Anda di halaman 1dari 9

SISTEM MUSKULOSKELETAL

Sistem muskuloskeletal merupakan salah satu elemen pendukung bentuk atau postur
tubuh yang akan bertanggung jawab terhadap aktivitas pergerakan tubuh manusia. (2) Sistem
muskuloskeletal berasal dari kata muskulo yang berarti otot dan skeletal yang berarti tulang.
Muskulo atau muscular adalah jaringan otot pada tubuh yakni jaringan yang berfungsi mengubah
energi kimia menjadi kerja mekanik sebagai respon tubuh terhadap perubahan lingkungan.
Skeletal atau osteo adalah bagian tubuh yang terdiri dari tulang, sendi, tulang rawan (kartilago)
tempat menempelnya otot dan memungkinkan tubuh untuk mempertahankan sikap dan posisi.
(4)
A. Tulang
1. Fungsi tulang(2)
 Sebagai penyangga yang membentuk kerangka.
 Tempat penyimpanan unsur-unsur mineral (kalsium, fosfat dan lipid (yellow
marrow) atau hemopoesis.
 Tempat produksi sel darah merah
 Sebagai pelindung organ dalam tubuh
 Sebagai alat penggerak pasif
2. Klasifikasi tulang
a. Tulang berdasarkan bentuk
1) Tulang panjang
Tulang panjang berbentuk seperti pipa, kedua ujungnya bulat, sementara
pada bagian tengahnya berbentuk silindris. Tulang panjang terdapat pada
bagian tubuh yaitu femur, humerus, radius, ulna, tiba dan fibula.
2) Tulang pendek
Tulang pendek diselubungi jaringan padat tipis. tulang ini bersifat ringan
dan kuat serta memungkinkan untuk meredam goncangan yang keras.
Tulang ini terdapat pada pergelangan tangan (wrists), pergelangan kaki
(ankles) yaitu karpal dan tarsal.
3) Tulang pipih
Berbentuk gepeng, tersusun atas dua lapisan subtansi kompak yaitu lamina
eksterna dan interna. Tulang pipih terdapat pada tulang cranium, scapula,
sternum. Tulang pipih berfungsi melindungi organ – organ inernal tubuh
seperti otak, jantung, dan paru – paru.
4) Tulang irregular
Merupakan tulang yang bentuknya tidak beraturan, terdapat pada vertebra.
Fungsinya sebagai artikulasi dan melekatnya struktur lainnya (otot).
5) Tulang sesamoid
Tulang yang terletak pada persendian berbentuk bulat terdapat pada sendi
lutut yaitu patella. Tulang sesamoid berfungsi melindungi tendon dari
tekanan dan regangan.
b. Tulang menurut lokasi
1) Tulang kepala/tengkorak
Tulang tengkorak berbentuk pipih, saling berhubungan, dan membentuk
rongga. Tulang tengkorak terdiri atas 22 buah tulang. Delapan tulang
membentuk tengkorak bagian kepala/tempurung kepala dan 14 tulang
tengkorak bagian muka/wajah. Tulang ini mempunyai fungsi yang amat
penting, yaitu melindungi otak, mata, dan telinga bagian dalam.

a) Cranium atau tulang kranium


Fungsi utama dari tulang kranium adalah melindungi otak dari
trauma. Tulang tempurung kepala tersusun dari tulang dahi
(os.frontal), tulang kepala belakang (os.oksipital), tulang ubun-ubun
(os.parietal), tulang baji (os.sphenoid), tulang tapis (os.ethmoid),
dan tulang pelipis (os.temporal).
b) Tulang wajah
Tulang-tulang muka membentuk rongga mata untuk
melindungi mata, membentuk rongga hidung serta langit-
langit, dan memberi bentuk wajah. Tulang muka terdiri atas
dua tulang rahang atas (maksila), dua tulang rahang bawah
(mandibula), dua tulang pipi (zigomatik), dua tulang air mata
(lakrimal), dua tulang hidung (nasal), dua tulang langit-langit
(palatum), dan satu tulang pangkal lidah (hioid).
2) Kerangka dada
Sternum (tulang dada) menempel dengan tulang rusuk dan tulang
punggung yang membentuk sebuah pelindung untuk organ-organ penting di
tubuh manusia seperti paru-paru dan jantung. Tulang dada terdiri atas 3
bagian, yaitu bagian hulu dada (manubrium sterni), bagian dada (corpus
sterni), dan bagian taju pedang (prosesus xyphoideus) (kebidanan)
3) Tulang iga(rusuk)
Tulang rusuk terdiri dari 12 pasang tulang yaitu 7 pasang tulang rusuk
sejati 3 pasang tulang rusuk palsu dan dua pasang tulang rusuk
melayang. (kebidanan)
4) Ruas tulang belakang
Tulang belakang berada di bagian tengah tubuh yang berfungsi untuk
menopang seluruh tubuh dan tempat pelekatan tulang rusuk. Tulang
belakang berbentuk tulang pendek dan berjumlah 33 ruas yang terdiri
atas:
 7 ruas tulang leher (vertebrata servikalis)
 12 ruas tulang punggung (vertebrata dorsalis)
 5 ruas tulang pinggang (vertebrata lumbalis)
 5 ruas tulang kelangkang (vertebrata sakralis)
 4 ruas tulang ekor (coxigeus)
5) Tulang gelang bahu
Terdiri atas dua tulang belikat dan dua tulanh selangka.
6) Tulang gelang panggul
Terdiri atas dua tulang pinggul, dua Tulang duduk (iskium), dan dua
tulang kemaluan (pubis). (5)
7) Tulang ekstremitas
a) Tulang anggota gerak bagian atas
Tulang anggota gerak bagian atas terdiri atas gelang bahu,
dua tulang lengan atas, dua tulang pengumpil, dua tulang
hasta, enam belas tulang pergelangan tangan, sepuluh tulang
telapak tangan, dan 28 tulang jari tangan.
b) Tulang anggota gerak bagian bawah
Tulang anggota gerak bagian bawah terdiri atas gelang
panggul, dua tulang paha, dua tulang tempurung lutut, dua
tulang kering, dua tulang betis, empat belas tulang
pergelangan kaki, sepuluh tulang telapak kaki, dan 28 tulang
jari kaki. Kaki atau tungkai memiliki fungsi utama untuk
menopang berat tubuh dan mengatur gerak tubuh ketika
berjalan. (5)
3. Jenis tulang
a. Tulang rawan
Tulang rawan bersifat lentur, tersusun atas sel-sel tulang rawan (kondrosit)
yang mensekresikan matriks (kondrin) berupa hialin atau kolagen. Pada masa
bayi atau masa pertumbuhan sebagian besar tulang masih berupa tulang
rawan. Seiring dengan pertumbuhan bayi dan pertambahan usia, tulang-tulang
rawan banyak mengandung sel-sel dan mengalami penulangan (osifikasi)
sehingga tulang tidak lentur lagi, melainkan tumbuh menjadi keras. Akan
tetapi, tidak semua mengalami penulangan dan tetap berupa tulang rawan.
Misalnya, pada bagian persendian, daun telinga, cuping hidung, bronkus,
trakea, dan ruas-ruas tulang belakang. (5) Tulang Rawan (kartilago) terdiri dari 3
macam yaitu:
 Tulang rawan hyalin, bersifat kuat dan elastis terdapat pada ujung tulang pipa;
 Tulang rawan fibrosa yaitu memperdalam rongga dari cawan-cawan (tulang
panggul) dan rongga glenoid dari scapula;
 Tulang rawan elastik yaitu terdapat dalam daun telinga, epiglottis, dan faring.(6
heni )
b. Tulang keras (tulang sejati)
Pada tulang keras banyak mengandung zat kapur (kalsium) dan sedikit
mengandung zat perekat. Matriks akan mengeluarkan kapur dan fosfor yang
menyebabkan tulang menjadi keras. Proses pengerasan tulang disebut
penulangan atau osifikasi. Tulang keras terdapat pada seluruh tulang anggota
gerak. Lapisan luarnya keras (tulang kompak) dan mengelilingi rongga yang
disebut rongga sumsum. Jadi, tulang tidak rapat, tetapi berongga di tengahnya.
Seandainya semua tulang rapat tanpa rongga, tubuh kita sangat berat dan akan
sulit digerakkan. (5)
 Tulang kompak
Tulang kompak memiliki ciri padat, halus, dan homogen. Pada bagian tengah
terdapat medullary cavity yang mengandung “yellow bone marrow”.
 Tulang spons
Tulang ini tersusun atas ”honeycomb” network yang disebut trabekula. Struktur
tersebut menyebabkan tulang dapat menahan tekanan.(6 heni)
B. Sendi
Hubungan antartulang disebut artikulasi. Agar artikulasi dapat bergerak, diperlukan
struktur khusus yang disebut sendi. Dengan adanya sendi, membantu mempermudah gerakan.
Sendi yang menyusun kerangka manusia terdapat di beberapa tempat. Terdapat tiga jenis
hubungan antar tulang, yaitu sinartrosis, amfiartosis, dan diartosis.
1. Sinartrosis (Suture) disebut juga dengan sendi mati, yaitu hubungan antara dua tulang
yang tidak dapat digerakkan sama sekali, strukturnya terdiri atas fibrosa. Dijumpai pada
hubungan tulang pada tulang-tulang tengkorak yang disebut sutura/suture.
2. Amfiartosis disebut juga dengan sendi kaku, yaitu hubungan antara dua tulang yang dapat
digerakkan secara terbatas. Dijumpai pada hubungan ruas-ruas tulang belakang, tulang rusuk
dengan tulang belakang.
3. Diartosis disebut juga dengan sendi hidup, yaitu hubungan antara dua tulang yang dapat
digerakkan secara leluasa atau tidak terbatas, terdiri dari struktur synovial. Contohnya yaitu
sendi peluru (tangan dengan bahu), sendi engsel (siku), sendi putar (kepala dan leher), dan sendi
pelana (jempol/ibu jari). Diartosis dapat dibedakan menjadi:
a. Sendi engsel yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan hanya satu arah saja.
Dijumpai pada hubungan tulang Os. Humerus dengan Os. Ulna dan Os. Radius/sendi pada siku,
hubungan antar Os. Femur dengan Os. Tibia dan Os. Fibula/sendi pada lutut.
b. Sendi putar hubungan antar tulang yang memungkinkan salah satu tulang berputar terhadap
tulang yang lain sebagai porosnya. Dijumpai pada hubungan antara Os. Humerus dengan Os.
Ulna dan Os. Radius, hubungan antar Os. Atlas dengan Os. Cranium.
c. Sendi pelana/sendi sellari yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan ke segala
arah/gerakan bebas. Dijumpai pada hubungan Os. Scapula dengan Os. Humerus, hubungan
antara Os. Femur dengan Os. Pelvis virilis.
d. Sendi kondiloid atau elipsoid yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan
berporos dua, dengan gerak ke kiri dan ke kanan; gerakan maju dan mundur; gerakan
muka/depan dan belakang. Ujung tulang yang satu berbentuk oval dan masuk ke dalam suatu
lekuk yang berbentuk elips. Dijumpai pada hubungan Os. Radius dengan Os. Carpal.
e. Sendi peluru yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan ke segala arah/gerakan
bebas. Dijumpai pada hubungan Os. Scapula dengan Os. Humerus, hubungan antara Os. Femur
dengan Os. Pelvis virilis.
f. Sendi luncur yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan badan melengkung ke
depan (membungkuk) dan ke belakang serta gerakan memutar (menggeliat). Hubungan ini
dapat terjadi pada hubungan antarruas tulang belakang, persendian antara pergelangan tangan
dan tulang pengumpil. (6 heni)

C. Otot
1. Fungsi otot
 Pergerakan
 Menjaga postur dan posisi tubuh
 Menstabilkan sendi
 Menghasilkan panas(kebidanan)
2. Ciri-ciri otot
 Kontrakstilitas. Serabut otot berkontraksi dan menegang, yang dapat atau tidak melibatkan
pemendekan otot.
 Eksitabilitas. Serabut otot akan merespons dengan kuat jika distimulasi oleh impuls saraf.
 Ekstensibilitas. Serabut otot memiliki kemampuan untuk menegang melebihi panjang otot saat
rileks.
 Elastisitas. Serabut otot dapat kembali ke ukuran semula setelah berkontraksi atau meregang.
(3)
3. Otot berdasarkan letaknya
a. Otot kepala
1) Otot Pundak Kepala → M. Oksipiti Frontalis
 M. Frontalis : mengerutkan dahi dan menarik dahi mata
 M. Oksipitalis : menarik kulit ke belakang
2) Otot wajah
 Otot mata / M. rektus okuli
 M. Oblikus okuli : memutar mata
 M. orbikularis okuli : sebagai penutup mata
 M. levator palpebra superior : menarik, mengangkat kelopak mata atas waktu membuka mata
3) Otot mulut / bibir dan pipi
 M. Triangularis dan M. Orbikularis oris → menarik sudut M. ke bawah
 M. quadratus labii superior / otot bibir atas
 M. quadratus labii inferior → menarik bibir ke bawah
 M. buksinator : menahan makanan waktu mengunyah
 M. zigomaticus : mengangkat dagu mulut ke atas waktu tersenyum
4) Otot pengunyah
 M. Maseter : mengangkat rahang bawah pada waktu mulut terbuka
 M. Temporalis : menarik rahang bawah ke atas dan belakang
 M. Pterigoid internus dan eksternus : menarik rahang bawah ke depan
5) Otot lidah
 M. Genioglosus : mendorong lidah ke depan
 M. Stiloglosus : menarik lidah ke atas dan belakang
b. Otot leher
1) M. Platisma
 Di samping leher → bagian dada 
 Menekan mandibula, menarik bibir ke bawah, mengerutkan kulit bibir.
2) M. Sternokleidomastoid
 Fungsi menarik kepala ke samping, kiri, kanan, memutar kepala.
 lat pembantu pernafasan
3) M. Longisimus kapitis, terdiri dari : Splenius, semispinalis kapitis.
c. Otot Bahu
1) M. Deltoid → Fungsi mengangkat lengan sampai mendatar -
 Membentuk lengkung bahu -
 Berpangkal disisi tulang selangka ujung bahu, tulang belikat, dan diafase tulang pangkal lengan
2) M. Subskapularis → Fungsi menengahkan dan memutar tulang humerus ke dalam
 Mulai depan tulang belikat → taju tulang pangkal lengan
3) M. Supraspinatus → mengangkat lengan
4) M. Infraspinatus → Fungsi memutar lengan ke luar
5) M. Teres Mayor → Fungsi memutar lengan ke dalam
6) M. Teres Minor → Fungsi memutar lengan ke luar
d. Otot dada
1) M. Pektoralis Mayor 
 Pangkal di ujung tengah tulang selangka, tulang dada dan rawan iga.
 Fungsi : → memutar lengan ke dalam → menarik lengan melalui dada → merapatkan lengan ke
dalam
2) M. Pektoralis Minor
 Terdapat di iga III, IV, dan V → pros. Korakoid
 Fungsi menaikan tulang belikat dan menekan bahu
3) M. Subklavikula 
 Terdapat antara klavikula dan ujung iga ke satu
 Fungsi menekan sendi bahu kebawah dan kedepan
4) M. Setatus anterior / Otot Gergaji Depan
 Pangkal di iga I – IX → sisi tengah tulang belikat.
5) Otot Dada Sejati
 Terdapat disela iga luar dan iga dalam
 Fungsi → Mengangkat dan menurunkan iga waktu bernafas
 Terdiri : → M. Interkostalis eksterna dan interna. - Fungsi mengangkat dan menurunkan iga
waktu bernafas → M. Diafragmatikus - Bentuk melengkung ke atas → rongga torak. - Fungsi
sebagai pembatas ruang dada dan ruang perut - Punya aponsurosis di tengah : sentrum
tendinium.
e. Otot perut
Terdiri atas:

 M. Abdominis Internal
 M. Obliqus Eksternus Abdomi
 M. Obliqus Internus Abdomi
 M. Tranversus Abdominis
f. Otot pangkal lengan
1) M. Biseps Traki
 Fungsi : membengkokkan lengan bawah siku, meratakan hasta, mengangkat lengan 
2) M. Brakialis
 Fungsi membengkokkan lengan bawah siku 
3) M. Korako Brakialis
 Fungsi mengangkat lengan
4) M. Triseps braki
g. Otot punggung
terbagi atas 3 bagian :

 otot yang menggerakkan lengan: M.trapezius, M.latissimus dorsi, M.rumboid


 otot antar tulang belakang dan iga: M.serratus posterior, M.serratus posterior
superior.
 Otot punggung sejati
h. Otot Panggul
terdiri dari : M.psoas mayor, M.iliakus, M.psoas minor, M. gluteus maksimus, M.gluteus
minimus.
4. Kontraksi otot
a. Isometrik
Isometrik menurut bahasa tetap (iso) panjang (metric). Dengan kata lain kontraksi otot
isometrik adalah kontraksi yang terjadi untuk meningkatkan tonus otot namun tidak disertai
oleh pemanjangan ataupun pemendekan otot.
b.Isotonik
Kontraksi otot isotonik berarti tetap (iso) tegangan (tonic). Kontraksi otot istonik sering juga
disebut degan kontraksi konsentrik adalah meningkatnya tonus/tegangan otot disertai dengan
pergerakan sendi sehingga terjadi pemendekan otot (kebalikan dari kontraksi isometrik),
kontraksi ini dapat diartikan juga sebagai pemendekan otot.

DAFTAR PUSTAKA
Anatomi dan Fisiologi untuk Mahasiswa Kebidanan. (2020). (n.p.): Yayasan Kita Menulis.
BUKU AJAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM
MUSKULOSKELETAL. (2021). (n.p.): LPP Balai Insan Cendekia.
BUKU AJAR ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH GANGGUAN PADA SISTEM
MUSKULOSKELETAL APLIKASI NANDA NIC & NOC. (2019). (n.p.): Pustaka Galeri Mandiri.
Ilmu Biomedik Dasar untuk Mahasiswa Kesehatan. (2022). (n.p.): Penerbit NEM.

Anda mungkin juga menyukai