Anda di halaman 1dari 9

SISTEM GERAK PADA MANUSIA

1. PERGERAKAN :

Konsep gerak dalam biologi tidak hanya diartikan sebagai perpindahan tempat tetapi
gerak bagian tubuh disebut juga gerak.

 Pergerakan tubuh manusia terjadi karena adanya koordinasi antara tulang dan
otot.
 Tulang tidak memiliki kemampuan untuk bergerak sendiri, oleh karena itu
tulang disebut sebagai organ gerak pasif.
 Otot memiliki kemampuan untuk berkontraksi dan berelaksasi sehingga
dapat bergerak sehingga otot disebut juga organ gerak aktif

Tulang + Otot -> Gerakan

2. TULANG

 Tulang merupakan jaringan terkeras di antara jaringan lain di dalam tubuh.


 Tulang terdiri dari air, garam mineral (terutama kalsium), dan bahan sel.
 Tulang berfungsi sebagai penyangga tubuh, pelindung organ tubuh,
pendukung gerak tubuh, tempat memproduksi sel darah, juga menyimpan
mineral (kalsium dan fosfor).
 Jumlah total tulang manusia : 206
 Macam-Macam Tulang :

A. Macam – Macam Tulang Berdasarkan Bahan-bahan nya / Berdasarkan


Bahan Pembentuknya

1. Tulang Rawan
 Tulang rawan dibentuk oleh kondrosit (sel tulang rawan) dan
matriks (bahan dasar). Matriks tulang rawan terdiri dari chondrin,
kolagen, dan kalsium.

 Tulang rawan dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

a. Tulang rawan hialin


o Memiliki matriks transparan
o Jenis tulang rawan yang paling banyak ditemukan di tubuh
manusia
o Tulang rawan ini terdapat di hidung, sendi gerak , dan
ujung tulang rusuk ini.
b. Tulang rawan berserat
o Kartilago fibrosa memiliki matriks yang mengandung
serat kolagen kaku/kaku
o Jenis tulang rawan yang terdapat pada bagian tubuh yang
membutuhkan tenaga besar, misalnya pada ruas tulang
punggung dan lutut.

c. Tulang rawan elastis


o Tulang rawan elastis terbentuk dari serat elastis yang
fleksibel.
o Tulang rawan ini tidak "mengalami perubahan" menjadi
tulang keras meskipun orang tersebut telah dewasa. Tulang
rawan elastis ditemukan di dalam hidung, daun telinga,
dan katup nafas
o Tulang rawan pada anak lebih banyak mengandung
kondrosit
daripada matriks
2. Tulang Keras
 Tulang ini berasal dari tulang rawan yang mengalami osifikasi
(pengerasan), dibentuk oleh osteosit yang banyak mengeluarkan
matriks.
 Berbeda dengan matriks tulang rawan, matriks keras tulang
mengandung sedikit kolagen dan banyak mengandung kalsium
dan fosfor
 Kalsium dan fosfor yang terkandung dalam matriks menyebabkan
tulang menjadi keras dan tidak lentur

B. Macam-Macam Tulang Berdasarkan Sifat Bahan Penyusunnya

Berdasarkan sifat bahan penyusunnya (tekstur) tulang dibedakan menjadi


dua macam, yaitu tulang kompak dan tulang spons (memiliki rongga).

1) Tulang padat
 Tulang Padat memiliki bahan penyusun "padat" yang kompak dan
padat itu membentuk lapisan luar yang padat. Contoh : lapisan
luar Panjang tulang

2) Tulang spons
 Tulang Spons memiliki bahan penyusun yang memiliki rongga
"berongga", berfungsi untuk melindungi tulang itu sendiri jika
terjadi benturan "benturan". Contoh : tulang tengkorak dan
ujungnya adalah tulang panjang dekat sambungan tulang

