Anda di halaman 1dari 24

BAB I.

SISTEM GERAK
A. TULANG PENYUSUN RANGKA MANUSIA
Apakah kalian tahu apa itu tulang dan rangka? Tulang adalah struktur keras dan kaku
yang terdiri atas jaringan berupa gabungan sel, serat damn matriks ekstraseluler.
Kemudian rangka adalah adalah gabungan tulang yang membentuk system gerak, rangka
merupakan alat gerak pasif bagi hewan dan manusia.

B. JENIS JENIS RANGKA


Berdasarkan letaknya rangka dibagi dua, yaitu :
a. Eksoskeleton
Eksoskeleton adalah eangka yang terletak diluar tubuh makhluk hidup, contohnya
pada invertebrate seperti belalang.
b. Endoskeleton
Endoskeleton adalah rangka yang terdapat didalam tubuh makhluk hidup, rangka ini
terdapat pada seluruh makhluk vertebrata.

C. FUNGSI RANGKA
Sebagai alat gerak pasif, rangka tidak bisa begerak sendiri melainkan dengan bantuan
otot. Rangka juga berguna untuk menggerakkan dan menopang badan seperti rangka
tulang belakang, melindungi bagian tubuh yang lunak yang penting contohnya tulang
tengkorak, tulang dada dan rusuk yang melindungi otak, jatung dan paru-paru, memberi
bentuk tubuh contohnya tulang terngkorak yang memberi bentuk pada wajah tempat
melekatnya otot-otot rangka dan tempat pembuatan sel darah merah dan sel darah putih.

D. SUSUNAN TULANG
Susunan rangka orang dewasa terdiri atas 206 tulang yang dibaggi menjadi dua yaitu
rangka aksial dan rangka apendikular.
a. Rangka aksial
Adalah rangka sumbu tubuh yang terdiri dari delapan puluh tulang meliputi tulang
tengkorak, tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk dan tulang gelang.
b. Rangka apendikular
Adalah rangka alat gerak yang terdiri dari 126 tulang.terdiri atas tulang bahu, tulang
tangan, tulang telapak tangan, tulang panggul, tungkai, dan telapak kaki.

Susunan tulang yang beragam tadi dibagi lagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Tulang tengkorak
Tulang tengkorak tersusun atas tulang pipih. Tulang tengkorak dibedakan menjadi
dua, yaitu : tulang bagian kepala dan tulang bagian muka. Tulang bagian kepala
terdiri dari tulang dahi , tulang baji, tulang ubun-ubun, tulang pelipis dan tulang
kepala belakang. Tulang bagian muka terdiri dari tulang air mata, tulang hidung,
tulang pipi, tulang rahang atas dan tulang rahang bawah.
2. Tulang badan
Terdiri dari tulang belakang, tulang dada dan tulang rusuk. Tilang belakang
berfungsi untuk menguatkan dan menyeimbangkan tubuh saat berdiri, susunan
tulang belakang memiliki bentuk melengkung dengan tulang-tulang penyusun
sebagi berikut : tujuh ruas tulang leher, dua belas ruas tulang punggung, lima ruas
tulang pinggang, lima ruas tulang kelangkang atau sacrum dan 4 ruas tulang ekor.
Tulang dada tersusun atas tulang pipih yang terdiri dari bagian tulang dada hulu,
tulang dada badan dan tulang dada taju padang. Tulang ruruk memiliki bentuk
melengkung membentuk rongga ysng berfungsi melindungi organ jantung dan paru-
paru dari gesekan,.Tulang rusuk tersusun atas tujuh pasang tulang rusuk sejati, tiga
pasang rusuk palsu, dua pasang tulang rusuk melayang.
3. Tulang anggota gerak
Berfungsi untuk menyangga tubuh sehingga dapat bergerak dengan bebas, tulang
anggota gerak terdiri dari tulang nggota gerak atas yaitu tangan, disusun oleh tulang
selangka, tulang belikat, tulang lengan atas, tulang hasta, tulang pengumpil, tulang

1
pergelangan tangan, tulang telaapak tangan serta tulang jari-jari tangan dan tulang
anggota gerak bawah yaitu kaki disusun tukang usus, tulang kemaluan, tulang
duduk,tulang paha, tempurung lutut, tulang kering, tulang betis, tulang pergelangan
kaki, tulang telapak kaki, dan tulang jari-jari kaki.

E. JENIS-JENIS TULANG
Berdasarkan bentuknya tulang dibagi menjadi empat bagian, yaitu:
1. Tulang pipa
Berbentuk seperti pipa atau silindris dengan kedua ujung tulang membulat, tulang
pipa dibagi menjadi tiga bagian, yaitu epifisis (tulang rawan) bagian ujung tulang
yang tersusun atas tulang rawan, metafisis berada diantara epifisis dan diafisis,
kemudian diafisi (lemak)bagian tengah tulang yang memanjang ditengahnyya
terdapat rongga sumsum kuning dan lemak. Contoh tulang pipa misalnya pada tulang
lengan atas, ruas-ruas tulang jari, dan tulang paha.
2. Tulang pipih
Terdiri atas lempengan-lempengan tulang kompa dan tulang sponge yang berfungsi
sebagai pelindung atau penguat.Dibagian dalam tulang pipi terdapat sum-sun merah
sebagai tempat pembuatan sel darah merah dan putih.Contoh tulang pipih seperti
tulang rusuk, tulang dada, dan tulang belikat.
3. Tulang pendek
Memiliki bentuk kompleks atau pendek dan tidak beratura, contohnya tulang tulang
pada pergelangan tangan,tulang pergelangan kaki, telapak tangan, telapak kaki, dan
ruas-ruas tulang belakang.
4. Tulang tidak beraturan
Terdapat pada beberapa tulang tengkorak misalnya tulang wajah, tulang rahang dan
hidung.

