Anda di halaman 1dari 13

ANATOMI OLAHRAGA

“KERANGKA TULANG DAN OTOT PADA TUBUH MANUSIA”

Disusun Oleh,
KHAIRUL UMAM (22271238)
LALU HABIBBUTAHMAN(22271260)

JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DAN KESEHARAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS PENDIDIKAN MANDALIKA
2022

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada saat baru lahir, tubuh manusia dibentuk oleh 270 tulang. Namun, seiring dengan
perkembangan tubuh, beberapa dari tulang-tulang tersebut menyatu. Pada saat mencapai usia
dewasa, kerangka manusia hanya akan dibentuk oleh 206 tulang. Terdiri dari tulang-tulang
yang terpisah dan dihubungkan satu sama lain oleh sendi. Keseluruhan tulang-tulang ini akan
membentuk rangka tubuh. Sistem rangka adalah bagian tubuh yang terdiri dari tulang, sendi
dan tulang rawan (kartilago) sebagai tempat menempelnya otot dan memungkinkan tubuh
untuk mempertahankan sikap dan posisi. Tulang sebagai alat gerak pasif karena hanya
mengikuti kendali otot. Akan tetapi tulang-tulang mempunyai peranan penting karena gerak
tidak akan terjadi tanpa tulang. Tubuh kita memiliki 206 tulang yang membentuk
rangka, salah satu bagian terpenting dari sistem rangka adalah tulang belakang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana bentuk kerangka tulang manusia ?
2. Apa fungsi dari tulang manusia ?
3. Apa saja jenis-jenis otot pada manusia ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bentuk kerangka tulang pada manusia
2. Untuk mengetahui fungsi-fungsi dari tulang manusia
3. Untuk mengetahui jenis-jenis otot pada manusia

1.4 Manfaat
1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang kerangka tulang pada manusia
dan fungsinya
2. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang jenis otot pada manusia dan
mekanisme kerjanya

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tulang


Tulang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti rangka atau bagian rangka tubuh
manusia atau hewan. Secara sederhana, tulang dapat diartikan sebagai rangka tubuh manusia
yang tersusun dari jaringan-jaringan yang sangat keras. Pada dasarnya tulang pada manusia
memiliki struktur yang hampir sama walaupun ukuran dan bentuk tulang manusia sangatlah
beragam.
Tulang pada manusia tersusun atau terbentuk dari kalsium dan fosforus. Kandungan
kalsium yang ada pada tulang manusia berkisar 99%. Sedangkan kandungan fosforus pada
tulang manusia sebanyak 90% dari jumlah fosforus dalam tubuh. Banyaknya kalsium pada
tulang menandakan bahwa tulang itu kuat dan keras. Oleh karena itu, jika kamu mendengar
ada seseorang yang memiliki tulang yang keropos atau mudah patah, maka bisa dipastikan
bahwa kalsium pada tulang tersebut sangatlah kurang. Sementara itu, adanya kandungan
fosforus pada tulang membuktikan bahwa tulang sangat membutuhkan kandungan mineral.
Kandungan mineral ini sangat baik untuk menjaga kekuatan dan kerasnya tulang.
Bukan hanya kalsium dan fosforus saja yang menjadi pembentuk tulang, serat-serat
kolagen juga menjadi pembentuk tulang manusia. Serat-serat kolagen ini sangat berfungsi
untuk memberikan kelenturan pada tulang. Kelenturan pada tulang ini harus dijaga dengan
baik karena jika tidak dijaga dengan baik, maka kita akan kesulitan menggerakkan anggota
tubuh. Anggota tubuh yang sulit digerakkan akan menimbulkan rasa sakit sehingga sulit
untuk beraktivitas.

2.2 Jumlah tulang manusia


Jumlah kerangka tulang manusia yaitu 206 tulang. Namun, jumlah tersebut belum
meliputi gigi dan tulang sesamoid (tulang di dalam tulang rawan).
Untuk lebih tepatnya, jumlah tulang manusia dapat terbagi sebagai berikut.
 80 tulang aksial, terdiri dari tulang tengkorak, tulang wajah, tulang hyoid. tulang
pendengaran, tulang batang, tulang rusuk, dan tulang dada.
 126 tulang apendikular, meliputi tulang lengan, bahu, pergelangan tangan, tangan, kaki,
panggul, pergelangan kaki, dan kaki.

