Anda di halaman 1dari 11

Secara garis besar rangka manusia yang terdiri dari 206 tulang tersebut dibagi menjadi dua, yaitu

rangka aksial (sumbu tubuh) dan rangka apendikuler (anggota tubuh).


Sekarang mari kita bahas satu persatu!
a. Rangka Aksial
Rangka aksial yang kita sebut juga dengan rangka sumbu tubuh terdiri dari tulang-tulang yang
membentuk sumbu tubuh, diantaranya adalah:
1). Tulang tengkorak
2). Tulang hioid
3). Tulang belakang (vertebrae)
4). Tulang dada (sternum)
5). Tulang rusuk (costa)
Gambar/animasi bagian-bagian rangka aksial
1). Tulang tengkorak
Tulang tengkorak berfungsi melindungi otak, organ pendengaran dan organ penglihatan.
Hubungan antartulang yang terdapat pada tempurung kepala termasuk jenis suture, yaitu tidak
ada gerak. Bayangkan jika tempurung kepala kita termasuk diartrosis, apa yang akan terjadi pada
otak kita?!
Tulang tengkorak terdiri dari dari tulang tempurung dan tulang muka. Untuk mengetahui tulangtulang penyusun tengkorak perhatikan tabel di bawah ini!

Bagian tulang tengkorak

Nama tulang penyusun

Jumlah

Tulang dahi (Frontalis)


Tulang tempurung (kranium)

1
Tulang ubun-ubun (Parietalis)
2
Tulang pelipis (Temporalis)
2
Tulang kepala belakang (Osipitalis)
1
Tulang baji (Stenoid)
1
Tapis (Ethmoid)
1
Tulang rahang atas (Maksilaris)

Tulang wajah

2
Tulang hidung (Nasalis)
2
Tulang pipi (Zigomatikus)
2
Tulang air mata (Lakrimalis)

Tulang langit-langit (Palatinus)

Tulang konka nasalis inferior

Tulang rahang bawah (Mandibula)

Tulang vomer

1
1

Berdasarkan tabel di atas, tulang wajah terdiri dari beberapa bagian. Nah, ketika kita mengunyah
makanan, tulang bagian wajah mana yang bergerak?
2) Tulang hioid
Tulang hioid merupakan tulang yang berbentuk seperti huruf U. Terletak di antara laring dan
mandibula. Hioid berfungsi sebagai tempat melekatnya beberapa otat mulut dan lidah. Jumlah
tulang hioid hanya 1 pada setiap manusia.
Gambar/animasi tulang hioid
3) Tulang belakang (vertebrae)
Tulang belakang atau yang disebut dengan vertebrae (baca: vertebre) ber fungsi menyangga berat
tubuh. Tulang belakang memungkinkan manusia melakukan berbagai macam posisi dan gerakan,
misalnya berdiri, duduk atau berlari. Tulang belakang terdiri dari beberapa bagian. Mari kita
simak tabel penyusun tulang belakang di bawah ini!

Bagian tulang

Nama tulang penyusun

Jumlah

Tulang leher (Serviks)


Tulang belakang

7
Tulang punggung (Thorax)
12
Tulang pinggang (Lumbar)
5
Tulang selangkang (Sacrum)
Tulang ekor (Koksigea)

Pada bayi ada 5, ketika


dewasa berfusi menjadi
1
Pada bayi ada 4, ketika
dewasa berfusi menjadi
1

Perhatikan gambar/animasi tulang belakang (vertebrae) di bawah ini!


Dilihat dari samping tulang belakang membentuk lekukan yaitu lekukan serviks, lekukan thorax,
lekukan lumbar, dan lekukan sacral
Mengapa kepala kita dapat mengangguk dan menggeleng?
Tulang leher ke-1 bersendi dengan tulang kepala belakang (osipitalis) sehingga memungkinkan
kepala kita dapat mengangguk.
Tulang leher ke-2 mempunyai tonjolan yang bersendi dengan tulang leher ke-1 memungkinkan
kepala kita dapat menggeleng.
4) Tulang dada (sternum) dan Tulang rusuk (costa)
Tulang dada (sternum) dan tulang rusuk (costa) bersama-sama membentuk perisai pelindung
bagi organ-organ penting yang terdapat di dada, yaitu paru-paru dan jantung. Tulang rusuk
(costa) juga berhubungan dengan tulang belakang (vertebrae). Perhatikan penyusun tulang dada
(sternum) dan tulang rusuk (costa) berikut ini!