Jenis-jenis tulang berdasarkan zat penyusunnya dibagi menjadi dua, yaitu:


1. Tulang rawan (kartilago)
Tersusun dari jaringan ikat berserabut tebal, matriks yang elastis dan sel turang rawan
(kondrosit) yang terletak di dalam rongga kecil (lakuna) ruang antar sel turang rawan
terisi banyak zat perekat dan mengandung sedikit zat kapur sehingga tulang rawan
bersifat sangat kuat dan lentur. Berdasarkan kandungan matriksnya tulang rawan
dibedakan menjadi tiga yaitu tulang rawan elastis yang mengandung serabut elastis
dan kolagen terdapat pada daun telinga, epiglotis, dan bronkiolus.Kemudian tulang
raawan hialin, mengandung serabut kolagen halus, berwarna kuning kebiruan,
terdapat pada ujung tulang rusuk, dan permukaan tulang persendian.Yang terakhir
tulang rawan fibrosa, mengandung serabut kolagen yang padat dan kasar.Pada orang
dewasa terdapat pada ruas-ruas tulang belakang.
2. Tulang keras (osteon)
Disebut juga tulang sejati disusun oleh jaringan ikat yang mengandung mineral dan
dibentuk oleh sel-sel tulang (osteosit) yang terletak di lakuna.Osteosit satu dengan
lainnya saling berhubungan melalui kanalikuli yang berisi sitoplasma dan pembulu
darah karena likuli berfungsi memenuhi kebutuhan nutrisi osteosit.Berdasarkan ada
atau tidaknya rongga didalamnya tulang dibedakan atas tulang kompak atau tulang
padat dan tulang sponge atau tulang bunga karang.
1. Tulang kompak
Pada tulang kompak terdapat sistem havers yang mengandung pembulu darah dan
syaraf penyuplai zat makanan menghidupi tulang, mengandung zat kapur, fosfat, dan
serabut kolagen. Contoh tulang kompak terdapat pada bagian diafisis tulang pipa.
Tulang kompak terdiri dari bagian bagian beikut :
a. Saluran havers (saluran pusat), berisi pembulu darah dan saraf.
b. Lakuna, ruang tempat osteosit terletak.
c. Kanalikuli, struktur penghubung osteosit yang satu dengan osteosit yang lain.
d. Lamella,lapisan kosentris matriks yang keras dan kuat.

2
e. Matriks, tersusun atas serabut kolagen, mineral, kalsium, dan fosfor.
2. Tulang sponge
pada tulang sponge tidak terdapat sistem havers mengandung sum-sum tulang dan sel
lemak.

F. PROSES PEMBENTUKAN TULANG (OSIFIKASI)


Osifikasi merupakan proses pembentukan tulang yang bermula saat embrio berada dalam
kandungan. Dimulai dari terbentuknya tulang rawan hialin kemudian terbentuk pusat
osifikasi primer pada bagian tengah tulang yang banyak berisi osteoblast yang
membentuk osteosit pertumbuhan ini berlagnsung saat embrio berumur Sembilan
minggu.
Selanjutnya osteosit tersusun melingkar membentuk sistem hacers yang mengandung
banyak pembulu darah serabut saraf selanjutnya akan terbentuk tulang sponge kondisi ini
terjadi saat embrio berusia tiga bulan. Setelah bayi lahir disekitar osteosit dibentuk
matriks tulang dari senyawa protein yang mengandung kalsium dan fosfor yang akan
membuat tulang mulai mengeras pembentukan pusat osifikasi sekunder mulai mucul
pada setiap epifisis pada bagian diafisis, pembulu darah semakin berkembang dsn rongga
medulla pun terbentuk.
Selama terjadi osifikas bagian diatara epifisis dan diafisis akan membentuk cakra
epifisis terus mengalami pengulangan yang megakibatkan tulang memanjang apabila
tuang matriks berongga maka akan membentuk tulang sponge, sedangkan jika matriks
tulang jadi padat dan rapat maka akan terbentuk tulang keras atau tulang kompak,
pertumbuhan tulang ini terjadi pada masa anak-anak hingga dewasa.

G. SENDI (ARTIKULASI)
Adalah hubungan antartulang sehingga tulang dapat digerakkan, sendi dibedakan
menjadi 3 berdasarkan sifat geraknya :
1. Sinartrosis (sendi mati)
Merupakan persendia yang tidak memungkinkan terjadinya pergerakan, sendi ini
dibagi menjadi dua yaitu Sinostosis sendi yang dihubungkan dengan jaringan ikat
serabut padat contohnya
pada tengkorak dan
Sinkondrosis persendian
oleh tulang rawan
[kartilago] hialin seperti
hubungan atartulang rusuk
dan tulang dada.
2. Amfriartrosis (sendi kaku)
Persendian ini
memungkinkan terjadinya sedikit pergerakan karena hubungan anatar tulang ini
dihubungkan oleh kartilago [tulang rawan], misalnya hubungan atartulang betis
dengn tulang kering.
3. Diartrosis (sendi gerak)
Persendian ini memungkinkan terjadinya gerakan tulang secara leluasa karena
dihubungkan oleh ligament (jaringan berserat berupa pita elastis) sehingga tulang
dapat di gerakkan.

H. GANGUAN RANGKA TUBUH


Gangguan rangka tubuh dapat disebabkan beberapa hal contohnya gangguan fisik
fraktura (patah tulang) dan fisura (retak tulang), adapun gangguan fisiologis yang
disebabkan kelainan fungsi hormone dan
kekurangan vitamin D contohnya rakitis,
osteoporosis, dan nekrosis. Kemudian gangguan
tulang belakang yaitu tulang belaknag yang
bengkok kearah belakang (kifosis), tulang belakang
bengkok kedepan (lordosis), dan tulang belakang
yang bengkok ke samping (skoliosis), dan gangguan persendian yang dapat terjadi akibat

3
pergeseran tulang penyusun sendi dari posisi awal (dislokasi) yang biasa terjadi di tulang
lengan atas dan bahu, ankilosis gangguan yang terjadi akibat tidak berungsinya seperti
pada ruas-ruas tulang belakang, remathoid artritis peradangan sendi yang terjadi pada
tulang rawan missal sendi antar ruas-ruas tulang jari.

I. TIPS MENJAGA KESEHATAN TULANG


Banyak hal yang dapat dilakukan untung menjaga kesehatan tulang kita, yaitu :
1. Olahraga
Menjaga kepadatan tulang dengan latihan beban, jogging.
2. Makan makanan bergizi
Memakan makanan sereal tinggi kalsium untuk tulang kuat.
3. Sinar matahari pagi
Sebagai sumber vitamin D alami, membantu pernyerapan kalsium.
4. Tidak minum beralkohol
Dapat menghalangi penyerapan kalsium dan aktivasi vitamin D.
5. Minum suplemen kalsium
Memenuhi 100% kalsium harian.

J. STRUKTUR DAN FUNGSI OTOT


Otot merupakan alat gerak aktif, memiliki kemampuan berkontraksi (memendek) dan
relaksasi (memanjang atau kembali keukuran semula) oto menyusun kurang lebih 40%
berat tubuh. Otot mempunyai 4 sifat, yaitu kontraktiilitas, ekstensibilitas, elastisitas, dan
irritabilitas. Adapun jenis jenis otot :
1. Otot polos
Serabut kontraktilnya tidak memantulkan
cahaya berselang seling.Sehingga
sarkoplasmanya tampak polos dan
homogen.Otot ini terdapat pada lambung,
usus, dan organ-organ tubuh seperti pembulu
darah.Mempunyai sistem saraf autonomy
artinya bekerja tidak dibawah
kesadaran/involunteer.Kontraksinya lama dan
tidak cepat lelah.
2. Otot lurik (rangka)
Disebut otot lurik karna serabut kontraktilnya memantulkan cahaya
berselang-seling gelap (anisotrop) dan terang (isotrop) bejajar teratur

membentuk pite vertikal terhadap poros otot.


