Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

SEGITIGA DAN SUDUT

Dosen Pengampu : Raras Kartika Sari, M.Pd.

Kelas B

Kelompok 5 :

1. Yohanes Baptista Sofiance (2181000220019)

2. Sabinus Patapi (2181000220032)

3. Suci Murni Hidayati (2181000220050)

4. Faisal Muhaidin (2181000220056)

5. Paulina Pati Wona (2181000220058)

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU EKSATA DAN KEOLAHRAGAAN

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI

TAHUN AKADEMIK 2018/2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada penulis sehingga makalah yang
berjudul “Segita dan Sudut” ini dapat diselesaikan.

Adapun maksud dan tujuan dalam penyusunan makalah ini selain untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan dosen pengajar, yaitu untuk memperluas
pengetahuan para mahasiswa.

Penulis menyadari keterbatasan dalam penulisan makalah ini. Untuk itu,


kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan untuk menyempurnakan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat menjadi referensi yang bermanfaat
untuk perkembangan ilmu pengetahuan di masa yang akan datang.

Malang, Oktober 2018

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………… ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang…………………………………………………… 1


1.2. Rumusan Masalah………………………………………………... 2
1.3. Tujuan Penulisan…………………………………………………. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertan segitiga……………...…………………………………. 4

2.2. Garis – Garis Istimewa dan Jenis Segitiga…….………………….. 5

2.3. Pengertian Dari Sudut…………………………………………….. 11

2.4. Satuan Sudut……………………………………………………… 11

2.5. Macam Jenis – Jenis Sudut……………………………………….. 13

2.6. Hubungan Antarsudut dan Garis………………………………….. 14

BAB III PENUTUP

3.1. Simpulan………………………………………………………….. 19

3.2. Saran……………………………………………………………… 19

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………... 20

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari banyak kegiatan yang berkaitan erat

dengan matematika. Misalnya saja menghitung uang, menentukan jam,

mendirikan rumah, menghitung luas tanah, transaksi jual beli, dan lain

sebagainya, tanpa disadari merupakan kegiatan matematika. Banyak hal lain

dari kegiatan manusia yang menggunakan prinsip (cara) matematika. Tak

diragukan lagi, matematika memiliki peranan penting dalam kehidupan

manusia. Oleh karena itu, mempelajari matematika juga sangat penting, apalagi

dalam kehidupan modern yang terus berkembang seperti sekarang ini.

Mempelajari matematika dapat melatih otak untuk berpikir sistematis, logis,

kritis, kreatif, dan konsisten. Hal ini dilakukan, antara lain dapat melalui

pelatihan penambahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian bilangan.

Geometri (dari bahasa Yunani γεωμετρία; geo = bumi, metria =

pengukuran) secara harafiah berarti pengukuran tentang bumi, adalah cabang

dari matematika yang mempelajari hubungan di dalam ruang. Dari pengalaman,

atau mungkin secara intuitif, orang dapat mengetahui ruang dari ciri dasarnya,

yang diistilahkan sebagai aksioma dalam geometri.

Hampir setiap konstruksi bangunan yang dibuat manusia memuat

bentuk bangun geometri segitiga dan segi empat.Segitiga adalah bangun datar

tiga dimensi yang dibuat dari tiga buah sisi yang berupa garis lurus dan

tiga sudut. Matematikawan Euclid yang hidup sekitar tahun 300 SM

1
menemukan bahwa jumlah ketiga sudut di suatu segi tiga adalah 180 derajat.

Hal ini memungkinkan kita menghitung besarnya salah satu sudut bila dua sudut

lainnya sudah diketahui.

Untuk itu lah makalah ini disusun sebagai bahan uraian dari salah satu

materi matematika yaitu tentang segitiga dan sudut yang tentunya juga sangat

erat dengan kehidupan manusia.

