Anda di halaman 1dari 26

PENGANTAR

GEOMETRI

Pertemuan ke-3

Universitas Negeri Malang


www.um.ac.id
Konsep Ketegaklurusan dan
Kesejajaran
APERSEPSI
Defined term,

Undefined term,

Aksioma,

Postulat,

Sudut dan relasinya.


Konsep
ketegaklurusan Konsep
postulat
Kesejajaran
Konsep Ketegaklurusan
1. Konsep Dasar dan Definisi

• Geometri dimensi tiga, atau geometri ruang, lebih kompleks daripada geometri bidang. Misalkan seorang
tukang ukur melihat tempat di mana asistennya memegang sebuah tongkat melalui teleskop (seperti tampak
di bawah). Dari garis pandang tukang ukur, tampak bahwa tongkat tadi tegak lurus tanah. Memang, mungkin
begitu. Tetapi apa yang terjadi jika asistennya itu sesungguhnya memiringkan tongkat sedikit ke depan,
seperti tampak di bawah.
Bila dilihat dari samping, jelaslah tongkat itu tidak tegak lurus bidang tanah. Ini menggambarkan perlunya
kehati-hatian Ketika mendefinisikan ketegaklurusan garis ke bidang.
Secara informal, garis vertikal adalah garis yang memanjang ke atas dan ke bawah, seperti tiang bendera. Di sisi
 
lain, garis yang memanjang dari kiri ke kanan adalah horizontal. Pada Gambar terlihat adalah vertikal dan
horizontal. Jika garis dan berpotongan, keduanya tampak membentuk sudut dengan ukuran yang sama.

•• Definisi 1 (garis tegak lurus) Garis tegak lurus adalah dua garis yang bertemu untuk membentuk sudut
 berdekatan yang kongruen.
• Garis tegak lurus tidak harus vertikal dan horizontal. Pada Gambar, garis miring dan tegak lurus. Seperti
pada Gambar, persegi kecil sering ditempatkan dalam bukaan sudut yang dibentuk oleh garis tegak lurus.

Teorema 1 memberikan bukti formal hubungan antara garis tegak lurus dan sudut kanan. Pelajari
bukti ini, perhatikan urutan pernyataan dan alasannya. Angka-angka dalam tanda kurung di
sebelah kiri pernyataan mengacu pada pernyataan sebelumnya dari pembuktian yang menjadi
dasar pernyataan baru.
Teorema 1 Jika dua garis tegak lurus, maka keduanya bertemu untuk membentuk sudut siku-siku.

•• Diketahui: , tegak lurus di titik


   
1.
PERNYATAAN
, tegak lurus di titik
  ALASAN
1. DiketahuiGaris tegak lurus bertemu

  untuk membentuk sudut berdekatan


Buktikan: adalah sudut siku-siku 2. 2. yang kongruen (Definisi)

3.    3. Jika dua sudut kongruen, maka mereka

Bukti: 4.   adalah sudut lurus dan  


ukurannya sama

Ukuran sudut lurus sama dengan


  4 
Postulat Penjumlahan Sudut
5. 5.

atau Pergantian
6. 6.
Pergantian
7. 7.
adalah sudut siku-siku Sifat Divisi Kesetaraan
 8. 8.
Jika ukuran suatu sudut adalah ,maka
9. 9.
sudutnya adalah sudut siku-siku
••  Ada tiga sifat khusus yang mungkin ada untuk relasi tertentu R. Dimana dan adalah objek yang terkait
dengan relasi R, sifat satu objek (refleksif), dua objek dalam urutan (simetris), atau tiga objek (transitif). Agar
sifat ada, itu perlu bahwa pernyataan benar untuk semua objek yang dipilih dari himpunan terkait. Sifat ini
digeneralisasi, dan contoh spesifik diberikan di bawah ini:

• Sifat refleksif: ; persamaan angka memiliki sifat refleksif)

• Sifat Simetris: Jika maka (Jika garis tegak lurus memiliki sifat simetris)

• Sifat transitif: Jika dan maka (Jika, maka Jika ; kongruensi sudut memiliki sifat transitif)
Konstruksi Garis Tegak Lurus
•• Konstruksi pada bagian ini tidak hanya menentukan titik tengah tetapi juga bisektor tegak lurus dari . Dalam
 banyak kasus, kita membutuhkan garis tegak lurus ke garis lain pada titik selain titik tengah ruas garis
• Untuk membuat garis tegak lurus dengan garis tertentu di titik yang ditentukan pada baris tertentu.
 
