Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KIMIA

UNSUR HALOGEN

DISUSUN OLEH :

Kelompok 1
Anggota : Meysah Rista Putri
Nurul Hidayah
Wahyu Dwi Wibowo
Kelas : XII MIPA III

Guru pembimbing : Ummi Khairani U S.pd

SMAN PLUS 2 BANYUASIN III


TAHUN AJARAN 2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan VII A d
itabel periodik. Kelompok ini terdiri dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium
(I), astatin (At), dan unsur ununseptium (Uus) yang belum ditemukan. Halogen m
enandakan unsur-unsur yang menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam. Un
sur golongan VIIA ini merupakan unsur non logam paling reaktif. Unsur-unsur ini
tidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas, melainkan dalam bentuk garamnya
Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terlua
rnya, sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu.
Ion negatif ini disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini di
sebut halida. Keberadaan unsur-unsur halogen unsur-unsur halogen di alam, semu
anya ditemukan dalam keadaan diatomik. Hal ini terjadi karena unsur-unsur halog
en tidak stabil jika berdiri sendiri. Oleh karena itu, unsur halogen harus berikatan
agar stabil. Unsur-unsur halogen dapat ditemukan di beberapa tempat. Fluorin dap
at ditemukan di atas permukaan tanah. Klorin dapat ditemukan di dalam air laut. B
romin juga dapat ditemukan di dalam air laut. Begitu juga dengan iodin, yang dap
at ditemukan di dalam air laut. Astatin dapat ditemukan dari pemboman bismut de
ngan partikel alfa.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan permasalahan dari makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan halogen ?
2. Apa saja sifat-sifat dari unsur halogen ?
3. Apa kegunaan dari unsur halogen ?
4. Bahaya yang dapat disebabkan oleh unsur halogen

1.3 Tujuan
Tujuannya adalah untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan me
ngenai unsur halogen, sifat unsur halogen, reaksi-reaksi, cara membuat halogen da
n kegunaan serta bahaya dari unsur halogen.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Halogen
Halogen adalah unsur-unsur golongan VIIA atau sekarang lebih dikenal de
ngan golongan 17 dalam tabel sistem periodik unsur, yang mempunyai elektron va
lensi 7 pada subkulit ns²np⁵. Istilah halogen berasal dari istilah ilmiah bahasa Pe
rancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa Yunani, yaitu halo genes yang
artinya ‘pembentuk garam’ karena unsur-unsur tersebut dapat bereaksi dengan log
am membentuk garam. Halogen merupakan sekumpulan unsur nonlogam yang sa
ling berkaitan erat, lincah, dan berwarna terang. Dan secara alamiah bentuk molek
ulnya diatomik.
Untuk mencapai keadaan stabil (struktur elektron gas mulia) atom-atom in
i cenderung menerima satu elektron dari atom lain atau dengan menggunakan pa
sangan elektron secara bersama hingga membentuk ikatan kovalen. Atom unsur h
alogen sangat mudah menerima elektron dan membentuk ion bermuatan negatif s
atu. Ion negatif disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut h
alida.
Halogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena kecenderunganny
a membentuk ion negatif. Selain itu, halogen adalah golongan yang paling reaktif
karena unsur-unsurnya memiliki konfigurasi elektron pada subkulit ns2 np5. Golo
ngan halogen terdiri dari beberapa unsur yaitu Fluorin (F), Klorin (Cl), Bromin
(Br), Iodin (I), Astatin (At) dan unsur Ununseptium yang belum diketahui dengan
jelas.

2.2 Sifat-sifat Unsur Halogen


Unsur halogen memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
I. SIFAT FISIKA HALOGEN

Sifat-sifat Unsur
Flourin Klorin Bromin Iodin Astatin
Nomor atom 9 17 35 53 85
Massa atom relatif 18,99 35,5 79,90 126,90 21
Titik leleh (°C) -219,62 -100,98 -7,25 113,5 320
Titik didih (°C) -188,14 -34,6 58,78 184,35 337
Rapatan pada 25°C 1,108 1,367 3,119 4,930 -
(Gram/liter)
Warna Kuning Kuning- h Merah tua Ungu -hi -
ijau tam
Energi ionisasi (kJ/ 168,0 1251,0 1139,9 1008,4 930
mol)
Afinitas elektron (kJ 328,0 349,0 324,7 295,2 270
/mol)
Keelektronegatifan 3,98 3,16 2,96 2,66 2,20
Jari-jari ion 1,33 1,81 1,96 2,20 2,27
Jari-jari atom 0,64 0,99 1,14 1,33 1,40

