Anda di halaman 1dari 6

GERAK PADA MAKHLUK HIDUP

membahas tentang

Proses Sistem Gangguan


Gerak pada Gerak pada pada Sistem
Makhluk Manusia Gerak
Hidup Manusia

Terdiri atas Contoh

Rangka Otot • Kram Gangguan pada Otot


Gerak Refleks • Nyeri otot
Terdiri atas • Miositis
Tulang Sendi • keseleo
Otot
Terdiri atas Terdiri atas Polos
Gangguan pada Rangka
Gerak Biasa Tulang Rawan Sendi Mati
Otot Patah Contoh
Sendi Kaku Gangguan Fisik
Tulang Keras Polos Tulang
Memiliki bentuk Sendi Gerak • Riktis
Otot Contoh
• Pipih meliputi • Mikrosefalus Gangguan fisiologis
Polos
• Pendek • Sendi Peluru • Ostoeporosis
• Tulang tengkorak • Pipa • Sendi Engsel
• Tulang badan • Tak beraturan • Sendi Putar • Skoliosis Contoh
Gangguan Tulang Belakang
• Tulang anggota gerak • Sendi Pelana • Lordosis
membentuk
• Sendi Geser • Kifosis

Contoh
• Dislokasi Gangguan Persendian
Menghindari Makan makanan meliputi Upaya Menjaga • Terkilir
kebiasaan sikap Olahraga Berjemur yang banyak Kesehatan
• Ankilosis
tubuh yang salah kalsium Gerak
GERAK PADA MAKHLUK HIDUP

A. Proses Terjadinya Gerak Manusia


Proses terjadinya gerakan pada manusia dimulai dari adanya stimulus (S) yang
diterima oleh reseptor (R) yang terdiri dari panca indera, yang kemudian
dibawa oleh syaraf-syaraf sensorik menuju ke otak (O). Stimulus tersebut
diolah oleh otak, lalu memberikan balikan melalui syaraf motorik ke alat-alat
gerak atau efektor (E) seperti otot, tulang, dan sendi sehingga manusia dapat
bergerak.
1. Gerak biasa
Gerak biasa merupakan gerak yang disadari, contohnya melangkahkan kaki
menuju suatu tempat, berlari dan menyapu. Hantaran impuls pada gerak
biasa dimulai dar reseptor sebagai penerima rangsang. Impuls tersebut
kemudian dihantarkan menuju neuron sensorik untuk kemudan diolah di
otak. Respons dari otak kemudian oleh saraf motorik dihantarkan ke
efektor sehingga terjadlah gerakan. Urutan perjalanan impuls pada gerak
biasa secara skematis sebagai berikut.
Rangsang → reseptor → neuron sensorik → otak → neuron motorik →
efektor
2. Gerak refleks
Gerak refleks merupakan gerak yang tidak disadari. Hantaran impuls pada
gerak refleks mirip seperti pada gerak biasa. Bedanya, impuls pada gerak
refleks tidak melalui pengolahan oleh pusat saraf. Neuron di otak hanya
berperan sebagai konektor saja. Ada dua macam neuron konektor, yaitu
neuron konektor di otak dan di sumsum tulang belakang. Contok gerak
refleks yang melalui neuron konektor otak, yaitu pupl mata mengecilbsaat
terkena cahaya yang terang. Contoh gerak refleks melalui neuron konektor
sumsum tulang belakang, yaitu kaki terangkat saat lutut dipukul. Urutan
perjalanan impuls pada gerak refleks secara skematis sebagai berikut.
Rangsang → reseptor → neuron sensorik → konektor (otak/sumsum tulang
belakang) → neuron motorik → efektor

