Anda di halaman 1dari 25

FISIOLOGI TUBUH MANUSIA (SISTEM ORGAN MANUSIA)

Dosen Pengampu Mata Kuliah:


I Ketut Suparya, M.Pd.

Disusun Oleh:
Ida Ayu Kade Citra Diwya Citta [2211031062]
Ni Komang Sinta Paingningsih [2211031179]
I Gusti Ayu Kartini [2211031036]
Ni Putu Deswinta Maharani [2211031014]
Putu Nurmi Asti Lestari [2211031181]
Ni Putu Ayu Sri Amertha Dewi [2211031034]

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


DHARMA ACARYA
STAH N MPU KUTURAN SINGARAJA
TAHUN AJARAN 2023
1. Sistem Rangka dan Otot
A. Sistem Rangka

a. Pengertian Rangka
Rangka merupakan alat gerak pasif dalam tubuh manusia, karena
sifatnya hanya sebagai tempat melekatnya otot. Fungsi rangka diantaranya
memberi postur tubuh, melekatnya otot, pelindung organ-organ bagian dalam
yang lunak, bekerja secara simultan dengan otot dan sistem saraf.

Tulang sendiri memiliki beberapa lapisan dari arah luar ke dalam yang
secara berturut-turut, ialah periosteum, tulang kompak, tulang spons,
endosteum, dan sumsum tulang. Sementara 5 bentuk tulang diantaranya tulang
pipa, tulang pipih, tulang pendek, tulak tidak beraturan, dan tulang sesamoid.

Rangka aksial sendiri tersusun dari: tulang tengkorak, tulang telinga


dan hioid, tulang belakang, tulang dada, dan tulang rusuk. Sedangkan rangka
apendikuler tersusun dari: alat gerak atas, gelang bahu, alat gerak bawah, dan
gelang panggul. Secara keseluruhan, rangka manusia dibedakan menjadi tiga
kelompok yaitu:
 Rangka tengkorak – Rangka badan yang melindungi organ-organ
penting pada tubuh. Rangka badan tersusun atas 33 ruang tulang
belakang, tulang rusuk dan tulang dada.
 Rangka anggota gerak seperti untuk berjalan, lari, memegang benda
dan lain-lain. Untuk rangka anggota gerak tersusun atas anggota gerak
atas yang meliputi tulang pengumpil, lengan atas, hasta, pergelangan
tangan, telapak tangan dan ruas jari tangan. Susunan anggota gerak
bawah meliputi tulang paha, tempurung lutut, kering, betis,
pergelangan kaki, telapak kaki dan ruas kaki.
 Rangka kepala yang tersusun atas tulang-tulang seperti tulang dahi,
tulang ubun-ubun, tulang pelipis, tulang tengkorak, tulang baji, tulang
air mata, tulang pipi, tulang hidung, rahang atas dan bawah dan tulang
lidah.

b. Fungsi Rangka Pada Manusia

Rangka memberi bentuk tubuh dan melindungi organ tubuh yang


penting. Setiap gerakan kita sendiri merupakan hasil kerja sama rangka dan
otot. Otot sebagai bagian tubuh yang mampu berkontraksi.Namun rangka
tidak mempunyai kemampuan seperti itu. Sehingga rangka disebut juga
sebagai alat gerak pasif. Berikut ini beberapa fungsi rangka yang perlu kita
ketahui,yaitu:
1) Memberikan Bentuk Tubuh dan Menegakkan Tubuh
Rangka memberikan bentuk tubuh serta menegakkan tubuh seseorang.
Tinggi dan rendahnya postur tubuh bergantung pada rangka. Susunan
tulang-tulang tengkorak dan tulang pada bagian depan memberikan
fungsi untuk membentuk tubuh manusia.
2) Tempat Pembentukan Sumsum Kuning
Sumsum kuning adalah adalah tempat menyimpan lemak. Lemak
sebagai sumber energi cadangan pada manusia ini terdapat pada rangka
manusia. Jadi secara tak langsung berfungsi sebagai tempat
penyimpanan energi pada tubuh.
3) Menyimpan Mineral
Sekitar 62% matriks tulang tersusun dari garam anorganik terutama
kalsium fospat dan kalsium karbonat. Dan ada sekitar 99% kalsium ada
pada rangka tubuh. Rangka tubuh yang terdiri dari tulang-tulang ini
sebagai tempat menyimpan kalsium dan fosfor. Kalsium berfungsi
sebagai kontaksi otot dan pembekuan darah. Fosfor berfungsi sebagai
pembentukan ATP.
4) Sebagai Fungsi Imunologis
Fungsi rangka ini sebagai tempat menghasilkan sel-sel imunitas atau
kekebalan tubuh yang ada dalam sumsum tulang.
5) Sebagai Tempat Melekatnya Otot
Fungsi rangka manusia selanjutnya adalah sebagai tempat melekatnya
otot-otot. Rangka dan otot sebagai dua bagian tubuh yang tak
terpisahkan. Rangka dan otot bekerjasama dalam memudahkan
manusia bergerak, misalnya menggerakkan lengan, kaki, leher dan
sebagainya. Tanpa adanya otot, rangka tubuh tidak dapat bergerak dan
tubuh akan kaku.
6) Sebagai Pelindung Organ-organ
Rangka tubuh manusia yang merupakan susunan tulang adalah bagian
tubuh yang paling keras. Maka dari itu fungsi rangka juga dapat
melindungi organ-organ yang ada dalam pada tubuh manusia.Rangka
ini akan melindungi alat-alat tubuh yang bersifat lunak dan penting.
Seperti rangka pada dada memiliki fungsi melindungi paru-paru dan
jantung, rangka pada kepala untuk melindungi otak, bola mata, hidung,
dan saluran pernafasan bagian atas. Tulang pinggul melindungi organ
alat pencernaan dan alat reproduksi bagian dalam.
7) Tempat Menghasilkan Sel Darah Merah
Komponen sel-sel darah merah berasal dari rangka tubuh. Fungsi
rangka ini memberikan tempat sebagai pembentukan darah merah dan
darah putih. biasanya rangka yang mampu menjadi tempat
pembentukan sel-sel darah ini pada tulang pipa dan tulang paha.

c. Struktur dan Jenis-Jenis Tulang

Tulang merupakan komponen utama penyusun rangka manusia.


Sebagai penyusun rangka, tulang memiliki beberapa lapisan dari arah luar ke
dalam berturut-turut, yaitu periosteum, tulang kompak, tulang spons,
endosteum, dan sumsum tulang. Periosteum adalah lapisan terluar tulang keras
yang terdiri dari jaringan ikat fibrosa.