Penjelasan :
Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin sampai astatin,demikia
n juga dengan jari-jari ion negatifnya. Semakin ke bawah kulit elektron semakin b
anyak sehingga dalam sistem periodik semakin ke bawah maka jari-jari atom tamb
ah besar.
Titik didih dan titik leleh dari fluorin sampai iodin bertambah besar,karena
ikatan antar molekulnya juga makin besar. Kenaikan titik didih dn titik lebur halo
gen sebanding dengan naiknya nomor atom.
Hal ini berhubungan dengan banyaknya energy yang harus dipakai untuk
mengatasi gaya tarik-menarik antara molekul-molekul zat, contohnya gaya van de
r waals yang menarik molekul-molekul berdekatan satu sama lain. Gaya ini makin
tinggi untuk molekul-molekul kompleks yang memiliki banyak elektron.
Wujud fluorin dan klorin pada temperatur kamar adalah gas,bromin berwu
jud cair dan mudah menguap,dan iodin berwujud padat dan mudah menyublim.
Warna gas fluorin adalah kuning muda,gas klorin berwarna kuning hijau.C
airan bromin berwarna merah coklat,dan zat padat iodin berwarna hitam,sedangka
n uap iodin berwarna ungu. Kelarutan fluorin,klorin,dan bromin dalam air besar at
au mudah sekali larut,sedangkan kelarutan iodin dalam air sangat kecil (sukar laru
t).

II. SIFAT KIMIA HALOGEN

Kereaktifan
Beberapa hal yang mempengaruhi kereaktifan, diantaranya :
 Harga kereaktifan halogen F > Cl > Br > I, kereaktifan halogen dipengaru
hi kelektronegatifannya, ikatan halogen dan jari-jari atom.
 Semakin besar kelektronegatifan semakin reaktif karena semakin mudah m
enarik elektron. ( F > Cl > Br > I ).
 Semakin kecil energi ikatan halogen, semakin mudah diputuskan ikatan ter
sebut sehingga makin reaktif halogen. ( F < Cl < Br < I ).
 Dalam satu golongan jari-jari atom dari unsur halogen semakin bertambah
dari flour sampai astatin makin besar jari jari atom semakin kurang reaktif.
( F < Cl < Br < I ).

Kereaktifan flourin dan klorin


Pada suhu kamar, fluorin berupa gas yang tidak berwarna atau agak kekuni
ng-kuningan dan klorin juga berupa gas dengan warna hijau pucat. Keduanya sam
a seperti oksigen dapat membantu dalam reaksi pembakaran. Hidrogen dan loga
m-logam aktif akan terbakar pada salah satu gas inidengan cara membebaskan pan
as dan cahaya. Reaktifitas fluor lebih besar dibandingkan dengan klor, yang dapat
dibuktikan dengan terbakarnya bahan-bahan biasa termasuk kayu dan plastic apab
ila berada dalam keadaan atmosfer fluor.

Kereaktifan bromin
Bromin pada suhu kamar merupakan cairan minyak berwarna merah tua d
an mempunyai tekanan uap yang sangat tinggi. Bromin cair merupakan salah satu
reagensia laboratorium umum yang paling berbahaya, karena efek uap itu terhada
p mata dan saluran hidung. Hanya 0,1 ppm bisa ditoleransi tanpa efek yang memb
ahayakan. Cairan ini njuga dapat menimbulkan luka bakar yang parah, bila menge
nai kulit.bromin kuran greaktif bila dibandingkan dengan klorin.

Kereaktifan iodium
Iodium dapat menguap pada temperature biasa, membentuk gas berwarna
ungu-biru berbau tidak enak (perih). Kristal iodine dapat melukai kulit. Sedangka
n uapnya dapat melukai mata dan selaput lender.iodin kurang reaktif jika dibandin
gkan dengan Klorin.

Kelarutan
Kelarutan halogen dari fluor sampai iodin dalam air semakin berkurang. Fl
uor selain larut juga bereaksi dengan air, karena sangat reaktif membentuk asam fl
orida
2F2(g) + 2H2O(l) → 4HF(aq) +O2(g)
Iodin sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam larutan yang mengan
dung ion I- karena membentuk ion poliiodida I3 -, misalnya I2 larut dalam larutan
KI.
I2(s) + KI(aq) → KI3(aq)
Karena molekul halogen nonpolar sehingga lebih mudah larut dalam pelar
ut nonpolar, misalnya CCI4, aseton, kloroform, dan sebagainya.

Titik didih dan titik lebur


Semua halogen mempunyai titik lebur dan titik didih yang rendah kerana
molekul-molekul halogen ditarik bersama oleh daya Van der Wals yang lemah da
n hanya sedikit tenaga diperlukan untuk mengatasinya. Semakin ke bawah, titik le
bur dan titik didih halogen meningkat.

