DINDA MARLIAH
2. ELSA RIANNI SAFITRI
3. FEBRY LIANY AGUSTINA
4. KHAIRUNISA AZZAHRA
5. ANNISA
MAPEL : KIMIA
MATERI : HALOGEN
HALOGEN
BAHAN YANG
UNSUR-
SIFAT KIMIA/FISIKA TERKANDUNG KEGUNAANNYA
UNSURNYA
DIDALAMNYA
A. SIFAT KIMIA/FISIKA HALOGEN
Berdasarkan konfigurasi elektronnya, unsur halogen mempunyai elektron valensi ns2 np5. Hal
ini menunjukkan bahwa terdapat sebauh elektron yang belum berpasangan. Adanya sebuah elekton
yang belum berpasangan menyebabkan halogen sangat reaktif dan mudah membentuk ion halida (Xˉ).
Sifat ini sesuai dengan fakta bahwa halogen umumnya terdapat di alam sebagai senyawa halida.
Adanya sebuah elektron yang tidak berpasangan dapat digunakan untuk membentuk pasangan
elektron bersama dengan sebuah elektron pada subkulit p dari atom halogen yang lain, sehingga
halogen dalam keadaan bebas merupakan molekul diatomik (X2).
Beberapa sifat fisis unsur-unsur halogen.
Sifat-sifat halogen Fluorin (F) Klorin (Cl) Bromin (Br) Iodin (I)
Konfigurasi elektron [He] 2s2 2p5 [Ne] 3s2 3p5 [Ar] 3d10 4s2 4p5 [Kr] 4d10 5s2 5p5
Nomor Atom 9 17 35 53
Titik leleh ( ) -220 -101 -7,2 114
Titik didih ( ) -188 -35 59 184
Sifat Umum
Secara kimiawi halogen merupakan unsur nonlogam yang paling reaktif. Hal ini di dukung
oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Berdasarkan konfigurasi elektronnya, halogen mempunyai sebuah elektron tidak berpasangan
sehingga mudah membentuk ikatan kovalen
2. Afinitas elektron yang tinggj mengakibatkan halogen mudah membentuk ion negatif dan
membentuk senyawa dengan berikat secara ionik.
Dari atas ke bawah (dari F ke I), terdapat kecenderungan berkurangnnya afinitas elektron
halogen. Hal ini mengakibatkan kereaktifannya berkurang. Meskipun afinitas elektron fluorin lebih
rendah dari pada klorin, tetapi karena energi disosiasi ikatan fluorin lebih rendah daripada klorin,
maka fluorin masih bisa lebih reaktif daripada klorin. Demikian juga bromin dan iodin, keduanya
masih cukup reaktif karena energi disosiasi ikatannya yang relatif rendah.
Oleh karena kereaktifannya, halogen dapat bersenyawa dengan hampir semua unsur,
termasuk fluorin yang dapat bereaksi dengan gas mulia. Beberapa halogen dapat bereaksi
langsung dengan unsur lain membentuk suatu halide.
Daya Oksidasi halogen dan daya reduksi halida
• b. Klorin (Cl)
• Untuk klorinasi hidrokarbon sebagai bahan baku industri plastik serta karet sintesis.
• Untuk pembuatan tetrakloro metana (CCl4).
• Untuk pembuatan etil klorida (C2H3Cl) yang digunakan pada pembuatan TEL (tetra
etillead), yaitu bahan aditif pada bensin.
• Untuk industri berbagai jenis pestisida.
• Sebagai bahan desinfektans dalam air minum dan kolam renang.
• Sebagai pemutih pada industri pulp (bahan baku pembuatan kertas) dan tekstil.
• Gas klorin digunakan sebagai zat oksidator pada pembuatan bromin
• c. Bromin (Br)
• Membuat Etil bromida (C2H4Br2), suatu zat aditif yang dicampurkan ke dalam
bensin bertimbal (TEL) untuk mengikat timbal, sehingga tidak melekat pada silinder
atau piston.
• Membuat AgBr, merupakan bahan yang sensitif terhadap cahaya dan digunakan
dalam film fotografi.
• Pembuatan senyawa organik, misalnya zat warna, obat-obatan, dan pestisida.
•
• d. Iodin (I)
• Banyak digunakan untuk obat luka (larutan iodin dalam alkohol yang dikenal
dengan iodiumtingtur).
• Sebagai bahan untuk membuat perak iodida (AgI).
• Untuk mengetes adanya amilum dalam tepung tapioka.
C. BAHAN YANG TERKANDUNG PADA
HALOGEN
• Halogen merupakan golongan non-logam yang sangat
reaktif, berbau, berwarna, beracun serta tidak dijumpai
pada keadaan bebas di alam. Pada umumnya ditemukan
dialam dalam bentuk senyawa garam-garamnya. Garam
yang terbentuk disebut Garam halida. Sebenarnya dalam
tubuh manusia pun terdapat senyawa-senyawa halogen.
Misalnya Ion clorida (Cl-) merupakan anion yang
terkandung dalam plasma darah, cairan tubuh, air susu, air
mata, air ludah, dan cairan eksresi. Ion Iodida (I-)
merupakan suatu komponen dalam pembentukan lapisan
email gigi.