : 3 atau dapat dinyatakan sebagai  = . Dengan
B 3
demikian, diperoleh:
3
AC= × AB
2

3
= ×4
2

=6

Jadi, panjang AC adalah 6 cm.


E.KURVA

1.Pengertian kurva
Kurva adalah garis (dua titik yang dihubungkan) dan ruas garis (dua garis yang
bertemu) yang membentuk kurva-kurva sederhana
Kurva dapat digambarkan dengan bermacam-macam bentuk.  Bentuknya bisa teratur
bisa juga tidak teratur.

2. SIFAT-SIFAT KURVA
• Ada beberapa yang lurus dan ada pula yang tidak lurus
• Terbentuk dari titik yang menyatu membentuk suatu bentuk yang dinamakan
garis

3. MACAM-MACAM KURVA

1. Kurva Tertutup Sederhana


2. Kurva Terbuka Sederhana
3. Kurva Tertutup Tidak Sederhana
4. Kurva Terbuka Tidak Sederhana

1. KURVA TERTUTUP
Kurva dapat dikatakan tertutup jika titik ujung dan titik pangkalnya bertemu satu
sama lain.

CONTOH :
2. Kurva Tertutup Sederhana

Kurva tertutup sederhana adalah kurva yang tidak memotong dirinya sendiri serta
titik pangkal dan ujungnya bertemu.

Contoh

3. Kurva Terbuka Sederhana


• Kurva terbuka yang tidak mengalami perpotongan. Lengkungan yang titik
berangkat/awalnya tidak berimpit dengan titik akhirnya dan tidak terdapat titik
potong pada dirinya.

4. Kurva Terbuka tidak Sederhana

• Kurva terbuka yang mengalami perpotongan. Lengkungan yang titik


berangkatnya/awal tidak berimpit dengan titik akhirnya dan ada titik potong
dalam dirinya.
F. Sudut

1.Pengertian sudut

Sudut dalam geometri adalah besaran rotasi suatu ruas garis dari satu titik
pangkalnya ke posisi yang lain. Selain itu, dalam bangun dua dimensi yang beraturan,
sudut dapat pula diartikan sebagai ruang antara dua buah ruas garis lurus yang saling
berpotongan. Besar sudut pada lingkaran 360°. Untuk mengukur sudut dapat
digunakan busur derajat.

2 Definisi sudut

Sudut adalah istilah yang sangat penting dan memiliki beberapa definisi:

1. Bentuknya terbuat dari 2 garis lurus yang bertemu disebuah titik


2. Membuat jarak di antara 2 garis tersebut
3. Jumlah ukuran 2 jarak pada busur
4. Titik sudut adalah ujung kedua garis itu akan membentuk sebuah sudut

3.Macan-Macan sudut

Menurut ukuran:

 sudut 0 dejarat tidak memiliki jarak antara kedua garis


 sudut lancip adalah sudut lebih dari 0 sampai tetapi tidak sama 90 derajat
 sudut siku-siku adalah sudut 90 derajat
 sudut tumpul lebih dari 90 sampai tetapi tidak sama 180 derajat
 sudut lurus adalah sudut yang besarnya 180 derajat
Menurut lokasi:

 sudut pusat adalah sudut yang memiliki titik sudut yang terletak di tengah
lingkaran
 dua sudut bersebelahan adalah sudut yang memiliki titik sudut yang sama
dan satu bagian sisi yang sama (bersebelahan berarti dekat)
 dua sudut berseberangan dibentuk oleh 2 garis lurus menyilang dan selalu
sama

4. Sudut siku-siku (90 derajat)

Dua garis yang membentuk sudut 90 derajat jika tegak lurus dengan yang lain.
Pembentukan simbol sudut adalah potongan kotak. Simbol itu menunjukkan jika
kamu bekerja dengan sudut siku-siku.

Sudut yang sering digunakan dalam perdagangan adalah sudut 90. Itu dapat
membantu dalam pemahaman mengapa demikian. Jika 2 garis disilangkan, maka
membentuk 4 sudut. Jumlah dari keempat sudut itu adalah 360. Garis utama dari
jangka adalah 2 garis lurus yang mana jika 2 garis tersebut disilangkan masing-
masing besar sudutnya adalah 90. Sebagian besar dan perusahaan-perusahaan
mengatakan untuk membuat garis sepanjang garis utama dari jangka. Jika 2 garis
disilangkan, dari keempat sudut yang terbentuk masing-masing besarnya sama jika
pada setiap sudutnya besarnya 90. Sudut 90 biasa disebut sudut siku-siku. Sudut siku-
siku biasanya terdapat pada bangun datar seperti segitiga siku-siku, persegi panjang
dan persegi.

5. Sudut pada segitiga dan segi empat

Jumlah sudut pada semua segitiga 180°. Tiap sudut segitiga sama sisi masing-
masing 60°, karena semua sudutnya sama besar maka 180°:3 = 60°. Besar sudut pada
semua segi empat 360°. Sedangkan tiap sudut persegi 90° karena semua sudutnya
juga sama besar maka 360°: 4 = 90°.
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan :
Geometri adalah cabang matematika yang bersangkutan dengan pertanyaan bentuk,
ukuran, posisi relatif tokoh, dan sifat ruang. Bangun ruang merupakan suatu bangun
yang mempunyai 3 dimensi, yaitu panjang, lebar, dan tinggi. Bangun ruang ini
dibedakan menjadi 2 bagian. Pertama, bangun ruang sisi datar, dimana semua sisinya
datar, seperti kubus, balok, prisma, dan limas. Kedua, bangun ruang sisi lengkung,
dimana ada sisinya yang melengkung, seperti tabung, kerucut, dan bola.
Adapun yang termasuk dalam ruang sisi datar ialah kubus, balok, limas dan prisma.
Sedangkan yang termasuk dalam ruang sisi lengkung ialah tabung, kerucut, dan bola.

B.Saran
Dalam penulisan makalah ini saya meyadari bahwa masih banyak kekeliruan dan
kesalahan dalam hal penulisan dan penyusunannya masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu,saya menantikan saran dan kritikan yang sifatnya membangun untuk
pembuatan makalah selanjutnya. Dan kami juga mengharapkan mudah-mudahan
makalah ini bermanfaat.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Sudut_(geometri)

https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_koordinat_Kartesius

https://www.yuksinau.id/koordinat-cartesius/

Anda mungkin juga menyukai