Anda di halaman 1dari 17

Afifa Zahradhiya (2)

Keira Najmi Nazeeya (16)


XI MIPA 6

SISTEM GERAK

Rangka
Rangka merupakan alat gerak pasif dalam tubuh manusia, karena sifatnya hanya sebagai
tempat melekatnya otot. Fungsi rangka diantaranya memberi postur tubuh, melekatnya otot,
pelindung organ-organ bagian dalam yang lunak, bekerja secara simultan dengan otot dan
sistem saraf.

Tulang
Tulang adalah salah satu organ utama dalam sistem gerak pada manusia yang tersusun
sebagai sistem rangka. Tulang merupakan alat gerak pasif yang pergerakannya dibantu oleh
otot, tendon, ligament, dan jaringan ikat lainnya.

Jumlah tulang di tubuh manusia adalah 206 tulang. Semuanya tersusun dengan struktur lapisan
serupa, yaitu lapisan luar yang keras dan lapisan dalam yang lebih lunak.

Segala bentuk dan ukuran tulang sebagai organ gerak berfungsi untuk:
Menopang tubuh,
Melindungi organ dan jaringan,
Menyimpan kalsium, hingga
Menghasilkan sel darah.

Secara alami, tulang akan memperbarui dirinya setiap 10 tahun sekali. Jadi, setiap tahun sekitar
20% dari total tulang di tubuh berganti dengan yang baru.

Tulang sendiri memiliki beberapa lapisan dari arah luar ke dalam yang secara berturut-turut,
ialah periosteum, tulang kompak, tulang spons, endosteum, dan sumsum tulang. Sementara 5
bentuk tulang diantaranya tulang pipa, tulang pipih, tulang pendek, tulak tidak beraturan, dan
tulang sesamoid.

Terdiri Atas :
Tulang keras
Tulang keras atau tulang sejati merupakan jaringan ikat yang sangat kaku yang membentuk
kerangka vertebrata. Mereka adalah jenis jaringan yang terdiri dari pembuluh darah dan sel.
Secara keseluruhan bayi yang baru lahir akan memiliki sekitar 300 tulang dan dikurangi menjadi
206. Fungsi utama tulang keras adalah:
• Penyimpanan mineral.
• Berikan dukungan struktural berupa kerangka kerja dan bentuk tubuh.
• Melindungi organ-organ internal tubuh.
• Melindungi tubuh dari kerusakan mekanis
• Membantu pergerakan tubuh.
• Menghasilkan sel darah merah sel darah merah dan sel darah putih.

Berikut ciri-ciri dari tulang keras atau tulang sejati.


1. Tulang terdiri dari dua jenis, yaitu kompak dan spons.
2. Sel-sel tulang dikenal sebagai osteosit
3. Memiliki pembuluh darah.
4. Matriksnya terdiri dari bahan organik dan anorganik.
5. Memiliki simpanan garam kalsium.
6. Tulang memiliki suplai darah yang kaya.
7. Pola pertumbuhan tulang adalah dua arah.
8. Mengandung kalsium fosfat dalam matriks.
9. Adanya sistem kanal Haversian. Lakuna dan matriks tersusun secara teratur dan memiliki
saluran pusat.
10. Adanya kanal Volkmann.

Contoh tulang keras :


Tulang paha
Tulang lengan
Tulang betis
Tulang selangka

Tulang rawan
Tulang lunak atau tulang rawan disebut juga kartilago. Tulang rawan merupakan jaringan ikat
yang tipis, berserat, fleksibel, yang terutama ditemukan di telinga luar, laring, saluran
pernapasan, dan permukaan artikulasi sendi. Tulang rawan ini kekurangan pembuluh darah,
oleh karena itu pertumbuhan dan perkembangan jaringan ini lebih lambat dibandingkan dengan
jaringan lain.
Tulang rawan memiliki peran penting di dalam tubuh, yaitu:
• Mendukung saluran pernapasan.
• Tulang ini berfungsi sebagai peredam kejut di antara tulang yang menahan beban
• Mempertahankan bentuk dan fleksibilitas pelengkap berdaging.
• Mengurangi gesekan pada persendian.
Tulang rawan terdiri dari tiga jenis, antara lain:
1. Tulang rawan hialin. Tulang ini berfungsi sebagai penyerap guncangan dan memungkinkan
pergerakan tulang yang halus pada persendian. Mereka terutama ditemukan di hidung, saluran
pernapasan, dan sendi.
2. Fibrokartilago. Tulang rawan ini merupakan jenis yang tangguh dan tidak fleksibel yang dapat
ditemukan di lutut.
3. Tulang rawan elastis. Tulang rawan jenis ini merupakan jenis yang paling fleksibel. Tulang
jenis ini ditemukan di telinga, epiglotis, dan laring.
Untuk lebih memahami tulang rawan, berikut karakteristik dari tulang rawan.
1. Tulang rawan adalah jaringan ikat lunak, elastis dan fleksibel yang melindungi tulang dari
saling bergesekan
2. Tulang rawan terdiri dari tiga jenis, yaitu tulang rawan hialin, fibrokartilago, dan tulang rawan
elastis.
3. Sel kartilago disebut kondrosit.
4. Tidak adanya pembuluh darah.
5. Matriks ini sepenuhnya organik.
6. Mungkin atau mungkin tidak memiliki endapan garam kalsium.
7. Kekurangan suplai darah kecuali di beberapa kartilago.
8. Pola pertumbuhan searah.
9. Tidak memiliki kalsium fosfat dalam matriks.
10. Tidak ada sistem kanal Haversian. Hal ini ditunjukkan dengan bentuk yang tidak teratur.
Kondrosit berada di dalam lakuna dan tersebar secara bebas di dalam matriks.
11. Kanal Volkmann tidak ada.

