PENDAHULUAN
Tubuh manusia tersusun atas beberapa sistem, yaitu sistem tubuh yang
lunak dan sistem tubuh yang keras. Sistem tubuh yang keras meliputi sistem
integumen dan sistem rangka. Manusia tidak dapat berdiri dengan tegak
apabila tidak memiliki sistem tubuh yang keras, yaitu tulang. Mulai dari
kepala sampai jari-jari didalamnya terletak tulang yang menopang
tubuh. Rangka mempunyai arti penting bagi makhluk hidup khususnya bagi
manusia. Tidak dapat dibayangkan apabila manusia tidak memiliki rangka.
1
1.2.6 Apa saja jenis-jenis tulang pada manusia?
1.3.1 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem rangka pada
manusia
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Tulang rusuk, tulang belakang, dan tulang dada melindungi paru-paru
dan jantung
Tulang usus dan tulang belakang melindungi sistem ekskresi, sistem
pencernaan, dan pinggul
Tulang belikat dan tulang selangka melindungi bahu
Tulang tempurung lutut dan tulang hasta melindungi lutut dan siku.
Tulang pergelangan tangan dan pergelangan kaki melindungi
pergelangan tangan dan pergelangan kaki.
Secara garis besar, rangka manusia dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Kerangka Aksial
4
Kolom vertebral memiliki fungsi dalam distribusi berat yang tepat,
perlindungan sumsum tulang belakang dan mempertahankan postur tubuh
yang tepat.
a. Tulang Kepala
5
Gambar 2.2 Tulang Belakang
2. Kerangka Apendikular
6
ekstremitas bawah meliputi tulang paha, tibia, fibula, tarsal, metatarsal,
dan tulang jari. Fungsi tulang apendiks termasuk keseimbangan dan
stabilitas, bersama dengan fungsi utama penggerak dan manipulasi.
a. Gelang bahu
Tulang anggota gerak atas terdiri atas dua tungkai, kanan dan kiri.
Masing-masing terdiri atas
c. Gelang panggul
Tulang anggota gerak bawah terdiri atas dua tungkai kaki, kanan
dan kiri. Masing-masing terdiri atas :
7
Tulang paha (femur)
Unsur yang membentuk tulang terdiri dari mineral (65%), matriks organik
(35%), sel osteoblas, osteoklas, osteosit dan air. Komponen matriks tulang
korteks dan trabelakula tersusun atas matriks organik dan anorganik.
Komponen anorganik merupakan 65% dari seluruh masa tulang sedangkan
komponen organik sekitar 20% dan air 10%. Kolagen tulang merupakan
komponen organik terbesar yang membentuk dan memungkinkan tulang
menahan regangan sedangkan anorganik atau mineral berfungsi menahan
beban tekanan.
8
2. Osteoklas, berasal dari jalur hemopoetik yang juga membuat makrofag dan
monosit, sel ini berpindah dari sumsum tulang lewat sirkulasi atau migrasi
direk. Sel prekusor osteoklas terdapat pada sumsum tulang dan sirkulasi
darah. Sel ini ditemukan pada permukaan tulang yang mengalami resorpsi
dan kemudian membentuk cekungan yang dikenal sebagai lakuna
Howship. Osteoklas dalam sitoplasmanya akan terisi oleh mitokondria
guna menyediakan energi untuk proses resorpsi tulang. Osteoklas merusak
matriks tulang, melekat pada permukaan tulang, memisahkan sel dengan
matriks, menurunkan pH 7 menjadi pH 4. Keasaman ini akan melarutkan
mineral dan merusak matriks sel sehingga protease keluar. Osteoklas
memiliki reseptor yaitu RANK-ligand untuk maturasi sel dan mengalami
apoptos.
3. Osteosit, merupakan 90% dari sel tulang terletak di antara matriks tulang
yang mengalami mineralisasi. Osteosit memiliki satu inti, jumlah
organelanya bervariasi. Jaringan sel ini menjangkau permukaan luar dan
dalam tulang, membuat tulang menjadi sensitif terhadap pengaruh tekanan,
mengontrol pergerakan ion serta mineralisasi tulang. Osteosit berasal dari
osteoblas yanaag pada akhir proses mineralisasi terhimpit oleh
ekstraselular matriks, berperan dalam pemeliharaan massa dan struktur
tulang.