Daya Oksidasi
Halogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena kecenderunganny
a mudah mengikat elektron atau mudah tereduksi.
Data potensial reduksi:
F2 + 2e- → 2F- E°= +2,87 Volt
Cl2 + 2e- → 2Cl- E°= +1,36 Volt
Br2+ 2e- →2Br- E° = +1,06 Volt
I2 + 2e- → 2I- E° = +0,54 Volt
Potensial reduksi F2 paling besar sehingga akan mudah mengalami reduksi
dan disebut oksidator terkuat. Sedangkan terlemah adalah I2 karena memiliki pote
nsial reduksi terkecil.
Sifat oksidator : F2 > Cl2 > Br2 > I2
Sifat reduktor : I- > Br- > Cl- > F-
Reduktor terkuat akan mudah mengalami oksidasi mudah melepas elektro
n ion iodida paling mudah melepas electron sehingga bertindak sebagai reduktor k
uat.

Sifat asam
Sifat asam yang dapat dibentuk dari unsur halogen, yaitu: asam halida (H
X), dan oksilhalida.

Asam halida (HX)


Pada suhu kamar semua asam halida (HX) berupa gas, tidak berwarna dan
berbau menusuk. Asam halida terdiri dari asam fluorida (HF), asam klorida (HCl),
asam bromida (HBr), dan asam iodida (HI). Kekuatan asam halida bergantung pad
a kekuatan ikatan antara HX atau kemudahan senyawa halida untuk memutuskan i
katan antara HX.
Dalam golongan VII A, semakin keatas ikatan antara atom HX semakin ku
at. Urutan kekuatan asam :
HF < HCl < HBr < HI
Titik didih asam halida dipengaruhi oleh massa atom relative (Mr) dan ikatan ant
ar molekul :
· Semakin besar Mr maka titik didih semakin tinggi.
· Semakin kuat ikatan antarmolekul maka titik didih semakin tinggi.
· Pengurutan titik didih asam halida:
HF > HI > HBr > HCl
Pada senyawa HF, walaupun memiliki Mr terkecil tetapi memiliki ikatan a
ntar molekul yang sangat kuat “ikatan hydrogen” sehingga titik didihnya paling ti
nggi.

Asam Oksihalida
Asam oksihalida adalah asam yang mengandung oksigen. Halogennya me
miliki bilangan oksidasi ( +1, +3, dan +7 ) untuk Cl, Br, I karena oksigen lebih ele
ktronegatifan. Pembentukannya :
X2O + H2O → 2HXO
X2O3 + H2O → 2HXO2
X2O5+ H2O → 2HXO3
X2O7 + H2O → 2HXO4

Biloks Asam H Asam Oksil Asam Asam Asam Penama


alogen halida Oksilklorida Oksilbromida Oksiliodida an
+1 X2O HXO HClO HBrO HIO Asam hi
pohalit
+3 X2O3 HXO2 HClO2 HBrO2 HIO2 Asam hal
it
+5 X2O5 HXO3 HClO3 HBrO3 HIO3 Asam hal
at
+7 X2O7 HXO4 HClO4 HBrO4 HIO4 Asam pe
rhalat

Semakin banyak atom oksigen pada asam oksilhalida maka sifat asam aka
n semakin kuat. Hal tersebut akibat atom O disekitar Cl yang menyebabkan O pad
a O-H sangat polar sehingga ion H+mudah lepas. Urutan kekuatan asam oksilhali
da: HClO > HBrO > HIO asam terkuat dalam asam oksil halida adalah senyawa H
ClO4 (asam perklorat).

2.3. Kegunaan dari Unsur Halogen

Flourin
 Membuat senyawa klorofluoro karbon (CFC), yang dikenal dengan nama
Freon.
 Membuat Teflon
 Memisahkan isotop U-235 dari U-238 melalui proses difusi gas.
Senyawa flourin :
CFC (Freon) digunakan sebagai cairan pendingin pada mesin pendingin, s
eperti AC dan kulkas. Freon juga digunakan sebagai propelena aerosol pada baha
n-bahan semprot. Penggunaan Freon dapat merusak lapisan ozon.
a) Teflon (polietrafluoroetilena). Monomernya CF2=CF2, yaitu sejenis plastik
yang tahan panas dan anti lengket serta tahan bahan kimia, digunakan untuk mela
pisi panci atau alat rumah tangga yang tahan panas dan anti lengket.
b) Asam fluoride (HF) dapat melarutkan kaca, karena itu dapat digunakan untu
k membuat tulisan, lukisan, atau sketsa di atas kaca.
c) Garam fluoride ditambahkan pada pasta gigi atau air minum untuk mencega
h kerusakan gigi.