Tulang tersebut biasanya terdapat pada tulang anak kecil dan orang dewasa. Itu ada pada
ujung tulang rusuk, laring, trakea, bronkus, hidung, telinga, antara ruas-ruas tulang belakang.

Bentuk Bentuk Tulang


1. Tulang pipa
Tulang pipa memiliki bentuk silindris dan berlubang di bagian tengah. Terdapat tiga bagian
dalam tulang pia, yakni epifisis (kedua ujung), diafisis (bagian tengah), dan cakra epifisis (di
antara epifisis dan diafisis).

Fungsi tulang yang berisi sumsum merah dan kuning ini adalah tempat pembentukan sel darah
merah.

Adapun yang termasuk tulang pipa adalah tulang paha, tulang lengan atas, tulang kering, tulang
betis, rua-ruas jari tangan, ruas-ruas jari kaki, tulang hasta, dan tulang pengumpil.

2. Tulang pipih
berbentuk pipih dan tipis. Tulang pipih berisi sumsum merah dan berfungsi untuk melindungi
bagian tubuh di bawahnya.
Tulang yang termasuk jenis tulang pipih adalah tulang kepala atau tengkorak, tulang rusuk,
tulang dada, dan tulang belikat.

3. Tulang pendek
Tulang pendek memiliki bentuk yang bulat dan pendek. Sama seperti tulang pipih, tulang
pendek juga berisi sumsum merah. Fungsi tulang pendek adalah pembentukan sel darah merah
dan sel darah putih.

Contoh-contoh tulang pendek adalah ruas-ruas tulang belakang, tulang pergelangan tangan,
dan tulang pergelangan kaki.

4. Tulang tak beraturan


Sesuai dengan namanya, tulang tak beraturan memiliki bentuk yang kompleks. Adapun tulang
yang termasuk tulang tak beraturan adalah tulang rahang, tulang kepala, dan ruas-ruas tulang
belakang.

Tulang membentuk…
1. Tulang tengkorak
Tengkorak adalah kerangka kepala manusia yang berisi semua tulang kepala. Selain itu, ini
adalah bagian anatomi tubuh yang menjadi pelindung otak dan asal-usul sistem saraf pusat.

Tulang tengkorak punya fungsi yang sangat penting, yaitu melindungi otak dari benturan. Selain
itu, berbagai jenis tulang yang jadi bagian dari tulang tengkorak juga punya fungsinya
masing-masing, termasuk membentuk struktur wajah.

2. Tulang badan
tulang badan terdiri atas : ruas-ruas tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk, tulang gelang
bahu, dan tulang gelang pinggul atau panggul.

a. Tulang belakang

Tulang belakang terletak di bagian tengah tubuh. Fungsinya adalah untuk menopang tubuh dan
menjadi tempat melekatnya tulang rusuk.

Jumlah ruas tulang belakang adalah ruas yang terdiri atas 7 ruas tulang leher, 12 ruas tulang
punggung, 5 ruas tulang pinggang, 5 ruas tulang kelangkang, dan 4 ruas tulang ekor.

Struktur dan ruas tulang belakang bervariasi karena masing-masing memiliki fungsi yang
berbeda.

2. Tulang dada
Tulang dada merupakan tempat melekatnya tulang rusuk bagian depan. Tulang dada terdiri dari
tiga bagian, yakni bagian hulu (tangkai), bagian dada, dan bagian taju pedang.

