SISTEM
GERAK
Standar Kompetensi:
• menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia
dan hewan tertentu, kelainan atau penyakit
yang mungkin terjadi serta implikasinya pada
salingtemas
Kompetensi Dasar:
• menjelaskan keterkaitan antara struktur,
fungsi, dan proses serta kelainan atau penyakit
yang dapat terjadi pada sistem gerak manusia
Perhatikan gambar berikut!
1. Rangka Dalam
(Endoskeleton)
2. Rangka Luar
(Eksoskeleton)
3. Rangka Hidrostatik.
Rangka
Fungsi rangka:
memberi bentuk pada tubuh, menyokong dan menyebarkan
berat badan serta daya tahan untuk menghadapi pengaruh
tekanan dan mekanis serta tempat melekatnya otot-otot.
melindungi organ-organ yang lunak, seperti tulang tengkorak
yang melindungi otak, atau tulang rusuk yang melindungi
jantung.
mengungkit berbagai aktivitas selama bergerak dan
membentuk formasi sendi dalam bergerak.
Pembentukan sel-sel darah merah (hemopoesis),
membentuk sel-sel imunitas sebagai fungsi imunologis, dan
menyimpan kalsium, terutama kalsium fosfat.
Rangka
Besarnya bentuk tulang dibedakan
menjadi:
1. Tulang pipa, bentuknya bulat
panjang seperti pipa, misalnya
Tulang hasta, pengumpil, paha, betis,
dan lain-lain.
2. Tulang pipih, bentuknya gepeng
menipis, misalnya tulang
belikat, tulang duduk, tulang usus,
tulang tengkorak, dan
lain-lain.
3. Tulang pendek, bentuknya seperti
dadu atau pendek tidak
beraturan, misalnya ruas-ruas tulang
belakang, ruas-ruas per-
gelangan tangan dan kaki, dan lain-
lain.
Tulang Sesamoid
Rangka
Rangka manusia terdiri atas 206 tulang dengan bentuk dan ukuran
berbeda dan saling berhubungan.
Ahli anatomi mengelompokkan rangka menjadi dua bagian:
Kerangka Aksial (poros utama sumbu tubuh), terdiri atas:
Tengkorak
Ruas-ruas tulang belakang
Tulang dada
Tulang iga atau rusuk
Tulang-
tulang badan Tulang-tulang
anggota gerak
atas
Tulang-Tulang Tengkorak
Tengkorak manusia terdiri atas
tulang tempurung kepala (kranium)
dan tulang muka
Parietal
Frontal
Sphenoid
Temporal Nasal
Lakrimal
Zigomatik
Occipital Maksila
Mandibula
Ruas-Ruas Tulang Belakang
Ruas-ruas tulang belakang (vertebrata)
terdiri atas 33 buah ruas tulang.
Yaitu:
1. Tulang leher terdiri atas 7 ruas
tulang. Ruas teratas atau pertama
adalah tulang atlas, yang
menghubungkan tulang belakang
dengan tulang tengkorak.
2. Tulang punggung terdiri atas 12
ruas. Pada sisi kiri dan kanannya
melekat tulang-tulang rusuk.
3. Tulang pinggang terdiri atas 5 ruas.
4. Tulang sakrum terdiri atas 5 ruas
dan tulang ekor terdiri atas 4 ruas
tulang. Baik tulang sakrum maupun
tulang ekor, tulang-tulang-nya telah
menyatu semenjak masa embrio.
Tulang Rusuk dan Tulang Dada
Tulang dada terdiri atas kepala tulang dada, badan tulang dada, dan
taju pedang. Pada kepala tulang dada melekat tulang selangka. Tulang
selangka ini menghubungkan tulang dada dengan taju paruh gagak dari
tulang belikat.