Diketahui: dengan titik pada Gambar a

Konstruksi: Garis , sehingga

Langkah-langkah: Gambar (b): Menggunakan sebagai pusat, tandai busur yang sama sehingga jari-jari di setiap sisi
berpotongan di dan .

Gambar (c): Sekarang, dengan menggunakan dan sebagai pusat, tandai busur dengan jari-jari yang sama dengan
panjang lebih besar dari sehingga busur ini berpotongan di titik E, gambar , yang mana merupakan garis yang
diinginkan; itu adalah .

Teorema yang menjadi dasar Konstruksi adalah konsekuensi dari Postulat Busur Derajat dan dinyatakan tanpa bukti.
•• Menurut
  definisi, dua garis (atau ruas garis atau sinar) adalah tegak lurus jika bertemu untuk membentuk
sudut berdekatan yang kongruen. Menggunakan definisi ini, kami membuktikan teorema yang menyatakan
bahwa "Garis tegak lurus bertemu untuk membentuk sudut siku-siku." Kita juga dapat mengatakan bahwa
dua sinar atau ruas garis tegak lurus jika merupakan bagian dari garis tegak lurus. Kami sekarang
menentukan metode untuk membangun garis tegak lurus ke garis tertentu

• Untuk membuat garis yang tegak lurus dengan garis tertentu dari titik bukan pada baris yang diberikan.

• DIketahui: Pada Gambar (a), garis dan titik tidak pada


 
Konstruksi:

Langkah-langkah: Gambar (b): Dengan sebagai pusat, buka kompas dengan panjangnya cukup untuk memotong di dua titik dan .

Gambar (c): Dengan dan sebagai pusat, tandai busur dengan jari-jari yang sama (menggunakan pembukaan kompas yang sama)
untuk berpotongan pada titik , seperti yang ditunjukkan.

Gambarlah untuk melengkapi garis yang diinginkan.

Dalam konstruksi ini, dan merupakan sudut siku-siku. Akurasi yang lebih besar tercapai jika busur yang ditarik dari dan
berpotongan di sisi berlawanan dari garis dari titik.
Bidang dan Garis Tegak Lurus

• Definisi 1 (garis bidang saling tegak lurus) Garis dan bidang dikatakan saling tegak lurus jika dan hanya
jika garis memotong bidang dan tegak lurus pada semua garis yang terdapat pada bidang, yang melalui titik
potong tersebut.

 
Dalam gambar di atas, garis tegak lurus ke garis-garis dan yang terletak pada bidang . Setiap garis lain pada
bidang yang memotong garis di titik potong garis dan bidang juga tegak lurus ke .

Definisi 2 (jarak titik ke bidang) Jarak sebuah titik ke bidang adalah panjang ruas garis yang tegak
lurus dari titik itu ke bidang.
Konsep Kesejajaran
• 
• Syarat perlu untuk kesejajaran
• Pada gambar berikut, garis dan terletak pada bidang . Garis dan berpotongan sebagaimanayang ditunjukkan; dan tidak
berpotongan dan selanjutnya disebut sejajar. Garis bersilangan dengan dan karena garis tidak terletak pada bidang dan
tidak memotong ketiga garis tersebut.

• Definisi 1 (kesejajaran) Dua garis disebut sejajar jika dan hanya jika kedua garis tersebut sebidang dan tidak berpotongan.

• Definisi 2 (Bersilangan) Dua garis disebut bersilangan jika dan hanya jika tidak sebidang.

• Simbol yang digunakan untuk menunjukkan bahwa dua garis sejajar adalah . menunjukkan bahwa sejajar dengan . Simbol
yang digunakan untuk menunjukkan bahwa dua garis tidak sejajar adalah . Jika dan berpotongan, maka .

• Definisi 3 (berpotongan) Dua garis disebut berpotongan jika dan hanya jika kedua garis tersebut mempunyai tepat satu
titik persekutuan.
Teorema 1 Jika dua garis sejajar, maka garis-
garis itu terletak tepat pada satu bidang.
••  Diketahui:

• Buktikan: tepat ada satu bidang yang memuat dan .

• Bukti: Jika dan sejajar, maka definisi garis-garis sejajar menjamin menunjukkan bahwa ada paling sedikit
satu bidang memuat garis-garis.