3. Tulang rusuk

Tulang rusuk atau tulang iga terdiri tiga jenis tulang, yakni 7 pasang tulang rusuk sejati, 3
pasang tulang rusuk palsu, dan 2 pasang tulang rusuk melayang.

4. Tulang gelang bahu

Tulang gelang bahu terdiri atas 2 tulang belikat dan 2 tulang selangka. Adapun tulang belikat
merupakan tulang yang melekat pada rusuk.

Bentuk tulang belikat adalah segitiga pipih dengan tonjolan yang disebut gagak. Sementara itu,
tulang selangka melekat pada tulang dada.

5. Tulang gelang panggul

Tulang gelang panggul terdiri atas 2 tulang pinggul, 2 tulang duduk, dan 2 tulang kemaluan.
Ketiga jenis tulang tersebut berkaitan erat membentuk suatu lingkaran yang berlubang.

1. Tulang gerak
Di tubuh kita, anggota gerak atas terdiri dari lengan dan tangan, teman-teman.
Fungsi tulang anggota gerak atas antara lain membantu kita menggenggam, menulis,
menggambar, memegang benda, menunjuk, dan yang lainnya.
Lengan dan tangan kita tersusun dari beberapa tulang :

Anggota gerak atas

Anggota gerak atas tersusun dari tulang humerus (tulang pangkal lengan), radius (tulang
pengumpil), ulna (tulang basta), karpal (tulang pergelangan tangan), metakarpal (tulang telapak
tangan), dan falangus (tulang jari tangan).

a. Humerus (tulang pangkal lengan), berbentuk panjang seperti tongkat, bagian ujung yang
berhubungan dengan bahu membentuk kepala sendi yang bundar disebut kaput humeri.

b. Radius (tulang pengumpil), berbentuk panjang, terletak lateral (sebelah sisi) sejajar
dengan ibu jari. Bagian dataran sendi yang menghubungkan radius dan humerus
membentuk bundar, sehingga lengan bawah dapat berputar atau telungkup.

c. Ulna (tulang hasta), berbentuk panjang, dan merupakan tulang bawah yang
lengkungnya sejajar dengan jari kelingking.
d. Karpal (tulang pergelangan tangan), terdiri atas 8 tulang yang tersusun dalam 2 baris.
Karpal merupakan tulang-tulang pendek dengan bentuk yang berbeda-beda, yaitu
berbentuk bulat, segitiga, bulan sabit, segi banyak, seperti kacang, berkepala dan
berkait.

e. Metakarpal (tulang telapak tangan), terdiri atas tulang pipa pendek berjumlah 5 buah,
dan berhubungan dengan tulang pergelangan tangan dan tulang jari.

f. Falangus (tulang jari tangan), tersusun dari tulang pipa pendek, berjumlah 14 buah (3
ruas pada masing-masing jari dan 2 ruas pada ibu jari).

Anggota gerak bawah

a. Anggota gerak bawah terdiri atas femur (tulang paha), tibia (tulang kering), fibula (tulang
betis), patela (tulang tempurung lutut), tarsal (tulang pergelangan kaki), metatarsal
(tulang telapak kaki), dan falangus (tulang jari kaki).

b. Femur (tulang paha) merupakan tulang pipa terpanjang dan terbesar. Pangkal tulang
dekat panggul membentuk kepala sendi yang disebut kaput femoris. Bagian ujungnya
membentuk persendian lutut.

c. Tibia (tulang kering) merupakan tulang pipa terbesar setelah tulang paha, ikut
menopang berat tubuh, bagian pangkal membentuk persendian lutut dengan femur, dan
pada bagian ujung bawah terdapat tonjolan yang disebut maleolus medial (mata kaki
dalam).

d. Fibula (tulang betis) merupakan tulang pipa yang paling ramping. Tidak turut menopang
berat tubuh, tetapi menambah area perlekatan otot tungkai. Bagian ujung bawah fibula
membentuk tonjolan yang disebut maleolus lateral (mata kaki luar).

e. Patela (tulang tempurung lutut) merupakan tulang pipih berbentuk segitiga yang
sudutnya membulat.

f. Tarsal (tulang pergelangan kaki) terdiri atas 7 tulang kecil pada setiap kaki, yaitu 1
tulang loncat (talus), 1 tulang tumit atau kalkaneus (berukuran lebih besar), 1 tulang
berbentuk kapal (navikular), 1 tulang berbentuk dadu (kuboid), dan 3 tulang kuneiformis
berbentuk baji.

g. Metatarsal (tulang telapak kaki) terdiri atas 5 tulang pipa berbentuk bulat panjang.
Metatarsal pertama merupakan metatarsal yang lebar pendek dan panjang.
h. Falangus (tulang jari kaki) terdiri atas tulang pendek berjumlah 14 buah pada setiap
kaki. Setiap jari kaki terdiri atas 3 ruas tulang, kecuali ibu jari kaki yang hanya memiliki 2
ruas saja.

