Anda di halaman 1dari 24

SISTEM KOORDINASI SARAF

Kelompok 1

IKIP BUDI UTOMO


Nur Cahyono Fisal Muhaidin Rona Qori J.
MALNG
2181000220029 2181000220056 2191000220070
01 Pengertian Sistem Neuron atau Sel Saraf
dan fungsinya

Sub Materi 02 Komponen Penyusun Sistem Saraf

Fisiologi Saraf dan Reseptor


03

Mekanisme Jalannya Impuls Pada Sistem


04 Saraf

Gangguan dan Kelainan pada Sistem


05 Saraf
Pengertian dari Sistem Saraf dan Fungsinya

Pengertian Saraf Fungsi Sistem Saraf


• Sistem saraf adalah suatu
jaringan saraf yang kompleks,
sangat khusus dan saling
berhubungan satu dengan yang
1) Sebagai Alat Komunikasi
lain. 2) Sebagai Alat Pengendali
• Sistem saraf mengkoordinasi, 3) Sebagai Pusat Pengendali
menafsirkan dan mengontrol
interaksi antara individu dengan Tanggapan
lingkungan lainnya. .
• Jaringan saraf terdiri Neuroglia
dan Sel schwan (sel-sel
penyokong) serta Neuron (sel-sel
saraf).
Komponen Penyusun Sistem Saraf

Neuron
a) Badan sel atau perikarion
b) Dendrit
c) Akson
Neuron

Berdasarkan Fungsi dan Arah


transmisi Impulsnya

a. Neuron sensorik (aferen)


b.Neuron motorik (eferen)
c. Neuron konektor
Neuron
Berdasarkan bentuknya, neuron
dapat diklasifikasikan :

Neuron unipolar
Neuron bipolar
Neuron multipolar
Sel Neuroglia
• Neuroglia (berasal dari nerve glue)
mengandung berbagai macam se yang secara
keseluruhan menyokong, melindungi, dan
sumber nutrisi sel saraf pada otak dan
medulla spinalis.

• Sel Schwann merupakan pelindung dan


penyokong neuron-neuron diluar sistem saraf
pusat.

Ada empat sel neuroglia yang berhasil


diindentifikasi yaitu :
1) Astrosit
2) Oligodendrosit
3) Mikroglia
4) Sel ependimal
Selaput Myelin
• Selaput Myelin merupakan suatu
kompleks protein lemak berwarna putih
yang mengisolasi tonjolan saraf.
Selubung myelin tidak kontinu di
sepanjang tonjolan saraf dan terdapat
celah-selah yang tidak memiliki myelin,
dinamakan nodus ranvier.

• Myelin ini berfungsi dalam mempercepat


penjalaran impuls dari transmisi di
sepanjang serabut yang tak bermyelin
karena impuls berjalan dengan cara
“meloncat” dari nodus ke nodus lain di
sepanjang selubung myelin.
Neurotransmitter
Neurotransmitter merupakan zat kimia yang disintesis dalam
neuron dan disimpan dalam gelembung sinaptik pada ujung
akson, Zat kimia ini dilepaskan dari ujung akson terminal
dan juga direabsorpsi untuk daur ulang.

Neurotransmitter merupakan cara komunikasi antar neuron,


setiap neuron melepaskan satu transmitter. Zat-zat kimia ini
menyebabkan perubahan permeabilitas sel neuron,
sehingga neuron menjadi lebih kurang dapat menyalurkan
impuls. Diketahui terdapat 30 macam neurotransmitter,
diantaranya adalah Norephinephrin, Acetylcholin, Dopamin,
Serotonin, Asam Gama-Aminobutirat (GABA) dan Glisin.
• Synaps merupakan tempat dimana neuron
mengadakan kontak dengan neuron lain
atau dengan organ-organ efektor, dan
merupakan satu-satunya tempat dimana
suatu impuls dapat lewat dari suatu neuron
ke neuron lainnya atau efektor.

• Ruang antara satu neuron dan neuron


berikutnya dikenal dengan celah sinaptik
(Synaptic cleft). Neuron yang
menghantarkan impuls saraf menuju
sinaps disebut neuron prasinaptik dan
neuron yang membawa impuls dari sinaps
disebut neuron postsinaptik.

