Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

FILUM ARTHROPODA
(Arachnoidea dan Insecta/Hexapoda)

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas:


Mata Kuliah Zoologi Invertebrata

Dosen Pengampu:
Drs. Endang Sulaiman, M.Pd

Disusun Oleh:
KELOMPOK 9

DEVI RUSTIANA (1521160094)


FERINA TRISTIA (1521160041)
JEMELIA LESTARI (1521160015)
OGI AHMAD SAWAWI (1521160043)
WIDIA OKTAVIA (1521160081)

Kelas III A

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
BENGKULU
2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat rahmat-Nya kami dapat meneyelesaikan makalah yang berjudul

Filum Arthropoda (Arachnoidea dan Insecta/hexapoda). Makalah ini kami buat

guna memenuhi tugas mata kuliah Zoologi Invertebrata.

Kami mengucapkan terima aksih kepada Bapak Drs. Endang Sulaiman,

M.Pd yang telah memberikan pengarahan dan bimbingannya dalam penyusunan

makalah ini. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.

Kami telah berusaha maksimal dalam penyelesaian makalah ini. Namun,

sebagai manusia biasa, kami tidak luput dari kesalahan dalam penyusunan

makalah ini, baik dari segi penulisan maupun tata bahasa. Oleh karena itu, kami

mengharapkan kritik dan saran dari yang membangun demi kesempurnaan

makalah ini.

Semoga setiap informasi yang kami sampaikan dalam makalah ini dapat

bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Bengkulu, September 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

2
HALAMAN JUUDUL ...................................................................................i

KATA PENGNATAR......................................................................................ii

DAFTARB ISI.................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

1.1 Latar Belakang .....................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.................................................................................1
1.3 Tujuan...................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3

2.1 Karakteristik Umum Filum Arthropoda.................................................3

2.2 Klasifikasi Filum Arthropoda.................................................................3

2.3 Struktur Morfologi dan Anatomi Filum Arthropoda..............................10

2.4 Proses Fisiologi Filum Arthropoda........................................................12

2.5 Manfaat Filum Arthropoda.....................................................................16

BAB III KESIMPULAN................................................................................18

3.1 Kesimpulan............................................................................................18

3.2 Saran.......................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................19

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Filum Arthropoda (arthro = sendi atau ruas; pada = kaki atau juluran)
adalah golongan makhluk hewan yang paling besar di dunia ini. Diperkirakan
lebih dari 80% dari seluruh jenis hewan sekarang ini adalah Arthropoda,
menghuni semua jenis habitat yang ada.
Bila dibandingkan dengan banyaknya jenis hewan di dunia ini, ternyata
filum Arthropoda menduduki urutan nomor satu diantara jenis-jenis hewan lain.
Dari filum Arthropoda ini, kelas Insecta atau serangga merupakan jenis yang
terbesar (sekitar satu juta spesies). Hal ini disebabkan oleh daya tahan tubuhnya
yang baik, cepatnya menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan penyebaran
yang sangat luas yaitu mulai dari daerah tropis hingga daerah kutub.
Diantara anggota filum Arthropoda diketahui ada yang sangat berguna
bagi kehidupan manusia dan sebaliknya diketahui pula ada yang berperan
merugikan manusia dan hewan. Kelompok yang terakhir ini lebih dikenal sebagai
parasit atau pengganggu atau hama. Yang termasuk di dalam kelompok
ektoparasit adalah kelas Insecta (serangga) dan kelas Arachnida (caplak dan
tungau).
Oleh karena itu, melalui makalah ini penulis ingin mengetahui lebih dalam
tentang arthropoda. Tentang karakteristik umum arthropoda, ciri-ciri morfologi,
anatomi, dan fisiologi arthropoda. Serta mengetahui klasifikasi dan manfaat apa
saja dari arthropoda.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah berdasarkan uraian di atas yaitu :
1. Bagaimana karakteristik umum filum arthropoda?
2. Bagaimana klasifikasi filum arthropoda?
3. Bagaimana struktur morfologi dan anatomi arthropoda?
4. Bagaimana proses fisiologi pada filum arthropoda?
5. Bagaimana manfaat filum arthropoda?

