Anda di halaman 1dari 8

RESUME

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA


TENTANG SISTEM RANGKA MANUSIA

NAMA :
Faisal Muhaidin 2181000220056

Dosen Pengampu :
Nuril Hidayati, S.Pd., M.Pd.

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI


INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
TAHUN AJARAN 2019/2020
SISTEM RANGKA MANUSIA

Sistem rangka merupakan suatu system yang memiliki fungsi untuk


sebagai pergerakan tubuh, melindungi organ tubuh bagian dalam, tempat
melekatnya otot rangka, memberi bentuk pada tubuh, sebagai tempat cadangan
kalsium dan fosfat, penyimpanan lemak pada sumsum tulang, dan
mempertahankan homeostatis atau keseimbangan mineral. Pada rangka manusia
terdiri dari berbagai macam, antara lain :
1. Tulang Keras 6. Pembuluh Darah
2. Tulang Spons 7. Saraf
3. Matriks 8. Sel – Sel Tulang Khusus (Osteoblas,
4. Protein Kolagen Osteosit, & Osteoklas).
5. Mineral Kalsium

A. Pengklasifikasian Tulang

Keterangan
: (1) Tulang Panjang, (2) Tulang Pendek,
(3) Tulang Pipih, (4) Tulang Tidak Beraturan, (5) Tulang Sesamoid.

a. Tulang diklasifikasikan berdasarkan bentuknya, antara lain :


1. Tulang Panjang
Disebut juga tulang pipa adalah tulang yang mempunyai panjang lebih
besar daripada lebarnya. Tulang ini tersusun atas :
a. Diafisis
Merupakan bagian tengah yang berbentuk pipa dan tersusun atas
jaringan tulang kompak.

b. Epifisis
Merupakan bagian ujung tulang panjang yang berbentuk cebung
yang tersusun atas tulang spons atau kartilago.
Contoh tulang pipa : tulang paha, tulang kering, tulang betis, tulang
lengan atas, tulang hasta, dan tulang pengumpil.

2. Tulang Pendek
Merupakan tulang yang memiliki panjang dan lebar yang hampir
sama. Tersusun dari tulang spongiosa dan bagian luarnya merupakan
tulang kompak. Contoh tulang pendek adalah tulang pergelangan
tangan (metakarpal) dan tulang pergelangan kaki (metatarsal).

3. Tulang Pipih
Merupakan tulang yang berbentuk pipih yang lebar, bagian dalam
tersusun atas tulang spongiosa dan bagian luar tersusun atas tulang
kompak. Contoh tulang pipih adalah tulang dahi, tulang ubun-ubun,
dan tulang dada.

4. Tulang Tidak Beraturan


Merupakan tulang yang tidak termasuk dalam ketiga kelompok tulang
di atas. Contohnya adalah tulang wajah dan tulang ruas-ruas tulang
belakang.

5. Tulang Sesamoid
Merupakan tulang kecil, berbongkol, dan ditempeli oleh tendon.
Contoh tulang sesamoid adalah patella.

b. Selanjutnya tulang diklasifikasikan berdasarkan jaringan penyusunnya.


Dapat diuat tabel perbedaan anara penyusun jaringannya sebagai berikut :
No
Nama Tulang Penyusun Jaringannya
.
Tersusun atas 70% zat anorganik dan 30% zat
organik yang berbentuk serabut kolagen. Lamela-
1 Tulang Kompak lamela tulang kompak tersusun mengelilingi saluran
Havers sehingga membentuk sistem Havers.
Tersusun atas 70% zat anorganik dan 30% zat
organik yang berbentuk serabut kolagen. Lamela
2 Tulang Spongiosa tulang spongiosa tersusun atas osteosit yang
mengelilingi pembuluh darah dan sebagai tempat
pembuatan sel-sel darah.
Matriks tulang rawan tersusun atas substansi yang
disebut dengan kondrin. Pada bagian sebelah luar
tulang rawan tersusun atas jaringan ikat fibrosa yang
disebut dengan perikondrium yang berisi pembuluh
darah untuk memasok zat makanan dan oksigen ke
Tulang Rwan kondrosit.
3
(Kartilago)
Tulang Rawan dibagi menjadi 3 :
1. Tulang Rawan Hialin
2. Tulang Rawan Elastis
3. Tulang Rawan Fibrosa

