Anda di halaman 1dari 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

DAN MATERI HASIL KUNJUNGAN HOME INDUSTRI ONCOM


BIOTEKNOLOGI

Disusun untuk Memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Bioteknologi


Dosen Pengampu: Romdah Romansyah, S.Pd., M.Pd., M,Si.

Disusun oleh:
1. Dhaifina Azimatunisa NIM. 2119160009
2. Lala Laura Rahman NIM. 2119160065
3. Lia Kania Sari NIM. 2119160073
Tingkat 3-C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS GALUH
CIAMIS
2019
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMAN 1 Galuh


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII / Ganjil
Materi Pokok : Bioteknologi
Jumlah Pertemuan :2
Pertemuan Ke- :1
Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 45 menit)

A. Kompetensi Inti
• KI-1 dan KI-2: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
• KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
• KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator

4.10 Merencanakan dan melakukan 4.10.1 Menjelaskan tentang definisi


percobaan dalam penerapan bioteknologi.
prinsip-prinsip bioteknologi 4.10.2 Membedakan prinsip dasar bioteknologi
konvensional untuk modern dengan bioteknologi
menghasilkan produk dan konvensional.
mengevaluasi produk yang 4.10.3 Melakukan pengamatan terhadap
dihasilkan serta prosedur yang bioteknologi pangan konvensional pada
dilaksanakan. pembuatan oncom merah.
4.10.4 Menyimpulkan peranan
. mikroorganisme dalam proses
pembuatan oncom merah.
4.10.5 Memerinci prosedur yang dilaksanakan
dalam proses pembuatan oncom merah.

C. Tujuan Pembelajaran
4.10.1.1Siswa mampu menjelaskan definisi bioteknologi dengan benar melalui studi
literatur.
4.10.2.1Siswa mampu membedakan prinsip dasar dari bioteknologi modern dan
bioteknologi konvensional dengan benar melalui studi literatur.
4.10.3.1Siswa mampu melakukan pengamatan dengan seksama terhadap bioteknologi
pangan konvensional pada pembuatan oncom merah melalui studi lapangan.
4.10.4.1Melalui studi literatur siswa mampu menyimpulkan peranan mikroorganisme
dalam proses pembuatan oncom dengan tepat.
4.10.5.1 Melalui diskusi siswa mampu memerinci prosedur yang dilaksanakan dalam
proses pembuatan oncom merah dengan benar.

D. Materi Pembelajaran
1. Bioteknologi konvensional
2. Bioteknologi modern
3. Pembuatan oncom sebagai penerapan bioteknologi konvensional

E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : STEM
2. Model pembelajaran : Sains, Teknologi Masyarakat (STM)
3. Metode pembelajaran : Diskusi, presentasi, studi lapangan, studi literatur

F. Media Pembelajaran
1. Media:
- Foto hasil kunjungan pembuatan oncom merah.
- Power point tentang bioteknologi konvensional oncom merah.
2. Alat:
- Spidol, papan tulis
- Laptop
- LCD Proyektor
3. Bahan:
- Lembar penilaian

G. Sumber Belajar
1. Kunjungan home industri “oncom merah”
2. Sutarno. Rekayasa Genetik dan Perkembangan Bioteknologi di Bidang Peternakan.
ISSN: 2528-57421.
3. Bening Diniari, Embun.2018. Mengenal Bioteknologi Konvensional. Diakses dari link
blogr.ruangguru.com/2015/11/mengenal-bioteknologi-konvensional.html.
H. Langkah-Langkah Pembelajaran

A. Kegiatan Pendahuluan 15 menit


Alokasi
No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu
(menit)
Orientasi
1 Guru membuka pembelajaran Siswa menjawab salam.
1
dengan mengucapkan salam.
2 Guru mengajak berdo’a sebelum Siswa berdoa menurut agama dan
1
kegiatan pembelajaran dimulai. kepercayaan masing-masing.
3 Guru mengecek kehadiran siswa. Siswa dicek kehadirannya oleh
guru. 2

Apersepsi
4 Guru menggali materi sebelumnya Siswa menjelaskan pengetahuan
yang terkait dengan materi mengenai materi pelajaran yang 5
“Bioteknologi”. telah dibahas sebelumnya.