Tulang kompak merupakan lapisan yang memiliki tekstur padat, harus,


sedikit berongga, dan kuat. Tulang spons merupakan lapisan yang berongga
dan berisi sumsum merah. Endosteum merupakan merupakan lapisan yang
terdiri dari jaringan areola vaskuler yang melapisi sumsum. Sumsum tulang
merupakan bagian tulang paling dalam yang berbentuk seperti jeli dan
berfungsi sebagai tempat pembentukan sel-sel darah. Jenis-jenis Tulang,
diantaranya:
1) Tulang Panjang

Tulang panjang. Sumber:


Wikiwand.com

Macam tulang berdasarkan bentuknya yang pertama adalah


tulang panjang. Tulang panjang memiliki rongga dan memiliki
tanggung jawab sebagai penopang dari kerangka tubuh manusia.
Contoh dari tulang panjang antara lain adalah tulang paha (femur),
tulang betis (fibula), tulang kering (tibia), tulang telapak kaki
(metatarsal), dan tulang telapak tangan (metacarpal), jari-jari
(phalang), serta tulang yang membentuk lengan yaitu humerus, ulna,
dan radius.
2) Tulang sesamoid

Mengatasi Sesamoiditis.
Sumber: Gaya Tempo.co

Macam tulang berdasarkan bentuknya berikutnya adalah tulang


sesamoid. Tulang sesamoid merupakan tulang yang tertanam pada
tendon atau jaringan ikat yang menghubungkan jaringan otot dengan
tulang. Tulang bulat kecil ini pada umumnya dapat ditemukan pada
tendon tangan, lutut, ataupun kaki. Tulang sesamoid berfungsi untuk
melindungi tendon dari tekanan pada sendi dan meningkatkan efisiensi
sendi. Contoh tulang ini adalah tempurung lutut (patella). Tulang bulat
kecil ini pada umumnya dapat ditemukan pada tendon tangan, lutut,
ataupun kaki. Tulang sesamoid berfungsi untuk melindungi tendon dari
tekanan pada sendi dan meningkatkan efisiensi sendi. Contoh tulang
ini adalah tempurung lutut (patella).
3) Tulang Pipih

Tulang Pipih. Sumber: seputarilmu.com

Macam tulang berdasarkan bentuknya yang berikutnya adalah


tulang pipih. Tulang ini akan memiliki ukuran yang sangat tipis, teteapi
ukuran dan bentuknya juga akan sangat bervariasi. Tulang ini akan
memiliki area di permukaan yang melindungi otot yang terdapat pada
tulang tersebut. Contoh tulang pipih antara lain tulang rusuk (rib),
tulang tengkorak (cranial), tulang dada (sternum), dan tulang belikat
(scapula).
4) Tulang Pendek

Tulang Pendek. Sumber: moztrip.com


Macam tulang berdasarkan bentuknya yang selanjutnya adalah
tulang pendek. Tulang pendek biasanya memiliki ukuran kira-kira
sepanjang lebar dan memiliki bentuk seperti dadu ataupun bundar.
Tulang ini memiliki tugas pokok untuk memungkinkan Anda
menggerakkan tubuh. Contoh dari tulang pendek ini antara lain tulang
yang akan membentuk pergelangan kaki (tarsal) dan tulang
membentuk pergelangan tangan (carpal).
5) Tulang Tidak Beraturan

Tulang tidak beraturan. SUmber: teks.co.id


Macam tulang berdasarkan bentuknya yang selanjutnya adalah
tulang tak beratur. Tulang tak beratur ini memiliki bentuk yang tidak
sesuai dengan tulang panjang, pendek ataupun pipih. Contoh tulang
yang termasuk dalam kategori ini adalah tulang belakang (vertebrae),
tulang sacrum, tulang ekor (coccygeal), serta sebagian tulang yang
membentuk wajah seperti tulang baji (sphenoid), tulang pipi
(zygomatic), dan tulang ethmoid.

B. Otot Pada Manusia


Struktur otot dalam tubuh manusia dibedakan menjadi beberapa jenis,
yaitu otot rangka, otot polos, dan otot jantung. Masing-masing struktur otot
tersebut memiliki bentuk, bagian, cara kerja, dan fungsi yang berbeda-
beda.Struktur otot manusia dibangun oleh sel otot (miosit) dan serat otot
(filamen). Serat otot sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu serat otot tebal
(aktin) dan serat otot tipis (miosin). Keduanya berfungsi untuk mengatur
kontraksi dan relaksasi otot.
Berdasarkan fungsi dan bentuknya, ada tiga jenis otot yang
membangun sistem otot manusia, yaitu otot rangka, otot polos, dan otot
jantung. Untuk memahaminya dengan lebih baik, simak penjelasan mengenai
masing-masing struktur otot tersebut berikut ini.
1) Struktur Otot Rangka
Otot rangka adalah otot yang menempel pada tulang. Otot ini terbuat dari
ratusan hingga ribuan serat otot dan sel otot rangka. Sel otot rangka
berbentuk seperti lurik dan memiliki banyak inti sel. Oleh karena itu, otot
rangka disebut juga otot lurik.
Selain sel otot rangka, ada pula bagian lain yang menyusun struktur otot
rangka, yaitu:
 Tendon, bagian pangkal otot yang menempel ke tulang
 Epimisium, lapisan yang membungkus satu jaringan otot
 Filamen otot, serat otot yang mengandung aktin dan myosin
 Fasikulus, sekumpulan serat pada otot
 Kompartemen, kumpulan fasikulus
 Perimisium, lapisan pembungkus satu fasikulus
 Endomisium, lapisan yang membalut setiap serat otot
Fungsi utama otot rangka adalah untuk menggerakkan serta menjaga
postur dan keseimbangan tubuh. Selain itu, otot rangka juga berperan
sebagai tempat penyimpanan asam amino yang dapat digunakan oleh
organ tubuh untuk pembuatan protein.
Berbeda dengan dua jenis otot lainnya, otot rangka bekerja secara
sadar atau tidak otomatis. Jadi, Anda dapat mengontrolnya untuk
membuat otot ini bergerak atau bekerja.
2) Struktur Otot Polos
Otot polos adalah otot yang dapat ditemukan di hampir seluruh organ
tubuh. Sel otot berbentuk menyerupai gulungan benang dengan satu inti
sel di tengahnya, sedangkan seratnya bertekstur lebih halus
Berikut ini adalah bagian yang menyusun struktur otot polos:
 Filamen (serat otot), terdiri dari aktin dan myosin
 Badan padat atau dense body, untuk mengikat antarserat otot
 Saraf otonom, untuk mengontrol kerja otot polos secara
otomatis
Fungsi otot polos sangat banyak karena otot ini terdapat pada hampir
seluruh organ tubuh, seperti pembuluh darah, lambung, usus, dan saluran
kemih. Beberapa contoh fungsi otot polos adalah membantu pencernaan
dan penyerapan nutrisi, mengontrol tekanan darah, serta mengeluarkan
urine.Berbeda dengan otot rangka, otot polos bekerja secara otomatis atau
tidak sadar karena dikontrol oleh saraf otonom. Jadi, otot ini tetap dapat
bergerak meski Anda tidak mengontrolnya.
3) Struktur Otot Jantung
Otot jantung adalah otot yang hanya terletak di jantung. Sel otot ini
memiliki tampilan seperti lurik yang hampir sama dengan otot rangka,
tetapi bentuk sel ototnya bercabang dan hanya memiliki satu inti sel. Ada
beberapa bagian yang menyusun struktur otot jantung, yaitu:
 Epikardium, lapisan luar tipis yang yang mengelilingi otot
jantung
 Endokardium, lapisan yang menyelimuti otot jantung bagian
dalam
Otot jantung berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan
mengontrol tinggi rendahnya denyut jantung. Sama halnya dengan otot
polos, otot jantung bekerja secara otomatis atau tidak sadar karena
dikontrol oleh sarah otonom.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga jenis
struktur otot yang menyusun sistem otot manusia, yaitu struktur otot
rangka, struktur otot polos, dan struktur otot jantung.Berkat strukturnya
yang beragam, otot memiliki banyak fungsi penting bagi tubuh sehingga
jika ada penyakit atau kondisi medis tertentu dapat membuat fungsinya
terganggu.Gejala gangguan struktur otot yang muncul bisa berupa nyeri
otot, sulit bergerak, kelemahan otot, atau gangguan organ tertentu,
misalnya organ pencernaan.
2. Sistem Perderan Darah Pada Manusia
Sistem peredaran darah adalah salah satu aspek paling penting dalam tubuh
manusia. Ini adalah sistem yang bertanggung jawab untuk mengalirkan darah,
oksigen, dan nutrisi ke seluruh tubuh, memastikan organ dan jaringan menerima
suplai yang diperlukan untuk bertahan hidup dan berfungsi. Dalam artikel ini, kita
akan menjelajahi secara mendalam sistem peredaran darah, bagaimana itu berfungsi,
serta peran utamanya dalam menjaga kehidupan kita.
A. Anatomi Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah terdiri dari tiga komponen utama:
 Jantung
Jantung adalah organ utama dalam sistem peredaran darah. Ini
bertindak sebagai pompa yang menggerakkan darah ke seluruh tubuh.
Jantung terdiri dari empat ruang: dua atrium (atrium kanan dan kiri)
dan dua ventrikel (ventrikel kanan dan kiri).
 Pembuluh Darah
Terdapat tiga jenis pembuluh darah utama dalam tubuh:
 Ateri: Mengalirkan darah dari jantung ke organ-organ dan
jaringan di seluruh tubuh.
 Vena: Mengalirkan darah kembali ke jantung.
 Kapiler: Memungkinkan pertukaran oksigen, nutrisi, dan
limbah antara darah dan sel-sel tubuh.