1
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui karakteristik umum filum arthropoda.
2. Mengetahui klasifikasi filum arthropoda.
3. Mengetahui struktur morfologi dan anatomi filum arthropoda.
4. Mengetahui proses fisiologi filum arthropoda.
5. Mengetahui manfaat filum arthropoda.

BAB II
PEMBAHASAN

2
2.1 Karaktristik Umum Filum Arthropoda
Tubuhnya bersegmen, segmen biasanya menjadi dua atau tiga daerah yang
jelas, anggota tubuh bersegmen berpasangan (asal penamaan Arthopoda),
tubuhnya simetri bilateral. Bagian luar tubuh terdiri dari eksoskelet (kerangka
luar) mengandung khitin yang dapat mengelupas apabila tubuhnya
berkembang. Sistem alat pencernaan berupa saluran tubular (kurang lebih lurus),
ada mulut dan anus. Sistem peredaran darah terbuka, satu-satunya buluh darah
yang ada berupa saluran lurus terletak di atas saluran pencernaan, yang di
daerah abdomen mempunyai lubang-lubang di sebelah lateral. Sistem respirasi
berlangsung memakai insang, trakhea dan spirakel.
Sistem saraf seperti tangga tali yang terdiri dari ganglion anterior yang
merupkan otak terletak di atas saluran pencernaan, sepasang syaraf yang
menghubungkan otak dengan syaraf sebelah ventral, serta pasangan-pasangan
ganglion ventral yang dihubungkan satu dengan yang lain oleh urat syaraf
ventral, berjalan sepanjang tubuh dari depan ke belakang di bawah saluran
pencernaan. Penglihatan berupa variasi kombinasi mata majemuk dan ocelli (mata
tunggal) yang berbentuk mangkuk pigmen. Sistem pengeluaran (ekskresi)
berupa saluran-saluran Malphigi yang bermuara di saluran pencernaan, zat
sisa dikeluarkan melalui anus. Sistem reproduksi Arthopoda yaitusecara seksual
dan aseksual (partenogenesis dan paedogenesis), sistem reproduksi pada
arthropoda terpisah yang berarti ada hewan jantan dan ada hewan betina.

2.2 Klasifikasi Filum Arthropoda


Filum Arthropoda dibedakan menjadi 4 kelas yaitu :
Crustacea
Myriapoda
Arachnoidea
Insecta

1. Arachnoidea

3
Kata Arachnoidea berasal dari bahasa Yunani dari kata arachno yang berarti
laba-laba yang disebut dengan kelompok laba-laba. Arachnoidea meliputi
kalajengking, laba-laba, tungau atua caplak. Umumnya Arachnoidea bersifat
parasit yang merugikan manusia, hewan dan tumbuhan. Ciri-ciri Arachnoidea
adalah sebagai berikut:

a. Sistem Organ Arachnoidea

a) Sistem Pencernaan Arachnoidea: Makanan ditangkap dengan jaringan


tepi dan ada juga yang diisap dari inangnya oleh Arachnoidea yang hidup
sebagai parasit. Alat pencernaan makanan berturut-turut mulai dari mulut,
perut, usus halus, usus besar, kantung, feses, dan anus. Alat pencernaan
juga dilengkapi dengan 5 pasang usus buntu yang berada di bagian depan
dan hati di bagian abdomen.

b) Sistem Peredaran Darah Arachnoidea: Peredaran darah Arachnoida


memiliki sistem peredaran darah terbuka dan menggunkana jantung
pembuluh serta arteri. Jantung pembuluh terdiri atas kantung otot yang
mempunyai ostium pada setiap ruas.

c) Sistem Pernapasan Arachnoidea: Organ respirasi Arachnoidea adalah


dengan paru-paru buku yang beradai di daerah perut depan.

d) Sistem Syaraf Arachonidea: Arachnoidea berupa persatuan ganglion-


ganglion yang disebut dengan sistem saraf tangga tali.

e) Alat Indera Arachnoidea: Arachnoidea memiliki depalan buah amta


yang secara sederhana dan sepasang pedipalpus yang fungsinya mirip
dengan antena.

f) Sistem Reproduksi Arachnoidea: Arachnoidea berkembangbiakan secara


seksual yaitu dengan persatuan ovum dan sperma yang terjadi dalam tubuh
betina (fertilisasi internal). Hewan jantan dan betina terpisah (diesis). Ada
yang ovipar, ovovivipar dan vivipar.