2.3 Fungsi tulang pada manusia


Dari kepala hingga jari kaki, tulang berfungsi untuk melindungi sekaligus membentuk
tubuh. Tengkorak berfungsi melindungi otak sementara tulang rusuk melindungi organ vital
di dada.
Selain itu, terdapat lima fungsi utama lainnya dari tulang manusia, di antaranya adalah
berikut.
 Pembentuk struktur di dalam tubuh.
 Tempat menyimpan mineral dan lipid yang dibutuhkan oleh tubuh.
 Tempat memproduksi sel darah merah, sel darah putih, dan elemen darah lainnya.
 Melindungi organ-organ di dalam tubuh.
 Memberi kemampuan tubuh untuk bergerak.

2.4 Bentuk-bentuk kerangka tulang manusia


Berdasarkan bentuknya, tulang manusia dibagi menjadi lima bentuk, yaitu sebagai
berikut.

sumber: Daydream Anatomy


1. Tulang panjang
Tulang panjang memiliki rongga dan bertanggung jawab sebagai penopang kerangka
tubuh. Sebagai contoh tulang panjang yaitu sebagai berikut:
 tulang paha (femur),
 tulang betis (fibula),
 tulang kering (tibia),
 tulang telapak kaki (metatarsal),
 tulang telapak tangan (metacarpal),
 jari-jari (phalang), serta
 tulang yang membentuk lengan yaitu humerus, ulna, dan radius.
2. Tulang pendek
Ukurannya kira-kira sepanjang lebar dan berbentuk seperti dadu atau bundar. Tulang
ini yang memungkinkan Anda untuk bergerak.
Sebagai contoh tulang pendek antara lain adalah tulang yang membentuk pergelangan
kaki (tarsal) dan tulang membentuk pergelangan tangan (carpal).
3. Tulang pipih
Tulang pipih memiliki ukuran yang sangat tipis, tapi ukuran dan bentuknya sangat
bervariasi. Tulang ini memiliki area permukaan untuk melindungi otot yang terdapat
pada tulang tersebut. Contoh tulang pipih antara lain tulang rusuk (rib), tulang tengkorak
(cranial), tulang dada (sternum), dan tulang belikat (scapula).
4. Tulang tidak teratur
Tulang tidak teratur memiliki bentuk yang tidak sesuai dengan tulang panjang,
pendek, atau pipih. Sebagai contoh tulang tidak teratur adalah berikut:
 tulang belakang (vertebrae),
 tulang sacrum,
 tulang ekor (coccygeal),
 sebagian tulang yang membentuk wajah seperti tulang baji (sphenoid),
 tulang pipi (zygomatic), dan
 tulang ethmoid.
5. Tulang sesamoid
Tulang sesamoid adalah tulang yang tertanam di tendon (jaringan ikat yang
menghubungkan jaringan otot dengan tulang). Tulang bulat kecil ini umumnya
ditemukan di tendon tangan, lutut, dan kaki.
Tulang sesamoid berfungsi untuk melindungi tendon dari tekanan pada sendi dan
meningkatkan efisiensi sendi. Salah satu contoh tulang ini adalah tempurung lutut
(patella).

2.5 Anatomi tulang manusia


Anatomi kerangka tulang manusia dibagi menjadi dua kelompok, yaitu aksial dan
apendikular.
2.5.1 Tulang aksial
Tulang aksial mencakup semua tulang sepanjang tubuh, termasuk kerangka tengkorak
yang meliputi tulang tengkorak dan kerangka wajah.
1. Tulang tengkorak
sumber: Healthiack
Tengkorak melindungi bagian terpenting dari seluruh otak. Tengkorak sebenarnya
terdiri dari tulang yang berbeda.

Beberapa tulang ini melindungi otak Anda, sedangkan yang lain membentuk struktur
wajah Anda. Tulang tengkorak terdiri dari berikut ini:
 tulang dahi (frontal),
 tulang ubun-ubun (parietal),
 tulang pelipis (temporal),
 tulang pembentuk wajah yaitu tulang pipi, tulang baji, tulang rahang bawah
(mandibula), tulang rahang atas (maksila), tulang air mata (lakrimal), dan tulang
hidung (nasal).
2. Tulang belakang (vertebral coloumn)
Kerangka tulang belakang manusia memiliki 33 ruas tulang yang terbagi menjadi lima
ruas. Lima ruas tersebut meliputi 7 tulang leher (cervical), 12 tulang dada (thoracic), 5
tulang punggung bawah (lumbar), 5 tulang sacrum, dan 4 tulang ekor (coccygeal).
Masing-masing ruas tulang tersebut diberi nama berdasarkan huruf pertama dari ruas dan
posisinya di sepanjang sumbu atas hingga bawah, kecuali sacrum dan tulang ekor. Sebagai
contoh, tulang dada atau thoracic yang paling atas disebut T1 dan yang paling bawah
disebut T12.