Sendi
Pada dasarnya, sendi adalah sebutan untuk pertemuan antara dua buah tulang. Sebagai
contoh, sendi rahang, yaitu pertemuan antara tulang rahang atas dan tulang rahang bawah.

Sendi manusia umumnya bekerja seperti engsel, yang memungkinkan pergerakan antara
kedua tulang tersebut. Untuk itu, sendi masuk ke dalam sistem dan organ gerak manusia.

Sendi pada sistem gerak manusia bisa dibagi berdasarkan beberapa kategori, salah satunya
adalah berdasarkan derajat pergerakannya, seperti:

Sendi sinartrosis ( sendi tidak bergerak)


Ini adalah sendi tetap atau berserat yang berdekatan dengan dua atau lebih tulang tetapi tidak
memiliki gerakan. Jadi, fungsi sendi pada lempengan tulang adalah sebagai jahitan.

• Sendi amphiarthrosis (sendi sedikit bergerak)


Dikenal sebagai sendi kartilaginosa, ini adalah sendi yang terdiri dari dua atau lebih tulang yang
terikat cukup erat, sehingga gerakannya terbatas. Contohnya adalah ruas tulang belakang.

• Sendi diarthrosis (sendi bebas bergerak)


Sendi diarthrosis adalah jenis sendi pada sistem gerak manusia yang bisa bergerak bebas.
Sendi dalam kelompok ini bisa dibagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Sendi peluru, untuk menggerakkan bahu dan pinggul.


2. Sendi engsel, untuk menggerakkan siku dan lutu.
3. Sendi kondiloid, untuk menggerakkan jari dan rahang.
4. Sendi pivot (putar), untuk lengan bawah, tulang belakang pertama, dan leher.
5. Sendi geser, untuk menggerakkan pergelangan tangan.
6. Sendi pelana, untuk menggerakkan pangkal ibu jari.

Sistem otot manusia

Mengenal sistem otot manusia


Pengertian Otot
otot merupakan jaringan pada tubuh yang dapat berkontraksi (mengerut) dan relaksasi
(mengendur). Pada saat berkontraksi, otot akan jadi lebih pendek. Sebaliknya, saat relaksasi,
otot akan memanjang.
Anda mungkin berpikir bahwa yang disebut dengan otot hanyalah yang terlihat atau nampak
berada di bawah lapisan kulit saja. Padahal, selain otot rangka yang nampak di bawah kulit, ada
pula otot polos dan otot jantung.

Selain pada tulang, otot juga melekat pada organ dalam dan pembuluh darah. Setiap jenis otot
memiliki fungsi tertentu, tapi utamanya adalah menciptakan gerakan. Bahkan, hampir setiap
gerakan di dalam tubuh merupakan hasil dari otot yang berkontraksi.

Tidak hanya gerakan, kontraksi otot juga membantu mengatur postur tubuh, stabilitas sendi,
dan produksi panas tubuh.

Satu hal yang menarik dari otot adalah otot ini selalu bekerja. Bahkan ketika kita tidak sadar,
otot ini selalu bekerja. Jadi selain otot yang kita gerakin secara sadar (otot ini disebut sebagai
otot volunter), ada juga berbagai otot yang bekerja meskipun tidak kita “suruh”. Otot jenis ini,
disebut dengan otot involunter/otonom.
Jenis-jenis otot

Sistem otot manusia berdasarkan jenisnya

Otot merupakan salah satu dari empat jaringan terpenting di dalam tubuh. Jaringan ini terbuat
dari sel-sel khusus yang disebut dengan serabut. Jaringan otot terbagi ke dalam tiga jenis yang
berbeda.

Jenis-jenis jaringan otot ini di antaranya adalah:

Otot polos (smooth muscle)

Otot polos dapat ditemukan di dinding organ dalam seperti pembuluh darah, saluran
pencernaan, saluran pernapasan, kandung kemih, hingga rahim. Tak hanya itu, otot polos juga
dapat ditemukan pada mata.

Pada organ yang digunakan untuk melihat ini, otot polos berfungsi untuk mengubah ukuran iris
atau selaput pelangi dan mengubah bentuk lensa mata. Otot polos pada kulit juga dapat
menyebabkan bulu kuduk berdiri saat menghadapi cuaca dingin atau rasa takut yang
menghampiri.