4
b. Ciri-Ciri Arachnoidea

a) Tubuh bersegmen yang terdiri dari sefalotoraks dan abdomen (tidak


beruas).

b) Mempunyai enam pasang anggota gerak.

c) Hidup di darat, air laut, dan ada juga yang parasit.

d) Memiliki jumlah mata yang beragam.

e) Di bagian kepala-dada tidak terdapat antena, namun memiliki sebagian


pasang mata tunggal, mulut kelisera dan pedipalpus.

c. Klasifikasi Arachnoidea
Arachnoidea diklasifikasi dalam 3 ordo antara lain sebagai berikut:
a) Scorpionida
Scorpionida merupakan kelompok hewan kala dan tertua dari seluruh
anggota Arthropoda darat. Contoh jenis Scorpionida adalah kalajengking
(Vejovis sp, Hadrurus sp, Centrurus sp) dan Ketonggeng (Buthus). Ciri-ciri
ordo Scorpionida adalah sebagai berikut:

1) Memiliki perut yang beruas-ruas dan ruas terakhir berupa menjadi alat
pembela diri.

2) Mempunyai pedipalpus yang berbentuk mirip catut yang besar.

3) Mempunyai chelisera yang kecil.

4) Memiliki sengat.

b) Arachneida
Arachneida merupakan kelompok laba-laba dan mampu membentuk
sarang (jaring) dengan benang-benang sutera karena memiliki spinneret.
Spinneret merupakan organ yang ada didepan anu. Contoh jenis

5
Arachneida misalnya Nephilla maculata (laba-laba raksasa), Gasthero
cantha (laba-laba berduri), Heteropoda venatoria (laba-laba pemburu),
Myangale javanica (laba-laba burung). Ciri-Ciri Arachnida adalah
asebagai berikut:

1) Tubuh terdiri dari cephalithorax dan abdomen.

2) Di sefalotoraks terdapat 6 alat tambahan seperti 1 pasang kalisera yang


mengandung racun, 1 pasang pedilpalpus, 4 pasang kaki jalan.

3) Badan tiadk bersegmen.

4) Memiliki spinneret.

5) Alat ekskrei berupa tabung Maphigi yang menuju ke anus.

c) Acarina
Acarina merupakan kelompok caplak/tungau yang memiliki tubuh yang
tidak berbuku-buku yang pada umumnya parasit pada burung dan mamalia
termasuk manusia. Contoh jenis Acarina adalah Dermosentor andersoni
(tungau), Sarcoptes scabei (cablak kudis), Dermotex folicurum (caplak
rambut pada manusia), Rhipicephalus sanguincus (caplak anjing),
Cermanyssus galinae (tungau ayam), Boophilus annulatus, Trombicula
deliensis (tungau), Tarsonemus transhicens (tungau kuning parasit pada
tomat). Ciri-ciri acarina adalah sebagai berikut:

1)Tubuh tidak bersegmen.

2)Abdomen menyatu dengan sefalotoraks.

3)Pernapasan dengan difusi pada seluruh permukaan tubuh/trakea.

4)Bersifat parasit.

5)Mempunyai mulut yang dapat menusuk dan menghisap.

6
d. Peranan Arachnoidea
Arachnida bermanfaat dalam pengendalian populasi serangga terutama
pada serangga hama. Namun pada hewan-hewan, Arachnida lebih banyak
merugikan teurtama hewan-hewan acarina.