Otot ini biasanya melekat pada rangka (bisep, trisep), lidah, bibir,
kelopak mata, dan diagfragma.Bekerja dibawah kesadaran sehingga
disebut otot volunteer kontraksinya kuatr cepat tapi cepat
lelah.Dibagi menjadi dua yaitu tendon yang merupakan jaringan
yang kuat yang terdapat pada ujung ujung otot dan serabut yang
memiliki bagian gelap dan terang yang memberikakkn kenampakan
seperti lurik.

3. Otot jantung

4
Tersusun atas serabut lurik yang bercanag-cabang.Memiliki 1-2 inti
yang terletah di tengah
sitoplasma.Terdapat khusus pada
jantung, kontraksinya terjadi dibawah
ketidaksadaran yang bersifat kuat dan
berirama.

Adapun strutur otot :

1. Tendon
Merupakan jaringan ikat yang menghubungkan otot dengan tulang.
2. Epimisium
Jaringan elastis yang mengelilingi lapisan terluar otot.
3. Fasikulus
Kumpulan serabut-serabut otot yang terdiri dari sarkolema sebagai
membrane otot dan didalamnya terdapat sarkoplasma
4. Myofibril
Atau serat otot yang disusun oleh satuan-satuan yang lebih kecil
berupa myosin dan aktin.
5. Myosin
Merupakan bagian myofibril yang berukuran tebal.
6. Aktin
Berukran lebih halus dibandingkan dengan myosin.

5
LATIHAN SOAL
KERJAKANLAH TUGAS BERIKUT!
1. Bagian tulang panjang yang bertanggung jawab untuk pertumbuhan tulang pada masa
remaja adalah...
a) Metafisis
b) Epifisis
c) Diaphisis
d) Periosteum
e) Endosteum
2. Seorang atlet mengalami cedera pada ligamen lututnya. Akibat cedera ini, gerakan apa
yang paling mungkin terganggu?
a) Fleksi dan ekstensi lutut
b) Rotasi bahu
c) Fleksi dan ekstensi lengan
d) Rotasi pinggul
e) Inversi dan eversi kaki
3. Fungsi utama sistem rangka pada manusia adalah...
a) Menghasilkan gerakan tubuh
b) Membantu pernapasan
c) Mengatur suhu tubuh
d) Menyimpan mineral
e) Memproduksi sel darah
4. Berikut adalah penyakit yang terkait dengan gangguan pada sistem gerak, kecuali...
a) Osteoporosis
b) Skoliosis
c) Artritis
d) Asma
e) Gout
5. Seorang pria mengalami kesulitan untuk mengekstensikan lengannya setelah mengangkat
beban yang sangat berat. Gangguan pada bagian otak atau sumsum tulang belakang yang
mungkin terjadi adalah...
a) Gangguan pada area motorik primer (gyrus precentralis)
b) Gangguan pada area somatosensorik primer (gyrus postcentralis)
c) Gangguan pada otak kecil (cerebellum)
d) Gangguan pada hipotalamus
e) Gangguan pada hipokampus
6. Perhatikan gambar di bawah ini.
[Gambar menunjukkan struktur tulang]
Struktur di atas adalah...
a) Diaphisis tulang panjang
b) Metafisis tulang panjang
c) Epifisis tulang panjang
d) Periosteum
e) Endosteum
7. Seorang pemain bulu tangkis mengalami cedera pada otot paha. Akibat cedera ini,
gerakan apa yang paling mungkin terganggu?
a) Rotasi bahu
b) Ekstensi lengan
c) Inversi dan eversi kaki
d) Fleksi dan ekstensi lutut
e) Rotasi pinggul
8. Kebiasaan duduk miring ke kiri atau ke kanan pada anak yang masih dalam masa
pertumbuhan dapat menyebabkan . . . .
a) Lordosis
b) Skoliosis
c) Kifosis
d) nekrosis

6
9. Contoh organ yang tersusun dari tulang rawan yaitu...
a) hidung dan pipi
b) hidung dan daun telinga
c) hidung dan mulut

d) pipi dan daun telinga


10. Kelainan tulang yang terjadi karena kekurangan kalsium dinamakan ...
a) osteoartritis
b) osteoporosis
c) tbc tulang
d) osteomalasia
11. Dibawah ini yang termasuk tulang pipih adalah...
a) tulang belikat, rusuk, lengan
b) tulang dada, usus dan laring
c) tulang pengumpil, hasta, da paha
d) tulang rusuk, dada dan belikat
e) tulang paha, dada dan rusuk
12. Kelainan pada tulang belakang yang dapat mengakibatkan tubuh menjadi bungkuk yaitu...
a) osteoporsis
b) kifosis
c) lordosis

d) skoliosis

e) tuberkulosis
13. Berdasarkan bentuknya, tulang dikategorikan sebagai... kecuali
a) Tulang Pipih
b) Tulang pendek
c) Tulang pipa
d) Tulang beraturan.
14. Berikut ini yang tergolong tulang pipa adalah....
a) Tulang paha, tulang betis dan tulang kering
b) Tulang leher, tulang punggung dan tulang rusuk
c) Tulang lengan atas, tulang hasta dan jari-jari
d) Tulang dahi, tulang ubun-ubun dan tulang kepala belakang
15. Apabila otot trisep berkontraksi, maka yang akan terjadi adalah ….
a) Otot bisep kontraksi, lengan bawah turun
b) Otot bisep relaksasi, lengan bawah turun
c) Otot bisep kontraksi, lengan bawah naik
d) Otot bisep relaksasi, lengan bawah naik

ESSAI
1. Jelaskan peran tulang dalam sistem gerak manusia. Bagaimana struktur tulang
mendukung fungsi gerak tubuh?
2. Apa yang dimaksud dengan otot rangka? Jelaskan struktur dan fungsi otot rangka serta
peranannya dalam melakukan gerakan tubuh.
3. Bagaimana otot bekerja bersama-sama dengan tulang untuk menghasilkan gerakan?
Jelaskan proses kontraksi dan relaksasi otot serta bagaimana otot berinteraksi dengan
tulang melalui tendon.
4. Berikan 4 jenis persendian beserta contohnya!
5. Apa berbedaan otot polos dengan otot jantung beserta gambar?