Namun, pada sistem otot manusia, mekanisme kerja otot polos ini dikendalikan oleh sistem
saraf otomatis. Artinya, otot ini bisa bergerak dan dikendalikan oleh alam bawah sadar otak,
tanpa perlu Anda kendalikan dengan pikiran sadar.

Meski keberadaannya tidak Anda sadari, otot polos terus bekerja di dalam tubuh. Fungsi otot
polos beraneka ragam, tergantung letak dan posisinya di dalam tubuh. Sebagai contoh,
mekanisme gerak otot polos pada sistem pencernaan, seperti berkontraksi dan relaksasi secara
bergantian, membantu makanan masuk ke dalam tubuh saat proses pencernaan terjadi.

Ciri-ciri dari otot polos adalah berbentuk gelendong atau memiliki poros dengan satu inti pusat.
Mekanisme kontraksi otot ini adalah berkontraksi perlahan dan berirama.

Otot jantung (heart muscle)

Berbeda dengan otot polos yang dapat ditemukan di beberapa lokasi di dalam tubuh, otot
jantung hanya terdapat pada dinding jantung dan dikontrol oleh sistem saraf otomatis.

Sel otot jantung memiliki garis-garis terang dan gelap yang disebut lurik. Susunan serat protein
di dalam sel menyebabkan pita terang dan gelap ini. Sel otot jantung berbentuk silindris
memanjang, dengan satu inti sel di tengah.

Kontraksi dari otot jantung umumnya dikendalikan oleh alam bawah sadar, tapi cukup kuat, dan
memiliki irama. Saat otot jantung berkontraksi, darah akan dipompa keluar, sementara saat otot
jantung relaksasi, darah akan kembali masuk ke jantung setelah bersirkulasi ke seluruh tubuh.

Otot rangka / lurik (skeletal muscle)

Otot lurik adalah jenis otot yang melekat pada rangka organ tubuh manusia, sehingga jenis otot
ini berfungsi untuk melakukan gerakan pada tubuh. Oleh karena itu, otot lurik juga sering
dikenal dengan otot rangka. Dengan adanya otot ini, seorang manusia dapat menggerakkan
tubuhnya sesuai dengan perintah otak.

Otot rangka merupakan bagian dari sistem otot yang memiliki kaitan erat dengan sistem
muskuloskeletal. Pengertian dari otot rangka adalah jaringan otot yang melekat pada tulang
manusia. Otot rangka menjadi satu-satunya jaringan otot yang bisa dikendalikan secara sadar.

Pada sistem otot manusia, otot rangka menjadi salah satu yang terpenting karena lokasinya
yang berada pada seluruh bagian tubuh. Fungsi otot rangka adalah berkontraksi untuk
menggerakkan bagian-bagian tubuh lebih dekat ke tulang yang melekat pada otot.

Sebagian besar otot rangka melekat pada dua tulang di sepanjang sendi, sehingga otot
berfungsi untuk menggerakkan bagian-bagian tulang lebih dekat satu sama lain. Otot rangka
tidak hanya berfungsi untuk menghasilkan gerakan, tapi juga menghentikannya.

Selain itu, otot rangka juga dapat mencegah pergerakan tulang dan sendi yang berlebihan.
Tujuannya untuk menjaga stabilitas tulang dan mencegah terjadinya kerusakan pada struktur
tulang itu sendiri.
Jaringan otot ini juga membantu Anda untuk bisa mengendalikan secara sadar fungsi-fungsi
tertentu di dalam tubuh, seperti mengunyah dan buang kecil maupun besar.

Fungsi dari otot rangka ini juga untuk melindungi organ dalam, khususnya yang berlokasi di
area perut, serta membantu menopang berat dari organ-organ tersebut.

Sel otot rangka sama dengan sel otot jantung yaitu memiliki lurik. Namun, sel otot rangka
berbentuk silindris bercabang dan memiliki inti sel banyak di setiap seratnya.

Fungsi otot

Fungsi sistem otot manusia

Setiap jenis otot yang terdapat dalam sistem otot manusia memiliki fungsinya masing-masing.
Berikut ini adalah beberapa fungsi dari sistem otot di dalam tubuh.

1. Melakukan gerakan tubuh

Otot rangka bertanggung jawab atas gerakan yang Anda lakukan. Otot rangka melekat pada
tulang Anda dan sebagian dikendalikan oleh sistem saraf pusat (SSP).

Otot rangka digunakan kapan pun Anda bergerak. Otot mengikuti arah gerakan yang Anda
inginkan, bersama-sama dengan tulang dan tendon.