 Darah
Darah mengandung sel-sel darah merah yang membawa oksigen, sel-
sel darah putih yang melawan infeksi, dan trombosit yang membantu
dalam proses pembekuan darah.
 Proses Peredaran Darah
Proses peredaran darah dimulai ketika darah yang kaya oksigen
mengalir keluar dari jantung ke arteri utama, arteri aorta. Dari sana,
arteri-arteri kecil membawa darah dan oksigen ke organ-organ dan
jaringan tubuh. Selama perjalanan ini, oksigen dan nutrisi diserap oleh
sel-sel tubuh, dan produk limbah seperti karbon dioksida diangkut
kembali ke jantung.
B. Urutan Peredaran Darah Pada Manusia
1) Peredaran Darah Besar

Peredaran Darah,sumber https://www.gramedia.com

Peredaran darah besar adalah sirkulasi peredaran darah yang mengalir


dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung (kecuali paru-paru).
Proses sirkulasi peredaran besar berawal dari jantung (bilik kiri) yang
memompa darah lalu mengalirkan darah bersih ke seluruh tubuh dan
kembali ke jantung (serambi kanan).

Darah yang dipompa dari jantung dan dialirkan ke seluruh tubuh


(kecuali paru-paru) mengandung oksigen dan nutrisi. Dengan kata lain,
darah yang dipompa merupakan darah bersih. Sementara, darah yang
berasal dari seluruh tubuh yang kembali ke jantung adalah darah kotor
karena membawa zat sisa metabolisme tubuh dan karbon dioksida.

Urutan peredaran darah besar yang benar adalah berlangsung dari


jantung ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung. Secara detail, jantung
(bilik kiri) - aorta - pembuluh nadi - pembuluh kapiler - pembuluh balik
atas dan pembuluh balik bawah - jantung (serambi kanan).

2) Peredaran Darah Kecil

Peredaran darah kecil adalah sirkulasi peredaran darah yang mengalir


dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung. Proses sirkulasi
peredaran besar berawal dari jantung (bilik kanan) yang memompa darah
lalu mengalirkan darah kotor ke paru-paru dan kembali ke jantung
(serambi kiri).

Aliran darah pada peredaran darah kecil melalui jantung ke paru-paru


dan kembali ke jantung. Secara detail, urutan peredaran darah dimulai dari
jantung (bilik kanan) - pembuluh nadi paru-paru - paru-paru - pembuluh
balik paru-paru - jantung (serambi kiri).

C. Peran Utama Sistem Peredaran Darah


Sistem peredaran darah memiliki beberapa peran kunci dalam tubuh manusia:
 Pengiriman Oksigen dan Nutrisi
Sistem ini mengirimkan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh,
memastikan organ dan jaringan memiliki sumber daya yang cukup
untuk berfungsi dengan baik
 Pembuangan Limbah
Selain membawa oksigen dan nutrisi, darah juga mengangkut produk
limbah seperti karbon dioksida dan urea ke organ-organ yang bertugas
untuk menghilangkannya, seperti paru-paru dan ginjal.
 Perlindungan dari Infeksi
Sel-sel darah putih dalam darah berperan dalam melawan infeksi dan
penyakit dengan mengidentifikasi dan menghancurkan patogen seperti
bakteri dan virus.
 Pengaturan Suhu
Sirkulasi darah juga membantu mengatur suhu tubuh dengan
mengalirkan darah panas dari inti tubuh ke kulit, membantu mengatur
suhu tubuh kita.

D. Gangguan Sistem Peredaran Darah


Berikut adalah beberapa gangguan pada sistem peredaran darah yang perlu
kita ketahui serta waspadai:
1) Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Hipertensi (tekanan darah tinggi) adalah salah satu gangguan pada sistem
peredaran darah yang paling umum terjadi. Kondisi ini seringkali tidak
bergejala, tetapi jika muncul, gejalanya bisa berupa sakit kepala, mimisan, dan
sesak napas.
Hipertensi yang tidak segera ditangani dapat merusak pembuluh darah
yang akhirnya menyebabkan berbagai komplikasi serius, seperti sindrom
metabolik, demensia, aneurisma, stroke, serangan jantung, gagal jantung, serta
gagal ginjal.
2) Aterosklerosis
Aterosklerosis adalah kondisi ketika pembuluh darah menyempit dan
mengeras akibat penumpukan plak. Pada tahap awal, ateroklesosis tidak
menimbulkan gejala apa pun.
Gejala baru muncul saat pembuluh darah sudah tertutup oleh plak,
sehingga tidak dapat mengalirkan darah ke organ atau jaringan tubuh.
Biasanya, gejala aterosklerosis yang muncul berbeda-beda, tergantung pada
pembuluh darah mana yang mengalami penyempitan.
3) Serangan jantung
Serangan jantung adalah gangguan sistem peredaran darah yang serius dan
tergolong sebagai kegawatdaruratan medis. Kondisi ini terjadi ketika jantung
tidak mendapatkan pasokan darah yang cukup.Ada beberapa kondisi yang bisa
membuat aliran darah menuju jantung menjadi terganggung, seperti penyakit
jantung koroner dan ateroklerosis.Beberapa gejala serangan jantung adalah
nyeri dada, sesak napas, pusing, lemas, serta timbulnya perasaan cemas yang
luar biasa.
4) Trombosis vena dalam (deep vein thrombosis atau DVT)
Trombosis vena dalam atau deep vein thrombosis adalah kondisi ketika
pembuluh darah vena tersumbat oleh bekuan darah. Kondisi ini paling sering
terjadi pada area tungkai. DVT tidak boleh dibiarkan tanpa penanganan karena
bisa menyebabkan komplikasi serius berupa emboli paru.
5) Iskemia
Iskemia adalah istilah medis yang digunakan jika jaringan tidak
mendapatkan suplai oksigen yang cukup, misalnya pada otot jantung. Iskemia
pada jantung biasanya disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan satu
atau lebih arteri koroner.
6) Stroke
Gangguan pada sistem peredaran darah lainnya adalah stroke. Kondisi ini
terjadi saat suplai darah menuju otak terhenti atau terganggung.Salah satu
penyebab stroke adalah adanya sumbatan di pembuluh darah yang mengarah
ke otak. Stroke yang disebabkan oleh adanya sumbatan ini dikenal dengan
sebutan stroke iskemik.