C. Macam-Macam Tulang Berdasarkan Bentuknya

Berdasarkan bentuknya tulang dibedakan menjadi tulang pendek, tulang


pipih, dan tulang panjang.
1) Tulang pendek

 Tulang Pendek berbentuk silinder kecil dan berisi "sumsum


merah" sumsum merah. SB terdapat pada carpus "tl.pergelangan
kaki", dan tulang belakang.
2) Tulang pipih
 Tulang Pipih berbentuk datar dan lebar. Tulang ini
mempersiapkan permukaan yang luas untuk sambungan otot
"kaitan otot". Ini terdiri dari dua lapisan jaringan tulang keras, di
tengah lapisan itu ditemukan lapisan tulang seperti bunga karang
yang di dalamnya mengandung "smsm mrh" sumsum merah
untuk pembentukan sel darah. Ditemukan
di tulang belikat, tulang dada, tulang rusuk, tulang tengkorak

3) Tulang pipa/tulang panjang

 Tulang pipa berbentuk panjang seperti pipa, mengandung


sumsum kuning dan lemak. Tulang ini membentuk punuk
"bonggol" di kedua ujungnya.
 Tulang pipa ditemukan di humerus "tulang lengan atas",
radius,ulna, tulang femur, tibia "tulang kering", dan fibula "tulang
betis”

3. STRUKTUR TULANG
Bagian terluar tulang adalah penutup tulang membran (periosteum).

• Periosteum mengandung osteoblas, jaringan ikat, dan pembuluh darah.


• Selaput ini berperan sebagai tempat melekatnya "tempat melekatnya" otot rangka,
memberi makanan pada sel tulang, untuk pertumbuhan, dan perbaikan sel yang
rusak.

4. OSSIFICATION (PROSES PENULANGAN)

• Proses pembentukan tulang dari tulang rawan menjadi tulang disebut osifikas
• Osifikasi dimulai sejak janin masih dalam kandungan. Segera setelah tulang rawan
terbentuk maka di dalamnya akan terdapat rongga “berongga” dan berisi sel-sel
pembentuk tulang “sel pembentuk tulang”
• Setiap satuan tulang ini mengelilingi “mengingkari” sebuah pembuluh darah dan
syaraf yang membentuk saluran “saluran” yang disebut saluran haversian.
• Pada saluran haversian terdapat pembuluh darah yang berhubungan dengan
pembuluh darah di periosteum, yang berfungsi memberikan zat makanan ke bagian-
bagian tulang
• Sekeliling sel tulang terbentuk dari senyawa protein "senyawa" yang akan menjadi
matriks tulang. Kemudian ke dalam senyawa protein akan masuk kalsium dan fosfor
sehingga matriks tulang akan mengeras
• Saat lahir, osifikasi belum sempurna. Beberapa tulang kepala masih berupa selaput
fibrosa, sehingga membentuk bagian “lunak” di kepala yang disebut ubun-ubun
• Pada bayi, keberadaan ubun-ubun sangat penting karena memungkinkan perubahan
bentuk kepala bayi saat proses persalinan untuk menyesuaikan dengan kejadian
kelahiran. Selain itu keberadaan ubun-ubun memungkinkan terjadinya
perkembangan otak yang cepat pada bayi.

6. PERSENDIAN
• Tulang-tulang yang terdapat dalam tubuh kita saling berhubungan. Hubungan
antartulang ini disebut sendi (artikulasi)
• Sendi dapat dipisahkan menjadi tiga berdasarkan kemungkinan pergerakannya,
yaitu:

a. Sinartrosis (sendi tidak bergerak) "sendi mati"


Sinartrosis adalah hubungan antar tulang yang tidak memungkinkan adanya
gerakan. Contohnya adalah hubungan antar tulang tengkorak, hubungan antar
tulang pembentuk tulang pinggul dan hubungan antar tulang punggung

Sinartrosis terbagi menjadi dua, yaitu:


 Sinkondrosis
Jika kedua ujung tulang dihubungkan oleh tulang rawan, misalnya pada
ruas-ruas tulang punggung
 Synfibrosis
Jika kedua ujung tulang dihubungkan dengan ikat jaringan. Misalnya
pada tulang tengkorak “tulang tengkorak

b. Amphiarthrosis (sendi kaku) "sendi kaku"