Bagian tulang
Tulang dada (Sternum)

Nama tulang penyusun

Jumlah

Manubrium
1
Gladiolus
1
Xifoid
1
(namun setelah dewasa
ketiga tulang ini berfusi
menjadi 1)
Tulang rusuk sejati

Tulang rusuk (Costa)

7
Tulang rusuk palsu
3
Tulang rusuk melayang
2

Gambar/animasi tulang dada (sternum) dan tulang rusuk (costa)


Pada tulang rusuk (costa) terdapat tulang rusuk melayang. Mengapa dinamakan tulang rusuk
tersebut dinamakan tulang rusuk melayang dan berapa jumlahnya? (Untuk jawaban lihat posisi
tulang rusuk melayang tersebut pada gambar di atas!)
b.Rangka Apendikuler
Rangka apendikuler merupakan rangka yang menyusun alat gerak. Rangka apendikuler terdiri
atas bahu, tulang-tulang tangan, telapak tangan, panggul, tungkai, dan telapak kaki. Secara

umum rangka apendikuler menyusun alat gerak, tangan dan kaki. Untuk lebih jelasnya kita
perhatikan tabel penyusun rangka apendikuler berikut ini!

Tulang-Tulang Rangka Apendikuler

Tulang

Nama tulang penyusun

Jumlah

Tulang selangka (Klavikula)


Bagian atas

2
Tulang belikat (Skapula)
2
Tulang pangkal lengan (Humerus)
2
Tulang hasta (Ulna)
2
Tulang pengumpil (Radius)
2
Tulang pergelangan tangan (Karpal):
16 (8 pada tiap tangan)
Skafoid
2
Lunate
2
Triquetrum
2
Pisiform
2
Trapesium
2
Trapesoid
2
Kapitatum
2
Hamate
2
Tulang telapak tangan (Metakarpal)
10
Jari tangan (Falanges)
28
Tulang koksa atau inomiat

Bagian bawah
Ileum

2 (masing-masing
merupakan gabungan
dari 3 tulang di kiri dan

Ischium

kanan)

Pubis

Tulang paha (Femur)

Tulang lutut (Patella)

Tulang betis (Fibula)

Tulang kering (Tibia)

Tulang pergelangan kaki (Tarsal):

Kalkaneus

Talus

14 (7 pada tiap kaki)

Kuboid

Navikular

Kuneformis

Tulang telapak kaki (Metatarsal)

Jari kaki (Falanges)

6
10
28

OSSA COXAE:
Terdiri dari 3 tulang:
a. Os illium, bangunannya:
crista iliaca
ala ossis ilii
spina iliaca anterior superior (SIAS)
spina iliaca anterior inferior (SIAI)
spina iliaca posterior superior (SIPS)
spina iliaca posterior inferior (SIPI)
incisura ischiadica major
linea arcuata (batas pelvis major & minor)

acetabulum
b. Os ischium, bangunannya:
corpus
ramus superior
ramus inferior
spina ischiadica
incisura ischiadica minor
tuber ischiadicum
c. Os pubis, bangunannya :
corpus
ramus superior
ramus inferior
foramen obturatorium
OS SACRUM, bangunannya:
foramina sacralia anterior (dilalui pleksus sacralis & vasa darah)
pada saat kepala turunPada ibu hamil pleksus tertekan cram / nyeri kaki
crista sacralis
promontorium (bag. Kranial sacrum yg berhub. Dgn VL V yg menonjol)
fascies auricularis, basis ossis sacri
OS COCYGEUS:
3 - 5 vertebra yg gabung.
Partus : terdorong ke dorsal PBP makin lebar
PEMBAHASAN
SISTEM RANGKA
Rangka
Rangka merupakan sekumpulan tulang-tulang yang menyusun tubuh manusia dan
hewan.
1. Fungsi rangka :
A. Memberi bentuk tubuh
B. Menyokong berdiri tegaknya tubuh
C. Tempat melekatnya otot atau daging
D. Melindungi alat-alat tubuh yang lunak
E. Melakukan fungsi gerak
F. Tempat pembentukan sel-sel darah
G. Tempat penyimpanan mineral dan lemak
2. Macam-macam rangka
Pada umumnya, rangka tubuh manusia dibedakan atas dua kelompok utama, yaitu

rangka aksial dan rangka apendikular.