B. Osifikasi (Pembentukan Tulang)


Terdapat dua model dalam pembentukan tulang, yaitu :
1. Osifikasi Model Intramembranosa
Yaitu suatu proses pembentukan tulang secara langsung dari sel mesenkim
dan tanpa diawali dari tulang rawan. Mekanismenya yaitu :
a. Osifikasi dimulai dari pembentukan osteoblas dari sekelompok sel
mesenkim. Kemudian osteoblas menghasilkan osteoid. Tempat
terbentuknya osteoblas disebut dengan pusat osifikasi.
b. Selanjutnya sel-sel yang terperangkap pada matriks yang mengalami
kalsifikasi atau pengapuran akan berdiferensiasi menjadi osteosit.
Osteosit akan berada di dalam ruang sempit di dalam matriks yang
disebut dengan lacuna.
c. Kemudian matriks yang mengalami kalsifikasi akan membentuk jala
atau trabekula. Ruang antar trabekula akan diisi dengan sumsum merah.
Jaringan ikat yang mengelilingi massa tulang yang tumbuh akan
menjadi periosteum.
d. Setelah itu osteoblas (sel osteoprogenitor) di dalam periosteum akan
membentuk lapisan tulang kompak pada bagian permukaan dari tulang
spongiosa yang baru terbentuk.

2. Osifikasi Model Endokondral


Yaitu pembentukan tulang dari tulang rawan hialin. Mekanismenya yaitu :
1. Tahap pertama osifikasi model endokondral diawali dari model
kartilago hialin dimana ukurannya menyerupai model tulang yang akan
dibentuk.
2. Tahap selanjutnya terjadi pembentukan Bone collar yang merupakan
aktivitas dari osteoblas melalui osifikasi model intramembranosa
dimana bagian luar dari bone collar akan membentuk periosteum. Di
dalam bone collar yang sedang dibentuk, kondrosit dari tulang rawan
akan mengalami degenerasi karena lapisan tulang baru akan
menghalangi difusi nutrien ke dalam matriks tulang rawan. Kondrosit
yang mengalami degenerasi akan meresorpsi matriks disekitarnya
sehingga menyebabkan perluasan lakuna dan terjadi kalsifikasi pada
tulang rawan tersebut.
3. Perkembangan pusat osifikasi primer pada diafisis, sepanjang bagian
tengah tulang yang berkembang. Pembuluh darah masuk melalui
lubang pada periosteum yang dibentuk oleh osteoklas di dalam bone
collar. Bersama dengan pembuluh darah, sel mesenkim akan memasuki
daerah matriks tulang rawan yang mengalami kalsifikasi. Sel mesenkim
akan berdiferensiasi menjadi osteoblas dan sel-sel sumsum tulang.
Osteoblas yang terbentuk pada pusat osifikasi ini akan mensekresikan
serabut kolagen yang berisi kalsium sehingga menghasilkan suatu
massa tulang spongiosa pada pusat osifikasi primer.
4. Selanjutnya terbentuk pusat osifikasi sekunder dengan proses yang
sama pada bagian epifisis.
5. Selama osifikasi, sebagian tulang rawan hialin dirubah menjadi tulang,
namun setelah osifikasi selesai masih ada tulang rawan yang tersisa
yang disebut dengan cawan epifisis. Adanya cawan epifisis ini,
memungkinkan tulang untuk mengalami pemanjangan.
C. Persendian
Yaitu suatu titik hubungan antara tulang satu dengan tulan atau tulang dengan
tulang rawan (kartilago). Terdapat dua macam klasifikasi tentnag persendian,
yaitu :
1. Berdasarkan Adanya Gerak
Dibagi menjadi 3, yaitu :
a. Sinartrosis
Suatu persendian
yang tidak
memungkinkan
untuk adanya gerak
sama sekali antar
dua tulang yang
saling
bersambungan atau
disebut sendi mati.
Contoh : Satura
merupakan
persendian antara
tulamh tengkorak.

b. Amfiartrosis
Suatu persendian yang memungkinkan adanya sedikit gerakan antara
dua tulang dan permukaan sendinya dapat berupa jaringan tulang rawan
fibrosa atau tulang rawan hialin. Contoh : persambungan antara tulang
rusuk dan tulang dada dan persendian antar ruas tulang belakang.