1.2.Rumusan Masalah

1. Apa pengertian segitiga ?

2. Apa garis – garis istimewa dan jenis segitiga?

3. Apa pengertian dari sudut ?

4. Apa saja satuan sudut ?

5. Berapa macam jenis – jenis sudut ?

6. Bagaimana hubungan antarsudut dan garis?

1.3. Tujuan Penulisan

Dalam menyusun makalah ini bertujuan untuk :

1. Untuk mengetahui pengertian segitiga

2. Untuk mengetahui garis – garis istimewa dan jenis segitiga

3. Untuk mengetahui pengertian dari sudut

4. Untuk mengetahui satuan sudut

5. Untuk mengetahui macam – macam sudut

6. Untuk mengetahui hubungan antarsudut dan gari

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian segitiga

Poligon merupakan bangun datar tertutup yang dibatasi oleh sisi-sisi


yang berupa ruas garis-ruas garis lurus. Segitiga adalah poligon yang
mempunyai tiga sisi. Titik Sudut (Verteks) adalah titik di dimana dua diantara
sisi-sisi segitiga tersebut bertemu.

Segitiga merupakan bangun geometri yang dibentuk oleh 3 buah garis


saling bertemu dan membentuk 3 buah titik sudut. Bangun segitiga
dilambangkan dengan ∆. Jumlah sudut pada segitiga besarnya 180⁰. Sebuah
segitiga memiliki tiga titik sudut, tiga sisi dan tiga sudut.

Diberikan tiga buah titik A, B dan C yang tidak segaris. Titik A


dihubungkan dengan B, titik B dihubungkan dengan titik C, dan titik C
dihubungkan dengan titik A. Bangun yang terbentuk disebut segitiga.

Gambar :
Segitiga ABC

Perhatikan sisi-sisi segitiga diatas. Sisi-sisi yang membentuk segitiga


ABC berturut-turut adalah AB, BC, dan AC.
Sudut-sudut yang terdapat pada segitiga ABC sebagai berikut.
Sudut A atau sudut BAC atau sudut CAB.

4
Sudut B atau Sudut ABC atau Sudut CBA.
Sudut C atau Sudut ACB atau Sudut BCA.
Segitiga merupakan bangun datar yang mempunyai tiga sisi. Pada ∆
ABC di atas AB, BC dab AC disebut sisi segitiga ABC. Ketiga sisi segitiga
saling berpotongan dan membentuk sudut. Titik A, B, C disebut titik sudut.

2.2. Garis – Garis Istimewa dan Bentuk Segitiga


a. Garis-garis Istimewa dalam Segitiga

1. Garis tinggi = garis tegak lurus yang ditarik dari sebuah titik sudut kesisi
depannya. Ta ialah garis tinggi dari titik sudut A kesisi a.
2. Garis bagi (bisektris) = garis yang membagi dua sama besar sebuah sudut
segitiga daialah garis bagi sudut A. Garis sudut luar sebuah segitiga
dinamakan garis bagi luar. Sebagai lawan dari garis bagi luar ini, garis
bagi sudut dalam dinamakan juga garis bagi dalam.
3. Garis berat (median) = garis dari sebuah titik sudut ketitik tengah sisi
depannya. maialah garis berat dari titik sudut A ke sisi a.
Huruf huruf kecil a,b,dan c letaknya tidak setinggi huruf huruf t , d ,dan m
Huruf huruf itu letaknya lebih rendah
Huruf huruf itu dinamakan orang penunjuk umpama ta , da, mc.

5
4. Garis sumbu = Garis tegak lurus ditengah , ialah suatub garis yang
membagi dua sama panjang sebuah sisi dan tegak lurus kepada sisi itu.
Garis yang kedua dan yang terakhir dapat juga dibentuk, meskipun
segitiganya tidak ada.

b. Jenis-jenis Segitiga
Segitiga dibedakan atas 2 bagian, yaitu:
a) Menurut panjang sisinya:
1. Segitiga sama sisi

Mempunyai 3 sisi sama panjang. Mempunyai 3 sudut sama besar


yaitu 60⁰. Mempunyai 3 simetri lipat. Mempunyai 3 simetri putar.

2. Segitiga Samakaki

Mempunyai 2 sisi yang berhadapan sama panjang. Mempunyai 1


simetri lipat. Mempunyai 1 simetri putar. Dalam segitiga samakaki sama
besar. Kalau 2 buah sudut sebuah segitiga sama, maka segitiga itu samakaki.
Dalam segitiga samakaki garis tinggi, garis berat dan garis bagi dari puncak
berimpitan. Garis penghubung puncak dua buah segitiga samakaki, yang

6
garis dasarnya berimpit sluruhnya, berdiri tegak lurus kepada garis dasar,
membagi dua sama panjang garis dasar itu dan membagi dua sama besar
pula kedua sudut puncak kedua segitiga.