Klorin
 Untuk klorinasi hidrokarbon sebagai bahan baku industri serta karet sintesi
s.
 Untuk pembuatan tetrakloro metana (CCl4).
 Untuk pembuatan etil klorida (C2H5Cl) yang digunakan pada pembuatan
TEL (tetra etillead) yaitu bahan adaptif pada bensin.
 Untuk industri sebagai jenis pestisida.
 Sebagai bahan desinfektans dalam air minum dan kolam renang.
 Sebagai pemutih pada industri pulp (bahan baku pembuatan kertas) dan te
kstil.
 Gas klorin digunakan sebagai zat oksidator pada pembuatan bromin.
Senyawa klorin :
 Senyawa natrium hipoklorit (NaClO) dapat digunakan sebagai zat pemutih
pada pakaian.
 Natrium klorida (NaCl) digunakan sebagai garam dapur, pembuatan klorin
dan NaOH, mengawetkan berbagai jenis makanan, dan mencairkan salju di
jalan raya daerah beriklim dingin.
 Asam klorida (HCl) digunakan untuk membersihkan logam dari karat pada
elektroplanting, menetralkan sifat basa pada berbagai proses, serta bahan b
aku pembuatan obat-obatan, plastik, dan zat warna.
 Kapur klor (CaOCl2) dan kaporit (Ca(OCl2)) digunakan sebagai bahan pe
ngelantang atau pemutih pada kain.
 Polivinil klorida (PVC) untuk membuat paralon.
 Dikloro difenil trikloroetana (DDT) untuk insektisida.
 Kloroform (CHCl3) untuk obat bius dan pelarut.
 Karbon tetraklorida (CCl4) untuk pelarut organik.
 KCl untuk pembuatan pupuk.
 KClO3 untuk bahan pembuatan korek api

Bromin
 Untuk membuat etil bromida (C2H4Br2).
 Untuk pembuatan AgBr.
 Untuk pembuatan senyawa organik misalnya zat warna, obat-obatan dan p
estisida
Senyawa Bromin :
 Etil bromida (C2H4Br2) suatu zat aditif yang dicampurkan kedalam bensi
n bertimbal (TEL) untuk mengikat tibal, sehingga tidak melekat pada silin
der atau piston. Timbal tersebut akan membentuk PbBr2 yang mudah men
guap dan keluar bersama-sama dengan gas buangan dan akan mencemarka
n udara.
 AgBr merupakan bahan yang sensitif terhadap cahaya dan digunakan dala
m film fotografi.
 Natrium bromide (NaBr) sebagai obat penenang saraf.
Iodin
 Iodin Banyak digunakan untuk obat luka (larutan iodin dalam alkohol yan
g dikenal dengan iodium tingtur)
 Sebagai bahan untuk membuat perak iodida (AgI)
 Untuk menguji adanya amilum dalam tepung tapioka.
Senyawa iodin :
 KI digunakan sebagai obat anti jamur.
 Iodoform (CHI3) digunakan sebagai zat antiseptik.
 AgI digunakan bersama-sama dengan AgBr dalam film fotografi.
 NaI dan NaIO3 atau KIO3 dicampur dengan NaCl untuk mencegah penya
kit gondok.
 Kekurangan iodium pada wanita hamil akan mempengaruhi tingkat kecerd
asan pada bayi yang dikandungnya.

2.4. Bahaya Unsur Halogen

Flourin
 Fluorida memiliki racun yang bersifat kumulatif dan sangat beracun, jika d
alam bentuk murni dia sangat berbahaya, dapat menyebabkan pembakaran
kimia parah bila bersentuhan langsung dengan kulit.
 Adanya komponen fluorin dalam air minum yang melebihi 2 ppm dapat m
enimbulkan lapisan kehitaman pada gigi.
 Dalam bentuk fluorine, zat ini tidak langsung dihisap tanah tapi langsung
masuk ke dalam daun-daun sehingga menyebabkan daun berwarna kuning
kecoklatan. Jika daun tersebut dimakan oleh binatang maka bisa menyebab
kan penyakit gigi rontok.