Motivasi
5 Guru menyampaikan kompetensi Siswa menyimak kompetensi
dasar dan tujuan pembelajaran dasar dan tujuan pembelajaran 2
yang ingin dicapai. disampaikan oleh guru.
Pemberian Acuan
6 Guru menjelaskan mekanisme Siswa menyimak penjelasan
pelaksanaan belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran 2
langkah-langkah model STM dengan model STM.
7. Guru membagi siswa menjadi 4 Siswa duduk berkelompok
kelompok. dengan anggota kelompoknya 2
masing-masing.
B. Kegiatan Inti (60 Menit)
Invitasi
8 Guru mengadakan tanya jawab Siswa menjawab pertanyaan
dengan siswa “sudahkah mereka yang diajukan oleh guru.
berkunjung ke pabrik oncom?”.
Guru menindaklanjuti dengan 5
mengajukan pertanyaan “apa yang
kalian amati di pabrik oncom
tersebut?”
Pembentukan / pengembangan konsep (eksplorasi)
9 Ditampilkan foto/ video yang berisi Siswa mengamati foto/video yang
atau membahas topik bioteknologi berisi atau membahas topik
10
tentang pembuatan oncom. bioteknologi tentang pembuatan
oncom.
10 Guru meminta siswa secara Siswa secara berkelompok
berkelompok untuk: mengerjakan tugas sesuai
instruksi guru.
1) Menganalisis mikroorganisme
yang berperan dalam
pembuatan oncom.
2) Menganalisis teknologi yang
digunakan dalam pembuatan
20
oncom.
3) Menganalisis proses
pengemasan produk oncom
yang dihasilkan.
4) Menganalisis perhitungan
matematik dari proses
pembuatan oncom tersebut.

Eksplanasi dan Solusi


11 Guru meminta siswa untuk Siswa berdiskusi mencari solusi
berdiskusi mencari solusi terhadap terhadap masalah yang ditemukan
masalah yang ditemukan di fase di fase eksplorasi. 15
eksplorasi.

12 Guru meminta siswa untuk Siswa membuat laporan tertulis


membuat laporan tertulis berdasarkan hasil diskusi yang
berdasarkan hasil diskusi yang telah diperoleh dari pengamatan
5
telah diperoleh dari pengamatan secara berkelompok dan
secara berkelompok dan mempresentasikannya.
mempresentasikannya.
Tindak Lanjut dan Pemantapan Konsep
13 Guru menekankan konsep Setelah siswa melakukan
bioteknologi oncom yang dibantu kunjungan dan menganalisis hasil
oleh mikroorganisme (jamur dari kunjungan tentang
Neurospora sitophila) dengan pembuatan oncom, siswa menjadi
tahapan-tahapan tertentu. paham bahwa bioteknologi 5
(khususnya oncom) dibuat
dengan bantuan mikroorganisme
(jamur Neurospora sitophila)
dengan tahapan-tahapan tertentu.

C. Kegiatan Penutup (15 menit)


14 Guru mereview kegiatan Siswa menyimak apa yang
pembelajaran. disampaikan oleh guru.
5
15 Guru menyampaikan materi untuk Siswa menyimak materi
pertemuan selanjutnya yaitu tentang pembelajaran selanjutnya tentang 5
Bioteknologi modern. Bioteknologi modern.

16 Guru menutup pembelajaran dengan Siswa mengucapkan hamdalah


mengucapkan hamdalah. sebagai tanda berakhirnya proses 5
pembelajaran.

I. Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian Sikap (Afektif)
- Teknik Penilaian : Non tes
- Instrumen : Jurnal Siswa, lembar observasi (terlampir).
2. Penilaian Pengetahuan (Kognitif)
- Teknik Penilaian : Tes tertulis
- Instrumen : Soal essay (terlampir).
3. Penilaian Keterampilan
- Teknik Penilaian : Non tes
- Instrumen : Lembar penilaian diskusi dan presentasi (terlampir).

Ciamis, April 2019

Mengetahui,
Kepala Sekolah SMAN 1 Galuh, Guru Mata Pelajaran,

…………………………………… Kelompok 4
NIP/NRK. NIP

Catatan Kepala Sekolah


..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
MATERI PRESENTASI DARI HASIL KUNJUNGAN

A. Bioteknologi Konvensional dan Modern


Bioteknologi adalah bidang penerapan biosains dan teknologi yang menyangkut
penerapan praktis organisme hidup atau komponen subsellulernya pada industri jasa dan
manufaktur serta pengelolaan lingkungan. Atau dapat pula di definisikan sebagai teknologi
yang menggunakan sistem hayati (proses- proses biologi) untuk mendapatkan barang dan
jasa yang berguna bagi kesejahteraan manusia. Bioteknologi memanfaatkan: bakteri, ragi,
kapang, alga, sel tumbuhan atau sel hewan yang dibiakkan sebagai konstituen berbagai
proses industri.
Pada umumnya bioteknologi dibedakan menjadi bioteknologi tradisional dan modern.
1. Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi Konvensional adalah bioteknologi yang memanfaatkan mikrobia
(organisme) untuk memodifikasi bahan dan dan lingkungan untuk memperoleh
produk optimal. Misalnya pembuatan tempe, tape, roti, pengomposan sampah.
Bioteknologi konvensional juga memiliki kelebihan dan kekurangan, diantaranya:
a. Kelebihan
- Menggunakan bahan yang harganya relatif murah dan mudah didapat
- Teknologi yang digunakan juga tergolong sederhana dan tidak memiliki
dampak negatif jangka panjang serta bisa meningkatkan nilai gizi makanan
- Menciptakan sumber makanan baru, misalnya air kelapa menjadi nata de coco
- Dapat membuat makanan lebih tahan lama, misalnya asinan
b. Kekurangan
- Sangat mudah dipengaruhi oleh kondisi alam, antara lain suhu dan hama di
lingkungan tersebut
2. Bioteknologi modern dilakukan melalui pemanfaatan ketrampilan manusia dalam
melakukan manipulasi makhluk hidup agar dapat digunakan untuk menghasilkan
produk sesuai yang diinginkan manusia. Misalnya melalui teknik rekayasa genetik.
Rekayasa genetik merupakan teknik untuk menghasilkan molekul DNA yang berisi
gen baru yang diinginkan atau kombinasi gen-gen baru atau dapat dikatakan sebagai
manipulasi organisme. Sama hal nya dengan bioteknologi konvensional,
bioteknologi modern juga memiliki kelebihan dan kekurangan, yaitu:
a. Kelebihan
- Di bidang pertanian dan peternakan, bioteknologi modern dapat menciptakan
bibit unggul yang akan memberikan produk bermutu tinggi secara kualitas dan
kuantitas , meningkatnya sifat resistensi tanaman terhadap hama dan penyakit
tanaman.
- Di bidang Lingkungan dan pelestarian, bioteknologi modern dapat mengatasi
masalah pelestarian spesies langka dan hampir punah. Dengan teknologi
transplantasi nukleus, hewan / tumbuhan langka bisa dilestarikan.
- Di bidang kesehatan, mampu menciptakan produk obat untuk penyakit.
Seperti penyakit kelainan genetis dengan terapi gen, hormon insulin,
antibiotik, antibodi monoklonal, dan vaksin.
- Di bidang industri, Bioteknologi modern dapat menciptakan pemberantas
hama secara biologis (seperti Bacillus thuringensis) dan tanaman tahan hama
yang dalam tubuhnya disisipkan gen bakteri.
- Di bidang pertambangan, bioteknologi modern dapat digunakan untuk
pengolahan biji besi membantu manusia mengatasi masalah sumber daya
energi.
b. Kekurangan
- Pelepasan organisme transgenik ke alam dapat merusak keseimbangan alam
dan kelestarian organisme.
- Dapat menyebabkan pencemaran biologi, karena jika makhluk hidup
transgenik lepas ke alam bebas dan kawin dengan makhluk normal bisa
menghasilkan keturunan yang mutan.

B. Bioteknologi Tradisional “Oncom Merah”


Oncom adalah makanan tradisional Indonesia yang berasal dari daerah Jawa Barat.
Oncom merupakan sumber gizi yang potensial untuk masyarakat, karena dengan adanya
proses fermentasi, maka struktur kimia bahan-bahan yang tadinya bersifat kompleks, akan
terurai menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana sehingga lebih mudah dicerna dan
dimanfaatkan oleh tubuh. Jamur (kapang) yang berperan dalam pembuatan oncom adalah
Neurospora sitophila. Neurospora sitophila (Neuron : urat saraf atau berurat loreng-loreng,
spora, sitsos : makanan, dan philos : menyukai) merupakan salah satu spesies dari genus
Neurospora yang memiliki spora berbentuk seperti urat saraf berloreng-loreng. Neurospora
sithophila juga dikenal sebagai jamur oncom. Dalam proses fermentasi Neurospora sitophila
berkembang biak dan menjadikan makanan menjadi berwarna kuning-kemerahan. Sehingga
oncom yang dihasilkan adalah oncom merah.

Analisis STEM dari produk “Oncom Merah” berdasarkan hasil kunjungan

Sains Teknologi Enjinering Matematik


Pembuatan oncom Teknologi yang digunakan dalam Teknik Perhitungan
merupakan salah pembuatan oncom adalah teknologi pembuatan matematik atau
satu contoh konvensional/tradisional/sederhana. oncom komposisi
penerapan Alat yang digunakan selama proses cukup bahan hanya
bioteknologi pembuatan hanya cetakan dari kayu sederhana, disebutkan
konvensional dan papan, dreum, tempat hanya bahwa dalam 1
dalam bidang pengadukan dari papan, ayakan dari dilakukan kali produksi
pangan, karena kawat dan bahan bakar pencetakan dihasilkan 70
dalam pembuatan menggunakan kayu bakar. berbentuk ebeg, dimana 1
oncom persegi ebeg terdapat 7
menggunakan panjang buah oncom.
mikroorganisme dengan Untuk
berupa ketebalan pemberian ragi
Neurospora 3-4 cm. diberikan 1
sitophila sebagai genggam untuk
jamur oncom yang 1 ebeg.
membuat warna Untuk
oncom menjadi peritungan
merah harga, 1 oncom
kekuningan. dijual dengan
harga Rp.
3000,-

Sebelum diketahui perkembangbiakan secara seksualnya jamur (kapang)


Neurospora sitophila termasuk ke dalam kelompok Deuteromycota, tetapi setelah diketahui
fase seksualnya yaitu dengan pembentukan askus, maka jamur oncom tersebut termasuk ke
dalam kelompok Ascomycota. Secara umum klasifikasi Jamur oncom, sebagai berikut:
Kingdom : Fungi
Filum : Ascomycota
Kelas : Ascomycetes
Ordo : Sordariales
Famili : Sordariaceae
Genus : Neurospora
Spesies : Neurospora sitophila
Adapun siklus hidupnya yaitu sebagai berikut.

Dalam proses fermentasinya, jamur (kapang) oncom Neurospora sitophila


mengeluarkan enzim amilase, lipase dan protease yang aktif selama proses fermentasi dan
memegang peranan penting dalam penguraian pati menjadi gula, penguraian bahan-bahan
dinding sel kacang, penguraian lemak, serta pembentukan sedikit alkohol dan berbagai ester
yang memunculkan aroma sedap dan harum. Protein juga terdegradasi namun tidak penuh
dan berakibat meningkatnya daya cerna. Berdasarkan hasil penelitian, Oncom mengandung
Air 87,46%, Lemak 0,92%, Protein 4,37%, Karbohidrat 3,05%, Serat kasar 1,65%, serta
mengandung Mineral seperti Zat besi (Fe), Kalium (K) dan Natrium (Na).
Jamur (kapang) oncom Neurospora sitophila memberikan warna kuning kemerahan
pada oncom, sehingga oncom ini disebut denga noncom merah. Di dalam oncom mungkin
terkandung senyawa berbahaya yang disebut dengan Aflatoxin, yaitu sebagai produk
samping akibat pencemaran jamur Aspergillus flavus pada biji kacang tanah. Aflatoxin
merupakan golongan zat carcinogen paling kuat dan berbahaya, yang umumnya terdapat
dalam kacang-kacangan dan jagung, termasuk kacang kedelai yang dijadikan tempe. Namun
salahsatu sifat alami dari ragi oncom Neurospora sitophila ini dapat menurunkan kadar
kandungan Aflatoxin, jadi dalam lingkungan pembuatan yang higienis, masalah peracunan
oncom ini tidak akan muncul.
Salah satu faktor untuk membuat oncom yang baik adalah kualitas raginya, yaitu
kapang Neurospora sitophila. Faktor lainnya yang mempengaruhi yaitu kadar air, kisaran
kadar air yang optimal adalah 50-75%. Kadar air yang tinggi akan mengakibatkan pertukaran
gas, difusi oksigen, volume gas, tetapi meningkatkan resiko kontaminasi dengan bakteri.
Adapun cara membuat oncom dari ampas tahu dan bungkil kacang tanah berdasarkan
hasil kunjungan kami yaitu sebagai berikut.
1. Langkah pertama, rendam ampas tahu dalam air bersih selama 3-5 jam hingga ampas
mengembang atau agak melar.
2. Disamping perendaman ampas tahu, sediakan juga bungkil kacang tanah yang sudah
direndam.
3. Angkat ampas tahu, masukkan kedalam wadah yag berlubang kemudian tiriskan airnya
hingga kadar minimum sekitar 1 hari 1 malam.
4. Sesudah diperas, ampas tahu kemudian diayak hingga ampas tersebut halus.
5. Tambahkan bungkil kacang tanah kedalam ampas tahu, aduk hingga merata (sekitar 20
menit).
6. Kukus ampas tahu yang sudah tercampur dengan bungkil kacang tanah hingga matang
dan berbau harum. Lamanya waktu pengukusan bersifat relatif tergantung kondisi kayu
bakar, biasanya memerlukan waktu antara 1,5-2 jam.
7. Angkat ampas tahu yang telah dicampur bungkil kacang tersebut. Keluarkan dari
kukusan, kemudian cetaklah diatas tatakan kayu/papan. Cetak dengan ketebalan kurang
lebih 3-4 cm. Simpan di atas ebeg biarkan hingga dingin. Perlu diperhatikan, proses ini
hingga pemberian ragi harus dilakukan dengan higienis (kondisi tangan harus kering)
agar pertumbuhan jamur tidak terganggu.
8. Sesudah dingin, taburkan ragi oncom pada ampas yang sudah dicetak.
9. Setelah sekitar 10-12 jam kemudian oncom tersebut dibalik agar dibagian bawah juga
ditumbuhi jamur.
10. Kemudian ampas yang sudah diberi ragi disimpan di atas ebeg.

Berikut beberapa fase dalam pembuatan oncom merah

Bungkil kacang yang sedang direndam.

Ampas tahu yang telah dihaluskan.


Tempat untuk mencampurkan bahan-bahan yaitu ampas tahu dan bungkil kacang
tanah

Oncom yang belum ditaburi ragi oncom

Ragi oncom.

Oncom merah yang sudah jadi.

Anda mungkin juga menyukai