2. Insecta
Insecta berasal dari bahasa latin yang berarti Insecti yang berarti serangga.
Insecta adalah satu-satunya kelompok invertebrata yang dapat terbang.
Penyebaran insecta sangat luas dengan keanekaragaman tinggi di antara kelas-
kelas yang lain dari perairan hingga puncak gunung dari khatulistiwa hingga ke
kutub. Jumlah spesies Insecta cukup banyak yang sedikitnya didunia sekitar
750.000 spesies yang dikelompokkan ke dalam 100 suku dan 26 ordo.

a. Sistem Organ Insecta

a) Sistem Pernapasan Insecta: Insecta memiliki organ pernapasan berupa


trakea yang berspirakel dengan terletak di kanan-kiri pada tiap ruas yang
sebagian larva bernapas dengan insang trakea pada bagian perutnya.

b) Sistem Pencernaan Insecta: Dibeberapa jenis serangga terjadi di mulut,


kerongkongan, lambung depan, lambung otot, lambung kelenjar, usus dan
anus (dubur). Makanan yang dicerna secara mekanis di lambung otot dan
secara kimiawi di lambung kelenjar.

c) Sistem Syaraf Insecta: Insecta memiliki sistem saraf yang berupa tangga
tali dengan penerima rangsangan berupa mata faset (majemuk, antena alat
pembuat suara dan alat pendengar.

d) Sistem Peredaran Darah Insecta: Insecta memiliki tipe sistem peredaran


darah terbuka yang tidak memiliki pembuluh balik (vena). Darah tidak
mengandung hemoglobin (Hb) sehingga tidak mengangkut oksigen atau
karbondioksida tetapi berfungsi sebagai pengangkut makanan.

e) Sistem Ekskresi: Insecta memiliki pengeluaran zat sisa melalui pembuluh


malphigi.

7
f) Sistem Reproduksi Insecta: Insecta terkadang mengalami partenogenesis
maupun paedogenesis. Arti Partenogenesis adalah perkembangan embrio
tanpa dibuahi oleh spermatozoid. Seerti lebah. Sedangkan arti
Paedogenesis adalah partenogenesis yang berlangsung di tubuh larva.
Seperti Diptera. Dalam perkembangan ke dewasa. Insecta mengalami
perubahan bentuk luar dan dalam dari fase telur ketingkat dewasa yang
disebut dengan metamorfosis. Fertilisasi secara internal yang artinya
pembuahan sel telur oleh spermatozoid yang berlangsung dalam tubuh
induk betina.

b. Ciri-Ciri Insecta/Hexapoda (Serangga)

a) Tubuh yang tersusun dari kepala, dada, dan perut .


b) Mulut yang bertipe pengigit, penghisap, dan penelan.
c) Mempunyai 3 pasang kaki.
d) Sebagian dari besar hidup di darat.
e) Tubuh insecta beruas-ruas yang terdiri dari segmen: kepala (cephalo) yang
ada di sepasang mata faset (majemuk), Dada (toraks) terdapat di sepasang
kaki yang beruas-ruas, Perut (abdomen) terdiri dari 11 ruas.

c. Klasifikasi Insecta (Serangga)


Berdasarkan dari ada atau tidaknya sayap. Insecta dibedakan menjadi dua
macam subkelas antara lain sebagai berikut:
1) Apterygota (tak bersayap)
Berukuran kecil sekitar 0,5 cm dan mempunya antena panjang.
Contohnya: hewan kelas ini adalah kutu buku.

2) Pterygota (bersayap)
Merupakan kelompok insecta yang sayapnya berasal dari tonjolan luar
dinding tubuh yang disebut dengan Eksopterigo. Kelompok lain yang
sayapnya berasal dari tonjolan dalam dinding tubuh disebutdengan
Endopterigota.

8
Berdasarkan tipe mulutnya, anggota Pterygota terbagi menajdi beberapa
tipe antara lain sebagai berikut:

a) Tipe mulut penjilat, Contoh hewan tipe mulut penjilat adalah Ordo
Diptera, seperti lalat (Musca sp).

b) Tipe mulut penghisap, Contoh hewan tipe mulut penghisap ialah Ordo
Lepidoptera, seperti Attacus sp

c) Tipe mulut penggigit-penghisap, Contoh hewan tipe mulut penggigit-


penghisap yaitu ordo hymenoptera, seperti lebah madu (apis
mellifera)

d) Tipe mulut penggigit-pengunyah, Contohnya adalah Ordo Orthoptera,


seperti belalang (Valanga sp).