7
8
BAB II SISTEM SIRKULASI

1. Pengertian Sistem Sirkulasi


Sistem sirkulasi adalah sistem dalam tubuh manusia atau hewan yang bertanggung
jawab untuk mengangkut darah, oksigen, nutrisi, dan zat-zat lainnya ke seluruh bagian
tubuh dan membawa kembali sisa-sisa metabolisme serta karbondioksida ke organ-
organ yang memprosesnya. Sistem sirkulasi juga berperan dalam menjaga
keseimbangan suhu tubuh dan menjalankan fungsi-fungsi lainnya yang penting bagi
kelangsungan hidup.
Dalam manusia, sistem sirkulasi terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan darah itu
sendiri. Jantung berfungsi sebagai pompa yang mendorong darah ke seluruh tubuh
melalui pembuluh darah. Pembuluh darah terdiri dari arteri, yang membawa darah
dari jantung ke seluruh tubuh, dan vena, yang membawa darah kembali ke jantung.
Ada juga kapiler, pembuluh darah yang sangat kecil yang memungkinkan pertukaran
zat-zat antara darah dan jaringan tubuh.
Selain manusia, hewan juga memiliki sistem sirkulasi yang berbeda-beda. Ada hewan
yang memiliki sistem sirkulasi terbuka, di mana darah tidak selalu berada dalam
pembuluh darah, melainkan mengalir bebas di dalam rongga tubuh. Ada juga hewan
yang memiliki sistem sirkulasi tertutup, di mana darah selalu berada dalam pembuluh
darah dan tidak mengalir bebas di dalam rongga tubuh. Secara umum, sistem
sirkulasi penting untuk menjaga kesehatan dan kelangsungan hidup organisme.
Dengan mengangkut oksigen, nutrisi, hormon, dan zat-zat lainnya ke seluruh tubuh,
serta menghilangkan sisa-sisa metabolisme, sistem sirkulasi memastikan bahwa sel-
sel tubuh mendapatkan apa yang mereka butuhkan untuk berfungsi dengan baik.
2. Jenis sistem sirkulasi
Ada beberapa jenis sistem sirkulasi yang ditemukan dalam dunia hewan, tergantung
pada kompleksitas organisme dan karakteristik spesifiknya. Berikut adalah beberapa
jenis sistem sirkulasi yang umum:

1) Sistem Sirkulasi Terbuka: Ditemukan pada sebagian besar artropoda dan


moluska. Dalam sistem ini, darah mengalir bebas di dalam rongga tubuh yang
disebut hemokoel. Darah dipompa keluar dari jantung dan mengalir ke dalam
rongga tubuh, memberikan zat-zat yang diperlukan kepada jaringan tubuh, dan
kemudian kembali ke jantung.
2) Sistem Sirkulasi Tertutup: Ditemukan pada cacing, annelida, dan semua vertebrata,
termasuk manusia. Dalam sistem ini, darah selalu berada dalam pembuluh darah
dan tidak mengalir bebas di dalam rongga tubuh. Sirkulasi darah terjadi melalui
jaringan tubuh melalui arteri, kapiler, dan vena. Darah mengalir dari jantung ke
arteri, kemudian ke kapiler di mana pertukaran zat terjadi, dan akhirnya kembali
ke
jantung melalui vena
3) Sistem Sirkulasi Ganda: Ditemukan pada beberapa vertebrata seperti ikan,
amfibi, dan reptil. Dalam sistem ini, darah mengalami dua sirkulasi yang
terpisah: sirkulasi paru dan sirkulasi sistemik. Darah dipompa dari jantung ke
paru-paru untuk mengambil oksigen dan mengeluarkan karbondioksida dalam
sirkulasi paru. Kemudian, darah kembali ke jantung dan dipompa ke seluruh
tubuh dalam sirkulasi sistemik.

9
4) Sistem Sirkulasi Tunggal: Ditemukan pada ikan bertulang rawan dan ikan
bertulang sejati (khususnya ikan bersirip ekor berganda). Dalam sistem ini,
darah hanya mengalami satu sirkulasi melalui jantung. Darah dipompa dari
jantung ke insang untuk mengambil oksigen, kemudian ke seluruh tubuh, dan
akhirnya kembali ke jantung.
5) Setiap jenis sistem sirkulasi memiliki kelebihan dan kelemahan tertentu yang
sesuai dengan kebutuhan dan adaptasi organisme tersebut.

3. Masalah Pada sistem sirkulasi dan penyebab nya


Sistem sirkulasi dapat mengalami berbagai masalah yang dapat mempengaruhi
kesehatan dan fungsi tubuh. Beberapa masalah umum pada sistem sirkulasi dan
penyebabnya antara lain:
1) Penyakit Jantung: Penyakit jantung termasuk penyakit kardiovaskular yang
melibatkan jantung dan pembuluh darah. Penyebab umumnya adalah
penumpukan plak di dalam arteri(aterosklerosis), yang dapat menyebabkan
penyakit jantung koroner, serangan jantung, atau stroke. Faktor risiko termasuk
merokok, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, dan gaya hidup tidak
sehat.
2) Penyakit Vaskular Perifer: Penyakit ini melibatkan pembuluh darah di luar
jantung dan otak, seperti arteri perifer dan vena. Penyebab umumnya adalah
aterosklerosis, yang dapat menyebabkan penyakit arteri perifer, seperti penyakit
arteri koroner, penyakit arteri perifer, atau penyakit arteri karotis. Faktor risiko
termasuk merokok, diabetes, tingkat kolesterol tinggi, hipertensi, dan obesitas.
3) Trombosis: Trombosis terjadi ketika gumpalan darah (trombus) terbentuk di
dalam pembuluh darah dan dapat mengganggu aliran darah. Penyebab
umumnya adalah pembekuan darah yang tidak normal, kerusakan pembuluh
darah, atau kondisi medis tertentu seperti trombosis vena dalam, emboli paru,
atau serangan jantung.
4) Hipertensi: Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi di mana tekanan
darah dalam arteri meningkat secara konstan. Penyebab utamanya adalah
kombinasi faktor genetik, gaya hidup tidak sehat, stres, diet yang tidak seimbang,
obesitas, kurangnya aktivitas fisik, dan konsumsi alkohol yang berlebihan.
5) Gangguan Irama Jantung: Gangguan irama jantung, seperti aritmia, dapat
mempengaruhi kemampuan jantung untuk memompa darah secara efisien.
Penyebabnya dapat meliputi gangguan listrik pada jantung, kerusakan jantung,
faktor genetik, masalah hormonal, dan penggunaan obat-obatan tertentu.
6) Anemia: Anemia adalah kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah yang
sehat atau hemoglobin yang cukup. Penyebabnya bisa karena defisiensi zat besi,
defisiensi vitamin B12 atau asam folat, gangguan sumsum tulang, kerusakan sel
darah merah, atau perdarahan berlebihan.

Penting untuk menjaga gaya hidup sehat, mengontrol faktor risiko, dan mengikuti
perawatan medis yang tepat untuk mencegah dan mengatasi masalah pada sistem
sirkulasi. Jika Anda mengalami gejala atau masalah yang terkait dengan sistem
sirkulasi, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan
yang tepat.