Rangka Aksial
Rangka aksial merupakan rangka tubuh yang berperan untuk menjaga organ-organ
utama tubuh, misalnya otak, sum-sum punggung, jantung, dan paru-paru. Rangka
aksial meliputi tengkorak, tulang punggung, tulang iga, dan tulang dada.
1. Tengkorak
Tengkorak atau tulang kepala merupakan sekumpulan tulang-tulang pipih yang
tersusun secara rapat sehingga tidak dapat digerakkan, kecuali hanya tulang
rahang bawah. Tengkorak berfungsi melindungi otak, mata dan telinga dalam.
Tulang-tulang pembentuk tengkorak dapat dibedakan atas dua kelompok, yaitu
tulang tempurung kepala dan tulang pembentuk wajah.
a. Tulang tempurung kepala
Tulang tempurung kepala atau kranium merupakan bagian atas dari tengkorak yang
berperan untuk melindungi otak. Adapun yang termasuk tulang tempurung kepala
antara lain adalah tulang dahi (frontal), tulang ubun-ubun (parietal), tulang pelipis
(temporal), tulang baji (sfenoid), tulang tapis (etmoid), dan tulang kepala belakang
(oksipital).
b. Tulang pembentuk wajah
Tulang pembentuk wajah terdapat pada bagian depan dari tengkorak. Sesuai
dengan namanya, susunan tulang-tulang tersebut dapat memberi bentuk wajah
seseorang. Selain itu, tulang-tulang pembentuk wajah berperan juga untuk
membentuk rongga mata (melindungi mata), rongga hidung, dan langit-langit.
Tulang pembentuk wajah meliputi tulang pipi (zigomatik), tulang hidung (nasal),
tulang rahang atas (maksila), tulang rahang bawah (mandibula), tulang air mata
(lakrimal), dan tulang langit-langit (palatum)
2. Tulang punggung
Tulang punggung memeliki struktur yang kuat sehingga dapat menopang berdiri
tegaknya tubuh dan menyangga tengkorak. Selain itu, tulang punggung juga
berperan sebagai tempat melekatnya tulang rusuk. Tulang punggung dengan
kelenturan yang dimilikinya, memungkinkan seseorang untuk dapat membungkuk
atau meliukkan tubuhnya.
Tulang punggung terdiri atas 26 ruas. Ruas-ruas tulang tersebut meliputi 7 ruas
tulang leher (servikalis), 12 ruas tulang punggung (torakalis), 5 ruas tulang
pinggang (lumbalis), 1 ruas tulang kemaluan (sakrum), dan 1 ruas tulang ekor
(koksik).
3. Tulang dada
Tulang dada dibangun oleh ruas tulang punggung (torakalis), tulang-tulang rusuk,
dan tulang dada. Ketiga komponen tulang tersebut membentuk struktur berbentuk
bangunan kurungan atau sangkar. Didalam bangunan tersebut terletak dengan
aman organ jantung dan paru-paru. Sebanyak 12 pasang tulang rusuk melekat pada
ruas tulang belakang, kemudian membentang ke kiri dan kanan. Tulang rusuk
dibedakan atas tulang rusk sejati (kosta vera), tulang rusuk palsu (kosta spuria),

