Jumlah
1
Tulang ubun-ubun (Parietalis)
2
Tulang pelipis (Temporalis)
2
Tulang kepala belakang (Osipitalis)
1
Tulang baji (Stenoid)
1
Tapis (Ethmoid)
1
Tulang rahang atas (Maksilaris)
Tulang wajah
2
Tulang hidung (Nasalis)
2
Tulang pipi (Zigomatikus)
2
Tulang air mata (Lakrimalis)
Tulang vomer
1
1
Berdasarkan tabel di atas, tulang wajah terdiri dari beberapa bagian. Nah, ketika kita mengunyah
makanan, tulang bagian wajah mana yang bergerak?
2) Tulang hioid
Tulang hioid merupakan tulang yang berbentuk seperti huruf U. Terletak di antara laring dan
mandibula. Hioid berfungsi sebagai tempat melekatnya beberapa otat mulut dan lidah. Jumlah
tulang hioid hanya 1 pada setiap manusia.
Gambar/animasi tulang hioid
3) Tulang belakang (vertebrae)
Tulang belakang atau yang disebut dengan vertebrae (baca: vertebre) ber fungsi menyangga berat
tubuh. Tulang belakang memungkinkan manusia melakukan berbagai macam posisi dan gerakan,
misalnya berdiri, duduk atau berlari. Tulang belakang terdiri dari beberapa bagian. Mari kita
simak tabel penyusun tulang belakang di bawah ini!
Bagian tulang
Jumlah
7
Tulang punggung (Thorax)
12
Tulang pinggang (Lumbar)
5
Tulang selangkang (Sacrum)
Tulang ekor (Koksigea)
Bagian tulang
Tulang dada (Sternum)
Jumlah
Manubrium
1
Gladiolus
1
Xifoid
1
(namun setelah dewasa
ketiga tulang ini berfusi
menjadi 1)
Tulang rusuk sejati
7
Tulang rusuk palsu
3
Tulang rusuk melayang
2
umum rangka apendikuler menyusun alat gerak, tangan dan kaki. Untuk lebih jelasnya kita
perhatikan tabel penyusun rangka apendikuler berikut ini!
Tulang
Jumlah
2
Tulang belikat (Skapula)
2
Tulang pangkal lengan (Humerus)
2
Tulang hasta (Ulna)
2
Tulang pengumpil (Radius)
2
Tulang pergelangan tangan (Karpal):
16 (8 pada tiap tangan)
Skafoid
2
Lunate
2
Triquetrum
2
Pisiform
2
Trapesium
2
Trapesoid
2
Kapitatum
2
Hamate
2
Tulang telapak tangan (Metakarpal)
10
Jari tangan (Falanges)
28
Tulang koksa atau inomiat
Bagian bawah
Ileum
2 (masing-masing
merupakan gabungan
dari 3 tulang di kiri dan
Ischium
kanan)
Pubis
Kalkaneus
Talus
Kuboid
Navikular
Kuneformis
6
10
28
OSSA COXAE:
Terdiri dari 3 tulang:
a. Os illium, bangunannya:
crista iliaca
ala ossis ilii
spina iliaca anterior superior (SIAS)
spina iliaca anterior inferior (SIAI)
spina iliaca posterior superior (SIPS)
spina iliaca posterior inferior (SIPI)
incisura ischiadica major
linea arcuata (batas pelvis major & minor)
acetabulum
b. Os ischium, bangunannya:
corpus
ramus superior
ramus inferior
spina ischiadica
incisura ischiadica minor
tuber ischiadicum
c. Os pubis, bangunannya :
corpus
ramus superior
ramus inferior
foramen obturatorium
OS SACRUM, bangunannya:
foramina sacralia anterior (dilalui pleksus sacralis & vasa darah)
pada saat kepala turunPada ibu hamil pleksus tertekan cram / nyeri kaki
crista sacralis
promontorium (bag. Kranial sacrum yg berhub. Dgn VL V yg menonjol)
fascies auricularis, basis ossis sacri
OS COCYGEUS:
3 - 5 vertebra yg gabung.
Partus : terdorong ke dorsal PBP makin lebar
PEMBAHASAN
SISTEM RANGKA
Rangka
Rangka merupakan sekumpulan tulang-tulang yang menyusun tubuh manusia dan
hewan.
1. Fungsi rangka :
A. Memberi bentuk tubuh
B. Menyokong berdiri tegaknya tubuh
C. Tempat melekatnya otot atau daging
D. Melindungi alat-alat tubuh yang lunak
E. Melakukan fungsi gerak
F. Tempat pembentukan sel-sel darah
G. Tempat penyimpanan mineral dan lemak
2. Macam-macam rangka
Pada umumnya, rangka tubuh manusia dibedakan atas dua kelompok utama, yaitu
dan tulang rusuk melayang (kosta fluktuantes). Sebanyak 7 pasang tulang rusuk
sejati masing-masing ujung depannya melekat pada tulang dada. Sebaliknya, 5
pasang ujung depan tulang rusuk palsu tidak melekat pada tulang dada, melainkan
menempel pada tulang rusuk sejati diatasnya. Sementara itu, 2 pasang ujung
depan tulang rusuk melayang tidak melekat pada tulang dada dan tulang rusuk
lainnya.
Rangka Apendikular
Rangka apendikular merupakan rangka tubuh yang berhubungan dengan
pergerakan. Rangka apendikular meliputi gelang bahu beserta anggota gerak atas
dan gelang panggul anggota gerak bawah.
1. Gelang bahu dan anggota gerak atas
Gelang bahu atau pektoralis terdapat pada bagian kiri dan kanan tubuh. Setiap
gelang bahu terdiri atas tulang selangka (klavikula) dan tulang belikat (skapula).
Tulang selangka membentang kedepan menghubungkan ujung tulang belikat
dengan bagian hulu tulang dada. Pada tulang belikat terdapat cekungan tempat
melekatnya tulang anggota gerak atas.
Tulang anggota gerak atas terdiri atas tulang lengan atas (humerus), tulang hasta
(uluna), dan tulang pengumpil (radius). Tulang hasta dan tulang pengumpil disebut
juga tulang lengan bawah. Selanjutnya, bagian ujung bawah dari kedua tulang
lengan bawah berhubungan dengan delapan tulang pergelangan tangan (karpal),
lima tulang telapak tangan (metakarpal), dan empat belas tulang jari-jari tangan
(falang).
2. Gelang panggul dan anggota gerak bawah
Gelang panggul atau pelvis, seperti halnya gelang bahu terdapat pada bagian kiri
dan kanan tubuh. Setiap gelang panggul dibangun oleh tiga tulang yang terpisah.
Ketiga tulang tersebut adalah tulang usus (ilium), tulang duduk (isium), dan tulang
kemaluan (pubis). Tulang-tulang gelang panggul berperan dalam menahan berat
tubuh, melindungi organ-organ didalam rongga gelang panggul, dan tempat
melekatnya kaki (tulang paha).
Gelang panggul perempuan berbeda dengan gelang panggul laki-laki. Pada
perempuan, tulang-tulang iliumnya melebar dan rongga panggul sedikit dangkal
sehingga ruang yang dibentuk lebih lebar dibanding struktur gelang panggul lakilaki. Struktur gelang panggul demikian merupakan suatu bentuk penyesuaian untuk
memudahkan bayi lahir dalam proses persalinan.
Pada gelang panggul terdapat lekukan yang disebut asetabulum, yaitu tempat
melekatnya tulang paha atau tulang anggota gerak bawah. Tulang anggota gerak
bawah terdiri atas tulang paha (femur), tulang kering (tibia), dan tulang betis
(fibula). Tulang paha berhubungan dengan tulang kering pada daerah lutut.
Didaerah tersebut terdapat tulang tempurung lutut (patela). Selanjutnya, tulang
kering dan tulang betis berhubungan dengan tujuh tulang pergelangan kaki (tarsal),
lima tulang telapak kaki (metatarsal), dan empat belas tulang jari-jari kaki (falang).
3. Tulang
Tulang pipih merupakan tulang yang berbentuk seperti lempengan. Tulang pipih
berperan untuk melindungi organ-organ dibawahnya dan tempat melekatnya otot.
Contoh tulang pipih antara lain tulang tengkorak, tulang rusuk, tulang dada, tulang
belikat.
3.Tulang Pendek
Tulang pendek merupakan tulang yang strukturnya berukuran pendek dan
berbentuk bulat atau kubus. Tulang pendek berperan dalam meredam pengaruh
goncangan yang keras dan terdapat pada persendian yang kompleks. Contoh tulang
pendek adalah tulang telapak tangan dan telapak kaki.
4.Tulang Sesamoid
Tulang sesamoid merupakan tulang kecil berbentuk biji. Tulang sesamoid terdapat
didalam tendon yang menghubungkan tulang-tulang ke otot. Contoh tulang
sesamoid adalah tulang palela.
5.Tulang tidak beraturan
Tulang tidak beraturan merupakan tulang-tulang dengan bentuk tidak menentu.
Contoh tulang ini adalah tulang vertebrata, tulang rahang, tulang wajah, dan tulang
panggul.
C.Persendian
Hubungan antara dua tulang atau lebih disebut persendian atau artikulasa.
Persendian ada yang bersifat erat sehingga tidak dapat menimbulkan gerak dan
ada juga yang bersifat longgar dan masih memungkinkan terjadinya gerak. Pada
umumnya, beberapa bentuk persendian pada rangka tubuh dapat dibedakan atas
tiga kelompok, yaitu sinartosis, amfiartrosis, dan diartrosis.
1. Sinartosis
Sinartosis merupakan bentuk persendian yang tidak memungkinkan terjadinya
gerak. Persendian sinartosis dapat dibedakan atas sinartosis sinfibrosis dan
sinartosis sinkon drosis.
Sinartosis sinfibrosis merupakan bentuk persendian dengan jaringan ikat serabut
(fibrosa) sebagai penghubung antar tulang. Contohnya, hubungan antar tulang
pada tengkorak. Sinartosis sinkondrosis merupakan bentuk persendian dengan
jaringan kartilago sebagai penghubung antar tulang. Contohnya, hubungan antara
tulang rusuk dan tulang dada.
2.Amfiartosis
Amfiartosis merupakan bentuk persendian yang masih memungkinkan terjadinya
gerak. Contohnya, hubungan antara tulang rusuk dan ruas-ruas tulang belakang.
Pada amfiartosis, tulang-tulang dihubungkan oleh jaringan kartilago.
3. Diartosis