Gangguan pada sistem peredaran darah tidak dapat dianggap sepele


dan perlu ditangani segera. Untuk mencegah terjadinya gangguan pada sistem
peredaran darah, Anda dianjurkan menjalani pola hidup sehat, seperti:
 Rutin berolahraga
 Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
 Membatasi asupan garam
 Tidak merokok
 Tidak mengonsumsi minuman beralkohol

3. Sistem Saraf Pada Manusia


A. Pengertian Sistem Saraf

Sistem saraf merupakan suatu struktur yang terdiri dari komponen-


komponen sel saraf (neuron). Sistem saraf bersama-sama dengan sistem
hormon memelihara fungsi tubuh. Pada umumnya sistem saraf berfungsi
mengatur, misalnya kontraksi otot, perubahan alat-alat tubuh bagian dalam
yang berlangsung dengan cepat, dengan kecepatan sekresi beberapa kelenjar
endokrin.
Sistem saraf pada manusia memiliki sifat mengatur yang sangat
kompleks dan khusus. Sistem syaraf menerima berjuta-juta rangsangan yang
berasal dari berbagai organ. Semua rangsangan tersebut akan bersatu untuk
dapat menentukan respon apa yang akan diberikan oleh tubuh. Sistem saraf
sendiri terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, organ-organ sensorik, dan
semua saraf yang menghubungkan organ-organ ini dengan seluruh tubuh.
Sistem saraf akan mengoordinasikan setiap tindakan bagian tubuh
dengan mengirimkan sinyal ke dan dari berbagai bagian tubuhnya. Bersama-
sama, setiap organ ini bertanggung jawab untuk mengendalikan tubuh dan
komunikasi di antara bagian-bagiannya. Contoh, saraf memberi tahu jantung
untuk berdetak atau memberi tahu paru-paru untuk bernapas tanpa kita sadari.

B. Bagian-Bagian Sistem Saraf

Gerakan Tubuh merupakan hasil dari penghantaran impuls oleh saraf


yang menimbulkan tanggapan dan kemudian disampaikan oleh saraf motorik
dalam bentuk gerak.Gerak yang disadari disebut gerak sadar melalui rangkaian
impuls dan mengalami proses pengolahan yang dilakukan oleh otak,
sedangkan gerakan yang tidak disadari disebut gerak reflex dengan rangkaian
impuls pendek, tanpa diolah oleh pusat syaraf.Sistem saraf terdiri dari jaringan
saraf, yang selnya padat, ketat dan saling terkait. Sistem saraf terbagi menjadi
sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi, berikut penjelasannya:
1) Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat berfungsi menerima informasi dari semua area tubuh
dan kemudian mengkoordinasikan semua arus lalu lintas tersebut untuk
menghasilkan respons tubuh. Organ tubuh yang termasuk dalam sistem
saraf pusat manusia meliputi:
a) Saraf Otak

Sistem Saraf Otak. Sumber: Kompas.com

Otak merupakan organ yang sangat penting dan memiliki


fungsi-fungsi yang kompleks, seperti kecerdasan, kesadaran,
ingatan dan lain sebagainya. Besar otak kurang lebih dua
genggaman tangan dengan berat kurang lebih 1500 gram.
Kehidupan manusia sejatinya dikendalikan oleh “sesuatu” yang
bernama otak yang dapat dipelajari melalui buku Neurosains
Menjiwai Sistem Saraf dan Otak.
 Cerebrum (Otak Besar)
Merupakan bagian yang sangat penting dari otak
terdiri dari dua hemisphere. Otak besar memiliki berat
83% dari total berat otak.
Cerebrum terdiri dari Cerebral Cortex yang
memiliki empat area dan disebut lobus, yaitu lobus
frontal, lobus parietal, lobus oksipital, dan lobus
temporal. Lobus frontal merupakan pusat kemampuan
motorik seperti kecerdasan, berbicara dan daya ingat
atau memori.
Medullary Body (Merupakan bagian dari
cerebrum yang berwarna putih karena mengandung
banyak serabut saraf dan berfungsi mengirimkan impuls
dari dan ke cerebral cortex).
Pada medullary body terdapat bagian yang
disebut Corpus callosum, yang menghubungkan impuls
dari kedua celebral hemisphere. Basal Ganglia
merupakan bagian dari cerebrum yang berwarna abu-
abu, berfungsi mengatur pergerakan otot rangka. Selain
itu, basal ganglia juga menghubungkan celebral cortex,
thalamus dan hypothalamus.

 Brainstem
Merupakan bagian yang sangat penting dari
otak, terdiri dari beberapa bagian yaitu pertama
Midbrain sebagai bagian brainstem yang penting,
Midbrain terletak diantara diencephalon dan pons
merupakan tempat untuk relay impuls dari cerebral
cortex ke pons dan spinal.
Pons berbentuk seperti tonjolan dan terlrtak
diantara midbrain dan medula oblongata. Pons
berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan
antara brainstem dan cerebelum. Pons merupakan
pengontrol proses pernapasan.
Medula Oblongata merupakan bagian dari
brainstem yang berbentuk kerucut dan mengandung
banyak serabut saraf. Bagian ini merupakan pusat
pengaturan detak jantung, tekanan darah, pernapasan,
menelan dan muntah.
 Diencephalon
Membentuk pusat inti dari otak depan yang
dikelilingi oleh belahan otak. Diencephalon terdiri dari
thalamus dan hypothalamus.
 Cerebelum biasa disebut otak kecil
Bagian ini terletak di belakang kepala dan dekat
dengan bagian leher ujung atas serta memiliki fungsi
yang sangat penting. Cerebelum berfungsi untuk kontrol
kontraksi otot, postur dan keseimbangan.
b) Sel Saraf Neuron