dan tulang rusuk melayang (kosta fluktuantes). Sebanyak 7 pasang tulang rusuk
sejati masing-masing ujung depannya melekat pada tulang dada. Sebaliknya, 5
pasang ujung depan tulang rusuk palsu tidak melekat pada tulang dada, melainkan
menempel pada tulang rusuk sejati diatasnya. Sementara itu, 2 pasang ujung
depan tulang rusuk melayang tidak melekat pada tulang dada dan tulang rusuk
lainnya.
Rangka Apendikular
Rangka apendikular merupakan rangka tubuh yang berhubungan dengan
pergerakan. Rangka apendikular meliputi gelang bahu beserta anggota gerak atas
dan gelang panggul anggota gerak bawah.
1. Gelang bahu dan anggota gerak atas
Gelang bahu atau pektoralis terdapat pada bagian kiri dan kanan tubuh. Setiap
gelang bahu terdiri atas tulang selangka (klavikula) dan tulang belikat (skapula).
Tulang selangka membentang kedepan menghubungkan ujung tulang belikat
dengan bagian hulu tulang dada. Pada tulang belikat terdapat cekungan tempat
melekatnya tulang anggota gerak atas.
Tulang anggota gerak atas terdiri atas tulang lengan atas (humerus), tulang hasta
(uluna), dan tulang pengumpil (radius). Tulang hasta dan tulang pengumpil disebut
juga tulang lengan bawah. Selanjutnya, bagian ujung bawah dari kedua tulang
lengan bawah berhubungan dengan delapan tulang pergelangan tangan (karpal),
lima tulang telapak tangan (metakarpal), dan empat belas tulang jari-jari tangan
(falang).
2. Gelang panggul dan anggota gerak bawah
Gelang panggul atau pelvis, seperti halnya gelang bahu terdapat pada bagian kiri
dan kanan tubuh. Setiap gelang panggul dibangun oleh tiga tulang yang terpisah.
Ketiga tulang tersebut adalah tulang usus (ilium), tulang duduk (isium), dan tulang
kemaluan (pubis). Tulang-tulang gelang panggul berperan dalam menahan berat
tubuh, melindungi organ-organ didalam rongga gelang panggul, dan tempat
melekatnya kaki (tulang paha).
Gelang panggul perempuan berbeda dengan gelang panggul laki-laki. Pada
perempuan, tulang-tulang iliumnya melebar dan rongga panggul sedikit dangkal
sehingga ruang yang dibentuk lebih lebar dibanding struktur gelang panggul lakilaki. Struktur gelang panggul demikian merupakan suatu bentuk penyesuaian untuk
memudahkan bayi lahir dalam proses persalinan.
Pada gelang panggul terdapat lekukan yang disebut asetabulum, yaitu tempat
melekatnya tulang paha atau tulang anggota gerak bawah. Tulang anggota gerak
bawah terdiri atas tulang paha (femur), tulang kering (tibia), dan tulang betis
(fibula). Tulang paha berhubungan dengan tulang kering pada daerah lutut.
Didaerah tersebut terdapat tulang tempurung lutut (patela). Selanjutnya, tulang
kering dan tulang betis berhubungan dengan tujuh tulang pergelangan kaki (tarsal),
lima tulang telapak kaki (metatarsal), dan empat belas tulang jari-jari kaki (falang).
3. Tulang

Tulang merupakan komponen pembentuk rangka tubuh.


a. .Jenis tulang
Ada dua macam tulang berdasarkan jaringan penyusunnya dan sifat-sifat fisiknya,
yaitu tulang rawan (kartilago) dan tulang sejati (tulang keras).
1. Tulang Rawan
Tulang rawan atau kartilago tidaklah sekuat struktur tulang, tetapi mereka dikenal
bersifat lentur. Tulang rawan menjadi lentur karna matriksnya mengandung serabutserabut kolagen dan elastik. Kartilago disusun oleh sel-sel tulang rawan atau
kondrosit. Setiap kondrosit dibentuk oleh kondroblas, yaitu semacam sel induk dari
kondrosit. Kondrosit terdapat didalam rongga-rongga matriks yang biasa disebut
lakuna.
Ada 3 type kartilago:
Kartilago hialin, merupakan tipe kartilago yang bersifat keras dan sedikit fleksibel.
Kartilago hialin ditemukan pada ujung tulang panjang, puncak hidung, ujung tulangtulang rusuk, laring, dan trakea.
Kartilago fibrosa, merupakan tipe kartilago yang bersifat lebih kuat dibandingkan
kartilago hialin. Kartilago fibrosa dikenal tahan terhadap tekanan dan ketegangan,
ditemukan diantara tulang-tulang vertebrata dan daerah lutut.
Kartilago elastik, merupakan tipe kartilago yang lebih fleksibel dibandingkan
dengan kartilago hialin. Kartilago elastik antara lain ditemukan pada daun telinga.
2. Tulang Sejati
Tulang sejati dapat menjadi kuat karna adanya garam-garam mineral dan serabutserabut protein didalam matriks tulang. Berfungsi menyusun berbagai sistem
rangka. Berdasarkan strukturnya, tulang sejati (tulang keras selanjutnya akan
disebut tulang saja) dapat dibedakan atas tulang kompak dan tulang spons.
Tulang Kompak
Tulang kompak merupakan tipe tulang dengan matriks yang tersusun rapat dan
padat, misalnya pada tulang panjang.
Tulang Spons
Tulang spons merupakan tipe tulang dengan matriks yang tersusun longgar atau
berongga-rongga seperti struktur sarang lebah. Susunan matriks demikian disebut
trabekula.
b. Bentuk Tulang
Berdasarkan bentuknya, tulang dapat dibedakan atas tulang pipa, tulang pipih,
tulang pendek, tulang sesamoid, dan tulang tidak beraturan.
1. Tulang pipa
Tulang pipa atau tulang panjang merupakan tulang yang berbentuk seperti pipa
dengan kedua ujung membulat berbentuk bonggol. Tulang pipa terbagi menjadi tiga
bagian yaitu bagian tengah disebut diafisis, kedua ujung disebut epifisis, dan antara
epifisis dan diafisis disebut cakra epifisis.
2.Tulang pipih