9
2.5 Bentuk-Bentuk Tulang Pada Manusia
1. Tulang Pipih
10
2.6 Jenis-Jenis Tulang
Jenis-jenis tulang pada manusia tersiri dari:
1. Tulang Keras
Ciri - ciri tulang keras :
Dibentuk oleh osteoblas(sel pembentuk tulang)
Dihasilkan oleh osteosit (sel- sel tulang keras)
Matrik berupa kalsium karbonat (CaCO3 ) dan kalsium fosfat
(Ca(PO4)2)
Terdapat osteoklas (sel perombak tulang)
Terdapat sistem Havers
11
Tulang keras dibedakan menjadi dua jenis , yaitu Tulang kompak
dan tulang spons (tulang berongga).
a. Tulang Kompak (Compact Bone)
Mempunyai matriks tulang yang rapat dan padat. Tulang ini
teksturnya halus dan sangat kuat. Tulang kompak memiliki sedikit
rongga dan lebih banyak mengandung kapur (Calsium Phosfat dan
Calsium Carbonat) sehingga tulang menjadi padat dan kuat, Contoh
tulang kompak diantaranya: tulang lengan atas, tulang hasta, tulang
pengumpil, tulang telapak tangan, tulang ruas jari tangan, tulang
selangka, tulang paha, tulang kering, tulang betis, tulang telapak kaki,
dan tulang ruas jari kaki.
b. Tulang Spongiosa (Spongy Bone)
Tulang spons matriksnya berongga. Rongga-rongga pada tulang
spons diisi oleh jaringan sumsum tulang. Tulang spongiosa terdiri dari
kisi -kisi tipis tulang yang disebut trabekula.Apabila berwarna merah
berarti mengandung sel-sel darah merah, misalnya pada epifisis tulang
pipa. Apabila berwarna kuning berarti mengandung sel-sel lemak,
Contoh tulang spons diantaranya:
Tulang pipih, contoh tulang pipih diantaranya seperti tulang
penyusun tengkorak dan wajah, tulang dada, tulang rusuk dan
tulang belikat.
Tulang pendek, contoh tulang pendek diantaranya seperti tulang
pergelangan tangan, tulang pergelangan kaki dan ruas tulang
belakang.
2. Tulang Rawan
Ciri - ciri tulang rawan :
Dibentuk oleh kondrioblas (sel pembentuk tulang rawan)
Dihasilkan kondrosit (sel - sel tulang rawan)
Matrik berupa kondrin yang tersusun atas serabut kolagen, kalsium,
fosfor, dan bikarbonat
Tidak terdapat osteoklas
Tidak terdapat system havers
12
Tulang rawan terdapat 3 tipe, yaitu :
a. Hialin
Tulang rawan hialin memiliki warna semi transparan dan putih
kebiruan. Serabut tulang rawan hialin ini menampakkan matrik dan
terletak pada cakra epife, ujung tulang rusuk, rangka embrio, sendi
gerak, hidung, laring, dan bronki.
13
Gambar 2.6 Tulang Rawan Elastis
14
.
3. Fraktura.
4. Arthritis
15
Gambar 2.10 Arthritis
5. Lordosis
6. Kifosis
8. Disk Herniasi
Tulang yang membentuk tulang belakang kita sedang berbantalkan
disk lembut, yang diisi dengan zat seperti jelly. Disk ini memainkan peran
penting untuk mendukung tulang belakang dan menjaga mereka di tempat.
Namun disk hernia kehilangan elastisitasnya dan pecah. Ketika pecah
16
piringan tulang belakang itu akan mendorong keluar posisi normal
menyebabkan saraf di sekitar area untuk tertekan. Hal ini pada gilirannya
menyebabkan mati rasa, rasa sakit dan nyeri di daerah dapat
mempengaruhi fungsi saraf dan sumsum tulang belakang.
9. Tendinitis
Tendon adalah pita jaringan ikat tangguh antara otot dan tulang,
yang membantu otot untuk memindahkan tulang. Tendinitis adalah
peradangan pada tendon yang disebabkan oleh terlalu sering menggunakan
otot atau karena cedera. Hal ini biasanya mempengaruhi sendi lutut,
pinggul, siku, bahu, tumit dan pergelangan tangan. Hal ini menyebabkan
nyeri dan nyeri di dekat sendi ini. Ketika tendinitis mempengaruhi siku itu
diberi nama khusus siku Tenis (lateral epicondylitis).
10. Penyakit Wilson
Tembaga dalam tubuh manusia memainkan peran penting untuk
menjaga tulang, saraf, kolagen, dll, dalam keadaan sehat dan tembaga ini
diserap dari makanan yang kita konsumsi. Bila ada kelebihan penumpukan
tembaga, hati mengeluarkannya keluar dari tubuh dengan bantuan empedu
(zat yang diproduksi di hati). Penyakit Wilson terjadi ketika jumlah
kelebihan tembaga tidak dieliminasi dari tubuh dan mulai terakumulasi
dalam hati, otak dan organ vital tubuh lainnya.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
18