3. Segitiga sembarang

Mempunyai 3 sisi yang tidak sama panjang. Tidak memiliki simetri


lipat. Tidak memiliki simetri putar.

b) Menurut besar sudutnya:


1. Segitiga lancip

Segitiga yang besar semua sudut < 90o.

2. Segitiga tumpul

Salah satu sudutnya adalah sudut siku-siku yaitu > 90⁰.

7
3. Segitiga Siku-Siku

Segitiga Siku-Siku Adalah segitiga yang besar salah satu sudutnya


sama dengan 90o. Sisi di depan sudut 90o disebut hipotenusa atau sisi miring.
Mempunyai 2 sisi yang saling tegak lurus. Mempunyai 1 sisi miring.
Salah satu sudutnya adalah sudut siku-siku yaitu 90⁰. Tidak mempunyai
simetri lipat dan putar. Dalam segitiga siku-siku yang sebuah sudutnya
30o, panjang sisi siku-siku dihadapan sudut itu sama dengan setengah sisi
miring. Kalau dalam sebuah segitiga siku-siku sebuah dari pada sisi siku-
sikunya sama panjangnya dengan setengah sisi miring, maka sudut yang
dihadapan sisi siku-siku itu 30o.
Kalau dalam sebuah segitiga yang salah satu daripada sudutnya 30o,
sebuah sisinya setengah daripada sisi yang lain, maka sudut dihadapan sisi
yang akhir sudut suku-siku. Dalam segitiga siku-siku panjang sisi berat dari
sudut siku-siku setengah daripada sisi miring. Kalau panjang sebuah garis
berat ke sebuah sisi, setngah daripada sisi itu, maka sisi itu ialah sisi miring
sebuah segitiga siku-siku.
Rumus Keliling Segitiga:
Keliling = panjang sisi 1 + panjang sisi 2 + panjang sisi 3

Rumus Luas Segitiga:

Luas =

8
Teorema Heron

Teorema Heron biasanya digunakan untuk mencari luas dari suatu


segitiga sembarang. a, b dan c adalah ketiga sisi segitiga.

1. Panjang sisi a, terletak diseberang sudut A.


2. Panjang sisi b, terletak diseberang sudut B.
3. Panjang sisi c, terletak diseberang sudut C.

Dalil Pythagoras

9
Segitiga siku-siku
Dalil Pythagoras berlaku pada segitiga siku – siku. Pythagoras
menyatakan bahwa

atau

atau

Keterangan:
a : sisi datar (Panjang dari sisi terpanjang/hipotenusa, selalu terletak
diseberang sudut siku-sikunya.)
b : sisi tegak
c : sisi miring

Jika ada tiga buah bilangan a, b dan c yang memenuhi persamaan di atas,
maka ketiga bilangan tersebut disebut sebagai Triple Pythagoras. Triple
Pythagoras tersebut dapat dibangun menggunakan rumus berikut dengan
memasukkan sebuah nilai n dengan n adalah bilangan bulat positif

10
2.3. Pengertian Dari Sudut

Sudut adalah suatu daerah yang terbentuk dari dua sinar yang
pangkalnya saling bertemu di satu titik.

Nama sudut di atas adalah sudut BAC atau juga dapat disebut sudut CAB.

A adalah titik sudut

AB dan AC adalah kaki sudut.

Sudut BAC ditulis ∠ BAC atau ∠A

Sudut CAB ditulis ∠ CAB atau ∠A

2.4. Satuan Sudut

Besar suatu sudut adalah besar daerah sudut tersebut. Untuk mengukur

suatu daerah sudut, maka digunakan satuan sudut. Ada 3 macam satuan sudut,

yaitu:

11
1. Derajat

Satu derajat disebut juga “satuan sudut sexagesimal”, yaitu keliling

lingkaran dibagi 360 bagian yang sama. Tiap bagian itu disebut “1 derajat”.

Jadi, satu putaran penuh = 360 derajat, ditulis 3600. Tiap derajat dibagi

dalam 60 menit dan tiap menit dibagi dalam 60 detik. Menit ditulis dengan

simbol “...’ ”, dan simbol detik adalah “...” “. 10 = 60’ = 360”.