Berdasarkan proses metamorfosis, Pterygota dibedakan dalam 2


kelompok antara lain sebagai berikut:

a) Hemimetabola: Hemimetabola adalah kelompok serangga yang


memiliki sayap dan mengalami metamorfosis yang tidak sempurna.
Kelompok yang terdiri dari 14 ordo, diantaranya adalah Orthoptera,
Hemiptera, dan Homoptera. Contohnya dari Hemimetabola adalah
belalang (Valanga sp), walang sangit (leptocoriza sp), Capung merah
(Crocotermis sp), dan Tonggeret (Dundubia mannifera).

b) Holometabola: Holometabola adalah kelompok serangga yang


memiliki sayap dan metamorfosis sempurna. Kelompok holometabola
terdiri atas 9 ordo, seperti coleoptera, Hymeroptera, lepidoptera, dan
Diptera. Contoh holometabola adalah kunang-kunang (Photinus sp),
undur-undur (mymeleon frontalis), lalat rumah (musca domestica),
dan kupu-kupu jeruk (papilio memmon).

d. Peran Insecta

9
Peran Insecta yang menguntungkan:

1. Insecta merupakan golongan kupu-kupu dan lebah yang sangat membantu


para petani karena dapat membantu proses penyerbukan pada bunga

2. Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu. Seperti lebah


madu (Apis mellifera).

3. Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang


menghasilkan sutra (contoh. Bombix mori).

4. Untuk obat-obatan tradisionl. seperti madu (apis dorsata, apis indica, apis
melifera).

5. Sebagian dari insecta tanah berperan sebagai traktor alami.

Peran Insecta yang merugikan:

1. Menularkan sebagian macam bibit penyakit seperti kolera, kecoak, disentri


oleh lalat, dan tifus. Penyakit demam berdarah dan malaria yang
disebarkan oleh nyamuk

2. Sebagai perusak tanapan budidaya manusia seperti pada belalang, ulat, dan
kumbang kelapa.

3. Menyebabkan penyakit pada tanaman seperti: Nilapervata


lugens (wereng) yang menyebabkan penyait virus tungro, belalang
(walang sangit) yang menghisap cairan biji padi muda sehingga tanaman
padi menjadi puso.

4. Sebagai parasit pada manusia (mengisap darah). seperti nyamuk, kutu


busuk, dan kutu kepala

5. Dapat merusak bahan bangunan, seperti rayap dan kumbang kayu

10
6. Dapat merusak bahan makanan yang disimpan seperti kedelai, dan tepung
dari berbagai coleoptera, seperti kepik, kumbang beras.

2.3 Struktur Morfologi dan Anatomi Filum Arthropoda


1. Arachnoidea
Arachnoidea diambil dari kata yunani, yaitu Arachne = laba-laba.
Beberapa jenis yang termasuk Arachnoidea ialah : kalajengking, laba-laba, ceplak,
dan sebagainya. Tubuhnya terdiri dari 2 bagian , yaitu cephalothorax, dan perut,
terdapat 6 pasang embelan pada cephalothorax, tidak ada antenna. Pasangan
embelan yang pertama ialah kelisere yang berfungsi untuk merobek dan
melumpuhkan mangsanya. Kelenjar racun terdapat pada kelisere, tetapi ada
beberapa spesiesyang kelenjar racunnya terletak pada cephalothorax. Pasangan
embelan yang kedua ialah Peldipalpus yang digunakan untuk memegang
makanan.pasangan embelan berikutnya ialah berupa 4 pasangan kaki jalan. Pada
bagian perut tidak terdapat embelan. Mempunyai 8 buah matasederhana yang
terletak di bagian kepala.

Gambar 2.1 Morfologi Arachnoidea

2.Insecta
Insecta (dalam bahasa latin, insecti = serangga) Tubuh insecta beruas-ruas,
terdiri atas segmen :

11
a) Kepala (cephalo) terdapat : Sepasang mata faset (majemuk), mata tunggal
(oseli),sepasang antena/alat peraba, tiga pasang alat mulut.
b) Dada (toraks terdapat tiga pasang kaki yang beruas-ruas).
c) Perut (abdomen) terdiri atas 11 ruas.

Insecta memiliki organ perasa disebut palpus. Hewan ini merupakan


Insecta ada yang hidup bebas dan ada yang sebagai parasit. Insecta yang memiliki
sayap pada segmen kedua dan ketiga. Bagian abdomen insecta tidak memiliki
anggota tubuh. Pada abdomennya terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan yang
menuju tabung trakea. Trakea merupakan alat pernapasan pada Insecta.Pada
abdomen juga terdapat tubula malpighi, yaitu alat ekskresi yang melekat pada
posterior saluran pencernaan.Sistem sirkulasinya terbuka. Organ kelaminnya
dioseus.

Gambar 2.2 Anatomi Insecta


2.4 Proses Fisioligi Filum Arthropoda
Pada pembahasan mengenai proses fisiologi filum Arthropoda ini kami
akan membahas mengenai proses respirasi, proses pencernaan, proses sirkulasi
darah, proses ekskresi, dan proses reproduksi.

1. Proses Respirasi
a. Kelas Arachnidea
Kalajengking dan laba-laba besar (Arachnida) yang hidup di darat
memiliki alat pernapasan berupa paru-paru buku. Paru-paru buku memiliki
gulungan yang berasal dari invaginasi perut. Masing-masing paru-paru
buku ini memiliki lembaran-lembaran tipis (lamela) yang tersusun berjajar.

12
Paruparu buku ini juga memiliki spirakel tempat masuknya oksigen dari
luar. Keluar masuknya udara disebabkan oleh gerakan otot yang terjadi
secara teratur.

Gambar 2.3 Paru-paru buku

b. Kelas Insecta
Respirasi pada insecta dilakukan menggunakan trakea. Udara
keluar-masuk tidak melalui mulut melainkan melalui lubang-lubang
sepanjang kedua sisi tubuhnya. Lubang- lubang pernapasan tersebut
dinamakan stigma atau spirakel. Pada tiap-tiap ruas tubuh terdapat
sepasang stigma, sebuah di sebelah kiri dan sebelah kanan. Stigma selalu
terbuka dan dan merupakan lubang menuju ke pembuluh trakea. Trakea
bercabang-bercabang sampai ke pembuluh halus yang mencapai seluruh
bagian tubuh. Udara masuk melalui stigma, kemudian menyebar mengikuti
trakea dengan cabang-cabangya . jadi oksigen diedarkan tidak melalui
darah melainkan langsung dari pembuluh trakea ke sel-sel yang da di
sekitarnya.
Oksigen dari luar masuk lewat spirakel. Kemudian udara dari
spirakel menuju pembuluh-pembuluh trakea dan selanjutnya pembuluh
trakea bercabang lagi menjadi cabang halus yang disebut trakeolus
sehingga dapat mencapai seluruh jaringan dan alat tubuh bagian dalam.
Trakeolus tidak berlapis kitin, berisi cairan, dan dibentuk oleh sel yang
disebut trakeoblas. Pertukaran gas terjadi antara trakeolus dengan sel-sel
tubuh.
Jika otot perut berkontraksi maka trakea mengempis sehingga
udara kaya CO2keluar. Sebaliknya, jika otot perut belalang berelaksasi

13
maka trakea kembali pada volume semula sehingga tekanan udara menjadi
lebih kecil dibandingkan tekanan di luar sebagai akibatnya udara di luar
yang kaya O2 masukke trakea. Sistem trakea berfungsi mengangkut O2 dan
mengedarkannya ke seluruh tubuh, dan sebaliknya mengangkut C02basil
respirasi untuk dikeluarkan dari tubuh.

