Anda di halaman 1dari 18

AVERTEBRATA

PLATYHELMINTHES
02 Platyhelminthes
Platyhelminthes adalah cacing pipih yang
pencernaannya berupa rongga
gastrovaskuler (menggunakan usus untuk
mencerna makanan dan mengedarkan
zat-zat makanan keseluruh tubuh),
ekskresi dengan sel api (dinamakan sel
api karena terdapat silia yang geraknya
seperti nyala api), sistem saraf tangga tali,
dan bereproduksi secara generatif dan
vegetatif.
Cara Hidup dan Habitat
Platyhelminthes
Hewan ini hidup di air tawar, air laut atau
tempat yang lembab. Ada 2 jenis cacing yang
terdapat pada platyhelminthes.
1. Endoparasit : parasit yang ada di dalam
tubuh inang.
2. Ektoparasit : pemakan lendir dan sel-sel di
permukaan tubuh inang
Ciri-Ciri Tubuh Platyhelmintes

Bentuk tubuh platyhelminthes pipih


dorsoventral, simetri bilateral, beruas-ruas
atau tidak beruas-ruas dan tersusun atas
3 lapisan yaitu Ektoderma(lapisan luar),
Mesoderma(lapisan tengah),
Endoderma(lapisan dalam). Ukuran tubuh
platyhelminthes bervariasi ada yang
kurang dari 1mm-lebih dari 20 meter.
Tubuh platyhelminthes yaitu aselomata
(tidak berongga). Platyhelminthes
tidak memiliki sistem pernapasan dan
sistem peredaran darah. Alat indra
berupa bintik mata.
Sistem Keterangan
Organ

Sistem Yang memiliki sistem pencernaan saluran berupa rongga


Pencernaan gastrovaskuler(berperan sebagai usus).

Ada juga yang tidak memiliki


Sistem Berupa saluran bercabang yang tersusun dari sel-sel bersilia,
Ekskresi yaitu sel api atau sel-sel bulu getar (solenosit)

Sistem Masih berupa beberapa pasang benang saraf yang terdiri dari 2
Saraf ganglia otak yang dilengkapi dengan saraf tepi sehingga
membentuk sistem saraf tangga tali

Sistem Generatif/Fragmentasi: dengan perkawinan silang dan


Reproduksi berlangsung fertilisasi internal.
Vegetatif/peleburan sperma dan sel : dengan cara regenerasi,
yaitu individu baru berasal dari bagian tubuh induknya.
Dugesia (platyhelminthes kecil)

Taenia saginata
Struktur Platyhelminthes
Platyhelminthes

1. Turbellaria
2. Trematoda
3. Cestoda
Turbellaria (cacing berambut getar)
Keterangan
Habitat Dasar laut, pasir, lumpur, di bawah batu karang, di daerah beriklim tropis.
Spesies Pseudophaenocora dapat hidup di kadar oksigen rendah
Bentuk tubuh Panjang sekitar 5-25mm, bergerak dengan silia, tubuh berwarna hitam,
coklat, kelabu, merah, hijau, tubuh ditutupi epidermis yang mengandung
lendir
Saluran Terdiri dari mulut, faring, rongga gastrovaskuler (enteron/usus) hewan ini
Pencernaan tidak mempunyai anus. Beberapa planaria mempunyai usus bercabang
3.Hasil pencernaan diedarkan ke seluruh tubuh melalui cabang-cabang
usus.
Sistem Alat eksresi berupa protonefridia berbentuk saluran bercabang yang
Ekskresi berakhir pada sel api.Sisa metabloisme dikeluarkan secara difusi melalui
permukaan tubuh.
Sistem Ada yang berbentuk jala saraf dan benang saraf.Turbellaria memiliki
Saraf sepasang/lebih bintik mata untuk mendeteksi cahaya.Turbellaria
menunjukkan fototaksis negatif.Memiliki indra peraba berupa sel-sel
kemoreseptor
Sistem Seksual : terjadi pada siang pendek dan udara dingin melalui perkawinan
Reproduksi silang.
Aseksual : terjadi pada siang panjang dan udara hangat dengan
regenerasi.
Trematoda (cacing isap)
Termasuk cacing parasit.Permukaan
tubuhnya diliputi kutikula.Memiliki alat isap
satu/lebih.Saluran pencernaan bercabang
2. Sistem ekskresi dan saraf serupa
dengan Turbellaria.Sistem reproduksi ada
yang hermafrodit.Memakan serpihan sel,
lendir, dan darah inang.Cacing jantan
sekitar 6mm.Cacing betina lebih kecil dan
dapat bertelur 300 butir/hari
Daur Hidup Fasciola hepatica
Cestoda (cacing pita)
Cacing ini bersifat endoparasit di usus
hewan vertebrata. Tidak memiliki mulut,
alat pencernaan, alat indera. Tubuhnya
pipih dan terdiri dari rangkaian segmen
yang masing-masing disebut
Proglotid.Setiap Proglotid memiliki alat
kelamin jantan dan betina jadi pembuahan
dapat terjadi pada satu Proglotid . Daur
hidup cacing ini membutuhkan satu/dua
inang perantara
THANKYOU !

Anda mungkin juga menyukai