2. Radian

Satu radian sama dengan besarnya sudut pusat lingkaran yang dibatasi oleh

busur lingkaran yang panjangnya sama dengan jari-jari. Panjang busur suatu

lingkaran = 2 × π × r

2 × π × r disebut 2π radian

Karena 2π radian = 360°, maka π radian = 180π

180° 180°
1 radian = = = 57° 17’ 45’’
𝜋 3,1415919…

3. Sentisimal

Satu sentisimal adalah satuan yang membagi keliling lingkaran

menjadi 400 bagian yang sama. Tiap bagian itu disebut “ Grade” disingkat

gr. Grade dibagi lagi menjadi “centigrade” disingkat cgr dan “cencentigrade”

disingkat ccgr.

1gr = 100 cgr

1cgr = 100 ccgr

Cara penulisan : 40 grade 25 centigrade 60 cencentigrade adalah 40gr 25cgr

60ccgr.

90° = 100 gr = 1⁄2 radian

12
1 gr = 54’ = 54 menit

1 radian = 57° 17’ 45’’ = 63gr 66cgr 19,8ccgr

2.5. Jenis – Jenis Sudut

Berdasarkan ukurannya, sudut dapat dikelompokkan :

1. Sudut lancip

Yaitu sudut yang memiliki ukuran 90°

2. Sudut Siku – Siku

Yaitu sudut yang memiliki ukuran 90°

13
3. Sudut Tumpul

Yaitu sudut yang memiliki ukuran > 90°

4. Sudut Lurus

Yaitu sudut yang memiliki ukuran 180°

5. Sudut Lingkaran

Yaitu sudut yang memiliki ukuran 360°

14
2.6. Hubungan Antarsudut dan Garis

a. Hubungan Antarsudut

Sudut-sudut dikatakan kongruen jika dan hanya jika ukurannya

sama. Jika dua sudut terletak pada satu bidang, titik sudutnya sama, salah

satu kakinya berimpit dan terletak diantara dua kaki yang lain, dikatakan

dua sudut itu bersisian.

∠AOB dan ∠BOC bersisian

Sedangkan jika dua sudut mempunyai dua titik sudut yang sama

dan kaki-kaki sudut yang satu merupakan lawan dari kaki sudut yang lain,

dikatakan dua sudut bertolak belakang.

∠AOC dan ∠BOD bertolak belakang

∠AOB dan ∠COD bertolak belakang

15
Sepasang sudut saling berpelurus atau suplemen jika kedua sudut
jumlahnya 180°.

P Q R

∠PQS + ∠SQR = 180º

∠PQS merupakan pelurus dari ∠SQR

180º - ∠SQR = ∠PQS

∠SQR merupakan pelurus dari ∠PQS

180º - ∠PQS = ∠SQR

Sepasang sudut dapat dikatakan saling berpenyiku atau komplemen


jika besar kedua sudut jumlahnya 90°.

∠ABC + ∠DCB = 90°

16
∠ABD merupakan penyiku dari ∠DBC

90º - ∠DBC =∠ABD

∠DBC merupakan penyiku dari ∠ABD

90º - ∠ABD = ∠DBC

b. Hubugan Antarsudut dan Garis

1. Sudut-sudut yang terjadi jika dua garis sejajar dipotong oleh garis lain

Dua garis yang sejajar mempunyai jarak yang tetap walaupun


kedua garis tersebut diperpanjang.

a) Sudut dalam

Sudut dalam yaitu sudut yang berada diantara (di dalam) dua garis
sejajar.

b) Sudut luar

Sudut luar yaitu sudut yang berada diluar dua garis sejajar.

c) Sudut-sudut sehadap

Sudut yangmenghadap kearah yang sama, yaitu arah kanan atas.


Sudut itu disebut sudut sehadap.

d) Sudut-sudut berseberangan

1) Sudut-sudut dalam berseberangan


Sudut yang berada diantara (di dalam) dua garis sejajar dan
berseberangan terhadap garis transversal. Sudut-sudut itu
disebutsudut dalam berseberangan.
2) Sudut-sudut luar berseberangan
Sudut yang berada di luar dua garis sejajar dan
berseberangan terhadap garis transversal. Sudut itu disebut sudut
luar berseberangan.