c. Diastrosis
Suatu persendian yang memungkinkan adanya gerak bebas antar tulang
dan disebut dengan persendian sinovial. Hampir persendian pada
rangka manusia yaitu daistrosis terbagi jadi 6 bagian, yaitu :
1. Sendi peluru, permukaan tulang pertama seperti bola dan
masuk ke permukaan cekung tulang kedua. Contoh : sendi
antara tulang paha dan tulang pinggul.
2. Sendi elipsoidal, ujung tulang berbentuk oval masuk ke
cekungan tulang lain. Contoh : persendian antara tulang radius
dan tulang karpal.
3. Sendi luncur, di mana permukaan sendinya datar, hanya
mampu melakukan gerakan kiri-kanan dan muka-belakang.
Contoh tulang karpal, tulang tarsal.
4. Sendi engsel, di mana memiliki permukaan sendi tulang
pertama cekung, dan yang kedua cembung. Sendi ini
memungkinkan gerak hanya satu arah saja. Contoh : sendi siku
dan sendi lutut.
5. Sendi putar, di mana permukaan tulang pertama membulat,
meruncing, bersendi dengan lekuk yang dangkal dari tulang
lain. Contoh : persendian antara tulang atlas dan tulang
tengkorak yang menghasilkan gerak menggelengkan kepala.
6. Sendi pelana, di mana permukaan ujung tulang pertama
berbentuk cekung masuk ke permukaan tulang kedua yang
berbentuk cembung. Contoh : tulang trapesium dengan tulang
karpal dari ibu jari.

2. Berdasarkan Jaringan yang Menghubungkannya


Dari hal tersebut dibagi menjadi 3 yaitu,
a. Sindesmosis, persendian di mana tulang yang bersendi dihubungkan
oleh jaringan ikat fibrosa padat. Contoh : persendian antara ujung distal
tulang tibia dan fibula.
b. Sinkondrosis, persendian di mana tulang yang bersendi dihubungkan
oleh tulang rawan hialin. Contoh : persendian antara tulang rusuk dan
tulang dada.
c. Sinostosis, persendian yang dihubungkan dengan jaringan tulang.
Contoh : sutura.

D. Kelainan pada Tulang


Terdapat macam kelainan pada tulang, yaitu :
1. Rachitis, yaitu kelainan tulang pada anak yang disebabkan oleh
defisiensi vitamin D. Penderita ini, pada bagian tulang rawan epifiseal
berhenti degenerasi dan tulang rawan baru terbentuk secara terus
menerus dan matriks tulang lunak gagal melakukan kalsifikasi sehingga
tulang tetap lunak.
2. Osteomalasia, kelainan tulang yang disebabkan oleh defisiensi vitamin
D pada orang dewasa.
3. Osteoporosis, kelainan ini dipengaruhi oleh jumlah estrogen dalam
tubuh sehingga osteoblas kurang aktif memproduksi tulang dan tulang
menjadi keropos.
4. Artritis, peradangan pada salah satu persendian. Artritis dapat dibagi
menjadi 3 macam, yaitu artritis reumatoid, osteoartritis, dan goutartritis.
Artritis reumatoid terjadi akibat serangan autoimun pada jaringan sendi.
Osteoartritis terjadi akibat degenerasi dari kondisi penuaan dan iritasi
sendi. Goutartritis terjadi akibat gangguan metabolisme sehingga
jumlah asam urat abnormal dan natrium urat banyak tertimbun di sendi.

E. Organisasi Rangka Manusia


Jumlah keselurahn yang menyusun suatu rangka manusia yaitu
sebanyak 206 tulang. Pembagian tulang rangka manusia dapat diedakan
menjadi dua bagian, yaitu :
1. Bagian Rangka Aksial :
a. Tengkorak
b. Tulang Hyoid
c. Tulang Belakang
d. Tulang Dada

2. Bagian Rangka Appendicular :


a. Pectoral Gridle
b. Tulang Penyusun Anggota Gerak Atas
c. Tulang Pinggul
d. Tulang Penyusun Anggota Gerak Bawah

Anda mungkin juga menyukai