Tulang Rusuk dan Tulang Dada
Skeleton Apendikuler
BAbioXI/sis.gerak/
aklani/sman3
Thick filament (myosin) Z line
Otot berkontraksi
dan berelaksasi
Struktur sarkomer
4. Sumber Energi untuk Gerak Otot
ATP ADP + P
Aktin + Miosin
Aktomiosin
ATPase
kreatin
Fosfokreatin + ADP
kreatin + ATP
fosfokinase
Glikogen laktasidogen
Laktasidogen glukosa + asam laktat
Glukosa + O2 CO2 + H2O + energi
6. Kelainan pada Otot
a. Atrofi
Suatu keadaan mengecilnya otot sehingga kehilangan
kemampuan berkontraksi.
b. Kelelahan Otot
Karena terusmenerus melakukan aktivitas.
c. Tetanus
Otot yang terusmenerus berkontraksi (tonus atau kejang).
d. Miestenia Gravis
Melemahnya otot secara berangsur-angsur sehingga
menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian.
e. Kaku Leher (Stiff)
Peradangan otot trapesius leher sehingga leher terasa kaku.
Kelainan dan Gangguan pada Sistem Gerak
3. Gangguan Persendian;
contoh
Dislokasi, Terkilir,
Ankilosis,
Artritis (Rheumatoid,
Osteoartritis, Gautartritis).
4. Gangguan Tulang Belakang; contoh Skoliosis,
Kifosis, Lordosis, Subluksasi, dll.
TEKNOLOGI YANG BERKAITAN DENGAN
SISTEM GERAK
Perbaikan melalui ortopedi (peninggian badan),
penyambungan tulang.
Paku, sekrup, dan kawat dapat dipasang pada tulang
yang mengalami kecelakaan/kerusakan.
Tibial nail adalah pin (paku) yang dipasang pada tulang
tibia
Femoral nail dipasang pada tulang femur (paha).
Gangguan pada Sistem Otot dapat berupa :
1. Atrofi Otot.
2. Hipertrofi.
3. Hernia Abdominalis.
4. Tetanus.
5. Distrofi Otot.
6. Miastenia Gravis.
7. Kaku Leher (Stip).
8. Kram.
6. Kelainan pada Otot
a. Atrofi
Suatu keadaan mengecilnya otot sehingga kehilangan
kemampuan berkontraksi.
b. Kelelahan Otot
Karena terusmenerus melakukan aktivitas.
c. Tetanus
Otot yang terusmenerus berkontraksi (tonus atau kejang).
d. Miestenia Gravis
Melemahnya otot secara berangsur-angsur sehingga
menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian.
e. Kaku Leher (Stiff)
Peradangan otot trapesius leher sehingga leher terasa kaku.
Kelainan dan Gangguan Sistem Gerak
Gangguan fisik: kerusakan fisik tulang
contohnya: fraktura sederhana, fraktura kompleks,
greenstick (fraktura sebagian), comminuted.
Gangguan fisiologis: kelainan/gangguan fisiologis
karena kelainan fungsi
hormon atau vitamin
contohnya: rakitis, mikrosefalus, osteoporosis,dll
Gangguan persendian: sendi tidak berfungsi normal
misalnya: dislokasi, terkilir, ankilosis,artritis
Gangguan tulang belakang : perubahan posisi tulang
belakang
misalnya: skoliosis, lordosis, kifosis, subluksasi
Gangguan sistem otot :
atrofi (otot mengecil/tidak berkontraksi), hipertrofi (otot
mengembang), hernia abdominalis, tetanus, distrofi otot,
miastenia gravis (otot lemah => kelumpuhan).
Latihan
Klik kotak di
samping lalu pilih
nama tulang yang
sesuai untuk
tulang yang
ditunjuk!
Berikut adalah fungsi rangka
pada vertebrata, kecuali...
melindungi alat tubuh yang lemah
alat gerak pasif
menunjang tegaknya tubuh
membentuk sel darah
tempat melekatnya otot polos
Submit Clear
Manakah yang bukan fungsi
langsung dari sistem rangka?
untuk sirkulasi darah
tempat menempelnya otot
menyokong tubuh
melindungi organ-organ
menegakkan tubuh
Submit Clear
Evaluasi
2. Hubungan antartulang.
a. Sebutkan macam hubungan antartulang!
b. Bagaimana proses terbentuknya sendi?
c. Beri contoh masing-masing sendi engsel dan sendi peluru!