Anda di halaman 1dari 4

Pemanfaatan Struktur Tumbuhan dalam Teknologi

Teknologi akan semakin terus berkembang. Konsep teknologi harus bermanfaat bagi manusia
atau penggunanya. Ide dan konsep yang ditemukan oleh peneliti banyak diadaptasi dari alam,
tubuh manusia, tumbuhan, dan hewan. Contoh penerapan teknologi yang terinspirasi oleh
struktur tubuh tumbuhan, yaitu sebagai berikut:

1. Tembok
Tembok bangunan terdiri atas batu bata yang tersusun sedemikian rupa seperti susunan
sel pada jaringan tumbuhan.
2. Lift
Lift di dalam gedung bertingkat sebagai alat transportasi dari lantai bawah ke lantai atas
dan sebaliknya dibuat seperti alat transportasi pada tumbuhan, yaitu xylem dan floem
yang membawa zat makanan dari akar ke daun dan sebaliknya.
3. Instalasi jaringan listrik dan pipa air
Instalasi jaringan listrik dan pipa air pada bangunan bertingkat terinspirasi dari sistem
jaringan pembuluh pada tubuh tumbuhan.
4. Panel Surya (Solar Cell)
Panel surya merupakan alat yang dapat mengubah sinar matahari menjadi energi listrik.
Mekanisme kerja panel surya terinspirasi oleh mekanisme fotosintesis yang terjadi pada
daun tumbuhan.
5. Sensor Cahaya
Sensor cahaya seperti yang digunakan pada lampu penerangan jalan yang disebut
fotoresistor. Fotoresistor ini merupakan resistor atau hambatan listrik yang dapat diubah
nilai hambatannya melalui penyinaran cahaya.
a. Fotovoltaic
Berfungsi untuk mengubah sinar matahari menjadi arus listrik DC. Tegangan
yang dihasilkan sebanding dengan intensitas cahaya yang mengenai permukaan
solar cell. Semakin kuat sinar matahari, maka tegangan dan arus listrik DC yang
dihasilkan semakin besar. Bahan pembuat solar cell adalah silikon, cadmium
sullphide, gallium arsenide, dan selenium.
Gambar Penampang Solar Cell
Sumber: kemendikbud.go.id
Depletion layer adalah pertemuan antara subtrat tipe P dan subtrat tipe N. prinsip
kerjanya adalah apabila cahaya jatuh pada solar cell, depletion layer akan
berkurang dan elektron berpindah melalui hubungan PN. Besarnya arus yang
mengalir sebanding dengan perpindahan elektron yang ditentukan intesitas
cahayanya.
b. Fotoconductiv
Berfungsi untuk mengubah intensitas cahaya menjadi perubahan konduktivitas.
Kebanyakan komponen ini terbuat dari bahan cadmium selenoide atau cadmium
sulfide. Tipe-tipe fotoconductiv:
1) LDR (Light Dependent Resistor)
Berfungsi untuk mengubah intensitas cahaya menjadi hambatan listrik.
Semakin banyak cahaya yang mengenai permukaan LDR hambatan listrik
semakin besar.

Gambar Simbol LDR


Sumber: kemendikbud.go.id
2) Fotodiode
Berfungsi untuk mengubah intensitas cahaya menjadi konduktivitas diode.
Fotodiode sejenis dengan diode pada umumnya, perbedaannya adalah pada
fotodiode ini dipasang sebuah lensa yang memfokuskan sinar agar sinar jatuh
pada pertemuan PN. Prinsip kerjanya adalah energi pancaran cahaya yang
jatuh pada pertemuan PN menyebabkan sebuah elektron berpindah ke tingkat
energi yang lebih tinggi. Elektron berpindah ke luar dari valensi band
meninggalkan hole sehingga membangkitkan pasangan elektron bebas dan
hole.

Gambar Simbol Fotodiode


Sumber: kemendikbud.go.id
3) Fototransistor
Berfungsi untuk mengubah intensitas cahaya menjadi konduktivitas
transistor. Fototransistor sejenis dengan transistor pada umumnya.
Perbedaannya adalah pada fototransistor dipasang sebuah lensa yang
memokuskan sinar pada kaki basis untuk memfokuskan sinar jatuh pada
pertemuan PN.

Gambar Simbol Fototransistor


Sumber: kemendikbud.go.id
6. Paving
Paving memiliki bentuk yang sama dengan sel parenkim. Parenkim berbentuk segi
enam dan memiliki ruang antarsel. Dengan adanya bentuk parenkim tersebut, maka
muncullah ide dari peneliti untuk membuat paving berbentuk segi enam. Bentuk ini
memudahkan dalam pemasangan paving. Paving digunakan untuk meratakan jaran dan
menyerap air hujan.

Sumber: BUPELAS IPA SMP Kelas 8


7. Biophotovoltaic Moss Table
Buophitivoltaic Moss Table merupakan meja yang dapat membangkitkan listrik melalui
proses fotosintesi. Bpv moss table ini bekerja sebagai bio-elektrik yang mengubah
energi kimia dalam fotosintesis menjadi energi listrik menggunakan material biologi.
Material biologi yang digunakan di antaranya adalah Algae, Cyanobacteria, dan
tumbuhan vascular. Teknologi ini mampu digunakan pada alat-alat listrik kecil untuk
mengisi energi listrik, seperti jam digital.

Sumber: BUPELAS IPA SMP Kelas 8


8. Charger Tenaga Surya Eelctree
Teknologi ini terinspirasi dari tanaman bonsai yang mempunyai karakteristik daun
berkelompok. Electree dibuat mirip dengan bentuk daun yang berfungsi sebagai sel
surya menyerap panas matahari. Charger tenaga surya Eelctree dirancang oleh Vivien
Muller dan terinspirasi dari jaringan tumbuhan. Terdapat 27 buah daun sel surya
dengan bahan amorphous-silicon berkualitas tinggi. Masing-masing berbentuk persegi
panjang dengan lebar 3,7 inci atau sekitah 10 sm. Cabang-cabangnya memuncak secara
vertikal dengan sedikit lingkungan khas pohon bonsai. Electree memiliki kapasitas
penyimpanan energi hingga 14.000 mAh. Sehingga, electree dapat digunakan untuk
charging ponsel.

Tim Ganesa Operation. 2016. Pasti Bisa Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung: Penerbit Duta.

Tim Mestro Genta. 2020. BUPELAS Pemetaam Materi & Bank Soal IPA SMP Kelas 8.
Sidoarjo: Genta Group Production.

Khoerunnisa, Elis., dkk. 2019. Super Complete SMP/MTs 7, 8, 9. Depok: Sahabat Pelajar
Cerdas.

Kemendikbud. 2008. “Jenis-Jenis Sensor dan Fungsinya”. Dalam https://m-


edukasi.kemdikbud.go.id/medukasi/produk-
files/kontenonline/online2008/jenissensor/sensor%20cahaya%20dan
%20fungsinya.html. Diakses pada 27 Februari 2021.

Anda mungkin juga menyukai