• Membuktikan bahwa paling banyak satu bidang yang memuat dua garis, pandang dan sebarang titik pada .
Dengan teorema (diketahui garis dan titik di luar garis itu, maka ada tepat satu bidang memuat garis dan titik
itu), dan menentukan tepat satu bidang. Karena sebarang bidang yang memuat dan akan juga memuat ,
ketunggalan bidang yang memuat dan juga ketunggalan untuk dan .
 
Sinar-sinar dan segmen-segmen sejajar satu sama lain dan garis-garis yang memuatnya jika garis-garis itu
sejajar. Pada gambar berikut, jika maka , dan seterusnya

•Teorema
  2 Jika dua garis sebidang dan keduanya tegak lurus pada garis yang sama, maka garis-garis itu
sejajar.

• Diketahui: dan sebidang.

• Buktikan:
• Bukti: Dengan menggunakan bukti tak langsung, andaikan dan berpotongan di titik .
• Andaikan ini kontradiksi dengan teorema bahwa melalui titik di luar garis yang diketahui hanya ada satu
garis yang melalui titik itu dan tegak lurus garis tersebut, karena dan keduanya tegak lurus . Oleh karena itu
dan tidak berpotongan, dan berdasarkan definisi .
 
Sekarang kita dapat membuktikan teorema eksistensi untuk garis sejajar.
Teorema 3 Jika garis, dan diluar , maka ada paling sedikit satu garis melalui sejajar .

 Diketahui: Garis , titik diluar


Buktikan: ada garismelalui sedemikian hingga .
Bukti: Berdasarkan teorema bahwa melalui titik di luar garis yang diketahui hanya ada satu garis yang melalui titik itu dan
tegak lurus garis tersebut, andaikan garismelalui tegak lurus . Berdasarkan teorema bahwa dalam bidang yang diketahui
melalui titik pada garis ada tepat satu garis tegak lurus garis tersebut. Andaikan garis sebidang dengandan , maka ada tegak
lurusdi. Kemudian dengan teorema jika dua garis sebidang dan keduanya tegak lurus pada garis yang sama, maka garis-garis
itu sejajar. Dengan perkataan lain.

 
Dalam gambar yang memotong dan , disebut transversal.
••  Definisi 4 (transversal) Sebuah garis disebut transversal pada dua garis yang sebidang jika dan hanya
jika garis itu memotong ke dua garis tersebut di dua titik berbeda.

• Bila sebuah garis transversal memotong dua garis, maka terbentuk empat sudut dalam. Sudut-sudut dalam tak bersisihan yang
terbentuk pada pihak-pihak yang berlainan dari transversal disebut sudut-sudut dalam bersebrangan.

• Definisi 5 (sudut-sudut dalam bersebrangan) Misalnya garis suatu transversal garis dan dan
memotong masing-masing di dan . Misalkan adalah titik pada dan titik pada sedemikian hingga dan
pada pihak-pihak yang berlainan dari . Maka dan adalah sudut-sudut dalam bersebrangan yang
dibentuk oleh transversal itu dengan dan

• Penerapan definisi pada gambar kita dapat melihat bahwa dan adalah sudut dalam bersebrangan, begitu
juga dan .
Teorema 4 Jika dua garis dipotong oleh sebuah garis transversal, dan
jika sepasang sudut dalam bersebrangan adalah kongruen, maka
pasangan sudut dalam bersebrangan yang lain juga kongruen.
••  Teorema ini dapat dibuktikan menggunakan postulat suplemen.

• Diketahui: garis dan , transversal ,   PERNYATAAN   ALASAN


1. 1. Diketahui
pasangan linear,
• Buktikan: 2. 2. Definisi pasangan linear
pasangan linear
     
suplemen
• Bukti: 3. 3. Postulat pasangan linear
suplemen
     

4. 4. Suplemen sudut-sudut kongruen


Teorema 5 Jika dua garis dipotong oleh suatu transversal, dan jika
sepasang sudut dalam bersebrangan kongruen, maka dua garis tersebut
sejajar.
••  Diketahui: garis adalah transversal garis dan , membentuk sepasang sudut dalam bersebrangan.

• Buktikan:

• Bukti: garis memotong garis dan masing-masing di dan membentuk satu pasang sudut dalam bersebrangan
yang kongruen.