10
CIRI-CIRI PEMBULUH DARAH
Pembuluh darah merupakan bagian penting dari sistem sirkulasi yang berperan dalam
mengangkut darah ke seluruh tubuh. Berikut adalah beberapa ciri-ciri pembuluh
darah:
1) Arteri: Arteri merupakan pembuluh darah yang membawa darah dari jantung ke
jaringan tubuh. Ciri-ciri arteri meliputi:
2) Dinding arteri tebal, elastis, dan kuat untuk menahan tekanan darah yang tinggi
saat darah dipompa dari jantung.
3) Arteri biasanya memiliki lapisan otot yang kuat untuk membantu memompa
darah dan mengatur aliran darah ke jaringan yang berbeda
4) Arteri biasanya memiliki tekanan darah yang lebih tinggi dan aliran darah yang
lebih cepat dibandingkan dengan pembuluh darah lainnya.
5) Arteri dapat ditemukan mendekati permukaan kulit, seperti arteri radial di
pergelangan tangan atau arteri karotis di leher.

a. Kapiler: Kapiler adalah pembuluh darah terkecil dengan diameter sangat kecil,
sekitar satu sel darah merah. Ciri-ciri kapiler meliputi:
1) Kapiler memiliki dinding yang sangat tipis yang terdiri dari satu lapis sel
endotelium. Ini memungkinkan pertukaran zat antara darah dan jaringan
tubuh.
2) Kapiler hadir secara melimpah di seluruh tubuh, termasuk di dalam organ
dan jaringan.
3) Kapiler memungkinkan pertukaran oksigen, nutrisi, dan zat-zat lainnya
dengan sel-sel tubuh, serta pengambilan karbondioksida dan limbah
metabolik.
b. Vena: Vena adalah pembuluh darah yang membawa darah kembali ke jantung
dari jaringan tubuh. Ciri-ciri vena meliputi:

1) Dinding vena lebih tipis dan kurang elastis dibandingkan dengan arteri.

2) Vena memiliki katup yang mengarahkan aliran darah ke arah jantung dan
mencegah aliran balik darah.
a) Vena biasanya memiliki tekanan darah yang lebih rendah dan aliran
darah yang lebih lambat dibandingkan dengan arteri.
b) Vena sering kali berwarna biru atau ungu karena darah mengandung
lebih sedikit oksigen daripada arteri.
Penting untuk menjaga kesehatan pembuluh darah dengan menjaga gaya hidup
sehat, seperti makan makanan bergizi, berolahraga secara teratur, menghindari
merokok, mengelola stres, dan menjaga berat badan yang sehat. Jika Anda
mengalami masalah pada pembuluh darah, sebaiknya berkonsultasi dengan
dokter untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.

Golongan darah dan pembuatan nya


Golongan darah adalah sistem klasifikasi yang digunakan untuk menggolongkan darah
manusia berdasarkan adanya antigen pada permukaan sel darah merah. Ada empat
golongan darah utama yang paling umum, yaitu golongan A, B, AB, dan O. Sistem
golongan darah ini ditentukan oleh keberadaan antigen A dan B, serta keberadaan atau
ketiadaan faktor Rh pada sel darah merah.
Proses pembentukan sel darah, termasuk sel darah merah, sel darah putih, dan
trombosit, terjadi dalam sumsum tulang. Proses ini disebut hematopoiesis. Berikut

11
adalah langkah-langkah utama dalam pembentukan sel darah:

1. Hematopoiesis: Proses dimulai dengan pembentukan sel-sel induk darah, yang


juga dikenal sebagai sel hematopoietik pluripoten. Sel-sel induk darah ini
berada di sumsum tulang dan memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri
dan berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel darah.
2. Pembentukan Sel Darah Merah: Sel-sel induk darah mengalami diferensiasi
untuk membentuk sel darah merah atau eritrosit. Proses ini melibatkan
pematangan sel-sel induk darah menjadi eritrosit yang matang, yang
mengandung hemoglobin dan bertanggung jawab untuk mengangkut oksigen
ke seluruh tubuh.
3. Pembentukan Sel Darah Putih: Sel-sel induk darah juga dapat berdiferensiasi
menjadi berbagai jenis sel darah putih atau leukosit. Sel darah putih berperan
dalam sistem kekebalan tubuh dan melindungi tubuh dari infeksi. Ada
berbagai jenis sel darah putih, termasuk neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil,
dan basofil.
4. Pembentukan Trombosit: Sel-sel induk darah juga menghasilkan trombosit
atau platelet. Trombosit berperan penting dalam proses pembekuan darah
untuk membantu menghentikan pendarahan saat terjadi luka atau cedera.

Proses pembentukan sel darah terjadi secara terus-menerus dalam tubuh untuk
memperbarui dan mempertahankan populasi sel darah. Gangguan dalam pembentukan
sel darah dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti anemia, leukopenia (jumlah
sel darah putih yang rendah), atau trombositopenia (jumlah trombosit yang rendah).

Penting untuk menjaga kesehatan dan keberagaman golongan darah, serta menjaga fungsi
normal sumsum tulang dengan menerapkan gaya hidup sehat, pola makan yang
seimbang, olahraga teratur, dan menghindari faktor risiko yang dapat mempengaruhi
sistem pembentukan sel darah. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang
golongan darah atau pembentukan sel darah, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter
atau ahli hematologi.

12
LATIHAN SOAL
KERJAKANLAH TUGAS BERIKUT!

1. Sistem sirkulasi terdiri dari organ apa


a. Jantung dan paru-paru
b. Jantung dan pembuluh darah
c. Paru-paru dan pembuluh darah
d. Jantung, paru-paru, dan pembuluh darah
e. Hati dan ginjal

2. Apa fungsi utama sistem sirkulasi?


a. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh
b. Mengeluarkan karbon dioksida dari tubuh
c. Mengangkut nutrisi ke seluruh tubuh
d. Membuang limbah dari tubuh
e. Semua jawaban benar

3. Bagian jantung yang bertugas memompa darah ke seluruh tubuh disebut?


a. Aorta
b. Vena cava superior
c. Vena cava inferior
d. Ventrikel kanan
e. Ventrikel kiri

4. Apa yang menyebabkan detak jantung?


a. Kontraksi atrium
b. Kontraksi ventrike
c. Relaksasi atrium
d. Relaksasi ventrikel
e. Semua jawaban benar

5. Apa yang membedakan arteri dan vena?


a. Arteri membawa darah ke jantung, sedangkan vena membawa darah dari jantung
b. Arteri memiliki dinding yang lebih tebal daripada vena
c. Arteri mengandung darah beroksigen, sedangkan vena mengandung darah tak beroksigen
d. Vena memiliki katup, sedangkan arteri tidak memiliki katup
e. Semua jawaban benar