Amphiarthrosis (sendi kaku) yaitu hubungan antar tulang yang hanya
memungkinkan gerakan “gerak terbatas” yang sangat terbatas. Misalnya
hubungan antara tulang rusuk "tulang panggul" dengan tulang dada (sternum)
dan hubungan antara tulang rusuk dengan tulang pinggul "tulang panggul”

c. Diartrosis (sendi sinovial) "sendi gerak"


Dirtrosis yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan terjadinya berbagai
gerakan. Diartrosis dibedakan menjadi beberapa macam persendian berdasarkan
jenis geraknya “tipe gerakan” yaitu:
 Sambungan bola dan soket
Yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan ke segala arah
(pergerakan bebas) 'memungkinkan gerak ke segala arah’
Ujung salah satu tulang berbentuk gumpalan “berbentuk bonggol" dan
ujung tulang lainnya cekung cincin pinggul dan cukur "lekuk".

Misalnya hubungan antar tulang paha dengan lingkar pinggul "gelang


panggul" dan hubungan tulang lengan atas dengan sendi bahu "Ingan atas
dgn bahu".

 Sambungan engsel "sendi engsel"


Sendi engsel yaitu sambungan yang memungkinkan terjadinya hanya pada satu
arah "Gerakan ke 1 arah" Ujung salah satu tulang berbentuk gumpalan
"bonggol" tersebut dan ujung tulang lain berbentuk cekung, tetapi bentuknya
cekungan tidak terlalu dalam

Selain itu pada bagian tertentu terdapat struktur sehingga pergerakannya tidak
sebebas pada pergerakan ball-and- socket joint. Contoh sendi siku "sikut", sendi
lutut "sendi lutut", dan persendian di jari tangan dan kaki.

 Sendi Pivot/Sendi Putar


Sendi pivot adalah hubungan antar tulang yang pergerakannyamemutar
"gerakannya berputar".
Sendi pivot terjadi jika ujung salah satu tulang dapat bergerar memutar atau
mengitari ujung tulang lain.Misalnya tulang atlas yang terdapat pada tulang
tengkorak pada tulang tengkorak hingga tulang sumbu sehingga kepala dapat
berputar.

 Saddle Joint "sendi pelana"


Sendi yang memungkinkan terjadinya gerakan lebih bebas "memungknkn grk
bebas". Sendi pelana terjadi "tjd" jika kedua ujung tulang membentuk sendi
berbentuk pelana Misalnya gerakan pada tulang ibu jari antara metakarpal dan
karpal.
7. GANGGUAN / KELAINAN PENYAKIT PADA SISTEM GERAK

a. Gangguan pada rangka atau tulang

 Frakture (patah tulang)


- Fraktur tertutup
- Fraktur terbuka

 Arthritis "radang sendi"


- Exudative arthritis "radang getah sendi krn kuman"
- Sicca arthritis “kurang minyk sinovial”

 Celah "retak tulang" adalah kelainan pada tulang karena terjadinya keretakan pada
tulang tetapi tulang yang retak tersebut masih dapat disambung kembali.

 Nekrosis adalah terjadinya kematian pengeringan sel-sel tulang akibat rusaknya


“rusak” tulang membran (periosteum) sehingga makanan tidak sampai ke tulang

 Lordosis merupakan salah kebiasaan duduk sehingga tulang punggung menjadi


bengkok ke arah "bengkok ke depan"

 Kifosis yaitu Ketika tulang punggung menjadi berongga ke belakang

 Skoliosis yaitu ketika tulang punggung menjadi bengkok ke kiri atau ke kanan

b. Gangguan/Penyakit pada otot

 Hernia abdominalis -> terjadi karena robeknya dinding otot perut sehingga usus
turun dan masuk ke dalam rongga andominal

 Tetanus -> penyakit yang menyebabkan tegang terus menerus karena infeksi bakteri
tetanus (Clostridium tetani)

 Polio -> yaitu kondisi penurunan otot "mengecilnya otot" karena infeksi virus polio.
Penyakit ini dapat dicegah dengan memberikan imunisasi polio pada bayi

Anda mungkin juga menyukai