Sel saraf Neuron. Sumber: id.wikipedia.org


Neuron merupakan sel-sel yang sangat kompleks. Meskipun
sangat beragam strukturnya, semua sel saraf mempunyai badan sel
(cell body) yang fungsinya sangat penting dalam kerja sistem saraf.
Neuron terdiri dari beberapa bagian, yaitu:
 Dendrit
Kebanyakan dari sel saraf memiliki banyak
dendrit yang merupakan perpanjangan atau percabangan
dari badan sel. Dendrit seperti halnya ranting pada
pohon yang merupakan percabangan dari dahan pohon.
Organel-organel yang terdapat pada badan sel
juga terdapat di dalam dendrit. Dendrit berfungsi
sebagai penerima rangsang, memperluas area untuk
menerima sinyal dari sel saraf lain. Dendrit juga
berfungsi menghantarkan sinyal ke badan sel.
 Badan Sel (The Cell Body)
Walaupun sangat beragam ukuran diameternya
yaitu dari 5 sampai 140 µm, namun semua sel saraf
hanya memiliki satu inti sel yang dikelilingi oleh
sitoplasma. Kandungan sitoplasma pada sel saraf tidak
berbeda dengan sel-sel lain pada umumnya.
Badan sel merupakan tempat proses dari impuls
yang diterima oleh ujung- ujung saraf. Badan sel
banyak terletak di Sistem Saraf Pusat. Namun badan sel
yang disebut ganglia (tunggal: ganglion) terletak
disepanjang Sistem saraf tepi
 Akson
Setiap sel saraf hanya memiliki satu akson yang
memanjang dari daerah berbentuk kerucut pada badan
sel. Akson diselubungi oleh selubung myelin. Akson
berfungsi mengantarkan rangsang dari atau ke badan
sel.
c) Sum- Sum Tulang Belakang

Sumsum tulang belakang. Sumber: pendidikan.co.id

Sum-sum tulang belakang merupakan kelanjutan dari medula


oblongata. Bagian ini terus berlanjut kebelakang sampai tulang
belakang. Panjang sum-sum tulang belakang sekitar 42 cm sampai
43 cm. Sum-sum tulang belakang dilindungi oleh rongga tulang
belakang dan dilapisi oleh meninges. Terdapat 31 pasang saraf
spinal cord yang terbagi atas 8 di serviks, 12 di thoracic, 5 di
lumbar, 5 di sacral, dan 1 di coccygeal.

2) Sistem Saraf Tepi


Sistem saraf tepi merupakan kumpulan saraf lanjutan dari otak dan
spinal cord. Sel-sel saraf ini membawa impuls dari dan ke saraf pusat.
Saraf tepi berfungsi menghubungkan respon sistem saraf pusat ke organ
tubuh dan bagian lainnya di tubuh.

Saraf ini meluas dari sistem saraf pusat ke area terluar tubuh sebagai
jalur penerimaan dan pengiriman rangsangan dari dan ke otak. Saraf yang
membentuk sistem saraf tepi dinamakan sebagai akson. Dalam beberapa
kasus, saraf ini sangat kecil tetapi beberapa ikatan saraf ada yang
bentuknya besar dan dapat dilihat jelas oleh mata
a) Sistem Saraf Otonan

Sistem Saraf Otonom, Anatom.


sumber: gurupendidikan.co.id

Tidak semua kerja sistem saraf terjadi secara sadar. Seperti


saraf-saraf yang mengontrol detak jantung, pupil mata, otot polos,
dan lain sebagainya. Sistem saraf otonom terbagi menjadi dua
macam, yaitu:
 Sistem simpatik
Sistem ini mengatur respons perlawanan dari
dalam tubuh ketika ada ancaman pada diri terjadi.
Sistem ini juga mempersiapkan tubuh untuk
mengeluarkan energi dan menghadapi potensi ancaman
di lingkungan.

Contoh, ketika sedang cemas atau takut saraf


simpatik akan memicu memicu respons dengan
mempercepat detak jantung, meningkatkan laju
pernapasan, meningkatkan aliran darah ke otot,
mengaktifkan kelenjar produksi keringat, dan
melebarkan pupil mata. Ini dapat membuat tubuh
merespon dengan cepat dalam situasi gawat darurat.
 Sistem parasimpatik
Sistem ini berguna menjaga fungsi tubuh normal
setelah ada sesuatu yang mengancam diri. Setelah
ancaman berlalu, sistem ini akan memperlambat detak
jantung, memperlambat pernapasan, mengurangi aliran
darah ke otot, dan menyempitkan pupil mata. Ini
memungkinkan kita untuk mengembalikan tubuh ke
kondisi rileks yang normal.

3) Sistem Saraf Somatik

Sistem saraf somatik. Sumber: Apipah.com

Sistem ini terdiri dari serabut saraf perifer. Fungsi saraf ini mengambil
informasi sensorik atau sensasi dari organ perifer seperti kulit, dan
nantinya dibawa ke sistem saraf pusat. Pada saraf somatik juga terdiri
serabut saraf motor yang keluar dari otak dan membawa pesan untuk
menggerakkan tubuh yang dibantu oleh otot rangka.

Misalnya, saat menyentuh termos panas, saraf sensorik membawa


informasi bahwa ini adalah sensasi panas ke otak. Nah, setelah itu, saraf
motorik memberi tahu otak untuk menggerakkan otot-otot tangan untuk
segera menghindar, melepas atau menarik tangan dari termos panas
tersebut. Keseluruhan proses ini terjadi kurang lebih dalam waktu satu
detik.
C. Gangguan dan Kelainan Pada Sistem Saraf Manusia
Sistem saraf manusia berfungsi sangat vital, tapi di sisi lain juga rentan
mengalami masalah. ada banyak macam gangguan otak dan saraf yang bisa
mengacaukan lalu lintas pengiriman dan pemrosesan sinyal neuron. Beberapa
di antaranya adalah:

1) Infeksi Sistem Saraf

Infeksi Sistem Saraf. Sumber: sehatq.com

Pusat Siapa sangka jika bakteri dan juga virus bisa menjalar ke mana
mana, termasuk ke jaringan otak dan sumsum tulang belakang. Meskipun
sebenarnya orang orang yang menderita jenis penyakit syaraf yang
menginfeksi sistem saraf pusat ini tidak terlalu banyak, namun resiko
untuk terkena penyakit ini pasti ada.

Penyakit ini di nilai parah dan perlu penanganan yang serius. Untuk itu
wajib hati hati dalam menjaga kesehatan otak anda. karena ketika sakit,
akan memerlukan waktu lama untuk sembuh. Bahkan ketika sembuh, tak
akan bisa kembali seperti sedia kala.

2) Radang Otak

Radang Otak. Sumber: satuterpenting.com

Penderita yang terkena penyakit ensefalitis atau infeksi otak biasnaya


merasa demam dan sakit kepala yang berlebihan. Selain ituperasaan
mengantuk dan juga bingung kerap terjadi pada mereka. Penyebab dari
penyakit ini adalah virus. Dalam diri anda, bagian sistem imun akan
mencoba untuk melawan infeksi otak. Sayang ini tidak akan berhasil
dengan baik.
Karena kebanyakan kasus yang ada, justru sistem imun yang berusaha
untuk melawan penyakit, malah yang kondisi bertambah parah. Seperti
terjadi pembengkakan di otak. Sebab virus tadi malah akan semakin
berkembang. Karena kekurangan ruang, maka bagian otak akan
mendorong tulang tengkorak.

