Anda di halaman 1dari 15

RETIKULUM ENDOPLASMA

Makalah

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biokimia


Yang Dibina Oleh Ibu Siti Imroatul Maslikah, Ssi, M. Si.
Disajikan pada Hari Jum’at, 23 Maret 2018

Oleh Kelompok 07 :

1. Furzania Mumtaza (170341615097)


2. Karin Anindita Widya Pitaloka (170341615097)
3. Karlina Syabania (170341615099)

OFFERING B 2017

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
PRODI S1 PENDIDIKAN BIOLOGI
MARET
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-
Nya-lah sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan makalah ini. Dan tak lupa ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya saya ucap kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
penulisan makalah ini.
Dalam makalah ini dibahas tentang retikulum endoplasma, baik struktur maupun
fungsinya. Mitokondria merupakan adalah organel yang dapat ditemukan pada semua sel
eukariot, sehingga sangat penting untuk kita membahas atau mengkaji tentang retikulum
endoplasma secara lebih detail. Oleh karena itu penulis berusaha memaparkan tentang retikulum
endoplasma dengan harapan dapat berguna bagi para pembaca.
Akhir kata, saya menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan oleh karena
itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan
kekurangan-kekurangan dalam makalah ini.

Malang, 22 Maret 2018

Penulis,

i
DAFTAR ISI

BAB IPENDAHULUAN ................................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................. 1

1.3 Tujuan .................................................................................................................................... 1

BAB IIPEMBAHASAN ................................................................................................................. 2

2.1 Morfologi Retikulum Endoplasma ........................................................................................ 2

2.2 Macam Retikulum Endoplasma............................................................................................. 4

2.4 Enzim Pada Retikulum Endoplasma ..................................................................................... 5

2.4 Fugsi Retikulum Endoplasma ................................................................................................ 6

2.5 Cara Biogenesis dan Sintesis protein pada Retikulum Endoplasma ..................................... 6

BAB IIIPENUTUP ........................................................................................................................ 10

3.1. Kesimpulan ......................................................................................................................... 10

3,2 Saran .................................................................................... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR RUJUKAN ................................................................................................................... 11

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Retikulum Endoplasma (RE, atau endoplasmic reticula) adalah organel yang dapat
ditemukan pada semua sel eukariotik. Fungsi retikulum endoplasma bervariasi, tergantung
pada jenisnya. Pada bagian-bagian Retikulum Endoplasma tertentu, terdapat ribuan ribosom
atau ribosome. Ribosom merupakan tempat dimana proses pembentukan protein terjadi di
dalam sel. Bagian ini disebut dengan Retikulum Endoplasma Kasar atau Rough Endoplasmic
Reticulum. Kegunaan daripada Retikulum Endoplasma Kasar adalah untuk mengisolir dan
membawa protein tersebut ke bagian-bagian sel lainnya. Kebanyakan protein tersebut tidak
diperlukan sel dalam jumlah banyak dan biasanya akan dikeluarkan dari sel. Contoh protein
tersebut adalah enzim dan hormon. (Wildan Yatim, 1987:56)
Sedangkan bagian-bagian Retikulum Endoplasma yang tidak diselimuti oleh ribosom
disebut Retikulum Endoplasma Halus atau Smooth Endoplasmic Reticulum. Kegunaannya
adalah untuk membentuk lemak dan steroid. Sel-sel yang sebagian besar terdiri dari
Retikulum Endoplasma Halus terdapat di beberapa organ seperti hati.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk menulis tentang
“Retikulum Endoplasma”.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana morfologi Retikulum Endoplasma (RE)?
2. Apa saja macam dari Retikulum Endoplasma (RE)?
3. Bagaimana enzim pada Retikulum Endoplasma (RE)?
4. Bagaimana fungsi Retikulum Endoplasma?
5. Bagaimana cara biogenesis dan sintesis protein pada Retikulum Endoplasma?
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini yaitu penulis dapat menjelaskan
tentang definisi, struktur, komposisi kimia dan fungsi Retikulum Endoplasma secara umum.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Morfologi Retikulum Endoplasma


Semua sel eukariota mengandung retikulum endoplasma. Secara umum retikulum
endoplasma berperan sebagai jalur transportasi intraseluler bagi sel. Dikenal ada dua jenis
retikulum endoplasma, yaitu retikulum endoplasma halus dan retikulum endoplasma kasar.
Retikulum endoplasma halus berperan dalam sintesis protein dan sintesis membran baru.
Retikulum endoplasma kasar mengandung ribosom dan berperan untuk sintesis protein dan
modifikasi protein.