6. Apa yang menyebabkan tekanan darah?


a. Kontraksi otot jantung
b. Gesekan darah dengan dinding pembuluh darah
c. Volume darah yang dipompa oleh jantung
d. Diameter pembuluh darah
e. Semua jawaban benar

7. Apa yang dimaksud dengan tekanan darah sistolik?


a. Tekanan darah saat jantung berkontraksi
b. Tekanan darah saat jantung beristirahat
c. Tekanan darah di arteri besar
d. Tekanan darah di arteri kecil
e. Tekanan darah di vena

8. Apa fungsi katup pada pembuluh vena?


a. Mengatur aliran darah ke jantung
b. Mencegah aliran balik darah
c. Memperkuat dinding pembuluh darah
d. Membantu pengangkutan nutrisi

13
e. Mengontrol tekanan darah

9. Apa yang dimaksud dengan aterosklerosis?


a. Penyakit pada katup jantung
b. Pembekuan darah yang berlebihan
c. Penyempitan dan pengerasan pembuluh darah
d. Penyempitan katup jantung
e. Infeksi pada dinding pembuluh darah
10. Apa yang memicu terjadinya pembekuan darah?
a. Luka pada pembuluh darah
b. Kontraksi otot jantung
c. Penyempitan arteri
d. Penyumbatan vena
e. Semu
11. Apa yang dimaksud dengan emboli paru?
a. Penyumbatan pembuluh darah di otak
b.Penyumbatan pembuluh darah di jantung
c. Penyumbatan pembuluh darah di ginjal
d. Penyumbatan pembuluh darah di paru-paru
e. Penyumbatan pembuluh darah di hati
12. Apa yang dimaksud dengan anemia?
a. Jumlah sel darah merah yang rendah
b. Jumlah sel darah putih yang rendah
c. Jumlah trombosit yang rendah
d. Jumlah sel darah merah yang tinggi
e. Jumlah sel darah putih yang tinggi

13. Apa yang dimaksud dengan trombosis?


a. Pembekuan darah yang berlebihan
b. Penyempitan pembuluh darah
c. Pembentukan gumpalan darah di pembuluh darah
d. Infeksi pada dinding pembuluh darah
e. Peradangan pada pembuluh darah

14. Apa yang dimaksud dengan varises?


a. Pembekuan darah yang berlebihan
b. Penyumbatan pembuluh darah
c. Pembentukan gumpalan darah di pembuluh darah
d. Peradangan pada pembuluh darah
e. Pembengkakan dan pelebaran pembuluh darah

15. Apa yang dimaksud dengan hipotensi?


a. Tekanan darah yang rendah
b. Tekanan darah yang tinggi
c. Penyakit pada katup jantung
d. Penyumbatan pembuluh darah
e. Pembekuan darah yang berlebihan

14
ESSAY

1. Jelaskan peran utama jantung dalam sistem sirkulasi dan bagaimana proses
pompaannya terjadi.
2. Diskusikan perbedaan antara arteri, vena, dan kapiler dalam sistem
sirkulasi. Jelaskan peran masing-masing dalam mengangkut darah ke
seluruh tubuh.
3. Gambar dan jelaskan jalur lengkap aliran darah dari jantung ke organ tubuh
dan kembali ke jantung.
4. Apa yang dimaksud dengan tekanan darah? Jelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi tekanan darah dalam tubuh manusia.
5. Jelaskan dua gangguan umum dalam sistem sirkulasi, yaitu aterosklerosis
dan hipertensi. Diskusikan penyebab, gejala, dan dampak kesehatan dari
kedua gangguan tersebut.

15
BAB III SISTEM PENCERNAAN

1. Pengertian Sistem Pencernaan


Sistem pencernaan adalah serangkaian organ dan struktur yang bekerja bersama-
sama untuk mencerna makanan, menyerap nutrisi, dan mengeluarkan sisa-sisa yang
tidak terpakai dari tubuh. Tujuan utama sistem pencernaan adalah memecah
makanan menjadi molekul-molekul yang lebih kecil sehingga dapat diserap oleh
tubuh dan digunakan sebagai sumber energi dan bahan bangunan. Proses pencernaan
dimulai di mulut dengan pengunyahan makanan dan pencampuran dengan air liur.
Kemudian makanan bergerak melalui kerongkongan ke lambung, di mana asam
lambung dan enzim pencernaan memecah makanan menjadi bentuk yang lebih
sederhana. Setelah itu, makanan bergerak ke usus halus, di mana nutrisi diserap
melalui dinding usus halus ke dalam aliran darah untuk didistribusikan ke seluruh
tubuh.
Setelah melewati usus halus, sisa-sisa makanan yang tidak tercerna atau tidak dapat
diserap masuk ke usus besar, di mana air dan garam diserap kembali ke dalam tubuh.
Akhirnya, sisa- sisa makanan yang tidak dapat dicerna dan tidak berguna, yang
disebut feses, dikeluarkan dari tubuh melalui rektum dan anus.
Sistem pencernaan melibatkan organ-organ seperti mulut, kerongkongan, lambung,
usus halus, usus besar, hati, dan pankreas. Organ-organ ini bekerja bersama-sama
untuk memastikan bahwa makanan dicerna dengan baik, nutrisi diserap dengan
efisien, dan sisa-sisa dikeluarkan dari tubuh.
Penting untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan dengan pola makan yang
seimbang, konsumsi air yang cukup, olahraga teratur, dan menghindari kebiasaan
yang merusak seperti merokok dan minum alkohol secara berlebihan.

2. Jenis sistem pencernaan

Ada dua jenis sistem pencernaan yang umum ditemukan di dunia hewan, yaitu
sistem pencernaan intraseluler dan sistem pencernaan ekstraseluler.
1. Sistem Pencernaan Intraseluler: Sistem pencernaan intraseluler ditemukan pada
organisme seperti amuba dan beberapa protozoa lainnya. Dalam sistem ini,
makanan dipecah menjadi molekul-molekul yang lebih kecil di dalam sel itu
sendiri. Proses pencernaan terjadi dalam vakuola makanan yang mengandung
enzim pencernaan. Setelah pencernaan selesai, nutrisi diserap langsung oleh
sitoplasma sel.
2. Sistem Pencernaan Ekstraseluler: Sistem pencernaan ekstraseluler adalah jenis
sistem pencernaan yang paling umum ditemukan pada hewan multiseluler.
Dalam sistem ini, makanan dipecah menjadi molekul-molekul yang lebih kecil
di luar sel atau dalam rongga pencernaan yang terhubung dengan mulut. Nutrisi
kemudian diserap melalui dinding rongga pencernaan ke dalam sistem
peredaran darah atau sistem limfatik untuk didistribusikan ke seluruh tubuh.
3. Sistem pencernaan ekstraseluler dapat berbeda-beda dalam kompleksitasnya
tergantung pada jenis hewan. Beberapa contoh sistem pencernaan ekstraseluler
yang lebih kompleks termasuk sistem pencernaan manusia dan hewan-hewan
vertebrata lainnya. Sistem pencernaan manusia terdiri dari mulut, kerongkongan,
lambung, usus halus, dan usus besar, yang masing-masing memiliki peran khusus
dalam pencernaan dan penyerapan nutrisi.

