Dengan kata lain, kesebangunan merpuakan dua buah bangun yang memiliki
sudut serta panjang sisi yang sama.
∠A = ∠P; ∠B = ∠Q; ∠C = ∠R
Jika kita bicara pada konteks bangun datar, selain perbandingan yang
memiliki panjang sama, supaya dapat dikatakan sebangun, dua
bangun datar tersevut harus memenuhi dua syarat di bawah ini:
Pengertian Kekongruenan
Kekongruenan merupakan dua buah bangun datar yang di mana kedua
bangunnya sama – sama memiliki bentuk dan juga ukuran yang sama.
Pada kedua bangun di atas adalah bangun yang kongruen, karena panjang KL
= PQ, Panjang LM = QR, panjang MN = RS, panjang NK = SP maka oleh
karena itu, pada bangun KLMN dan PQRS dapat dikatakan adalah kongruen
karena memiliki bentuk dan ukuran yang sama.
Secara geometris, dua segitiga yang kongruen merupakan dua buah bangun
segitiga yang saling menutupi dengan tepat.
Sifat dari kedua bangun segitiga kongruen tersebut antara lain yakni:
Segitiga bisa disebut sebagai kongruen mana kala bisa memenuhi beberapa
syarat seperti berikut:
b. Sudut dan Dua Sisi yang Bersesuaian Sama Besar (sisi, sudut, sisi)
Berdasarkan dari gambar bangun segitiga ABC serta segitiga PQR di atas,
diketahui jika kedua bangunnya memiliki sisi AB = PQ, ∠B = ∠Q, dan juga
sisi BC = QR
c. Satu Sisi Apit dan Dua Sudut yang Bersesuaian Sama Besar (sudut, sisi,
sudut)
Berdasarkan dari gambar bangun segitiga ABC dan segitiga PQR di atas,
diketahui bahwa, ∠A = ∠P, sisi AC = PR, serta ∠Q = ∠R.
Sehingga dapat kita simpulkan bahwa, seluruh bangun yang kongruen sudah
pasti sebangun, namun jika sebangun belum tentu kongruen.
Soal 1.
Gilang memiliki tinggi badan 150 cm. Gilang kemudian berdiri pada titik yang
memiliki jarak 10 m dari suatu gedung.
Ujung bayangan dari Gilang berimpit dengan ujung bayangan gedung. Jika
panjang bayangan Febri yaitu 4 m, maka tinggi gedung tersebut yaitu ….
Jawab:
Kita perhatikan terlebih dahulu pada gambar bangun segitiga ABE dan
segitiga ACD!
Dilihat dair prinsip kesebangunan, maka bisa kita dapatkan jika EB/DC =
AB/AC, sehingga:
Soal 2:
Jawab:
PQ/ PS = AB/AD
PQ/6 = 16/4
PQ = 16×6/ 4 = 96/4 = 24 cm.
“Lebar Sungai”
Andi ingin mengetahui lebar sungai. Di seberang sungai terdapat sebuah
pohon. Untuk itu dia menancapkan tongkat sehingga berada pada posisi A, B,
C, dan D dengan ukuran seperti pada gambar.
Andi ingin mengukur lebar sungai dari tongkat D sampai pohon. Berapa lebar
sungai tersebut?
A. 11 m
B. 12 m
C. 15 m
D. 16 m
Pembahasan:
Perhatikan sketsa berikut!
Lebar sungai dapat dihitung dengan memanfaatkan kesebangunan segitiga.
Lebar sungai = DP
DP/ AP = DC/AB
8DP = 6 x (4 + DP)
8DP = 24 + 6DP
8DP – 6DP = 24
2DP = 24
DP = 24/2 = 12m
Jawaban: B
Perhatikan gambar!
P dan Q merupakan titik tengah diagonal BD dan AC. Panjang PQ adalah .…
A. 5 cm
B. 4 cm
C. 3 cm
D. 2 cm
Jawab:
PQ = 1/2(12 – 6)
PQ = 1/2 x 6
PQ = 3