B. Sistem Gerak Pada Manusia


Sistem gerak pada manusia atau yang dalam bahasa medis disebut sebagai
sistem muskuloskeletal, terdiri dari tulang, otot, sendi, serta organ-organ lain
seperti ligamen dan tulang rawan. Organ-organ yang termasuk ke dalam sistem
ini, akan bekerja sama untuk melakukan berbagai fungsinya dengan baik.
1. Rangka adalah sekumpulan tulang-tulang yang saling berhubungan
membentuk postur tubuh. Rangka merupakan alat gerak pasif, dimana
membutuhkan otot untuk bergerak. Rangka juga berfungsi untuk menopang
tubuh agar dapat berdiri tegak. Rangka juga memiliki fungsi lain,
diantaranya adalah tempat memproduksi sel darah merah dan putih,
melindungi organ bagian dalam, dan tempat melekatnya otot.
a. Tulang
Tulang terbentuk dari kandungan kalsium yang berbentuk garam dan
dapat melekat karena ada bantuan kolagen.
• Rangka pada manusia dibagi menjadi 3, yaitu Rangka Tengkorak,
Rangka badan dan rangka alat gerak (tangan dan kaki).
• Berdasarkan bentuknya, tulang dibagi menjadi 4 yaitu tulang pipa,
tulang pendek, tulang pipih dan tulang yang tidak beraturan.
• Berdasarkan lapisan Strukturnya, tulang dibagi menjadi 3, yaitu
periosteum, tulang kompak, tulang spons, tulang rongga sum-sum
dan tulang rawan atau biasa disebut kartilago.
b. Sendi
Sendi adalah tempat bertemunya antara dua tulang (penghubung
antartulang). Tulang di dalam tubuh dihubungkan oleh tulang rawan
dan ligamen.
• Berdasarkan banyak tidaknya digerakkan maka persendian
dikelompokan menjadi 3:
1) Sinartrosis (hubungan antar tulang yang tidak memungkinkan
adanya gerakan seperti tulang tengkorak),
2) Amfiartrosis (Hubungan antar tulang yang memungkinkan
gerakan, namun cukup terbatas seperti sendi yang ada di antar
ruas belakang)
3) Diartrosis (hubungan antar tulang yang memungkinkan
terjadinya banyak gerakan).
Sendi diartrosis dibagi menjadi 5 buah, meliputi:
▪ Sendi Peluru adalah hubungan antar tulang yang
memungkinkan salah satu tulang berputar terhadap tulang
yang lainnya sebagai porosnya. Contoh: tulang kepala dan
leher.
▪ Sendi engsel adalah hubungan antar tulang yang
memungkinkan gerakan hanya satu arah saja. Contoh:
tulang siku dan lutut.
▪ Sendi pelana adalah hubungan antar tulang yang
memungkinkan gerakan dua arah. Contoh: pangkal ibu jari.
▪ Sendi geser adalah hubungan antar tulang yang
memungkinkan gerakan pada satu bidang saja. Contoh:
tulang pergelangan kaki dan hubungan antar tulang
belakang.
▪ Sendi ellipsoidal adalah hubungan antar tulang berbentuk
oval dan yang lainnya elips sehingga berputar di setiap arah
kecuali aksial. Contoh: pada pergelangan tangan.
2. Otot
Otot adalah sebuah jaringan yang berfungsi sebagai alat gerak aktif untuk
membantu tulang agar dapat bergerak. Gerak pada manusia terjadi karena
proses kontraksi dan relaksasi otot.
• Berdasarkan jenisnya, otot terbagi menjadi 3 yaitu:
1) Otot polos yang ditemukan di saluran pencernaan seperti lambung
maupun usus halus.
2) Otot jantung yang ditemukan pada organ jantung
3) Otot lurik yang melekat pada rangka

C. Gangguan pada Sistem Gerak Manusia


Pada sistem gerak bisa mengalami suatu gangguan atau kelainan yang bisa
menghambat gerakan tubuh manusia dalam melakukan suatu aktivitas. Adapun
beberapa gangguan kelainan pada sistem gerak manusia meliputi gangguan
otot, gangguan sistem rangka, gangguan persendian, gangguan tulang
belakang.
1. Gangguan Pada Otot
Kelainan pada otot dapat disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut:
a. Keseleo merupakan salah satu penyebab gangguan pada otot yang
paling sering terjadi, terlebih saat berolahraga dan beraktivitas berat.
Kondisi ini bisa terjadi ketika otot mengalami tarikan atau puntiran,
baik secara tiba-tiba maupun perlahan.
b. Kram otot adalah kontraksi kuat atau mengencangnya otot, yang terasa
sakit dan muncul tiba-tiba, yang berlangsung selama beberapa saat.
Seringkali kondisi ini terjadi di kaki. Kram otot kaki pada malam hari
biasanya merupakan kejang atau mengencangnya otot pada betis secara
tiba-tiba.
c. Miositis adalah peradangan otot yang menyerang serat-serat otot,
sehingga membuat otot menjadi lemah. Kondisi ini dapat disebabkan
oleh cedera, infeksi, atau penyakit autoimun.
2. Gangguan pada Sistem Rangka
a. Gangguan Fisik
• Fraktura sederhana/tertutup merupakan patahnya tulang yang tidak
merobek otot.
• Fraktura kompleks/terbuka merupakan patahnya tulang yang tidak
membagi otot bahkan kulit.
• Greenstick merupakan patahnya tulang yang tidak membagi tulang
menjadi dua.
• Comminuted merupakan fraktura atau patahnya tulang menjadi
beberapa bagian tetapi tetap dalam otot yang sama.
b. Gangguan Fisiologis (Vitamin atau Hormon)
• Rakhitis merupakan gangguan fisiologis akibat kurangnya vitamin
D, sehingga osifikasi terhambat. Biasanya penderita rakhitis
memiliki kaki menyerupai huruf X atau O.
• Mikrosefalus merupakan gangguan pertumbuhan tulang tengkorak
sehingga kepala kecil karena kurang kalsium pada masa bayi.
• Osteoporosis merupakan gangguan rangka akibat adanya
penurunaan massa tulang pada usia lanjut karena lambatnya
osifikasi dan reabsorpsi materi penyusun tulang.
c. Gangguann Persendian
• Dislokasi merupakan gangguan sendi akibat adanya pergeseran
tulang, ligamen sobek atau tertarik.
• Terkilir merupakan gangguan sendi akibat gerakan tiba-tiba atau
gerakan yang tidak biasa dilakukan. Terkilir menyebabkan rasa
sakit dan peradangan pada daerah sendi.
• Ankilosis merupakan gangguan sendi akibat dari tidak
berfungsinya sendi tersebut.
• Artritis merupakan gangguan sendi yang disebabkan oleh adanya
peradangan pada sendi.
d. Gangguan Tulang Belakang
• Skoliosis merupakan melengkungnya tulang belakang kearah
samping sehingga mengakibatkan tulang akan melengkung ke arah
kanan atau kiri.
• Kifosis merupakan perubahan kelengkungan tulang belakan secara
keseluruhan sehingga orang menjadi bongkok atau membungkuk.
• Lordosis merupakan melengkungan tulang belakang di daerah
lumbal atau pingga ke arah depan sehingg akepala tertarik ke arah
belakang.
• Subluksasi, Gangguang tulang belakang pada segmen leher
sehingga posisi kepala tertarik ke arah kiri atau kanan.

D. Upaya Menjaga Kesehatan Sistem Gerak


Upaya menjaga kesehatan sistem gerak pada manusia sangat penting untuk
dilakukan agar mampu mengantisipasi gangguan atau kelainan yang terjadi
pada sistem gerak manusia.
1. Meningkatkan kandungan kalsium dalam asupan makanan Makanan yang
banyak mengandung kalsium diantaranya adalah susu, kangkung, kedelai
dan olahannya, ikan salmon, kacang almond, dan brokoli.
2. Berjemur pada sinar matahari Sinar matahari pagi sangat baik bagi
kesehatan sistem gerak. Hal tersebut dikarenakan melalui paparan sinar
matahari pagi selama 10-15 menit, sinar ultraviolet dari matahari akan
dapat membantu tubuh mengaktifkan pro vitamin D menjadi vitamin D.
Vitamin D aktif akan dapat meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfor
di dalam tubuh, sehingga akan menambah jumlah kalsium dan fosfor dalam
darah. Bertambahnya kadar vitamin D dalam tubuh dapat membantu
meningkatkan penyerapan kalsium.
3. Melakukan aktivitas fisik yang cukup setiap hari sebagai upaya menjaga
kesehatan sistem gerak manusia. Aktivitas fisik dapat membantu
terbentuknyatulang yang kuat dan memperlambat proses kerapuhan tulang
pada tubuh. Beberapa aktivitas fisik yang dapat dilakukan antara lain, jalan
kaki, jogging, naik turun tangga, dan sebagainya.
4. Menghindari kebiasaan sikap tubuh yang salah Contoh menghindari
kebiasaan sikap tubuh yang salah adalah dengan cara duduk yang benar.
Cara duduk dengan posisi yang benar dimaksud adalah tulang belakang
harus dalam posisi tegak (tidak membungkuk). Kemudian, ketika tidur
sebaiknya menggunakan alas yang datar dan padat agar posisi tulang
belakang tetap lurus.

Anda mungkin juga menyukai