16
Selain itu, beberapa hewan memiliki adaptasi khusus dalam sistem pencernaan mereka
untuk memproses makanan tertentu. Misalnya, herbivora memiliki sistem pencernaan
yang panjang dan kompleks untuk mendapatkan nutrisi dari tanaman yang sulit dicerna,
sedangkan karnivora memiliki sistem pencernaan yang lebih sederhana dengan fokus
pada pemecahan dan pencernaan daging. Secara umum, sistem pencernaan merupakan
mekanisme penting bagi organisme untuk memperoleh energi dan nutrisi yang
diperlukan untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan.

3. Masalah pada sistem pencernaan dan penyebab nya

Ada beberapa masalah yang dapat terjadi pada sistem pencernaan manusia dan
penyebabnya dapat bervariasi. Berikut ini adalah beberapa contoh masalah umum
dalam sistem pencernaan dan penyebabnya:
a. Gangguan pencernaan: Masalah pencernaan umum termasuk gangguan seperti
diare, sembelit, kembung, dan gangguan asam lambung. Penyebabnya dapat
bervariasi, termasuk infeksi bakteri atau virus, intoleransi makanan, konsumsi
makanan yang tidak sehat atau tidak teratur, stres, dan gangguan pada fungsi organ
pencernaan seperti gangguan pada kantong empedu atau pankreas.
b. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD): GERD adalah kondisi di mana asam
lambung mengalir kembali ke kerongkongan, menyebabkan gejala seperti nyeri
dada, sensasi terbakar (heartburn), dan gangguan tidur. Penyebab GERD meliputi
kelemahan sfingter esofagus bagian bawah, obesitas, hamil, dan konsumsi
makanan atau minuman yang memicu asam lambung.
c. Gastritis: Gastritis adalah peradangan pada dinding lambung yang dapat
menyebabkan gejala seperti nyeri perut, mual, muntah, dan gangguan
pencernaan. Penyebabnya dapat meliputi infeksi bakteri Helicobacter pylori,
konsumsi alkohol yang berlebihan, penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid
(NSAID) dalam jangka panjang, stres, dan gangguan autoimun.
d. Penyakit Celiac: Penyakit Celiac adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh
bereaksi terhadap gluten, protein yang ditemukan dalam gandum, jelai, dan gandum
hitam. Ini menyebabkan kerusakan pada lapisan usus halus dan mengganggu
penyerapan nutrisi. Penyebabnya adalah faktor genetik dan pemicu seperti
konsumsi gluten.
e. Batu Empedu: Batu empedu terbentuk ketika kristal kolesterol atau pigmen
empedu mengendap dan membentuk massa padat dalam kantong empedu. Ini
dapat menyebabkan nyeri perut yang tajam, mual, muntah, dan masalah
pencernaan. Penyebabnya meliputi ketidakseimbangan kolesterol atau empedu,
kelebihan berat badan, diet tinggi lemak, dan faktor genetik.

Penting untuk mencari bantuan medis jika mengalami masalah pencernaan yang
berkelanjutan atau mengganggu kualitas hidup. Dokter dapat melakukan diagnosa
yang tepat dan memberikan pengobatan yang sesuai untuk mengatasi masalah
pencernaan tersebut.

17
1. Gangguan pencernaan: Masalah pencernaan umum termasuk gangguan
seperti diare, sembelit, kembung, dan gangguan asam lambung.
Penyebabnya dapat bervariasi, termasuk infeksi bakteri atau virus,
intoleransi makanan, konsumsi makanan yang tidak sehat atau tidak teratur,
stres, dan gangguan pada fungsi organ pencernaan seperti gangguan pada
kantong empedu atau pankreas.
2. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD): GERD adalah kondisi di mana
asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan, menyebabkan gejala
seperti nyeri dada, sensasi terbakar (heartburn), dan gangguan tidur.
Penyebab GERD meliputi kelemahan sfingter esofagus bagian bawah,
obesitas, hamil, dan konsumsi makanan atau minuman yang memicu asam
lambung.
3. Gastritis: Gastritis adalah peradangan pada dinding lambung yang dapat
menyebabkan gejala seperti nyeri perut, mual, muntah, dan gangguan
pencernaan. Penyebabnya dapat meliputi infeksi bakteri Helicobacter
pylori, konsumsi alkohol yang berlebihan, penggunaan obat antiinflamasi
nonsteroid (NSAID) dalam jangka panjang, stres, dan gangguan autoimun.
4. Penyakit Celiac: Penyakit Celiac adalah kondisi di mana sistem kekebalan
tubuh bereaksi terhadap gluten, protein yang ditemukan dalam gandum, jelai,
dan gandum hitam. Ini menyebabkan kerusakan pada lapisan usus halus dan
mengganggu penyerapan nutrisi. Penyebabnya adalah faktor genetik dan
pemicu seperti konsumsi gluten.
5. Batu Empedu: Batu empedu terbentuk ketika kristal kolesterol atau pigmen
empedu mengendap dan membentuk massa padat dalam kantong empedu.
Ini dapat menyebabkan nyeri perut yang tajam, mual, muntah, dan masalah
pencernaan. Penyebabnya meliputi ketidakseimbangan kolesterol atau
empedu, kelebihan berat badan, diet tinggi lemak, dan faktor genetik.

Penting untuk mencari bantuan medis jika mengalami masalah pencernaan yang
berkelanjutan atau mengganggu kualitas hidup. Dokter dapat melakukan diagnosa
yang tepat dan memberikan pengobatan yang sesuai untuk mengatasi masalah
pencernaan tersebut.

makanan bergizi

Makanan bergizi adalah makanan yang mengandung nutrisi penting yang diperlukan
oleh tubuh untuk menjaga kesehatan dan fungsi optimal. Makanan bergizi sebaiknya
terdiri dari berbagai kelompok makanan dan mengandung kombinasi karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat. Berikut adalah beberapa contoh makanan
bergizi:

1. Buah dan sayuran: Buah-buahan dan sayuran segar mengandung banyak vitamin,
mineral, serat, dan antioksidan. Makanan ini membantu meningkatkan kekebalan
tubuh, menjaga kesehatan jantung, dan memperkuat sistem pencernaan. Cobalah
untuk mengonsumsi berbagai macam buah dan sayuran berwarna-warni setiap hari.