2. Mengatur postur tubuh

Otot rangka juga mengatur postur tubuh Anda. Kelenturan dan kekuatan adalah kunci untuk
mempertahankan postur yang tepat. Otot-otot leher kaku, otot punggung yang lemah, atau
otot-otot pinggul yang kaku dapat merusak keselarasan Anda.

Postur yang buruk dapat memengaruhi bagian tubuh Anda dan menyebabkan nyeri sendi dan
otot yang melemah.

3. Menjaga keseimbangan

Otot rangka membantu melindungi tulang belakang dan membantu Anda menjaga
keseimbangan. Dalam sistem otot ada yang disebut dengan otot inti, yang termasuk otot perut,
otot punggung, dan otot panggul. Semakin kuat otot inti Anda, maka semakin baik pula
keseimbangan tubuh Anda.

4. Mendukung peredaran darah manusia


Pada sistem otot manusia, otot jantung dan otot polos yang keberadaannya tidak disadari
berfungsi membantu jantung berdetak dan aliran darah mengalir ke seluruh tubuh. Hal ini
biasanya ditandai dengan adanya impuls listrik.

Otot jantung ditemukan di dinding jantung. Ini dikendalikan oleh sistem saraf otonom yang
bertanggung jawab untuk sebagian besar fungsi tubuh. Pembuluh darah Anda terdiri dari otot
polos, dan juga dikendalikan oleh sistem saraf otonom.

5. Membantu proses pernapasan

Diafragma adalah otot utama yang bekerja selama pernapasan. Saat Anda bernapas lebih
berat, seperti saat sedang berolahraga, diafragma memerlukan bantuan dari otot lain, seperti
otot perut, otot leher, dan otot punggung.

6. Mendukung proses pencernaan

Sistem otot manusia juga berfungsi dalam membantu proses pencernaan. Ya, saat tubuh
mencerna makanan, prosesnya dikendalikan oleh otot-otot polos yang ditemukan di saluran
pencernaan.

Otot polos Anda melemas dan menegang saat makanan melewati tubuh selama proses
pencernaan berlangsung. Otot-otot ini juga membantu mendorong makanan keluar dari tubuh
Anda melalui buang air besar, atau muntah ketika sakit.

7. Mendorong bayi saat proses persalinan

Otot polos juga ditemukan di rahim. Selama kehamilan, otot-otot ini membesar dan meregang
saat janin tubuh di dalam rahim. Saat proses melahirkan, otot polos di rahim berkontraksi dan
relaksasi untuk membantu mendorong bayi melewati vagina.

Kelompok otot

Pengelompokan otot rangka

Untuk lebih memahami sistem otot rangka, Anda bisa mempelajarinya melalui pengelompokan
otot-otot tersebut seperti berikut ini:

1. Otot kepala dan leher

Menurut SEER Training Modules dari National Cancer Institute, sistem otot rangka juga
mencakup otot yang ada pada wajah. Otot ini membuat manusia dapat menunjukkan berbagai
ekspresi, mulai dari ekspresi terkejut, jijik, marah, takut, dan berbagai ekspresi lainnya.
Ekspresi manusia termasuk salah satu elemen penting dalam komunikasi non-verbal. Otot
rangka yang terdapat pada bagian wajah termasuk frontalis, orbicularis oris, laris oculi,
buccinator, dan zygomaticus.

Sementara itu, ada empat pasang otot rangka yang bertugas dalam proses mengunyah
makanan. Otot-otot yang tergolong ke dalam otot-otot paling kuat di seluruh tubuh ini terhubung
pada rahang bagian bawah Anda. Dua di antara otot-otot tersebut adalah temporalis dan
masseter.

2. Otot batang tubuh

Sementara itu, otot batang tubuh termasuk otot-otot yang dapat menggerakkan tulang
belakang, otot yang membentuk dinding abdomen, dan otot yang melindungi panggul.

Otot yang tergabung dalam otot rangka di bagian batang tubuh adalah kelompok otot erector
spinae yang terletak di sisi-sisi tulang punggung ini bertugas untuk membantu tubuh
mempertahankan posisi tegak saat sedang berdiri maupun duduk.

Lalu, otot yang tergabung dalam sistem otot rangka pada bagian batang tubuh berikutnya
adalah otot pada dinding toraks atau dada yang terlibat dalam proses pernapasan. Otot ini
terletak pada rongga di antara tulang rusuk. Otot tersebut berkontraksi saat Anda
menghembuskan napas.

3. Otot ekstremitas atas

Sistem otot rangka di bagian otot ekstremitas atas mencakup otot yang melekatkan tulang
belikat ke dada dan menggerakkan tulang belikat, yang melekatkan tulang lengan atas ke
tulang belikat dan menggerakkan lengan, serta otot yang terletak di lengan bagian bawah yang
menggerakkan telapak tangan, lengan bawah, dan pergelangan tangan.

Otot-otot yang termasuk ke dalam ekstremitas atas adalah triceps brachii, biceps brachii,
brachialis, dan brachioradialis.

4. Otot ekstremitas bawah

Sementara itu, otot yang tergolong ke dalam otot rangka bagian ekstremitas bawah adalah otot
yang menggerakkan paha. Lalu, otot-otot gluteus yang fungsi utamanya untuk menggerakkan
pinggul. Namun, otot-otot ini menjulur ke arah paha.

Ada pula otot yang berfungsi menggerakkan kaki. Sebagai contoh, otot ekstensor besar tungkai
(quadriceps femoris) yang dapat meluruskan kaki di bagian lutut. Lalu otot harmstring, yaitu otot
besar yang memanjang dari pinggul hingga bagian bawah lutut, juga bagian dari sistem otot
rangka di bagian otot ekstremitas bawah.
Gangguan pada sistem otot

Gangguan atau penyakit pada sistem otot manusia

Sama halnya dengan sistem rangka dan sendi manusia, ada beberapa gangguan atau masalah
sistem otot yang perlu Anda ketahui dan waspadai. Berikut ini adalah beberapa kelainan,
masalah, dan penyakit yang berkaitan dengan sistem otot manusia, di antaranya:

1. Myalgia

Myalgia atau nyeri otot merupakan salah satu masalah pada sistem otot yang cukup sering
dialami. Bahkan, bisa jadi, semua orang pernah mengalami kondisi yang satu ini.

Penyebab nyeri otot bisa beraneka ragam, tapi umumnya kondisi ini disebabkan oleh cedera
otot atau penggunaan otot secara berlebihan. Selain itu, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh
berbagai penyakit yang juga berkaitan dengan sistem otot manusia, misalnya fibromyalgia.

Oleh sebab itu, penting hukumnya untuk selalu menjaga kesehatan otot agar tidak mudah
mengalaminya.

2. Kram otot

Masalah pada sistem otot yang satu ini terjadi saat otot berkontraksi cukup kuat dan membuat
otot kencang secara mendadak. Kondisi yang mungkin berlangsung selama beberapa menit ini
dapat menimbulkan rasa sakit.

Umumnya, kram otot terjadi di bagian kaki. Meski cenderung tidak berbahaya, saat
mengalaminya, Anda tidak bisa menggunakan maupun menggerakkan otot yang sedang
mengalami kram.

3. Distrofi otot

Gangguan pada sistem otot berikutnya adalah kerusakan otot yang terjadi akibat kelainan
bawaan lahir yang umumnya bersifat turun-temurun. Distrofi otot ini merupakan kumpulan dari
penyakit-penyakit yang menyerang otot.

Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya protein distrofin, yaitu protein yang dibutuhkan oleh
tubuh untuk membantu otot berfungsi secara normal.

4. Atrofi otot

Masalah kesehatan lain yang menyerang sistem otot manusia adalah atrofi otot. Umumnya,
kondisi ini terjadi saat otot menyusut karena terlalu lama tak digunakan.
Namun, beberapa hal lain juga mungkin menjadi penyebab dari atrofi otot, seperti proses
penuaan, malnutrisi, penggunaan obat-obatan, hingga kondisi kesehatan lain.

5. Kelumpuhan

Masalah kesehatan yang satu ini menyebabkan pasien kehilangan kekuatan dan kontrol
terhadap sebagian otot di dalam tubuhnya. Kondisi ini bisa terpusat hanya di satu area tubuh
saja, misalnya hanya di wajah, di kaki, atau di tangan.

Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa kondisi ini juga dialami di beberapa bagian tubuh
secara bersamaan. Kelumpuhan ini dibedakan ke dalam beberapa jenis:

• Paresis: kelumpuhan parsial, dimana pasien masih bisa mengontrol beberapa ototnya.

• Paraplegia: kelumpuhan yang menyerang otot di kedua kaki dan tubuh bagian bawah.

• Quadriplegia: kelumpuhan yang menyerang otot di kedua tangan, kedua kaki, dan terkadang
dari leher ke bawah.

• Hemiplegia: kelumpuhan yang menyerang otot-otot di salah satu sisi tubuh saja.

GANGGUAN DAN KELAINAN PADA SISTEM GERAK

Kelainan sistem gerak mengacu pada sekelompok penyakit saraf yang menyebabkan
peningkatan gerakan abnormal: Kesulitan bergerak; gerakan melambat; gerakan tidak
terkontrol. Kelainan sistem gerak terjadi ketika otot, saraf, tulang belakang dan otot-otot tidak
menjalankan fungsi sebagaimana mestinya.