3. Tulang rusuk dan tulang dada


Anatomi rangka tulang manusia juga meliputi tulang dada (sternum), yaitu tulang tipis
berbentuk pisau yang terletak di sepanjang garis tengah tubuh Anda. Sternum terhubung
ke tulang rusuk oleh tulang rawan yang disebut kartilago kosta. Tulang rusuk berguna
untuk melindungi jantung, paru-paru dan hati serta organ lainnya di dalam rongga dada
agar tetap aman. Tulang rusuk manusia terdiri dari 12 pasang yang terdiri dari 7 pasang
tulang rusuk sejati, 3 pasang tulang rusuk palsu, dan 2 pasang tulang rusuk melayang.

2.5.2 Tulang apendikular

Sementara itu, anatomi kerangka manusia bagian apendikular mencakup semua tulang
yang membentuk tungkai atas, tungkai bawah, bahu, dan panggul dan menghubungkan
dengan bagian aksial.

1. Tulang tangan

Anatomi tulang pada tangan terdiri dari tulang lengan atas (humerus), pergelangan
tangan (carpal), telapak tangan (metacarpal) dan jari-jari. Setiap lengan melekat pada
tulang belikat (scapula) yaitu tulang segitiga besar di sudut tulang bagian atas setiap sisi
tulang rusuk. Humerus terletak tepat di atas siku Anda, lalu di bawah siku terdapat dua
tulang, yaitu radius dan ulna. Masing-masing berbentuk lebar pada bagian ujung dan tipis
pada bagian tengah. Hal ini untuk memberikan kekuatan ketika bertemu tulang lain.

Pada ujung jari-jari dan ulna terdapat delapan tulang kecil yang membentuk
pergelangan tangan Anda.Pada telapak tangan terdapat lima tulang. Setiap jari tangan
terdiri dari tiga ruas tulang, kecuali jempol hanya terdiri dari dua ruas tulang.

2. Tulang panggul
Anatomi tulang kaki akan melekat pada sekelompok tulang panggul yang berbetuk
mangkuk yang menopang tulang belakang.
Tulang panggul terdiri dari tulang panggul kanan dan kiri yang setiap sisinya merupakan
perpaduan dari tiga tulang yang besar, pipih, dan tidak teratur yaitu ilium, ischium, pubis.

3. Tulang kaki

Tulang kaki juga bagian dari anatomi kerangka tulang manusia yang berfungsi untuk
menopang berat tubuh sehingga Anda bisa berdiri dan berjalan dengan tegak. Tulang kaki
dimulai dari panggul hingga lutut yang dinamakan tulang paha atau femur. Ini adalah
tulang terpanjang di tubuh manusia. Tulang paha ini menempel pada tulang panggul. Di
lutut, terdapat tulang yang berbentuk segitiga yang disebut patella atau tempurung lutut.
Tulang ini yang melindungi sendi lutut.
Di bawah lutut terdapat dua tulang kaki lainnya yaitu tibia atau dikenal dengan tulang
kering dan fibula atau tulang betis. Sama seperti tiga tulang di lengan Anda, ketiga tulang
di kaki memiliki ujung yang lebih lebar daripada di tengah untuk memberi kekuatan ketika
bertemu tulang lain. Sementara tulang pergelangan kaki (metatarsal) sedikit berbeda dari
pergelangan tangan.
Pada bagian pergelangan kaki terdapat tulang talus, yang melekat pada tulang betis dan
membentuk pergelangan kaki, lalu di bawah tulang talus terdapat tumit yang tersambung
dengan enam tulang lainnya. Pada tulang telapak kaki (tarsal) terdapat lima tulang panjang
yang menghubungkan ke jari-jari kaki. Setiap jari kaki memiliki tiga tulang kecil, kecuali
jempol hanya memiliki dua tulang.