Hal ini berbahaya, sebab mampu melukai bagian otak. Parahnya bisa
menyebabkan kematian. Meskipun dokter akan mengupayakan untuk
meminum beberapa obat obatan pencegah dan pengurangi infeksi,
tampaknya tidak terlalu banyak berpengaruh. Sebab obat tidak akan
mampu melawan semua infeksi yang ada. Hanya beberapa infeksi saja
yang bisa di tanggulangi.
3) Meningitis

Meningitis. Sumber: Alodokter.com

Meningitis atau radang selaput Penyakit ini sempat menjadi


kontrofersial di media massa beberapa bulan lalu. Pasalnya inilah penyakit
yang menyebabkan kematian seorang komedian Indonesia yang sedang
naik daun. Radang selaput otak atau di kenal sebagai meningitis adalah
penyakit yang menyerang Olga Syahputra, hingga ia meninggal belum di
temukan obatnya.
Merupakan salah satu bentuk infeksi yang menyerang pada selaput,
yang mana fungsinya menutupi otak dan sumsum tulang belakang.
Penderita akan merasakan demam cukup tinggi serta sakit kepala. Selain
itu, leher mereka juga akan terasa kaku. Penyebab dari penyakit ini adalah
virus atau bakteri. Jika penderita terserang meningitis karena virus, maka
akan sedikit aman. Sebab viras ini mampu dibersihkan dengan sendirinya
sampai beberapa hari kemudian.
Sedangkan jika mengalami meningitis yang di sebabkan karena
bakteri, jatuhnya akan lebih serius. Karena mampu menyebabkan
kerusakan otak, bahkan parahnya sampai terjadi kematian. Pasien yang
terkena meningitis bakteri sangat memerlukan perawatan medis darurat
yang intensif. Satu satunya yang dapat medis lakukan untuk membantu
mengurangi penyakit ini adalah dengan diberikannya antibiotik yang
berguna untuk membunuh bakteri.
Meskipun hal ini sebenarnya tidak terlalu menolong banyak. Berkat
kemajuan teknologi dan pendidikan, kini sebuah vaksin untuk mencegah
meningitis sudah di temukan. Vaksin ini sudah mampu diberikan pada
anak-anak sejak usia dua tahun. Dari beberapa dokter merekomendasaikan
untuk pemberian vaksin sebelum anak masuk ke usia 12 tahun atau 13
tahun.
4) Alzheimer

Alzheimer. Sumber: mdpi.com

Pertama kali penulis mengerti nama penyakit alzheimer adalah pada


film yang berjudul momentum remember. Pemeran wanita utamanya
menderita penyakit kepikunan ini. Kemudian pelan pelan ia akan
melupakan jalan pulang ke rumah barunya, lalu lupa pada pekerjaanya,
kemudia lupa dengan nama suaminya, bahkan sampai siapa dirinya.
Penderita penyakit ini akan di tandai dengan melemahnya daya ingat,
apalagi yang baru saja terjadi. Karena penyakit ini menyerang memori
yang baru saja ia simpan. Tingkat parah dari penderita alzheimer adalah ia
akan mengalami gangguan otak dalam melakukan perencanaan, penalaran,
persepsi, sampai dengan berbahasa. Mereka juga akan mengalami
disorientasi dan perubahan perilaku.
Misalnya menjadi lebih agresif, penuntut, dan sangat mudah curiga
terhadap orang lain. Sampai pada tahapan yang kronis, penderita akan
mengalami halusinasi, yakni kesalahan dalam mempersepsi sesuatu.
Selanjutnya kemampuan berbicara dan berbahasa akan semakin melemah.
Sampai akhirnya ia tak bisa mengerjakan aktivitas tanpa bantuan orang
lain.
5) Vertigo

Vertigo. Sumber: Thelancet.com

Jika anda mengalami sakit kepala yang di tandai dengan gejala sensasi
diri sendiri atau sekeliling serasa berputar, mungkin anda terkena vertigo.
Selain itu, penderita yang mengalami vertigo akan kehilangan
keseimbangan dalam beberapa waktu. Hal ini membuatnya merasa
kesulitan untuk berdiri, bahkan sampai berjalan. Mereka juga mengalami
gejala mual mual dan muntah.

Ada berbagai jenis vertigo, yakni yang ringan sampai berat. jika masih
berada dalam tahapan ringan, biasanya vertigo tidak terlalu terasa.
Sedangkan mereka yang sudah mengalami penyakit vertigo yang berat,
mampu menghambat aktivitas. Serangan yang terjadi pada penderita
vertigo cukup banyak bervariasi. Ada yang hanya berlangsung selama
beberapa detik.
Namun ada pula yang jenis vertigo yang berat akan sampai beberapa
hari. Tentu saja hal ini sangat mengganggu penderita, karena ia tidak
mampu beraktivitas secara normal seperti biasanya. Gejala lain yang
berhubungan dengan vertigo adalah kehilangan keseimbangan yang akan
membuat penderita sulit berdiri atau berjalan, mual atau muntah, dan
pening.
6) Lumpuh Otak

Lumpuh otak. Sumber: klikdokter.com

Penyakit lumpuh otak atau biasa di kenal dengan nama cerebral palsy
merupakan jenis penyakit syaraf yang cukup mengganggu, bahkan sangat
memengaruhi sistem koordinasi serta pergerakan tubuh. Penyebab
terjadinya penyakit ini karena adanya masalah yang serius pada bagian
otak besar. Biasanya menyerang pada anak anak. Dan karena alasan
penyakit inilah yang menjadi penyebab utama mengapa terjadi
kelumpuhan kronis pada anak anak.