Gambar 2.3 Organ Respirasi insecta

2. Proses Pencernaan
a. Kelas Arachnidea
Sistem pencernaan makanan terdiri dari: mulut yang merupakan
lubang kecil faring ,esofagus lambung isap merupakan lambung yang
sebenarnya, yang mempunyai 5 pasang cecum (saluran / kantung buntu) di
dalam sefalotorks ,lambung (terletak pada sefalotoraks),intestinum (suatu
saluran yang hampir lurus di dalam perut yang membesar pada satu
bagian, ke dalam bagian usus tersebut bermuara suatu saluran hati yang
membawa cairan pencernaan), strorcoral pokect (suatu kantung feses yang
terletak di bagian ujung belakang usus), anus. Alat pencernaan dilengapi
dengan 5 pasang usus buntu yang terletak dibagian depan dan hati
dibagian abdomen.

b. Kelas Insecta
Saluran pencernaan depan
1. Faring (kerongkongan) merupakan bagian pertama sesudah rongga mulut
yang berfungsi sebagai penerus makanan ke oesophagus. Otot-otot yang
menempel pada faring berkembang dengan baik, hal ini sesuai dengan
perannya yang mendorong makanan dari mulut ke oesophagus . Pada
serangga dengan tipe menusuk dan mengisap pada faring terdapat pompa
faringeal yang dipakai untuk mengambil cairan.

14
2. Oesophagus adalah bagian usus depan yang tidak berdiferensiasi yang
berfungsi mendorong makanan dari faring ke tembolok.
3. Tembolok merupakan pembesaran usus bagian depan yang berfungsi
sebagai penyimpan makanan.Saluran pencernaan bagian tengah berfungsi
sebagai pencerna dan penyerap makanan.

Saluran pencernaan belakang ini terdiri dari :


1. Pilorus, bagian depan dari saluran ini tempat berpangkalnya tabung
malphigi
2. Illeum, berfungsi sebagai penyerapan air dari hemolimfa atau juga
penyerapan amonia pada serangga
3. Rektum, berfungsi sebagai reabsorbsi air, asam amino dan pada serangga
tertentu memiliki insang trakea. Pada rektum ini terjadi diferensiasi sel-sel,
ada yang memanjang dan ada yang membentuk bantalan
4. Anus, bagian ujung saluran sebagai tempat keluarnya faeses Terdapat
beberapa jenis kelenjer yang dapat beradsosiasi dengan sistem pencernaan
diantaranya adalah kelenjer mandible, kelenjar maksila, kelenjar faring dan
kelenjar labium.

3. Proses sirkulasi darah


a. Kelas Arachnidea
Peredaran darah terdiri atas jantung, arteri, vena dan sinus. Jantung
terletak pada pericardium, ke bagian depan diteruskan aorta ke bagian
belakang diteruskan oleh arteri caudal dan 3 pasang arteri perut.
b. Kelas insecta
Peredaran darah terbuka, jantung terdiri atas sederetan ruang yang
memanjang. Pada setiap ruang jantung di bagian dasarnya terdapat ostium.
Ke bagian depan jantung dihubungkan pembuluh darah aorta. Darah akan
kembali ke jantung melalui homosoel. Darah serangga tidak dapat
mengikat oksigen, karena tidak mangandung hemoglobin. Jadi darah pada
serangga tidak berfungsi mengedarkan oksigen, melainkan hanya
berfungsi untuk mengedarkan sari-sari makanan dan sisa metabolisme,
serta membunuh organisme asing. sedangkan peredaran oksigen ke

15
seluruh tubuh dan pengambilan karbon dioksida dilakukan melalui sistem
trakea.

4. Proses Ekskresi
Filum arthropoda alat ekskresinya berupa saluran malphigi yang langsung
berhubungan dengan anus.

5. Sistem Saraf
Sistem sarafnya tangga tali, meliputi otak dan dua saraf yang masuk ke tali
saraf ventral. Bagian otak meneruskan saraf ke mata dan tiap segmen belakang
memiliki banyak ganglion meneruskan saraf ke jaringan di sekelilingnya.

6. Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara seksual.Namun ada
juga yang secara aseksual, yaitu dengan partenogenesis. Partenogenesis adalah
pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi (pembuahan).Individu yang
dihasilkan bersifat steril.Organ reproduksi jantan dan betina pada Arthropoda
terpisah, masing-masing menghasilkan gamet pada individu yang berbeda
sehingga bersifat dioseus.