• Misalkan dan berpotongan di titik . Misalkan titik pada yang berlainan pihak dengan dari . adalah sudut
luar dan adalah salah satu sudut dalam jauhnya. Karena diketahui sepasang sudut dalam berseberangan
kongruen maka kedua pasang sudut bersebrangan itu kongruen. Oleh karena itu, . Hal ini kontradiksi dengan
definisi garis sejajar. Jadi haruslah: .
Sudut-sudut Sehadap

•• Pada gambar dibawah ini, kita tahu bahwa transversal memotong garis dan membentuk dua pasang sudut
 dalam bersebrangan; dan , dan dan . Sudut-sudut ini mempunyai sifat khusus, yaitu jika , maka dan k. Hal
yang sama dapat disimpulkan dari

• Hubungan-hubungan sudut-sudut penting lainnya diperoleh Ketika sebuah transversal memotong dua garis.
Dalam pelajaran ini kita akan mempelajari tentang sudut-sudut yang sehadap, sudut-sudut interior yang tidak
bersisihan dan eksterior pada sisi yang samaterhadap transversal.
Definisi 6 (sudut-sudut sehadap) Misalkan adalah transversal dari dan yang memotong dan masing-

 
masing di dan . Misalkan titik pada , dan titik pada sedemikian hingga dan dalam pihak yang sama dari .
Misalkan titik pada sedemikian hingga dan berlainan pihak dari . Maka dan adalah sudut-sudut yang
sehadap dibentuk oleh transversal dua garis itu.

•• Dalam gambar dibawah ini, dan adalah sudut-sudut sehadap. Sebutkan tiga pasang sudut-sudut sehadap
 yang dibentuk oleh transversal dengan dua garis lain
Teorema 6 Jika dua garis dipotong transversal, dan jika sepasang sudut-sudut sehadap kongruen, maka tiga
pasang sudut sehadap yang lain adalah kongruen.

••  Diketahui: Misal pada gambar di atas

• Buktikan: ,
PERNYATAAN ALASAN
1. ∠2 ≅ ∠6 1. Diketahui
• Bukti:
2. ∠3 ≅ ∠2 pasangan linear, 2. Postulat suplemen
∠7 ≅ ∠6 pasangan linear
3. ∠3 ≅ ∠7 3. Kongruensi pada suplemen sudut
4. ∠1 suplemen ∠2 4. Postulat suplemen
∠5 suplemen ∠6
5. ∠1 ≅ ∠5 5. Kongruensi pada suplemen sudut
6. ∠4 suplemen ∠1 6. Postulat suplemen
∠8 suplemen ∠5
7. ∠4 ≅ ∠8 7. Kongruensi pada suplemen sudut
Teorema 7 Jika dua garis dipotong oleh suatu transversal, sepasang sudut-sudut sehadap kongruen, maka
garis-garis tersebut sejajar.

•• Diketahui:
 
• Buktikan:

• Bukti:

PERNYATAAN ALASAN
1. ∠2 ≅ ∠6 1. Diketahui
2. ∠4 ≅ ∠2 2. Sudut bertolak belakang
3. ∠4 ≅ ∠6 3. Sifat transitif
4. 𝑛 ∥ 𝑘 4. Teorema kekongruenan sudut dalam
bersebrangan
Postulat Kesejajaran

• Dalam dua pasal pertama bab ini,kita telah mempelajari bahwa kesejajaran merupakan akibat dari sudut
dalam bersebrangan kekongruenan atau sudut-sudut bersesuaian. Seperti yang dapat kita duga, kebalikannya,
juga betul tetapi kita tidak dapat membuktikannya kecuali kita menganggap bahwa ada tepat satu garis yang
sejajar dengan suatu garis melalui suatu titik di luar garis itu.

Postulat 1 (kesejajaran) Melalui titik di luar suatu garis paling banyak ada satu garis yang sejajar dengan
garis itu.
Teorema 8 Jika dua garis sejajar dipotong garis transversal, maka sudut dalam bersebrangannya adalah
kongruen.

• Diketahui: dipotong transversal masing-masing di dan
 
• Buktikan:

• Bukti:

• Andaikan . Sekarang misalkan transversal dari dan melalui sehingga sudut-sudut dalam bersebrangannya
kongruen, sebagaimana diberikan oleh postulat konstruksi sudut. Dalam gambar ini

• Karena , kita dapat menyimpulkan bahwa , sehingga dan bukan garis yang sama. Diketahui dengan Teorema 5 ,
sehingga ada dua garis berbeda melalui sejajar . Hal ini kontradiksi dengan postulat kesejajaran. Jadi
Latihan Soal
• Lihat di Forum Diskusi sipejar
• Setiap nomor ada batas waktu upload di sipejar

Anda mungkin juga menyukai