Ruang yang terdapat di dalam retikulum endoplasma (RE) disebut lumen atau ruang
sisternal RE. Lumen RE terpisah dari sitosol oleh suatu membran tunggal (membran RE) yang
memudahkan komunikasi diantara kedua kompartemen ini. Membran RE berkesinambungan
dengan membran luar inti. Struktur membran retikulum endoplasma sesuai dengan model
membran mosaik cair dari Singer dan Nicolson. Dalam beberapa hal, membran retikulum
endoplasma berbeda dengan membran plasma, antara lain :
a. Ketebalan membran
Membran plasma lebih tebal dari membran retikulum endoplasma. Membran plasma memiliki
ketebalan berkisar antara 8-10 nm, sedangkan membran retikulum endoplasmamemiliki
ketebalan berkisar 5 nm.
2
b. Rasio protein
Jumlah protein yang terdapat dalam membran plasma lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah
protein yang terdapat dalam membran retikulum endoplasma. Hal tersebut menyebabkan struktur
membran pada retikulum endoplasma lebih stabil dari pada membran plasma.
c. Rasio kolesterol
Konsenstrasi kolesterol yang terdapat pada membran plasma lebih sedikit dibandingkan dengan
konsentrasi kolesterol yang terdapat pada membran retikulum endoplasma.
d. Fluiditas
Membran plasma lebih bersifat cair dibandingkan dengan membran retikulum endoplasma. Hal
ini disebabkan karena kandungan protein yang terdapat pada membran plasma lebih sedikit
dibandingkan dengan membran retikulum endoplasma.
Retikulum endoplasma merupakan suatu alat yang bekerja untuk memisahkan molekul-
molekul baru yang disintesis di dalam sitosol dan yang tidak di sintesis di dalam sitosol. Selain
itu, juga berperan sebagai pusat biosintesis makromolekul yang digunakan untuk membangun
organelorganel seluler yang lain. Lipida, protein, dan kompleks karbohidrat di transpor ke badan
golgi, ke membran plasma atau ke lisosom atau ke bagian luar sel.
Retikulum Endoplasma sendiri terdiri atas ruangan-ruangan kosong yang ditutupi dengan
membran dengan ketebalan 4 nm (nanometer, 10-9 meter). Membran ini berhubungan langsung
dengan selimut nukleus atau nuclear envelope. Retikulum endoplasma memiliki struktur yang
menyerupai kantung berlapis-lapis. Kantung ini disebut cisternae.
Selaput retikulum endoplasma memiliki dua permukaan yaitu permukaan hialoplasmik
dan permukaan luminal. Permukaan hialoplasmik yaitu permukaaan yang mengarah ke sitosol
(hialoplasma). Permukaan luminal yaitu permukaan yang mengarah ke lumen atau sisterna.
Menempel di permukaan hialoplasmik kadang kala terdapat butir-butir yang menyebabkan
permukaan tampak berbutir-butir.
Retikulum Endoplasma (RE) merupakan labirin membran yang demikian banyak
sehingga retikulum endoplasma meliputi separuh lebih dari total membran dalam sel-sel
eukariotik. Dalam sel organel ini terdapat dua bentuk yaitu retikulum endoplasma kasar dan
retikulum endoplasma halus. RE yang ditempeli ribosom tampak berbintik-bintik sehingga
tampak kasar yang disebut RE kasar.

3
2.2 Macam Retikulum Endoplasma
RE Kasar
Di permukaan RE kasar, terdapat bintik-bintik yang merupakan ribosom sehingga
membran tidak tampak bersih. Ribosom ini berperan dalam sintesis protein. Maka, fungsi utama
RE kasar adalah sebagai tempat sintesis protein. RE kasar memiliki struktur khas yaitu setiap
lembarannya tersusun atas 2 membran sel yang kemudian menjadi satu pada bagian tepi sel
masing-masing. Membran ini dibatasi oleh kantong yang berbentuk sakulus.

Bentuk dan letak sakulus bervariasi, sesuai dengan jenis, struktur dan fungsi sel.Misalnya
RE kasar yang yang berada di pankreas, sakulus menjadi tampak sistematis, terarah, serta
paralel antara satu kantung dengan kantung lainnya. Contoh RE kasar yang lain tampak pada sel-
sel glandula dari acini pankreas dan paratoide terdapat pada maxilla. Hampir seluruh sakulus
yang diamati di bawah mikroskop menempati bagian basal sitoplasma. Semakin aktif sebuah sel,
maka jumlah ribosom dan sakulur akan kian banyak. (Subowo,1987:30)

RE Halus
Berbeda dari RE kasar, RE halus tidak memiliki bintik-bintik ribosom di permukaannya.
RE halus terbetuk dari satu labirin dengan kanalikuli yang halus, saling berhubungan, serta
berinfiltrasi dalam semua sitoplasma. RE halus berfungsi dalam beberapa proses metabolisme
yaitu sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-obatan,
dan tempat melekatnya reseptor pada protein membran sel. Jalur yang dibuka dengan RE halus
adalah jalur nutrisi dan mineral yang berhubungan dengan mitokondria, tempat glikogen dan
juga peroksisom. RE halus merupakan jalinan tubuli-tubuli yang saling berkaitan dan tanpa
adanya ribosom. Retikulum endoplasma halus ditemukan berlimpah dalam sel-sel dari organ
reproduksi, di mana mereka memproduksi hormon steroid, seperti estrogen dan testosteron.
Dalam beberapa jenis sel otot, Retikulum endoplasma halus (disebut sebagai retikulum
sarkoplasma) menyimpan ion kalsium. Hasil rilis ion kalsium ini pada kontraksi otot. Ini organel
sel memiliki fungsi detoksifikasi dalam sel hati. Retikulum endoplasma halus yang ditemukan
dalam sel-sel hati mengandung enzim-enzim detoksifikasi yang dapat menonaktifkan racun
berbahaya, seperti obat-obatan dan sisa metabolisme. (Subowo,1987:30)
RE Sarkoplasmik
RE sarkoplasmik adalah jenis khusus dari RE halus. RE sarkoplasmik ini ditemukan pada
otot licin dan otot lurik. Yang membedakan RE sarkoplasmik dari RE halus adalah kandungan
proteinnya. RE halus mensintesis molekul, sementara RE sarkoplasmik menyimpan dan

4
memompa ion kalsium. RE sarkoplasmik berperan dalam pemicuan kontraksi otot.
(Subowo,1987:30)

2.3 Enzim Pada Retikulum Endoplasma


Pada hati tikus, membran mikrosom mengandung protein sekitar 60-70% dan fosfolipida
sekitar 100%. Tidak kurang dari 33% polipeptida dengan sifat-sifat fisika dan kimia yang
berbeda terdapat pada membran mikrosom. Fosfolipida mikrosom tersebar dengan perbandingan
kira-kira 55% fosfolipida kolin, 5-10% fosfatidilkolin, 20-25% fosfatidiletanolamin, 5-10%
fosfatidilinositol, dan 4-7% sfingomielin. Mikrosom bukanlah suatu organel, melainkan hasil
isolasi dari membran retikulum endoplasma yang berbentuk vesikula yang diperoleh setelah
membran retikulum endoplasma dihomogenisasi. Pada umumnya membran retikulum
endoplasma lebih kaya dengan fosfatidilkolin dan sfingomielin.
Di dalam retikulum endoplasma, terdapat enzim glukosa- 6-fosfatase yang merupakan
enzim maker untuk retikulum endoplasma. Enzim maker tersebut memiliki peran yang sangat
penting dalam metabolisme karbo-hidrat. Sedangkan enzim terbanyak adalah Cytochrom p-450
dan merupakan 10% dari protein mikrosom Semua enzim-enzim
tersebut kecuali Cytokhrom p450 terdistribusi secara asimetris pada membran, yaitu ada yang
terletak pada permukaan luminal atau sisternal, dan yang lain pada permukaan hyaloplasmik.
Sitokrom b5 merupakan protein integral membran dengan berat molekul 11.000 dalton dan
terletak pada permukaan hyaloplasmik dan retikulum endoplasma (Thorpe,
1984).

Dari berbagai hasil penelitian disimpulkan bahwa untuk enzim sitokrom b5 yang
memiliki kepala hidrofilik yang mengandung tempat katalitik, terekspor ke permukaan
hyaloplasmik atau permukaan sitoplasmik. Sedang-kan bagian ekor yang bersifat hidrofobik dan
tidak mempunyai aktivitas katalitik terendam di dalam bilayer lipida membrane.
5
2.4 Fugsi Retikulum Endoplasma
Di permukaan RE kasar, terdapat bintik-bintik yang merupakan ribosom.Ribosom ini
berperan dalam sintesis protein. Maka, fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat sintesis
protein. RE halus Berbeda dari RE kasar, RE halus tidak memiliki bintik-bintik ribosom di
permukaannya. (Sumandi & Marianti, Aditya. 2007:54)
RE halus berfungsi dalam beberapa proses metabolisme yaitu sintesis lipid,metabolisme
karbohidrat dan konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-obatan, dan tempat melekatnya reseptor
pada protein membran sel. RE sarkoplasmik adalah jenis khusus dari RE halus. `RE
sarkoplasmik ini ditemukan pada otot licin dan ototlurik. Yang membedakan RE sarkoplasmik
dari RE halus adalah kandungan proteinnya. RE halus mensintesis molekul, sementara RE
sarkoplasmik menyimpan dan memompa ion kalsium. RE sarkoplasmik berperan dalam
pemicuan kontraksi otot. RE kasar dan RE halus bersama-sama berfungsi transportasi molekul-
molekul dan bagian sel yang satu ke bagian sel yang lain. (Sumandi & Marianti, Aditya.
2007:56)
Fungsi retikulum endoplasma adalah mendukung sintesis protein dan menyalurkan bahan
genetic antara inti sel dengan sitoplasma dan berfungsi sebagai alat transportasi zat-zat di dalam
sel itu sendiri. Berikut adalah beberapa fungsi retikulum endoplasma :

1. Menjadi tempat penyimpan kalsium, bila sel berkontraksi maka kalsium


akan dikeluarkan dari RE dan menuju ke sitosol
2. Sebagai penampang sintesis protein, untuk disalurkan ke kompleks Golgi dan akhirnya
dikeluarkan dari sel
3. Memodifikasi protein yang disintesis oleh ribosom untuk disalurkan ke
kompleks golgi dan akhirnya dikeluarkan dari sel. (RE kasar)
4. Mensintesis lemak dan kolesterol, ini terjadi di hati (RE kasar dan RE halus)
5. Menetralkan racun (detoksifikasi) misalnya RE yang ada di dalam sel-sel hati.
6. Transportasi molekul-molekul dan bagian sel yang satu ke bagian sel yang lain
(RE kasar dan RE halus).

2.5 Cara Biogenesis dan Sintesis protein pada Retikulum Endoplasma


Pada retikulum endoplasma kasar, partikel-partikel ribosom melangsungkan sintesis
protein. Sebagain dari protein tersebut akan menjadi protein transmembran, dan sebagian yang
lain dimasukkan kedalam sistern retikulum endoplasma. Protein transmembran diperuntukkan
untuk membran sell atau membran organel-organel lain, sedangkan protein yang dilepaskan ke
dalam sisterna diperuntukkan bagi organelorganel sel atau untuk disekresikan. Sintesis protein
pada retikulum endoplasma melibatkan dua reseptor, yaitu (i) reseptor yang mengenali ribosom

6
sub unit besar dengan rantai polipeptidanya yang baru terbentuk dan (ii) reseptor yang mengikat
ujung 3’mRNA yang pada eukariota ditandai dengan poli A. Sintesis protein dilakukan oleh
polisom atau ribosom pada membran retikulum endoplasma. Pada mRNA terdapat
kodon untuk protein isyarat (signal peptida). Tahap-tahap berlangsungnya sintesis protein
membran retikulum endoplasma adalah sebagai berikut :
1. mRNA keluar dari inti dan berlekatan dengan ribosom untuk memulai sintesis protein.
Ribosom pada mRNA bergerak menuju kodon star, dan selanjutnya mentranslasi kodon
untuk protein isyarat menghasilkan protein isyarat atau signal peptida. Translasi
berlangsung di dalam sitosol, dan di dalam sitosol terdapat partikel pengenal isyarat
(signal recognition particel = SRP).
2. Protein isyarat (signal peptide ) berikatan partikel pengenal isyarat. Protein pengenal
isyarat selanjutnya terikat pada reseptor yang terdapat pada permukaan membran
retikulum endoplasma
3. Ikatan antara protein pegenal isyarat dengan reseptornya menyebabkan saluran
translokasi protein pada membrane RE terbuka dan memungkinkan polipeptida (protein
isyarat) masuk ke dalam lumen retikulum endoplasma. Untuk sementara sintesis protein
terhenti hingga protein isyarat menembus celah yang terdapat pada membran retikulum
endoplasma.
4. Setelah protein isyarat menembus membran retikulum endoplasma, sintesis polipeptida
baru dimulai. Protein isyarat yang terdapat di dalam lumen retikulum endoplasma
selanjutnya dilepaskan oleh signal peptidase.
5. Seiring dengan terlepasnya protein isyarat, perpanjangan polipeptida berlangsung di
dalam lumen hingga ribosom mencapai kodon stop. Selanjutnya polipeptida baru
dilepaskan kedalam lumen. Ribosom yang telah selesai melaksanakan translasi
mengalami disosiasi dan terlepas di dalam sitoplasma.

7
Selain itu sintesis protein pada membrane retikulum endoplasma,, sintesis protein juga
dapat berlangsung di dalam sitoplasma yang dilakukan oleh ribosom atau polisom. (Albert et. al
1983). Terdapat perbedaan target antara protein yang disintesis di dalam sitoplasma oleh ribosom
bebas dengan protein yang disintesis oleh ribosom yang terikat pada permukaan membrane
retikulum endoplasma kasar. Sintesis protein yang disintesis oleh ribosom bebas di dalam
sitoplasma ditujukan untuk antara lain protein inti, protein mitokondria, protein kloroplas dan
protein peroksisom. Sintesis protein yang berlangsung pada ribosom yang terikat membran
retikulum endoplasma kasar ditujukan untuk antara lain protein membran plasma, protein
vesikula sekresi dan protein lisosom. (Allar,2005a).

8
Seperti diuraikan sebelumnya bahwa sitosol mengandung dua populasi ribosom, yaitu
ribosom bebas dan ribosom yang menempel pada retikulum endoplsma kasar. Kedua set ribosom
tersebut secara struktural identik (Allar, 2005b). Ribosom yang mentranslasi protein yang
diperuntukkan untuk RE melekat pada permukaan hialoplasmik membran retikulum endoplasma.
Ribosom yang mensintesis protein sitoplasma tetap dalam keadaan bebas di dalam sitoplasma.
Protein yang disintesis pada ribosom yang menempel pada RE ditranslokasi ke dalam lumen
melalui saluran aqueous yang ada pada membran RE. Shennan (2005) mengemukakan adanya
perbedaan antara translokasi protein terlarut dan yang diperuntukkan untuk membran. Untuk
protein yang diperuntukkan pada membran RE, protein pengenal isyarat (SRP) lebih dahulu
dilepaskan pada saat translokasi berlangsung. Selanjutnya ribosom sub
unit besar menempel pada saluran translokasi dan sintesis protein dilanjutkan.
Integrasi protein transmembran sederhana ke dalam membrane RE erat kaitannya dengan
proses translokasi. Beberapa protein transmembran tertanam ke dalam membran RE dari pada
ditranslokasi secara sempurna. Signal peptida menginisiasi translokasi secara normal. Pada
protein transmembran terdapat tambahan urutan asam amino hidrofobik yang aktif sebagai stop
transfer sequence, dan mencegah translokasi lebih lanjut. Stop transfer sequence dilepaskan
secara lateral ke dalam membran untuk berperan sebagai jangkar membran (Shennan, 2005).
Untuk protein terlarut, mekanismenya sama dengan translokasi yang berlangsung pada
protein transmembran, hanya protein ini tidak memiliki urutan asam amino hidrofobik yang aktif
sebagai stop transfer sequence, sehingga translokasi berlangsung sempurna.

9
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Retikulum Endoplasma merupakan organel yang dapat ditemukan pada semua sel
eukariotik. Retikulum endoplasma memiliki struktur yaitu terdapat ruang sisterna RE atau
lumen. Lumen RE terpisah dari sitosol oleh suatu membran tunggal (membran RE) yang
memudahkan komunikasi diantara kedua kompartemen. Membran pada RE berbeda dengan
membran plasma yaitu memiliki rasio protein, ketebalan membran, rasio kolesterol, dan fluiditas.
Selain itu, RE juga memiliki fungsi utama yaitu mendukung sintesis protein dan menyalurkan
bahan genetic antara inti sel dengan sitoplasma dan berfungsi sebagai alat transportasi zat-zat di
dalam sel itu sendiri.

10
DAFTAR RUJUKAN

Sumandi & Marianti, Aditya. 2007. Biologi Sel. Graha Ilmu : Yogjakarta.
Wildan Yatim. 1987. Biologi Modern. Tarsito:Bandung
DR. Subowo.1987. BIOLOGI SEL. Elstar Office:Bandung

11

Anda mungkin juga menyukai