Kelainan pada sistem gerak terjadi ketika ada kerusakan atau gangguan pada organ-organ
yang termasuk di dalamnya. Kelainan pada sistem gerak bisa disebabkan oleh berbagai faktor,
antara lain:

• Genetik

• Infeksi

• Kerusakan pada otak, seperti stroke

• Cedera atau kecelakaan

• Gangguan atau kerusakan saraf, termasuk saraf tulang belakang dan saraf tepi
• Gangguan metabolisme

• Efek samping obat-obatan tertentu

• Keracunan

Jenis-Jenis Kelainan pada Sistem Gerak

Ada banyak penyakit yang dapat menyebabkan kelainan pada sistem gerak tubuh, di
antaranya:

1. Myasthenia gravis

Myasthenia gravis merupakan kondisi melemahnya otot-otot rangka pada tubuh. Penyebabnya
adalah adanya gangguan komunikasi antara sel saraf dengan jaringan otot.

2. Tremor

Tremor adalah gerakan gemetar yang terjadi secara berulang tanpa disengaja. Tremor
umumnya terjadi di tangan dan kepala, tapi bisa juga terjadi di bagian tubuh lain, seperti kaki,
perut, dan pita suara.

Meski umumnya tidak mengancam nyawa, tremor dapat menganggu aktivitas sehari-hari.
Orang yang mengalami tremor akan kesulitan untuk melakukan aktivitas atau pekerjaan, seperti
menulis, berjalan, menyuap makanan, atau menggenggam benda.

3. Penyakit Parkinson

Penyakit Parkinson terjadi karena tubuh kekurangan zat dopamin yang berperan dalam
mengatur gerakan tubuh. Pada kondisi ini, terdapat kerusakan sel saraf di otak yang
mengakibatkan gerakan tubuh menjadi lambat dan tidak normal.

Ada tiga gejala utama penyakit Parkinson, yakni mengalami tremor berupa pill-rolling tremor,
gerak tubuh melambat, dan kaku otot. Selain gejala utama, ada beberapa gejala lainnya yang
mungkin muncul, di antaranya:

• Mengalami gangguan keseimbangan yang membuat penderita rentan terjatuh dan cedera

• Kesulitan dalam berjalan

• Bicara melambat dan tidak jelas

• Kesulitan dalam menulis


• Susah menelan

• Sulit menahan buang air kecil atau besar

• Produksi air liur berlebih

Penderita penyakit Parkinson juga lebih rentan mengalami depresi, cemas, serta demensia.

4. Distonia

Distonia adalah gangguan yang menyebabkan otot bergerak sendiri tanpa sadar. Gerakan otot
ini dapat terjadi pada salah satu anggota tubuh saja atau seluruhnya. Akibatnya, penderita
distonia memiliki postur tubuh yang aneh dan mengalami tremor.

Penyebab distonia adalah adanya gangguan pada bagian otak yang berfungsi mengendalikan
kecepatan dan koordinasi gerakan tubuh.

5. Ataksia

Ataksia merupakan kelainan pada otak kecil dan saraf tulang belakang yang memengaruhi
koordinasi gerakan tubuh. Ataksia menyebabkan seseorang sulit menggerakkan tubuh dengan
mulus dan lancar.

Gejala ataksia meliputi koordinasi gerak tubuh yang buruk, gemetar atau tremor, langkah kaki
yang tidak stabil atau seperti mau jatuh, perubahan cara bicara, sulit bicara dan menelan, serta
gerakan bola mata yang tidak normal. Penderita ataksia juga bisa mengalami gangguan dalam
berpikir atau emosi, serta kesulitan dalam menulis.

6. Chorea

Chorea adalah kelainan saraf otot yang menyebabkan munculnya gerakan tubuh yang tidak
disadari. Penyakit ini ditandai dengan gerakan berulang yang singkat, cepat, dan tidak
terkontrol.

Chorea umumnya terjadi pada wajah, mulut, lengan, tangan, dan kaki.

7. Sklerosis lateral amiotrofik (ALS)

ALS merupakan penyakit degeneratif yang mengganggu fungsi otak dan saraf tulang belakang.
Penderitanya bisa mengalami kesulitan dalam melakukan beberapa aktivitas, seperti berbicara,
menelan, berdiri, berjalan, dan menaiki tangga. Hingga saat ini, belum ditemukan pengobatan
untuk ALS.

Anda mungkin juga menyukai