17
e) Sudut-sudut sepihak

1) Sudut-sudut dalam sepihak


Sudut yang berada di dalam dua garis sejajar dan keduanya
terletak di sebelah kiri garis transversal. Sudut-sudut itu di sebut
sudut dalam sepihak.
2) Sudut-sudut luar sepihak
Sudut yang berada diluar dua garis sejajar dan keduanya
terletak di sebelah kiri garis transversal. Sudut-sudut ini disebut
sudut luar sepihak.

Dari gambar di tersebut, maka sudut-sudut yang terbentuk ialah :

1) Sudut dalam Meliputi ∠3, ∠4, ∠5, dan ∠6

2) Sudut luar Meliputi ∠1, ∠2, ∠7, dan ∠8

3) Pasangan sudut sehadap Meliputi ∠1 dan ∠5, ∠2 dan ∠6, ∠3 dan

∠7, ∠4 dan ∠8

4) Pasangan sudut dalam bersebrangan Meliputi ∠3 dan ∠6, ∠4 dan ∠

5) Pasangan sudut luar bersebrangan Meliputi ∠1 dan ∠8, ∠2 dan ∠7

6) Sudut dalam sepihak Meliputi ∠3 dan ∠5

7) Sudut luar sepihak Meliputi ∠1 dan ∠7

18
2. Hubungan sudut-sudut pada dua garis sejajar yang dipotong oleh garis lain.
Jika dua garis sejajar dipotong oleh garis lain, berlaku :
a. Sudut-sudut yang sehadap sama besar.
b.Sudut-sudut dalam berserangan sama besar.
c.Sudut-sudut luar berseberangan sama besar.
d.Sudut-sudut dalam sepihak berjumlah 180 derajat.
e.Sudut-sudut luar sepihak berjumlah 180 derajat.

BAB III

PENUTUP

3.1. Simpulan

Berdasarkan dari pembahasan yg diatas dapat disimpulkan :

Dengan adanya materi segitiga kita bisa mempelajarinya dan mengerti


artinya. Arti dari segitiga sendiri yaitu ; Segitiga merupakan bangun geometri
yang dibentuk oleh 3 buah garis saling bertemu dan membentuk 3 buah titik
sudut. Bangun segitiga dilambangkan dengan ∆. Jumlah sudut pada segitiga
besarnya 180⁰. Sebuah segitiga memiliki tiga titik sudut, tiga sisi dan tiga sudut.

19
Dan juga kita bisa tau jenis jenis segitiga yang ada dua yaitu ; Menurut panjang
sisinya & Menurut besar sudutnya.

Dan juga tentang materi sudut-sudut , yang memiliki arti Sudut adalah
suatu daerah yang terbentuk dari dua sinar yang pangkalnya saling bertemu di
satu titik. Dan juga mengerti dari satuan-satuan sudut dan juga jenis-jenis
nya.satuan sudut yang terdiri dari derajat , radian , sentisemal. Dan macam-
macamnya sudut yaitu sudut lancip, sudut tumpul, sudut siku-siku, sudut lurus,
dan sudut lingkaran.

3.2. Saran

Saran dari kami sebagai penyusun makalah kepada para pembaca

diharapkan bisa tetap menjaga kepribadian bangsa dalam menghadapi

tantangan globalisasi, serta bisa memahami betapa pentingnya pancasila

sebagai dasar negara dan mengambil hal-hal positif dari dampak globalisasi

dengan tetap berpegang teguh kepada pancasila sebagai dasar negara sehingga

bisa membantu pembangunan dan perkembangan negara.

DAFTAR PUSTAKA

Widianti, Purnomo. 2013. Matematika : Sudut. Universitas Sebelas Maret :

Surakarta

Sidjara, Sahlan, Dr. Djadir, Ja’faruddin, Ahmad Zaki. 2017. Sumber Belajar

Penunjang PLPG 2017 Mata Pelajaran/Paket Keahlian Matematika : Bab

X Bangun Datar. Jakarta : Kementerian Pendidikan Dan Keguruan

Direktorat Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan.

20
Fajariyah, Nur dan Defi Triratnawati. 2008. Cerdas Berhitung MATEMATIKA

Untuk SD/MI Kelas 3. Jakarta : PUSAT PERBUKUAN Depdiknas

21

Anda mungkin juga menyukai