Klorin
 Menurut para ahli, kalau klorin bersenyawa dengan zat organik, seperti air
seni atau keringat, maka akan menghasilkan senyawa sejenis nitrogen trikl
orin yang dapat mengakibatkan iritasi hebat. Senyawa organik tersebut sel
anjutnya dapat bereaksi menjadi gas di kolam tertutup dan membawa dam
pak terhadap sel-sel tubuh yang melindungi paru-paru.
 Klorin dapat mengganggu pernafasan, merusak selaput lendir dan dalam w
ujud cahaya dapat membakar kulit dan bersifat sangat beracun.
 CFC (Chloro Fluoro Carbon), yang terlepas ke udara dapat menimbulkan
kerusakan pada lapisan ozon.
 Kloramina, NH4Cl zat ini sangat beracun terhadap kerang-kerang dan bina
tang air lainnya.
 Kloroform CHCl3, yang ditemukan dalam air terklorinasi, yang dianggap ,
mutagenik (dapat menimbulkan mutasi), tetraogenik (menimbulkan kerusa
kan pada kelahiran) atau karsiogenik (menimbulkan kangker).

Bromin
 Dalam bentuk gas, brom bersifat toksik.
 Dalam bentuk cairan zat ini bersifat korosif terhadap jaringan sel manusia
dan uapnya menyebabkan iritasi pada mata dan tenggorokan.
 Ketika brom tumpah ke kulit, akan menimbulkan rasa yang amat pedih. Br
om mengakibatkan bahaya kesehatan yang serius, dan peralatan keselamat
an kerja harus diperhatikan selama menanganinya.
 Timbal bromida yang terbentuk dalam mesin cenderung merusak mesin, se
rta sifatnya yang mudah menguap yang lolos bersama gas-gas buangan ya
ng dapat mencemari atmosfer.

Iodin
 Kristal iodin dapat melukai kulit
 Uapnya dapat melukai mata dan selaput lendir
 Pada saat ini dikenal suatu jenis penyakit yang disebabkan dari kekuranga
n yodium yaitu Gaky “ Gangguan Akibat Kekurangan Yodium” merupaka
n penyakit yang dapat menyebabkan retardasi mental. Penyakit ini bisa dis
ebut defisiensi yodium atau kekurangan yodium. Saat ini diperkirakan 1,6
miliar penduduk dunia mempunyai risiko kekurangan yodium, dan 300 jut
a menderita gangguan mental akibat kekurangan yodium. Kira-kira 30.000
bayi lahir mati setiap tahun, dan lebih dari 120.000 bayi kretin, yakni retar
dasi mental, tubuh pendek, bisu tuli atau lumpuh.Di antara mereka yang la
hir normal, dengan konsumsi diet rendah yodium akan menjadi anak yang
kurang intelegensinya, bodoh, lesu dan apatis dalam kehidupannya.
 Efek yang sangat dikenal orang akibat kekurangan yodium adalah gondok,
yakni pembesaran kelenjar tiroid di daerah leher.

Astatin
 Belum banyak bahaya yang ditemukan akibat astatin.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dalam Sistem Periodik Unsur, halogen merupakan golongan yang berada
pada golongan VII A, yang mempunyai elektron valensi 7 pada subkulit ns²np⁵. Is
tilah halogen berasal dari ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi
dari bahasa Yunani., yaitu halo genes yang artinya ‘pembentuk garam’ karena uns
ur-unsur tersebut dapat bereaksi dengan logam membentuk garam.
Halogen merupakan sekumpulan unsur nonlogam yang saling berkaitan er
at, lincah, dan berwarna terang. Dan secara alamiah bentuk molekulnya diatomik.
Golongan halogen merupakan golongan yang sangat reaktif menangkap elektron
(oksidator). Pada umumnya golongan halogen menangkap satu elektron untuk me
menuhi kulit terluarnya, karena kereaktifannya sangat tinggi sehingga halogen tid
ak mungkin ada dalam keadaan bebas dialam, karema sifatnya yang sangat reaktif
sehingga halogen selalu bersenyawa dengan unsur-unsur yang lain.
Untuk mencapai keadaan stabil (struktur elektron gas mulia) atom-atom in
i cenderung menerima satu elektron dari atom lain atau dengan menggunakan pa
sangan elektron secara bersama hingga membentuk ikatan kovalen. Atom unsur h
alogen sangat mudah menerima elektron dan membentuk ion bermuatan negatif s
atu. Ion negatif disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut h
alida.
Halogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena kecenderunganny
a membentuk ion negatif. Golongan halogen terdiri dari beberapa unsur yaitu Fl
uorin (F), Klorin (Cl), Bromin (Br), Iodin (I), Astatin (At) dan unsur Ununseptium
yang belum diketahui dengan jelas atau dalam bahasa lainnya yaitu “ Film CharLe
s Bronson Idaman ATi” . Sifat keelektronegatifan halogen senantiasa berkurang se
iring dengan bertambahnya jari-jari atomnya.

Anda mungkin juga menyukai