18
2. Sumber protein: Protein adalah nutrisi penting untuk membangun dan
memperbaiki jaringan tubuh. Sumber protein yang baik meliputi daging tanpa lemak
seperti ayam, ikan, kedelai, kacang-kacangan, biji-bijian, dan produk susu rendah
lemak.

3. Karbohidrat kompleks: Karbohidrat kompleks seperti roti gandum, nasi merah,


pasta gandum utuh, dan sereal adalah sumber energi yang baik. Karbohidrat
kompleks juga mengandung serat yang membantu menjaga kesehatan pencernaan dan
mengontrol kadar gula darah.

4. Lemak sehat: Lemak sehat seperti lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda
penting untuk fungsi tubuh yang optimal. Contoh makanan yang mengandung
lemak sehat termasuk alpukat, ikan berlemak seperti salmon dan sarden, kacang-
kacangan, dan minyak zaitun.

5. Produk susu rendah lemak: Susu, yogurt, dan keju rendah lemak merupakan
sumber kalsium yang penting untuk kesehatan tulang dan gigi. Pilihlah produk susu
rendah lemak atau tanpa
lemak untuk mengurangi asupan lemak jenuh.

6. Bijian utuh: Roti gandum utuh, beras cokelat, oatmeal, quinoa, dan biji-bijian
lainnya kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan. Bijian utuh juga
membantu menjaga kesehatan pencernaan dan mengontrol berat badan.

Selain itu, penting juga untuk memperhatikan ukuran porsi dan menghindari makanan
yang mengandung gula tambahan, garam berlebih, dan lemak jenuh. Makanan bergizi
harus
dikombinasikan dengan gaya hidup sehat termasuk olahraga teratur dan menghindari
kebiasaan merokok serta minum alkohol secara berlebi

19
Uji kompetensi
A. Pilihan ganda

1. Sistem organ yang bertanggung jawab untuk memompa darah ke seluruh tubuh adalah...
a) Sistem pernapasan
b) Sistem pencernaan
c) Sistem saraf
d) Sistem reproduksi
e) Sistem peredaran darah

2. Bagian dari sistem sirkulasi yang memiliki jaringan pembuluh darah yang mengalirkan
darah dari jantung ke seluruh tubuh adalah...
a) Aorta
b) Vena cava
c) Arteri
d) Vena
e) Kapiler

3. Fungsi utama darah adalah...


a) Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh
b) Mengatur suhu tubuh
c) Mengangkut nutrisi dan zat-zat penting ke seluruh tubuh
d) Membantu proses pencernaan
e) Membantu proses pernapasan

4. Struktur yang mencegah darah mengalir ke belakang saat jantung berkontraksi adalah...
a) Vena cava
b) Aorta
c) Vena
d) Katup jantung
e) Arteri

5. Nutrisi yang berperan dalam pembentukan dan pemeliharaan tulang yang kuat adalah...
a) Vitamin C
b) Vitamin D
c) Vitamin B12
d) Kalsium
e) Zat besi

6. Makanan yang mengandung lemak jenuh dan trans dapat meningkatkan risiko penyakit...
a) Jantung
b) Ginjal
c) Paru-paru
d) Hati
e) Pankreas

7. Zat besi diperlukan dalam tubuh untuk...


a) Membantu pembentukan sel darah merah
b) Menjaga kesehatan tulang
c) Meningkatkan fungsi otak
d) Mengatur tekanan darah
e) Meningkatkan kekebalan tubuh

20
8. Organ utama dalam sistem pencernaan adalah...
a) Hati
b) Usus halus
c) Pankreas
d) Lambung
e) Usus besar
9. Proses pemecahan makanan menjadi partikel-partikel kecil yang dapat diserap oleh
tubuh disebut...
a) Pencernaan
b) Absorpsi
c) Ekskresi
d) Respirasi
e) Fotosintesis

10. Organ yang bertanggung jawab untuk menghasilkan empedu adalah...


a) Hati
b) Pankreas
c) Lambung
d) Usus halus
e) Usus besar
11. Makanan yang mengandung banyak serat dapat membantu dalam...
a) Menjaga kesehatan tulang
b) Mencegah penyakit jantung
c) Menjaga kesehatan kulit
d) Mengurangi risiko diabetes
e) Meningkatkan daya tahan tubuh

12. Nutrisi yang memberikan energi terbesar untuk tubuh adalah...


a) Protein
b) Lemak
c) Karbohidrat
d) Vitamin
e) Mineral

13. Vitamin yang larut dalam lemak adalah...


a) Vitamin A
b) Vitamin C
c) Vitamin D
d) Vitamin B12
e) Vitamin K

14. Salah satu fungsi penting protein dalam tubuh adalah...


a) Menjaga kesehatan tulang
b) Menghasilkan energi
c) Membantu pertumbuhan dan perbaikan jaringan
d) Menjaga kesehatan kulit
e) Meningkatkan fungsi otak

15. Karbohidrat sederhana seperti gula dan sirup dapat memberikan energi yang cepat karena...
a) Mudah dicerna dan diserap oleh tubuh
b) Tidak mengandung lemak
c) Mengandung banyak serat
d) Memberikan vitamin dan mineral
e) Meningkatkan fungsi otak

21
ESSAY

1. Tuliskan 3 contoh jenis makanan yang kandungan zatnya berupa karbohidrat!


2. Enzim apa saja yang berperan dalam pencernaan protein?
3. Hal apa yang membedakan pencernaan mekanik dan kimia?
4. Bahas peran protein dalam tubuh manusia. Jelaskan mengapa protein penting untuk
pertumbuhan, perbaikan jaringan, dan fungsi tubuh lainnya. Sertakan sumber-sumber
alami protein dalam diet manusia.
5. Jelaskan pentingnya kecukupan zat besi dalam diet manusia. Diskusikan peran zat besi
dalam pembentukan sel darah merah dan konsekuensi kekurangan zat besi dalam tubu

22
KOLOM PENILAIAN

GURU PENGAMPU MATA PELAJARAN BIOLOGI

JUNIATI S.pd

23
DAFTAR PUSTAKA

Susi.M.2023,Biologi kelas XI,PISANG BARU Sistem gerak,Sistem sirkulasi,Sistempencernaan.


http://rebellisamici.blogspot.com/2011/10/mekanisme-gerak-otot.html
https://www.sumberpengertian.id/sistem-gerak-pada-manusia
https://www.wattpad.com/325058660-anatomi-fisiologi-2-muskuloskeletal/page/7
https://www.gurupendidikan.co.id/sistem-gerak-manusia-pengertian-komponen-dan-fungsinya-
secara-lengkap/

24

Anda mungkin juga menyukai