4. Sistem Pernafasan
A. Pengertian Sistem Pernafasan Manusia
Pernapasan atau bisa disebut juga dengan respirasi yang dapat
didefinisikan sebagai sebuah proses pengambilan oksigen dan pelepasan
karbohidrat dan penggunaan energi yang ada di dalam tubuh.
Ketika manusia bernapas, berarti sedang terjadi proses masuknya
oksigen ke dalam tubuh dan pelepasan karbondioksida keluar tubuh.
Pertukaran antara oksigen dan karbondioksida tersebut terjadi di dalam darah
manusia. Manusia yang memiliki pernapasan yang normal ditandai dengan
bernapas sebanyak 12-20 kali dalam satu menit.
Dalam bernapas, umumnya manusia membutuhkan 300 liter oksigen
dalam sehari. Jika seseorang tersebut sedang mengerjakan pekerjaan berat
seperti olahraga maka kebutuhan oksigennya menjadi bertambah berkali kali
lipat. Jumlah oksigen yang diambil ini tergantung dari jenis aktivitas yang
dilakukan, ukuran tubuh dan jenis makanan yang dikonsumsi.
Umumnya, orang-orang yang melakukan aktivitas berat akan
mengambil oksigen lebih banyak dibanding orang yang melakukan aktivitas
ringan. Orang yang memiliki tubuh yang lebih besar juga membutuhkan
oksigen yang lebih banyak. Selain itu orang yang sering mengkonsumsi
daging-dagingan akan membutuhkan lebih banyak oksigen dibanding orang
yang lebih sering mengkonsumsi sayur-sayuran atau vegetarian.
Manusia bisa melakukan dua cara pernapasan yaitu menggunakan
pernapasan dada dan pernapasan perut. Manusia bernapas menggunakan alat
atau organ-organ pernapasan yang terdiri dari hidung, faring, trakea, bronkus,
bronkiolus dan paru-paru.
Pada paru-paru yang normal, volume udara bisa mencapai 4500 cc.
Kapasitas ini biasa dikenal dengan kapasitas total. ketika proses pernapasan
berlangsung, kapasitas vital udara yang digunakan hanya sampai 3500 cc.
Kapasitas vital adalah jumlah udara maksimal yang bisa dikeluarkan manusia
setelah paru-parunya terisi. Lalu ke mana sisa yang 1000 cc nya? 1000 cc yang
tersisa adalah sisa udara yang tidak bisa digunakan. Sisa udara tersebut akan
mengisi bagian paru-paru sebagai residu.
Pernapasan adalah sebuah proses yang terjadi secara otomatis di dalam
tubuh manusia. Bahkan ketika kita tertidur sekalipun. Pernapasan dibedakan
menjadi dua yaitu pernapasan luar dan pernapasan dalam. Pernapasan luar
adalah di mana terjadinya pertukaran udara di dalam alveolus dengan darah
yang berada di dalam kapiler. Sedangkan pernapasan dalam adalah di mana
terjadinya pernapasan antara darah yang ada di dalam kapiler dengan semua
sel-sel yang ada di dalam tubuh.
Jumlah udara yang masuk dan ke luar dari dalam tubuh setiap bernapas
disebut dengan frekuensi pernapasan. Frekuensi pernapasan pada manusia
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu usia, jenis kelamin, suhu tubuh, posisi
tubuh dan aktivitas yang dilakukan. Semakin bertambahnya usia, frekuensi
pernapasannya akan semakin rendah. Selain itu, laki-laki memiliki frekuensi
pernapasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan karena kebutuh
oksigen dan produksi karbondioksida pada tubuh laki-laki lebih tinggi
dibandingkan pada tubuh perempuan.
B. Fungsi Sistem Pernafasan Manusia
Organ-organ pernapasan manusia memiliki fungsi untuk memasukan
udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkannya dalam senyawa
karbon dioksida dan uap air. Selain untuk bernapas, sistem pernapasan
manusia juga memiliki fungsi untuk membuat suara. Berikut adalah beberapa
fungsi sistem pernapasan manusia:
a) Menghirup dan menghembuskan udara atau bernapas
Pada paru-paru, udara dihirup melalui rongga hidung dan
mulut. Selanjutnya akan bergerak melalui faring, laring dan trakea
lalu menuju ke paru-paru. Selanjutnya udara akan dihembuskan
keluar dan mengalir melalui jalur yang sama. ketika sedang
menghirup udara, diafragma dan tulang rusuk terangkat. Saat
volume paru-paru meningkat, tekanan udara turun dan udara
masuk. Saat menghembuskan napas, otot-otot menjadi rileks, paru-
paru menjadi lebih kecil dan udara dikeluarkan.
b) Pertukaran Gas antara Paru-paru & Aliran Darah
Di dalam paru-paru, akan terjadi pertukaran antara oksigen
dengan limbah karbon dioksida. Proses ini disebut dengan respirasi
eksternal dan terjadi di alveoli. Oksigen yang dihirup akan
mengikat molekul hemoglobin dalam sel darah merah dan dipompa
melalui aliran darah.

c) Pertukaran gas antara aliran darah dan jaringan di dalam tubuh


Aliran darah akan mengalirkan oksigen ke sel tubuh dan
membuang limbah karbon dioksida. Proses ini disebut respirasi
internal. pada proses ini, sel darah merah akan membawa oksigen
yang diserap dari paru-paru ke seluruh tubuh melalui pembuluh
darah.
d) Menciptakan Suara
Udara yang menggetarkan pita suara akan menciptakan sebuah
suara. Suara ini dibentuk oleh struktur di saluran pernapasan bagian
atas. Selama bernapas udara akan mengalir dari paru-paru ke kotak
suara. Saat manusia berbicara otot di laring akan menggerakkan
tulang rawan aritenoid, selanjutnya akan mendorong pita suara.
Getaran yang besar pada pita suara akan menghasilkan suara
bernada tinggi. Sedangkan getaran yang kecil akan membuat suara
bernada rendah.
e) Mencium bau
Proses penciuman dimulai dengan serat penciuman yang
melapisi rongga hidung. Saat udara memasuki rongga hidung,
bahan-bahan kimia di udara akan mengaktifkan reseptor sistem
saraf. Stimulus ini akan mengirimkan sinyal ke otak. Sinyal
tersebut akan bergerak dan dari situlah manusia bisa mengenali
bau.

C. Organ dan Bagian-bagian Sistem Pernapasan Manusia


Berikut adalah organ dan bagian sistem pernapasan manusia:

Organ dan Bagian Sistm Pernafasan


gramedia.com
a) Rongga Hidung
Udara yang berasal dari luar akan memasuki rongga hidung. Di
dalam rongga hidung yang berselaput, ada kelenjar minyak dan
juga kelenjar keringat. Selaput itu berfungsi untuk menangkap
benda-benda asing yang masuk ke dalam saluran pernapasan.
Di dalam rongga hidung juga ada rambut-rambut kecil dan
tebal. Rambut-rambut itu memiliki fungsi untuk menyaring partikel
kotoran-kotoran yang masuk ke dalam hidung bersama udara.
Selain itu ada juga konka yang memiliki fungsi untuk
menghangatkan udara dingin yang masuk ke dalam rongga
hidung.Udara yang berasal dari luar akan memasuki rongga
hidung. Di dalam rongga hidung yang berselaput, ada kelenjar
minyak dan juga kelenjar keringat. Selaput itu berfungsi untuk
menangkap benda-benda asing yang masuk ke dalam saluran
pernapasan.