SYNAPS Sinaps sangat rentan terhadap perubahan


kondisi fisiologis :
1) Alkalosis
2) Asidosis
3) Anoksia
4) Obat-obatan
Synaps
Fisiologi Saraf dan Reseptor
Semua sel memiliki potensial membran
yakni perbedaan muatan listrik yang 1. Distribusi Ion
melintasi membran plasma. Potensial
Ion potasium (K+ ) merupakan ion positif
membran memiliki hubungan dengan
penyebaran ion Na+ dan K+ yang tidak
terbesar dalam sel dan ion sodium (Na+)
sama serta adanya anion intraseluler yang terbanyak di luar sel. Distribusi ini sebagian
besar. Secara spesifik membran sel saraf besar disebabkan adanya pompa sodium-
mampu mengalami perubahan cepat pada potasium (pompa Na+ / K+ ) yang akan
potensial membrannya Fluktuasi potensial mengaktifkan transport ion Na+ keluar dari sel
membran dapat berbentuk potensial dan ion K+ masuk dalam sel. Hal ini ditambah
bertingkat sebagai sinyal jarak pendek adanya channel yang terdapat pada membran sel
dan potensial aksi sebagai sinyal jarak dengan permeabilitas yang berbeda. Pemompaan
jauh ion K+ dan Na+ bertujuan memperbaiki
konsentrasi ion yang terganggu akibat potensial
aksi.
Fisiologi Saraf dan Reseptor
2. Mekanisme Jalannya Impuls pada Sistem Saraf.

Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor


akan menyebabkan terjadinya gerakan atau perubahan pada
efektor. Gerakan tersebut adalah sebagai berikut.
 Gerak sadar
Impuls > Reseptor > Saraf Sensorik > Sumsum Tulang
Belakang > Saraf Motorik > Efektor (Otot)

 Gerak refleks
Impuls > Reseptor > Saraf Sensorik > Sumsum Tulang
Belakang > Saraf Motorik > Efektor (Otot)
Fisiologi Saraf dan Reseptor

3. Potensial Istirahat

Sel saraf yang sedang beristirahat, sepeti sel lain dalam tubuh, mempertahankan
perbedaan potensial listrik (voltase) pada membrane sel diantara bagian dalam sel
dan cairan ektraseluler di sekeliling sel. Voltase sel relatif berkisar antara -50 mV
sampai -80 mV terhadap voltase luar. Bergantung pada kondisi neuron dan
ektraseluler yang mengelilingi sel.
Fisiologi Saraf dan Reseptor

4. Potensial Bertingkat

Potensial bertingkat merupakan perubahan lokal pada potensial membran yang terjadi dalam
berbagai tingkat. Besarnya suatu potensial bertingkat tergantung pada besarnya kejadian yang
memicu timbulnya perubahan potensial membran, makin kuat stimulus maka makin besar potensial
membrannya.

Potensial bertingkat pada neuron merupakan depolarisasi atau hiperpolarisasi yang terjadi dalam
dendrit dan badan sel. Perubahan potensial dinamakan bertingkat karena ukuran atau amplitudo yang
secara langsung memiliki kekuatan untuk menggerakkan adanya potensial membran.
Potensial Bertingkat
Potensial Bertingkat

• Polarisasi terjadi pada membran yang sedang istirahat yang


ditandai sebelah luar membran lebih positif daripada sebelah dalam
membrane.

• Depolarisasi terjadi ketika potensial membran menurun.

• Hiperpolarisasi terjadi pada potensial membran yang lebih besar


daripada potensial istirahat, potensial meningkat dan lebih
negative.

• Repolarisasi terjadi ketika membran kembali ke potensial istirahat


setelah depolarisasi.
Fisiologi Saraf dan Reseptor

5. Potensial Aksi
6. Perambatan Impuls Saraf

a)Setelah inisiasi, potensial aksi menjalar di sepanjang serabut


saraf dengan kecepatan dan amplitude yang tetap.

b)Arus listrik local menyebar ke area membran yang berdekatan.


Hal ini menyebabkan gerbang natrium membuka dan
mengakibatkan gelombang depolarisasi menjalar di sepanjang
saraf.

c) Dengan cara ini, sinyal atau impuls saraf, ditransmisi dari satu
sisi ke delam sistem saraf sisi yang lain.
SEKIAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai