Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tubuh manusia tersusun atas beberapa sistem, yaitu sistem tubuh yang
lunak dan sistem tubuh yang keras. Sistem tubuh yang keras meliputi sistem
integumen dan sistem rangka. Manusia tidak dapat berdiri dengan tegak
apabila tidak memiliki sistem tubuh yang keras, yaitu tulang. Mulai dari
kepala sampai jari-jari didalamnya terletak tulang yang menopang
tubuh. Rangka mempunyai arti penting bagi makhluk hidup khususnya bagi
manusia. Tidak dapat dibayangkan apabila manusia tidak memiliki rangka.

Sistem rangka adalah sistem yang memiliki fungsi untuk menyimpan


bahan mineral, tempat pembentukan sel darah, tempat melekatnya otot
rangka, melindungi tubuh yang lunak dan menunjang tubuh. Terdiri dari
tengkorak, tulang rusuk, tulang belakang, rangka penopang tulang bahu,
rangka penopang tulang pinggul, tulang angota badan atas dan bawah. Organ
adalah kumpulan dari beberapa jaringan untuk melakukan fungsi tertentu di
dalam tubuh sedangkan sistem tubuh adalah gabungan dari organ-organ tubuh
yang menjalankan fungsi tertentu. Secara garis besar, rangka(skeleton)
manusia dibagi menjadi dua, yaitu rangka aksial dan rangka apendikuler.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut.

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan sistem rangka pada manusia?

1.2.2 Apa fungsi rangka pada manusia?

1.2.3 Apa saja bagian-bagian kerangka tubuh pada manusia?

1.2.4 Apa saja komposisi tulang pada manusia?

1.2.5 Apa saja bentuk-bentuk tulang pada manusia?

1
1.2.6 Apa saja jenis-jenis tulang pada manusia?

1.2.7 Apa saja kelainan-kelainan pada sistem rangka manusia?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikut.

1.3.1 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem rangka pada
manusia

1.3.2 Untuk mengetahui fungsi rangka pada manusia

1.3.3 Untuk mengetahui bagian-bagian kerangka pada manusia

1.3.4 Untuk mengetahui komposisi tulang pada manusia

1.3.5 Untuk mengetahui bentuk-bentuk tulang pada manusia

1.3.6 Untuk mengetahui jenis-jenis tulang pada manusia

1.3.7 Untuk mengetahui kelainan-kelainan pada sistem rangka manusia

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Rangka

Sistem rangka adalah kumpulan tulang-tulang yang merupakan salah satu


alat gerak pasif pada manusia. Dikatakan alat gerak pasif karena sistem
rangka akan bergerak jika sistem otot lebih dahulu yang bekerja. Sistem
rangka adalah sebuah sistem gerak dimana antara tulang yang satu dengan
yang lain saling berkesinambungan, sehingga dapat menghasilkan gerak-
gerak tertentu. Sistem rangka juga yang memberi bentuk pada tubuh manusia.
Jumlah tulang pembentuk rangka pada manusia lebih kurang 206 ruas tulang.
Rangkaian tulang-tulang inilah yang membuat manusia dapat berdiri tegak.

2.2 Fungsi Rangka Pada Manusia

Fungsi rangka pada manusia adalah sebagai berikut.

1. Memberi bentuk tubuh, rangka menyediakan kerangka bagi tubuh sehingga


menyokong dan menjaga bentuk tubuh.

2. Tempat melekatnya otot, tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh


manusia menjadi tempat melekatnya otot. Tulang dan otot ini bersama-
sama memungkinkan terjadinya pergerakan pada manusia.

3. Pergerakan, pergerakan pada hewan bertulang belakang (vertebrae)


bergantung kepada otot rangka, yang melekat pada rangka tulang.

4. Sistem kekebalan tubuh, sumsum tulang menghasilkan beberapa sel-sel


imunitas. Contohnya adalah limfosit B yang membentuk antibodi.

5. Perlindungan, rangka tubuh melindungi beberapa organ vital yakni:

Tulang tengkorak melindungi otak, mata, telinga bagian tengah dan


dalam.
Tulang belakang melindungi sumsum tulang belakang.

3
Tulang rusuk, tulang belakang, dan tulang dada melindungi paru-paru
dan jantung
Tulang usus dan tulang belakang melindungi sistem ekskresi, sistem
pencernaan, dan pinggul
Tulang belikat dan tulang selangka melindungi bahu
Tulang tempurung lutut dan tulang hasta melindungi lutut dan siku.
Tulang pergelangan tangan dan pergelangan kaki melindungi
pergelangan tangan dan pergelangan kaki.

6. Produksi sel darah, rangka tubuh adalah tempat terjadinya haematopoiesis,


yaitu tempat pembentukan sel darah. Sumsum tulang merupakan tempat
pembentukan sel darah.

7. Penyimpanan, matriks tulang dapat menyimpan kalsium dan terlibat dalam


metabolisme kalsium. Sumsum tulang mampu menyimpan zat besi dalam
bentuk ferritin dan terlibat dalam metabolisme zat besi.

2.3 Bagian-Bagian Kerangka Pada Manusia

Secara garis besar, rangka manusia dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:

1. Kerangka Aksial

Kerangka aksial terdiri dari sekitar 80 tulang sepanjang sumbu


pusat tubuh manusia, dan itu termasuk tengkorak, yang meliputi tengkorak
dan tulang wajah, osikel dari telinga bagian dalam, tulang hioid, tulang
rusuk, dan tulang punggung. Tulang-tulang ini didukung oleh jaringan
lunak seperti ligamen dari kolom vertebral, otot-otot wajah dan
tenggorokan, tulang rawan dari tulang rusuk, dan otot tendon. Tulang-
tulang ini memiliki fungsi menahan berat dan perlindungan dan
pemeliharaan postur. Tengkorak dan tulang rusuk masing-masing
melindungi otak dan organ-organ rongga dada. Osikel telinga memiliki
fungsi menjaga keseimbangan tubuh manusia. Tulang hyoid adalah titik
jangkar untuk berbagai otot yang meliputi tenggorokan sebagai fungsi
pelindung untuk saluran udara, kerongkongan, arteri utama dan saraf.

4
Kolom vertebral memiliki fungsi dalam distribusi berat yang tepat,
perlindungan sumsum tulang belakang dan mempertahankan postur tubuh
yang tepat.

Rangka aksial merupakan tulang-tulang yang berada di bagian tengah


sumbu tubuh. Tulang rangka aksial terdiri atas tulang kepala, ruas tulang
belakang, tulang dada, dan tulang rusuk.

a. Tulang Kepala

Tulang kepala terdiri atas tulang tempurung (kranium) dan tulang


rahang. Tulang kepala berfungsi sebagai pelindung otak, organ
pendengaran, dan organ penglihatan.

Gambar 2.1 Tulang Kepala

b. Tulang Belakang (Columna Vertebralis)

Tulang belakang merupakan penopang tubuh utama. Terdiri atas


jejeran tulang-tulang belakang (vertebrae). Di antara tulang-tulang
vertebrae terdapat discus invertebralis merupakan tulang rawan yang
membentuk sendi yang kuat dan elastis. Discus invertebralis
memungkinkan tulang belakang bergerak ke segala arah. Jika dilihat
dari samping, tulang belakang membentuk lekukan leher (cervix),
lekukan dada (thorax), lekukan pinggul (lumbar), dan lekukan
selangkang (sacral).

5
Gambar 2.2 Tulang Belakang

c. Tulang Dada (Sternum) dan Tulang Rusuk (Costa)

Tulang dada terdiri atas bagian hulu atau tangkai (manubrium


sterni), bagian badan (corpus sterni), dan taju pedang (processus
xyphoideus). Tulang rusuk terdiri atas 12 pasang tulang rusuk, yaitu 7
pasang rusuk sejati (costa vera), 3 pasang rusuk palsu (costa spuria),
dan 2 pasang rusuk melayang (costa fluctuantes).
Bersama lekukan thorax pada tulang belakang, tulang dada dan
tulang rusuk membentuk rongga dada (thorax) yang melindungi organ-
organ penting seperti jantung, paru-paru, dan pembuluh darah.

2. Kerangka Apendikular

Kerangka apendikular terdiri dari 126 tulang dalam tubuh, yang


disusun secara simetris pada kedua sisi tubuh, yang meliputi tulang
tungkai atas dan bawah, dan menghubungkan mereka ke kerangka aksial.
Mereka terutama terdiri dari tulang panjang dan tulang lainnya. Lengan
atas terhubung ke kerangka aksial oleh korset bahu, dan yang didukung
oleh segudang tendon, tulang rawan, otot dan ligamen. Paha terhubung ke
kerangka aksial oleh korset panggul. Tulang utama tungkai atas termasuk
humerus, radius, ulna, carpal, metacarpal, falang dan. Tulang utama

6
ekstremitas bawah meliputi tulang paha, tibia, fibula, tarsal, metatarsal,
dan tulang jari. Fungsi tulang apendiks termasuk keseimbangan dan
stabilitas, bersama dengan fungsi utama penggerak dan manipulasi.

Rangka apendikular meliputi anggota gerak tubuh. Rangka


apendikular dapat dikelompokkan menjadi gelang bahu, tulang anggota
gerak atas, gelang panggul, dan tulang anggota gerak bawah.

a. Gelang bahu

Terdapat dua gelang bahu, yaitu kanan dan kiri. Masing-masing


gelang bahu terdiri atas tulang selangka (clavicula) dan tulang belikat
(scapula).

b. Tulang anggota gerak atas

Tulang anggota gerak atas terdiri atas dua tungkai, kanan dan kiri.
Masing-masing terdiri atas

Tulang lengan atas (humerus)

Tulang hasta (ulna)

Tulang pengumpil (radius)

8 tulang pergelangan tangan (carpal)

5 tulang telapak tangan (metacarpal)

14 tulang jari tangan (phalanges).

c. Gelang panggul

Gelang panggul terdiri atas 2 tulang pinggul (coxae) di kanan dan


kiri. Gelang panggul sangat stabil dan berfungsi menahan berat tubuh.

d. Tulang anggota gerak bawah

Tulang anggota gerak bawah terdiri atas dua tungkai kaki, kanan
dan kiri. Masing-masing terdiri atas :

7
Tulang paha (femur)

Tulang tempurung (patella)

Tulang kering (tibia)

Tulang betis (fibula)

7 tulang pergelangan kaki (tarsal)

5 tulang telapak kaki (metatarsal)

14 tulang jari kaki (phalanges).

2.4 Komposisi Tulang Pada Manusia

Unsur yang membentuk tulang terdiri dari mineral (65%), matriks organik
(35%), sel osteoblas, osteoklas, osteosit dan air. Komponen matriks tulang
korteks dan trabelakula tersusun atas matriks organik dan anorganik.
Komponen anorganik merupakan 65% dari seluruh masa tulang sedangkan
komponen organik sekitar 20% dan air 10%. Kolagen tulang merupakan
komponen organik terbesar yang membentuk dan memungkinkan tulang
menahan regangan sedangkan anorganik atau mineral berfungsi menahan
beban tekanan.

Terdapat 3 sel-sel tulang, yaitu:

1. Osteoblas, berasal dari jalur sel mesenkim stroma sumsum tulang.


Osteoblas memproduksi osteoid atau matriks tulang, berbentuk bulat, oval
atau polihedral, terpisah dari matriks yang telah mengalami mineralisasi.
Osteoblas berfungsi mensintesis dan mensekresi matriks organik tulang,
mengatur perubahan elektrolit cairan ekstraselular pada proses
mineralisasi.osteoblas mengandung retikulum endoplasmik, membran
golgi dan mitokondria. Osteoblas saling berhubungan melalui gap
junction. Osteoblas yanga menetap pada permukaan tulang bentuknya
pipih yang dinamakan bone lining cells atau resting osteoblast.

8
2. Osteoklas, berasal dari jalur hemopoetik yang juga membuat makrofag dan
monosit, sel ini berpindah dari sumsum tulang lewat sirkulasi atau migrasi
direk. Sel prekusor osteoklas terdapat pada sumsum tulang dan sirkulasi
darah. Sel ini ditemukan pada permukaan tulang yang mengalami resorpsi
dan kemudian membentuk cekungan yang dikenal sebagai lakuna
Howship. Osteoklas dalam sitoplasmanya akan terisi oleh mitokondria
guna menyediakan energi untuk proses resorpsi tulang. Osteoklas merusak
matriks tulang, melekat pada permukaan tulang, memisahkan sel dengan
matriks, menurunkan pH 7 menjadi pH 4. Keasaman ini akan melarutkan
mineral dan merusak matriks sel sehingga protease keluar. Osteoklas
memiliki reseptor yaitu RANK-ligand untuk maturasi sel dan mengalami
apoptos.

3. Osteosit, merupakan 90% dari sel tulang terletak di antara matriks tulang
yang mengalami mineralisasi. Osteosit memiliki satu inti, jumlah
organelanya bervariasi. Jaringan sel ini menjangkau permukaan luar dan
dalam tulang, membuat tulang menjadi sensitif terhadap pengaruh tekanan,
mengontrol pergerakan ion serta mineralisasi tulang. Osteosit berasal dari
osteoblas yanaag pada akhir proses mineralisasi terhimpit oleh
ekstraselular matriks, berperan dalam pemeliharaan massa dan struktur
tulang.

Permukaan eksternal dan internal tulang dilindungi oleh membran


yaitu periosteum dan endosteum. Kedua membran tersebut mengandung
osteoblasts and osteoclasts yang berperan dalam pertumbuhan, perbaikan dan
mempertahankan fungsi tulang. Periosteum terletak pada bagian luar tulang
yang tidak memiliki cartilage dan dilalui oleh pembuluh darah, limfa dan
syaraf yang berpentrasi ke dalam tulang. Endosteum merupakan membran
osteogenik seperti halnya periosteum yang mengandung osteosit and
osteoklas. Endosteum melapisi bagian dalam tulang yang mengandung sum-
sum atau pembuluh darah.

9
2.5 Bentuk-Bentuk Tulang Pada Manusia

Bentuk-bentuk tulang penyusun rangka manusia ada yang pipih, berbentuk


pipa, pendek, bahkan tak beraturan. Berikut ini uraian lanjut mengenai
bentuk-bentuk tulang:

1. Tulang Pipih

Tulang ini disebut tulang pipih karena bentuknya yang memang


pipih atau tipis. Tulang ini kaya akan sumsum merah yang mengisi ronga-
rongga kecil yang ada di dalamnya. Peran penting tulang ini ialah sebagai
tempat pembentukan sel-sel darah, baik sel darah merah maupun sel darah
putih. Contoh tulang pipih adalah tulang tengkorak, tulang kering, tulang
panggul, tulang rusuk, dan tulang belikat.
2. Tulang Pipa
Tulang ini berbentuk sepeti pipa dengan rongga besar dipusatnya
dan rongga-rongga kecil di kedua ujungnya yang menggembung. Rongga
besar pada tulang pipa berisi sumsum kuning kaya lemak yang berfungsi
sebagai cadangan makanan (pembentukan sumsum merah). Sedangkan
rongga kecil berisi sumsum merah yang berfungsi sebagai tempat produksi
sel darah. Tulang dalam golongan ini seperti tulang paha, tulang
pengumpil, tulang kering, dan tulang betis.
3. Tulang Pendek
Disebut tulang pendek karena bentuknya yang pendek dan bulat
dengan rongga-rongga kecil di dalamnya. Rongga-ronga kecil ini berperan
dalam produksi sel-sel darah, sehingga tak heran rongga ini kaya akan
sumsum merah. Tulang-tulang yang masuk kategori ini, meliputi tulang
pergelangan tangan dan kaki, tulang tempurung lutut, ruas-ruas tulang
belakang.
4. Tulang Tak Beraturan
Tulang ini disebut tak beraturan karena bentuknya yang memang
tidak bisa dideskripsikan/tidak beraturan. Contohnya seperti pada tulang
wajah.

10
2.6 Jenis-Jenis Tulang
Jenis-jenis tulang pada manusia tersiri dari:
1. Tulang Keras
Ciri - ciri tulang keras :
Dibentuk oleh osteoblas(sel pembentuk tulang)
Dihasilkan oleh osteosit (sel- sel tulang keras)
Matrik berupa kalsium karbonat (CaCO3 ) dan kalsium fosfat
(Ca(PO4)2)
Terdapat osteoklas (sel perombak tulang)
Terdapat sistem Havers

Gambar 2.3 Sistem Havers


Secara struktural tulang tersusun dari system - Sistem havers.
System havers adalah kesatuan antara sel- sel tulang yang tersusun teratur
mengelilingi pembuluh darah dan saraf. System havers terdiri dari saluran
Havers (canalis). Disekeliling system havers terdapat lamella - lamela
yang konsentris dan berlapis - lapis. Lamella adalah suatu zat interseluler
yang berkapur Pada lamela terdapat rongga- rongga yang disebut lacuna.
Di dalam lacuna terdapat osteosit.Dari lacuna keluar menuju ke segala
arah saluran - saluran kecil yang disebut canaliculi yang berhubungan
dengan lacuna lain atau canalis Havers. Canaliculi penting dalam nutrisi
osteosit. Di antara sistem Havers terdapat lamela interstitial yang lamella-
lamelanya tidak berkaitan dengan sistem Havers.
Tulang keras merupakan kumpulan sel tulang yang mengeluarkan
matriks yang mengandung zat kapur dan fosfat. Kedua zat ini
menyebabkan tulang menjadi keras.

11
Tulang keras dibedakan menjadi dua jenis , yaitu Tulang kompak
dan tulang spons (tulang berongga).
a. Tulang Kompak (Compact Bone)
Mempunyai matriks tulang yang rapat dan padat. Tulang ini
teksturnya halus dan sangat kuat. Tulang kompak memiliki sedikit
rongga dan lebih banyak mengandung kapur (Calsium Phosfat dan
Calsium Carbonat) sehingga tulang menjadi padat dan kuat, Contoh
tulang kompak diantaranya: tulang lengan atas, tulang hasta, tulang
pengumpil, tulang telapak tangan, tulang ruas jari tangan, tulang
selangka, tulang paha, tulang kering, tulang betis, tulang telapak kaki,
dan tulang ruas jari kaki.
b. Tulang Spongiosa (Spongy Bone)
Tulang spons matriksnya berongga. Rongga-rongga pada tulang
spons diisi oleh jaringan sumsum tulang. Tulang spongiosa terdiri dari
kisi -kisi tipis tulang yang disebut trabekula.Apabila berwarna merah
berarti mengandung sel-sel darah merah, misalnya pada epifisis tulang
pipa. Apabila berwarna kuning berarti mengandung sel-sel lemak,
Contoh tulang spons diantaranya:
Tulang pipih, contoh tulang pipih diantaranya seperti tulang
penyusun tengkorak dan wajah, tulang dada, tulang rusuk dan
tulang belikat.
Tulang pendek, contoh tulang pendek diantaranya seperti tulang
pergelangan tangan, tulang pergelangan kaki dan ruas tulang
belakang.
2. Tulang Rawan
Ciri - ciri tulang rawan :
Dibentuk oleh kondrioblas (sel pembentuk tulang rawan)
Dihasilkan kondrosit (sel - sel tulang rawan)
Matrik berupa kondrin yang tersusun atas serabut kolagen, kalsium,
fosfor, dan bikarbonat
Tidak terdapat osteoklas
Tidak terdapat system havers

12
Tulang rawan terdapat 3 tipe, yaitu :
a. Hialin
Tulang rawan hialin memiliki warna semi transparan dan putih
kebiruan. Serabut tulang rawan hialin ini menampakkan matrik dan
terletak pada cakra epife, ujung tulang rusuk, rangka embrio, sendi
gerak, hidung, laring, dan bronki.

Gambar 2.4 Tulang Rawan Hialin


b. Fibrosa
Tulang rawan fibrosa memiliki warna keruh dan gelap. Serabut
kolagennya membentuk satu berkas dan tersusun sejajar. Tulang
rawan fibrosa terletak pada simfibis pubis (pertemuan tulang
kemaluan), tendon, dan ligament.

Gambar 2.5 Tulang Rawan Fibrosa


c. Elastis
Tulang rawan elastis berwarna kekuningan. Serabut elastic
berbentuk jaringan seperti jala. Tulang rawan elastik terletak pada
daun telinga, epliglotis, dan bronkiolus.

13
Gambar 2.6 Tulang Rawan Elastis

2.7 Kelainan Pada Sistem Rangka Manusia


1. Rakhitis
Penyakit ini terjadi pada anak. Riketsia menyebabkan tulang kaki
tumbuh membengkok Rakhitis merupakan suatu kelainan pada tulang
yang terjadi karena kekurangan zat kapur, fosfor, dan vitamin D dari darah
hingga pengerasan tulang.. Kelainan ini dapat terlihat dari kaki yang
berbentuk huruf O dan huruf X.

Gambar 2.7 Rakhitis


2. Osteoporosis
Disebabkan karena kekurangan mineral. Meskipun kuat dan lentur, tulang-
tulang bisa patah

14
.

Gambar 2.8 Osteoporosis

3. Fraktura.

Fraktura tertutup terjadi jika tulang patah tetapi bagian ujung


yang patah tidah menembus kulit. Fraktura terbuka terjadi jika ujung
tulang yang patah keluar menembus kulit.

Gambar 2.9 Fraktura

4. Arthritis

Arthritis adalah penyakit sendi. Penderita penyakit ini mempunyai


tulang rawan sendi yang rusak. Kerusakan ini menyebabkan sendi menjadi
sakit dan bengkok. Arthritis merupakan peradangan yang terjadi pada
sendi. Dapat terjadikarena banyak mengangkat atau membawa beban
terlalu berat, ataupun infeksi mikroorganisme.

15
Gambar 2.10 Arthritis

5. Lordosis

Lordosis merupakan kelainan dengan melengkungnya tulang


belakang yang berlebihan ke arah depan di bagian pinggang.

Gambar 2.11 Lordosis

6. Kifosis

Kifosis merupakan kelainan dengan melengkungnya tulang


belakang yang berlebihan di bagian dada ke arah belakang.

7. Skoliosis adalah melengkungnya tulang belakang ke arah samping

8. Disk Herniasi
Tulang yang membentuk tulang belakang kita sedang berbantalkan
disk lembut, yang diisi dengan zat seperti jelly. Disk ini memainkan peran
penting untuk mendukung tulang belakang dan menjaga mereka di tempat.
Namun disk hernia kehilangan elastisitasnya dan pecah. Ketika pecah

16
piringan tulang belakang itu akan mendorong keluar posisi normal
menyebabkan saraf di sekitar area untuk tertekan. Hal ini pada gilirannya
menyebabkan mati rasa, rasa sakit dan nyeri di daerah dapat
mempengaruhi fungsi saraf dan sumsum tulang belakang.
9. Tendinitis
Tendon adalah pita jaringan ikat tangguh antara otot dan tulang,
yang membantu otot untuk memindahkan tulang. Tendinitis adalah
peradangan pada tendon yang disebabkan oleh terlalu sering menggunakan
otot atau karena cedera. Hal ini biasanya mempengaruhi sendi lutut,
pinggul, siku, bahu, tumit dan pergelangan tangan. Hal ini menyebabkan
nyeri dan nyeri di dekat sendi ini. Ketika tendinitis mempengaruhi siku itu
diberi nama khusus siku Tenis (lateral epicondylitis).
10. Penyakit Wilson
Tembaga dalam tubuh manusia memainkan peran penting untuk
menjaga tulang, saraf, kolagen, dll, dalam keadaan sehat dan tembaga ini
diserap dari makanan yang kita konsumsi. Bila ada kelebihan penumpukan
tembaga, hati mengeluarkannya keluar dari tubuh dengan bantuan empedu
(zat yang diproduksi di hati). Penyakit Wilson terjadi ketika jumlah
kelebihan tembaga tidak dieliminasi dari tubuh dan mulai terakumulasi
dalam hati, otak dan organ vital tubuh lainnya.

17
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem rangka adalah kumpulan tulang-tulang yang merupakan salah satu


alat gerak pasif pada manusia. Dikatakan alat gerak pasif karena sistem
rangka akan bergerak jika sistem otot lebih dahulu yang bekerja. Sistem
rangka adalah sebuah sistem gerak dimana antara tulang yang satu dengan
yang lain saling berkesinambungan, sehingga dapat menghasilkan gerak-
gerak tertentu. Fungsi rangka pada manusia adalah memberi bentuk tubuh,
tempat melekatnya otot, pergerakan, sistem kekebalan tubuh, dan lain-lain.
Bagian-bagian kerangka pada manusia dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
kerangka aksial dan apendikular. Komposisi tulang pada manusia terdiri dari
mineral, matriks organik, sel osteoblas, osteoklas, osteosit, air dan kolagen.
Bentuk-bentuk tulang pada manusia yaitu tulang pipih, pipa, pendek dan tak
beraturan. Jenis-jenis tulang pada manusia terdiri dari tulang keras dan tulang
rawan. Kelainan-kelainan yang dapat terjadi pada sistem rangka yaitu
lordosis, rakhitis, osteoporosis, dan lain-lain.

18

Anda mungkin juga menyukai