Tulang pipih merupakan tulang yang berbentuk seperti lempengan. Tulang pipih
berperan untuk melindungi organ-organ dibawahnya dan tempat melekatnya otot.
Contoh tulang pipih antara lain tulang tengkorak, tulang rusuk, tulang dada, tulang
belikat.
3.Tulang Pendek
Tulang pendek merupakan tulang yang strukturnya berukuran pendek dan
berbentuk bulat atau kubus. Tulang pendek berperan dalam meredam pengaruh
goncangan yang keras dan terdapat pada persendian yang kompleks. Contoh tulang
pendek adalah tulang telapak tangan dan telapak kaki.
4.Tulang Sesamoid
Tulang sesamoid merupakan tulang kecil berbentuk biji. Tulang sesamoid terdapat
didalam tendon yang menghubungkan tulang-tulang ke otot. Contoh tulang
sesamoid adalah tulang palela.
5.Tulang tidak beraturan
Tulang tidak beraturan merupakan tulang-tulang dengan bentuk tidak menentu.
Contoh tulang ini adalah tulang vertebrata, tulang rahang, tulang wajah, dan tulang
panggul.
C.Persendian
Hubungan antara dua tulang atau lebih disebut persendian atau artikulasa.
Persendian ada yang bersifat erat sehingga tidak dapat menimbulkan gerak dan
ada juga yang bersifat longgar dan masih memungkinkan terjadinya gerak. Pada
umumnya, beberapa bentuk persendian pada rangka tubuh dapat dibedakan atas
tiga kelompok, yaitu sinartosis, amfiartrosis, dan diartrosis.
1. Sinartosis
Sinartosis merupakan bentuk persendian yang tidak memungkinkan terjadinya
gerak. Persendian sinartosis dapat dibedakan atas sinartosis sinfibrosis dan
sinartosis sinkon drosis.
Sinartosis sinfibrosis merupakan bentuk persendian dengan jaringan ikat serabut
(fibrosa) sebagai penghubung antar tulang. Contohnya, hubungan antar tulang
pada tengkorak. Sinartosis sinkondrosis merupakan bentuk persendian dengan
jaringan kartilago sebagai penghubung antar tulang. Contohnya, hubungan antara
tulang rusuk dan tulang dada.
2.Amfiartosis
Amfiartosis merupakan bentuk persendian yang masih memungkinkan terjadinya
gerak. Contohnya, hubungan antara tulang rusuk dan ruas-ruas tulang belakang.
Pada amfiartosis, tulang-tulang dihubungkan oleh jaringan kartilago.
3. Diartosis

Diartosis merupakan bentuk persendian yang memungkinkan terjadinya gerak


secara bebas. Persendian diartosis dapat dibedakan atas sendi engsel, sendi putar,
sendi pelana, sendi peluru, dan sendi luncur.
a. Sendi engsel
Sendi engsel merupakan persendian yang hanya memungkinkan gerakan ke satu
arah, seperti engsel pintu. Misalkan persendian pada siku, lutut, dan ruas-ruas jari.
b. Sendi putar
Sendi putar merupakan persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan
berputar (rotasi). Misalnya, persendian pada tulang tengkorak dan tulang lengan
atas dengan tulang bawah.
c. Sendi pelana
Sendi pelana merupakan persendian yang memungkinkan gerakan kearah samping
kanan dan kiri serta gerakan kearah atas dan bawah. Misalnya, persendian pada ibu
jari.
d. Sendi peluru
Sendi peluru merupakan persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan ke
segala arah. Misalnya, persendian pada tulang lengan atas dengan tulang belikat;
dan tulang paha dengan tulang panggul.
e. Sendi luncur
Sendi luncur merupakan persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan rotasi
pada satu bidang datar saja. Misalnya, persendian pada pergelangan kaki dan
persendian antara dasar tengkorak dengan ruas pertama tulang punggung.

Anda mungkin juga menyukai