2.5 Manfaat Filum Arthropoda


Filum Arthropoda yang menguntungkan antara lain :
1. Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga, terutama
serangga hama.
2. Insecta terutama golongan kupu-kupu dan lebah sangat membantu para petani
karena dapat membantu proses penyerbukan pada bunga.
3. Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu. Misal: lebah madu
(Apis mellifera).
4. Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang
dapat menghasilkan sutra (contoh: Bombix mori).
5. Untuk obat-obatan tradisional, misalnya madu (Apis dorsata,Apis indica,
Apis melifera)
6. Beberapa Insecta tanah berperan sebagai traktor alami.

16
7. Sumber makanan yang mengandung protein hewani tinggi.Misalnya Udang
windu (Panaeus monodon), rajingan (portunus pelagicus), kepiting (scylla
serrata), dan udang karang (panulirus versicolor)
8. Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber
makanan ikan, misal anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda
9. Filum Arthropoda yang merugikan antara lain :
10. Hewan-hewan Arachnida lebih banyak merugikan manusia, terutama hewan-
hewan Acarina, yaitu:
a. Sarcoptes scabei, menyebabkan gatal atau kudis pada manusia
b. Prosoptes equi, menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci,dan
kuda
c. Todectes cynotis, (tungau kudis telinga) menyerang anjing dan kucing
11. Merusak tanaman budidaya manusia, misal: belalang, kumbang kelapa, ulat.
12. Menyebabkan penyakit pada tanaman, misal: Nilapervata lugens (wereng)
menyebabkan penyakit virus tungro, belalang (walang sangit) yang mengisap
cairan biji padi muda sehingga tanaman padi menjadi puso.
13.Parasit pada manusia (mengisap darah), misal: nyamuk, kutu kepala dan kutu
busuk.
14.Merusak bahan makanan yang disimpan (tepung, kedelai) oleh
berbagai Coleoptera, misal: kumbang beras, kepik.
15.Dapat merusak bahan bangunan, misal: kumbang kayu dan rayap.
16. Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda.

17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Ciri utama hewan yang termasuk dalam filum ini adalah kaki yang
tersusun atas ruas-ruas. Jumlah anggota filum ini adalah terbanyak
dibandingkan dengan filum lainnya lebih dari 800.000 spesies, contoh
anggota filum ini antara lain kepiting, udang, srangga, laba-laba,
kalajengking, kelabang, dan kaki seribu, serta spesies jenis lain yang
dikenal hanya berdasarkan bfosil.
2. Tubuh arthropoda bersegmen dengan jumlah segmen yang bervariasi. Pada
tiap segmen tubuh tersebut terdapat sepaang kaki yang beruas. Segmen
bergabung membentuk bagian tubuh, yaitu kaput (kepala), toraks (dada),
dan abdomen (perut). Cirri lain dari arthropoda adalah adanya kutikula
keras yang membentuk kerangka luar (eksokeleton). Eksokeleton tersusun
dari kitin yang di sekresikan oleh sel kulit.

3.2 Saran
1. Arthropoda sangat berguna bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Oleh
karena itu, kita tidak diharapkan menumpas atau berburu secara
berlebihan.

18
2. Disarankan bagi kita semua turut menjaga keseimbangan ekosistem
dengan tidak merusak salah satu anggota dari ekosistem mahluk hidup
arthropoda.

DAFTAR PUSTAKA

Radiopoetra. 1996. Zoologi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Rusyana, Adun. 2011. Zoologi Invertebrata. Bandung: Alfabeta.

http://www.materisma.com/2014/06/penjelasan-ciri-klasifikasi-dan-
peranan-arthropoda.html

http://taufan-web.blogspot.co.id/2014/04/pengertian-ciri-ciri-dan-
klasifikasi.html

http://www.artikelsiana.com/2015/07/arthropoda-pengertian-ciri-
klasifikasi-reproduksi-peranan.html

http://mybyologimateri.blogspot.co.id/2015/05/makalah-arthropoda.html

19

Anda mungkin juga menyukai