b) Faring atau Tenggorokan


Udara yang masuk dari rongga hidung akan melewati
tenggorokan. Tenggorokan memiliki dua cabang saluran yaitu
saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang terletak di bagian
belakang. Fungsi utama tenggorokan adalah menyediakan saluran
untuk udara yang masuk dan juga keluar. Di tenggorokan juga ada
pita suara yang berguna untuk menghasilkan suara. Jika ada udara
yang masuk, maka pita suara akan bergetar dan menghasilkan
suara.
Jika seseorang makan sambil berbicara hal itu bisa
membahayakan karena makanan bisa masuk ke saluran pernapasan
yang sedang terbuka. Meski begitu, saraf manusia bisa mengatur
supaya menelan, bernapas dan berbicara tidak terjadi dalam waktu
yang bersamaan. Jika hal ini sering dilakukan bisa menimbulkan
gangguan kesehatan.Oleh sebab itu, sangat penting bagi kita
untung merawat hidung dan juga tenggorokan sebagai salah satu
bagian dari proses pernapasan. Cara merawatnya dapat Grameds
pahami melalui buku Ayo Rawat Telinga, Hidung, dan
Tenggorokanmu.
c) Trakea atau Batang Tenggorokan
Tenggorokan adalah organ yang berbentuk pipa dan terletak di
sebagian leher sampai ke rongga dada. Dinding tenggorokan sangat
tipis dan kaku dan ada di dalam rongga bersilia. Silia ini memiliki
fungsi untuk menyaring benda-benda asing yang masuk melalui
saluran pernapasan.
Batang tenggorokan ada di depan kerongkongan. Batang
tenggorokan memiliki dua cabang. cabang dari tenggorokan itu
akan bercabang-cabang lagi di dalam paru-paru dan menjadi
saluran kecil yang disebut bronkiolus. Pada bronkiolus ada
gelembung-gelembung kecil yang disebut gelembung paru-paru
atau alveolus.
d) Laring atau Pangkal Tenggorokan
Pangkal tenggorokan adalah organ pernapasan yang berbentuk
seperti saluran dan dikelilingi oleh tulang rawan. Pangkal
tenggorokan memiliki tulang rawan yang disebut dengan epiglotis.
Tulang rawan ini ada di bagian pangkal laring. Pangkal
tenggorokan juga diselimuti oleh membran yang bernama mukosa.
Membran tersebut memiliki epitel-epitel berlapis yang cukup tebal
untuk menahan getaran-getaran suara yang sampai pada pangkal
tenggorokan.
Fungsi utama dari pangkal tenggorokan adalah sebagai tempat
keluarnya masuk udara dan juga tempat menghasilkan suara. Di
sinilah jantuk terbentuk yang disusun oleh beberapa tulang rawan
pangkal tenggorokan. Di dalam pangkal tenggorokan juga terdapat
katup. Ketika manusia sedang menelan makanan, katup pada
pangkal tenggorokan akan menutup dan akan terbuka jika manusia
sedang bernafas.
e) Bronkus atau Cabang-Cabang Tenggorokan
Fungsi dari cabang batang tenggorokan adalah menyediakan
jalan untuk udara yang ingin masuk dan keluar dari dan menuju
paru-paru. Struktur dari batang tenggorokan mirip dengan struktur
batang tenggorokan. Yang membedakan hanya tulang rawan di
cabang batang tenggorokan memiliki bentuk yang tidak teratur.
pada cabang tenggorokan juga ada cincin tulang rawan yang
melingkari dengan baik. Cabang batang tenggorokan memiliki
cabang-cabang lagi yang disebut dengan bronkiolus.
Batang tenggorokan memiliki dua cabang yaitu cabang di
sebelah kiri dan kanan. Kedua cabang itu mengarah kepada paru-
paru dan bercabang lagi. Cabang-cabang kecil yang masuk ke
dalam paru-paru disebut alveolus. Alveolus memiliki kapiler darah.
Melalui kapiler-kapiler tersebut oksigen dan udara menuju ke
dalam darah.
f) Pulmo atau Paru-Paru
Paru-paru berada di dalam rongga dada bagian atas. Di samping
paru-paru ada tulang rusuk dan di bawahnya ada diafragma. Paru-
paru terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian kanan dan kiri. Paru-
paru bagian kanan terdiri dari tiga lobus, sedangkan paru-paru kiri
memiliki dua lobus saja. Paru-paru diselimuti oleh selaput yang
tipis.
Di dalam paru-paru terdapat cabang dari bronkus, alveolus dan
pembuluh darah. Bronkiolus memiliki cabang-cabang lagi yang
disebut dengan bronkiolus respirasi. Paru-paru menjadi tempat
pertukaran oksigen dan karbon dioksida.

D. Proses Pernafasan Manusia


Manusia memiliki dua mekanisme pernapasan. Ada pernapasan dada
dan juga pernapasan perut. Lalu bagaimana perbedaan keduanya? Berikut
adalah penjelasan mekanisme pernapasan manusia.
a) Pernafasan Dada
Ketika kita bernapas menggunakan dada, otot yang berperan
adalah otot-otot di sekitar tulang rusuk. Otot-otot ini dibagi
menjadi dua yaitu otot tulang rusuk luar dan tulang rusuk dalam.
otot tulang rusuk luar memiliki peran untuk mengangkat tulang-
tulang rusuk. Sedangkan otot tulang rusuk dalam memiliki fungsi
untuk menurunkan tulang rusuk ke posisi normal.
Jika otot-otot pada tulang rusuk luar mengalami kontraksi,
tulang rusuk akan terangkat sehingga volume di dada menjadi lebih
besar. Hal ini akan menyebabkan tekanan di dalam rongga dada
menjadi lebih kecil. Karena tekanan udara yang di dalam rongga
dada mengecil, akan menyebabkan aliran udara masuk dari luar
tubuh ke dalam tubuh. Proses ini disebut dengan inspirasi.
Apabila kontraksi dari otot dalam tulang rusuk, dan tulang
rusuk kembali pada posisi semula, maka akan menyebabkan
tekanan udara di dalam tubuh menjadi bertambah. Hal ini akan
menimbulkan udara di dalam paru-paru tertekan pada rongga dada
sehingga aliran udara akan terdorong ke luar tubuh. Proses ini lah
yang disebut dengan ekspirasi.
b) Pernafasan Perut
Pernapasan dada atau disebut juga dengan pernapasan
diafragma adalah pernapasan yang menggunakan diafragma dan
otot dinding di rongga perut. otot diafragma akan berkontraksi dan
posisinya menjadi datar. Hal ini menyebabkan volume rongga dada
menjadi bertambah besar dan tekanan udara menjadi kecil. Karena
tekanan udaranya yang rendah, paru-paru akan mengembang. Saat
itulah terjadi masuknya udara ke paru-paru atau proses menghirup
udara.
Sedangkan proses ekspirasi pernapasan perut, terjadi jika otot
diafragma menjadi rileks dan otot yang ada di dinding perut
menjadi kontraksi. Hal ini akan menyebabkan bagian dalam rongga
perut menjadi terdesak ke arah diafragma. Sehingga hal tersebut
menyebabkan posisi diafragma menjadi cekung ke arah rongga
dada.
Sebetulnya, manusia terlahir secara alamiah bernapas
menggunakan diafragma sepenuhnya. Sehingga napas yang
diambil bisa lebih dalam. Namun, seiring bertambahnya usia,
manusia tidak lagi melakukan kebiasaan bernapas menggunakan
diafragma ini. Segala sesuatu kegiatan sehari-hari tanpa kita sadari
memaksa kita untuk secara bertahap beralih ke pernapasan dada.
Ketika bernapas dengan diafragma atau pernapasan perut, akan
mendorong pertukaran oksigen lebih maksimal dibanding
pernapasan dada. Tidak heran bahwa pernapasan perut akan
memperlambat detak jantung dan bisa menurunkan tekanan darah.
SUMBER PENGAMBILAN MATERI
https://www.gramedia.com/literasi/sistem-rangka-pada-manusia/
http://lodokter.com/mengenal-struktur-otot-manusia-berdasarkan-jenisnya#:~:text=Struktur
%20otot%20dalam%20tubuh%20manusia,dan%20fungsi%20yang%20berbeda-beda
https://www.alodokter.com/mengenal-struktur-otot-manusia-berdasarkan-
jenisnya#:~:text=Struktur%20otot%20dalam%20tubuh%20manusia,dan%20fungsi%20yang
%20berbeda%2Dbeda
https://umsu.ac.id/artikel/sistem-peredaran-darah-menjaga-kehidupan-dalam-jantung-kita/
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/urutan-peredaran-darah-yang-benar#:~:text=Peredaran
%20darah%20kecil%20adalah%20sirkulasi,ke%20jantung%20(serambi%20kiri)
https://www.alodokter.com/jangan-anggap-sepele-gangguan-pada-sistem-peredaran-darah
https://www.gramedia.com/literasi/sistem-pernapasan-manusia/
https://www.gramedia.com/literasi/sistem-pernapasan-manusia/

Anda mungkin juga menyukai