2.6 Otot (Muskular)

Semua sel-sel otot mempunyai kekhususan yaitu untuk berkontaksi. Terdapat lebih dari
600 buah otot pada tubuh manusia, sebagian besar otot-otot tersebut dilekatkan pada tulang-
tulang kerangka tubuh oleh tendon, dan sebagian kecil ada yang melekat di bawah
permukaan kulit. Sistem muskuler terdiri dari otot, tendon dan ligamen.

A. Fungsi Sistem Muskuler

Adapun fungsi sistem muskuler atau otot meliputi hal berikut ini.
1) Pergerakan. Otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot tersebut
melekat dan bergerak dalam bagian organ internal tubuh.
2) Penopang tubuh dan mempertahankan postur. Otot menopang rangka dan
mempertahankan tubuh saat berada dalam posisi berdiri atau saat duduk terhadap
gaya gravitasi.
3) Produksi panas. Kontraksi otot-otot secara metabolis menghasilkan panas untuk
mempertahankan suhu tubuh normal.

B. Ciri-ciri Sistem Muskuler


Sistem muskuler memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

1) Kontraksilitas. Serabut otot berkontraksi dan menegang, yang dapat atau tidak
melibatkan pemendekan otot.
2) Kontraksilitas. Serabut otot berkontraksi dan menegang, yang dapat atau tidak
melibatkan pemendekan otot.
3) Eksitabilitas. Serabut otot akan merespons dengan kuat jika distimulasi oleh impuls
saraf.
4) Kontraksilitas. Serabut otot berkontraksi dan menegang, yang dapat atau tidak
melibatkan pemendekan otot.
5) Eksitabilitas. Serabut otot akan merespons dengan kuat jika distimulasi oleh impuls
saraf.
6) Ekstensibilitas. Serabut otot memiliki kemampuan untuk menegang melebihi
panjang otot saat rileks.
7) Elastisitas. Serabut otot dapat kembali ke ukuran semula setelah berkontraksi atau
meregang.

C. Jenis-jenis Otot
Otot dibedakan menjadi beberapa macam yaitu, sebagai berikut.
1. Otot Rangka, merupakan otot lurik, volunteer, dan melekat pada rangka.
Karakteristik otot rangka sebagai berikut.
a. Serabut otot sangat panjang sampai 30 cm, berbentuk silindris dengan
lebar berkisar antara 10 mikron sampai 100 mikron.
b. Setiap serabut memiliki banyak inti yang tersusun di bagian perifer.
c. Kontraksinya sangat cepat dan kuat.
Struktur mikroskopik otot rangka adalah sebagai berikut.
a. Otot skelet disusun oleh bundel-bundel paralel yang terdiri dari serabut-serabut
berbentuk silinder yang panjang, disebut myofiber atau serabut otot
b. Setiap serabut otot sesungguhnya adalah sebuah sel yang yang mempunyai banyak
nucleus di tepinya
c. Cytoplasma dari sel otot disebut sarcoplasma yang penuh dengan bermacam-
macam organella, kebanyakan berbentuk silinder yang panjang disebut dengan
myofibril
d. Myofibril disusun oleh myofilament yang berbeda- beda ukurannya, yaitu yang
kasar terdiri dari protein myosin yang halus terdiri dari protein aktin atau actin.

2. Otot Polos
merupakan otot tidak berlurik dan Involunter. Jenis otot ini dapat ditemukan
pada dinding berongga seperti kandung kemih dan uterus, serta pada dinding tuba seperti
pada sistem respiratorik, pencernaan, reproduksi, urinarius, dan sistem sirkulasi darah.
Serabut otot berbentuk spindel dengan nucleus sentral. Serabut ini berukuran kecil,
berkisar antara 20 mikron (melapisi pembuluh darah) sampai 0,5 mm pada uterus wanita
hamil. Struktur mikroskopis otot polos adalah sarcoplasmanya terdiri dari myofibril
yang disusun oleh myofilament. Ada dua kategori otot polos berdasarkan cara serabut
otot distimulasi untuk berkontraksi, yaitu.
a. Otot Polos Unit Ganda, ditemukan pada dinding pembuluh darah besar, pada jalan
udara besar traktus respiratorik, pada otot mata yang memfokuskan lensa dan
menyesuaikan ukuran pupil dan pada otot erektor vili rambut.
b. Otot Polos Unit Tunggal (viseral) ditemukan tersusun dalam lapisan dinding organ
berongga atau visera. Semua serabut dalam lapisan mampu berkontaksi sebagai satu
unit tunggal. Otot ini dapat bereksitasi sendiri atau miogenik dan tidak memerlukan
stimulasi saraf eksternal untuk hasil dari aktivitas listrik spontan.

3) Otot Jantung
merupakan otot lurik yang disebut juga otot serat lintang involunter. Karakteristik
otot ini hanya terdapat pada jantung. Otot jantung mempunyai sifat bekerja terus-
menerus setiap saat tanpa henti, tapi otot jantung juga mempunyai masa istirahat yaitu
setiap kali berdenyut. Struktur mikroskopis otot jantung mirip dengan otot skelet,
memiliki banyak inti sel yang terletak di tepi agak ke tengah. Panjang sel berkisar
antara 85-100 mikron dan diameternya sekitar 15 mikron. Berdasarkan gerakannya otot
jantung dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Otot Antagonis, yaitu hubungan antar otot yang cara kerjanya bertolak belakang
atau tidak searah, menimbulkan gerak berlawanan. Contohnya :
1) Ekstensor (meluruskan) dengan fleksor (membengkokkan), misalnya otot bisep
dan otot trisep.
2) Depressor (gerakan ke bawah) dengan elevator (gerakan ke atas), misalnya gerak
kepala menunduk dan menengadah.
b. Otot Sinergi, yaitu hubungan antar otot yang cara kerjanya saling mendukung atau
bekerjasama, menimbulkan gerakan searah. Contohnya pronator teres dan pronator
kuardus.

Gambar Tiga tipe jaringan otot: Otot Polos, Otot Rangka, dan Otot Jantung
Berdasarkan letaknya, otot dapat ditemukan diberbagai daerah bagian tubuh dengan
nama-nama otot tertentu. Hansen dan Huxly (1995) mengemukakan teori kontraksi otot
yang disebut model Sliding Filamens. Model ini menyatakan bahwa kontraksi terjadi
berdasarkan adanya dua set filamen di dalam sel otot kontraktil yang berupa filamen
aktin dan myosin. Ketika otot berkontraksi, aktin dan myosin bertautan dan saling
menggelincir satu sama lain, sehingga sarkomer pun juga memendek.

Dalam otot terdapat zat yang sangat peka terhadap rangsang disebut
asetilkolin. Otot yang terangsang menyebabkan asetilkolin terurai membentuk
miogen yang merangsang pembentukan aktomiosin. Hal ini menyebabkan otot
berkontraksi, sehingga otot yang melekat pada tulang bergerak. Saat berkontraksi, otot
membutuhkan energi dan oksigen. Oksigen diberikan oleh darah, sedangkan energi
diperoleh dari penguraian ATP (adenosin trifosfat) dan kreatinfosfat. ATP terurai
menjadi ADP (adenosin difosfat) + Energi, selanjutnya ADP terurai menjadi AMP
(adenosin monofosfat) + Energi. Kreatinfosfat terurai menjadi kreatin + fosfat + energi.
Energi-energi ini semua digunakan untuk kontraksi otot.

D. Mekanisme Kerja Otot


Berikut ini beberapa mekanisme kerja otot.
1) Fleksor (bengkok) >< Ekstentor (meluruskan)
2) Supinasi (menengadah) >< Pronasi (tertelungkup)
3) Defesor (menurunkan) >< Lepator (menaikkan)
4) Sinergis (searah) >< Antagonis (berlawanan)
5) Dilatator (melebarkan) >< Konstriktor (menyempitkan)
6) Adductor (dekat) >< Abduktor (jauh)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada dasarnya tulang-tulang manusia sangatlah vital dan harus diperhatikan secara
khusus. Setiap tulang manusia sudah memiliki fungsinya masing-masing. Kita sebagai
manusia harus menjaga tulang-tulang dan otot yang ada di dalam tubuh supaya tidak ada
cedera atau luka yang bisa menyebabkan tulang tidak berfungsi dengan baik.

3.2 Saran
Makalah ini hanya membahas tentang dasar-dasar dari struktur tulang dan otot pada
manusia, perlu dilakukan penyempurnaan oleh semua pihak. Demikian pula penyempurnaan
dari segala aspek perlu dilakukan demi kesempurnaan makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai