Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH DIVISI THALLOPHYTA SUBDIVISI ALGAE

PADA KELAS CHLOROPHYCEAE, PHAEOPHYTA DAN


RHODOPHYTA
Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah: Botani Cryptogamae


Dosen Pengampu: Syarifah Widya Ulfa, M.Pd.

Disusun Oleh:

TBIO 3/SEM 4
Kelompok 3

1. Apradina Mawarni (0310212079)


2. Ardila Sari (0310213064)
3. Anisah Hardini Pulungan (0310212083)
4. Dwi Kinanti Ayunda (0310213070)
5. Syakira Amalia Hasibuan (0310212061)

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVESITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan
nikmat, rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah tentang “Divisi Thallophyta subdivisi algae pada kelas
chlorophyceae, Phaeophyceae dan rhodophyta” dengan dosen pengampu Ibu
Syarifah Widya Ulfa, M. Pd. Serta tak lupa pula sholawat berangkaikan salam kepada
junjungan Nabi besar Muhammad SAW. Semoga kita diberi syafaat di akhirat kelak.
Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin. Untuk itu banyak
terima kasih yang dapat disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
proses pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan, kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami menerima segala
saran dan kritik yang membangun dari semua pihak terutama dosen pembimbing yang
membaca makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat diterima
dengan baik dan dapat bermanfaat terhadap para pembaca.

Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Medan, 8 Maret 2023

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1


A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 2
A. Pengertian thallopyhta ........................................................................................ 2
B. Ciri-ciri umum tumbuhan Thallopyhta ............................................................... 3
C. Pembagian divisi ke dalam anak divisi ............................................................. 3
D. Klasifikasi tumbuhan yang termasuk ke dalam anak divisi ganggang .............. 5
1. Kelas Chlorophyceae .................................................................................... 5
2. Kelas Phaeophyceae ..................................................................................... 7
3. Kelas Rhodophyta ......................................................................................... 8
BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 10
B. Saran ................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Thallophyta adalah tumbuhan yang memiliki daun, akar, dan batang yang jelas dan
thallophyta merupakan tumbuhan yang berthalus termasuk diantaranya adalah golongan
jamur/fungi, bakteri dan gangga/alga. Yang termasuk golongan Thallophyta adalah
ganggang (alga), jamur (fungi), dan lumut kerak (lichenes). Alga merupakan kelompok
organisme yang bervariasi baik bentuk, ukuran, maupun komposisi senyawa kimianya.
Alga ini tidak memiliki akar, batang dan daun sejati.
Alga bereproduksi dengan aseksual dan seksual. Alga ada yang hidup secara soliter
dan berkoloni. Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk
dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak).
Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh,
pertumbuhan, dan reproduksinya. Lichenes (lumut kerak) merupakan gabungan antara
fungi dan alga sehingga secara morfologi dan fisiologi merupakan satu kesatuan. Lumut
ini hidup secara epifit pada pohon-pohonan, di atas tanah terutama di daerah sekitar
kutub utara, di atas batu cadas, di tepi pantai atau gunung-gunung yang tinggi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu thallophyta?
2. Apa saja ciri-ciri umum tumbuhan thallophyta?
3. Bagaimana pembagian divisi ke dalam anak divisi?
4. Apa itu kelas chlorophyceae?
5. Apa itu kelas phaeophyceae?
6. Apa itu kelas rhodophyta?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu thallophyta
2. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri umum tumbuhan thallophyta
3. Untuk mengetahui pembagian divisi ke dalam anak divisi
4. Untuk mengetahui kelas chlorophyceae
5. Untuk mengetahui kelas phaeophyceae
6. Untuk mengetahui kelas rhodophyta

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian thallophyta
Divisi ini meliputi tumbuhan-tumbuhan yang memiliki ciri utama tubuh yang
berbentuk talus. Tumbuhan talus merupakan tumbuhan yang struktur tubuhnya masih
belum bisa dibedakan antara akar, batang dan daun. Sedangkan tumbuhan yang sudah
dapat dibedakan antara akar, batang dan daun disebut dengan tumbuhan kormus. Ciri
lain dari tumbuhan talus ini adalah tersusun oleh satu sel yang berbentuk bulat hingga
banyak sel yang kadang-kadang mirip dengan tumbuhan tingkat tinggi (sudah
mengalami diferensiasi).
Perkembangbiakan terjadi baik dengan cara vegetatif atau aseksual maupun secara
generatif atau seksual. Pembentukan spora dalam organ-organ yang dinamakan
sporangium umum ter- jadi pada warga divisi ini. Berbeda dengan pada Schizophyta
yang sporanya hanya merupakan alat untuk mengatasi kala yang buruk, pada Thallopyta
spora itu benar-benar merupakan alat reproduksi, yaitu sebagai calon-calon individu
baru. Perkembang- biakan seksual terjadi melalui peleburan gamet-gamet yang
terbentuk dalam organ-organ yang disebut gametangium. Sifat gametang beraneka
ragam, demikian pula gametangiumnya, menyebabkan perbedaan-perbedaan pula dalam
terjadinya peleburan sel-sel kelamin itu. Istilah-istilah yang bertalian dengan cara
perkembang-biakan seksual pada tumbuhan talus seperti misalnya: isogami, anisogami,
gamelangiogami, dan oogami. mencerminkan adanya perbedaan-perbedaan tersebut.
Terlepas dari adanya keanekaragaman mengenai gamet dan gametangium, demikian
pula mengenai spora dan sporangiumnya, seluruh warga divisi Thallophyta mempunyai
ciri khas yang sama, ialah: bahwa baik sporangium maupun gametangiumnya hanya
terdiri atas sebuah sel saja. Jadi organ-organ tersebut belum mem- punyai dinding yang
terdiri atas lapisan sel-sel steril, dindingnya hanyalah dinding sel yang merupakan organ
tersebut. Mengenai cara hidupnya dapat ditemukan 3 cara yang berbeda, yaitu yang
hidup secara autotrof, dapat mengadakan asimilasi dengan fotosintesis, ada yang hidup
secara heterotrof, dan ada yang dengan suatu simbiosis.
Berdasar ciri-ciri utama yang menyangkut cara hidupnya itu, divisi Thallophyta
dibedakan dalam 3 anak divisi, yaitu:

2
1. ganggang (Algae).
2. cendawan atau jamur (Fungi).
3. lumut kerak (Lichenes).
B. Ciri-ciri umum tumbuhan thallophyta
Ciri ciri umum tumbuhan Thallophyta, yaitu:
 Memiliki ciri utama tubuh yang berbentuk talus
 Tubuh terdiri dari satu sel yang berbentuk bulat hingga banyak sel yang kadang-
kadang mirip dengan tumbuhan tingkat tinggi
 Perkembangbiakannya pada umumnya secara vegetatif (aseksual) dan generatif
(seksual) dengan spora sebagai alat perkembangbiakannya.
C. Pembagian divisi ke dalam anak divisi
1. Ganggang (algae)
Berdasarkan ciri-ciri utama yang menyangkut cara hidupnya, Divisi Thallophyta
dibedakan menjadi beberapa anak divisi, salah satunya divisi Ganggang (Algae).
Ganggang termasuk tumbuhan bertalus yang tidak memiliki akar, batang, dan daun
sejati. Tumbuhan ganggang merupakan tumbuhan talus yang hidup baik di air tawar
maupun air laut, setidak-tidaknya selalu menempati habitat yang lembab atau basah.
Yang hidup di air ada yang bergerak aktif ada yang tidak. Jenis-jenis yang hidup bebas
di air, terutama yg tubuhnya bersel tunggal dan dapat bergerak aktif merupakan
penyusun plankton, tepatnya fitoplankton. Yang melekat pada sesuatu yg ada di dalam
air, misalnya batu atau kayu, disebut bentos. Jenis- yang dapat bergerak aktif
mempunyai alat untuk bergerak yang berupa bulu-bulu cambuk atau flagel. Flagel pada
ganggang berjumlah satu atau lebih. Jika jumlahnya lebih dari satu, flagel itu dikatakan
isokon bila sama panjangnya, heterokon bila panjangnya tidak sama. Flagel yang
menurut arah gerak terdapat di bagian belakang disebut flagel yang opistokon.
Perkembangbiakan algae terjadi secara vegetative (aseksual) maupun generative
(seksual).
Perkembangbiakan vegetative dapat dilakukan secara :
1. Fragmentasi, yaitu terputusnya talus berbentuk benang menjadi beberapa bagian-
bagian itu kelak tumbuh menjadi individu baru.
2. Pembentukan spora:
a) Zoospora (spora yang berbulu cambuh,sehingga dapat bergerak)

3
b) Aplanospora (spora tanpa bulu dan mempunyai dinding)
c) Auxospora (spora yang berdinding keras)
Perkembangan generatif terjadi melalui peleburan gamet-gamet. Sifat gamet dan
gametangium yang beragam, menyebabkan perbedaan-perbedaan pula dalam terjadinya
peleburan sel-sel kelamin itu.
Perkembangan seksual bisa terjadi melalui:
a) Isogami
Bersatunya dua zoogamet(gamet yang berbulu cambuk) yang berlainan jenis
kelaminnya tetapi bentuk seta ukurannya serupa maka dapat dibedakan antara gamet
jantan dengan gamet betina. Gamet dibedakan atas gamet + dan gamet
b) Anisogami
Bersatunya dua zoogamet yang berbeda ukurannya
c) Gametangiogami
Bersatunya dua gametangia yang berbeda jenis kelamin
d) Oogami
Bersatunya dua sel kelamin, yaitu sel kelamin jantan kecil dan berflagella yang
disebut spermatoozon atau antherozid, sedangkan sel kelamin betina yang lebih besar,
tanpa flagella bersifat positif yang disebut sel telur (ovum).
Walaupun tubuh ganggang menunjukkan keanekaragaman yang sangat besar, tetapi
selnya selalu jelas mempunyai inti dan plastida, dan dalam plastidsanya terdapat zat-zat
warna derivat klorofil, yaitu klorofil-a dan klorofil-b atau kedua-duanya. Tubuh alga
terdapat berbagai zat warna (pigmen), yaitu :
- klorofil : warna hijau
- fikosantin : warna perang/ coklat
- fikoeritrin : warna merah
- karoten : warna keemasan
- xantofil : warna kuning.
Karena adanya derivat-derivat klorofil itu tumbuhan ganggang dapat berasimilasi
dengan fotosintesis, jadi ganggang itu bersifat autotrof. Ganggang yang heterotrof, yang
hidup sebagai parasit dan bersifat patogen jarang terdapat.

4
D. Klasifikasi tumbuhan yang termasuk ke dalam anak divisi ganggang (algae)
1. Kelas chlorophyceae (ganggang hijau).
Mempunyai pigmen klorofil a, klorofil b, karoten dan xantofil. Ganggang ini juga
dapat melakukan fotosintesis, memiliki cadangan makanan berupa amilum. 90% hidup
di air tawar dan 10% hidup di laut. Yang hidup di air umumnya sebagai plankton atau
bentos, juga menempel pada batu dan tanah. Ganggang hijau merupakan kelompok
ganggang yang paling banyak jumlahnya diantara ganggang lain.
Chlorophyta bersel satu tidak bergerak (contoh chlorella, chlorococcum).
chlorophyta bersel satu dapat bergerak (contoh: chlamydomonas euglena), chlorophyta
berkoloni tidak bergerak (contoh: hidrodictyon), chlorophyta berkoloni dapat bergerak
(contoh: volvox), chlorophyta berbentuk benang (contoh: spirogyra, oedogonium), dan
chlorophyta berbentuk lembaran (contoh: ulva, chara).
Perkembang-biakan terjadi secara:
a. Aseksual dengan membentuk zoospora, yang berbentuk buah per dengan 2-4
bulu cambuk tanpa rambut-rambut mengkilap pada ujungnya, mempunyai 2
vakuola kontraktil, kebanyakan juga suatu bintik mata merah, dengan klorplas di
bagian bawah yang berbentuk piala atau pot
b. Seksual dengan anisogami. Gamet jantan selalu bergerak bebas dan sangat
menyerupai zoospora. Gamet betina kadang-kadang tidak bergerak, jadi
merupakan suatu oogonium. Perkawinan ter- jadi karena adanya daya tarik yang
bersifat kemotaksis. Zigot biasanya suatu sel yang berdinding tebal, bulat, dan
kadang- kadang berwarna merah karena mengandung hematokrom
Perkembang-biakannya terjadi secara aseksual (dengan membentuk zoospora) dan
secara seksual (dengan anisogami). Perkawinan terjadi karena adanya daya tarik yang
bersifat kemotaksis.
Berikut penjelasan masing – masing jenis alga yang tergolong dalam Clorophyta :
 Chlorella memiliki bentuk tubuh bulat seperti bola, kloroplas berbentuk seperti
mangkuk, dalam kloroplas terdapat perenoid berfungsi dalam pembentukan amilum
dan sebagai tempat penyimpan hasil dari asimilasi yang berupa protein dan
karbohidrat, di laboratorium chlorella digunakan untuk penelitian fotosintesis.
Chlorella dapat dijadikan makanan alternatif dengan alasan sebagai berikut: apabila
ia berada di lingkungan yang baik dengan suhu 25 maka ia dapat berkembang biak

5
dengan cepat, apabila di dalam medium terdapat nutrisi yang cukup di tambah
karbondioksida dan sinar matahari maka ia akan melakukan fotosintesis hasilnya
berupa karbohidrat, protein, lemak untuk hasil tersebut dapat disesuaikan dengan
keinginan manusia.
 Volvox bentuk koloni bulat seperti bola, dalam koloninya terdapat sel-sel yang
menebal yang berfungsi sebagai alat reproduksi. Volvox yang satu dengan volvox
yang lain dihubungkan oleh benang sitoplasma dan memiliki 2 flagel.
 Ulva : terdapat di dasar pantai berbatu, berupa lembaran yang disebut selada air dan
dapat dimakan.
 Spiroggyra : berbentuk benang (filamen) silindris, hidup di kolam, sawah atau
perairan yang airnya tidak deras, reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, generatif
dengan konjugasi yaitu dua Spirogyra yang bertonjolan berdekatan, kemudian dua
tonjolan bergabung membentuk pembuluh, protoplasma isi sel yang berlaku sebagai
gamet, gamet sel yang satu pindah ke gamet sel yang lain dan terjadilah plasmogami
dan diikuti kariogami, hasil persatuan ini berupa zigospora diploid, zigospora
mengadakan meiosis dan tumbuh menjadi benang baru yang haploid, dan hanya satu
sel yang menjadi individu baru.
 Kelas Chlorophyceae terdiri dari beberapa ordo, antara lain:
1. Ordo Chlorococcales (Protococcales)
2. Ordo Ulotrichales
3. Ordo Cladophorales
4. Ordo Chaetophorales
5. Ordo Oedogoniales
6. Ordo Siphonales
 Peranan ganggang hijau dalam kehidupan.
a. Menguntungkan
 Sebagai plankton dan merupakan komponen penting dalam rantai makanan air
tawar.
 Dapat dipakai sebagai makanan, misalnya ulva dan chlorella.
 Penghasil O₂ dari proses fotosintesis yang diperlukan oleh hewan-hewan air.

6
b. Merugikan
 Ganggang hijau dapat menganggu bila perairan terlalu subur, sehingga air akan
berubah warna dan berbau.

2. Phaeophyta (Ganggang Coklat/Pirang


Phaeophyta hidup di pantai, warna coklat karena adanya pigmen fikosantin (coklat),
klorofil a, klorofil b dan xantofil. Dinding sel terdiri dari selulosa, pektin dan asam
algin. Tubuh berbentuk seperti benang atau lembaran yang dapat mencapai puluhan
meter. Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, sedangkan generatifdengan isogami
dan oogami. Contohnya Fucus, Sargassum, Turbinaria, Macrocystis.
 Fucus : habitatnya di laut sepanjang pantai melekat pada batu-batuan, di dalam
tubuhnya terdapat rongga yang menghasilkan gamet disebut konseptakel dan
pada bagian ujung tubuhnya terdapat alat untuk perkembangbiakan disebut
reseptakel.
 Sargassum : Habitat algae Sargassum tumbuh di perairan pada kedalaman 0,5 -
10 m ada arus dan ombak. Pertumbuhan algae ini sebagai makro algae bentik
melekat pada substrat dasar perairan.
 Turbinaria : Turbinaria tumbuh di daerah intertidal berbatu, rataan terumbu dan
menempel pada substrat keras seperti karang hidup, karang mati maupun batuan
beku.
 Macrocystis : habitatnya di perairan atau tempat-tempat lembab. Organisme ini
merupakan produsen primer perairan yang mampu berfotosintesis seperti
layaknya tumbuhan tingkat tinggi lainya. Mikroalga yang hidup dilaut dikenal
dengan istilah marine microalgae atau mikroalga laut.

 Peranan ganggang coklat :


 Menghasilkan asam alginat yang berfungsi untuk pembuatan es krim, pembuatan
cat, berfungsi dalam industri untuk penyamakan kertas/menghaluskan kertas,
pernis, obat-obatan, dan pasta gigi.
 Sumber I2 (iodium) dan K (kalium)
 Sebagai makanan ternak

7
3. Kelas Rhodophyceae (Ganggang Merah)
Ganggang merah atau Rhodophyta adalah salah satu kelas dari ganggang
berdasarkan zat warna atau pigmentasinya. Warna merah pada ganggang ini disebabkan
oleh pigmen fikoeritrin dalam jumlah banyak dibandingkan pigmen klorofil, karoten,
dan xantofil. Ganggang ini pada umumnya banyak sel (multiseluler) dan makros- kopis,
tidak berflagel, memiliki kemampuan menimbun kalsium karbonat di dalam dinding
selnya.. Ganggang ini dapat mencapai panjang antara 10 sentimeter sampai 1 meter dan
berbentuk benang atau lembaran. Contoh Eucheuma, Gelidium, Glacilaria,
Batrachospermum, Chondrus, Porphyra, Polysiphonia, Nemalion.
a. Peranan Ganggang Merah
Ganggang merah dapat menyediakan makanan dalam jumlah banyak bagi ikan dan
hewan lain yang hidup di laut. Jenis ini juga menjadi bahan makanan bagi manusia
misalnya Chondrus crispus (lumut Irlandia) dan beberapa genus Porphyra. Chondrus
crispus dan Gigortina mamilosa menghasilkan karagen yang dimanfaatkan untuk
penyamak kulit, bahan pembuat krem, dan obat pencuci rambut. Ganggang merah lain
seperti Gracilaria lichenoides, Euchema spinosum, Gelidium dan
Agardhiellamenghasilkan bahan bergelatin yang dikenal sebagai agar-agar. Gelatin ini
digunakan oleh para peneliti sebagai medium bakteri, untuk pengental dalam banyak
makanan, perekat tekstil dan sebagai obat pencahar (laksatif), atau makanan lainnya.
Euchema spinosum banyak dibudidayakan masyarakat karena merupakan bahan
pembuat agar-agar.
b. Habitat Ganggang Merah
Sebagian besar ganggang merah hidup di laut, banyak terdapat di laut tropika.
Sebagian kecil hidup di air tawar yang dingin dengan aliran deras dan banyak oksigen.
Selain itu ada pula yang hidup di air payau. Ganggang merah yang banyak ditemukan di
laut dalam adalah Gelidium dan Gracilaria, sedang Euchema spinosum ditemukan di
laut dangkal.
c. Perkembangbiakan Ganggang Merah
Ganggang merah berkembangbiak secara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan
vegetatif ganggang merah berlangsung dengan pembentukan spora haploid yang
dihasilkan oleh sporangium atau talus ganggang yang diploid. Spora ini selanjutnya
tumbuh menjadi ganggang jantan atau betina yangGanggang merah berkembangbiak

8
secara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan vegetatif ganggang merah
berlangsung dengan pembentukan sporahaploid yang dihasilkan oleh sporangium atau
talus ganggang yang diploid. Spora ini selanjutnya tumbuh menjadi ganggang jantan
atau betina yang sel-selnya haploid.
Perkembangbiakan generatif ganggang merah dengan oogami, pembuahan sel
kelamin betina (ovum) oleh sel kelamin jantan (spermatium). Alat perkembangbiakan
jantan disebut spermatogonium yang menghasilkan spermatium yang tak berflagel.
Sedangkan alat kelamin betina disebut karpogonium, yang menghasilkan ovum. Hasil
pembuahan sel ovum oleh spermatium adalah zigot yang diploid. Selanjutnya, zigot itu
akan tumbuh menjadi ganggang baru yang menghasilkan aplanospora dengan
pembelahan meiosis. Spora haploid akan tumbuh menjadi ganggang penghasil gamet.
Jadi pada ganggang merah terjadi pergiliran keturunan antara sporofit dan gametofit.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Thallophyta adalah tumbuhan yang memiliki daun, akar, dan batang yang jelas dan
thallophyta merupakan tumbuhan yang berthalus termasuk diantaranya adalah golongan
jamur/fungi, bakteri dan gangga/alga. Yang termasuk golongan Thallophyta adalah
ganggang (alga), jamur (fungi), dan lumut kerak (lichenes). Alga merupakan kelompok
organisme yang bervariasi baik bentuk, ukuran, maupun komposisi senyawa kimianya.
Alga ini tidak memiliki akar, batang dan daun sejati.
Ciri ciri umum tumbuhan Thallophyta, yaitu: Memiliki ciri utama tubuh yang
berbentuk talus. Tubuh terdiri dari satu sel yang berbentuk bulat hingga banyak sel yang
kadang-kadang mirip dengan tumbuhan tingkat tinggi. Perkembangbiakannya pada
umumnya secara vegetatif (aseksual) dan generatif (seksual) dengan spora sebagai alat
perkembangbiakannya
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan lebih dapat memahami materi tentang
pengembangan kurikulum dan semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca maupun
penulis. Jika terdapat kesalahan di dalam materi ataupun pengetikkanya kami mohon
maaf.

10
DAFTAR PUSTAKA

Syarifah widya ulfa.2017. Botani cryptogamae. Perdana publishing.

Gembong tjitrosoepomo. 2005. Taksonomi tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada


University Press.

Mulyadi, H. 2016. Botani Tumbuhan Rendah. Banda Aceh: Syiah Kuala


University Press.
Indah, N. 2009. Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah. Jember: Institut Keguruan
Iilmu Pendidikan PGRI .
Tjitrosoepomo, G. (2013). Taksonomi tumbuhan Spermatophyta. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.

11

Anda mungkin juga menyukai